Anda di halaman 1dari 19

Anggota Kelompok 4

Yohanes Kurniawan 25010114140329


Fani Pradita Sitorus 25010114140337
Veni Zuldhifiani 25010114140338
Theresia Hardianti G 25010114140339
Amira Noor 25010114140340
Firdianita Nuria 25010114140344
Nimas Ariyani D 25010114140347
Khoirunnisa Dyah K 25010114140365
Jalu Risang N 25010114140366
Isna Nurul Khomariah 25010114140380
Ferina Hana Tunjung 25010114140390
PEMBERDAYAAN PROGRAM GIZI
Program Gerakan Tuntas Gizi Buruk
(Restu Ibu)
LATAR BELAKANG

Kejadian balita gizi buruk di Kabupaten Kendal terlihat mengalami


penurunan. Pada tahun 2010 angka gizi buruk adalah 0,03 menurun
menjadi 0,02 pada tahun 2011.Perkembangan prevalensi balita gizi kurang
di Kabupaten Kendal setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun
2010 prevalensi balita kekurangan gizi sebesar 2,52% dan pada tahun 2011
menjadi sebesar 8,5%. Ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 5,98%
dalam jangka dua tahun terakhir.
GAMBARAN PROGRAM
RESTU IBU
Program Gerakan Tuntas Gizi Buruk (Restu Ibu)
tersebut meliputi :
1. Pelaksanaan program Gerakan Tuntas Gizi
Buruk (Restu Ibu) di Kabupaten Kendal
a. Tahap perawatan balita gizi buruk dan sangat
kurus , pemulihan balita gizi buruk pasca
sakit dan kegiatan perawatan lainnya.
b. Pendampingan balita-balita gizi buruk,
c. Bantuan untuk peningkatan status gizi balita
gizi buruk dengan cara Revitalisasi posyandu
dan surveilence berbasis masyarakat dan
adanya pos gizi.
2. Faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan program Gerakan Tuntas Gizi
Buruk (Restu Ibu) di Kabupaten Kendal.
Faktor Pendukungnya adalah adanya
komitmen kebijakan dan tanggung jawab
pemerintah daerah. Faktor penghambatnya
merupakan acuan untuk mencapai tujuan
PENGERTIAN PROGRAM
Beberapa karakteristik program untuk mengidentifikasikan suatu
aktivitas sebagai program atau tidak, yaitu:
a. Program cenderung membutuhkan staff, misalnya untuk
melaksanakan atau sebagai pelaku program.
b. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program biasanya
juga diidentifikasikan melalui anggaran.
c. Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara
efektif dapat diakui oleh publik.
GIZI BURUK
Gizi buruk adalah kondisi kurang gizi dalam
tingkat berat disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi dan protein dari makanan
sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang
waktu cukup lama
Strategi dan Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Suharto mengungkapkan pendekatan


pemberdayaan dapat disingkat menjadi 5P,
yaitu:
1. Pemungkinan
2. Penguatan
3. Perlindungan
4. Penyokongan
5. Pemeliharaan
RESTU IBU
Restu Ibu merupakan program
unggulan dalam penanganan penatalaksanaan
Gizi Buruk, Program Restu Ibu dimulai sejak
pencanangan bulan Maret 2013. Program
Restu Ibu mempunyai sasaran kepada balita
dengan BB (Berat Badan) yang sangat kurang.
TUJUAN PROGRAM
RESTU IBU
1. Untuk penanganan lebih lanjut kepada balita dengan
berat badan sangat kurang
2. Memperbaiki system penanganan terhadap status gizi
balita yang sangat kurang
3. Sebagai pendampingan bagi balita gizi buruk
dengan penyakit penyerta yang dirujuk baik ke Rumah
Sakit maupun ke Puskesmas.
4. Sebagai pendampingan program pemulihan pasca
perawatan,pemberian PMT , pemberian ayam buras dan
pemberian benih pertanian serta program orang tua asuh.
5. PKK terlibat langsung di POS Gizi untuk membimbing ibu
balita tentang Pola asuh yang benar
maupun pengolahan makanan yang benar.
6. PKK membantu sosialisasi program Restu Ibu serta ikut serta
dalam evaluasi di lapangan.
MANFAAT PROGRAM RESTU IBU
1. Dapat menangani lebih lanjut balita dengan berat badan
sangat kurang
2. Dapat mendampingi balita dengan penyakit penyerta yang
dirujuk baik ke rumah sakit maupun puskesmas
3. Dampat mendampingi program pemulihan pasca perawatan
4. Membimbing ibu balita tentang pola asuh maupun
pengolahan makanan yang benar
Kegiatan Program dan Contoh Pengaplikasian
Dalam Program

1. Pelaksanaan Program Gerakan Tuntas Gizi Buruk


(RESTU IBU)
Pada tahap perawatan balita gizi buruk dan sangat
kurus terdapat lima gerakan didalamnnya, yaitu:
a. Tahap perawatan balita gizi buruk dan sangat kurus
b. Pemulihan balita gizi buruk dan sangat kurus paska
perawatan
d. Revitalisasi posyandu dan surveilans berbasis
masyarakat
e. Pendampingan pada balita gizi buruk
f. Pos Gizi
2. Bantuan untuk peningkatan status gizi balita
gizi buruk
a. Program bantuan keuangan desa. Bertujuan
untuk membantu menunjang gizi utama
harian balita, agar terjaga dari balita gizi
buruk
b. Program orang tua asuh balita kurang gizi.
Bertujuan untuk memantau status gizi agar
dapat mencapai status gizi yang diinginkan
dengan memberikan dukungan baik secara
moral atau finansial.
c. Program peningkatan ketahanan pangan.
Dengan membagikan sayuran dan buah
digunakan untuk menunjang asupan makan
harian balita gizi buruk agar tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai