SIPL02102-2 sks-Semester 1
Topik hari ini (minggu 1)
• Silabus
• I. Pendahuluan
• Pengukuran
• Analisis Dimensi
• Konversi Satuan
• Ketidakpastian Pengukuran
• II. Pengukuran
• Trigonometri
• Vektor
• Sistem Koordinat
Nama/Kode : Fisika Dasar I / SIPL02102
Jumlah SKS : 2 SKS
Deskripsi isi
Dalam perkuliahan ini dibahas gerak dalam satu dimensi, gerak
dalam dua dimensi, dinamika, usaha dan energi, momentum linear dan
tumbukan, rotasi, kesetimbangan, gravitasi, mekanika fluida, getaran,
gelombang bunyi, optika dan panas.
Pendekatan Pembelajaran
Konseptual dan kontekstual
metode : demonstrasi, tanya jawab, diskusi, ceramah
Tuugas : Pekerjaan rumah soal Latihan
Media : LCD, alat peraga fisika
• Evaluasi Kehadiran Perkuliahan
• Kehadiran 80 %
• Tugas (individu)
• Quiz (individu) Nilai Akhir
• UTS (individu) 30% UTS + 30% UAS + 30% Quiz + 10% TUGAS
• UAS (individu)
• “Kontribusi e-learning
(individu)”
1. Pengukuran besaran satuan dan vektor
2. Gaya yang bekerja( Newton1 & Newton3)
3. Kesetimbangan, Vektor(Resultan Gaya, Titik Berat)
Materi Perkuliahan 4. Kinematika-Kecepatan-Percepatan(Gerak Lurus, Gerak
Outline Parabola)
5. Ujian Tengah Semester (UTS)
6. Gaya, Usaha, dan Energi(Dinamika-Newton2)
7. Gaya, Usaha, dan Energi(Dinamika-Gerak, Rotasi, Momen
Kelembaman)
8. Gaya, Usaha, dan Energi(Usaha&Energi – Kinetik,
Potensial, kekekalan energi)
9. Kekekalan Momentum(Impuls&Momentum)
10.Getaran
11.Ujian Akhir Semester (UAS)
• David Halliday & Robert Resnick (Pantur Silaban Ph.D &
Drs. Erwin Sucipto). (1989). FISIKA, Erlangga-Jakarta.
Referensi
Buku yang digunakan
• Paul A. Tipler (Dr. Bambang Soegijono). (2001). FISIKA,
Untuk Sains dan Teknik, Erlangga-Jakarta.
• Douglas C. Giancoli. (2001). FISIKA, Erlangga-Jakarta.
• Schaum, D., B.S., 1977, Theory and Problems of College
Physics, edisi SI (metrik), McGraw-Hill Book Company,
New York.
PENGUKURAN
1
Apakah Fisika Itu ?
• Untuk memahami berbagai gejala alam baik dalam skala mikro maupun makro
diperlukan pemahaman akan besaran-besaran. Bagaimana besaran tersebut
diukur, bagaimana hubungan satu dan lainnya, alat apa yang diperlukan,
bagaimana metoda mengetahuinya.
• Untuk memudahkan dalam mengungkap gejala alam ini, maka digunakan
berbagai lambang notasi yang mewakili besaran-besaran fisika. Contohnya
Massa (m), panjang (l), waktu (t), laju (v), suhu (T) Kuat medan magnet (B) dan
banyak lagi besaranbesaran lainnya.
1. PENGUKURAN
Dasar pengujian suatu teori dalam sains
Perlu memiliki sistem satuan yangn konsisten
Adanya ketidakpastian
Perlu aturan yang disepakati tentang ketidakpastian
SISTEM PENGUKURAN
Sistem Standar
Disetujui oleh yang berwenang, biasanya pemerintah
Sistem internasional
Disepakati oleh komite internasional pada tahun 1960
Dinamakan juga MKS (meter-kilogram-second) - Sistem Metrik
Digunakan dalam kuliah ini
Sistem gaussian
Dinamakan CGS(Centimetre–gram–second system of units)
Kebiasaan di UAS & UK
Inch (Inches), kaki(foot, mil(miles), pon(pounds/slugs), dll
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K θ
6 Intensitas Cahaya Candela cd j
7 Jumlah Zat Mole mol N
Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Contoh :
a. Tidak menggunakan nama khusus
NO Besaran Satuan
1 Kecepatan meter/detik
2 Luas meter 2
kecepatan
5 Percepatan waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1
Notasi Ilmiah
• Dalam notasi ilmiah kita menuliskan bilangan sebagai hasil kali bilangan
a (1 < a < 10) dengan bilangan 10 berpangkat, yang disebut orde.
• Contoh:
140.000 = 1,4 x 105 dan 0,0037 = 3,7 x 10-3
• Latihan, ubah ke dalam notasi ilmiah
0,000234
233,987
980767898767
Kuantitas Dasar & Dimensinya
Panjang (L)
Massa (M)
Waktu (T)
Kuantitas Dasar & Dimensinya
10^(−18) atto a
10^(−15) femto f
10^(−12) pico p
10^(−9) nano n
10^(−6) micro μ
10^(−3) milli m
10^3 kilo k
10^6 mega M
10^9 giga G
10^12 tera T
10^15 peta P
10^18 exa E
2. Analisis Dimensi
Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu kuantitas
Teknik untuk mengoreksi suatu persamaan
Dimensi (panjang, massa, waktu & kombinasinya) dapat
dperlakukan sebagai kuantitas aljabar
jumlah, kurang, kali, bagi
penjumlahan dan pengurangan hanya untuk satuan yang sama
Dimensi Besaran Turunan
Analisa Dimensi
• Melalui analisa dimensi kita pun bisa mencek kebenaran suatu persamaan
fisika, karena suatu persamaan fisika harus memiliki dimensi yang
konsisten.
• Contoh:
Hubungan jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v) adalah:
s = v.t
[L] = [L/T].[T] = [LT-1][T]
[L] = [L]
Dimensi kuantitas yang biasa digunakan:
Panjang L m (SI)
Luas L^2 m^2 (SI)
Volume L^3 m^3 (SI)
Kecepatan (laju) L/T m/s (SI)
Percepatan 〖 L/T 〗 ^2 〖 m/s 〗 ^2
(SI)
Contoh 1.
Konversi Satuan
Contoh:
Mengubah dari 45 yard ke dalam satuan meter
1 yard = 0,9144 meter
(hitung!)
Faktor Konversi
Contoh 2.
Berapa m/s kah satu mil/jam !
JAWABAN
Contoh
2 x 3.1 = 6
3.1 + 0.004 = 3.1
4.0 x 101 ÷ 2.04 x 102 = 1.9 X 101
Orde Magnitudo
• Kadang-kadang diperlukan mengetahui besar suatu kuantitas
hanya dalam faktor 10
• Ini dikenal dengan Orde Magnitudo
Contoh
Berapa massa total mahasiswa di kelas ini?
massa tiap mahasiswa m ∼ 75 kg
Jumlah mahasiswa n ∼ 75
mTotal ∼ 75 × 75 kg = 5625 kg ∼ 6 × 10^3 kg
5. Instrumen Pengukuran
• Instumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran.
• Kriteria kemampuan alat ukur:
accuracy, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang
mendekati hasil sebenarnya.
Presisi, kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.
Sensitivitas, tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang
akan diukur
Kesalahan (error), penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya
Konsep dasar
• Pengukuran waktu
umumnya dilakukan dengan
menggunakan stopwatch.
• Stopwatch memiliki tiga
tombol yaitu tombol start,
stop dan reset.
II. Review Matematika
1. Trigonometri
2. Vektor
3. Sistem Koordinat
Trigonometri
Teorema Phytagoras
Skalar dan Vektor
Sifat Vektor
• Dua vektor dikatakan sama apabila besar dan arahnya sama
• Dua vektor adalah negative apabila besarnya sama dan arahnya
berlawanan
• Vektor resultan adalah jumlah dari beberapa vektor
Penjumlahan Vektor
⃗ 8m ⃗
𝐵
𝐴
10m
⃗
𝐶
ᶲ
3m 30°
menghitung vector
(polygon & jajar genjang)
Hitungan 1 vektor
Hitungan 2 vektor
Hitungan >2 vektor
⃗ 8m ⃗
𝐵
Hitungan1 vektor
𝐴
Fx = F.cos ᶿ 10m
Fy = F.sin ᶿ
⃗
𝐶
ᶲ
3m 30°
menghitung vector
(polygon & jajar genjang)
Hitungan 1 vektor
Hitungan 2 vektor
Hitungan >2 vektor
⃗ 8m ⃗
𝐵
Hitungan1 vektor 𝐴
Fx = F.cos ᶿ 10m
Fy = F.sin ᶿ
⃗
𝐶 Hitungan 2 vektor
ᶲ
3m 30°
menghitung vector
(polygon & jajar genjang)
Hitungan 1 vektor Hitungan >2 vector
Hitungan 2 vektor 1. Cara analitis
Hitungan >2 2. Cara kuadran
Arah
vektor
Hitungan1 vektor
Fx = F.cos ᶿ
Fy = F.sin ᶿ
Hitungan 2 vektor
Metode Aljabar
1. Pilih sebuah sistem koordinat dan gambarkan vektor-vektornya
2. Cari komponen x dan komponen y masing-masing vektor
3. Jumlahkan semua vektor komponen x = Rx
4. Jumlahkan semua vektor komponen y = Ry
5. Besar vektor resultan dan arahnya:
Perkalian atau Pembagian Vektor oleh
Skalar
• Hasil perkalian atau pembagian vektor oleh skalar adalah sebuah
vektor
• Besar vektor hanya dapat dikali atau dibagi oleh skalar
• Jika skalar positif, maka arah vektor hasil perkalian atau pembagian
searah dengan vektor awal
• Jika skalar negatif, maka arah vektor hasil perkalian atau pembagian
berlawanan arah dengan vektor awal
Komponen dari Sebuah Vektor
• Komponen x dari sebuah vektor adalah
proyeksi vektor terhadap sumbu x
𝐴𝑥=| | 𝑐𝑜𝑠𝜃
Posisi titik P :
Titik berat Pengertian: garis yang melalui titik sudut dan
membagi sisi di depan sudut menjadi dua bagian
sama Panjang.
Jawab :
berat Gaya MLT -2
a. Gaya = massa x b. Berat Jenis = volume = Volume = L3
percepatan
=M x LT -2 -
= MLT 2 (L-3)
= MLT -2 satuan = ML-2T-2 satuan kgm-2
kgms-2
gaya MLT -2
c. Tekanan = luas = L2 = MLT -2
satuan kgm-1s-1
Jawab :
Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama keduanya identik
b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2
Kalor = 0.24 x energi = ML2T-2
4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 50 km/jam membentuk sudut 30° terhadap
sumbu x positif.
• Besar komponen vektor kecepatan tersebut pada sumbu x dan
sumbu y berturut-turut adalah . . . .