Anda di halaman 1dari 86

FISIKA 1

SIPL02102-2 sks-Semester 1
Topik hari ini (minggu 1)
• Silabus
• I. Pendahuluan
• Pengukuran
• Analisis Dimensi
• Konversi Satuan
• Ketidakpastian Pengukuran
• II. Pengukuran
• Trigonometri
• Vektor
• Sistem Koordinat
Nama/Kode : Fisika Dasar I / SIPL02102
Jumlah SKS : 2 SKS

Silabus Semester : Ganjil


Identitas Mata Kuliah Kelompok : Mata Kuliah Wajib
Program Studi : Teknik Sipil/ S-1
Dosen : 1. Ferianto Raharjo
2. Tri Yulianti
3. Didit Gunawan
Tujuan
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu
menguasai pengetahuan dasar mekanika, gelombang bunyi, optika dan
Silabus – cont’d panas serta dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya untuk
Identitas Mata Kuliah mempelajari pengetahuan fisika yang lebih tinggi.

Deskripsi isi
Dalam perkuliahan ini dibahas gerak dalam satu dimensi, gerak
dalam dua dimensi, dinamika, usaha dan energi, momentum linear dan
tumbukan, rotasi, kesetimbangan, gravitasi, mekanika fluida, getaran,
gelombang bunyi, optika dan panas.

Pendekatan Pembelajaran
Konseptual dan kontekstual
metode : demonstrasi, tanya jawab, diskusi, ceramah
Tuugas : Pekerjaan rumah soal Latihan
Media : LCD, alat peraga fisika
• Evaluasi  Kehadiran Perkuliahan
• Kehadiran  80 %
• Tugas (individu)
• Quiz (individu)  Nilai Akhir
• UTS (individu)  30% UTS + 30% UAS + 30% Quiz + 10% TUGAS
• UAS (individu)
• “Kontribusi e-learning
(individu)”
1. Pengukuran besaran satuan dan vektor
2. Gaya yang bekerja( Newton1 & Newton3)
3. Kesetimbangan, Vektor(Resultan Gaya, Titik Berat)
Materi Perkuliahan 4. Kinematika-Kecepatan-Percepatan(Gerak Lurus, Gerak
Outline Parabola)
5. Ujian Tengah Semester (UTS)
6. Gaya, Usaha, dan Energi(Dinamika-Newton2)
7. Gaya, Usaha, dan Energi(Dinamika-Gerak, Rotasi, Momen
Kelembaman)
8. Gaya, Usaha, dan Energi(Usaha&Energi – Kinetik,
Potensial, kekekalan energi)
9. Kekekalan Momentum(Impuls&Momentum)
10.Getaran
11.Ujian Akhir Semester (UAS)
• David Halliday & Robert Resnick (Pantur Silaban Ph.D &
Drs. Erwin Sucipto). (1989). FISIKA, Erlangga-Jakarta.
Referensi
Buku yang digunakan
• Paul A. Tipler (Dr. Bambang Soegijono). (2001). FISIKA,
Untuk Sains dan Teknik, Erlangga-Jakarta.
• Douglas C. Giancoli. (2001). FISIKA, Erlangga-Jakarta.
• Schaum, D., B.S., 1977, Theory and Problems of College
Physics, edisi SI (metrik), McGraw-Hill Book Company,
New York.
PENGUKURAN
1
Apakah Fisika Itu ?

• Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang


mempelajari sifat-sifat dan interaksi antar materi dan
radiasi.
• Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan
pada pengamatan eksperimental dan pengukuran
kuantitatif (Metode Ilmiah).
PENDAHULUAN
FISIKA
Fundamental Sains
Dibagi dalam 5 bidang utama:
1.Mekanika (klasik)
2.Termodinamika
3.Elektromagnetik
4.Relativitas
5.Kuantum
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
FISIKA
• Periode Pertama: prasejarah – 1550
• Pengumpulan fakta fisis → perumusan empirik
• Belum ada eksperimen yang sistematis
• Periode Kedua: 1550 – 1800
• Pengembangan metoda eksperimental yang sistematis
• Periode Ketiga: 1800 – 1890
• Pengembangan Fisika Klasik
• Periode Keempat: 1890 – sekarang
• Pengembangan Fisika Modern
PENDAHULUAN
Physics Behind IT
Physics Behind Medicine

Citra Rongten → Pencitraan dengan menggunakan sinar-X


Ultrasound atau ultrasonography → merupakan teknik medical imaging
dengan menggunakan gelombang ultrasonik (gelombang suara frekuensi
tinggi)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) suatu teknik pencitraan yang
digunakan pertama kali pada bidang kedokteran untuk menghasikan citra
– citra berkualitas tinggi dari bagian dalam tubuh manusia
Positron Emission Tomography → Teknik tomography dengan
memanfaatkan emisi positron
Who are behind it?

• Isidor Isaac Rabi → Menerima hadiah nobel untuk penemuan positron


• Allan M. Cormack dan Godfrey N. Hounsfield → Mendapatkan hadiah nobel
untuk pengembangan Computer Tomography
• Felix Block dan Edward Purcell → Mendapatkan hadiah nobel untuk
penemuan tehnik pengukuran magnetik nuklir
• Paul C. Lauterbur dan Sir Peter Mansfield → Mendapatkan hadiah nobel
untuk penemuan MRI
Who are behind it?

Hadiah Nobel ekonomi 2003 diberikan


pada Robert F Engle (New York
University) dan Clive WJ Granger
(University of California). Keduanya
menggunakan mekanika statistika dalam
analisis data deret waktu sistem ekonomi
keuangan.
Pemahaman dasar

• Untuk memahami berbagai gejala alam baik dalam skala mikro maupun makro
diperlukan pemahaman akan besaran-besaran. Bagaimana besaran tersebut
diukur, bagaimana hubungan satu dan lainnya, alat apa yang diperlukan,
bagaimana metoda mengetahuinya.
• Untuk memudahkan dalam mengungkap gejala alam ini, maka digunakan
berbagai lambang notasi yang mewakili besaran-besaran fisika. Contohnya
Massa (m), panjang (l), waktu (t), laju (v), suhu (T) Kuat medan magnet (B) dan
banyak lagi besaranbesaran lainnya.
1. PENGUKURAN
Dasar pengujian suatu teori dalam sains
Perlu memiliki sistem satuan yangn konsisten
Adanya ketidakpastian
Perlu aturan yang disepakati tentang ketidakpastian
SISTEM PENGUKURAN
Sistem Standar
 Disetujui oleh yang berwenang, biasanya pemerintah
Sistem internasional
 Disepakati oleh komite internasional pada tahun 1960
 Dinamakan juga MKS (meter-kilogram-second) - Sistem Metrik
 Digunakan dalam kuliah ini
Sistem gaussian
 Dinamakan CGS(Centimetre–gram–second system of units)
Kebiasaan di UAS & UK
 Inch (Inches), kaki(foot, mil(miles), pon(pounds/slugs), dll
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K θ
6 Intensitas Cahaya Candela cd j
7 Jumlah Zat Mole mol N

Besaran Pokok Tak Berdimensi


NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Sudut Datar Radian rad -
2 Sudut Ruang Steradian sr -
 Dimensi
Cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.
- Guna Dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan

- Metode penjabaran dimensi :

1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri


2. Setiap suku berdimensi sama

 Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Contoh :
a. Tidak menggunakan nama khusus

NO Besaran Satuan
1 Kecepatan meter/detik
2 Luas meter 2

b. Mempunyai nama khusus

NO Besaran Satuan Lambang


1 Gaya Newton N
2 Energi Joule J
3 Daya Watt W
4 Frekuensi Hertz Hz
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Pokok Rumus Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3
massa
3 Massa Jenis [m] [L]-3
volume
perpindahan
4 Kecepatan waktu [L] [T]-1

kecepatan
5 Percepatan waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1
Notasi Ilmiah

• Dalam notasi ilmiah kita menuliskan bilangan sebagai hasil kali bilangan
a (1 < a < 10) dengan bilangan 10 berpangkat, yang disebut orde.
• Contoh:
140.000 = 1,4 x 105 dan 0,0037 = 3,7 x 10-3
• Latihan, ubah ke dalam notasi ilmiah
0,000234
233,987
980767898767
Kuantitas Dasar & Dimensinya
 Panjang (L)
 Massa (M)
 Waktu (T)
Kuantitas Dasar & Dimensinya

 Panjang (L)  Satuan


 Massa (M)  SI : meter (m)
 Waktu (T)  CGS : centimeter (cm)
 USA & UK : foot (ft)
 Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang
ditempuh cahaya dalam vakum selama
selang waktu 1/299 792 458 sekon
 Laju cahaya dalam vakum?
Kuantitas Dasar & Dimensinya

 Panjang (L)  Jarak :


Panjang(m)
 Massa (M)
 Radius alam semesta teramati : 1 x 1026
 Waktu (T)  Ke galaksi andromeda : 2 x 1022
 Ke bintang terdekat : 4 x 1016
 Bumi – matahari : 1.5 x 1011
 Radius bumi : 6.4 x 106
Kuantitas Dasar & Dimensinya

 Panjang (L)  Satuan


 Massa (M)  SI : kilogram (kg)
 CGS : gram (g)
 Waktu (T)
 USA & UK : pon, slugs
 Satu kilogram didefinisikan sebagai massa
silinder campuran platinum iridium khusus
yag dijaga tetap oleh badan pengukuran
internasional Sevres Prancis
 Mengapa silinder ditutup rapat oleh dua kubah
kaca?
Kuantitas Dasar & Dimensinya
 Objek : massa(kg)
 Panjang (L)  Alam semesta teramati : ~ 1052
 Massa (M)  Galaksi milky way : 7 x 1041
 Waktu (T)  Matahari : 2 x 1030
 Bumi : 6 x 1024
 Boeing 747 : 4 x 105
 Mobil : 1 x 103
 Partikel debu : 1 x 10-9
 Bakteri : 1 x 10-15
Kuantitas Dasar & Dimensinya

 Panjang (L)  Satuan


 Massa (M)  SI : sekon (detik), semua sistem
 Waktu (T)  Satu sekon didefinisikan sebagai 9 192
631 700 x perioda radiasi dari sebuah
atom cesium
Kuantitas Dasar & Dimensinya
 Interval : waktu(s)
 Panjang (L)  Umur alam semesta : 5 x 1017
 Massa (M)  Umur grand canyon : 3 x 1014
 Waktu (T)  Rata-rata umur mahasiswa : 6.3 x 108
 Satu tahun : 3.2 x 107
 Satu jam : 3.6 x 103
 Cahaya dari bumi ke bulan : 1.3 x 100
 Satu siklus senar gitar : 2 x 10-3
 Satu siklus gelombang radio FM : 6 x 10-8
 Cahaya mengelilingi proton : 1 x 10-24
Notasi ilmiah
 Bilangan besar :  Bilangan besar :
 10^0=1
 10^1=10  10^(−1)=0.1
 10^2=100  10^(−2)=0.01
 … dll
 Contoh
 10^(−3)=0,001
 Laju cahaya dalam vakum  … dll
 c ≈ 300 000 000 m/s
 c ≈ 3.0 x 10^8 m/s
 Massa nyamuk
 m ≈ 0.00001 kg
 m ≈10^(−5) kg
Penamaan untuk pangkat dari 10
Pangkat Nama Simbol

10^(−18) atto a
10^(−15) femto f
10^(−12) pico p
10^(−9) nano n
10^(−6) micro μ
10^(−3) milli m
10^3 kilo k
10^6 mega M
10^9 giga G
10^12 tera T
10^15 peta P
10^18 exa E
2. Analisis Dimensi
 Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu kuantitas
 Teknik untuk mengoreksi suatu persamaan
 Dimensi (panjang, massa, waktu & kombinasinya) dapat
dperlakukan sebagai kuantitas aljabar
 jumlah, kurang, kali, bagi
 penjumlahan dan pengurangan hanya untuk satuan yang sama
Dimensi Besaran Turunan
Analisa Dimensi

• Melalui analisa dimensi kita pun bisa mencek kebenaran suatu persamaan
fisika, karena suatu persamaan fisika harus memiliki dimensi yang
konsisten.
• Contoh:
Hubungan jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v) adalah:
s = v.t
[L] = [L/T].[T] = [LT-1][T]
[L] = [L]
Dimensi kuantitas yang biasa digunakan:
Panjang L m (SI)
Luas L^2 m^2 (SI)
Volume L^3 m^3 (SI)
Kecepatan (laju) L/T m/s (SI)
Percepatan 〖 L/T 〗 ^2 〖 m/s 〗 ^2
(SI)

Contoh Analisis dimensi


Jarak = kecepatan • waktu
L = (L/T) • T
Quiz #1

• Berapakah volume balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm , dan


tinggi 6 cm! Nyatakan dalam Sistem Internasional.
• Massa jenis besi adalah 7,9 g/cm3. Berapakah massa jenis besi
tersebut jika diukur dengan sistem satuan Internasional?
3. Konversi Satuan
1. Ketika satuan tidak cocok, konversikan sehingga satuannya cocok
(sama)
2. Satuan dapat diperlakukan seperti kuantitas aljabar

Contoh 1.
Konversi Satuan

Di dalam pengkonversian suatu satuan, maka kita memerlukan suatu faktor


konversi yang terdiri dari bilangan dan penyebut yang masing-masing memiliki
satuan yang berbeda, tetapi memiliki besar yang sama, sehinggga faktor konversi
ini bernilai satu.

Contoh:
Mengubah dari 45 yard ke dalam satuan meter
1 yard = 0,9144 meter
(hitung!)
Faktor Konversi
Contoh 2.
Berapa m/s kah satu mil/jam !

Gunakan konversi berikut


1 inci = 2.54 cm
1 m = 3.28 ft
1 mil = 5280 ft
1 mil = 1.61 km

JAWABAN

1 𝑚𝑖𝑙/𝑗𝑎𝑚=1𝑚𝑖𝑙/𝑗𝑎𝑚×5280𝑓𝑡/𝑚𝑖𝑙×1𝑚/3.28𝑓𝑡×1𝑗𝑎𝑚/3600𝑠=0.447 𝑚/𝑠≈1/2 𝑚/𝑠


4. Ketidakpastian Pengukuran

1. Pada setiap pengukuran selalu muncul ketidakpastian


2. Ketidakpastian selalu terbawa dalam perhitungan
3. Dibutuhkan cara untuk menghitung ketidakpastian
4. Aturan Angka Penting digunakan sebagai pendekatan
ketidakpastian hasil perhitungan
Angka Penting
 Jumlah digit yang muncul dalam setiap hasil pengukuran atau perhitungan
yang masih dapat dipastikan
 Semua digit yang tidak nol adalah angka penting
 Nol adalah angka penting ketika:
 diantara digit yang bukan nol
 setelah koma dan angka penting yang lain
Semua digit dalam notasi ilmiah adalah angka penting
Contoh
3.03 3 Angka Penting
0.0031 2 Angka Penting
4.0 x 101 2 Angka Penting
1.70 x 102 3 Angka Penting
1.7000 x 102 5 Angka Penting
Angka Penting
• Angka yang bukan merupakan angka penting adalah
• Angka nol yang berada di sebelah kiri angka bukan nol
• 0,000675 terdiri dari 3 angka penting
• 0,03 terdiri dari 1 angka penting
• Angka nol disebelah kanan angka bukan nol dan tanpa desimal,
kecuali jika diberi tanda khusus, misalnya garis pada angka yang
diragukan
• 500 terdiri dari 1 angka penting
• 2050 terdiri dari 3 angka penting
Operasi dengan Angka Penting
Ketika mengalikan atau membagi, hasil yang diperoleh harus memiliki angka
penting yang sama dengan salah satu kuantitas (yang dioperasikan) yang memiliki
angka penting paling kecil
Untuk penjumlahan atau pengurangan, hasil yang diperoleh harus memiliki jumlah
digit dibelakang koma yang sama dengan salah satu kuantitas (yang dioperasikan)
yang memiliki jumlah digit dibelakang koma paling sedikit

Contoh
2 x 3.1 = 6
3.1 + 0.004 = 3.1
4.0 x 101 ÷ 2.04 x 102 = 1.9 X 101
Orde Magnitudo
• Kadang-kadang diperlukan mengetahui besar suatu kuantitas
hanya dalam faktor 10
• Ini dikenal dengan Orde Magnitudo
Contoh
Berapa massa total mahasiswa di kelas ini?
massa tiap mahasiswa m ∼ 75 kg
Jumlah mahasiswa n ∼ 75
mTotal ∼ 75 × 75 kg = 5625 kg ∼ 6 × 10^3 kg
5. Instrumen Pengukuran
• Instumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran.
• Kriteria kemampuan alat ukur:
 accuracy, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang
mendekati hasil sebenarnya.
 Presisi, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.
 Sensitivitas, tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang
akan diukur
 Kesalahan (error), penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya
Konsep dasar

• Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan


suatu besaran yang sudah distandar.
• Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong,
dan mikrometer sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan
berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter,
mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu dengan termometer, dan
lain sebagainya.
• Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, amper meter, termometer
merupakan alat ukur yang sudah distandar.
Pengukuran Besaran Pokok
• Pengukuran Besaran Panjang
• Mistar : Posisi yang salah akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan paralaks.
• Jangka Sorong : memiliki batas ketelitian sampai dengan 0,1 mm. Jangka sorong dapat
digunakan untuk menukur diameter bola, diameter dalam tabung, dan kedalaman lubang.
Pengukuran Besaran Pokok
• Pengukuran Besaran Panjang
• Mikrometer sekrup : Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian 0,01 mm
sehingga cocok untuk mengukur antara lain tebal kertas, diameter kawat email,
dan tebal kain.
Pengukuran Besaran Massa

• Pengukuran massa pada umumnya


dilakukan dengan menggunakan neraca.
• Ada beberapa jenis neraca, antara lain
neraca Ohauss, neraca lengan, neraca
langkan, neraca pasar, neraca tekan,
neraca badan, dan neraca elektronik.
Pengukuran Besaran Waktu

• Pengukuran waktu
umumnya dilakukan dengan
menggunakan stopwatch.
• Stopwatch memiliki tiga
tombol yaitu tombol start,
stop dan reset.
II. Review Matematika

1. Trigonometri
2. Vektor
3. Sistem Koordinat
Trigonometri

Teorema Phytagoras
Skalar dan Vektor

1. Kuantitas skalar dijelaskan hanya oleh besar saja


(temperatur, panjang,tinggi, luas, ...dst)
2. Kuantitas vektor perlu besar dan arah untuk
menjelaskannya (gaya, kecepatan,…)
• direpresentasikan oleh sebuah panah, panjang panah
berkaitan dengan besar vektor
• kepala panah menunjukkan arah vektor
Skalar dan Vektor
Notasi Vektor
• Tulis tangan, gunakan tanda panah
• Cetak (print), gunakan cetak tebal A

Sifat Vektor
• Dua vektor dikatakan sama apabila besar dan arahnya sama
• Dua vektor adalah negative apabila besarnya sama dan arahnya
berlawanan
• Vektor resultan adalah jumlah dari beberapa vektor
Penjumlahan Vektor

1. Ketika menjumlahkan vektor, arah vektor dimasukan dalam


perhitungan
2. Satuan harus sama
3. Metode grafik
4. Metode aljabar
Metoda Grafik
Metoda Grafik
menggambar vector
(polygon & jajar genjang)
menggambar vector
(polygon & jajar genjang)

⃗ 8m ⃗
𝐵
𝐴
10m


𝐶

3m 30°
menghitung vector
(polygon & jajar genjang)
Hitungan 1 vektor
Hitungan 2 vektor
Hitungan >2 vektor

⃗ 8m ⃗
𝐵
Hitungan1 vektor
𝐴
Fx = F.cos ᶿ 10m
Fy = F.sin ᶿ

𝐶

3m 30°
menghitung vector
(polygon & jajar genjang)
Hitungan 1 vektor
Hitungan 2 vektor
Hitungan >2 vektor

⃗ 8m ⃗
𝐵
Hitungan1 vektor 𝐴
Fx = F.cos ᶿ 10m
Fy = F.sin ᶿ

𝐶 Hitungan 2 vektor

3m 30°
menghitung vector
(polygon & jajar genjang)
Hitungan 1 vektor Hitungan >2 vector
Hitungan 2 vektor 1. Cara analitis
Hitungan >2 2. Cara kuadran
Arah
vektor

Hitungan1 vektor

Fx = F.cos ᶿ
Fy = F.sin ᶿ

Hitungan 2 vektor
Metode Aljabar
1. Pilih sebuah sistem koordinat dan gambarkan vektor-vektornya
2. Cari komponen x dan komponen y masing-masing vektor
3. Jumlahkan semua vektor komponen x = Rx
4. Jumlahkan semua vektor komponen y = Ry
5. Besar vektor resultan dan arahnya:
Perkalian atau Pembagian Vektor oleh
Skalar
• Hasil perkalian atau pembagian vektor oleh skalar adalah sebuah
vektor
• Besar vektor hanya dapat dikali atau dibagi oleh skalar
• Jika skalar positif, maka arah vektor hasil perkalian atau pembagian
searah dengan vektor awal
• Jika skalar negatif, maka arah vektor hasil perkalian atau pembagian
berlawanan arah dengan vektor awal
Komponen dari Sebuah Vektor
• Komponen x dari sebuah vektor adalah
proyeksi vektor terhadap sumbu x
𝐴𝑥=| | 𝑐𝑜𝑠𝜃

 Komponen y dari sebuah vektor


adalah proyeksi vektor terhadap
sumbu y
𝐴𝑦=| |𝑠𝑖𝑛𝜃
⃗ ^ 𝐴 ^𝑗
𝐴= 𝐴 𝑥 𝑖+ 𝑦
Definisi dan Rumus Perkalian Silang Dua
Vektor
• perkalian vektor itu dibedakan menjadi dua, yaitu perkalian antara
vektor dengan skalar dan perkalian antara vektor dengan vektor.
• Lalu perkalian antara vektor dengan vektor dibedakan menjadi dua
jenis yaitu perkalian titik (dot product) atau sering disebut dengan
perkalian skalar dan perkalian silang (cross product). Perkalian
silang inilah yang sejatinya disebut sebagai perkalian vektor.
Perkalian antar Vektor
• Perkalian titik (dot product) didefinisikan sebagai

• Perkalian silang (cross product) didefinisikan sebagai

θ adalah sudut antara dan

dan berarah menuruti gerak sekrup yang berputar


dari ke melalui θ
Sistem Koordinat
• Digunakan untuk menjelaskan posisi suatu titik dalam ruang
• Sistem koordinat (kerangka) terdiri dari
 Titik acuan tetap yang dinamakan titik pusat
 Sumbu-sumbu dengan skala dan keterangan
• Jenis Sistem Koordinat (dalam kuliah ini)
 Kartesian
 Polar
Sistem Koordinat Sistem Koordinat
Kartesian Polar
Sebuah titik adalah berjarak r dari titik
pusat dan bersudut 𝜃 dari garis acuan (𝜃 =
sumbu x dan sumbu y (2D)
0)
sebuah titik ditulis (x,y)
Sebuah titik ditulis (r, 𝜃)
Posisi sembarang titik :

Posisi titik P :
Titik berat Pengertian: garis yang melalui titik sudut dan
membagi sisi di depan sudut menjadi dua bagian
sama Panjang.

Garis AE, garis BD, dan garis CF

Ilustrasi titik berat (titik P)


Perbandingan 2:1 (AP:PE), (BP:PD), CP:PF)
SOAL
Contoh Soal
1. Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran turunan berikut :
a. Gaya
b. Berat Jenis
c. Tekanan
d. Usaha
e. Daya

Jawab :
berat Gaya MLT -2
a. Gaya = massa x b. Berat Jenis = volume = Volume = L3
percepatan
=M x LT -2 -
= MLT 2 (L-3)
= MLT -2 satuan = ML-2T-2 satuan kgm-2
kgms-2
gaya MLT -2
c. Tekanan = luas = L2 = MLT -2
satuan kgm-1s-1

d. Usaha = gaya x jarak = MLT -2 x L = ML 2 T -2 satuan kgm-2s-2

e. Daya = = = ML 2 T -1 satuan kgm-2s-1


2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik :
a. Energi Potensial dan Energi Kinetik
b. Usaha/Energi dan Kalor

Jawab :

a. Energi Potensial : Ep = mgh


Energi potensial = massa x gravitasi x tinggi
= M x LT-2 x L = ML2T-2

Energi Kinetik : Ek = ½ mv2


Energi Kinetik = ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2

Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama  keduanya identik

b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2
Kalor = 0.24 x energi = ML2T-2

Ketiganya memiliki dimensi yang sama  identik


3. perlombaan tarik tambang, kelompok A menarik ke arah timur dengan gaya 700 N.
Kelompok B menarik ke barat dengan gaya 665 N.
• Kelompok yang memenangi perlombaan adalah kelompok . . . .
• Berapa resultan gaya yang diperoleh?

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 50 km/jam membentuk sudut 30° terhadap
sumbu x positif.
• Besar komponen vektor kecepatan tersebut pada sumbu x dan
sumbu y berturut-turut adalah . . . .

Anda mungkin juga menyukai