Anda di halaman 1dari 3

BIOMEKANIKA OLAHRAGA DAN PELATIHAN

Tri Irianto
Apa itu biomekanika?
Kata biomekanika pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu bio dan
mekanika. Awalan bio- menunjukkan bahwa biomekanika ada hubungannya
dengan sistem hidup atau biologis. Kata dasar mekanika menunjukkan bahwa
biomekanika ada hubungannya dengan analisis kekuatan dan dampaknya. Jadi,
biomekanika adalah kajian tentang kekuatan dan dampaknya pada sistem
kehidupan. Sistem kehidupan dapat dikenal sebagai tumbuhan, hewan, ataupun
manusia. Terlebih khusus dalam kajian biomekanika olahraga dan latihan, maka
dapat didefinisikan sebagai kajian tentang kekuatan dan dampaknya pada
manusia dalam melakukan aktivitas olahraga dan latihan (Peter M. McGinnis:
2013 dalam buku Biomechanics of sport and exercise, 3rd ed).
Apa tujuan mempelajari biomekanika olahraga?
Tujuan utama mempelajari biomekanika olahraga dan latihan adalah
untuk meningkatkan kinerja dalam latihan atau olahraga. Peningkatan kinerja
atlet melalui aplikasi biomekanika olahraga berhubungan dengan faktor
pelatihan teknik. Di samping tujuan utama, ada juga tujuan lainnya (sekunder),
yakni dalam upaya pencegahan dan rehabilitasi cedera. Meskipun pencegahan
dan atau rehabilitasi cedera ini dianggap merupakan tujuan sekunder, namun
pada dasarnya terkait erat dengan tujuan utama dan dapat dianggap sebagai
bagian dari tujuan utama. Dengan memahami dan berbasis pengetahuan
biomekanika, proses pelatihan (teknik) atlet akan terhindar dari cedera dan
dengan terhindarnya atlet dari cedera, maka kinerja atlet (teknik) dapat
ditingkatkan secara optimal. Selanjutnya yang perlu dipahami adalah bagaimana
cara kerja biomekanika olahraga dalam mencapai tujuan tersebut?
Memperbaiki teknik
Aplikasi biomekanika untuk memperbaiki teknik dapat terjadi melalui
dua cara, yakni (1) metode analisis biomekanika kualitatif, dan (2) metode
analisis biomekanika kuantitatif. Melalui metode analisis biomekanika kualitatif
pelatih dapat menggunakan pengetahuan mekanika untuk melakukan gerakan
yang benar dari atlet untuk memperbaiki pelaksanaaan suatu keterampilan.
Melalui metode analisis biomekanika kuantitatif ahli biomekanika dapat
menemukan teknik yang baru atau efektif dalam melakukan suatu keterampilan
olahraga dan selanjutnya, mengkomunikasikannya kepada pelatih untuk dapat
diterapkan dalam proses pelatihan yang mereka lakukan.
Salah satu contoh perkembangan teknik melalui aplikasi biomekanika
olahraga pada lompat tinggi seperti pada gambar 1 dan 2. Gambar 1
menunjukkan lompat tinggi dengan teknik straddle (gaya guling) yang banyak
dilakukan oleh atlet lompat tinggi sampai tahun 1968. Seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan, maka setelah tahun 1968 sampai sekarang para atlet elit
dunia paling banyak menggunakan teknik Fosbury Flop sebagaimana pada
gambar 2. Dengan menggunakan teknik Flop ternyata kinerja lompat tinggi
dapat terus ditingkatkan dan hasilnya lebih baik dibanding pada waktu masih
menggunakan teknik mengguling (straddle).
Gambar 1. Teknik straddle Gambar 2. Teknik Fosbury Flop
Dikutip dari Peter M. McGinnis: 2013
Analisis biomekanika kualitatif
Terdapat empat langkah dalam upaya memperbaiki teknik melalui
analisis biomekanika kualitatif, yakni (a) Deskripsi, tentukan apa yang ingin
dilihat ketika mengamati atlet (b) Observasi, amati kinerja atlet untuk
menentukan apa yang terlihat nyata dari tekniknya (c) Evaluasi, bandingkan
teknik ideal dan kinerja yang diamati. Selanjutnya, identifikasi dan evaluasi
perbedaan atau kesalahannya (4) Instruksi, mendidik atlet dengan memberikan
umpan balik dan instruksi yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan
tersebut. Sebelum melakukan suatu evaluasi keterampilan olahraga atau
aktivitas gerak lainnya, terlebih dulu kita harus mengenal dengan baik
keterampilannya. Hal ini mutlak diperlukan kalau kita menginginkan pencapaian
atau penguasaan teknik yang efektif. Untuk itu haruslah menguasai peraturan
yang berlaku pada cabang olahraga bersangkutan agar jangan sampai terjadi
kekeliruan dalam melakukan evaluasi dan terlebih lagi menuju upaya perbaikan
dan penyempurnaan teknik.
Analisis biomekanika kualitatif untuk memperbaiki pelatihan
Pengetahuan biomekanika dapat digunakan untuk memperbaiki teknik
dan dengan teknik yang baik, maka kinerja akan dapat ditingkatkan. Ini
menunjukkan bahwa teknik yang salah akan dapat menghambat atau membatasi
kemampuan kinerja. Salah satu prinsip dasar dalam pelatihan adalah prinsip
kekhususan. Perlatihan atau drill-drill suatu keterampilan harus spesifik sesuai
cabang olahraga atau aktivitasnya. Dalam hal demikian, biomekanika dapat
berkontribusi untuk memperbaiki pelatihan dengan mengidentifikasi keperluan
khusus baik secara teknik maupun fisik yang diperlukan untuk melakukan suatu
keterampilan dengan baik. Jika perlatihan dan drill-drill yang digunakan dalam
pelatihan sama dengan aspek yang diperlukan dalam suatu pertandingan akan
dapat menyebabkan bertambahnya kinerja atlet.
Analisis biomekanika kuantitatif
Analisis ini melibatkan pengukuran nyata dari gerakan atlet dan yang
mendasari sebab terjadinya gerakan tersebut. Jika gerakan ini diukur, maka hasil
analisisnya didasarkan pada pengukuran ini yakni analisis biomekanika
kuantitatif. Analisis ini biasanya hanya dilakukan untuk atlet elit atau atlet
profesional karena memerlukan banyak waktu dan biaya. Analisis ini untuk
memantau perubahan dalam teknik, memantau perubahan dalam parameter
biomekanika sebagai hasil dari perbaikan pelatihan, termasuk memantau
kemajuan dalam upaya rehabilitasi dari cedera seandainya dialami oleh atlet.
Oleh karena itu, untuk melakukan analisis biomekanika kuantitatif ini diperlukan
instrumen khusus yang dapat mengukur setiap variabel yang diperlukan.
Pengukuran ini dapat dilakukan dalam laboratorium atau dilapangan sesuai
dengan apa yang hendak diukur dan dianalisis. Dalam hal ini diperlukan fasilitas
yang canggih. Inilah salah satu peran dari sport science dan ilmu pengetahuan
keolahragaan dalam proses pelatihan untuk mencapai kinerja yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai