Anda di halaman 1dari 6

73

PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA MELALUI PENGEMBANGAN


PENELITIAN IPTEK KEOLAHRAGAAN

Agung Wahyudi
agungpjkr@gmail.com

Abstrak. Iptek harus dibumikan dengan cara masing-masing cabor


segera menerapkan iptek, karena sudah terjalinnya interaksi antara
para pelatih di lapangan dengan para ilmuwan untuk meningkatkan
prestasi atlit. Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
bertanggung jawab melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi keolahragaan secara terencana dan berkelanjutan untuk
memajukan keolahragaan nasional. Pengembangan Iptek
Keolahragaan diselenggarakan melalui penelitian, pengkajian, alih
teknologi, sosialisasi, pertemuan ilmiah, dan kerjasama antar lembaga
penelitian dan lembaga pendidikan tinggi baik nasional maupun
internasional. Pengkajian pengembangan iptek keolahragaan
dimanfaatkan untuk mengembangkan prototype, rancang bangun, dan
modifikasi dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan
keolahragaan, dan hasil pengembangan Iptek disosialisasikan dan
diterapkan untuk kemajuan olahraga.
Kata kunci: Iptek, Penelitian keolahragaan.

PENDAHULUAN
Perkembangan dunia Ilmu Atas dasar kreatifitas akalnya,
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang manusia mengembangkan iptek dalam
demikian mengagumkan telah membawa rangka untuk mengolah sumber daya
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan alam yang diberikan oleh Tuhan Yang
peradaban umat manusia. Iptek Maha Esa. Dimana dalam
dikembangkan setiap waktu dan banyak pengembangan iptek harus didasarkan
pula pengaruhnya dalam kehidupan. terhadap moral dan kemanusiaan yang
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya adil dan beradab, agar dalam
menuntut kemampuan fisik yang cukup penerapannya teknologi membawa
besar, kini relatif sudah bisa digantikan manfaat bagi kehidupan manusia.
oleh perangkat-perangakat mesin, seperti Ilmu adalah pengetahuan yang
komputer, kendaraan, handphone, dan membantu manusia dalam mencapai
lain sebagainya. tujuan hidupnya. Maka patutlah
Perkembangan sejarah manusia dikatakan, bahwa peradaban manusia
selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu sangat bergantung kepada ilmu
pengetahuan dan teknologi yang pengetahuan dan teknologi (iptek).
melingkupinya. Hal ini tentunya Berkat kemajuan dalam bidang ini,
berbanding lurus dengan upaya manusia pemenuhan kebutuhan manusia bisa
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dilakukan secara lebih cepat dan mudah.
sehari-hari. Sejalan dengan itulah, Kemajuan teknologi adalah
teknologi pun lahir sebagai sarana untuk sesuatu yang tidak bisa kita hindari
memenuhi kebutuhan. dalam kehidupan ini, karena kemajuan
74

teknologi akan berjalan sesuai dengan layanan seperti apa untuk mendukung
kemajuan ilmu pengetahuan. event (olahraga) itu, sehingga bisa
Perkembangan teknologi memang sangat mencapai tujuan secara bermakna dan
diperlukan. Setiap inovasi diciptakan memberi sumbangan positif khususnya
untuk memberikan manfaat positif bagi di bidang Iptek yang melibatkan semua
kehidupan manusia. Memberikan banyak pihak.
kemudahan, serta sebagai cara baru Penerapan sports science di
dalam melakukan aktifitas manusia. Indonsia saat ini mulai berkembang.
Khusus dalam bidang teknologi, Namun, meski demikian hal tersebut
masyarakat sudah menikmati banyak tidak dibarengi dengan penerapan
manfaat yang dibawa oleh inovasi- teknologi tinggi, sehingga dalam
inovasi yang telah dihasilkan dalam pengaplikasiannya tidak optimal. Ali
dekade terakhir ini. maksum (2012: 22) menyatakan bahwa
Dalam kehidupan manusia pemahaman sempit yang menyebabkan
dewasa ini tidak terlepas dari ilmu kajian ilmu keolahragaan tidak bisa
alamiah dan ilmu terapannya berupa berkembang secara optimal. Pemahaman
teknologi di berbagai bidang. tersebut bertautan dengan kajian ilmu
Perkembangan dunia iptek yang keolahragaan yang hanya dipahami
demikian pesatnya telah membawa sebagai ilmu gerak dan berlatih. Kajian
manfaat luar biasa bagi kemajuan di luar itu dianggap bukan bidang ilmu
peradaban umat manusia. keolahragaan. Pandangan tersebut perlu
Pengembangan iptek dianggap sebagai diluruskan, mengingat ilmu
solusi dari permasalahan yang ada. keolahragaan telah berkembang jauh
Sebagian orang bahkan memuja iptek meninggalkan pemahaman tersebut.
sebagai liberator yang akan Iptek dalam pembinaan prestasi
membebaskan mereka dari kungkungan olahraga. Perkembangan ilmu
kefanaan dunia. Iptek diyakini akan pengetahuan dan teknologi yang
memberi umat manusia kesehatan, semakin pesat membuat segalanya
kebahagiaan dan imortalitas. menjadi semakin mudah dan cepat.
Salah satu kelebihan manusia Perkembangan Iptek tersebut terjadi
dari makhluk lain adalah kemampuan karena seseorang menggunakan akalnya
manusia dalam menciptakan dan untuk menyelesaikan setiap masalah
menggunakan alat. Olahraga adalah yang dihadapinya, dengan kemajuan
salah satu bidang yang tidak luput dari teknologi terciptalah metode-metode
pemanfaatan Iptek. Bahkan hubungan baru.
iptek dan olahraga sudah ada sejak tahun Menurut Rusli Lutan (2013: 47)
1960. Peralatan olahraga, pengobatan, menjelaskan bahwa fungsi iptek
biomechanic, dan simulasi olahraga olahraga adalah mencari inovasi dalam
adalah salah satu contoh diantaranya. pembinaan. Jika tidak sampai ke taraf
Di Indonesia, oleh sebagian besar kemampuan tersebut, sekurang-
iptek dipandang sebagai sesuatu yang kurangnya penerapan iptek dibutuhkan
sulit dan berada di awang-awang. Iptek untuk menyediakan informasi untuk
harus dibumikan dengan cara masing- membuat keputusan yang tepat dalam
masing cabor segera menerapkan iptek, pelatihan. Dalam perkembangan Iptek
karena sudah terjalinnya interaksi antara selanjutnya, teknologi yang ada
para pelatih di lapangan dengan para membuat aktivitas olahraga tidak lagi
ilmuwan untuk meningkatkan prestasi menjadi kegiatan berat. Berbagai alat
atlit. Selanjutnya, perlu dirumuskan bantu, mulai dari baju yang menyerap
75

keringat, hingga sepatu yang ringan disajikan secara terbuka, sekaligus


digunakan, siap menjadi "senjata- dipertanggungjawabkan di depan publik,
senjata" pendukung. Misalnya, disiarkan oleh media (cetak dan
pencapaian rekor di suatu cabang, tidak elektronik) dan direkam sebagai data
semata lahir dari kekuatan manusia saja. prestasi olahraga.
Teknologi yang lebih menentukan Karena itu menurut Rusli Lutan
penambahan prestasi dari atlet yang (2013:5), di balik proses pembinaan
menggunakan teknologi itu. Sebagai olahraga sangat dibutuhkan pembinaan
contoh, baju renang Speedo LZR Racer. “mind set yang fleksibel” (growth mind
Speedo LZR Racer yang dirancang set) yang menekankan ikhtiar dan etos
NASA badan antariksa AS menjadikan kerja keras, sebagai cerminan dari
perenang mampu meningkatkan karakter kampiun, atau budaya
kecepatan bergeraknya untuk meraih akuntabilitas yang menekankan proses
waktu terbaik, karena meminimalkan penyempurnaan/peningkatan secara
hambatan (drag) yang terjadi di dalam berlanjut dan sistematis.
air. Saat tim renang AS melakukan uji Olahraga prestasi tidak dapat
coba menjelang Olimpiade dengan berkembang secara berdiri sendiri
menggunakan pakaian renang tersebut, sehingga membutuhkan sinergi semua
dua perenang andalan mereka, Michael pihak terkait, guna menjamin
Phelps dan Katie Hoff mampu mencetak pembangunan olahraga yang
rekor baru dunia, masing-masing pada berkelanjutan. Lemahnya pembinaan
nomor 400 m gaya ganti perorangan berkelanjutan adalah hal yang
putra dan putri. bertentangan dengan tuntutan olahraga
Dalam permainan bolavoli, prestasi yang hanya akan berhasil
penerapan iptek telah banyak digunakan, manakala terpenuhi prinsip pembinaan
seperti alat pelontar bolavoli untuk jangka panjang.
latihan keterampilan pada AirCat Sebagai sebuah sistem,
Volleyball Machine dan Attack pembinaan olahraga prestasi melibatkan
Volleyball Machine yang mampu sejumlah komponen utama dan hasil
melambungkan bola sampai 1200 kali penelitian menyingkap sekurangnya 10
per jam (20 kali/menit), menghasilkan komponen utama yang disebut pilar
lemparan yang tepat sasaran, ajeg, dan (Rusli Lutan, 2013: 33). Kesepuluh pilar
dapat digunakan untuk mempelajari tersebut adalah:
berbagai keterampilan teknik bolavoli. 1. Dukungan finansial
Kedua teknologi mesin ini mampu 2. Organisasi dan struktur kebijakan
menghasilkan ribuan ulangan (repetisi) olahraga terpadu
lontaran bolavoli dalam praktek latihan 3. Pemassalan dan pembibitan
sehari-hari untuk melayani kebutuhan 4. Pembinaan prestasi: identifikasi
latihan untuk serve-receiving, dan pengembangan bakat
passing/dig, setting, blocking dan 5. Pembinaan prestasi kelompok
spiking. Ketepatan dan pengulangan elite: sistem penghargaan dan
yang meyakinkan menghilangkan dukungan pada masa pasca karier
kesalahan lontaran/pukulan yang 6. Infrastruktur olahraga: fasilitas
membuang-buang waktu dalam sesi latihan
latihan (Agung Wahyudi, 2016). 7. Penyediaan pelatih, pembinaan dan
Dunia olahraga prestasi sangat mutu training
unik karena hasil kinerja yang dicapai 8. Kualitas kompetisi: standar
serba terukur dan teramati, bahkan nasional dan internasional
76

9. Penelitian ilmiah: input iptek hingga mencapai prestasi puncak, yang


olahraga berlangsung melalui proses pembinaan
10. Lingkungan media dan berkelanjutan selama 10 – 12 tahun, atau
sponsorship. sekurangnya 10.000 jam latihan.”
Karena itu pelaksanaan pembinaan
Komponen-komponen di atas
olahraga prestasi sangat menekankan
menjadi sebuah model yang dapat
proses, ketimbang produk (hasil).
digunakan untuk menyusun sebuah
James Tangkudung (2012: 7)
rencana pembinaan olahraga prestasi,
menyatakan bahwa latihan merupakan
sekaligus dipakai sebagai alat untuk
proses yang berulang dan meningkat
mengevaluasi kemajuan pembinaan.
guna meningkatkan potensi dalam
Model ini juga sangat bermanfaat untuk
rangka mencapai prestasi maksimal.
mengidentifikasi komponen mana yang
Atlet mengikuti program latihan jangka
kuat atau sebaliknya lemah, agar
panjang untuk meningkatkan kondisi
kemudian dapat dilakukan perbaikan
jiwa dan raga untuk berkompetisi dalam
secara berkelanjutan. Model tersebut
sebuah penampilan.
dapat digambarkan sebagai berikut:
Selanjutnya, perlu diciptakan
lingkungan dan memperhatikan faktor-
faktor yang mendukung kualitas latihan
atlit. Kualitas latihan tidak hanya
tergantung pada pelatih, tetapi atas
interaksi dari banyak factor yang dapat
mempengaruhi kinerja atlet. Bompa
(2009: 8) menyatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas
latihan adalah: a) pengetahuan dan
kepribadian pelatih, b) fasilitas dan
peralatan, c) penemuan ilmu yang
mendukung, dan d) pertandingan atau
kompetisi. Semua itu berhubungan
timbal balik dengan kemampuan atlet
yang berdasar pada motivasi dan bakat.
Gambar 1. Pilar – Pilar Sistem Pembinaan
Fasilitas latihan sebagai salah
Olahraga Prestasi satu faktor pendukung yang menentukan
Sumber: De Bosscher, et.,al, 2006. kualitas latihan termasuk peralatan atau
perlengkapan. Sehingga untuk
Pilar 2, merupakan pondasi bagi menciptakan latihan yang berkualitas
kelangsungan proses pembinaan yang maka klub pembina dan pelatih harus
dilaksanakan melalui pilar 3, 4, dan 5, memperhatikan kesediaan peralatan atau
yang mesti memperoleh input energi dari perlengkapan yang memadai bagi
pilar 1, 6, 7, 8, 9, dan 10. Melalui proses atletnya dalam latihan.
berjangka panjang sejak usia dini, Iptek dan Pengembangan
niscaya dapat dicapai iklim pembinaan Penelitian Keolahragaan. Dalam
yang bersemangat, yang menghasilkan Undang-Undang Republik Indonesia
prestasi. terkait dengan Pengembangan Ilmu
Sebagaimana sering didalilkan Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
oleh para ahli: “Pembinaan olahraga Keolahragaan menyatakan bahwa:
prestasi harus dimulai sejak usia dini Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
77

masyarakat melakukan pengembangan ilmiah harus dibuat berdasarkan atas


iptek secara berkelanjutan untuk adanya bukti-bukti empirik.
memajukan keolahragaan nasional; Selanjutnya, sebagai upaya
Pengembangan Iptek diselenggarakan memecahkan masalah, metode ilmiah
melalui penelitian, pengkajian, alih memiliki banyak kelebihan dibanding
teknologi, sosialisasi, pertemuan ilmiah, cara lain. Intuisi merupakan salah satu
dan kerjasama antar lembaga penelitian, cara pemecahan masalah dengan tingkat
baik nasional maupun internasional yang kepercayaan yang rendah, karena intuisi
memiliki spesialisasi Iptek keolahragaan; pada hakekatnya merupakan proses
dan hasil pengembangan Iptek sesaat yang lebih didasarkan pada
disosialisasikan dan diterapkan untuk perasaan, dan bukan pada kesadaran
kemajuan olahraga. berpikir. Sementara itu, metode ilmiah
Peraturan Pemerintah Republik adalah cara pemecahan masalah yang
Indonesia juga mempertegas bahwa paling dapat dipercaya, karena metode
pemerintah, pemerintah daerah, dan ilmiah memiliki langkah-langkah yang
masyarakat bertanggung jawab sistematis, dapat di-cek ulang, dan
melaksanakan pengembangan ilmu bersifat logiko-empirikal.
pengetahuan dan teknologi keolahragaan Menurut Tandiyo Rahayu (2005:
secara terencana dan berkelanjutan untuk 17), bahwa bidang ilmu keolahragaan
memajukan keolahragaan nasional. terdapat bidang teori yang sudah mapan,
Pengembangan Iptek seperti: kedokteran olahraga,
Keolahragaan diselenggarakan melalui biomekanika olahraga, psikologi
penelitian, pengkajian, alih teknologi, olahraga, pedagogi olahraga, sosiologi
sosialisasi, pertemuan ilmiah, dan olahraga, sejarah olahraga, dan filsafat
kerjasama antar lembaga penelitian dan olahraga. Selanjutnya terdapat bidang
lembaga pendidikan tinggi baik nasional teori yang baru berkembang, antara lain:
maupun internasional. Pengkajian sport information, sport politics, sport
pengembangan iptek keolahragaan law, sport facilities, sport equipment,
dimanfaatkan untuk mengembangkan sport economy, dan sport and gender.
prototype, rancang bangun, dan Ali Maksum (2012: 21)
modifikasi dalam rangka meningkatkan menyatakan bahwa bisa juga masalah
mutu penyelenggaraan keolahragaan. penelitian difokuskan pada bidang kajian
Menurut Ali Maksum (2012: 16), baru yang potensi dikembangkan,
penelitian pada dasarnya adalah upaya seperti:
pemecahan masalah yang dilakukan a. Media dan informasi olahraga
dengan metode ilmiah. Metode ilmiah (sport information)
adalah suatu prosedur yang sistematis b. Sarana dan prasarana olahraga
dan obyektif untuk mendapatkan (sport facilities and equipment)
pengetahuan yang kemudian disebut c. Ekonomi dan bisnis olahraga
ilmu. Metode ilmiah berlandaskan pada (sport economy)
pemikiran bahwa pengetahuan itu d. Politik olahraga (sport politic)
terwujud melalui apa yang dialami oleh e. Hukum olahraga (sport law).
panca indera, khususnya melalui
pengamatan dan pendengaran. Karena KESIMPULAN
itu, suatu pernyataan mengenai gejala Jika inovasi teknologi olahraga
dianggap benar jika dapat diverifikasi banyak diwujudkan dalam penelitian,
secara empirik. Setiap hukum atau teori maka ke depan tidak mustahil hasilnya
dapat menjadi salah satu cara dalam
78

mendukung pembinaan olahraga. Maksum, Ali. 2012. Metodologi


Melalui penelitian-penelitian teknologi Penelitian Dalam Olahraga.
keolahragaan diharapkan inovasi Unesa University Press.
teknologi bidang olahraga akan
berkembang. Hal ini sudah banyak Peraturan Pemerintah Republik
dilakukan oleh negara-negara yang Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
sudah maju dalam bidang prestasi tentang Penyelenggaraan
olahraganya. Keolahragaan Nasional.
Pikiran Rakyat. Sports Science di
DAFTAR PUSTAKA Indonesia Mulai Berkembang.
Bompa, Tudor O., G. Gregory Haff. Pikiran Rakyat Online.
2009. Periodization: theory and http://www.pikiran-
methodology of training. USA: rakyat.com/node/260453 (diakses
pada tanggal 28 Nopember 2014).
Human Kinetics.
Rahayu, Tandiyo. 2005. Makalah
Kemenpora. 2014. Lokakarya Metode Pengumpulan Data dan
Penerapan Iptek Olahraga Menuju Bidang Kajian Penelitian
ASIAN Games Incheon. Keolahragaan.
http://kemenpora.go.id/index/previ Tangkudung, James. 2012. Kepelatihan
ew/berita/8483/2014-02 (diakses Olahraga: Pembinaan Prestasi
pada tanggal 28 Nopember 2014). Olahraga. Edisi II. Jakarta: Cerdas
Jaya.
_______. Optimis Prestasi Indonesia
Lebih Baik. Undang-Undang Republik Indonesia No.
3 Tahun 2005 Tentang Sistem
http://kemenpora.go.id/index/previ
Keolahragaan Nasional.
ew/berita/6803/2012-11 (diakses
pada tanggal 28 Nopember 2014). Wahyudi, Agung. 2016. Pengembangan
Alat Pelontar Bola Untuk Atlet
_______. Workshop Nasional Bolavoli. Pascasarjana Universitas
Penerapan Iptek Olahraga. Negeri Jakarta.
http://kemenpora.go.id/index/previ
ew/berita/8758 (diakses pada
tanggal 28 Nopember 2014).
_______. Hasil Penelitian
Keolahragaan Tahun Ini Lebih
Berkwalitas.
http://kemenpora.go.id/index/previ
ew/berita/5073 (diakses pada
tanggal 28 Nopember 2014).
Lutan, Rusli. 2013. Pedoman
Perencanaan Pembinaan
Olahraga. Jakarta: Asdep Iptekor
Kemenpora.

Anda mungkin juga menyukai