Anda di halaman 1dari 10

1.

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu


kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu
kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok
itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan
bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di
acara Simfoni Semesta Raya.

Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh
usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi
perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap,
dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu
dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya,
individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya,
menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:

 Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda


 Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu
yang relatif lama
 Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan
diri
Faktor-faktor umum yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi antara
lain:

 Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan


 Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
 Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang
dibawanya.
 Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
 Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
 Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk
menghadapi musuh tersebut.
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain:

 Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)


 Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
 Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat
diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
 Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan
kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu
tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
 Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
 Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang
bersangkutan
 Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa
http://id.wikipedia.org/wiki/Asimilasi_(sosial)
2. Ada beberapa ahli memberikan pengertian dan wujud kebudayaan berbeda-beda.
Tylormendefisnisikan kebudayaan sebagai pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
hokum, moral, adatdan berbagai kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat. A.L.Kroeber danC.Kluckhohn (1952) menjelaskan bahwa kebudayaan
adalah keseluruhan pola tingkah laku dan pola-pola bertingkah laku baik ekplisit dan
implicit yang diturunkan melalui symbol-simbol danmembentuk sesuatu yang khas
dari kelompok-kelompok manusia. Kluckhohn juga mengatakan
bahwa setiap kebudayaan manusia mengnadung unsure-
unsur kebudayaan yang universalmeliputi sistim organisasi sosial, sistim mata
pencaharian, sistim teknologi. Unsur-unusr tersebutmengadung 3 (tiga) wujud
kebudayaan yaitu system budaya, sistim sosial dan sistim artifak.Sedangkan
J.J.Honigman (1954) membedakan fenomena kebudayaan ialah system
budaya(simtim nilai-nilai, gagasan-gagasan dan norma-norma), sistim sosial
(kompleks aktivitas dantindakan berpola dari manusia dan masyarakat) dan artifak
atau kebudayaan fisik. Clifford Geertz dalam bukunya “ The Interpretation of
Cultures “ (1974) melihat bahwa kebudayaan adalah hasil pemaknaan bukan sekedar
tingkat laku manusia atau hubungan sebabakibat. Kebudayaan harus dipahami dalam
konteks ilmu antropologi yaitu pemaknaan manusia pada symbol-

simbol. Dengan demikian menurut Geertz, kebudayaan bukan sekedar “ tradisi “yang
dikerjakan secara turun temurun “ seperti ritual hajatan, sunatan, dan sebagainya.
Pemahaman kebudayaan adalah bagaimana masyarakat melihat, merasakan dan
berpikir mengenai sesuatu yang ada di seklililingnya.
https://www.academia.edu
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.

 Gagasan (Wujud ideal)


Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak
dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat
tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat tersebut.

 Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.

 Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret
di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat,
antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan
yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah
kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
3. Fokus Kebudayaan
Menurut M. J. Herskovits, fokus kebudayaan adalah suatu kompleks
kebudayaan yang tampak amat digemari warga masyarakatnya sehingga
tampak seolah-olah mendominasi seluruh kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
Etos Kebudayaan
Etos kebudayaan adalah suatu watak khas tertentu yang tampak, sering
tampak pada gaya tingkah laku warga masyarakatnya.

http://hasanubay.blogspot.com/2012/11/kebudayaan.html

4. 1) Agama : yang dimaksud disini adalah agama secara historis, bukan agama secara
normatif . misal : islam mengajarkan hubungan baik antara manusia dengan manusia,
manusia dengan tuhan, dan manusia dengan lingkungan alam (Normatif) maka saat
ajaran ini di tangkap oleh orang-orang yang mempunyai inpretatif bermacam-macam
ada yang menggunakan Kenduri, ada yang menggunakan Selamatan dsb (Historis).
2) Bahasa : bermacam bahasa menunjukkan karakter golongan/masyarakat yang
cenderung berbeda. misalkan bahasa Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Minangkabau, Bali,
dsb.
3) Ilmu Pengetahuan : perkembangan Ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap
pola perilakau masyarakat setempat. suasana ini akan sangat terasa bila kita ada di
lingkungan Universitas dan lingkungan pedesaan terpencil

4) Organisasi Sosial : suatu Organisasi mempunyai Visi Misi masing masing yang
membentuk karakter Organisasi itu. misalkan jika dalam lingkungan Universitas
organisasi yang terkonsentrasi pada Jurnalistik akan tampak anggota yang cenderung
serius, kritis, kaku, dan pemikir dengan gaya komunikasi dialektis/berdebat .
sebaliknya Organisasi yang terkonsentrasi seperti seni misalkan Paduan Suara
Mahasiswa akan tampak luwes, riang, dan ramai dengan gaya komunikasi bersahabat

5) Teknologi : semakin banyaknya aktifitas masyarakat yang menggantungkan


teknologi akan semakin mencolok perbedaan gaya hidup dengan masyarakat pedesaan
yang masih minim teknologi. kita juga bisa membedakan suasana pola perilaku yang
berbeda ketika kita ada di Fakultas Filsafat dengan Fakultas Sains

6) Mata Pencaharian : semakin prestisius pekerjaan orang maka akan semakin elit dan
bergengsi gaya hidupnya. kebiasaan seorang pekerja kantoran akan lebih banyak
individualis dari pada seorang petani desa yang hampir selalu berkumpul untuk canda
tawa dengan tetangga di sore hari

7) Kesenian : bisa berbentuk seni pertunjukan (tari, wayang, lenong, opera dsb). seni
rupa (gaya lukisan, gambar, iklan di suatu tempat). seni media (foto, video, dsb ).
https://id.answers.yahoo.com

Konsep-konsep pokok:

5. Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang


membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

A. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli Sosiologi &


AntropologiLintonMasyarakat adalah sekelompok manusia, yang telah cukup lama
hidup dan bekerjasama,sehingga mereka dapat mengorganisasika dirinya dan berpikir
tentang dirinya sebagai satukesatuan sosial dengan batAs-batas tertentu.* M, J.
HeskovitsMasyarakat adalah kelompok individu yang mengorganisasikan dan
mengikuti suatu carahidup tertentu.* J.L Gillin J.P GillinMasyarakat adalah kelompok
manusia yang tersebar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap,dan perasaan persatuan
yang sama.* S.R SteinmentzMasyarakat adalah sebagai kelompok manusia yang
terbesar meliputi pengelompokan- pengelompokan manusia yang lebih kecil yang
mempunyai perhubungan erat dan teratur.Mack EverMasyarakat adalah suatu
sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi
kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial, sistem pengawasan tingkah
laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu berubahdari relasi
sosial.

Jadi, Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan dari semua hubungan dalam
hidup bersama denagn tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan lain-lain.
Masyarakat dalam artisempit merupakan sekelompok manusia yang dibatasi oleh
aspek-aspek tertentu. Oleh karenaitu dapat disimpulkan. Masyarakat adalah kelompok
manusia yang telah lama bertempattinggal disuatu daerah yang tertentu dan memilki
aturan bersama untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kesejahteraan
https://www.academia.edu, http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
6. Secara sederhana, emik mengacu kepada pandangan warga masyarakat yang
dikaji(native’s viewpoint), sedangkan etik mengacu kepada pandangan si
peneliti (scientist’s viewpoint). Konstruksi emik adalah deskripsi analitis yang
dilakukan dalam konsep skema dan kategori dan kategori konseptual yang dianggap
oleh partisipan dalam kejadian atau situasiyang dideskripkan dan dianalisis,
sedangkan konstruksi etik adalah deskripsi dan analiyis yang dibangun dalam konsep
skema dan kategori konseptual yang dianggap bermakna oleh komunitas pengamat
ilmiah.

http://edukasi.kompasiana.com/

7. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap


suatu premis benar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Keyakinan_dan_kepercayaan
8. Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau
keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau
keadaan akhir yang berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang
membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau
diinginkan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai

A. Pengertian Nilai
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia.Ketika dinyatakan bahwa sesuatu itu bernilai, berarti sesuatu itu berharga
atau berguna bagi kehidupan manusia. Nilai bisa dipilah menjadi 2 macam. Pertama:
nilai dasar dan yang kedua: nilai instrumental
B. Ciri-Ciri Nilai

Sifat-sifat nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah Sebagai berikut.


1. Nilai itu suaturealitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang
bersifat abstraktidak dapat diindera. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang
bernilai itu.Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapi
kitatidak bisa mengindera kejujuran itu. Yang dapat kita indera adalah fenomena
kejujuranitu.

2. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan
suatukeharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan
dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak.Misalnya, nilai
keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilakuyang
mencerminkan nilai keadilan.

3. Nilai berfungsisebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai.


Manusia bertindakberdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya. Misalnya, nilai
ketakwaan.Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai
derajatketakwaan.

C. Macam-Macam Nilai

Dalam filsafat,nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu

1. Nilai logika, yaitu: nilai benar salah.

2. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.

3. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.

Berdasarkanklasifikasi di atas, kita dapat memberikan contoh dalam kehidupan.

Jika seorang siswa dapat menjawab suatu pertanyaan, ia benar secara logika. Apabila
ia keliru dalam menjawab, kita katakan salah. Kita tidak bisa mengatakan siswa itu
buruk karena jawabanya salah. Buruk adalah nilai moral sehingga bukan pada
tempatnya kita mengatakan demikian.

Contoh nilai estetika adalah apabila kita melihat suatu pemandangan, menonton
sebuah pentaspertunjukan, atau merasakan makanan, nilai estetika bersifat subjektif
pada diri yang bersangkutan. Seseorang akan merasa senang dengan melihat sebuah
lukisan yang menurutnya sangat indah, tetapi orang lain mungkin tidak suka dengan
lukisan itu. Kita tidak bisa memaksakan bahwa lukisan itu indah.

Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani
kelakuan baik atau buruk dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai,
tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan
kelakuan atau tindakan manusia. Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan
tingkah laku kehidupan kita sehari-hari. Notonegoro dalam Kaelan (2000)
menyebutkan adanya 3 macam nilai.Ketiga nilai itu adalah sebagai berikut :

a. Nilai material,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani


manusia atau kebutuhanragawi manusia.

b. Nilai vital,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatanatau aktivitas.

c. Nilai keruhanian,yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.


Nilai keruhanianmeliputi:

1) Nilai kebenaranyang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.

2) Nilai keindahanatau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan


(emotion) manusia.

3) Nilai kebaikanatau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak


(karsa atau will)manusia.

4) Nilai religiusyang merupakan nilai keruhanian tertinggi dan mutlak


serta bersumber padakepercayaan atau keyakinan manusia.
https://www.facebook.com

9. Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui
lingkungan sosialnya.

Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma dengan produk sosial
lainnya seperti budaya dan adat. Ada/ tidaknya norma diperkirakan mempunyai
dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang berperilaku.
http://id.wikipedia.org/wiki/Norma_(sosiologi)

PENGERTIAN NORMA

Norma menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) berarti aturan atau
ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, yang dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan penegendali tingkah laku yang sesuai dan diterima.
norma adalah kaidah atau aturan yang disepakati dalam memberikan pedoman tingkah
laku bagi para anggotanya dalam mewujudkan sesuatu yang dianggap baik, benar, dan
diinginkan.
Singkatnya norma adalah kaidah atau pedoman dalam mewujudkan suatu nilai. kaidah
atau aturan itu biasanya berwujud perintah dan larangan.
https://www.facebook.com/GudangIlmu

 Kelompok referensi/acuan adalah individu/kelompok nyata atau khayalan


yang memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap orang
lain.

dwiretno.lecture.ub.ac.id/files/2009/10/Pertemuan-10.ppt

 Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial ketika seseorang mengubah


sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada.
Beberapa contoh dari konfomitas adalah ketika menengok orang sakit, orang
akan membawakan buah atau makanan lainnya. Ketika hendak mengambil
uang di ATM atau menaruh uang di bank, orang akan menunggu giliran
dengan mengantri. Kuatnya pengaruh sosial yang ada dalam konformitas
dibuktikan secara ilmiah dalam penelitian yang dilakukan oleh Solomon
Asch pada tahun 1951. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa orang
cenderung melakukan konformitas, mengikuti penilaian orang lain karena
tekanan kelompok yang dirasakan. Penelitian lain tentang konformitas juga
dilakukan oleh Muzafer Sherif pada tahun 1936.
http://id.wikipedia.org/wiki/Konformitas
 Difusi adalah suatu proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu
kelompok ke kelompok lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat
lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, difusi dinyatakan sebagai
proses penyebaran atau perembesan suatu unsur kebudayaan dari satu pihak
kepada pihak lain. W.A. Haviland menyatakan bahwa difusi adalah
penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan satu kepada
kebudayaan lain. Proses difusi berlangsung menggunakan teknik meniru atau
imitasi. Meniru lebih mudah daripada menciptakan sendiri, terutama tentang
hal-hal yang baru. Beberapa contoh proses terjadinya difusi, di antaranya
sebagai berikut.
 Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk ke Indonesia dilakukan
dengan teknik meniru. Misalnya, penyebaran agama Islam melalui media
perdagangan, berikut cara berdagang yang jujur, dan model pakaian yang
digunakan, lambat laun ditiru oleh masyarakat.

1. Cara berpakaian para pejabat kolonial Belanda ditiru oleh


penguasa pribumi.
2. Cara orang Minangkabau membuka warung nasi dan cara orang
Jawa membuka warung tegal.
3. Cara makan yang dilakukan orang Eropa dengan menggunakan
sendok ditiru oleh orang Indonesia.

Adapun jenis difusi yang dilakukan, antara lain sebagai berikut.

1) Penyebaran intra masyarakat, dipengaruhi antara lain sebagai


berikut.

a) Fungsinya dirasakan cocok dan berguna bagi kehidupan masyarakat.


b) Unsur-unsur budaya daerah mudah diterima atau diserap, contohnya
unsur-unsur kebudayaan material dan teknologi, seperti bahan
makanan, pakaian, dan alat-alat per tanian.
c) Unsur-unsur budaya daerah sangat digemari karena keindahan dan
rasa.

2) Penyebaran antar masyarakat, dipengaruhi antara lain:

a) kontak antar masyarakat;


b) penyebarannya;
c) ada tidaknya kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur penemuan
baru.

Bentuk penyebaran yang mendapat perhatian dari para antropolog, di


antaranya sebagai berikut.

1. Symbiotic adalah pertemuan antar individu dari satu


masyarakat dan individu-individu dari masyarakat lainnya
tanpa mengubah kebudayaan masing-masing. Contohnya
proses barter yang terjadi antara orang suku pedalaman Kongo
dan orang suku pedalaman Togo di Afrika.
2. Penetration pasifique adalah masuknya kebudayaan asing
dengan cara damai dan tidak disengaja dan tanpa paksaan.
Misalnya, masuknya para pedagang dari Gujarat, Persia dan
Arab yang berniat berdagang, tetapi tanpa disadari
menyebarkan agama Islam.
3. Penetration violente adalah masuknya kebudayaan asing
dengan cara paksa. Misalnya, kewajiban melakukan seikirei
pada masa penjajahan Jepang di Asia.

Peristiwa yang terjadi pada belahan bumi yang lain dapat disaksikan
dan didengarkan pada waktu yang bersamaan, meski orang berada di
wilayah yang sangat jauh dari tempat berlangsungnya kejadian
tersebut. Peristiwa peperangan di negara-negara Balkan atau bencana
kelaparan yang terjadi di Afrika dengan mudah dan cepat dapat segera
diketahui dalam hitungan detik, bahkan secara langsung dapat
diketahui saat itu juga. Arus globalisasi informasi semakin
mempermudah proses difusi kebudayaan, setelah teknologi internet
semakin berkembang sehingga pembauran kebudayaan asing tidak bisa
dihindarkan. Hal ini juga berarti semakin mempermudah terjadinya
proses pembauran atau per campuran pada suatu bangsa.

Anda mungkin juga menyukai