Anda di halaman 1dari 94

Fisika untuk SMA/MA Kelas X

Bab 1
Pengukuran dan Besaran

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya.

Kompetensi Dasar
Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu).
Melakukan penjumlahan vektor.
Berapa massa
dan tinggi badan
Anda?

Untuk mengetahui berapa massa Anda, tentu Anda akan


menimbangnya menggunakan timbangan massa badan.
Begitu pula untuk mengetahui tinggi badan Anda, maka Anda
akan mengukurnya menggunakan mistar.
A. Pengukuran
1. Memilih Alat Ukur
Mengukur adalah kegiatan membandingkan antar besaran
yang diukur dengan satuan.

Besaran pokok Alat ukur

Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup


Massa Neraca (timbangan)
Waku Stop Watch

Suhu Termometer

Kuat arus listrik Amperemete

Jumlah molekul Tidak diukur secara langsung *

Intensitas cahaya Light meter


Mistar digunakan untuk mengukur
suatu panjang benda mempunyai
batas ketelitian 0,5 mm.

Jangka sorong digunakan untuk


mengukur suatu panjang benda
mempunyai batas ketelitian 0,1
mm.

Mikrometer sekrup digunakan


untuk mengukur suatu panjang
benda mempunyai batas
ketelitian 0,01 mm.

Neraca digunakan untuk mengukur


massa suatu benda.
KESALAHAN PENGUKURAN
Besaran fisika tidak dapat diukur secara pasti dengan setiap alat
ukur. Hasil pengukuran selalu mempunyai derajat ketidakpastian.
Kesalahan pengukuran dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
kesalahan sistematis dan kesalahan acak.

KESALAHAN SISTEMATIS
Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang sebab-sebabnya
dapat diidentifikasi dan secara prinsip dapat dieliminasi.
Kesalahan sistematis akan menghasilkan setiap bacaan yang
diambil menjadi salah dalam satu arah.
Sumber kesalahan sistematis antaralain:
Kesalahan Alat
Kesalahan Pengamatan
Kesalahan Lingkungan
Kesalahan Teoretis
B. Penulisan Angka Penting
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil
pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti
(terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau
diragukan. Sedangkan angka eksak/pasti adalah angka yang sudah
pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan
membilang (menghitung).

Ketentuan Angka Penting


1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh :
6,89 ml memiliki 3 angka penting. 78,99 m memiliki empat angka
penting. 7000,2003 ( 9 angka penting ).
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol merupakan angka
penting. Contoh : 1208 m memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5
angka penting.
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir
dan di belakang tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 23,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir
dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama
adalah angka tidak penting. Contoh : 0,0000352 (3 angka penting).

Aturan Pembulatan
Jika angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan
adalah 4 atau lebih kecil, maka angka itu dan seluruh angka
disebelah kanannya ditiadakan. Contoh (1) : 75,494 = 75,49 (angka
4 yang dicetak tebal ditiadakan). Contoh (2) : 1,00839 = 1,008
(kedua angka yang dicetak tebal ditiadakan)
Jika angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan
adalah 5 atau lebih besar, maka angka tersebut dan seluruh angka
di bagian kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang dipertahankan
bertambah satu.
C. Besaran
Sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan.
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K
6 Intensitas Cahaya Candela cd j
7 Jumlah Zat Mole mol N

Besaran Pokok Tak Berdimensi


NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Sudut Datar Radian rad -
2 Sudut Ruang Steradian sr -
Dimensi
Cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.
- Guna Dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan

- Metode penjabaran dimensi :


1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri
2. Setiap suku berdimensi sama

Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Pokok Rumus Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3
massa
3 Massa Jenis [m] [L]-3
volume
perpindahan
4 Kecepatan waktu [L] [T]-1

kecepatan
5 Percepatan
waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1
Satuan :
Ukuran dari suatu besaran ditetapkan sebagai satuan.
Contoh : meter, kilometer satuan panjang
detik, menit, jam satuan waktu
gram, kilogram satuan massa
dll.

Sistem satuan : ada 2 macam


1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon)
b. cgs (centimeter, gram, sekon)
2. Sistem Non metrik (sistem British)

Sistem Internasional (SI)


Sistem satuan mks yang telah disempurnakan yang
paling banyak dipakai sekarang ini.
Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok
tak berdimensi
C. Besaran Vektor
Besaran Skalar adalah:
Besaran yang hanya memiliki besar ( nilai ) saja
Ex. : panjang, massa, dan waktu

Besaran Vektor adalah:


Besaran yang memiliki besar ( nilai ) dan juga arah
Ex. : gaya, kecepatan, dan percepatan

Penggambaran & Penulisan Vektor

Y Q
Y Q
A
P B
P
X
X
Dua vektor yang sama posisi dan besarnya, tetapi arahnya
berlawanan
PENJUMLAHAN VEKTOR
Jika vektor U ( a1, b1 ) dan vektor V ( a2, b2 ) adalah dua vektor pada
sebuah bidang datar, penjumlahan kedua vektor ini adalah U + V

U + V = ( a1 + a2, b1 + b2 )

Sedangkan pengurangan kedua vektor dapat dinyatakan sebagai


penjumlahan vektor U dengan vektor yang panjangnya sama dengan
V tetapi arahnya berlawanan

U - V = ( a1 - a2, b1 - b2 )

CONTOH

Jika U = ( 2, 6 ) dan V = ( -4, 8 ), tentukan U + V dan U V


a. U + V = ( 2 + (-4), 6 + 8 ) = ( -2, 14 )
b. U V = ( 2 ( -4), 6 8 ) = ( 6, -2 )
ax
tan
Besar vektor aa: a a
2 2
x y dan
ay

Khusus untuk penjumlahan 2 vektor ( a dan b ),


besar vektor s dapat dicari dengan rumus:

s a b 2ab cos
2 2

Dalam perhitungan vektor dibutuhkan rumus


trigonometri: a 2 b2 c 2 2 bc cos
Dalil cosinus:
b 2 a 2 c 2 2 ac cos
c 2 a 2 b 2 2 ab cos

a b c

Dalil sinus: sin sin sin
Jika vektor A dan B yang masing-masing
membentuk sudut dan ingin dijumlahkan secara analitik, maka
dicari komponen masing-masing vektor.
Ax = A cos ; Ay = A sin

Bx = B cos ; By = B sin

Perkalian vektor dapat dilakukan dengan dua metode,


yaitu perkalian
Skalar dan perkalian silang.

Perkalian skalar vektor A dan vektor B


didefinisikan sebagai :
A . B = AB cos

Perkalian silang dua vektor didefinisikan sebagai :


A x B = AB sin
Vektor Satuan:
Vektor satuan pada arah positif sumbu x, y dan z diberi tanda :

j dan k
i,
Bab 2
Kinematika dan Dinamika Gerak

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip dasar
kinematika dan dinamika benda titik

Kompetensi Dasar
Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan
percepatan konstan.
Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju
konstan.
Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk
gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan.
Kinematika

Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan


penyebab gerak atau perubahan gerak.
Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran, bentuk,
rotasi dan getarannya diabaikan tetapi massanya
tidak(Sarojo, 2002)
Pengertian dasar dari kinematika benda titik adalah pengertian
lintasan hasil pengamatan gerak
Keadaan gerak ditentukan oleh data dari posisi (letak) pada
setiap saat

GERAK LURUS
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan
tetap
Posisi Kecepatan

x v
V = konstan

x0
0 t 0 t

X = x0 + vt V = Konstan

Catatan :
Percepatan (a) = 0
GERAK LURUS BERATURAN

GLB = geral lurus beraturan adalah gerak benda yang memiliki


lintasan berupa garis lurus dengan kecepatan tetap (baik besar
maupun arahnya)

S
v S vt
t

X X 0 vt
Dimana X0 = posisi awal benda
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Gerak lurus yang percepatannya tidak berubah (tetap)
terhadap waktu dipercepat beraturan

Posisi Kecepata
n
x v

Percepatan
t t
x = x0 + v0t + a v = v0 + at
at2 a = konstan

0 t
a = Konstan
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

GLBB = gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda yang


memiliki lintasan berupa garis dengan percepatan tetap.
Kecepatan : v v at
t 0

Jarak
S v0t 2 at
1 2

vt v0 2aS
2 2
GERAK JATUH BEBAS

Merupakan contoh dari gerak lurus berubah beraturan


Percepatan yang digunakan untuk benda jatuh bebas adalah
percepatan gravitasi (biasanya g = 9,8 m/det2)
Sumbu koordinat yang dipakai adalah sumbu y

v = v0 - gt
y = y0 + vot gt2
v2 = v02 - 2g (y y0)

Arah ke atas positif (+)


Hati-hati mengambil
acuan Arah ke bawah negatif (-)
Gerak Melingkar Beraturan Pada Gerak melingkar vektor (arah)
VQ kecepatannya merupakan garis
LAJU LINIER singgung pada busur lingkaran
Q VP
R lintasannya. Vektor kecepatannya
berubah-ubah tetapi lajunya tetap.
Gerak melingkar dengan laju tetap
disebut
VR R
S P

VS

T VT
Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
kali berputar disebut periode atau waktu edar T
( T ) dengan satuan sekon atau detik
Jumlah putaran tiap satuan waktu disebut
frekwensi ( f ) dengan satuan hertz (Hz) atau
RPM atau PPM. Hubungan atara Period
dengan frewensi dirumuskan :
f = 1/T
KECEPATAN SUDUT ( w ) KECEPATAN SUDUT ( w ) DENGAN
KECEPATAN LINIER ( V )
v
R
a V= V=WR
T

q = w .t
q = lintasan sudut ( rad )
w = kecepatan sudut (rad/sekon = rad/s)

Untuk 1 periode

w=
T
v Pada gerak melingkar beraturan benda
bergerak dengan lintasan berbentuk
a lingkaran dengan jari-jari R. Selama
bergerak kecepatan (v) dan percepatan
(a) tetap tetapi arahnya berubah-berubah
ubah. Arah kecepatan selalu menyinggung
bidang lingkaran dan percepatan selalu
menuju ke pusat lingkaran sehingga
disebut percepatan sentripetal

Percepatan sentripetal dirumuskan


v2 w2 . R2 4p2 .
a= a= = w2 .R a= R
R R T2
a = 4p2 .f2 .R

Benda yang bergerak melingkar beraturan mengalami


percepatan yang arahnya menuju ke pusat lingkaran, besarnya
sebanding dengan jari-jari lintasan dan berbanding terbalik
dengan kwadrat periodnya.
DINAMIKA PARTIKEL:
Studi tentang bagaimana gaya gaya
dapat menyebabkan gerakan

Penyebab gerak Gerakan

Apakah gerobak yang ditarik selalu bergerak?


Hukum-hukum Newton
Hukum I Newton
(Sifat Kelembaman atau Inersia Benda)
Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol,
maka benda tersebut akan tetap diam atau tetap bergerak lurus
beraturan.
F = 0 v = 0 atau v = konstan
Hukum-hukum Newton
Hukum II Newton
(Hubungan antara Gaya, Percepatan, dan Massa Benda)
Percepatan (a) yang timbul pada sebuah benda karena pengaruh gaya
(F) yang bekerja pada benda itu, besarnya berbanding lurus dengan
gaya yang mempengaruhinya, dan berbanding terbalik dengan massa
benda tersebut.

a = F/m atau F = m.a

Hukum III Newton


Bila suatu benda (A) mengerjakan gaya terhadap benda lain (B), maka
benda B juga mengerjakan gaya terhadap benda A dengan gaya yang
sama besar tetapi arahnya berlawanan.
Hukum III Newton dikenal dgn Gaya Aksi-Reaksi, sehingga dapat
dinyatakan sebagai berikut:

Faksi = -Freaksi
Gaya Berat
Gaya berat (w) adalah gaya yang ditimbulkan oleh benda (m)
akibat adanya percepatan gravitasi bumi (g).
Arah gaya berat selalu menuju ke pusat bumi (vertikal ke
bawah).

w = m.g

Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh adanya dua benda
yang bersentuhan.
Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda.
Besarnya gaya gesek tergantung pada tingkat kekasaran
(koefesien gesek) antara bidang sentuhnya.

fs = s.N atau fk = k.N


Permukaan Kasar
Kinetik Statik
bergerak diam
- fs ms N
- fk = mk N
- fs = gaya pendorong
- tepat akan bergerak:
( fs ) maks= ms N

- berlawanan arah gerak benda - berlawanan kecenderungan


arah gerak

Gaya Gesek
fs = s.N atau fk = k.N
Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal (Fsp) adalah gaya yang terdapat pada gerak
melingkar.
Arah gaya sentripetal selalu menuju pusat lingkaran.
Besarnya gaya sentripetal dirumuskan sbb.:

Fsp = m.asp Fsp = m .v2/R

Fsp = m.w2.R

Penerapan Hukum Newton

Gerak benda pada bidang datar


Gerak benda pada bidang miring
Gerak melingkar beraturan
Gerak melingkar vertikal
BAB 3
Optika Geometri dan Alat-Alat Optik

Standar Kompetensi
Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik .

Kompetensi Dasar
Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.
Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari .
Pemantulan Cahaya
Jika sebuah batu dijatuhkan
ditengah kolam, maka akan muncul
gelombang lingkaran dari titik
dimana batu dijatuhkan.
Sinar gelombang tegak lurus
terhadap muka gelombang,
menyatakan arah kemana
gelombang menyebar/merambat.

Semakin jauh dari titik sumber gelombang, muka gelombang


menjadi lebih datar.
Pemantulan dari bidang rata disebut pemantulan specular (biasa);
Jika permukaan bidang kasar disebut pemantulan diffuse (baur)

Hukum pemantulan (snellius):


1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
2. Sudut datang = sudut pantul
Cermin Datar
Pemantulan cahaya dari obyek (bunga dan vas) pada cermin datar.

Sifat bayangan yang dibentuk cermin datar:


a. maya
b. jarak benda-cermin = jarak bayangan-cermin
c. tegak
Cermin Cekung
Cermin Cekung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya
merupakan bidang lengkung fang cekung.

Sifat-sifat Cermin Cekung :


Cermin cekung disebut juga dengan cermin Konkaf (lengkung yang
cekung),
Cermin cekung disebut juga dengan cermin Konvergen (bersifat
mengumpulkan berkas sinar),
Cermin cekung disebut juga dengan cermin Positif (nilai f dan R selalu
positif).

Depan Belakang
Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung

Hukum Penjumlahan Ruang


Fungsi : Untuk menentukan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan
cermin cekung tanpa melalui perhitungan. Hanya dengan mengamati
posisi benda terhadap cermin cekung.
Berlaku :
RBENDA + RBAYANGAN = 5
Ro + RI = 5

RO = ruang letak benda


RI = ruang letak bayangan benda
Cermin Cembung

Cermin Cembung adalah cermin yang permukaan bidang


pantulnya merupakan bidang lengkung cembung.
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu: Maya,
Tegak, dan Diperkecil. Untuk itu cermin cembung banyak
digunakan sebagai kaca spion pada mobil atau sepeda motor.

Sifat-sifat cermin cembung:


Cermin Cembung disebut juga dengan cermin konvek (lengkung
yang cembung),
Cermin Cembung disebut juga dengan cermin Divergen (bersifat
menyebarkan berkas sinar),
Cermin Cembung disebut juga dengan cermin negatif (nilai f dan R
selau negatif).
Pembentukkan Bayangan Pada Cermin
Cembung
PEMBIASAN CAHAYA

n = merupakan indeks bias medium


C = cepat rambat cahaya (3 x 108 m/s)
V = cepat rambat cahaya dalam medium (m/s0)
Hukum pembiasan cahaya
1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu
bidang
2. Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium
lebih rapat sinar akan dibiaskan mendekati garis normal
Hubungan n, v,
Dalam pembiasan cahaya frekuensi tidak mengalami
perubahan
PENGERTIAN ALAT OPTIK
Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan pembiasan
dan pemantulan cahaya

Alat optik dibedakan atas dua jenis, yaitu :


1. Alat optik alami, contoh : mata
2. Alat optik buatan, contoh : kamera, lup, mikroskop, teropong, dll.

mata
Bagian-bagian pada Mata
Rabun Jauh ( Miopi)
Rabun jauh adalah kelainan mata karena bayangan benda-benda
yang jauh jatuh di depan retina. Hal ini terjadi karena lensa mata
tidak dapat menipis dengan baik.
Rabun jauh dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata dengan
lensa negatif.

Pembentukan Bayangan Benda pada Mata Penderita Miopi


Mata tidak dapat melihat benda-
benda yang jauh dengan jelas
PP =25 cm
PR = (tak terhingga)
Bayangan benda jatuh di belakang
retina
Dapat dibantu dengan kacamata
yang bersifat menyebarkan berkas
sinar (Lensa Cekung)
F = - PR cm
Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat adalah kelainan mata karena bayangan benda-
benda yang dekat jatuh di belakang retina. Hal ini disebabkan
karena lensa mata tidak dapat menebal dengan baik.
Rabun dekat dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata
dengan lensa positif.

Pembentukan Bayangan Benda pada Mata Penderita Hypermetropi

Rabun Dekat (HIPERMETROPI )


Mata tidak dapat melihat benda-benda
yang dekat dengan jelas
PP 25 cm,
PR = (tak terhingga)
Bayangan benda jatuh di depan retina
Dapat dibantu dengan kacamata yang
bersifat mengumpulkan berkas sinar
(Lensa Cembung)
Mata Tua ( PRESBIOPI )

Mata tidak dapat melihat benda-benda yang jauh maupun dekat


dengan jelas
PP 25 cm
PR (tak hingga)
Untuk melihat benda yang jauh, bayangan benda jatuh di belakang
retina
Untuk melihat benda yang dekat, bayangan benda jatuh di depan
retina
Disebabkan oleh daya akomodasi mata yang melemah
Dapat dibantu dengan kacamata berlensa ganda (Lensa Cekung
dan Lensa Cembung)
KAMERA
Bagian-bagian pada Kamera

Fungsi dari Bagian-bagian pada Kamera


Lensa pada kamera berfungsi untuk membentuk bayangan pada film.

Bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, diperkecil.

Apertur berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk kedalam kamera.

Film berfungsi untuk menangkap dan merekam gambar bayangan benda yang dibentuk
oleh lensa.

Range finder berfungsi mengatur jarak lensa agar bayangan selalu jatuh tepat pada film

Diafragma berfungsi mengatur besar kecilnya apertur


KACA PEMBESAR (LUP)
Alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang kecil agar
tampak lebih besar atau jelas.
Terdiri dari sebuah lensa positif
Benda yang diamati dengan Lup diletakkan di ruang I, sehingga sifat-
sifat bayangannya: MAYA, TEGAK, DIPERBESAR.
Lup atau kaca pembesar merupakan alat optik yang paling sederhana
yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang kecil.
Lup terdiri dari sebuah lensa cembung.
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di
depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa.

f f
MIKROSKOP
Alat optik yang digunakan untuk melihat
benda-benda yang amat kecil agar
tampak besar atau jelas.
Mikroskop terdiri dari dua buah lensa
positif, yaitu lensa Obyektif dekat
benda/obyek dan lensa Okuler dekat
dengan mata pengamat
Benda yang diamati dengan Mikroskop
diletakkan di ruang II lensa obyektifnya,
sehingga sifat-sifat bayangan benda yang
dihasilkan:
Oleh lensa Obyektif: Nyata, Terbalik, dan
Diperbesar
Oleh lensa Okuler: Maya, Tegak, dan
Diperbesar
Bayangan benda oleh mikroskop akhir :
MAYA, TERBALIK, DIPERBESAR.
Perbesaran total oleh mikroskop adalah
hasil kali perbesaran oleh lensa obyektif
dengan lensa okulemya.
MTOTAL = MOB X MOK
TEROPONG
Alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya
jauh agar terlihat dekat, besar dan jelas
Terdiri dari dua buah lensa positif, yaitu lensa Obyektif dekat
benda/obyek dan lensa Okuler dekat dengan mata pengamat
Benda yang diamati dengan Teleskop berada di ruang III lensa
obyektiknya, sehingga sifat-sifat bayangan akhir benda olehTeleskop :
MAYA, TERBALIK, DIPERBESAR
Ada 2 jenis teleskop yaitu teleskop/teropong bias (terdiri dari beberapa
lensa) dan teropong pantul (terdiri dari beberapa cermin dan lensa).
BAB 4. SUHU DAN KALOR

Mengapa balok es
yang dimasukkan
dalam air panas lama-
lama akan mencair?

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kalor dan
prinsip konversi energi pada
berbagai perubahan energi.

Kompetensi Dasar
Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
Menganalisis cara perpindahan kalor.
Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.
A. SUHU
Suhu atau disebut juga temperatur adalah besaran yang menunjukkan
derajat panas dari suatu benda.

Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur derajat


panas atau dingin suatu benda.

Sifat termometrik zat adalah perubahan sifat fisis zat saat dipanaskan.

Sifat-sifat termometrik suatu zat adalah:

Volume zat cair dan gas


Panjang logam
Hambatan listrik logam
Tekanan gas pada volume tetap
Warna sebuah kawat pijar
1. Mengukur Suhu dengan Termometer

Sebagai pengisi termometer, cairan yang banyak digunakan adalah raksa.

Keunggulan raksa dari zat cair lain sebagai pengisi termometer adalah:

Cepat terjadi kesetimbangan termal dengan zat yang diukur.


Raksa dapat dipakai untuk mengukur suhu yang cukup rendah
sampai suhu tinggi karena memiliki titik beku pada 39C dan titik
didih pada 357C.
Tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi
lebih teliti.
Pemuaian raksa linier terhadap kenaikan suhu.
Mudah diamati karena warnanya mengkilap.
Termometer dapat juga diisi menggunakan alkohol, tetapi tidak dapat
digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi karena titik didih alkohol 78C.

Termometer alkohol cocok digunakan untuk mengukur suhu yang rendah


karena alkohol memiliki titik beku yang rendah yaitu - 115C.

Macam-macam skala termometer dan perbandingan skalanya.

Termometer Titik beku Titik didih Pembagian


air () air () skala ()
Celcius (C) 0 100 100
Fahrenheit (F) 32 212 180
Reamur (R) 0 80 80
Kelvin (K) 273 373 100
2. Jenis-jenis Termometer

Termometer suhu badan

Termometer Six Bellani


Termometer logam

Termometer optik
3. Pemuaian Zat
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh
perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima
kalor.

a. Pemuaian Zat Padat


Pemuaian panjang 1 0 1 . T
Pemuaian bidang At A0 1 . T
Pemuaian ruang V1 V0 1 . T

b. Pemuaian Zat Cair V V0 1 . T

c. Pemuaian Gas
T
Pengaruh tekanan terhadap volume Vt V0
273
Pengaruh suhu terhadap tekanan Pt P0 1 T
273
Pengaruh tekanan terhadap volume P1 V1 P2 V2
B. Kalor
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya.

1. Perambatan Kalor
Jika dua benda bersentuhan akan terjadi perpindahan kalor dari
benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.

2. Kalor Jenis
Banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg
zat tersebut sebesar 1C.
Q m . c . T
3. Kapasitas Kalor
Banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu
sebesar 1C.
Q C . T
4. Hukum Kekekalan Energi untuk Kalor

Asas Black kalor yang dilepaskan oleh sebuah benda sama dengan
kalor yang diterima oleh benda yang lainnya.

Alat untuk mengukur kalor disebut kalorimeter.

Ada beberapa jenis kalorimeter,


diantaranya adalah: kalorimeter bom,
kalorimeter larutan, dan kalorimeter
makanan.
C. Perubahan Wujud Zat

Perubahan suhu suatu zat selalu disertai dengan pelepasan


atau penyerapan kalor.

Dalam setiap perubahan wujud tidak disertai dengan perubahan


suhu. Misal: es yang mencair suhunya tetap 0C

Besarnya kalor yang dibutuhkan atau dilepaskan pada saat terjadi


perubahan wujud memenuhi persamaan: Q = m . L

Kalor laten adalah energi yang dibutuhkan oleh kualitas


substansi untuk mengubah fase dari padat ke cair atau dari
cair ke gas.
Kalor Penguapan atau Pengembunan

Kalor uap adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah


wujud 1 kg zat cair menjadi uap.

Kalor embun adalah kalor yang dilepaskan untuk


mengubah wujud 1 kg uap menjadi cair.

Kalor uap suatu zat sama besar dengan kalor embun zat
tersebut.
Kalor Peleburan dan Pembekuan

Kalor lebur adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg


zat padat menjadi cair.

Kalor beku adalah kalor yang dilepaskan untuk mengubah wujud 1 kg


zat cair menjadi padat.

Banyaknya kalor yang diperlukan


atau dilepaskan oleh suatu zat untuk
mencair atau membeku sebanding
dengan massa zat itu dan
bergantung pada kalor lebur (beku)
zat tersebut.
Perubahan Wujud Es Menjadi Uap

Jika sejumlah massa es suhunya di


bawah 0C dipanaskan (diberikan kalor)
hingga suhunya naik di atas 100C,
maka sejumlah es tersebut berubah
wujud seluruhnya menjadi uap.
D. Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Perpindahan kalor yang dilakukan melalui zat perantara


dan selama terjadi perpindahan kalor tidak disertai dengan
perpindahan dari partikel-partikel zat perantaranya.
Perpindahan Kalor secara Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi melalui zat perantara dan


disertai perpindahan partikel-partikel penyusun zat perantara
tersebut.
Perpindahan Kalor secara Radiasi

Perpindahan panas secara radiasi tidak memerlukan zat


perantara dalam perambatan kalornya.
BAB 5
LISTRIK DINAMIS

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai
penyelesaian masalah dan berbagai produk
teknologi.

Kompetensi Dasar
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
Mengidentifikasikan penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan
sehari-hari.
Menggunakan alat ukur listrik.
ARUS LISTRIK

Arus listrik AC (Alternating Current)


disebut juga dengan arus listrik bolak-
balik, karena muatan listrik mengalir
dalam dua arah secara bolak-balik.

Arus listrik DC (Dirrect Current) disebut


juga arus searah, karena muatan listrik
mengalir hanya dalam satu arah.
A. Arus Listrik dan Kuat Arus Listrik

Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik tiap satuan waktu.

Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik rata-rata merupakan banyaknya muatan listrik yang
mengalir dalam interval waktu tertentu.
Alat Ukur Kuat Arus Listrik Alat Ukur Beda Potensial Listrik

Amperemeter adalah alat untuk Voltmeter adalah alat untuk mengukur


mengukur kuat arus listrik dalam beda potensial listrik.
suatu rangkaian tertutup.
Voltmeter disusun paralel (sejajar)
Amperemeter disusun seri (berderet) dengan sumber listrik atau peralatan
dengan elemen listrik yang akan diukur listrik yang akan diukur beda
kuat arus listriknya. potensialnya.
B. Hukum Ohm
Hukum Ohm

Pada suhu tetap, tegangan V pada komponen sebanding


dengan kuat arus I yang mengalir melalui komponen
tersebut.

Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik harus


disesuaikan dengan tegangan yang seharusnya diperuntukkan
bagi alat tersebut, karena jika melebihi maka akan
menyebabkan kerusakan pada alat tersebut.
Hubungan Hambatan Kawat dengan Jenis dan Ukuran Kawat
Hambatan atau resistor berguna untuk mengatur besarnya kuat arus
listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik.
Kawat yang mudah menghantarkan arus listrik memiliki hambatan jenis
yang kecil.
Penggunaan kawat penghantar yang terlalu panjang dapat mengakibatkan
berkurangnya tegangan listrik.
Konduktor adalah bahan atau zat yang dapat dialiri arus listrik
atau mudah menghantarkan arus listrik.

Perak Tembaga

Isolator adalah bahan atau zat yang tidak dapat dialiri arus listrik
atau sukar menghantarkan arus listrik

Plastik Kayu
C. Hukum I Kirchhoff

Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang tersebut.

Jika arus listrik yang mengalir melalui kawat penghantar dianalogikan


dengan air yang mengalir melalui selang, maka jumlah air yang masuk
ke dalam selang sama banyak dengan jumlah air yang keluar dari selang
juga analog dengan jumlah arus listrik yang masuk dalam titik percabangan
sama banyak dengan jumlah arus listrik yang keluar dari titik percabangan.
D. Susunan Seri-Paralel Komponen-Komponen
Listrik

1. Rangkaian Seri
Kuat arus listrik yang melalui
masing-masing komponen sama besar,
walaupun hambatan masing-masing
komponen berbeda.

2. Rangkaian Paralel
Tegangan pada masing-masing
komponen berbeda, tetapi beda potensial
setiap hambatan adalah sama.
E. Sumber Tegangan Listrik
Gaya Gerak Listrik
GGL suatu sumber arus listrik adalah beda potensial antara ujung-
ujung kutub-kutub sumber arus listrik ketika sumber arus listrik
tersebut tidak mengalirkan arus listrik.

Tegangan Jepit
Tegangan jepit suatu sumber arus listrik adalah beda potensial antara
ujung-ujung sumber arus listrik ketika sumber arus listrik tersebut
mengalirkan arus listrik.

Contoh sumber tegangan listrik:


F. Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan
tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama
dengan nol.

Rangkaian hukum II Kirchhoff Rangkaian dengan satu Loop


G. Sumber Arus Searah
Dinamo Sepeda
Prinsip kerja dinamo berdasarkan pada hukum fisika yang dikenal dengan
hukum Faraday. Hukum ini menyebutkan bahwa perubahan fluks
magnetik dapat menimbulkan arus listrik.
Fotolistrik

Fotolistrik adalah suatu proses fisika


yang mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik.
Sumber arus listrik seperti ini
digunakan sebagai pembangkit listrik di
daerah-daerah terpencil.

Elemen Volta
Elemen Volta adalah elemen yang paling
sederhana. Kekurangan dari elemen
Volta adalah bahwa elemen ini hanya
dapat bekerja dalam waktu yang singkat.
H. Energi dan Daya Listrik
Energi Listrik
Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi. Energi dapat
berubah bentuk, dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.
Dari energi listrik dapat dihasilkan energi gerak, energi cahaya, energi
bunyi, energi panas, dan berbagai bentuk energi lainnya.

Alat-alat Listrik yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi


Energi Kalor
Daya Listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai energi listrik setiap satuan waktu.

Untuk pemakaian energi listrik dalam jumlah besar, energi listrik


dihitung dalam satuan kWh (kilowatt hour) dengan satu kWh adalah
energi yang diserap oleh alat listrik yang memiliki daya satu kilowatt
selama pemakaian satu jam.

kWh meter
BAB 6
Gelombang Elektromagnetik

Standar Kompetensi

Memahami konsep dan prinsip


gelombang elektromagnetik.

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan spektrum
gelombang elektromagnetik.
Menjelaskan aplikasi
gelombang elektromagnetik
pada kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan kebutuhannya terhadap medium perantara,
gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik dalam perambatannya membutuhkan medium


perantara.
Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada tali.

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik tidak membutuhkan medium perantara


untuk merambat.
Contoh: sinar matahari.
Manfaat Gelombang Elektromagnetik:

Bidang kedokteran:
MRI, USG, maupun rontgen.

Bidang komunikasi:
Sinyal radio, televisi, ponsel (telepon genggam), dan serat optik.

Bidang pertahanan dan keamanan:


Penggunaan gelombang radar untuk sistem deteksi dan
pertahanan.
James Clark Maxwell

Hipotesis Maxwell
Oleh karena perubahan medan magnetik dapat menimbulkan medan
listrik, sebaliknya perubahan medan listrik pun akan dapat menimbulkan
perubahan medan magnetik.

Gelombang elektromagnetik termasuk gelombang transversal.


Arah rambat gelombang elektromagnetik tegak lurus terhadap getaran-
getaran yang ditimbulkan oleh medan listrik dan medan magnet.

1
c
0 0
Heinrich Rudolf Hertz

Hertz berhasil mengukur kecepatan rambat pemindahan energi yang


sesuai dengan nilai yang diramalkan oleh Maxwell. Dengan demikian,
hasil percobaan Hertz meyakinkan bahwa adanya gelombang
elektromagnetik seperti yang diramalkan Maxwell.

Rangkaian percobaan
Rudolf Hertz.
Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik

a. Dapat merambat dalam ruang hampa.


b. Merupakan gelombang transversal.
c. Dapat mengalami polarisasi.
d. Dapat mengalami pemantulan (refleksi).
e. Dapat mengalami pembiasan (refraksi).
f. Dapat mengalami interferensi.
g. Dapat mengalami lenturan (difraksi).
Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum gelombang elektromagnetik adalah seluruh rentang


panjang gelombang dan frekuensi.

Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi


besar ke frekuensi kecil adalah sebagai berikut.
a. Sinar gamma e. Sinar inframerah
b. Sinar-X f. Gelombang mikro (radar)
c. Sinar ultraviolet g. Gelombang televisi
d. Sinar tampak cahaya h. Gelombang radio
a. Gelombang Radio
Gelombang ini dipergunakan sebagai pembawa informasi dari suatu
tempat ke tempat lain yang berjauhan karena memiliki sifat mudah
dipantulkan oleh lapisan ionosfer bumi.

Informasi berupa suara dikirimkan melalui gelombang radio dalam


sebuah paket gelombang sebagai perubahan amplitudo yang disebut
modulasi amplitudo (AM), maupun sebagai perubahan frekuensi yang
disebut modulasi frekuensi (FM).

FM lebih unggul dari AM karena pada pemancar AM akan terdengar


derau akibat adanya peristiwa-peristiwa kelistrikan dan kemagnetan di
udara yang dapat menggunakan amplitudo gelombang.
b. Gelombang Mikro

Gelombang mikro (microwaves) adalah gelombang radio


dengan frekuensi paling tinggi, dapat menyerap 3 109 Hz.
Selain sebagai alat komunikasi, gelombang mikro juga dapat
dipakai untuk memasak karena memiliki efek pemanas pada
benda yang menyerap gelombang tersebut.
c. Sinar inframerah

Sinar inframerah meliputi frekuensi antara 1011 1014 hertz


atau pada daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm.

Sinar inframerah tidak banyak dihamburkan oleh partikel-partikel


udara sehingga dengan menggunakan plat-plat potret yang peka
terhadap gelombang inframerah.

Mata inframerah dapat


digunakan untuk mencari orang
yang terjebak di dalam
reruntuhan bangunan.
d. Sinar tampak
Sinar tampak atau disebut cahaya adalah sinar yang dapat membantu
penglihatan kita.
Spektrum warna mulai dari panjang gelombang besar yaitu merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

e. Sinar ultraviolet
Matahari adalah sumber utama dari sinar ultraviolet.
Lapisan Ozon (O3) di atmosfer berfungsi menyerap sinar tersebut.
Berlubangnya lapisan ozon di atmosfer dapat meningkatkan sinar
ultraviolet ke permukaan bumi. Hal ini dapat mengancam kehidupan
makhluk hidup di permukaan bumi, di antaranya dapat menimbulkan
penyakit kanker kulit.
f. Sinar X
Sinar-X memiliki daya tembus yang kuat. Frekuensinya antara 1016 Hz
1020 Hz.
Sinar-X dapat dipakai mendeteksi organ-organ dalam tubuh dan dapat
dipakai untuk memotret posisi tulang dalam tubuh

g. Sinar gamma
Sinar gamma memliki frekuensi antara 1020 Hz 1025 Hz dan
merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi terbesar.

Sinar gamma memiliki daya tembus yang sangat besar dan dapat
menembus plat besi dengan ketebalan beberapa cm.
Terima kasih
Selamat belajar,,, Selamat
mengukir prestasi tinggi

Anda mungkin juga menyukai