Anda di halaman 1dari 14

11

PENGEMBANGAN MODEL PROGRAM LATIHAN FISIK


BERDASARKAN KOMPOSISI JENIS SERABUT OTOT

Bambang Kridasuarso
Email: bangkrida@yahoo.co.id

Abstrak. Selama ini, bahkan telah berpuluh tahun, program latihan fisik
yang diberikan bagi pemula selalu sama,yakni bersifat aerobik Tidak perduli
untuk cabang olahraga apa dan tidak perduli untuk siapa. Pelatih tidak
pernah melihat dominansi komposisi jenis serabut ototnya terlebih dahulu.
Padahal sudah banyak teori yang terkait dengan masalah tersebut. Jelas hal
ini sudah pasti akan merugikan calon atlet yang memiliki dominansi
komposisi jenis serabut otot putih,karena akan mengurangi kecepatannya.
Pada akhirnya yang mengalami kerugian adalah atlet dan pelatih itu sendiri.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk melakukan
pembaharuan, menyusun suatu konsep, di mana calon atlet (atlet pemula),
sebaiknya diberikan latihan fisik (conditioning) yang sesuai dengan
dominansi komposisi jenis serabut ototnya sejak awal. Jadi, sebelum anak
diberikan latihan fisik conditionong, ia harus diberikan tes komposisi jenis
serabut otot terlebih dahulu, untuk mengetahui dominansi komposisi jenis
serabut ototnya. Untuk mengetahui komposisi jenis serabut otot anak,
peneliti menggunakan TPKJSO-BKs. Kemudiann, peneliti menyusun 3
model program latihan yang bersifat 1) An-aerobic Non Lactic Acid
(kegiatan < 30 detik), 2) An-aerobic Lactic Acid (kegiatan antara 1-2
menit), dan 3) Aerobik (kegiatan > 5 menit). Ketiga model program latihan
fisik ini diujicobakan kepada tiga kelompok yang sesuai yaitu, 1) Diberikan
kepada kelompok Dominan serabut otot putih (>55%), 2) Diberikan kepada
kelompok Imbang antara serabut putih dan merah (55-45%/45-55%), dan 3)
Diberikan kepada kelompok Dominan serabut otot merah (>55%).
Metode penelitian ini menggunakan R&D, dengan mengujicobakan
model program latihan selama 3 bulan, 3 kali seminggu. Sampel penelitian
ini adalah anak SMPN 74 kelas 8, berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 20
orang untuk tiap kelompok. Penelitian ini dilakukan di kampus FIO UNJ
dan Stadion Pemuda Rawamangun.
Model ini telah divalidasi oleh 4 orang Pakar Ilmu Olahraga, dan
telah mendapat rekomendasi sementara untuk dapat digunakan kepada
terutama atlet pemula (calon atlet), mengingat hasil ujicoba yang sangat
baik, sesuai dengan teori yang ada. Mengapa sementara, karena penelitian
ini memang belum selesai. Ujicoba model program latihan fisik yang
diberikan berlawanan dengan dominansi komposisi jenis serabut otot belum
dilakukan, dan baru akan dilakukan pada tahun 2018.
Kata Kunci :Program Latihan Fisik Berdasarkan Komposisi Jenis Serabut
Otot.

PENDAHULUAN
Prestasi olahraga di Indonesia berada di bawah. Menurunnya prestasi
saat ini sangat terpuruk, tertinggal jauh olahraga di Indonesia disebabkan oleh
dari negara-negara tetangga yang dulu minimnya pemahaman pelatih akan
12

Iptek Olahraga. Indonesia belum otot secara makanik. Hingga saat ini
memanfaatkan Iptek Olahraga, kecuali Indonesia belum pernah melakukan tes
hanya sedikit. Di antara konsep Iptek komposisi jenis serabut otot rangka,
yang penting dilakukan adalah yang terdiri dari serabut otot cepat dan
Identifikasi Bakat atlet dan seleksi atlet. lambat, yang kemudian berkembang
Bakat merupakan faktor internal prestasi menjadi FG, FOG, dan SO. Mengapa
yang memiliki peran sangat penting dan jenis serabut otot beserta komposisinya
bahkan menentukan prestasi maksimal harus diketahui sebelum memilih dan
70%hingga 90%. Sisanya adalah melakukan program latihan. Benar, oleh
eksternal faktor sebesar 30% hingga karena otot merupakan mesin penggerak
10% saja. yang memiliki karakter tersendiri,
Bakat olahraga yang dibawa atlet berbeda jenis satu dengan jenis yang
sejak lahir terbagi atas, (1) Bakat lainnya. FG adalah jenis serabut otot
Biomekanis, (2) Bakat Fisiologis, dan sangat cepat dan tidak memiliki daya
(3) Bakat Psikologis, dikatakan relatif tahan. FOG adalah jenis serbut otot
tidak dapat berubah dengan perlakuan cepat yang memiliki sedikit daya tahan.
program latihan apapun. Bakat SO adalah jenis serabut otot yang lambat
Biomekanis adalah yang berkaitan tetapi memiliki daya tahan yang tinggi.
dengan ukuran dan bentuk tubuh, disebut Setiap program latihan akan memberikan
’Antropometrik’, serta mesin gerak efek yang spesifik terhadap
tubuh, seperti ’Otot rangka’. Bakat perkembangan kemampuan atlet. Jika
Fisiologis adalah yang berkaitan dengan program latihan fisik yang diberikan
organ-organ tubuh, seperti jantung, paru, tidak sesuai dengan jenis serabut otot
hati, ginjal, dan ’Otot rangka’. Bakat yang ada, maka hasilnya tidak akan
Psikologis adalah yang berkaitan dengan pernah maksimal. Sebaliknya, jika
kecerdasan intelegen (IQ), kecerdasan program latihan yang diberikan sesuai
emosi (EQ), kecerdasan kreatif (CQ), dengan jenis serabut otot yag ada, tentu
dan kecerdasan melawan kesulitan (AQ). hasilnya akan menjadi lebih maksimal.
Berkaitan dengan bakat Kecepatan gerak dan daya tahan
Biomekanis-Fisiologis; Latihan fisik menjadi sangat penting ketika masuk ke
yang sesuai antara komposisi jenis dalam ranah olahraga prestasi. Selama
serabut otot dengan sistem energi yang ini seorang pelatih tidak pernah tahu
ada, dikaitkan dengan kebutuhan cabang kemampuan dasar fisik atletnya, dalam
olahraga, tentunya akan sangat arti mesin gerak mekanik tubuhnya.
membantu dalam pencapaian prestasi Serabut otot cepat (putih), memiliki
maksimal, dalam waktu singkat. karakter yang sama persis dengan mesin
Sebaliknya, jika latihan fisik yang kendaraan dua langkah (2 tak), dan
diberikan tidak sesuai, maka tentunya serabut otot lambat (merah) memiliki
akan terbalik hasilnya, tidak akan pernah karakter yang sama persis dengan mesin
mencapai hasil yang maksimal. kendaraan empat langkah (4 tak). Untuk
Akibatnya, terjadi pemborosan yang luar itu penggunaan harus sesuai dengan
biasa, dengan hasil yang tidak signifikan. kebutuhan. Standard program latihan
Beginilah yang selama ini terjadi di yang diberikan pun bersifat umum,
Indonesia. berlaku sama untuk semua cabang dan
Otot merupkan mesin mekanik nomor olahraga, yaitu 1) Pada tahap
yang menggerakkan seluruh segmen awal diberikan program conditioning
tubuh. Seluruh gerak tubuh yang ada, dan daya tahan, 2) Pada tahap
terjadi tentunya karena kerja kontraksi berikutnya, baru diberikan program
13

latihan khusus dan kecepatan. Untuk hal Pengembangan produk merupakan


ini, program latihan menjadi sangat tidak serangkaian aktivitas yang dimulai
efisien dan efektif ketika diberikan tidak dengan analisa persepsi dan peluang.
sesuai dengan komposisi jenis serabut Pengembangan produk merupakan
otot dan kebutuhan fisik cabang aktivitas lintas disiplin yang
olahraga. membutuhkan kontribusi dari hampir
Kini telah dibuat sebuah tes semua fungsi yang ada di perusahaan,
komposisi jenis serabut otot yang non- namun tiga fungsi yang selalu paling
invasive dan non-lab, bernama TPKJSO- penting bagi proyek pengembangan
BKs. Tes ini dirancang dan dibuat di produk adalah 1) Pemasaran, 2)
Indonesia, berdasarkan hasil kajian Perancangan, dan 3) Manufaktur, (Layar
teoretik dan uji coba lapangan. Ilmu.www.blogspot.com: 25-01-2015).
Meskipun tes ini belum divalidasi Dalam melakukan
melalui skala laboratorium, namun pengembangan, tentunya harus
hasilnya sudah dapat diandalkan. dilakukan penelitian-penelitian, dan
Dengan adanya tes ini, tentunya akan penelitian yang dilkukan dalam rangka
memberikan gairah dan semangat yang pengembangan disebut Penelitian
tinggi terhadap penelitian pengembangan Pengembangan atau Research and
olahraga di Indonesia. Salah satu Development (R&D). Penelitian
penelitian pengembangan yang akan Pengembangan adalah kegiatan
dilakukan adalah tentang model program penelitian dan pengembangan, dan
latihan fisik yang disusun berdasarkan memiliki kepentingan komersial dalam
komposisi jenis serabut otot, seperti kaitannya dengan riset ilmiah murni dan
yang akan dilakukan ini. pengembangan aplikatif di bidang
Penelitian ini adalah teknologi. R&D atau litbang ini
mengembangkan suatu model program memegang peranan penting dan menjadi
latihan fisik yang sesuai antara indikator kemajuan dari suatu negara.
komposisi jenis serabut otot (wikipedia, penelitian pengembangan :
(extremitasatas dan bawah), yakni 1) 25-01-2015). Aktivitas litbang biasanya
Fast Glicolitic (FG), 2) Fast Oksidative dilakukan oleh suatu unit, lembaga atau
Glicolitic (FOG), dan 3) Slow Oksidative pusat khusus yang dimiliki oleh suatu
(SO), dengan ketiga sistem energi yang perusahaan, perguruan tinggi, atau
ada yakni 1) An-aerobic non Lactic Acid, lembaga negara.
2) An-aerobic Lactic Acid, dan 3) Program Latihan adalah
Aerobic. serangkaian materi-materi latihan yang
Dalam hidup ini semua selalu ditulis secara terencana, sistemik dan
berkembang. Banyak hal yang dapat sistematis, untuk jangka waktu tertentu.
dikembangkan secara langsung, dan Program latihan dalam olahraga
tentunya semua dilakukan melalui buah biasanya dibuat dengan tahapan-tahapan
fikir dan tangan manusia. Sebut saja masa latihan yang disebut dengan
Pengembangan Diri dalam ilmu Periodisasi. Dalam periodisasi latihan
psikologi dan sosial, Pengembangan diatur tentang Volume dan Intensitas
Kurikulum dalam ilmu pendidikan, latihan. (Chandler and Brown : 2008).
Pengembangan Organisasi, Kondisi Fisik merupakan salah
Pengembangan Program, Pengembangan satu aspek yang sangat dibutuhkan
Produk, dan Pengembangan Sistem. dalam olahraga prestasi, ketika
Dalam pengembangan produk, menjalani pertandingan. Performa fisik
Cross (1994) mengatakan, yang baik ditunjang oleh empat
14

komponen utama, yaitu 1) Komponen


Fisik, 2) Komponen Latihan dan Kekuatan
Pengkondisian, 3) Komponen Motor,
dan 4) Komponen Metabolisme.
(Battinelli. 2007). Masing-masing
ditunjang oleh beberapa aspek Daya Tahan
pendukung. Perhatikan gambar di bawah Power Kekuatan
ini.
Daya Tahan
Kecepaatan
Kecepaatan Daya Tahan

Gambar 2. Segitiga Bompa. Komponen


Kemampuan Biomotorik. Bompa (2009:259).

Menurut kemampuan kerja atau


metabolismenya, otot rangka terbagi atas
dua macam, yakni; 1) Serabut Otot
Lambat (Tipe-I), disebut juga sebagai
Slow Twitch (ST) atau Slow Oksidative
(SO); dan 2) Serabut Otot Cepat (Tipe-
II), disebut juga sebagai Fast Twitch
Gambar 1. Bagan Performa Fisik Menurut (FT). Jenis Serabut otot cepat kemudian
Battinelli. 2007, h.8 terbagi menjadi dua macam lagi, yaitu
Tipe-IIa (FOG) dan Tipe-IIb (FG).
Ada dua komponen yang menjadi (Battinelli. 2007:73). Tipe-I berwarna
fokus dalam penelitian ini, yakni merah, Tipe-IIa berwarna merah jingga,
Komposisi Tubuh dan Sistem Energi. dan Tipe-IIb berwarna putih.
Komposisi tubuh, salah satunya adalah Serabut Otot slow twitch
otot, khususnya yang berkaitan dengan (SO/ST), secara struktural lebih halus
komposisi jenis serabut otot (cepat dan (kecil), memiliki banyak mitochondria,
lambat). Sistem energi adalah sistem memiliki banyak pembuluh kapiler, dan
yang terjadi dalam tubuh, yang berwarna merah, karena banyak
mengakibatkan kontraksinya mengandung darah dalam proses
sebuah/sekleompok otot. Secara global, oksidasi, untuk menghasilkan energi.
sistem ini terbagi menjadi dua, yakni (Human Body. www.bbc.co.uk : 14-10-
Aerobik dan An-aerobik. (Battinelli. 2012). Dalam tulisannya, ”Definition of
2007:8). Slow and Fast Twitch Muscle Fibers”,
Kemampuan Biomotorik Paul Rogers mengatakan bahwa, ”Slow
(Biomotor Abilities) disebut sebagai fibers have a better ability to endure
bagian dari kemampuan fisik. because they are resistant to fatigue and
Kemampuan Biomotorik menurut contract slowly.” (Paul Roger.
Bompa terdiri dari tiga aspek, yakni http://weighttraining. about.com : 06-07-
Kekuatan, Kecepatan, dan Daya Tahan. 2009).
Gabungan dari ketiga aspek ini menjadi Hale dalam bukunya ”Exercise
Power, Daya Tahan Kecepatan, dan Physiology” mengatakan bahwa, serabut
Daya Tahan Kekuatan. (Bompa. otot type-I memiliki struktur yang paling
2009:259). halus, tidak memiliki kekuatan, lambat
dalam berkontraksi, tetapi memiliki daya
15

tahan yang tinggi, dan dapat mengatasi Program latihan fisik yang bagus,
kelelahan. Serabut otot ini kaya akan seharusnya sesuai antara kebutuhan
myoglobin, pembuluh kapiler, kondisi fisik cabang olahraga
mitochondria, sehingga siap menerima berdasarkan sistem energi, dengan
banyak oksigen untuk melakukan proses komposisi jenis serabut otot dalam
oksidasi dalam otot, dalam rangka tubuh.
produksi ATP. (Tudor Hale. 2003:177). Cabang atau nomor olahraga
Dari hasil penelitiannya, Karp yang tergolong An-aerobik non-lactic-
menyimpulkan tentang karakterristik tiga acid adalah yang diperkirakan akan
jenis serabut otot, dalam sebuah tabel. memiliki komposisi jenis serabut otot
(Jason Karp. dominan putih. Cabang atau nomor
http://www.coachr.org/fiber.htm: 20-12- olahraga yang tergolong An-aerobik
2014). Ia membandingkan ketiga jenis lactic-acid adalah yang diperkirakan
otot tersebut (tipe-I, tipe-IIa, dan tipe- akan memiliki komposisi jenis serabut
IIb), dalam aspek sistem energi yang otot seimbang antara putih dan merah.
terjadi dalam tubuh pada saat melakukan Cabang atau nomor olahraga yang
kegiatan fisik. tergolong Aerobik adalah yang
diperkirakan akan memiliki komposisi
Tabel 1. Karakteristik Tipe-Tipe Otot
jenis serabut otot dominan merah.
Karakteristik SO/Tipe FO/Tipe FG/Tipe Untuk mengetahui komposisi
(I) (IIa) (IIb)
Aktivitas jenis serabut otot dalam tubuh
Rendah Tinggi Tinggi
myosin ATPase diperlukan tes. Banyak tes yang biasa
Kecepatan digunakan untuk mengidentifikasi
Lambat Cepat Cepat
kontraksi
Ketahanan komposisi jenis serabut otot, di
terhadap Tinggi Sedang Rendah antaranya adalah Biopsy, DNA,
kelelahan Scanning, Angkat Beban, dan Berlari.
Kapasitas
oksidatif
Tinggi Tinggi Rendah Dalam penelitian ini, peneliti akan
Kadar enzim menggunakan ’Tes Berlari’ TPKJSO-
Rendah Sedang Tinggi
anaerobik BKs. Tes ini dipilih karena mudah
Mitokondria Banyak Banyak Sedikit
dilakukan, murah, dan sekaligus dapat
Kapiler Banyak Banyak Sedikit
Warna serabut Merah Merah Putih melihat tingkat keterlatihan fisik atlet,
Kadar glikogen Rendah Sedang Tinggi anak atau individu. Prosedur
Diameter pelaksanaan TPKJSO-BKs adalah
serabut Kecil Sedang Besar
sebagai berikut:

Tes Lari Tes Lari


Jarak Pendek Jarak Jauh
Istirahat
Pemanasan 30 m 1600 m Selesai
40 m + 10 mnt 2000 m
50 m 2400 m
60 m 2800 m

Gambar 3. Bagan Prosedur Pelaksanaan TPKJSO-BKs.


Data Waktu yang didapat dimasukan ke Skala Tes
16

Adapun batas acuan dominan dan cabang olahraga (Howell & Maxwell.
seimbang komposisi jenis serabut otot 1992:118-119).
peneliti membagi seperti yang diuraikan Berdasarkan kemampuan
dalam tabel di bawah ini: metabolismenya, otot rangka terbagi atas
3 (tiga) kelompok, yaitu; 1) Otot Type-I
Tabel 2. Acuan Dominansi Kompetisi
(SO), 2) Otot Type-IIa (FOG), 3) Otot
Jenis Serabut Otot
Type-IIb (FG). Setiap orang atau calon
An-aerobik An-aerobik Aerobik atlet memiliki komposisi yang berbeda-
NLA LA
beda dalam tubuhnya. Ada ketentuan
Memiliki bahwa, menurut Ross dan timnya, jika
komposisi serabut otot putih banyak diberikan
Memiliki Memiliki program latihan kecepatan rendah, maka
komposisi jenis serabut komposisi
kecepatannya akan menurun.
otot
jenis serabut jenis serabut (www.pponline.co.ik : 20-04-2013). Hal
otot putih putih dan otot merah ini sangat merugikan bagi calon atlet
merah yang memiliki komposisi otot dominan
lebih dari : lebih dari :
Type-II.
berkisar :
55 % 55 % Penelitian pengembangan ini
45-55 % akan melakukan uji coba program
latihan, yang sesuai dan yang tidak
55-45 % sesuai, antara komposisi jenis serabut
otot dengan sistem energi tubuh, sejak
awal mulai latihan, hingga 3 bulan
Selama ini program latihan fisik
berjalan. Hasil dari penelitian ini adalah;
bagi atlet pemula, selalu diawali dengan
1) Beberapakonsep teori tentang latihan
program conditioning (pengkondisian
fisik, dan 2) Tiga Model Program
umum). Isi materi latihannya adalah
Latihan Fisik yang sesuai untuk masing-
diberikan lari jarak jauh ’continuous,
masing cabang olahraga.
interval, fartlek’, dengan tujuan agar
calon atlet memiliki daya tahan cardio
METODE
vascular yang baik (Battinelli. 2007:79-
Secara khusus, tujuan penelitian
80). Program ini diberikan sama kepada
ini adalah untuk menemukan suatu
semua cabang olahraga apa pun, tanpa
konsep teori baru tentang pemberian
terlebih dahulu melihat jenis serabut
materi program latihan fisik, yang
otot, atau mesin gerak, sebagai bakat
menyatakan bahwa ’Program latihan
dasar fisiologisnya.
fisik yang baik adalah yang sesuai
Cabang olahraga memiliki
dengan dominansi komposisi jenis
karakter yang berbeda-beda, baik dari
serabut otot atlet, dan diberikan sejak
segi teknik, taktik, fisik, dan mental.
awal mulai latihan.’ Jika hal ini terbukti,
Tentunya kebutuhan untuk masing-
maka akan muncul penelitian-penelitian
masing cabang olehraga itu pun pasti
baru yang relevan, yang akan
berbeda-beda porsinya, bahkan hingga
mendukung atau mungkin
kepada peralatan yang digunakan. Untuk
menggugurkan konsep teori tersebut.
masalah fisik, diklasifikasikan ada 3
Jika penelitan tersebut mendukung,
kelompok cabang olahraga berdasarkan
maka lahirlah beberapa teori baru
sistem energi tubuh, yaitu; 1) An-aerobik
tentang program latihan fisik.
NLA, 2) An-aerobik LA, dan 3) Aerobik,
Penelitian ini tentunya sangat
yang berbeda kebutuhannya bagi tiap
bermanfaat sekali bagi para Pembina dan
17

pelatih olahraa prestasi. Secara rinci, Purposif-Random Sampling. Teknik


manfaat penelititian ini adalah : pengambilan sampel dilakukan dengan
1. Akan memberi pencerahan bagi cara melakukan Tes TPKJSO-BKs pada
para pelatih, khususnya tentang seluruh siswa SMP N 74, khususnya
efek-efek latihan fisik. kelas 8-A, 8-B, 8-C, 8-D, 8-G, dan 8-H.
2. Akan menjadi pedoman bagi para Setelah data didapat, kemudian sampel
pelatih di masa datang dalam ditentukan hanya yang berjenis kelamin
penyusunan program latihan Pria. Data yang telah diolah, lalu
fisiknya. dipisahkan dan di-random menjadi :
3. Para pelatih akan mengetahui 1. Kelompok Putih (anak yang
program latihan fisik yang lebih dominan berserabut putih), 20
efektif dan efisien. orang.
4. Para pelatih dapat menyusun 2. Kelompok Jingga (anak yang
program latihan fisik yang lebih seimbang serabut putih dan
baik. merah), 20 orang.
5. Pencapaian prestasi olahraga, 3. Kelompok Merah (anak yang
tentunya akan relatif lebih cepat. dominan berserabut merah), 20
orang.
Penelitian ini dilaksanakan di
Jakarta Timur, yakni di Stadion Pemuda Sampel yang digunakan harus
dan kampus FIO UNJ Rawamangun. memenuhi criteria yang ditentukan.
Penelitian tahap-1 ini berlangsung Adapun kriteria penentuan sampel
selama tahun 2017, dari rencana dua tersebut adalah sebagai berikut.
tahap hingga tahun 2018, dengan 1. Siswa SMP N 74 Rawamangun
menggunakan metode Research and Jakarta Timur.
Develoopment (R&D) dan dengan 2. Siswa Kelas 8, A, B, C, D, G,
melakukan Ujicoba Program-program dan H.
Latihan Fisik, yang disesuaikan dan 3. Berjenis kelamin Pria
yang tidak disesuaikan dengan 4. Sehat secara fisik
komposisi jenis serabut otot. 5. Mendapat izin dari orang tua.
6. Sanggup melakukan latihan
Potensi Pengum- Desain minimal 90% kehadiran.
& pulan Produk Validasi
Masalah Data Desain 7. Ikut serta dalam pelaksanaan Pre-
Test dan Post-Test.
Validasi Revisi Uji Revisi Secara keseluruhan, konsep
Produk Produk Coba Desain Rancang Bangun penelitian ini adalah
Produk
sebagai mana yang tergambar di bawah
ini :
Revisi Produksi
Produk Masal

Gambar 4. Langkah – Langkah Penelitian R&D


menurut Borg and Gall

Sampel penelitian ini adalah


siswa putra kelas 8 SMP N 74
Rawamangun, Jakarta Timur sebanyak Gambar 5. Bagan Konsep dan Alur Penelitian
60 orang, dengan teknik Stratified- 2017 – 2018.
18

Model Program Latihan Fisik 1. TPKJSO-BKs. (Tes Penentu


BKS adalah model program latihan fisik Komposisi Jenis Serabut Otot –
yang diberikan berdasarkan komposisi Bambang Ks.)
jenis serabut otot kepada atlet dan calon 2. Stadion Atletik Standard (Stadion
atlet. Isinya terdiri dari tiga jenis latihan Atletik Pemuda Rawamangun).
yakni, 3. Lapangan latihan (Lapangan Basket
1. Program latihan yang bersifat An- dan Tenis FIO-UNJ).
aerobik NLA (non lactic acid). 4. Perlengkapan Tes dan Latihan
2. Program latihan yang bersifat An- (Stopwatch, Pluit, Cone, dll.)
aerobik LA (lactic acid). 5. Perlengkapan Administrasi (ATK
3. Program latihan yang bersifat dan papan jalan).
Aerobik. Instrumen yang paling utama
Program latihan yang bersifat dalam penelitian ini adalah TPKJSO-
An-aerobik NLA adalah program latihan BKs. Tes ini diperlukan untuk mengukur
yang mengandung kekuatan dan dominansi komposisi jenis serabut otot
kecepatan, yang dilakukan dalam waktu yang ada di dalam tubuh anak,
sangat singkat, yaitu di bawah 30 detik. khususnya pada tangan dan kaki. Untuk
Intensitas program latihan ini tinggi tingkat SMP, tes yang dilakukan adalah
hingga sangat tinggi. lari secepatnya dengan jarak 40 m dan
Program latihan yang bersifat lari jauh (jogging) dengan jaran 2 km.
An-aerobik LA adalah program latihan Dengan demikian maka anak dapat
yang mengandung daya tahan kecepatan, dikelompokkan menjadi 3 kelompok
yang dilakukan dalam waktu antara 1-2 yaitu,
menit. Intensitas program latihan ini 1. Kelompok Putih (memiliki dominan
tinggi. Program latihan yang bersifat jenis serabut otot putih >55%).
Aerobik adalah program latihan yang 2. Kelompok Jingga (memiliki jenis
mengandung daya tahan aerobik, yang serabut otot putih dan merah 45-
dilakukan secara terus-menerus selama
55%/55-45%).
waktu di atas 5 menit. Intensitas program 3. Kelompok Merah (memiliki
latihan ini ringan hingga sedang. dominan jenis serabut otot merah
Untuk penelitian tahun 2017 ini >55%).
ujicoba program hanya dilakukan kepada
kelompok yang sesuai dengan karakter Perjalanan kegiatan penelitian
dan sifat jenis serabut ototnya, seperti yang dilakukan dapat terlihan seperti
gambar di bawah ini. figure tulang ikan di bawah ini.

Gambar 6. Bagan Konsep dan Alur Penelitian Gambar 7. Road Map Penelitian Tahap 1, 2017
Tahun I (2017) Keterangan: Road Map, perjalanan penelitian
Tahap I tahun 2017. Model Program Latihan
Instrumen penelitian yang Fisik Rancangan Peneliti baru diujicobakan pada
digunakan oleh peneliti dalam penelitian tiga kelompok. Penelitian masih belum selesai.
ini adalah sebagai berikut :
19

Penelitian akan dilanjutkan pada tahun 2018, Gambar di atas merupakan grafik
hingga tuntas. perbandingan peningkatan Daya Tahan,
HASIL PENELITIAN lari 2 km (dalam %), setelah diberikan
model program latihan fisik yang sesuai
Setelah Disain divalidasi oleh 4
dengan dominansi komposisi jenis
orang ahli olahraga, rekomendasi pun
serabut otot. 1) Dominan Putih
diberikan, untuk segera melaksanakan
diberikan An-aerobik NLA, 2) Seimbang
ujicoba produk (Model).
Putih-Merah diberikan An-aerobik LA,
Uji coba Model telah
3) Dominan Merah diberikan Aerobik.
dilaksanakan selama 3 bulan kurang 1
minggu, dengan waktu latihan 3 kali
dalam 1 minggu, yaitu Senin, Rabu, dan 7,0281

Jumat. Total latihan sebanyak 32 kali. 8


7 4,9325
Meskipun kurang 4 kali latihan (tidak 6
5
sesuai dari rencana semula), namun hasil 4 Kecepatan
ujicoba cukup menggembirakan, karena 3
2 Daya Tahan
terlihat sesuai dengan apa yang 1
0
diharapkan.
Dominan Serabut Otot
Putih Yang Diberi Program
7,03 latihan An-aerobik NLA
8
6 4,74
3,78
4 Kelompok Putih
Grafik 10. Dominan Serabut Otot Putih yang
2 Kelompok Jingga
diberi Program Latihan An-aerobik NLA
0
Kelompok Merah

Peningkatan Kecepatan Gambar di atas merupakan grafik


Lari 40 m perbandingan peningkatan Kecepatan dan
Daya Tahan (dalam %), pada kelompok
Gambar 8. Grafik Perbandingan Kecepatan Lari Putih, setelah diberikan model program
40 m latihan fisik An-aerobik NLA.
Gambar di atas merupakan grafik 10,3616
perbandingan peningkatan Kecepatan lari 40 12
m (dalam %), setelah diberikan model 10
4,7414
program latihan fisik yang sesuai dengan 8

dominansi komposisi jenis serabut otot. 1) 6


Kecepatan
4
Dominan Putih diberikan An-aerobik NLA, Daya Tahan
2
2) Seimbang Putih-Merah diberikan An-
0
aerobik LA, 3) Dominan Merah diberikan Seimbang Serabut Otot
Aerobik. Putih dan Merah Yang
Diberi Program Latihan
An-aerobik LA
12 10,36
10
8 4,93
6,57 Gambar 11. Grafik Seimbang Serabut Otot Putih
6 Kelompok Putih dan Merah yang diberi Program Latihan An-
4 aerobik
Kelompok Jingga
2
0 Kelompok Merah
Gambar di atas merupakan grafik
Peningkatan Daya
perbandingan peningkatan Kecepatan dan
Tahan Lari 2 Km Daya Tahan (dalam %), pada kelompok
Jingga, setelah diberikan model program
Gambar 9. Grafik Peningkatan Daya Tahan Lari latihan fisik An-aerobik LA.
2 km
20

dan Merah sebesar 0.31 detik atau


6,568
sebesar 3,78%.
7 Peningkatan Daya Tahan yang
6
5
3,7793 paling tinggi terjadi pada kelompok
4 Jingga sebesar 88.1 detik atau sebesar
Kecepatan
3 10,36%, disusul oleh kelompok Merah
2 Daya Tahan
sebesar 56.12 detik atau sebesar 6,57%,
1
0
dan kelompok Putih sebesar 46.8 detik
Dominan Serabut Otot atau sebesar 4,93%
Merah Yang Diberi
Program Latihan Aerobik
Hasil ujicoba kelompok Putih,
menunjukkan peningkatan Kecepatan
sebesar 0,486 detik atau sebesar
Gambar 12. Grafik Dominan Serabut Otot Merah
yang diberi Program Latihan Aerobik
7,0281% dan peningkatan Daya Tahan
sebesar 46,8 detik atau sebesar 4,9325%.
Gambar di atas merupakan grafik Hasil ujicoba kelompok Jingga,
perbandingan peningkatan Kecepatan dan menunjukkan peningkatan Kecepatan
Daya Tahan (dalam %), pada kelompok sebesar 0,326 detik atau sebesar
Merah, setelah diberikan model program 4,7414% dan peningkatan Daya Tahan
latihan fisik Aerobik (NLA). sebesar 88,1 detik atau sebesar
10,3616%.
40
Hasil ujicoba kelompok Merah,
40
39 menunjukkan peningkatan Kecepatan
38
35,3
sebesar 0,293 detik atau sebesar
37 35
36 3,7793% dan peningkatan Daya Tahan
Kelompok Putih
35
34
sebesar 56,12 detik atau sebesar 6,568%.
Kelompok Jingga
33 Dari data yang ada, terlihat
32 Kelompok Merah
semua mengalami kenaikan Status
Peningkatan
Kebugaran Setelah Kebugaran. Kelompok Putih naik 35%,
Diberi Program
Latihan Selama 3
Kelompok Jingga naik 40%, dan
Bulan Kelompok Merah naik 35.3%.
Berdasarkan analisis di atas,
Gamabar 13. Grafik Peningkatan Kebugaran maka hasil penelitian ini (ujicoba 3
Setelah diberi Program Latihan Selama 3 Bulan Model), dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
Gambar di atas merupakan grafik 1. Model Program Latihan Fisik
perbandingan peningkatan Status Kebugaran yang disesuaikan dengan
(dalam %), setelah diberikan model program
dominansi komposisi jenis
latihan fisik yang sesuai dengan dominansi
komposisi jenis serabut otot. 1) Dominan serabut otot dapat meningkatkan
Putih diberikan An-aerobik NLA, 2) kondisi fisik secara umum, baik
Seimbang Putih-Merah diberikan An- kecepatan maupun daya tahan.
aerobik LA, 3) Dominan Merah diberikan 2. Dari data ujicoba yang ada,
Aerobik. ternyata Program Latihan
Peningkatan Kecepatan yang Anaerobik NLA yang diberikan
paling tinggi terjadi pada kelompok pada Kel. Putih dapat
Putih sebesar 0.49 detik atau sebesar meningkatkan kecepatan paling
7,03%, disusul oleh kelompok Jingga tinggi. Sementara dua kelolmpok
sebesar 0.33 detik atau sebesar 4,74%, yang lain berada di bawahnya.Ini
21

menunjukkankesesuaian antara kesesuaian 100%. Perlu ada


teori dan harapan. ujicoba ulang.
3. Dari data ujicoba yang ada, 8. Kesimpulan di atas, memberikan
ternyata Program Latihan indikasi yang bagus. Artinya,
Anaerobik NLA yang diberikan harapan dari penelitian ini sudah
pada Kel. Putih dapat mulai terlihat.
meningkatkan daya tahan paling 9. Dengan demikian Model
rendah. Sementara dua Program Latihan Fisik
kelolmpok yang lain berada di Berdasarkan Komposisi Jenis
atasnya.Ini Serabut Otot telah mulai terlihat
menunjukkankesesuaian antara kebaikan dan
teori dan harapan. kebermanfaatannya.
4. Dari data ujicoba yang ada, 10. Dengan demikian 3 Konsep Teori
ternyata Program Latihan yang telah dituliskankan sudah
Anaerobik LA yang diberikan memiliki bukti yang cukup kuat
pada Kel. Jingga dapat untuk dikukuhkan sementara,
meningkatkan kecepatan. Namun sebelum ada penelitian
lebih rendah dari Kel. Putih, dan berikutnya.
lebih tinggi dari kel. Merah.Ini Melihat dari hasil ujicoba,
menunjukkan kesesuaian antara sepertinya Model Program Latihan Fisik
teori dan harapan. ini sangat baik, sesuai dengan harapan
5. Dari data ujicoba yang ada, yang diinginkan. Memang ada satu hal
ternyata Program Latihan yang sedikit aneh, yaitu Daya Tahan
Anaerobik LA yang diberikan kelompok Jingga yang meningkat lebih
pada Kel. Jingga dapat tinggi dari kelompok Merah. Peneliti dan
meningkatkan daya tahan paling para pakar melihat hal ini hanya masalah
tinggi. Sementara dua kelolmpok kontrol pelaksanaan program latihan.
yang lain berada di bawahnya, Peneliti melihat pada kelompok Merah
dan Kel. Putih berada paling agak sedikit malas dalam melaksanakan
rendah.Ini belum menunjukkan latihan. Kesimpulan, tidak ada revisi
kesesuaian 100%. Perlu ada yang berarti.
ujicoba ulang. Berdasarkan poin 4 di atas,
6. Dari data ujicoba yang ada, Validasi dan Rekomendasi Produk
ternyata Program Latihan diberikan oleh 4 orang Doktor ahli ilmu
Aerobik yang diberikan pada Kel. keolahragaan. Keempat ahli yang
Merah dapat meningkatkan memberikan Validasi dan Rekomendasi
kecepatan. Namun sangat rendah, adalah sama yaitu :
lebih rendah dari dua kelompok 1. Dr. Iwan Hermawan, M.Pd.
lainnya.Ini menunjukkan 2. Dr. Yasep Setiakarnawijaya, S.
kesesuaian antara teori dan M.Kes.
harapan. 3. Dr. Bambang Sujiono, M.Pd.
7. Dari data ujicoba yang ada, 4. Susilo, D. Ed.
ternyata Program Latihan Penelitian ini adalah penelitian
Aerobik yang diberikan pada Kel. berlanjut. Memang belum selesai dan
Merah dapat meningkatkan daya tuntas. Validasi Produk secara
tahan. Tetapi berada di bawah keseluruhan akan dilakukan setelah
Kel. Jingga, dan di atas Kel. semua Program ujicoba selesai. Masih
Putih. Ini belum menunjukkan ada 4 ujicoba lagi yang harus dikerjakan.
22

KESIMPULAN Physical Educators. Dubuque,


Untuk memberikan kesimpulan Iowa: Wm. C. Brown Company
secara menyeluruh tentunya belum dapat Publishers.
dilakukan, oleh karena penelitian ini Elizabeth Quinn. Fast And Slow Twitch
baru berjalan 50 %. Model baru Muscle Fiber. Does Muscle Type
diujicobakan kepada 3 kelompok Determine Sport Ability?
sampel. Masih harus diujicobakan http://sportsmedicine.about.com/od
kepada 4 kelompok sampel lagi. Hal ini /anatomyandphisiology/a/MuscleFi
direncanakan akan berjalan tahun 2018. berType.htm (Diakses 18
Namun demikian 4 Pakar Desember 2014).
olahraga telah memvalidasi Hasil
Ujicoba Model kepada 3 kelompok Howell Reet A. and Howel Maxwell L.
sampel tersebut, dan memberikan 1992. Concepts Of Physical
rekomendasi. Education. For Senior Students.
Berdasarkan hal tersebut di atas James Tangkudung. 2006. Ilmu Faal
maka, kesimpulan sementara dapat (Fisiologi) 1st. Jakarta: Penerbit
diuraikan sebagai berikut : Cerdas Jaya.
Bentuk Model Program Latihan
Fisik yang telah teruji sementara dalam Jason Karp R. MS. Muscle Fiber Type
penelitian ini adalah : And Training.
1. Terdiri dari 3 Program mendasar http://www.coachr.org/fiber.htm
yang tidak boleh dilanggar yaitu, (Diakses 20 Des. 2014).
a. Kegiatan Latihan Fisik John Sproule. Sport. 2012. Exercise And
berintensitas Tinggi< 30 Health Science. Oxford: Oxford
detik. University Press.
b. Kegiatan Latihan Fisik
berintensitas Sedang hingga Juanita Dolores, H.N.
Tinggi antara 1-2 menit. http://www.scribd.com/doc/21071
c. Kegiatan Latihan Fisik 2622/otot-lambat-otot-cepat-dan-
berintensitas Ringan hingga perbedaannya#download (Diakses:
Sedang> 5 menit 16 November 2014).
2. Pemberian program harus Jurnal Bidan Diah, PAN dan PAP,
disesuaikan dengan dominansi http://jurnalbidandiah.blogspot.co
komposisi jenis serabut otot anak m/2012/04/resume-penilaian-
atau calon atlet sejak awal acuan-norma-pan-
latihan. dan.html#ixzz21XdY5tsj (Diakses:
6 Juni 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Justyn Warner. Training Your Muscle
Brian Mackenzie. 2005. 101
Fiber Type.
Performance Evaluation Test.
http://www.parilexx.com/2011/trai
London: Electric World plc.
ning-your-muscle-fiber-types/
Colin Jackson. Fast Twitch Muscle, (Diakses: 24 April 2013.
http://www.pponline.co.uk/encyc/f
ast-twitch-muscles-965. (Diakses:
20 April 2013).
Don R. Kirkendal, Joseph J. Gruber,
Robert E. Johnson. 1980.
Measurement and Evaluation for
23

Kamus English-Indonesian-English. City, Milan, Montreal, New Delhi,


Pengembangan. Santiago, Seoul, Singapore,
http://www.kamus.net/indonesia/p Sydney, Taipei, Toronto :
engembangan (Diakses: 20 McGraw-Hill Publisher, 2007.
Januari 2015). The Enciclopedia of Science, Skeletal
Lynn S. Lippert. 2006. Clinical Muscle and Muscle Groups,
Kinesiology and Anatomy, http://www.daviddarling.info/ency
Philadelphia: F.A. Davis clopedia/s/skeletal_muscle_groups
Company. .html (Diakses: 25 Juli 2013).
Paul Rogers. Definition of Slow and Fast The Muscular System,
Twitch Muscle Fibers. http://classes.midlandstech.edu/car
http://weighttraining.about.com/od terp/courses/bio110/chap07/chap0
/glossary/g/muscle_type.htm. 7.html (Diakses pada: 26 Juli
(Diakses: 6 Juli 2009). 2013).
Powers, Scott K. and Howley, Edward Thomas Battinelli. 2007. Physique,
T. 2009. Exercise Physiology, Fitness, and Performance. 2nd ed.
7th.ed., New York, NY : McGraw-
Boca Raton, London, New York:
Hill Companies, Inc. CRC Press.
Saladin. 2003. Anatomy & Physiology, Tudor Hale. 2003. Exercise Physiology,
The Unity of Form & Function, 3rd A Thematic Approach. England:
ed. New York, NY : The McGraw- John Wiley and Sons Ltd.
Hill Companies.
Scott, Stevens, and Binder Macleod. Tudor O. Bompa and G. Gregory Haff.
Human Skeletal Muscle Fiber Type 2009. Periodization, Theory and
Classifications. Journal of Methodology of Training, 5th ed.,
America. Physical Therapy USA, Canada, Europe, Australia,
Assosiation. Vol. 81, No.11. New Zealand : Human Kinetics.
(November 2001). Diakses: 16 Undang-Undang RI No. 3 thn. 2005.
Januari 2015). Tentang Sistem Keolahragaan
Sugiyanto, dkk. 1997. Perkembangan Nasional, Bab VI, pasal 17-20.
dan Belajar Motorik. Modul 1-12.
Jakarta : Depdikbud. Widiastuti. 2011. Tes Dan Pengukuran
Olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Jaya.
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Cetakan ke-18. Bandung: Wikipedia Encyclopedia. List of Types
ALFABETA, CV. of Scientific Models.
http://en.wikipedia.org/wiki/User:
Ted A. Baumgartner, Andrew S. Mdd/List_of_types_of_scientific_
Jackson, Matthew T. Mahar, David models (Diakses: 20 Januari 2015).
A. Rowe. Measurement For
Evaluation. In Physical Education Wikipedia Encyclopedia. Siklus Asam
& Exercise Science. 8th ed. Sitrat.
Boston, Burr Ridge IL, Dubuque http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_
IA, Madison WI, New York, San asam_sitrat. (Diakses: 25 April
Fransisco, St Louis, Bangkok, 2013).
Bogota, Caracas, Kuala Lumpur,
Lisbon, London, Madrid, Mexico
24

Wilmore, Costill, and Kenney. 2008.


Physiology of Sport and Exercise.
Champaign, IL: Human Kinetics.

Anda mungkin juga menyukai