Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOORDINASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesahatan (PJOK)

Guru Pengampu : Dwi Ely Purnamasasi, S.Pd.

DISUSUN OLEH :

FINANSIA TRISTAN UTOMO (15)

XII MIPA 4
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SMA NEGERI 1 PURWOASRI
2022/2023
KATA PENGGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga tugas kelompok “Fisiologi Olahraga”
dapat kami selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan. Makalah ini kami susun
untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai “Koordinasi” serta
sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahan belajar kami.

Kami menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupu kesalahan,


untuk itu kami mohon kritik demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas
partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum wr,wb.

Kediri, 12 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL---------------------------------------------------------------------------------------------------i

KATA PENGANTAR-----------------------------------------------------------------------------------ii

DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------------------------iii

BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------------1

A Latar Belakang----------------------------------------------------------------------- 1

B Rumusan Masalah-------------------------------------------------------------------- 2

C Tujuan-------------------------------------------------------------------------------- 2

D Manfaat------------------------------------------------------------------------------ 2

BAB II PEMBAHASAN------------------------------------------------------------------------------3

A Pengertian Koordinasi ------------------------------------------------------------------3

B Macam-Macam Koordinasi -------------------------------------------------------------4

C Tahap-Tahap Dalam Proses Belajar Koordinasi-------------------------------------- 5

D Koordinasi Dalam Olahraga---------------------------------------------------------------- 7

BAB III PENUTUP-----------------------------------------------------------------------------------8

A Kesimpulan---------------------------------------------------------------------------8

B Saran---------------------------------------------------------------------------------8

DAFTAR PUSTAKA----------------------------------------------------------------------------------9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam latihan untuk
mencapai suatu prestasi yang sangat tinggi. Dalam usaha meningkatkan prestasi
atlet perlu ditingkatkan unsure-unsur kondisi fisik, teknik, taktik, kematangan
mental, kerja sama, dan kekompakan serta pengalaman dalam bertanding.

Persiapan kondisi fisik sangat penting untuk meningkatkan dan


memantapkan kualitas teknik. Tanpa persiapan kondisi fisik yang memadai maka
akan sulit untuk mencapai prestasi yang tinggi. Tujuan dari latihan kondisi fisik
adalah untuk meningkatkan kualitas fungsional organ tubuh sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan untuk mencapai prastasi yang optimal dalam suatu
cabang olahraga tertentu.

Calon guru, Pembina dan pelatih oalahraga yang membina anak-anak


(yunio) calon olahragawan, benar-benar dapat memberikan dasar fisik yang kuat,
sehingga anak-anak yang berbakat nantinya akan dapat berkembang mencapai
prestasi yang optimal. Untuk itu olahraga ekstrakurikuler di sekolah hendaknya
memiliki wawasan yang luas dalam hal pembinaan prestasi, karena untuk
mencapai prestasi puncak dalm suatu cabang olahraga harus dimulai sejak usia
muda dengan latihan terencana, secaara benar dan mendasar.

iv
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan koordinasi ?

2. Apa saja macam macam koordinasi ?

3. Bagaimana Tahapan tahap Dalam Proses Belajar koordinasi ?

4. Bagaimana Koordinasi dan Dalam Olahraga ?

C. Tujuan

1. Mengetahi Apa yang dimaksud dengan koordinasi.

2. Mengetahui macam macam koordinasi

3. Mengetahui Tahapan tahap Dalam Proses Belajar koordinasi.

4. Mengetahui Koordinasi Dalam Olahraga.

D. Manfaat

Agar kita memahami akoordinasi dan dalam olahraga untuk meningkatkan


perkembangan fisik secara umumnya, bagian fisik yang khas, menyempurnakan
teknik dari olahraga yang dipilih atau dibina. Untuk meningkatkan dan
menyempurnakan taktik dan strategi serta cara belajar teknik yang baik.

BAB II

PEMBAHASAN

A Pengertian Koordinasi dan keseimbangan

1. Pengertian koordinasi

Koordinasi adalah kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan tepat agar
dapat mencapai suatu fungsi khusus (Grana dan Kalenak, 1991:253)

v
Menurut Schmidt(1988:265) dalam Sukadiyanto, koordinasi adalah perpaduan
gerak dari dua atau lebih persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan
dalam menghasilkan satu keterampilan gerak.

Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari kualitas otot, tulang, dan
persendian dalam menghasilkan satu gerak yang efektif dan efesien, di mana
komponen gerak terdiri dari energi, kontaksi otot, syaraf, tulang dan persendian
merupakan koordinasi neuromuskuler.

Koordinasi neuromuskuler adalah setiap gerak yang terjadi dalam urutan dan
waktu yang tepat serta gerakannya mengandung tenaga. Sebab terjadinya gerak
timbul oleh kontraksi otot, dan otot berkontraksi karena adanya perintah yang
diterima melalui sistem syaraf. Koordinasi neuromuskuler meliputi koordinasi
intramuskuler dan intermuskuler. Koordinasi intramuskuler adalah kinerja dari
seluruh serabut syaraf dan otot dalam setiap kerja otot yang berkontraksi secara
maksimum. Kinerja otot tergantung dari interaksi serabut syaraf dan serabut otot
di dalam otot itu sendiri. Sedangkan koordinasi intramuskuler menurut Pyke
dalam Sukadiyanto (1991:140) yaitu melibatkan efektivitas otot-otot bekerjasama
dalam menampilakan satu gerak, sehingga dalam koordinasi intramuskuler
kinerjanya tergantung dari interaksi beberapao tot.

B Macam-macam Koordinasi

Pada dasarnya koordinasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu koordinasi umum
dan koordinasi khusus.

a) Koordinasi umum

Kemampuan seluruh tubuh dalam menyesuaikan dan mengatur


gerakan secara simultan pada saat melakukan suatu gerak. Artinya, bahwa setiap
gerak yang dilakukan melibatkan semua atau sebagian besar otot-otot, sistem

vi
syaraf, dan persendian. Untuk itu, koordinasi umum ini diperlukan adanya
keteraturan gerak dari beberapa anggota badan yang lainnya, agar gerak yang
dilakukan dapat harmonis dan efektif sehingga dapat harmonis dan efektif
sehingga dapat menguasai keterampilan gerak yang dipelajari. Koordinasi umum
merupakan unsur penting dalam penampilan motorik dan menunjukkan tingkat
kemampuan yang dimiliki seseorang

b) Koordinasi Khusus

Kemampuan untuk mengkoordinasikan gerak dari sejumlah anggota


badan secara simultan. Pada umumnya setiap teknik dalam cabang olahraga
merupakan hasil perpaduan antara pandangan mata-tangan (hand eye-
coordination) dan kerja kaki (footwork). Koordinasi khusus merupakan
pengembangan dari koordinasi umum yang dikombinasikan dengan kemampuan
biomotor yang lain sesuai dengan karakteristik cabang olahraga. Ciri-ciri orang
yang memiliki koordinasi khusus yang baik dalam menampilkan keterampilan
teknik dapat secara harmonis, cepat, mudah, sempurna, tepat, dan luwes.

C Tahapan Dalam Proses Belajar koordinasi

a) Tahap Pengembangan koordinasi kasar

Bentuk-bentuk gerakan kasar dapat dikarakteristikkan sebagai


penguasaan teknik-teknik kasar dan terbatas yang berkenaan dengan kualitas
gerakan-gerakan yang diperlukan, seperti:

· Pengaruh kekuatan yang tidak memadai, pemborosan energi, kram otot


(koordinasi otot yang rendah) dengan konsekuensi kelelahan yang cepat.

vii
· Unsur-unsur gerakan tunggal yang tidak digabungkan dengan lancar, karena
kurangnya koordinasi.

· Gerakan-gerakan belum cukup tepat.

· kekurangan keharmonisan dan ritme gerakan-gerakan yang diamati.

b) Pengembangan koordinasi halus

Bentuk gerakan-gerakan halus dicapai melalui pengulangn-


pengulangan lebih lanjut yang mengambangkan kualitas gerakan-gerakan. Tempo
tersebut meningkat sampai pada kecepatan yang kompetitif. Bagian-bagian
gerakan tungggal untuk teknik-teknik yang lebih kompleks dikembangkan secara
terpisah dan dikombinasikan bersama.

c) Tahap Stabilisasi Dan Otomatisasi

Tahap stabilisasi; pertama-tama hendaknya membawa atlet kedalam


posisi dimana ia dapat menerapakan teknik-teknik dalam situasi kompetitif yang
sulit. Atlet tersebut mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi yang sulit
dan berubah-ubah dari suatu kompetisi. Penguasaan teknik yang sempurna dalam
kondisi ini hanya dicapai melalui praktek dalam banyak kompetisi. Karena tingkat
otomatisasi yang tinggi, para atlet dapat memberikan perhatian pada tugas-tugas
taktis dalam kompetisi. Pengaruh dari kapasitas kondisioning adalah jelas tanpa
rintangan dalam penampilan.

Prestasi merupakan akumulasi dari kualitas fisik, teknik, taktik dan kematangan
mental atau psikis, sehingga aspek tersebut perlu dipersiapkan secara
menyeluruh, sebab satu aspek dengan aspek lain akan menentukan aspek lain.
Fisik merupakan pondasi bagi olahragawan, sebab teknik, taktik dan mental akan
dapat dikembangkan dengan baik jika olahragawan memiliki kualitas fisik yang
baik. Jadi teknik dapat dikembangkan dan dikuasai jika atlet memiliki kualitas fisik
yang baik.

viii
D Koordinasi Dalam Olahraga

Koordinasi dalam olahraga erat kaitannya dengan sistem saraf manusia.


Kemampuan seseorang untuk merangkai berbagai macam gerakan, merupakan
performa yang sudah terkonsep dalam sistem sarafnya.

Untuk mendapatkan kemampuan koordinasi yang baik, seorang atlet harus


memiliki berbagai macam pengalaman gerak. Bukan hanya terpaku pada pola
gerak cabang olahraga yang ditekuninya saja. Seperti halnya, seorang pemain

ix
sepakbola. Jika dulunya memiliki pengalaman gerak memainkan permainan sepak
bola, maka dia akan melakukan gerakan menyundul bola dengan pola loncatan.

Kemampuan koordinasi akan terlihat dari harmonisasi dan keindahan gerak yang
ditampilkan. Ketika gerakannya sudah harmonis dan indah dipandang mata, maka
dia sudah memiliki yang namanya koordinasi.

Dibutuhkan kemampuan sistem saraf terutama otak yang cerdas untuk


menampilkan koordinasi gerak yang bagus. Selain harmonis dan indah
gerakannya, energi yang dikeluarkan akan semakin efisien dan efektif.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam olahraga sangat dibutuhkan sekali kondisi fisik, teknik,


taktik/strategi dan mental. Komponen dasar kondisi fisik terkhusus pada

x
koordinasi (coordination).

Dari komponen-komponen dasar kondisi fisik tersebut, perlu mendapat


latihan yang sesuai dengan porsinya, karena komponen tersebut mempunyai
perbedaan dalam sistem energy, bentuk gerakan, metode latihan, beban latihan
dan lain sebagainya yang digunakan pada berbagai kegiatan olahraga

B. Saran

Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan pembelajaran koordinasi


dalam olahraga sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada dan dapat diterima secara
keilmuan. Penulis banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: healthupyourlife.blogspot.com

https://pengetahuanolahraga.wordpress.com/2011/07/16/koordinasi

xi

Anda mungkin juga menyukai