Anda di halaman 1dari 44

Besaran dan satuan

Vektor
Kinematika dan dinamika pertikel
Hukum Newton dan Dinamika
Hukum Gravitasi
Usaha dan Energi
Elastisitas Bahan
Momentum Linier dan Impuls
Dinamika Benda Tegar
Mekanika Fluida
Teori Kinetik Gas
Termodinamika
Teori Relativitas Khusus

1
 BAHAN BACAAN

 1. FISIKA UNTUK UNIVERSITAS


 OLEH : Sears dan Zemansky . Jilid I ,II dan III
 2. FISIKA OLEH : HALLIDAY & RESNICK . Jilid I dan II.
 3. Sutrisno, 1978, Seri FIsika dasar, Penerbit ITB, Bandung
 4. DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR ITB
› OLEH : DR. Eng. MIKRAJUDIN ABDULLAH, M.Si.
 5. SEMUA BUKU-BUKU FISIKA SMA/SMK BISA DIPAKAI.
1.1 PENDAHULUAN

Fisika :
 Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda dialam,
gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari
benda-benda dialam .

 Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari


sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi.

 Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada


pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif
(Metode Ilmiah).

1.2
Fisika:
Ilmu yang menjelaskan (mendeskripsikan) fenomena alam yang menjadi objek
pengamatan.

Bagaimana Cara Mendeskripsikan


Objek ?
Coba deskripsikan
gajah ini !!

4
Besaran Non-Fisis
Emosinya Labil ; Kulitnya Kasar Warnanya Coklat;
(Tak Terukur)

Deskripsi Kuantitatif Deskripsi Kualitatif

Besaran Fisis Tinggi : 2,5 meter


Massa : 4 Ton Gadingnya : Panjang
---> BESARAN Gajah lebih tinggi daripada orang
Panjang : 5 meter Tenaga gajah lebih kuat

Besaran: sesuatu yang digunakan untuk mendeskripsikan objek.


5
Tinggi : 2,5 meter
Massa : 4 ton
Panjang : 5 meter

Bagaimana cara mendapatkan


angka-angka ini?

Untuk mendeskripsikan objek secara fisis (kuantitatif) diperlukan


pengukuran.
Apa yang dimaksud dengan pengukuran?
Bagaiamana caranya?
Apa yang digunakan? 6
Objek: Buku

Berapa? Cara Mengukur?

Dibandingkan dengan anak timbangan


(berapa buah anak timbangan
diperlukan sehingga skala setimbang)

Hasilnya:
Massa emas = 5 kali massa anak timbangan
7
Fisika

Klasik Kuantum
(sebelum 1920) (setelah 1920)
 Posisi dan Momentum  Ketidak pastian Posisi
partikel dapat ditetapkan
secara tepat dan Momentum
 ruang dan waktu partikel
merupakan dua hal yang  ruang dan waktu
terpisah merupakan satu
kesatuan

Hukum Newton Dualisme


Gelombang-Partikel
Teori Relativitas Einsten
1.3
BESARAN DAN SATUAN

Ir. UJANG CAHYADI, M.T.


1.2 BESARAN DAN SATUAN

 Besaran :
Sesuatu yang dapat diukur  dinyatakan dengan angka
(kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.

 Mengukur :
Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan.
Besaran Fisika baru terdefenisi jika :  ada nilainya (besarnya)
 ada satuannya
contoh : panjang jalan 10 km

satuan

nilai
1.4
 Satuan :
Ukuran dari suatu besaran ditetapkan sebagai satuan.
Contoh :  meter, kilometer  satuan panjang
 detik, menit, jam  satuan waktu
 gram, kilogram  satuan massa
 dll.

 Sistem satuan : ada 2 macam


1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon)
b. cgs (centimeter, gram, sekon)
2. Sistem Non metrik (sistem British), FPS (foot, pound, sekon)

 Sistem Internasional (SI)


Sistem satuan mks yang telah disempurnakan  yang paling
banyak dipakai sekarang ini.
Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tak
berdimensi

1.5
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
NO Besaran Pokok   Satuan    Singkatan Dimensi   
1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K θ
6 Intensitas Cahaya Candela cd j
7 Jumlah Zat Mole mol N

Besaran Pokok Tak Berdimensi

NO Besaran Pokok   Satuan    Singkatan Dimensi  


1 Sudut Datar Radian rad -
2 Sudut Ruang Steradian sr -

1.6
 Dimensi
Cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.
- Guna Dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan

- Metode penjabaran dimensi :

1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri


2. Setiap suku berdimensi sama

 Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.

1.7
Contoh :
a. Tidak menggunakan nama khusus

NO Besaran    Satuan   
1 Kecepatan meter/detik
2 Luas meter 2

b. Mempunyai nama khusus

NO Besaran    Satuan    Lambang


1 Gaya Newton N
2 Energi Joule J
3 Daya Watt W
4 Frekuensi Hertz Hz

1.8
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Turunan   Rumus   Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2  
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3  
 massa
3 Massa Jenis [m] [L]-3 
volume
 perpindahan
4 Kecepatan waktu [L] [T]-1  
 
kecepatan
5 Percepatan
  waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2 
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2  
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1 

1.9
Faktor Penggali dalam SI

NO Faktor  Nama   Simbol


1 10 -18 atto a 
2 10 -15 femto f 
3 10 -12 piko p
4 10 -9 nano n
5 10 -6 mikro μ
6 10 -3 mili m 
7 10 3 kilo K
8 10 6 mega M
9  10 9 giga G
10 10 12 tera T

1.10
Contoh Soal
1. Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran turunan berikut :
a. Gaya
b. Berat Jenis
c. Tekanan
d. Usaha
e. Daya

Jawab :
berat Gaya MLT -2
a. Gaya = massa x percepatan b. Berat Jenis = volume = Volume = L3
=M x LT -2
= MLT -2 satuan kgms-2 = MLT-2 (L-3)
= ML-2T-2 satuan kgm-2

gaya MLT -2
c. Tekanan = luas = L2 = MLT -2
satuan kgm-1s-1

d. Usaha = gaya x jarak = MLT -2 x L = ML 2 T -2 satuan kgm-2s-2

e. Daya = usaha = ML 2 T -2 = ML 2 T -1 satuan kgm-2s-1


waktu T

1.11
2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik :
a. Energi Potensial dan Energi Kinetik
b. Usaha/Energi dan Kalor

Jawab :

a. Energi Potensial : Ep = mgh


Energi potensial = massa x gravitasi x tinggi
= M x LT-2 x L = ML2T-2
Energi Kinetik : Ek = ½ mv2
Energi Kinetik = ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2

Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama  keduanya identik

b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2
Kalor = 0.24 x energi = ML2T-2

Ketiganya memiliki dimensi yang sama  identik


1.12
Pengukuran
Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan
satuannya. Satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu
yang dijadikan sbg pembanding dlm pengukuran.
Alat yang digunakan untuk mengukur disebut alat ukur.

Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda.

Hasil Pengukuran dinyatakan dengan nilai pasti (signifikan) plus-


minus nilai taksiran (nilai ketidakpastian).

Besar ketidakpastian biasanya ditentukan dgn setengah skala


terkecil alat ukur.
Ketidakpastian tsb dpt bersumber dari alat ukur, proses
Slid
pengamatan, lingkungan, dll. e:

19
Alat ukur panjang

Contoh:

Jangka Sorong Penggaris Mikrometer Sekrup


Slid
e:

20
Alat Ukur Massa

Contoh:
Neraca Pegas
Neraca Dua Lengan

Neraca Elektronik Slid


Neraca Ohause:
21
Alat Ukur Waktu

Contoh:

Jam Dinding

Jam Matahari Stop Watch


Slid
e:

22
Alat Ukur Listrik

Contoh:

Ohmmeter
Voltameter
Amperemeter Slid
e:

23
Kesalahan Paralaks / Kesalahan Pengamatan
Kesalahan pembacaan alat ukur karena
posisi mata yang tidak tepat.

Slid
e:

24
Angka hasil pengukuran disebut angka penting.

Angka penting terdiri atas angka pasti dan


satu angka taksiran (tidak pasti).

Slid
e:

25
Aturan Angka Penting

Angka Penting:
1. Semua angka bukan nol, kecuali terletak di kanan angka
yang diberi tanda (diberi garis bawah).
2. Semua angka nol yang terletak di kanan bukan nol,
kecuali terletak di kanan angka yang diberi tanda.
3. Semua angka nol yang diapit oleh angka bukan nol.

Bukan Angka Penting:


1. Semua angka yang terletak di kanan angka yang diberi
tanda.
2. Semua angka nol yg terletak di kiri bukan nol, baik
sebelum maupun sesudah koma tanda desimal. Slid
e:

26
1. Hasil penjumlahan atau pengurangan angka penting hanya
boleh mengandung satu angka taksiran (bila lebih harus
dibulatkan sesuai dengan aturannya).

2,234 m 485,78 m
2,0343 m + 362 m -
4,2683  4,3 123,78  123,8

Slid
e:

27
2. Pada perkalian atau pembagian, banyaknya angka penting
hasil operasi tsb sama dgn angka penting yang paling sedikit,
selebihnya dibulatkan.

5,24 m
2,5 m x 38 : 0,05 = 760  800  8x102
13,100  13
25,4 mm
23 x Slid

584,2 mm  584 mm e:

28
3. Pada pemangkatan atau penarikan akar, banyaknya angka
penting hasil operasi tsb sama dgn angka penting yang
dipangkatkan atau diakarkan, selanjutnya dibulatkan.

a. 252 = 625  620  6,2 x 102


b. 1232 = 15129  15100  1,51 x 104
c. √5625 = 75  75,00
d. √18 = 4,24264  4,2
e. √57 = 7,55  7,6
Slid
e:

29
A. Aturan pembulatan
 Angka yg lebih besar daripada 5 dibulatkan ke atas,
sedangkan angka yang lebih kecil dripada 5 dibulatkan ke
bawah.
 Untuk angka yg tepat 5, jika angka sebelumnya ganjil
dibulatkan ke atas dan jika angka sebelumnya en ap
dibulatkan ke bawah
 Contoh :
 2,65 mm dibulatkan menjadi 2,6 mm
 2,35 mm dibulatkan menjadi 2,4 mm
 1245 kg dibulatkan menjadi 1240 kg
 Sering ditemukan bilangan yg sangat kecil dan sangat besar
 Untuk memudahkan penulisan, bilangan ditulis dalam bentuk
baku menjadi satu angka dibelakang koma dikalikan dengan
dengan bilangan 10
n
Contoh Muatan elektron
– 0,000 000 000 000 000 000 160 2 coulomb
 Ditulis – 1,602 x 10
-19
Massa matahari
2 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 kg
Ditulis 2,0 x 10
30
1. Radius rata2 bumi :
6 370 000 m.....
2. Sebatang kawat baja mempunyai luas penampang 2,50 mm
dan panjangnya 37,55 mm. Berapa volume kawat tsb
3. Satu cincin memerlukan kawat besi 12,43 mm. Berapa
panjang kawat utk membuat 9 cincin

6
1. 1,2500  ...... Angka Penting
2. 0,0025  ...... Angka Penting
3. 130,5010  ...... Angka Penting
4. 12,36542  ...... AP  dibulatkan: ……
5. 15.524  ...... AP  dibulatkan: ……
6. 500.000  ...... AP  dibulatkan: ……
7. 1 + 23,50 = ………  dibulatkan: .........
8. 125 x 42 = ………  dibulatkan: .........
9. 2 : 125 = ………  dibulatkan: ......... Slid
e:

33
1. 1,2500  5 Angka Penting
2. 0,0025  2 Angka Penting
3. 130,5010  7 Angka Penting
4. 12,36542  4 AP  dibulatkan: 12,36
5. 15.524  2 AP  dibulatkan: 1,6x104
6. 500.000  3 AP  dibulatkan: 5,00 x 105
7. 1 + 23,50 = 24,50  dibulatkan: 24
8. 125 x 42 = 5250  dibulatkan: 5,2 x 103
9. 2 : 125 = 0,016  dibulatkan: 0,02 Slid
2 x 10 -2 e:

34
Besaran Panjang
Panjang menggunakan satuan dasar SI meter (m). Satu meter
standar (baku) sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang
dalam vakum dari radiasi yang bersesuaian dengan transisi atom
krypton-86 (Kr86) di antara tingkat 2p10 dan 5d5

Alat Ukur Panjang


 Perhatukan cara mengukur menggunakan jangka sorong
 Cara membaca skala jangka sorong
 Lihat skala utama yang disebelah kiri nol nonius  3,0 mm
 Lihat skala nonius yang berimpit/lurus dengan skala utama  0,7
mm
 Hasil pengukuran  3,0 mm + 0,7 mm = 3,7 mm
Berapakah skala yang ditunjukkan jangka sorong ini ?

8,08 mm
Mengukur menggunakan mikrometer skrup
Mengukur menggunakan micrometer sekrup

Cara menggunakan mikrometer skrup:


• Letakkan obyek yang diukur diantara anvil dengan spindle
• Putar pelan-pelan skala putar
• Bila sudah menyemtuh benda, pemutar dialihkan pada
pemutar kalibrasi halus
• Bila sudah terdengar bunyi klik, hentikan
Berapakah skala yang ditunjukkan mikrometer ini ?

10,493 mm
Alat ukur massa

Neraca adalah untuk


alat mengukur massa
benda,
Neraca balance,
neraca Ohause,
Neraca digital
digunakan mengukur
massa benda dengan
ketelitian tinggi
Latihan

Berapakah massa benda? 3750 g

= 1250 g
= 50 g

= 250 g

Anda mungkin juga menyukai