Bambang Kridasuarso
Email: bangkrida@yahoo.co.id
Abstrak. Selama ini, bahkan telah berpuluh tahun, program latihan fisik
yang diberikan bagi pemula selalu sama,yakni bersifat aerobik Tidak perduli
untuk cabang olahraga apa dan tidak perduli untuk siapa. Pelatih tidak
pernah melihat dominansi komposisi jenis serabut ototnya terlebih dahulu.
Padahal sudah banyak teori yang terkait dengan masalah tersebut. Jelas hal
ini sudah pasti akan merugikan calon atlet yang memiliki dominansi
komposisi jenis serabut otot putih,karena akan mengurangi kecepatannya.
Pada akhirnya yang mengalami kerugian adalah atlet dan pelatih itu sendiri.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk melakukan
pembaharuan, menyusun suatu konsep, di mana calon atlet (atlet pemula),
sebaiknya diberikan latihan fisik (conditioning) yang sesuai dengan
dominansi komposisi jenis serabut ototnya sejak awal. Jadi, sebelum anak
diberikan latihan fisik conditionong, ia harus diberikan tes komposisi jenis
serabut otot terlebih dahulu, untuk mengetahui dominansi komposisi jenis
serabut ototnya. Untuk mengetahui komposisi jenis serabut otot anak,
peneliti menggunakan TPKJSO-BKs. Kemudiann, peneliti menyusun 3
model program latihan yang bersifat 1) An-aerobic Non Lactic Acid
(kegiatan < 30 detik), 2) An-aerobic Lactic Acid (kegiatan antara 1-2
menit), dan 3) Aerobik (kegiatan > 5 menit). Ketiga model program latihan
fisik ini diujicobakan kepada tiga kelompok yang sesuai yaitu, 1) Diberikan
kepada kelompok Dominan serabut otot putih (>55%), 2) Diberikan kepada
kelompok Imbang antara serabut putih dan merah (55-45%/45-55%), dan 3)
Diberikan kepada kelompok Dominan serabut otot merah (>55%).
Metode penelitian ini menggunakan R&D, dengan mengujicobakan
model program latihan selama 3 bulan, 3 kali seminggu. Sampel penelitian
ini adalah anak SMPN 74 kelas 8, berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 20
orang untuk tiap kelompok. Penelitian ini dilakukan di kampus FIO UNJ
dan Stadion Pemuda Rawamangun.
Model ini telah divalidasi oleh 4 orang Pakar Ilmu Olahraga, dan
telah mendapat rekomendasi sementara untuk dapat digunakan kepada
terutama atlet pemula (calon atlet), mengingat hasil ujicoba yang sangat
baik, sesuai dengan teori yang ada. Mengapa sementara, karena penelitian
ini memang belum selesai. Ujicoba model program latihan fisik yang
diberikan berlawanan dengan dominansi komposisi jenis serabut otot belum
dilakukan, dan baru akan dilakukan pada tahun 2018.
Kata Kunci :Program Latihan Fisik Berdasarkan Komposisi Jenis Serabut
Otot.
PENDAHULUAN
Prestasi olahraga di Indonesia berada di bawah. Menurunnya prestasi
saat ini sangat terpuruk, tertinggal jauh olahraga di Indonesia disebabkan oleh
dari negara-negara tetangga yang dulu minimnya pemahaman pelatih akan
12
Iptek Olahraga. Indonesia belum otot secara makanik. Hingga saat ini
memanfaatkan Iptek Olahraga, kecuali Indonesia belum pernah melakukan tes
hanya sedikit. Di antara konsep Iptek komposisi jenis serabut otot rangka,
yang penting dilakukan adalah yang terdiri dari serabut otot cepat dan
Identifikasi Bakat atlet dan seleksi atlet. lambat, yang kemudian berkembang
Bakat merupakan faktor internal prestasi menjadi FG, FOG, dan SO. Mengapa
yang memiliki peran sangat penting dan jenis serabut otot beserta komposisinya
bahkan menentukan prestasi maksimal harus diketahui sebelum memilih dan
70%hingga 90%. Sisanya adalah melakukan program latihan. Benar, oleh
eksternal faktor sebesar 30% hingga karena otot merupakan mesin penggerak
10% saja. yang memiliki karakter tersendiri,
Bakat olahraga yang dibawa atlet berbeda jenis satu dengan jenis yang
sejak lahir terbagi atas, (1) Bakat lainnya. FG adalah jenis serabut otot
Biomekanis, (2) Bakat Fisiologis, dan sangat cepat dan tidak memiliki daya
(3) Bakat Psikologis, dikatakan relatif tahan. FOG adalah jenis serbut otot
tidak dapat berubah dengan perlakuan cepat yang memiliki sedikit daya tahan.
program latihan apapun. Bakat SO adalah jenis serabut otot yang lambat
Biomekanis adalah yang berkaitan tetapi memiliki daya tahan yang tinggi.
dengan ukuran dan bentuk tubuh, disebut Setiap program latihan akan memberikan
’Antropometrik’, serta mesin gerak efek yang spesifik terhadap
tubuh, seperti ’Otot rangka’. Bakat perkembangan kemampuan atlet. Jika
Fisiologis adalah yang berkaitan dengan program latihan fisik yang diberikan
organ-organ tubuh, seperti jantung, paru, tidak sesuai dengan jenis serabut otot
hati, ginjal, dan ’Otot rangka’. Bakat yang ada, maka hasilnya tidak akan
Psikologis adalah yang berkaitan dengan pernah maksimal. Sebaliknya, jika
kecerdasan intelegen (IQ), kecerdasan program latihan yang diberikan sesuai
emosi (EQ), kecerdasan kreatif (CQ), dengan jenis serabut otot yag ada, tentu
dan kecerdasan melawan kesulitan (AQ). hasilnya akan menjadi lebih maksimal.
Berkaitan dengan bakat Kecepatan gerak dan daya tahan
Biomekanis-Fisiologis; Latihan fisik menjadi sangat penting ketika masuk ke
yang sesuai antara komposisi jenis dalam ranah olahraga prestasi. Selama
serabut otot dengan sistem energi yang ini seorang pelatih tidak pernah tahu
ada, dikaitkan dengan kebutuhan cabang kemampuan dasar fisik atletnya, dalam
olahraga, tentunya akan sangat arti mesin gerak mekanik tubuhnya.
membantu dalam pencapaian prestasi Serabut otot cepat (putih), memiliki
maksimal, dalam waktu singkat. karakter yang sama persis dengan mesin
Sebaliknya, jika latihan fisik yang kendaraan dua langkah (2 tak), dan
diberikan tidak sesuai, maka tentunya serabut otot lambat (merah) memiliki
akan terbalik hasilnya, tidak akan pernah karakter yang sama persis dengan mesin
mencapai hasil yang maksimal. kendaraan empat langkah (4 tak). Untuk
Akibatnya, terjadi pemborosan yang luar itu penggunaan harus sesuai dengan
biasa, dengan hasil yang tidak signifikan. kebutuhan. Standard program latihan
Beginilah yang selama ini terjadi di yang diberikan pun bersifat umum,
Indonesia. berlaku sama untuk semua cabang dan
Otot merupkan mesin mekanik nomor olahraga, yaitu 1) Pada tahap
yang menggerakkan seluruh segmen awal diberikan program conditioning
tubuh. Seluruh gerak tubuh yang ada, dan daya tahan, 2) Pada tahap
terjadi tentunya karena kerja kontraksi berikutnya, baru diberikan program
13
tahan yang tinggi, dan dapat mengatasi Program latihan fisik yang bagus,
kelelahan. Serabut otot ini kaya akan seharusnya sesuai antara kebutuhan
myoglobin, pembuluh kapiler, kondisi fisik cabang olahraga
mitochondria, sehingga siap menerima berdasarkan sistem energi, dengan
banyak oksigen untuk melakukan proses komposisi jenis serabut otot dalam
oksidasi dalam otot, dalam rangka tubuh.
produksi ATP. (Tudor Hale. 2003:177). Cabang atau nomor olahraga
Dari hasil penelitiannya, Karp yang tergolong An-aerobik non-lactic-
menyimpulkan tentang karakterristik tiga acid adalah yang diperkirakan akan
jenis serabut otot, dalam sebuah tabel. memiliki komposisi jenis serabut otot
(Jason Karp. dominan putih. Cabang atau nomor
http://www.coachr.org/fiber.htm: 20-12- olahraga yang tergolong An-aerobik
2014). Ia membandingkan ketiga jenis lactic-acid adalah yang diperkirakan
otot tersebut (tipe-I, tipe-IIa, dan tipe- akan memiliki komposisi jenis serabut
IIb), dalam aspek sistem energi yang otot seimbang antara putih dan merah.
terjadi dalam tubuh pada saat melakukan Cabang atau nomor olahraga yang
kegiatan fisik. tergolong Aerobik adalah yang
diperkirakan akan memiliki komposisi
Tabel 1. Karakteristik Tipe-Tipe Otot
jenis serabut otot dominan merah.
Karakteristik SO/Tipe FO/Tipe FG/Tipe Untuk mengetahui komposisi
(I) (IIa) (IIb)
Aktivitas jenis serabut otot dalam tubuh
Rendah Tinggi Tinggi
myosin ATPase diperlukan tes. Banyak tes yang biasa
Kecepatan digunakan untuk mengidentifikasi
Lambat Cepat Cepat
kontraksi
Ketahanan komposisi jenis serabut otot, di
terhadap Tinggi Sedang Rendah antaranya adalah Biopsy, DNA,
kelelahan Scanning, Angkat Beban, dan Berlari.
Kapasitas
oksidatif
Tinggi Tinggi Rendah Dalam penelitian ini, peneliti akan
Kadar enzim menggunakan ’Tes Berlari’ TPKJSO-
Rendah Sedang Tinggi
anaerobik BKs. Tes ini dipilih karena mudah
Mitokondria Banyak Banyak Sedikit
dilakukan, murah, dan sekaligus dapat
Kapiler Banyak Banyak Sedikit
Warna serabut Merah Merah Putih melihat tingkat keterlatihan fisik atlet,
Kadar glikogen Rendah Sedang Tinggi anak atau individu. Prosedur
Diameter pelaksanaan TPKJSO-BKs adalah
serabut Kecil Sedang Besar
sebagai berikut:
Adapun batas acuan dominan dan cabang olahraga (Howell & Maxwell.
seimbang komposisi jenis serabut otot 1992:118-119).
peneliti membagi seperti yang diuraikan Berdasarkan kemampuan
dalam tabel di bawah ini: metabolismenya, otot rangka terbagi atas
3 (tiga) kelompok, yaitu; 1) Otot Type-I
Tabel 2. Acuan Dominansi Kompetisi
(SO), 2) Otot Type-IIa (FOG), 3) Otot
Jenis Serabut Otot
Type-IIb (FG). Setiap orang atau calon
An-aerobik An-aerobik Aerobik atlet memiliki komposisi yang berbeda-
NLA LA
beda dalam tubuhnya. Ada ketentuan
Memiliki bahwa, menurut Ross dan timnya, jika
komposisi serabut otot putih banyak diberikan
Memiliki Memiliki program latihan kecepatan rendah, maka
komposisi jenis serabut komposisi
kecepatannya akan menurun.
otot
jenis serabut jenis serabut (www.pponline.co.ik : 20-04-2013). Hal
otot putih putih dan otot merah ini sangat merugikan bagi calon atlet
merah yang memiliki komposisi otot dominan
lebih dari : lebih dari :
Type-II.
berkisar :
55 % 55 % Penelitian pengembangan ini
45-55 % akan melakukan uji coba program
latihan, yang sesuai dan yang tidak
55-45 % sesuai, antara komposisi jenis serabut
otot dengan sistem energi tubuh, sejak
awal mulai latihan, hingga 3 bulan
Selama ini program latihan fisik
berjalan. Hasil dari penelitian ini adalah;
bagi atlet pemula, selalu diawali dengan
1) Beberapakonsep teori tentang latihan
program conditioning (pengkondisian
fisik, dan 2) Tiga Model Program
umum). Isi materi latihannya adalah
Latihan Fisik yang sesuai untuk masing-
diberikan lari jarak jauh ’continuous,
masing cabang olahraga.
interval, fartlek’, dengan tujuan agar
calon atlet memiliki daya tahan cardio
METODE
vascular yang baik (Battinelli. 2007:79-
Secara khusus, tujuan penelitian
80). Program ini diberikan sama kepada
ini adalah untuk menemukan suatu
semua cabang olahraga apa pun, tanpa
konsep teori baru tentang pemberian
terlebih dahulu melihat jenis serabut
materi program latihan fisik, yang
otot, atau mesin gerak, sebagai bakat
menyatakan bahwa ’Program latihan
dasar fisiologisnya.
fisik yang baik adalah yang sesuai
Cabang olahraga memiliki
dengan dominansi komposisi jenis
karakter yang berbeda-beda, baik dari
serabut otot atlet, dan diberikan sejak
segi teknik, taktik, fisik, dan mental.
awal mulai latihan.’ Jika hal ini terbukti,
Tentunya kebutuhan untuk masing-
maka akan muncul penelitian-penelitian
masing cabang olehraga itu pun pasti
baru yang relevan, yang akan
berbeda-beda porsinya, bahkan hingga
mendukung atau mungkin
kepada peralatan yang digunakan. Untuk
menggugurkan konsep teori tersebut.
masalah fisik, diklasifikasikan ada 3
Jika penelitan tersebut mendukung,
kelompok cabang olahraga berdasarkan
maka lahirlah beberapa teori baru
sistem energi tubuh, yaitu; 1) An-aerobik
tentang program latihan fisik.
NLA, 2) An-aerobik LA, dan 3) Aerobik,
Penelitian ini tentunya sangat
yang berbeda kebutuhannya bagi tiap
bermanfaat sekali bagi para Pembina dan
17
Gambar 6. Bagan Konsep dan Alur Penelitian Gambar 7. Road Map Penelitian Tahap 1, 2017
Tahun I (2017) Keterangan: Road Map, perjalanan penelitian
Tahap I tahun 2017. Model Program Latihan
Instrumen penelitian yang Fisik Rancangan Peneliti baru diujicobakan pada
digunakan oleh peneliti dalam penelitian tiga kelompok. Penelitian masih belum selesai.
ini adalah sebagai berikut :
19
Penelitian akan dilanjutkan pada tahun 2018, Gambar di atas merupakan grafik
hingga tuntas. perbandingan peningkatan Daya Tahan,
HASIL PENELITIAN lari 2 km (dalam %), setelah diberikan
model program latihan fisik yang sesuai
Setelah Disain divalidasi oleh 4
dengan dominansi komposisi jenis
orang ahli olahraga, rekomendasi pun
serabut otot. 1) Dominan Putih
diberikan, untuk segera melaksanakan
diberikan An-aerobik NLA, 2) Seimbang
ujicoba produk (Model).
Putih-Merah diberikan An-aerobik LA,
Uji coba Model telah
3) Dominan Merah diberikan Aerobik.
dilaksanakan selama 3 bulan kurang 1
minggu, dengan waktu latihan 3 kali
dalam 1 minggu, yaitu Senin, Rabu, dan 7,0281