Oleh
PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Penulis masih menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
seperti yang di inginkan. Oleh karena itu, penulis mohon saran serta
kritikan dalam pembuatan makalah ini demi kesempurnaan makalah penulis
ini sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Padang, November 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................ 17
B. Saran ....................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
gerak terdiri dari energi, kontaksi otot, syaraf, tulang dan persendian
merupakan koordinasi neuromuskuler.
Jadi koordinasi gerak adalah hubungan timbal balik hubungan timbal balik
antara pusat susunan gerakan dengan alat gerak dalam mengatur dan
mengendalikan impuls tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik
yang terjadi untuk pelaksanaan gerakan.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dari definisi diatas dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud teknik dalam
olahraga adalah suatu cara yang digunakan atau dikembangkan oleh
seseorang atau atlet untuk menyelesaikan / memecahkan suatu tugas
gerakan dalam olahraga secara efektif dan efisien. Yang dimaksud tugas
gerakan disini adalah bentuk-bentuk aksi / perbuatan / tindakan motorik
4
yang dilakukan seseorang dalam olahraga untuk mencapai suatu tujuan
gerakan. Sedangkan efektif berarti sesuai dengan tujuan yang diharapkan
dan efisien berarti hemat dalam penggunaan tenaga.
5
B. Teknik dan Gaya
Model teknik dalam olahraga sepakbola berbeda dari model teknik renang,
lari, basket, ataupun cabang olahraga yang lainnya. Olehkarena itu dapat
dikatakan bahwa teknik merupakan karakter satu cabang olahraga dan
sekaligus dapat membedakan tuntutan gerak cabang olahraga. Karena
beranekaragam teknik olahraga yang ada maka sulit bagi kita untuk
membuat suatu model yang tepat untuk teknik-teknik tersebut.
Dengan kata lain, gaya merupakan hasil kreatifitas seorang atlet dalam
memecahkan persoalan teknik yang dihadapinya yang terlihat dalam bentuk
6
aksi motorik khusus. Sedangkan teknik merupakan cara-cara yang dilakukan
untuk memecahkan suata tugas gerakan baik pada saat latihan maupun
dalam pertandingan.
7
D. Tingkatan Teknik dalam Olahraga
1. Teknik dasar
Teknik dasar ini merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh
setiap orang yang berlatih suatu cabang olahraga. Oleh karena merupakan
keterampilan dasar maka teknik dasar dapat dilakukan dengan lebih mudah
8
dan belum begitu memerlukan kondisi fisik. Meskipun demikian ada juga
teknik-teknik olahraga yang pelaksanaannya sangat membutuhkan kondisi
fisik seperti teknik spike dan block dalam permainan bola voli, dimana
untuk melakukan teknik spike dan block perlu didukung oleh kekuatan
loncat yang tinggi, tanpa itu teknik spike dan block tidak dapat dilakukan
dengan baik dan efektif.
Penguasaan teknik dasar sangat ditentukan oleh tingkat kondisi fisik orang
yang melakukannya. Dengan kata lain kualitas kondisi fisik sangat
menentukan tingkat penguasaan suatu teknik atau keterampilan motorik
yang dipelajari. Teknik dasar suatu cabang olahraga dapat ditingkatkan dan
dikuasai dengan baik apabila didukung oleh kondisi fisik yang menentukan
penguasaan teknik dasar tersebut.
2. Teknik Lanjutan
9
seseorang untuk menguasai suatu teknik atau keterampilan motorik cabang
olahraga tertentu dengan baik. Di samping itu tertentu saja memungkinkan
seseorang atau atlet dapat lebih mengembangkan variasi-variasi gerakan
teknik melebihi teknik dasar yang di pelajari sebelumnya.
3. Teknik tinggi
Pada contoh lain misalnya, pada olahraga sepak takraw, atlet mampu
melakukan smes dengan kaki di atas kepala sambil loncat dengan koordinasi
gerakan yang sangat baik. Semua contoh yang dikemukakan di atas
menunjukkan tingkat penguasaan dan pengembangan teknik olahraga yang
dilakukan oleh atlet yang terlatih dengan baik, baik secara fisik maupun
secara teknik cabang olahraganya. Penguasaan dan pengembanganteknik
olahraga hanya dapat dilakukan oleh seorang atlet apabila atlet telah
memiliki kondisi fisik yang prima sesuai dengan tuntutan olahraganya.
10
E. Latihan teknik sebagai belajar motorik
Pada tahap awal seseorang dalam belajar teknik berusaha untk mendapatkan
atau memperoleh suatu bentuk teknik baik secara kognitif maupun secara
praktis (motorik). Seseorang tidak hanya dituntut bisa melakukan suatu
bentuk gerakan teknik dengan benar, tetapi juga dituntut mengerti dan
memahami proses jalannya gerakan teknik tersebut. Pada tahap awal atau
tahap penemuan / perolehan ini sangat diperlukan peran daya fikir (kognitif)
untuk mengetahui dan memahami proses pelaksanaan suatu teknik olahraga
secara benar.
11
koordinasi gerakannya masih kasar (belum terkoordinasi secara baik). Akan
tetepi telah dapat melakukan dalam situasi dan kondisi yang sederhana dan
mendukung terlaksananya gerkan.
Pada tahap berikutnya, model teknik yang telah diperoleh tadi kemudian
diltih secara berulang ulang sehingga menghasilkan apa yang disebut
sebagai stabilisasi teknik, yaitu suatu tekni olahraga dapat dilakukan secara
benar dan stabil. Stabilisasi teknik yang benar hanya dapat diperoleh melalui
latihan-latihan dengan penggunaan metode dan pengaturan beban latihan
yang tepat dan benar.
F. Metode-metode Latihan Teknik
12
fisik yang diperlukan serta penggunaan metode latihan yang tepat.
Pembinaan komponen teknik dalam olahraga memerlukan pendekatan dan
cara yang berbeda denngan pembinaan dan latihan untuk peningkatan
kondisi fisik.
Secara umum metode latihan teknik menurut Rothig dan Grossing (1985:
43-47) dapat dibedakan antara dua sudut pandang yaitu :
Jika ditinjau dari sudut pandang orang yang berlatih atau atlet, maka
metode latihan teknik dapat dibedakan atas :
1. Training aktif
13
2. Training Observasi
3. Training Mental
3. Metode pengembangan
14
4. Metode elementer
1. Kondisi Fisik
2. Pengalaman Gerkan
4. Motivasi
15
Untuk mengoptimalkaan seseorang atau atlet dalam belajar dan
berlatih teknik perlu diperhatikan jenis informasi dan instruksi yang
diberikan. Informasi dan instruksi merupakan metode penyampaian dan
penerimaan informasi dalam belajar dan berlatih teknik. Penerimaan
informasi dan instruksi oleh seseorang dalam berlatih dan belajar teknik
dapat dilakukan dentan dengan indra penglihatan, pendengaran,indra peraba.
6. Lingkungan
BAB III
16
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
17
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan
senang hati.
DAFTAR PUSTAKA
18
Bompa, Tudor O. Theory and methodology of training.Dubuque,lowa:
Kendal / hunt publishing company. 1983
19