Anda di halaman 1dari 33

1.1.

BESARAN, SATUAN dan


DIMENSI
1.2. PENGANTAR HITUNG
VEKTOR

OLEH :
RACHMAT ANGGI MARVIANTO
BAB 1.1
BESARAN DAN SISTEM SATUAN

1.1
Besaran fisika dan satuan

Setelah mempelajari topik ini anda harus dapat :


• Mendefinisikan pengertian besaran pokok dan
besaran turunan
• Memberikan contoh besaran-besaran pokok
dan besaran-besaran turunan
• Mejelaskan berbagai sistem satuan
• Menjelaskan definisi satuan dan standar
besaran-besaran pokok dalam SI.
Analisa dimensi

Setelah mempelajari topik ini anda harus


dapat :
• Memperkenalkan simbol dimensi besaran-
besaran pokok
• Menjelaskan bagaimana menyusun simbol
dimensi besaran-besaran turunan
Angka Penting

• Menentukan angka penting suatu hasil


pengukuran atau hasil perhitungan.
Apakah yang diukur ?
Pengukuran Besaran Fisika

Pengamatan
Peristiwa Alam

Model

Eksperimen
Pengukuran

Alat Ukur

Kuantitas
(Hasil Pengukuran)
Kalibrasi
Sistem Matrik SI
Penyajian
Harga Satuan

Standar ukuran Sistem satuan


Besaran Pokok
: besaran yang ditetapkan
Konseptual dengan suatu standar ukuran

Besaran Turunan
: Besaran yang dirumuskan
Besaran dari besaran-besaran pokok
Fisika
Besaran Skalar
: hanya memiliki nilai
Matematis

Besaran Vektor
: memiliki nilai dan arah
1. BESARAN DAN SATUAN

 Besaran :
Sesuatu yang dapat diukur  dinyatakan dengan angka (kuantitatif) Contoh : panjang, massa,
waktu, suhu, dll.

 Mengukur :
Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai
satuan.

contoh : panjang jalan 10 km

Besaran Fisika baru terdefenisi jika :  ada nilainya (besarnya)


 ada satuannya

satuan

nilai
1.4
 Satuan :
Ukuran dari suatu besaran ditetapkan sebagai satuan.
Contoh :  meter, kilometer  satuan panjang
 detik, menit, jam  satuan waktu
 gram, kilogram  satuan massa
 dll.

 Sistem satuan : ada 2 macam


1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon)
b. cgs (centimeter, gram, sekon)
2. Sistem Non metrik (sistem British)

 Sistem Internasional (SI)


Sistem satuan mks yang telah disempurnakan  yang paling
banyak dipakai sekarang ini.
Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tak
berdimensi

1.5
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)

NO Besaran Pokok   Satuan    Singkatan Dimensi   


1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K θ
6 Intensitas Cahaya Candela cd j
7 Jumlah Zat Mole mol N

Besaran Pokok Tak Berdimensi

NO Besaran Pokok   Satuan    Singkatan Dimensi  


1 Sudut Datar Radian rad -
2 Sudut Ruang Steradian sr -
1.6
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Pokok   Rumus   Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2  
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3  
 massa
3 Massa Jenis volume [m] [L]-3 

 perpindahan
4 Kecepatan waktu [L] [T]-1  
 
kecepatan
5 Percepatan waktu
  [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2 
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2  
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1 

1.9
Faktor Penggali dalam SI

NO Faktor  Nama   Simbol


1 10 -18 atto a 
2 10 -15 femto f 
3 10 -12 piko p
4 10 -9 nano n
5 10 -6 mikro μ
6 10 -3 mili m 
7 10 3 kilo K
8 10 6 mega M
9  10 9 giga G
10 10 12 tera T

1.10
Contoh Soal
1. Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran turunan berikut :
a. Gaya
b. Berat Jenis
c. Tekanan
d. Usaha
e. Daya

Jawab :
berat Gaya MLT -2
a. Gaya = massa x percepatan
b. Berat Jenis = volume = Volume = L3
=M x LT -2
= MLT -2 satuan kgms-2 = MLT-2 (L-3)
= ML-2T-2 satuan kgm-2

gaya MLT -2
c. Tekanan = luas = L2 = MLT -2
satuan kgm-1s-1

d. Usaha = gaya x jarak = MLT -2 x L = ML 2 T -2 satuan kgm-2s-2

e. Daya = usaha = ML 2 T -2 = ML 2 T -1 satuan kgm-2s-1


waktu T

1.11
2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik :
a. Energi Potensial dan Energi Kinetik
b. Usaha/Energi dan Kalor

Jawab :

a. Energi Potensial : Ep = mgh


Energi potensial = massa x gravitasi x tinggi
= M x LT-2 x L = ML2T-2
Energi Kinetik : Ek = ½ mv2
Energi Kinetik = ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2

Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama  keduanya identik

b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2
Kalor = 0.24 x energi = ML2T-2

Ketiganya memiliki dimensi yang sama  identik


1.12
Contoh Latihan
Latihan 1

TES FORMATIF 1 (MODUL FISIKA DASAR 1)


FISD4211/MODUL 1 (1.9)
DIKUMPULKAN HARI RABU TGL 19-4-2023
BAB 1.2
PENGANTAR HITUNG VEKTOR

1.1
PENGANTAR HITUNG VEKTOR
Setelah mempelajari topik ini anda harus dapat :
1. Menentukan resultan vektor dengan
menggunakan metode jajaran genjang
2. Menentukan resultan beberapa vektor dengan
menggunakan metode analitis
3. Menentukan arah resultan gaya
4. Menggambarkan resultan gaya dengan
menggunakan metode grafis
5. Menentukan penjumlahan beberapa vektor
PENGANTAR HITUNG VEKTOR

• Besaran vektor adalah besaran fisika yang mempunyai


nilai dan arah. Beberapa besaran vektor antara lain
perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet,
dan momentum. Besaran-besaran tersebut selalu dapat
dikaitkan dengan arah kemana vektor itu bekerja.
• Besaran skalar adalah besaran fisika yang hanya
mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai arah. Besaran
fisika seperti kelajuan, massa, jarak, waktu, luas, volume,
dan massa jenis, termasuk besaran skalar karena besaran-
besaran tersebut hanya mempunyai nilai saja.
Vektor
• Vektor diberi notasi diantaranya dengan huruf
kecil cetak miring ditebalkan.
a.berarti vektor a
b.berarti vektor b

• Vektor dilambangkan dengan anak panah.


• Panjang anak panah menggambarkan
nilai/besar vektor.
• Arah anak panah menyatakan arah vektor.
Penjumlahan Vektor
1. Metode Jajaran Genjang
Cara Grafis
A+B= ?
B
A A A+

-A

B -A+B= ?

B
-A
C +
B
-A
Penjumlahan Vektor
2. Metode Segitiga
Cara Grafis
A
A B
A+B= ?

B
-A A+

-B
C -B+C= ? C -B+C
Penjumlahan Vektor
3. Metode Poligon
Cara Grafis
A
B
A A+B+C= ?

-A
C
A+B+ C

B -B
A

C
A+
C A+(-B)+C= ? (-
B)
+C
Penjumlahan Vektor
Cara Analitis
Dengan Pendekatan Trigonometri
Untuk sudut apit ≠ 90o dan < 180o b R

R= a2  b2  2.a.b.cos
θ a

Untuk sudut apit = 90o


b
R
R= a b
2 2

90o a
Untuk sudut apit = 180 (segaris)
o

a b
R =a+b □ bila a dan b
berlawanan arah, R
salah satu diberi
tanda negatif
Dengan Pendekatan Trigonometri Cara Analitis
Arah Vektor Resultan
b
Untuk sudut apit = 90 o R

90o a

Arah vektor R adalah α terhadap vektor a.

Untuk sudut apit antara 0o dan 180o b R

θ a

Arah vektor R adalah α terhadap vektor a.


Komponen
Vektor

Komponen vektor F
adalah :
FY F
FX = F cos a Fy = F sin

a
a

FX
Besar vektor F
Arah vektor F
F= √FX 2
+F
2
Y

tan a = FY / FX
MENGHITUNG BESAR R DAN
ARAHNYA

BESAR R : ARAH R :
R =√(RX)2+(RY)2 tan θ = RY/RX

=√(-21)2+(-1)2 = (-1/-21)
=√441+1 = 0,048 θ =
=√442 183O
= 21,024 JADI ARAH R
ADALAH 183O
TERHADAP
SUMBU X
POSITIF
Perkalian Vektor
Perkalian silang (cross
product)

r = pq sin θ
Metoda Analitis (cara matematis)
Metoda analitis adalah suatu cara penjumlahan gaya
(vektor) dengan lebih dulu menguraikan gaya-gayanya ke
sumbu-sumbu yang saling tegak lurus. Perhatikan gambar
berikut ini.
Metoda Analitis (cara matematis)
Metoda Analitis (cara matematis)

Anda mungkin juga menyukai