Anda di halaman 1dari 18

ILMU MELATIH DASAR

“ TEKNIK DALAM OLAHRAGA”

Disusun Oleh :
Deri Suryani (15086082)
Haris Fauzi Rahman (14086010)
Asmuddin (14086264)

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
TEKNIK DALAM OLAHRAGA

1. Pengertian Teknik dalam Olahraga

2. Teknik Gaya

3. Teknik dan Koordinasi Gerak

4. Tingkatan Teknik dalam Olahraga


5. Latihan Teknik sebagao Belajar Motoril

6. Metode-Metode Latihan Teknik

7. Faktor-faktor penentu keberhasilan belajar


1. Pengetian Teknik dan fungsi Dalam Olahraga

A. Pengertian Teknik

suatu cara yang digunakan atau dikembangkan


oleh seseorang atau atlet untuk menyelesaikan /
memecahkan suatu tugas gerakan dalam
olahraga secara efektif dan efisien.

Menurut para ahli .   Weineck (1985: 237)


mendefenisikan teknik sebagai cara yang dikembangkan
dalam praktek olahraga untuk memecahkan suatu tugas
gerakan tertentu secara efektif dan seefisien mungkin.
Fungsi Teknik

Fungsi teknik secara umum dalam olahraga


bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
seseorang menguasai gerakan atau
mempraktekkan gerakan yang telah mereka
pelajari dalam bidang olahraga untuk
mencapai sesuatu.
2. TEKNIK DAN GAYA

Teknik dalam olahraga merupakan model tertentu dari suatu


gerakan yang didasari oleh keadaan tubuh secara morphologis,
fisiologis, dan biomekanisme serta merupakan pemecahan-
pemecahan tugas gerakan yang dikembangkan dan diterapkan
secara rasional.

Model teknik dalam olahraga sepakbola berbeda dari model teknik


renang, lari, basket, ataupun cabang olahraga yang lainnya. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa teknik merupakan karakter satu
cabang olahraga dan sekaligus dapat membedakan tuntutan gerak
cabang olahraga.
GAYA

gaya (style) menurut Bompa (1999) berasal dari


imajinasi individual seseorang dalam memecahkan
problem teknik atau kebiasaan melakukan suatu aksi
motorik.

gaya merupakan suatu bentuk temuan aksi motorik


khusus individu atlet yang dilakukannya secara
berulang-ulang dalam menyelesaikan suatu tugas
gerakan sehingga kemudian menjadi suatu
kebiasaan aksi motorik yang melekat pada atlet t
rsebut.
PERBEDAAN TEKNIK DAN
GAYA

gaya merupakan hasil kreatifitas seorang atlet dalam


memecahkan persoalan teknik yang dihadapinya yang
terlihat dalam bentuk aksi motorik khusus.

Sedangkan teknik merupakan cara-cara yang


dilakukan untuk memecahkan suata tugas gerakan
baik pada saat latihan maupun dalam pertandingan.
3. Teknik dan Koordinasi Gerakan

A. Koordinasi Gerakan

Koordinasi gerakan menurut Meinel/Schnabel


dalam Baumann dan Reim (1984:109) meliputi:
(1) stuktur gerakan, (2) irama gerakan, (3)
hubungan gerakan, (4) luas gerakan, (5) kelancran
gerkan, (6) tempo gerakan, (7) kekutan gerakan,
(8) ketepatan gerakan, dan (9) kekonstanan
gerakan.
4. Tingkatan Teknik dalam
Olahraga

1. Teknik dasar seringkali


disebut sebagai teknik
Berdasarkan tingkat penguasaan standar yang terdapat pada
seseorang terhadap suatu teknik setiap cabang olahraga.
olahraga tertentu, maka teknik dalam Bompa & Haff (2009)
olahraga dapat dibedakan atas tiga mengemukakan bahwa
tingkatan setiap kegiatan cabang
olahraga mempunyai suatu
standar teknik atau model
teknik tertentu

Teknik dasar ini merupakan keterampilan dasar


yang harus dimiliki oleh setiap orang yang
berlatih suatu cabang olahraga. Oleh karena
merupakan keterampilan dasar maka teknik dasar
dapat dilakukan dengan lebih mudah dan belum
begitu memerlukan kondisi fisik
2. Teknik lanjutan
Sebagai bentuk pengembangan dari teknik dasar
adalah teknik lanjutan, yaitu penguasaan teknik
cabang olahraga dengan tingkat  koordinasi
halus. Pada tingkat koordinasi halus ini
seseorang mampu melakukan teknik cabang
olahraga dengan baik dan lancar, meskipun
dalam kondisi yang tidak menguntungkan untuk
melakukan teknik tersebut. Pada tahap ini
diperlukan dukungan kondisi fisik yang lebih
sulit dari pada tahap sebelumnya
3. Teknik Tinggi
Teknik tinggi disebut juga sebagai teknik atau
keterampilan motorik dengan tingkat kesulitan
tinggi, karena secara kualitas berada di atas
teknik dasar dan teknik lanjutan. Artinya, pada
teknik tinggi ini atlet mampu melakukan
berbagai bentuk variasi gerakan teknik cabang
olahraga dengan tingkat koordinasi gerakan
yang terbaik / terhalus. Pada tingkat ini,
seringkali muncul aksi-aksi motorik atlet yang
mengejutkan dalam suatu kompetisi.
5. LATIHAN TEKNIK Sebagai BeLajar Motorik

Latihan teknik dalam olahraga adalah mempelajari gerakan yang


baru atau memperbaiki dan menyempurnakan gerakan-gerakan
yang telah dikenai atau lelah dipelajari. Pada dasarnya belajar
motorik identik dengan belajar gerak yang dalam olahraga
prestasi diartikan dengan latihan teknik (Hotz / Weineck, 1983:
9).

Dalam pengertian lain Rieder (1977: 45) mengemukakan bahwa belajar


motorik adalah suatu proses perbaikan kemampuan-kemampuan motorik
melalui pengoptimalan faktor-faktor persyaratan luar dan dalam yang
bertujuan untuk mendapatkan / memperoleh kemampuan, keterampilan
motorik dan tingkah laku tertentu.
Menurut Rothing dan Grossing (1985:43) terdiri dari 4
fase belajar motorik

• Pengembangan koordinasi kasar.

• Pengembangan Koordinasi Halus

• Pengembangan Koordinasi terhalus atau terbaik

• Stabilitasi dan otomatisasi koordinasi (bentuk terhalus


dan kemampuan menggunakannya secara variatif
6. Metode- metode Latihan Teknik

Secara
Secara umum
umum metode
metode latihan
latihan teknik
teknik menurut
menurut Rothig
Rothig dan
dan Grossing
Grossing
(1985:
(1985: 43-47)
43-47) dapat
dapat dibedakan
dibedakan antara
antara dua
dua sudut
sudut pandang
pandang yaitu
yaitu ::
a)    Ditinjau
a)    Ditinjau dari
dari sudut
sudut pandang
pandang orang
orang yang
yang berlatih
berlatih atau
atau atlet.
atlet.
b)   Dari
b)   Dari sudut
sudut pandang
pandang orang
orang yang
yang melatih
melatih atau
atau pelatih
pelatih

1.
1. Ditinjau
Ditinjau dari
dari sudut
sudut pandang
pandang orang
orang yang
yang berlatih
berlatih atau
atau atlet
atlet ada
ada 33 yaitu
yaitu
A.
A. Training
Training aktif
aktif
sebagai
sebagai keterlibatan
keterlibatan seorang
seorang atlet
atlet dalam
dalam proses
proses pembinaan dan
pembinaan dan latihan
latihan suatu
suatu teknik
teknik
olahraga
olahraga secara
secara intensif
intensif dan
dan kontiniu
kontiniu
2.
2. Training
Training Observasi
Observasi
Training
Training melalui
melalui pengamatan
pengamatan (training
(training observasi)
observasi) menuntut
menuntut suatu
suatu contoh
contoh gerakan
gerakan
yang
yang tepat
tepat
33 Training
Training Mental
Mental
Training
Training mental
mental (mentales
(mentales training)
training) mengandung
mengandung konsep
konsep berfikir
berfikir intensif
intensif dari
dari suatu
suatu
jalannya
jalannya gerakan
gerakan tampa
tampa melakukan
melakukan gerakan
gerakan dalam
dalam waktu
waktu bersamaan
bersamaan atauatau simultan
simultan

b.
b. Sudut
Sudut pandang
pandang orang
orang yang
yang melatih
melatih
1.
1. Metode
Metode mengajar
mengajar global-komplek
global-komplek
2.
2. Metode
Metode analisis
analisis sintesis
sintesis
3.
3. Metode
Metode pengembangan
pengembangan
4.
4. Metode
Metode elementer
elementer
7. Faktor-faktor Penentu keberhasilan
belajar dan berlatih teknik

1. Kondisi fisik
2. Pengalaman gerakan

4. Motivasi

3. Bakat dan kemampuan belajar

5. Bentuk informasi dan instruksi 6. Lingkungan


yang diberikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai