Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DASAR ANALISIS

BIOMEKANIKA
TEKNIK OLAHRAGA
Setelah mempelajari
materi ini, kita akan
mampu:
1. Memahami konsep
analisis Biomekanika
pada cabang
olahraga.
2. Mampu melakukan
analisis Biomekanika
secara sederhana.
3. Memiliki
kebiasaan
Analisis biomekanik teknik olahraga dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (Hay dan Red,
1982), adalah analisis kualitatif dan analisis
kuantitaif. Kedua jenis analisis tersebut sama-sama
bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana
karakteristik dari penampilan olahraga yang di
observasi dan dianalisis.
Analisis kualitatif merupakan analisis yang
mendeskripsikan teknik gerakan atau
penampilan dalam olahraga sehingga salah atau
benarnya gerakan bisa diketahui. Biasanya
disajikan dalam model hirearki. Untuk
melakukan analisis ini, tidak selalu diperlukan
video berkecepatan tinggi, namun dengan
handycam saja suda bisa dilakukan baik dengan
cara memutar hasil rekaman secara gerak
lambat atau pada waktu yang sebenarnya
(kecepatan pemutaran normal).
Analisis kuantitatif merupakan analisis gerak yang
mendeskripsikan kinematika gerakan dan menghasilkan
ukuran-ukuran berupa angka-angka. Dalam metode analisis
ini diperlukan peralatan perekam yang berkecepatan tinggi
agar analisis yang dilakukan dapat lebih detail. Sekarang,
penggunaan analisis dengan komputer sudah menjadi tren,
karena banyak sekali software-software yang bisa
digunakan untuk analisis gerak. Analisis kuantitatif dapat
juga digunakan untuk menentukan faktor-faktor kunci, dan
membantu dalam mendefinisikan parameter-parameter
optimal dalam suatu gerakan teknik olahraga (Hay, 1997).
A. Analisis Biomekanika Pendekatan Kualitatif
Terdapat berbagai prosedur dalam melakukan analisis
kualitatif yang telah dipublikasikan oleh berbagai ahli
biomekanika (Kreighbaum & Barthels, 1996). Disini,
adalah salah satu prosedur sistematis yang di
anjurkan untuk dipakai dalam melakukan analisis
kualitatif gerak manusia. Adapun langkah-langkah
dalam melakukan analisis tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Deskripsi. Membentuk sebuah model
teoritis dari teknik yang paling efektif dan
mendeskripsikan apa yang telah diamati
dan Menentukan apa yang ingin diamati.
Untuk bisa mendeskripsikan anda harus
memiliki, hal hal sebagai berikut:
a. Pengetahuan terhadap pengetahuan dasar dari keterampilan
yang diobeservasi. Sebelum melakukan evaluasi terhadap
keterampilan gerak teknik olahraga atau gerak manusia
lainnya, anda harus tahu dan mengenal keterampilan tersebut.
Ini sangat penting dimiliki jika anda akan menentukan
keterampilan yang ideal. Demikian juga aturan-aturan dalam
pelaksanaan teknik olahraga harus diketahui sebelum anda
melakukan analisis keterampilan tersebut, agar dapat
memberikan saran yang sesuai dan tidak melanggar aturan
yang berlaku dalam cabang
olahraga yang diamati.
b. Tujuan atau fungsi keterampilan. Setelah anda
mengetahui keterampilan dasar dari suatu cabang olahraga
yang akan dianalisis, langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi tujuan atau fungsi keterampilan gerak, dan
jika mungkin juga menginterpretasikan tujuan dan fungsi
mekanik gerak keterampilan tersebut. Tujuan dari gerak
keterampilan adalah apa yang ingin dicapai dari
pelaksanaan gerakan itu, kriteria dari penampilannya atau
ukuran-ukuran tertentu sehingga penampilan gerak tersebut
dianggap berhasil.
c. Karakteristik teknik yang paling efektif. Langkah berikutnya
adalah mengedientifikasi karakteristik teknik yang paling efektif.
Untuk dapat menentukan kefektifan suatu gerakan, anda harus lebih
banyak mengamati keterampilan yang dilakukan oleh atlet-atlet elit.
Cobalah untuk mengidentifikasi dari posisi dan gerakan-gerakan
tekniknya. Sehingga anda tahu bagaimana kontribusi secara mekanis
gerakan atau posisi tersebut terhadap tujuan atau fungsi keterampilan.
Untuk lebih mudahnya anda bisa menguraikan tujuan-tujuan dari
setiap keterampilan dari suatu cabang olahraga. Setelah itu, coba
untuk mencari tahu bagaimana setiap gerak keterampilan itu
berkontribusi terhadap pencapaian tujuan gerakan.
2. Observasi.
Melakukan observasi penampilan atlet untuk
menentukan bagaimana teknik yang telah dilakukan.
Observasi biasanya dilakukan secara visual namun
hanya dengan melihat suatu rekaman keterampilan
olahraga masih belum cukup untuk melakukan
analaisis kualitatif. Observasi yang akan anda
lakukan harus terencana, dengan mengikuti
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Siapa?. Harus diketahui dulu tingkat
keterampilannya karena hal ini bisa mempengaruhi
hasil analisis yang akan anda lakukan. Observasi
pada atlet elit harus dilakukan secara lebih berhati-
hati dengan perhatian yang lebih juga, ini
disebabkan oleh minimnya kesalahan-kesalahan
teknik gerak yang dilakukan oleh mereka. Kalau
mungkin anda bisa mengulang-ulang pengamatan
anda sehingga kesalahan-kesalahan kecil bisa
teridentifikasi.
b. Bagaimana kondisinya?. Cobalah untuk
melakukan observasi dengan kondisi menyerupai
pertandingan atau kompetisi yang sebenarnya.
Karena, walaupun kompetisisi merupakan kondisi
yang paling ideal untuk melakukan observasi,
tetapi beberpa hal dalam lingkungan pertandingan
sering menyulitkan kita untuk dapat melakukan
observasi dari sudut yang paling baik
c. Dibagian mana yang akan diobservasi?.
Tentukan bagian gerakan yang akan anda
observasi. Anda bisa melakukan
perekaman dari samping atau dari depan,
bergantung pada tujuan dan jenis gerak
keterampilan suatu cabang olahraga.
d. Apa yang anda cari?. Biasanya, anda akan melihat suatu
rekaman video berulang-ulang. Pada amatan pertama
melihat rekaman mungkin anda hanya akan melihat
bagaimana atlet melakukan keterampilannya (untuk pemula
anda bisa langsung mencari kesalahan-kesalahan yang
terjadi). Kemudian baru pada tayangan ulang berikutnya
anda dapat menentukan kefektifan gerakan-gerakan yang
telah dilakukan oleh atlet tersebut.
3. Evaluasi.
Membandingkan teknik ideal dengan teknik yang
telah diobservasi dari penampilan atlet.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada gerakan teknik.
4. Instruksi.
Memberikan bimbingan dan edukasi kepada atlet dengan
menyediakan umpan balik (feedback) dari hasil analisis
yang telah dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahan gerakan. Ini adalah langkah terakhir dari analisis
biomekanika secara kualitatif. Kefektifan komunikasi
antara pelatih dan atlet sangat diperlukan disini agar
kesalahan-kesalahan dapat segera dibetulkan, untuk itu
anda perlu menyampaikan kesalahan-kesalahan gerakan
yang telah dilakukan kepada atlet, dan anda juga harus
menjelaskan apa yang perlu atlet lakukan untuk
memperbaiki atau membetulkan kesalahannya.
B. Analisis Biomekanika Pendekatan Kuantitatif
Analisis biomekanika secara kuantitatif meliputi
pengukuran-pengukuran berbagai variabel biomekanis.
Beberapa variabel tersebut meliputi; timing (ketepatan
waktu gerak), kinematika (posisi, perpindahan, kecepatan,
percepatan), atau kinetika (gaya (Force), energi (E),
Usaha (work), dan Power). Untuk dapat melakukan
pengukuran terhadap variabel-variabel tersebut, kita
membutuhkan alat khusus untuk itu.
Perlalatan untuk mengukur variabel-varibel
biomekanika
Peralatan untuk mengukur variabel-varibel biomeknika
sangat beragam, baik dari bentu maupun harganya.
Mulai dari yang paling sederhana seperti stopwatch
sampai dengan force plattform yang sangat sensitif.
Teknologi pengukuran ini berkembang seiring dengan
peningkatan dan perkembangan teknologi. Dalam
aplikasinya dapat dibedakan menjadi peralatan untuk
pengukuran kinematika dan kinetika.
1. Peralatan untuk pengukuran kinematika
Variabel-variabel kinematika didasarkan pada setiap
perubahan-perubahan posisi dan waktu. Peralatan yang
populer untuk mengukur variabel kinematika di
biomekanika meliputi timing system, velocity-measuring
systems (berdasar radar atau laser), optical imaging
systems (film cameras, video cameras) dan accelerometer.
a. Timing devices
Peralatan yang paling sederhana untuk mengukur waktu adalah
jam. Jika waktu yang dicatat agak panjang dapat menggunakan
stopwatch yang sederhana. Namun, jika keakuratan waktu sangat
diperlukan maka dapat digunakan stopwatch digital yang mampu
mencatat waktu seper seribu detik. Sekarang sebagian besar alat
pencatat waktu otomatis sudah bisa/telah dihubungan dengan
komputer sehingga kekuratan pencatatn waktu lebih bisa didapat.
Dengan penggabungan beberapa sensor yang ditempat pada
tempat tertentu perlatan pengukur waktu juga dapat mengukur
secara langsung kecepatan suatu gerakan.
b.Velocity-Measuring Systems
Radar gun adalah alat yang dapat digunakan dalam mengukur
kecepatan suatu objek (manusia) yang sedang bergerak di
udara. Radar gun dapat mentransimisikan satu sinyal radio
microwave pada khusus frekuensi dan mengukur frekuensi
yang pantulkan balik oleh objek yang sedang bergerak. Radar
gun dapat digunakan dalam golf, tenis lapangan, hockey,
sepak bola dan olahraga-olahraga lainnya. Alat pengukur
kecepatan yang lain berbasis sinar laser biasa digunakan
untuk
mengkur kecepatan pelari.
c. Optical Imaging System
Yang paling banyak digunakan dalam sistem ini adalah
kamera video. Untuk mendapatkan hasil gambar yang
berkualitas dan lebih akurat ketika dianalisis, diperlukan
kamera video berkecepatan tinggi. Sedangkan di pasaran,
banyak kemera hanya berkecapatn 60 frame per detik, artinya
dalam 1 detik rekaman tersebut dapat dipecah dalam 60
gambar. Untuk analisis 2 D, 1 kamera mungkin cukup untuk
digunakan perekaman, dengan tetap memperhatikan
penempatan posisi kamera saat merekam. Tetapi untuk
analisis 3 D, kamera yang digunakan bisa 2 atau lebih dengan
dintegrasikan sofware khusus analisis 3 Dimensi (Gruen,
1997).
d. Accelerometer
Pengukuran percepatan sebenarnya dapat dilakukan dari data yang
diperoleh dari laser dan radar velocity-measuring device atau dari
data yang diperoleh melalui optical imaging system. Namun,
pengukuran secara tidak langsung tersebut kurang akurat.
Sehingga accelerometer merupakan alat yang lebih baik karena
dapat mengukru percepatan secara langsung. Selain dapat
mengukur percepatan, accelerometer juga dapat mengukur getaran
dan pengaruhnya terhadap tubuh (Dainty & Norman, 1987).
2. Peralatan untuk pengukuran kinetika
Variabel-variabel kinetika adalah gaya. Beberapa alat
yang biasa digunakan dalam analisis biomekanika
antara lain force platforms, strain gauges, pressure-
sensing device, electromyography (EMG) dan
simulasi komputer (William, dkk, 2002; Matthew,
dkk., 2005.; James, dkk., 2007).
a. Force Platform
Force platform atau force plates mengukur gaya reaksi dan
arah dari resultan gaya reaksi. Force platform biasanya
digunakan untuk mengukur gaya reaksi pada tumpuan
ketika jalan (Barrett, dkk., 1998). Ini juga biasa digukan
untuk mengukur gaya reaksi tumpuan pada atlet tolak
peluru dan lempar cakram ketika melempar; atlet lompat
jauh, lompat tinggi, dan lompat jangkit ketika take off; atlet
angkat besi selama mengangkat beban, dan atlet-atlet
cabang olahraga lainnya yang menggunakan kaki sebagai
tumpuannya.
b. Force tranducers
Force tranducer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
gaya (Krosshaug, dkk. 2005; Hakim, 2006). Salah satu alat alat
yang termasuk katagori ini adalah strain gauges yang mengukur
strain (ketegangan)-perubahan panjang dari panjang normalnya.
Ini biasa digunakan dalam mengukur ketegangan alat-alat
olahraga seperti alat-alat senam, dan lain-lainya.
c. Pressure Sensors
Sebagaimana force platform, pressure sensors yang
berbentuk seperti matras juga mengukur ground reaction
force, tetapi lebih lengkap karena bisa mengukur gaya yang
berlaku dibeberapa titik dimana gaya itu berlaku pada matras.
Alat ini lebih sering digunakan dalam pengembangan sole
sepatu, untuk mengingkatkan penampilan olahraga.
D. ELEKTROMYOGRAPHY (EMG)
GAYA OTOT YANG DIHASILKAN SELAMA GERAKAN
DAPAT DIUKUR DENGAN ELECTROMYIGRAPHY (EMG).
EMG MENGUKUR AKTIVITAS ELEKTRIC DARI
KONTRAKSI OTOT MELALUI ELEKTRODA YANG
DITEMPATKAN PADA PERMUKAAN KULIT DI ATAS OTOT
ATAU ELEKTRODA YANG DITANAMKAN DI DALAM OTOT.
DENGAN ALAT INI DAPAT DIKETAHUI KONDISI
KONTRAKSI OTOT PADA SAAT MELAKSANAKAN SUATU
GERAKAN (PINK, DKK., 1993; MERO, DKK. 1994). BAGIAN
MANA OTOT YANG BERKONTRAKSI ATAU TIDAK AKAN
DIKETAHUI. WALAUPUN DEMIKIAN, MENGHITUNG GAYA
OTOT YANG BEKERJA SAAT BERGERAK MASIH BELUM
BISA DILAKUKAN DENGAN EMG, JADI EMG HANYA BISA
MENGETAHUI TINGKAT KONTRAKSI OTOT.
E. SIMULASI KOMPUTER DAN PEMODELAN
ALAT TERAKHIR YANG DIGUNAKAN OLEH PARA
AHLI BIOMEKANIKA ADALAH SIMULASI
KOMPUTER DAN PEMODELAN. SIMULASI
KOMPUTER DAN PEMODELAN BUKANLAH
SEKEDAR ALAT PENGUKURAN, MELAINKAN
LEBIH DARI ITU MERUPAKAN ALAT ANALISIS
(HATZE, 1996). DI OLAHRAGA, DENGAN
SIMULASI KOMPUTER DAPAT MEMPREDIKSI
HASIL DARI SUATU GERAKAN BERDASARKAN
INPUT YANG SESUAI (HAMMOND, 2006).
SIMULASI KOMPUTER BIASANYA MENGGUNAKAN
MODEL MATEMATIK YANG DITURUNKAN DARI HUKUM
GERAK NEWTON. INPUT YANG DIMASUKKAN DALAM
MEMBUAT SUATU SIMULASI ANTARA LAIN MASSA,
PANJANG, MOMENT OF INERTIA DARI BAGIAN-BAGIAN
TUBUH, KONDISI AWAL PADA AWAL SIMULASI (POSISI
DAN KECEPATAN TUBUH) DAN RUNTUTAN WAKTU
GERAK BAGIAN-BAGIAN TUBUH. SETELAH BERBAGAI
BAGIAN INPUT TERSEBUT DI ENTRY MAKA AKAN
MENGHASILKAN SIMULASI GERAKAN. DENGAN
SIMULASI KOMPUTER JUGA KITA DAPAT LEBIH JAUH
MELAKUKAN PENYELIDIKAN YANG BERTUJUAN UNTUK
MENCARI SOLUSI DARI PERTANYAAN "APA YANG
TERJADI JIKA?", SEHINGGA HASIL SUATU GERAKAN BISA
DIPREDIKSI SEBELUMNYA.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai