Anda di halaman 1dari 39

TRAINING OF TRAINER (TOT)

SURVEILANS DALAM MENDUKUNG ADVOKASI


KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


KONSEP DASAR
PENGELOLAAN KEGIATAN ADVOKASI KESEHATAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami
konsep dasar pengelolaan kegiatan advokasi kesehatan.

Tujuan Pembelajaran Khusus:


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan:
• Dasar-dasar advokasi kesehatan .
• Gambaran keberhasilan kegiatan advokasi kesehatan

3
Pokok bahasan 1. Dasar-dasar advokasi kesehatan.
Sub pokok bahasan:

a. Pengertian advokasi kesehatan


b. Peran Advokasi dalam Pembangunan Kesehatan
c. Tujuan advokasi kesehatan
d. Manfaat advokasi kesehatan
e. Sasaran advokasi kesehatan
f. Jenis advokasi kesehatan
g. Unsur-unsur advokasi kesehatan
h. Pendekatan advokasi kesehatan

4
DISKO KILAT
• Peserta menjadi 6 kelompok
• Minta setiap kelompok mendiskusikan beberapa
pengertian advokasi.
• Setiap kelompok harap menempelkan hasil diskusinya didepan
kelas
• Waktu 10 menit
Pengertian Advokasi?
Pengertian Advokasi
Advokasi kesehatan merupakan serangkaian
kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi
penentu kebijakan dengan cara: membujuk,
meyakinkan, menjual ide agar memberikan
dukungan terhadap upaya pemecahan masalah
kesehatan masyarakat.

8
Peran Advokasi dalam Pembangunan Kesehatan
(1)
• Sebagai bentuk penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis
Kesehatan tahun 2015-2019 telah ditetapkan program
Indonesia Sehat dengan tiga pilar utama, yaitu ; paradigma
sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan
kesehatan nasional (JKN).
• Pembangunan kesehatan pada tahun 2015-2019 lebih
menekankan pada Paradigma sehat, yaitu ; pembangunan
kesehatan menjadi pengarusutamaan (meanstream)
pembangunan baik di pusat maupun di daerah,
mengutamakan upaya promotif preventif, dan mendorong
pemberdayaan masyarakat.
Peran Advokasi dalam Pembangunan Kesehatan
(2)
• Determinan social (social determinant of heatlh) sangat
mempengaruhi kesehatan masyarakat → peranan sektoral
dalam pembangunan kesehatan → komitment dan
dukungan sektoral → Pembangunan Berwawasan
Kesehatan atau kebijakan publik berwawasan kesehatan
• Semua kebijakan atau regulasi yang dibuat oleh sektor non
kesehatan harus memperhatikan aspek kesehatan
masyarakat atau secara global dikenal dengan komitmen
Health in Alls Policies (HiAP).
Peran Advokasi dalam Pembangunan
Kesehatan (3)
Indikator promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang harus dicapai pada tahun 2015-2019 meliputi :
1. Jumlah Kebijakan publik berwawasan kesehatan
2. Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan
perilaku sehat/ PHBS
3. % desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10
persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM)
4. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk
program kesehatan
5. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan
sumber dayanya untuk mendukung kesehatan
Tujuan Advokasi
•Tujuan utama advokasi adalah untuk
mendorong dikeluarkannya kebijakan-
kebijakan publik oleh pejabat publik
sehingga dapat mendukung dan
menguntungkan kesehatan.

12
Bentuk dukungan :
•Komitmen politis (political commitment)
•Dukungan kebijakan (policy support)
•Penerimaan social (social acceptance)
•Dukungan sistem (system support)

13
Manfaat Advokasi
• Penyelenggaraan program kesehatan mendapat dukungan kebijakan yang
kuat dalam mengatasi masalah kesehatan.
• Penyelenggaraan program kesehatan mendapat dukungan alokasi
sumberdaya yang diperlukan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat
• Upaya mengatasi kesehatan menjadi tugas dan tanggung jawab semua
pihak, jadi bukan merupakan masalah sektor kesehatan saja.
• Program kesehatan dapat dirancang dengan baik, dan dapat terintegrasi
dengan lintas sektor terkait.
• Penyelenggaraan program kesehatan akan lebih optimal sehingga dapat
berdampak lebih maksimal terhadap upaya mengatasi masalah kesehatan
masyarakat.
• Meningkatkan kinerja eksekutif dan legislatif dalam pembangunan
kesehatan masyarakat
14
Siapa saja pelaku advokasi ?
• Pelaku advokasi?
adalah individu atau kelompok/ tim kerja yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan advokasi serta mempunyai
hubungan atau pengaruh yang terdekat dan terkuat dengan
sasaran advokasi yaitu penentu/ pengambil kebijakan. Yang
termasuk dalam sasaran ini adalah: pakar, pejabat yang
berwenang, lintas sektor, perguruan tinggi, media massa,
swasta, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, LSM,
kelompok/ asosiasi peduli kesehatan, tokoh masyarakat /
tokoh publik, dll

16
Sasaran Advokasi Kesehatan
Target Advokasi
• Pejabat publik atau penentu/ pembuat kebijakan
publik
• Pejabat/pimpinan dari unsur
• Penyandang dana dan pimpinan dunia usaha /
swasta yang potensial mendukung program
kesehatan
JENIS ADVOKASI
1. Advokasi reaktif terjadi apabila sasaran advokasi
sudah merasakan adanya masalah penting yang
harus diatasi.
2. Advokasi pro-aktif apabila masalah telah terjadi,
namun sasaran advokasi belum memahami bahwa
hal itu merupakan suatu masalahnya dan belum ada
kepedulian. Petugas advokasi harus melakukan
kegiatan advokasi secara pro-aktif

19
Unsur Advokasi
Penilaian/
Tujuan Pemantauan

Pemanfaatan data &


Penggalangan dana
Riset

Identitas sasaran Presentasi

Pengembangan
Membangun koalisi
pesan

20
Pendekatan Advokasi Kesehatan
Ada lima pendekatan utama dalam advokasi kesehatan yaitu;
1. Melibatkan para pemimpin,
2. Bekerja dengan media massa,
3. Membangun kemitraan,
4. Memobilisasi masyarakat,
5. Membangun kapasitas

21
Tantangan Pencapaian
MDGs
❖ Kesenjangan pencapaian MDGs yang umumnya
terkait kondisi geografis dan determinan sosial;
❖ Perlu upaya khusus untuk memenangkan
komitmen tertinggi Pemerintah daerah agar
memprioritaskan bidang kesehatan dalam agenda
pembangunan daerah.
❖ Pemenuhan sumber daya sangat penting untuk
kesuksesan implementasi strategi yang
direncanakan.

12
SASARAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN SEKTOR
KESEHATAN PASCA TAHUN 2015
(SUSTAINED DEVELOPMENT GOALS
/SDGs POST 2015 )
3 Dimensi SDGs:
LINGKUNGAN

SOSIAL

MDGs EKONO
MI
Strong Focus on
MCH
Peningkatan
Investasi di Bidang Terdiri dari 17 Goals terbagi
Kesehatan menjadi 169 Target dan
±300 indikator (sesuai
kebutuhan masing-masing
negara dan masih dalam
proses pembahasan)
MCH

NCDs
Strong
Focus On
SDGs
CDs
UHC
Dari 17 Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),
Bidang Kesehatan terdapat di Goal 2,3,5,6

Goal 1 • Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun


7 target
• Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
Goal 2 meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang
8 target berkelanjutan
Goal 3 • Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong
13 target kesejahteraan bagi semua orang di segala usia
• Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan
Goal 4 serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi
10 target semua orang
Goal 5 • Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan
9 target seluruh wanita dan perempuan
Goal 6 • Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta
8 target sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang
Goal 7 • Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin,
5 target berkelanjutan dan modern bagi semua orang
• Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus,
Goal 8 inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan
12 target produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang
• Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong
Goal 9 industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina
8 target inovasi
9
SDGs Bidang Kesehatan - KIA
GOAL 3: ENSURE HEALTHY LIVES AND PROMOTE WELL-BEING FOR ALL AT
ALL AGES
• Target 3.1 By 2030, reduce the global
• Target 3.7 By 2030, ensure universal
maternal mortality ratio to less than 70
access to sexual and reproductive
per 100,000 live births.
health-care services, including for
– Proposed Indicator 1: Maternal family planning, information and
deaths per 100,000 live births education, and the integration of
– Proposed Indicator 2: Skilled birth reproductive health into national
attendance strategies and programmes.
– Proposed Indicator 1: Adolescent
• Target 3.2 By 2030, end preventable birth rate (10-14, 15-19)
deaths of newborns and children under 5
– Proposed Indicator 2: Demand
years of age.
satisfied with modern
– Proposed Indicator 1: Under-five contraceptives
mortality per 1,000 live births
– Proposed Indicator 2: Neonatal
mortality per 1,000 live births
26
GERAKAN PEMBERDAYAAN (KLASIK):
INFO:
INFO: INFO:
TTG BGMN
-BHW SUATU -TTG BAHAYA,
MENCEGAH/
MASALAH KIA = TETAPI JUGA
MENGATASI
MASALAH BAGI YBS BHW MASALAH
MASALAH KIA
-PENGETAHUAN KIA YBS
TSB (SECARA
UMUM TTG MASA- DPT DICEGAH
LEBIH DETIL)
LAH KIA TSB /DIATASI

MAMPU
SASARAN TAHU MAU MELAKSA
(KNOWLEDGE) (ATTITUDE) NAKAN
(PRACTICE)

DUKUNGAN SARANA
PROGRAM
KIA & YG PERA- YAN KIA SARA
TERKAIT: TURAN YG MEMA- NA
BAMBANG H PER-UU-AN DAI LAIN
27
BINA SUASANA
UTK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SOSIAL (OPINI PUBLIK)
YG KONDUSIF GUNA LEBIH MENGUATKAN DUKUNGAN THD
PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT (TRTM DARI FASE TAHU KE MAU)

SUASANA LINGKUNGAN SOSIAL (OPINI PUBLIK) YG KONDUSIF

GERAKAN PEMBERDAYAAN

MAMPU
MASY TAHU MAU MELAKSA
(KNOWLEDGE) (ATTITUDE) NAKAN
(PRACTICE)

DUKUNGAN SARANA

SUASANA LINGKUNGAN SOSIAL (OPINI PUBLIK) YG KONDUSIF

CARANYA: CERAMAH/DISKUSI, KHOTBAH, SIARAN RADIO, POSTER,


BAMBANG H SIARAN TV, DLL
28
ADVOKASI

KOMITMEN &
UPAYA/PROSES DUKUNGAN
STRATEGIS & STAKEHOLDERS
TERENCANA /PENENTU
UTK MENDAPATKAN KEBIJAKAN/
PEMILIK DANA

MENGGUNAKAN
INFORMASI AKURAT
& TEKNIK
YANG TEPAT

CARANYA DG MEMBENTUK JEJARING & BERSAMA ANGGOTA JEJA-


RING MELAKUKAN NEGOSIASI, LOBI, DEBAT, DLL
BAMBANG H
29
GERAKAN PEMBERDAYAAN, BINA SUASANA
& ADVOKASI DI KAB/KOTA (1)
PENG
ORG PROF AMBIL
+ LSM ADVOKASI DUKUNGAN/BANTUAN
KEPTS/
+ MEDIA PEMILIK
MASSA DANA
+ PKM

PERAWAT INDI-
DIN
KOORD PUS KESMAS/ PEM VIDU/
KES
& KES PKM BIDAN DI BERDA KELG/
KAB/
BIMDAL MAS DESA/ YAAN KELP/
KOTA
SANITR MASY

PKM
+ TOMA
+ LSM KELOMPOK2
+ MEDIA BINA SUASANA & MASY
MASSA UMUM

DI PUSKEMAS PERAN UTAMA OLEH PERAWAT KESMAS, SANITARIAN,


DAN BIDAN DI DESA DIBANTU OLEH PENYULUH KESMAS PUSKESMAS,
BAMBANG H
DIDUKUNG OLEH PENYULUH KESMAS DI DINKES KAB/KOTA BEKERJA
SAMA DG ORG PROFESI, LSM, MEDIA MASSA, DLL
30
GERAKAN PEMBERDAYAAN, BINA SUASANA
& ADVOKASI DI KAB/KOTA (2)

ORG PROF PENG


+ LSM ADVOKASI AMBIL
KEPTS/ DUKUNGAN/BANTUAN
+ MEDIA
MASSA PEMILIK
+ PKM DANA

DIN
KES PETUGAS PEM
KAB/ RUMAH
KOORD. PKM KES BERDA PASIEN
KOTA SAKIT
LAIN YAAN

PKM KELUARGA &


+ TOMA BINA SUASANA PENJENGUK
+ LSM PASIEN
DI RUMAH SAKIT PERAN UTAMA OLEH PERAWAT, DOKTER, DAN PETUGAS
KES LAIN YG MENANGANI PASIEN & KLG-NYA DIBANTU OLEH PENYULUH
BAMBANG H KESMAS RS, DIDUKUNG OLEH PENYULUH KESMAS DI DINKES KAB/KOTA
BEKERJA SAMA DG ORG PROFESI, LSM, MEDIA MASSA, DLL 31
PERPADUAN PROGRAM TEKNIS
DG PROMKES DLM KIA

PROGRAM MPS (MELL PUSKESMAS/RS)

BINA SUASANA

PASIEN,
PEMBER KELG,
DAYAAN KERA
DINKES BIMDAL (KLASIK)
PUSKES BAT PONED
KAB/ DESA
& RS PONEK
KOTA COMMUNITY SIAGA
ORGANIZ.

PENGAM
BIL KPTS
ADVOKASI /PEMILIK
DANA
BAMBANG H
32
“COMMUNITY ORGANIZATION”
MELL “INTERRUPTED TRAINING”

PETUGAS
PUSKESMAS
& RS
YG TERLATIH
INTERRUPTED
TRAINING
DESA SIAGA
YG TELAH
KENAL
PONED & PONEK

BAMBANG H
33
POLA “INTERRUPTED TRAINING”

KELAS PERTAMA LAPANGAN PERTAMA


+/- 5 HARI +/- 2 MINGGU

KELAS KEDUA LAPANGAN KEDUA


+/- 5 HARI +/- 4 MINGGU

KELAS KETIGA LAPANGAN KETIGA


+/- 3 HARI +/- 2 MINGGU

KELAS KEEMPAT LAPANGAN KEEMPAT


+/- 1 HARI +/- 2 MINGGU DST

BAMBANG H
34
GAMBARAN KEBERHASILAN KEGIATAN
ADVOKASI KESEHATAN
• Gambaran keberhasilan kegiatan advokasi kesehatan di
tingkat desa/kelurahan:
• Peraturan Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang,
Nomor 02, tahun 2011 tentang Pembentukan Desa Siaga.
• Gambaran keberhasilan kegiatan advokasi kesehatan di
tingkat Kabupaten/Kota:
• Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 12 tahun 2009 tentang Penerapan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kota Bogor, Jawa Barat.
• Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tentang Inisiasi
Menyusu Dini dan ASI Ekslusif (Perda Nomor 7 Tahun 2008.
• dll

35
Gambaran keberhasilan kegiatan advokasi kesehatan di
tingkat Provinsi:
• Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah, Nomor 5 Tahun
2009 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
• Peraturan Daerah Provinsi Bali, Nomor 10 Tahun 2011
tentang Kawasan Tanpa Rokok.
• Peraturan Daerah Provinsi Banten, Nomor 6 Tahun 2010
tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
• Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur, Nomor 11 Tahun
2011, tentang Perbaikan Gizi Masyarakat.
• dll

36
Gambaran keberhasilan kegiatan advokasi
kesehatan di tingkat Pusat:
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun
2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

37
DISKO KILAT
• Peserta menjadi 2 kelompok

• Setiap kelompok mendiskusikan Jenis Advokasi : Advokasi


Proaktif
Advokasi Reaktif
• Setiap kelompok melanjutkan dengan role play (bermain peran)
hasil diskusinya didepan kelas
• Waktu 30 menit
Terima kasih

39

Anda mungkin juga menyukai