Lampiran 2
PETUNJUK
BELAJAR
PETUNJUK
GURU
PETUNJUK
PESERTA DIDIK
Standar
Standar Kompetensi
Kompetensi
Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel)
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Dasar
3.11. Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
4.11. Melakukan percobaan gerak harmonis pada ayunan sederhana dan/ atau getaran pegas
berikut hasil percobaan serta makna fisisnya
Indikator
Indikator
Materi
Materi Pokok
Pokok &
& Uraian
Uraian Materi
Materi
Getaran Harmonis
Sederhana
Karakteristik Ciri-ciri
Percepatan Fasa
Kecepatan
Simpangan
INFORMASI PENDUKUNG
T ahukah anda bahwa ayunan yang sering kita nikmati mengalami gerakan bolak balik akibat adanya
getaran?. Benar, ayunan tersebut berayun dengan cara melintasi titik tengah yang disebut dengan titik
kesetimbangannya. Gerak bolak balik pada ayunan tersebut memilki besaran-besaran fisika yang akan
kita bahas pada materi getaran harmonik sederhana. Selain melewati titik kesetimbangannya, apa yang
menyebabkan benda mengalami gerak bolek balik?, bagaimana kecepatan ayunan pada gambar tersebut
apabila berada di posisi tengah atau titik kesetimbangannya?, apakah ayunan tersebut akan berhenti dalam
waktu tertentu? Bagaimana bila kita letakkan ayunan pada ruang hampa?Untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, mari pelajari materi selengkapnya berikut ini
Gambar 2. Gerak Benda Pada Lantai Licin Dan Terikat Pada Pegas Untuk Posisi (A) Normal,
(B) Teregang, Dan (C) Tertekan
Anggap mula-mula benda berada pada posisi X = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau
teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Jika benda ditarik ke kanan
kemudian dilepaskan, maka pegas akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan
(X = +). Sebaliknya, ketika benda ditekan ke kiri (X = –) kemudian dilepaskan, maka pegas
akan mendorong benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan. Gaya yang dilakukan pegas
untuk mengembalikan benda pada posisi keseimbangan disebut gaya pemulih. Besarnya gaya
pemulih menurut Robert Hooke dirumuskan sebagai berikut.
F = K x ΔX
Keterangan
F = Gaya
Getaran Harmonik Sederhana juga dialami oleh ayunan bandul sederhana. Ayunan
sederhana terdiri dari benda yang bermassa m dengan panjang tali L dan simpangan Ø.
Perhatikan gambar berikut ini!
A.Gaya Pemulih
Apa yang menyebabkan benda yang bermassa m pada ujung pegas mendatar
melakukan gerak harmonik sederhana?. Dari penjelasan berdasarkan Gambar 2. Benda
bermassa m bergerak bolak balik disebabkan oleh adanya gaya pegas sebesar F = - kx. Gaya
pegas selalu sebanding dengan simpangan x. Maksudnya ialah ketika simpangan x berarah ke
kanan dari titik kesetimbangan ( nilai x positif), maka gaya pegas bertolak belakang dengan
arah x yaitu ke kiri dari titik kesetimbangan, dan ketika simpangan x berarah ke kikri dari titik
kesetimbangan ( nilai x negatif ), maka gaya pegas berarah kekanan .
Berarti dapat kita simpulkan bahwa gaya selalu berlawanan arah dengan simpangan dan
disebut dengan gaya pemulih. Akibat dari arah gaya yang selalu berlawanan dengan arah
simpangan ialah benda bergerak secara bolak balik melewati titik kesetimbangannya. Untuk
kasus ayunan sederhana pada Gambar 3. Memiliki gaya pemulih yang bekerja pada benda
yanng bermassa m. Gaya pemulih tersebut ialah sebesar F=-mg sin Ø.
(2)
Persamaan 2 adalah persamaan differensial homogen orde ke dua. Secara matematis,
persamaan seperti itu memilki penyelesaian yang berbentuk fungsi sinusoidal, yaitu
xt
xt
Dengan,
A= amplitudo atau simpangan maksimum (m),
ɷ= frekuensi sudut (rad/s),
θ = θt + θo = sudut fase (rad),
θ o = θt = 0 = sudut fase awal (rad).
Anda boleh memilih persamaan simpangan sebagai xt atau
xt . Hal yang terpenting yang perlu anda lakukan adalah langsung
menentukan sudut fase awal , yang diperoleh dari kondisi awal. Misalkan anda memilih
persamaan simpangan sebagai
Persamaan simpangan xt (3)
Pada persamaan kondisi awal pada t=o
Seperti telah anda ketahui bahwa penyelesaian dari persamaan (2) adalah
xt
(6)
Apabila disubtitusikan persamaan 6 ke persamaan 1 maka didapatkan
Contoh soal 1 :
Jika massa beban yang digantung pada ujung bawah pegas 1 kg, maka periode
getarannya 3 sekon. Jika massa beban dilipatkan menjadi 4 kg, maka tentukan periode
getarannya!
Penyelesaian :
Diketahui :
m1 = 1 kg
T1 = 3 s
m2 = 4 kg
Ditanyakan: T2 = ...?
Jawab:
Hubungan periode pegas T, massa beban m dinyatakan dengan rumus:
Contoh soal
Sebuah ayunan bandul sederhana memiliki panjang tali 64 cm, massa beban 0,1 kg. Saat
beban diberi simpangan 10 cm dan dilepaskan, terjadi getaran selaras (g = 10 m/s2). hitunglah
periode ayunan dan kecepatan maksimum benda tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui :
a. l = 64 cm = 0,64 m
b. m = 0,1 kg
c. A = 10 cm = 0,1 m
d. g = 10 m/s2
Ditanyakan :
a. T = ...?
b. vmaks = ...?
Jawab:
(10)
(11)
dari persamaan (2) x = A cos (ωt-φ) sehingga dx/dt = -Aω sin(ωt-φ) maka :
(12)
(13)
(14)
Hal tersebut sesuai dengan kesimpulan kita bahwa energi mekanik akan konstan
terhadap waktu. Grafik berikut akan memberi anda gambaran bagaimana energi mekanik
selalu konstan terhadap waktu dan energi kinetik serta potensial berubah secara berlawanan.
Ketika energi kinetik bertambah, energi potensial justru berkurang sehingga energi mekanik
berjumlah sama, demikian juga sebaliknya.
Namun jika gaya disipatif terlibat dalam sistem, misalnya gaya gesek, energi mekanik
tidak lagi konstan, berikut sebuah ilustrasi :
(15)
(16)
dengan persamaan (16) kita bisa hitung percepatan di setiap titik dan setiap saat. Kita
lihat bahwa percepatan berbanding lurus dengan simpangan x, percepatan akan maksimum
jika x maksimum, akan tetapi kita tahu bahwa x = A cos (ωt-φ) yang maksimum jika nilai
cosinus maksimum yaitu cos (ωt-φ) = 1. Sehingga a maksimum pada x = A, yaitu pada saat
benda mencapai titik terjauhnya. Artinya :
(17)
Sedangkan jika benda mencapai titik terjauh x = A maka dari persamaan (13) diketahui
kecepatan osilasi benda v = 0. Sebaliknya, dari persamaan (13) benda akan mencapai
kecepatan maksimum jika x = 0 yaiu pada titik setimbang. Akan tetapi pada titik setimbang x
= 0, dari persamaan (14) percepatan = 0. Jika kita gambarkan bagaimana kecepatan berubah
pada tiap posisi :
A. Tujuan:
1. menentukan konstanta gaya sebuah pegas
2. membandingkan frekuensi getaran pegas hasil pengukuran dengan hasil perhitungan
B. Alat dan Bahan:
- pegas - statif
- stopwatch - beban
C. Skema Percobaan: (1)
(2)
(3)
(1) statif
(2) pegas
(3) beban bermassa m
D. Dasar Teori:
1. Hukum Hooke
Sebuah pegas ketika diberi gaya tarik F akan bertambah panjang sejauh x, dan dalam
kasus ini berlaku hukum Hooke:
F kx F : gaya tarik (N), k : tetapan pegas (N/m), dan x : pertambahan panjang
akibat gaya (m)
2. Energi Potensial Pegas (Ep) dan Usaha (W) untuk Meregangkan Pegas
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya terhadap
suatu acuan. Energi potensial pegas dihitung berdasarkan acuan titik setimbangnya,
sehingga saat pegas menyimpang sejauh x akan memiliki energi potensial yang
besarnya:
Ep 12 kx 2
Usaha yang diperlukan untuk meregangkan pegas akan setara dengan perubahan
energi potensial pada pegas akibat usikan peregangan tersebut, sehingga:
W 12 kx 2
Panjang
Panjang Pertambahan Tetapan
Massa Beban Pegas setelah
No Pegas Tanpa Panjang Pegas
m (kg) Pembebanan
Beban (m) Pegas (m) (N/m)
(m)
1
.
.
Rt-
rt
3. mengukur waktu (t) yang dibutuhkan beban untuk melakukan sejumlah n getaran
dengan menggunakan stopwatch
Frekuensi Frekuensi
Jumlah
Massa Beban Waktu getaran Hasil Getaran Hasil
No Getaran
m (kg) Getar (t) Pengamatan Perhitungan
(n)
(Hz) (Hz)
1
.
.
Rt-
rt
H. Pembahasan:
Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. mengapa percobaan dilakukan dengan lebih dari 1 kali variasi data ?
2. apakah kelima hasil perhitungan konstanta pegas menghasilkan angka yang ajeg
/konsisten/persis sama?, kalau tidak mengapa terjadi demikian?
(kesalahan percobaan dapat diakibatkan oleh faktor alat dan faktor praktikan,
uraiakan kemungkinan-kemungkinan kesalahan alat dan kesalahan praktikan)
3. bagaimanakah pengaruh massa beban terhadap frekuensi getaran pegas ?
4. berapa konstanta pegas dalam percobaan ini ?
J. Soal Evaluasi
1. Berikut adalah tabulasi data hasil percobaan:
Gaya F Pertambahan Dari tabel, tentukan:
No
(N) Panjang x (cm)
1 4 2 a. konstanta pegas yang digunakan
2 8 4
3 10 A
4
LKPD GETARAN 16
HARMONIS 8
SEDERHANA Page 123
124
b. nilai A
c. Energi potensial pegas saat bertambah panjang 10 cm
2. Hubungan antara F dan x dari sebuah pegas seperti ditunjukkan pada gambar berikut!
F (N) Dari grafik, tentukan:
20 a. konstanta pegas
2
15 b. usaha untuk meregangkan pegas sejauh 5 cm
10
x (cm)
2 3 4
3. Hitung konstanta susunan pegas dari rangkaian yang terdiri atas empat buah pegas
identik, masing-masing berkonstanta 400 N/m ketika disusun :
a. disusun secara paralel
b. disusun secara seri
4. Masing-masing pegas pada susunan di bawah ini berkonstanta 300 N/m
a. Bila ujung bawah rangkaian diberi beban bermassa 20 kg,
berapa pertambahan panjang susunan pegas?
b. Berapa energi potensial sistem pegas saat itu?
5. Usaha yang dilakukan oleh gaya 40 N yang bekerja pada suatu pegas adalah 0,4
joule. Tentukan:
a. Konstanta pegas
b. Usaha untuk menekan pegas tersebut sehingga bertambah pendek sejauh 2
cm
BANDUL SEDERHANA
I. STANDAR KOMPETENSI
Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika titik benda.
III. TUJUAN
1. Menentukan percepatan gravitasi dengan metode ayunan bandul sederhana.
2. Menganalisis pengaruh panjang tali, massa beban, dan besar sudut simpangan pada
hasil pengukuran.
3. Menghitung besarnya periode dan frekuensi gerak harmonis sederhana
4. Menentukan gaya pemulih pada gerak harmoni sederhana.
V. LANGKAH-LANGKAH PENGAMATAN
1. Sediakan alat dan bahan;
2. Timbanglah beban yang akan digantung;
3. Gantunglah beban 100 gr pada tali dengan panjang 100 cm, 80 cm, dan 60 cm;
4. Tariklah beban tersebut hingga membentuk sudut 5o, 10o, 15o;
5. Lepaskan beban tersebut dan biarkan berayun sebanyak 10 kali bolak-balik dan catat
waktunya.
6. Ulangilah langkah 3, 4, dan 5 dari masing-masing panjang tali sebanyak 3 (tiga) kali
berturu-turut.
7. Ulangi langkah 1-6 untuk beban 200 gr.
8. Catat hasil pengamatan pada tabel data hasil percobaan.
9. Hitumg nilai percepatan gravitasi untuk setiap pengukuran !.
VII. KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan Anda!
Kesimpulan:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………
Uji Kompetensi
4. Per sebuah mobil bergetar keatas kebawah secara kontinyu dengan periode √2 detik
ketika ban mobil melewati suatu halangan. Massa mobil dan pengemudi adalah 300 kg.
Jika pengemudi menaikkan bebearapa temannya, sehingga massa mobil dan
penumpangnya menjadi 600 kg, maka periode baru getaran per ketika melewti halangan
tersebut adalah.
A. 2 kali semula
B. 2 detik
C. Sama
D. 1 detik
E. 0,5 detik
Bila konstanta pegas (k) masing-masing adalah 50 N/m dan massa M = 0,5 kg maka
pertambahan panjang susunan pegas adalah ....
A. 5 cm
B. 10 cm
C. 15 cm
D. 20 cm
E. 25 cm
E. π2 x 10-4
8. Sebuah bandul sederhana dengan massa 50 gram dan panjang tali 90 cm digantung
7
pada langit-langit sebuah lift. Percepatan gravitasi 10 m/s2. Jika bandul digetarkan
tentukan periode bandul ketika lift sedang bergerak.
a. Ke atas dengan kecepatan tetap
b. Ke atas dengan percepatan tetap 2 m/s2
c. Ke bawah dengan percepatan tetap 2 m/s2
9. Sebuah kubus kayu bermassa 220 gram digantung vertikal pada ujung sebuah pegas
yang memiliki tetapan 50 N/m4 . sebutir peluru bermassa 25 gram ditembakkan
vertikal ke atas tepat mengenai bagian bawah kayu dan bersarang di dalamnya.
Berapakah periode getaran kayu tersebut ? (π = 22/7)
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi, Bambang.2009. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan.
Joko Sumarno. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Marthen Kanginan. 2004. Fisika SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Ridho, Shofwan. 2011. Buku Ajar Fisika untuk SMA.Diponegoro: Citra Pustaka
Setya Nurachmadani. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Departemen
Pendidikan
Nasional.
Sri Handayani. 2009. Fisika SMA kelas XI. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Saswono. 2009. Fisika SMA XI. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Zamrud. 2006. Fisika SMA XI. Surakarta : Putra Nugraha.
Yani. 2013. Bahan ajar fisika bermuatan nilai karakter: elastisitas dan gerak harmonik
sederhana.
Padang:Unp.