Anda di halaman 1dari 19

BESARAN & SATUAN

FISIKA TERAPAN -
TSB.304

hannielita@yahoo.co.id, teknik sipil um - 2009


FISIKA
 Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-
benda di alam, fenomena, gejala-gejala,
kejadian-kejadian alam serta interaksi dari
benda-benda di alam .
 Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar
yang mempelajari sifat-sifat dan interaksi antar
materi dan radiasi.
 Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang
didasarkan pada pengamatan eksperimental
dan pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah).
FISIKA

Klasik Kuantum
(sebelum 1920) (setelah 1920)
 Posisi dan Momentum  Ketidak pastian Posisi
partikel dapat ditetapkan dan Momentum
secara tepat partikel
 ruang dan waktu  Ruang dan waktu
 merupakan dua hal yang merupakan satu
terpisah kesatuan

Hukum Newton Dualisme


Gelombang-Partikel
Teori Relativitas Einsten
1.3
BESARAN & SATUAN
 Besaran :
Sesuatu yang dapat diukur  dinyatakan dengan angka
(kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.

 Mengukur :
Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
contoh : panjang jalan 10 km

 Besaran Fisika baru terdefinisi jika:


o Ada nilainya (besarnya)
o Ada satuannya
Besaran Pokok
: besaran yang ditetapkan
dengan suatu standar ukuran
Konseptual

Besaran Turunan
: Besaran yang dirumuskan
Besaran dari besaran-besaran pokok
Fisika
Besaran Skalar
: hanya memiliki nilai
Matematis

Besaran Vektor
: memiliki nilai dan arah
 Satuan :
Ukuran dari suatu besaran ditetapkan sebagai satuan.
Contoh :  meter, kilometer  satuan panjang
 detik, menit, jam  satuan waktu
 gram, kilogram  satuan massa
 dll.

 Sistem satuan : ada 2 macam


1.Sistem Metrik :
a. mks (meter, kilogram, sekon)
b. cgs (centimeter, gram, sekon)
2.Sistem Non metrik (sistem British)

 Sistem Internasional (SI)


Sistem satuan mks yang telah disempurnakan  yang paling banyak
dipakai sekarang ini.
Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tak
berdimensi
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K θ
6 Intensitas Cahaya Candela cd j
7 Jumlah Zat Mole mol N

Besaran Pokok Tak Berdimensi


NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Sudut Datar Radian rad -
2 Sudut Ruang Steradian sr -
Dimensi
adalah cara besaran itu tersusun oleh besaran
pokok.
 Guna Dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan
 Metode penjabaran dimensi :
1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri
2. Setiap suku berdimensi sama

Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Contoh :
a. Tidak menggunakan nama khusus

NO Besaran Satuan
1 Kecepatan meter/detik
2 Luas meter 2

b. Mempunyai nama khusus

NO Besaran Satuan Lambang


1 Gaya Newton N
2 Energi Joule J
3 Daya Watt W
4 Frekuensi Hertz Hz
BESARAN TURUNAN & DIMENSI
NO Besaran Pokok Rumus Dimensi

1 Luas panjang x lebar [L]2


2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3

3 Massa Jenis Massa / Volume [m] [L]-3

4 Kecepatan jarak / waktu [L] [T]-1

5 Percepatan kecepatan / waktu


[L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2

7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2


8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1
FAKTOR PENGALI DALAM SI
NO Faktor Nama Simbol
1 10 -18 atto a
2 10 -15 femto f
3 10 -12 piko p
4 10 -9 nano n
5 10 -6 mikro μ
6 10 -3 mili m
7 10 3 kilo K
8 10 6 mega M
9 10 9 giga G
10 10 12 tera T
ANGKA PENTING
 angka penting didefinisikan sebagai angka yang
diperoleh dari hasil pengukuran
 Hasil pengukuran dengan menggunakan mistar,
jangka sorong maupun mikrometer di atas, juga
merupakan angka penting pengukuran.
contoh :
 pengukuran dengan mistar 25 mm mempunyai dua
angka penting
 pengukuran dengan jangka sorong 6,76 cm
mempunyai 3 angka penting
 pengukuran dengan mikrometer 5,20 mm mempunyai 3
angka penting.
ANGKA PENTING
 Agar tidak terjadi salah pengertian, perhatikan aturan penulisan di
bawah ini.
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : 156,589
mempunyai 6 angka penting
2. Angka nol yang terletak antara angka-angka bukan nol adalah
angka angka penting.
Contoh : 1,0008 mempunyai 5 angka penting
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka
penting kecuali ada penjelasan tambahan
Contoh : 4000, dapat mempunyai 1,2,3 atau 4 angka penting,
bergantung pada penjelasan dari yang melakukan pengukuran.
Untuk tidak membingungkan maka ada baiknya angka tersebut
dituliskan ke dalam bentuk yang lebih spesifik misalnya 4 x 103
(satu angka penting), 4,0 x 103 (dua angka penting), atau 4,00 x
103 (tiga angka penting), atau 4,000 x 103 (empat angka
penting)
ANGKA PENTING
4. Angka nol dibelakang koma adalah angka penting
Contoh: 1,000 mempunyai 4 angka penting

5. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol bukan
angka penting.
Contoh : 0,0004 mempunyai 1 angka penting; 0,004000
mempunyai 4 angka penting

 BILANGAN PENTING DAN BILANGAN EKSAK


Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti, yang tidak
diragukan lagi. Misalnya bila kita menghitung jumlah siswa di
dalam suatu kelas adalah 50 orang. Jumlah mahasiswa ini
termasuk bilangan eksak yang sudah pasti.
ATURAN PENULISAN ANGKA PENTING
1. Pembulatan
Untuk angka yang lebih dari lima dibulatkan ke atas dan bila kurang
dari lima dibulatkan ke bawah. Bila angka yang mau dibulatkan sama
dengan 5, maka harus diperhatikan angka sebelumnya. Jika angka
sebelumnya ganjil maka dibulatkan ke atas dan dibulatkan ke bawah
bila angka sebelumnya genap.
Contoh : 145,5748, bila dibulatkan
= 145,575 (dibulatkan menjadi 3 desimal dibelakang koma)
= 145,58 (dibulatkan menjadi 2 desimal dibelakang koma, angka
lima dibulatkan ke atas karena angka sebelumnya 7 angka
ganjil)
= 145,6 (dibulatkan menjadi 1 desimal dibelakang koma)
2. Pada pembagian dan perkalian angka pentingnya sama dengan
banyaknya angka penting dari bilangan yang mempunyai angka
penting paling sedikit.
Contoh : 75,45 (empat angka penting) x 3,42 (mempunyai 3 angka
penting) = 258,039 = 258 (mempunyai 3 angka penting)
ATURAN PENULISAN ANGKA PENTING
3. Hasil pengurangan dan penambahan dari bilangan-
bilangan yang mempunyai angka penting, sesuai angka
dibelakang koma yang paling sedikit.
Contoh : 120,1 (1 angka dibelakang koma) + 2,00 (2
angka dibelakang koma) + 0,356 (tiga angka dibelakang
koma) = 122,456 = 122,5 (satu angka dibelakang koma)
4. Hasil pembagian atau perkalian antara bilangan penting
dengan bilangan eksak akan memiliki angka penting
sesuai dengan angka penting yang dimiliki bilangan
penting itu.
Contoh : Tebal sebuah batu bata 8,89 cm (tiga angka
penting). Bila ada 15 batu disusun, maka tingginya
menjadi 15 x 8,89 = 133,35 = 133 (tiga angka penting)
ATURAN PENULISAN ANGKA PENTING
5. Hasil memangkatkan suatu bilangan penting, banyak
angka penting sama dengan bilangan penting yang
dipangkatkan.
Contoh : (2,3)3 = 12,167 = 12 (bilangan yang
dipangkatkan mempunyai 2 angka penting, oleh karena
itu hasil perpangkatan tersebut harus mempunyai angka
penting sebanyak 2)
6. Hasil menarik akar dari suatu bilangan penting harus
memiliki banyak angka penting yang sama dengan
bilangan yang diakarkan.
Contoh: 250 = 15,81 = 15,8 (karena yang diakarka
mempunyai tiga angka penting, maka hasil akarnya juga
harus mempunyai tiga angka
Contoh Soal
1. Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran turunan berikut :
a. Gaya
b. Berat Jenis
c. Tekanan
d. Usaha
e. Daya
Jawab :
berat Gaya MLT -2
a. Gaya = massa x percepatan b. Berat Jenis = = =
volume Volume L3
=M x LT -2
= MLT -2 satuan kgms-2 = MLT-2 (L-3)
= ML-2T-2 satuan kgm-2

gaya MLT -2
c. Tekanan = = = MLT -2 satuan kgm-1s-1
luas L2

d. Usaha = gaya x jarak = MLT -2 x L = ML 2 T -2 satuan kgm-2s-2

e. Daya = usaha = ML 2 T -2 = ML 2 T -1 satuan kgm-2s-1


waktu T
2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik :
a. Energi Potensial dan Energi Kinetik
b. Usaha/Energi dan Kalor

Jawab :

a. Energi Potensial : Ep = mgh


Energi potensial = massa x gravitasi x tinggi
= M x LT-2 x L = ML2T-2
Energi Kinetik : Ek = ½ mv2
Energi Kinetik = ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2

Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama  keduanya identik

b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2
Kalor = 0.24 x energi = ML2T-2

Ketiganya memiliki dimensi yang sama  identik

Anda mungkin juga menyukai