Anda di halaman 1dari 2

Arabia Tamrin

NPM 2106775644
Logbook Kebijakan Kesehatan
Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat Intermediet
Prodi S2 Epidemiologi-Epidemiologi Terapan

 Pentingnya memahami kebijakan kesehatan dilihat dari definisi kebijakan kesehatan itu sendiri,
menurut WHO (2016) adalah berbagai keputusan, rencana, dan tindakan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat. Hasil akhir yang diharapkan adalah tercapainya visi dan
masa depan sektor kesehatan melalui penetapan target dan titik acuan jangka pendek dan menengah.
 Implementasi kebijakan kesehatan di indonesia dilihat dari komitmen terhadap pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan 2030 (SDGs) dimana terdiri dari 17 goals, 169 target dan lebih kurang
220-300 indikator. Adapun perhatian khusus untuk sektor kesehatan berada pada :
Goal 2 Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta
mendorong pertanian yang berkelanjutan, dimana fokus utama adalah perbaikan gizi
masyarakat
Goal 3 Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di
segala usia, dimana fokus utama adalah perbaikan sistem kesehatan nasional
Goal 5 Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan,
dimana fokus utama adalah akses kesehatan reproduksi dan KB
Goal 6 Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi
semua orang, dimana fokus utama adalah sanitasi air besih
Secara global, ada beberapa permasalahan yang belum tuntas dam masih menjadi permasalahn
dan isu kesehatan yaitu (1) Penurunan AKI, AKBa, AKN (2) HIV/AIDS, TB, Malaria (3) Akses
Kesehatan Reproduksi (termasuk KB, ASFR), dimana isu tersebut dintegrasikan dalam satu tujuan
yakni Goal 3 dimana ada 13 target dan 4 means of implementasion yang terdiri dari Ratifikasi FCTC,
Peningkatan kapasitas dan distribusi tenaga kesehatan, Ketersediaan vaksin dan obat.

 Penjabaran dari implementasi kebijakan kesehatan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)
dengan mengangkat isu kesehatan inilah yang yang didefinisikan melalui RPJMN bidang kesehatan.
Sebagai contoh RPJMN 2019-2024. Ada beberapa hal yag menjadi prioritas kesehatan di indonesia
yaitu sebagai berikut :
1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak dan remaja dan lansia berkualitas
2. Mempercepat perbaikan gisi masyarakat
3. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
4. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu SMK
5. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitasfarmasi dan alat kesehatan
6. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
7. Meningkatkan ketersediaan penyebaran dan mutu SMK
8. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
9. Menguatkan manajemnen, penelitian, pengembangan dan sistem informasi
10. Memantapkan pelaksanaan SJSN
11. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan
Sebagai implementasi dari prioritas diatas, maka Kementerian Kesehatan menuangkan dalam
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang
akan dilaksanakan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra
Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif, atasbawah
(top-down), dan bawah-atas (bottom-up).
Arabia Tamrin
NPM 2106775644
Logbook Kebijakan Kesehatan
 Dalam praktek implementasi kebijakan kesehatan tentunya harus selalu dievaluasi apakah kebijakan
tersebut dapat menyelesaikan masalah publik atau sebaliknya memicu permasalahn baru. Oleh karena
itu perlunya analisis dan assesment terhadap setiap kebijakan, dimana keberhasilan analisis ditentukan
oleh ketajaman menetapkan fokus, permasalahan atau pertanyaan utama. Adapun beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam mengevaluasi suatu kebijakan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Output (konsekuensi pada kelompok sasaran.
2. Akses (kemudahan pelayanan)
3. Cakupan (perbandingan frekuensi layanan)
4. Bias (potensi penyimpangan)
5. Ketepatan layanan
6. Akuntabilitas (pertanggungjawaban)
7. Kesesuaian program dan kebutuhan
8. Outcome (ukuran dampak)

 Hal lain yang cukup berperan penting dalam menetapkan kebijakan kesehatan adalah desentralisasi
kesehatan desentralisasi, dimana pemerintah memberikan kewenangan dan tanggung jawab yang
seluas-luasnya kepada Daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah, sehingga kebijakan
kesehatan di daerah dapat disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.

 Kegiatan dan peran individu dalam kelompok :


1. Materi dipaparkan dalam bentuk yang sangat menarik sehingga memudahkan pemahaman tentang
kebijakan kesehatan terutama implementasinya.
2. Materi yang disampaikan terfokus pada prioritas masalah yang diplih oleh kelompok
3. Kerjasama antar individu dalam kelompok sudah sangat baik dalam menanggapi setiap pertanyaan
oponen, sehingga sebagian besar konsep kebijakan kesehatan dapat dijelaskan dengan baik
terutama unutuk implentasi di indonesia.

Anda mungkin juga menyukai