Anda di halaman 1dari 38

FISIKA

DASAR 1
Oleh: Siti Ayu Kumala, S.Pd, M.Sc

Silabus PS Informatika:
TUJUAN UMUM

Memberikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar fisika yang


diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu
pengetahuan lainnya.
Memberikan ketrampilan dalam penyelesaian persoalan fisika dasar
terutama dalam persoalan keteknikan.
BUKU ACUAN
Parwatiningtyas, Diyan dkk., 2016, Fisika Dasar,
Unindra Press, Jakarta.
Nolan, Peter J., 1993, “Fundamentals of College
Physics, Wm. C. Brown Publisher, Melbourne,
Australia.
Giancoli, Douglas C, “Physics for Scientist and
Engineers”, 2nd Ed., Prentice Hall, 1988.
Ohanian, Hans C., “Physics”, 2nd Ed, Norton, 1989.
BUKU ACUAN
Parwatiningtyas, Diyan dkk., 2016, Fisika Dasar,
Unindra Press, Jakarta.
Nolan, Peter J., 1993, “Fundamentals of College
Physics, Wm. C. Brown Publisher, Melbourne,
Australia.
Giancoli, Douglas C, “Physics for Scientist and
Engineers”, 2nd Ed., Prentice Hall, 1988.
Ohanian, Hans C., “Physics”, 2nd Ed, Norton, 1989.
SAP (SATUAN AJAR PERKULIAHAN)
1. Besaran dan Satuan
2. Vektor dan Skalar
3. Kinematika Gerak
UTS
4. Dinamika Gerak
5. Usaha dan Energi
6. Impuls dan Momentum
UAS

Kontrak Kuliah:
20% Kehadiran+Tugas
30 % UTS
50% UAS
BAB 1 PENDAHULUAN

Fisika :
 Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda dialam, gejala-
gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda
dialam .

 Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari sifat-


sifat dan interaksi antar materi dan radiasi.

 Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada


pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif (Metode
Ilmiah).
METODE ILMIAH
Pengamatan terhadap
Peristiwa alam

Hipotesa

TidakCocok
Eksperimen
Uji prediksi
Perbaiki teori
Teori

Hasil Hasil negatif


positif
Prediksi
Fisika

Klasik Kuantum
(sebelum 1920) (setelah 1920)
 Posisi dan Momentum  Ketidak pastian Posisi
partikel dapat ditetapkan
secara tepat dan Momentum
 ruang dan waktu partikel
merupakan dua hal yang  ruang dan waktu
terpisah merupakan satu
kesatuan

Hukum Newton Dualisme


Gelombang-Partikel
Teori Relativitas Einsten
BIDANG UTAMA DALAM FISIKA
1. Astrofisika : Kosmologi, Ilmu planet, Fisika
plasma, BigBang, Inflasi kosmik, Relativitas
umum, Hukum gravitasi universal.
2. Fisika atom, molekul dan optik
3. Fisika partikel :Fisika Akselerator dan Fisika
nuklir.
4. Fisika benda kondensasi :Fisika benda padat,
Fisika material, Fisika polimer dsb.
5. Geofisika : Fisika dalam bidang kajian tentang
bumi
6. Fisika Komputasi : Pemrograman, Elektronika,
Robotic.
I. BESARAN
DAN SATUAN
Apakah yang diukur ?
Pengukuran Besaran Fisika

Pengamatan Sesuatu yang dapat diukur 


dinyatakan dengan angka
Peristiwa Alam (kuantitatif) Contoh : panjang,
massa, waktu, suhu, dll.

Model
 Mengukur :
Membandingkan sesuatu
Eksperimen dengan sesuatu yang lain yang
sejenis yang ditetapkan sebagai
satuan.
contoh : panjang jalan 10 km

satuan
nilai
 Satuan :
Pembanding dalam suatu pengukuran
Contoh :  meter, kilometer  satuan panjang
 detik, menit, jam  satuan waktu
 gram, kilogram  satuan massa
 dll.

 Sistem satuan : ada 2 macam


1. Satuan Standar: Satuan yang memiliki standar dan telah disepakati
oleh ilmuwan fisika. Contoh: MKS, cgs
2. Satuan tidak Standar: Satuan yang bersifat lokal, dan tidak disepakati
secara bersama oleh ilmuwan fisika. Contoh: kaki, hasta, jengkal.

 Sistem Internasional (SI)


Sistem satuan mks yang telah disempurnakan  yang paling
banyak dipakai sekarang ini.
Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tak
berdimensi
Besaran Pokok
: besaran yang ditetapkan
dengan suatu standar ukuran
Konseptual

Besaran Turunan
: Besaran yang dirumuskan
Besaran dari besaran-besaran pokok
Fisika
Besaran Skalar
: hanya memiliki nilai
Matematis

Besaran Vektor
: memiliki nilai dan arah
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)

NO Besaran Pokok   Satuan    Singkatan Dimensi   


1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Suhu Kelvin K θ
5 Kuat Arus listrik Ampere A I
6 Intensitas Cahaya Candela cd j
7 Jumlah Zat Mole mol N

Besaran Pokok Tak Berdimensi

NO Besaran Pokok   Satuan    Singkatan Dimensi  


1 Sudut Datar Radian rad -
2 Sudut Ruang Steradian sr -
1.6
SISTEM MATRIK DALAM SI

Faktor Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol


1018 exa- E 10-1 desi- d
1015 peta- P 10-2 senti- c
1012 tera- T 10-3 mili- m
109 giga- G 10-6 mikro- m
106 mega- M 10-9 nano- n
103 kilo- k 10-12 piko- p
102 hekto- h 10-15 femto- f
101 deka- da 10-18 ato- a
DIMENSI
Dimensi menyatakan esensi dari suatu besaran fisika yang tidak
bergantung pada satuan yang digunakan.
Fungsi Dimensi:
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan

Analisis Dimensi:
 Suatu besaran dapat dijumlahkan atau
dikurangkan apabila memiliki dimensi yang sama.
 Setiap suku dalam persamaan fisika harus
memiliki dimensi yang sama. (ruas kiri = ruas
kanan)
Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.

a. Tidak menggunakan nama khusus

NO Besaran    Satuan   
1 Kecepatan meter/detik
2 Luas meter 2

b. Mempunyai nama khusus

NO Besaran    Satuan    Lambang


1 Gaya Newton N
2 Energi Joule J
3 Daya Watt W
4 Frekuensi Hertz Hz
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Pokok   Rumus   Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2  
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3  
 massa
3 Massa Jenis [m] [L]-3 
volume
 perpindahan
4 Kecepatan [L] [T]-1  
  waktu
kecepatan
5 Percepatan
  waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2 
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2  
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1 

1.9
CONTOH :
1. Tentukan dimensi dari Tekanan!
2. Perioda ayunan sederhana T dinyatakan dengan rumus
berikut ini : T 2 gl

yang mana l panjang tali dan g percepatan gravitasi dengan


satuan panjang per kwadrat waktu. Tunjukkan bahwa per-
samaan ini secara dimensional benar !
II. VEKTOR DAN SKALAR
B. BESARAN SKALAR DAN VEKTOR

Sifat besaran fisis :  Skalar


 Vektor

 Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar
dinyatakan oleh bilangan dan satuan).

Contoh : waktu, suhu, volume, laju, energi


Catatan : skalar tidak tergantung sistem koordinat

 Besaran Vektor
z
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.

Contoh : kecepatan, percepatan, gaya


Catatan : vektor tergantung sistem koordinat
y

x
2.2
2.2 PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR

Gambar :
P Q

Titik P : Titik pangkal vektor


Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

Notasi Vektor Besar vektor A = A = |A|

A Huruf tebal (pakai tanda mutlak)



A Pakai tanda panah di atas
A Huruf miring

Catatan :
Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal
2.3
2.2 PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR

Gambar :
P Q

Titik P : Titik pangkal vektor


Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

Notasi Vektor Besar vektor A = A = |A|

A Huruf tebal (pakai tanda mutlak)



A Pakai tanda panah di atas
A Huruf miring

Catatan : 
Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan A dan huruf tebal
2.3
VEKTOR SATUAN

Vektor yang besarnya satu satuan

A A
Notasi Aˆ  Aˆ  Aˆ  1 Besar Vektor
A A

Dalam koordinat Cartesian (koordinat tegak)


Z

k A Arah sumbu x : iˆ
j Arah sumbu y : ĵ
Y
i Arah sumbu z : k̂
X

A  Axiˆ  Ay ˆj  Az kˆ
2.12
2.3 OPERASI MATEMATIK VEKTOR

1. Operasi jumlah dan selisih vektor


2. Operasi kali

2.3.1 JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR


1. Jajaran Genjang
2. Segitiga
Metode : 3. Poligon
4. Penguraian/analisis

1. Jajaran Genjang

B A +B
R=
B

A = R = A+ B
+ A
S
=A

-B
-B

Besarnya vektor R = | R | = A 2  B 2  2 AB cos 


Besarnya vektor A+B = R = |R| = A 2 + B 2 + 2 AB cos θ
Besarnya vektor A - B = S = |S| = A 2 + B 2 - 2 AB cos θ 2.5
Nilai dan Arah Resultan Dua Buah Vektor Yang
Membentuk Sudut α
a. α ≠ 90º

A + B
A
R=
α
R A2  B 2  2 AB cos 
B

a. α = 90º

cos 90  0
A +B
=A
R R A2  B 2

B
CONTOH:
1. Dua buah gaya yang besarnya sama, masing-masing 10 N
bekerja pada suatu benda membentuk sudut 60 o .Hitung:
a. F1 + F2
b. F1 - F2

2. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 m


dan kecepatan airnya 4 m/s. Bila perahu diarahkan
menyilang tegak lurus dengan kecepatan 3 m/s, tentukan
panjang lintasan yang ditempuh perahu hingga sampai ke
seberang sungai!
 Jika vektor A dan B searah  θ = 0o : R = A + B
 Jika vektor A dan B berlawanan arah  θ = 180o : R = A - B

Catatan : Untuk Selisih (-) arah Vektor di balik

2. Segitiga
B B
A+

B
A =
+
A

3. Poligon (Segi Banyak)


D
A C
C
B

+ + + = A+B+C+D
D
B
A

2.6
Contoh:

Diberikan 3 buah vektor a, b, c seperti gambar di bawah.

Dengan metode poligon tunjukkan :


(i) d = a + b + c
(ii) d = a + b − c
(iii) d = a − b + c
4. Uraian

Vektor diuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y)

Y
A = Ax.i + Ay.j ; B = Bx.i + By.j
A
Ay
B Ax = A cos θ ;Bx = B cos θ
By
Ay = A sin θ ; By = B sin θ
Ax Bx X

Besar vektor A + B = |A+B| = |R| Rx = Ax + Bx Ry = A y + B y

|R| = |A + B| = Rx 2  R y 2
Ry
Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg θ =
Rx Ry
θ = arc tg
Rx
2.7
Contoh:
2.3.2 PERKALIAN VEKTOR

1. Perkalian Skalar dengan Vektor


2. Perkalian vektor dengan Vektor
a. Perkalian Titik (Dot Product)
b. Perkalian Silang (Cross Product)

1. Perkalian Skalar dengan Vektor Hasilnya vektor

C=kA k : Skalar
A : Vektor

Vektor C merupakan hasil perkalian antara skalar k dengan vektor A

Catatan :  Jika k positif arah C searah dengan A


 Jika k negatif arah C berlawanan dengan A

A C = 3A
k = 3,

2.8
2. Perkalian Vektor dengan Vektor

a. Perkalian Titik (Dot Product) Hasilnya skalar

AB =C C = skalar

Besarnya : C = |A||B| Cos θ


A = |A| = besar vektor A
θ B = |B| = besar vektor B
cos A
B Θ = sudut antara vektor A dan B
θ
B
A cos θ

2.9
Sifat-sifat Perkalian Titik (Dot
Product)

1. Komutatif : AB = B  A
2. Distributif : A  (B+C) = (A  B) + (A  C)

Catatan :

1. Jika A dan B saling tegak lurus AB=0


2. Jika A dan B searah  A B =A B
3. Jika A dan B berlawanan arah  AB = -AB

2.10
b. Perkalian Silang (Cross Product) Hasilnya vektor

Besarnya vektor C = A x B = A B sin θ

Sifat-sifat :
1. Tidak komunikatif  A x B B xA
2. Jika A dan B saling tegak lurus  A x B = B x A
3. Jika A dan B searah atau berlawan arah  A x B = 0

Cara mengerjakan:
Buat Matrik:
 Sifat-sifat Perkalian Titik (Dot Product) Vektor Satuan

i  i = j j = kk = 1

i  j = j k = k i = 0

 Sifat-sifat Perkalian silang (Cross Product) Vektor Satuan

ixi = jxj = kxk = 0

ixj = k jxi = -k k
jxk = i kxj = -i
i
kxi = j ixk = -j

2.13
Contoh Soal:

1. Diketahui koordinat titik A adalah (2, -3, 4). Tuliskan dalam bentuk
vektor dan berapa besar vektornya ?

2. Tentukanlah hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vektor berikut
ini :
A = 2i – 2j + 4k
B = i – 3j + 2k

3. Tiga buah vektor masing-masing:

.
Tentukanlah:
I H
A S
A K
IM
R
TE

Anda mungkin juga menyukai