Anda di halaman 1dari 59

METODA PENGUKURAN

FISIS
Outline : KULIAH
METODA PENGUKURAN FISIS

• Aspek penting dalam Pengukuran


• Besaran satuan, Dimensi dan Konversi
• Angka Penting dan ralat Pengukuran
• Ralat Randaom dan ralat Sistematis
• Ketidakpastian Pengukuran
• Perambatan ralat
• Pembuatan Grafik
• Pengukuran dalam pendekatan Statistik
• Pembuatan Histogram
• Distribusi Normal
• Fitting
• Sistematika Penulisan laporan Praktikum
PENGUKURAN
Measurement (pengukuran) adalah suatu
pembandingan antara suatu besaran dengan
besaran lain yang sejenis secara eksperimen dan
salah satu besaran dianggap sebagai standar.
Sehingga dalam pengukuran perlu mengetahui
besaran, satuan dan dimensi.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur.
(besaran dasar, besaran turunan, besaran pelengkap)

Satuan adalah ukuran dr pd suatu besaran.


(sistem satuan metrik /universal dan satuan internasional)

Dimensi adalah cara penulisan dari besaran-


besaran dengan menggunakan simbol-simbol
(lambang2) besaran dasar.
A. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur.
Besaran terdiri dari :
• Besaran dasar :
besaran yang tidak tergantung pd besaran lain.
• Besaran turunan :
besaran yang diturunkan dari besaran2 dasar.
Jadi merupakan kombinasi dari besaran dasar.
• Besaran pelengkap :
besaran yang diperlukan untuk membentuk
besaran turunan.
B. Satuan.
Satuan adalah ukuran dari pada suatu
besaran.
Ada Tiga macam sistem satuan yaitu :

1. Sistem satuan metrik (universal)


2. Sistem satuan Non Matrik
3. Sistem Internasional (SI).
a. Sistem satuan metrik (universal), yaitu :
Satuan Panjang dalam meter (m).
• Satu meter (1 m) didefinisikan sepersepuluh juta bagian dari jarak antara
kutub dan katulistiwa sepanjang meredian yang melewati Paris.
• Pada tahun 1960 satuan panjang meter didefinisikan kembali lebih teliti
dan dinyatakan dalam standard optik yang disebut radiasi merah jingga
dari sebuah atom Krypton. Sehingga Satu (1) meter sama dengan
1.650.763,73 panjang gelombang radiasi merah jingga dari atom
Krypton-86 dalam ruang hampa.
Satuan Massa dalam gram (g).
• Satu gram (1 gram) didefinisikan massa 1 cm3 air yang telah disuling
dgn suhu 4 derajat Celcius (C) dan pada tekanan udara normal (760 mm
air raksa atau Hg).
Satuan Waktu dalam sekon (s).
• Satu sekon (1 sekon) didefinisikan sebagai 1/ 86400 hari matahari rata 2.

Satuan lainnya dijabarkan dari ketiga satuan dasar diatas yaitu


panjang, massa dan waktu. Semua pengalian dari satuan dasar
diatas adalah dalam sistem Desimal (lihat Tabel.) Sistem absolut
CGS atau sistem Centi Gram Sekon, ini dikembangkan dari sisem
metrik MKS atau Meter Kilogram Sekon.
Satuan-satuan metrik.
Banyak digunakan di Eropah tidak di Amerika
micro (millionth) : micron, micrometer
milli (thousandth) : millimeter, milligram
centi (hundredth) : centimeter, centigram
deci (tenth) : decimeter, decigram
deca (ten) : decameter
hecto (hundred) : hectometer
kilo (thousand) : kilometer
Satuan metrik di dasarkan pada gaya,panjang,dan waktu:
yaitu: kilogram, meter, dan detik.
10 millimeter = 1 centimeter; 10 cm = 1 dm; 10 dm = 1m
1000 meters = 1 kilometer
Two Systems of Units
a. Science problem solving requires both:
— Metric system
— English system (non matrik)
Sistem English pada pengukuran.

Satuan gaya, panjang, dan waktu dalam


Sistem English adalah pound, foot, dan secod.

Panjang : 12 inches = 1 foot; 3 feet = 1 yard


5 ½ yards = 1 rod (16 ½ feet )

Berat : 16 ounces = 1 pound


200 pounds = 1 ton (short)
2240 pounds = 1 ton (long)
Converting from Standard to Metric
Convert from: To: Multiply by:
mile kilometer (km) 1.609347
inch millimeter (mm) 25.4
inch centimeter (cm) 2.54
foot meter (m) 0.3048
yard meter (m) 0.9144
Converting from Metric to Standard

Convert from: To: Multiply by:


kilometer (km) mile 0.6214
millimeter (mm) inch 0.0394
centimeter (cm) inch 0.3937
meter (m) foot 3.281
meter (m) yard 1.094
b. Sistem Internasional.
Besaran Dasar dan Satuan SI.
Dalam SI digunakan enam sistem satuan dasar.

No Besaran Simbol Satuan Simbol


Dimensi
Besaran Dasar
1 Panjang L meter m
2 Massa M kilogram kg
3 Waktu T sekon s (det)
4 Kuat Arus I Ampere A
5 Temperatur θ Derajat Kelvin K
6 Intensitas Cahaya J Lilin (Kandela) Cd
Besaran Pelengkap
a Sudut Dasar - Radian Rad
(Plane Angle)
b Sudut Ruang - Steradian Sr
(Solid Angle)
Besaran Turunan dan Satuan SI
Jumlah Berhingga (tak terbatas ??)

BESARAN SATUAN ALAT UKUR


LISTRIK
Tegangan volt Voltmeter
Tahanan ohm Ohmmeter
Arus ampere Amperemeter
Daya watt Wattmeter
Energi wattjam (kWh) kWhmeter
Frekuensi hertz Frekuensimeter
Induktansi henry Induktansimeter
Kapasitansi farad Kapasitansimeter
Perkalian faktor 10 Satuan SI
FAKTOR PERKALIAN NAMA SIMBOL
1012 tera T
109 giga G
106 mega M
103 kilo k
102 hecto h
10 deca d
10-1 deci d
10-2 centi c
10-3 mili mm
10-6 micro μ
10-9 nano n
10-12 pico p
10-15 fento f
10-18 atto a
C. Dimensi
Dimensi adalah cara penulisan dari besaran-
besaran dengan menggunakan simbol-simbol
(lambang2) besaran dasar.

Kegunaan dimensi adalah :


• Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran.
• Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau
persamaan.
Dimensi
Besaran Dimensi
Panjang [L]  Length
Massa [M]  Mass
Waktu [T]  Time

Apa dimensi dari kelajuan (v)?

Jarak
Kelajuan =
Waktu

v=
 L
T 
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Pokok Rumus Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3
massa
3 Massa Jenis [m] [L]-3
volume
perpindahan
4 Kecepatan [L] [T]-1
waktu
kecepatan
5 Percepatan
waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1

1.9
Analisis Dimensi
Apakah persamaan berikut benar secara dimensi?

1 2 Persamaan menyatakan jarak (x) yang ditempuh oleh suatu


x = vot + at mobil dalam waktu (t) jika mobil mulai dari kecepatan awal
2 vo dan bergerak dengan percepatan tetap tetap a.

Analisis dimensi menggunakan fakta bahwa dimensi dapat


diperlakukan sebagai besaran aljabar,

❑ Besaran-besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan hanya jika


besaran-besaran tersebut mempunyai dimensi yang sama.
❑ Besaran-besaran pada kedua sisi persamaan harus memiliki
dimensi yang sama.
1 Catatan:
x = vo t + at 2 Walaupun analisis dimensi
2 sangat berguna tetapi
mempunyai batasan, yaitu

 L  L
tidak dapat menjelaskan
 L = T  + 2 T 2  konstanta numerik yang ada
T  T  dalam persamaan.
Persamaan yang benar
secara analisis dimensi

 L  L
belum tentu benar secara
 L  = T  + 2 T 2  fisis.
T  T 

 L =  L +  L

Karena kedua sisi persamaan mempunyai dimensi yang sama maka persaamaan ini
benar secara dimensi
Contoh Soal
1. Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran turunan berikut :
a. Gaya
b. Berat Jenis
c. Tekanan
d. Usaha
e. Daya

Jawab :
berat Gaya MLT -2
a. Gaya = massa x percepatan b. Berat Jenis = = =
volume Volume L3
=M x LT -2
= MLT -2 satuan kgms-2 = MLT-2 (L-3)
= ML-2T-2 satuan kgm-2

gaya MLT -2
c. Tekanan = = = MLT -2 satuan kgm-1s-1
luas L2

d. Usaha = gaya x jarak = MLT -2 x L = ML 2 T -2 satuan kgm-2s-2

e. Daya = usaha = ML 2 T -2 = ML 2 T -1 satuan kgm-2s-1


waktu T

1.11
2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik :
a. Energi Potensial dan Energi Kinetik
b. Usaha/Energi dan Kalor

Jawab :

a. Energi Potensial : Ep = mgh


Energi potensial = massa x gravitasi x tinggi
= M x LT-2 x L = ML2T-2
Energi Kinetik : Ek = ½ mv2
Energi Kinetik = ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2

Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama → keduanya identik

b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2
Kalor = 0.24 x energi = ML2T-2

Ketiganya memiliki dimensi yang sama → identik


1.12
ANGKA PENTING
• Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari
hasil pengukuran, yang terdiri dari angka eksak dan satu
angka terakhir yang ditaksir (atau diragukan).

– Bila kita mengukur panjang suatu benda dengan mistar berskala mm


dan melaporkan hasilnya dalam 4 angka penting, yaitu 114,5 mm.
– Jika panjang benda tersebut kita ukur dengan jangka sorong maka
hasilnya dilaporkan dalam 5 angka penting, misalnya 114,40 mm,
– dan jika diukur dengan mikrometer sekrup maka hasilnya dilaporkan
dalam 6 angka penting, misalnya 113,390 mm.

• Ini menunjukkan bahwa banyak angka penting yang


dilaporkan sebagai hasil pengukuran mencerminkan
ketelitian suatu pengukuran. Makin banyak angka
penting yang dapat dilaporkan, makin teliti
pengukuran tersebut.
ANGKA PENTING
• Pada hasil pengukuran mistar tadi
dinyatakan dalam bilangan penting yang
mengandung 4 angka penting : 114,5 mm.
– Tiga angka pertama, yaitu: 1, 1, dan 4 adalah angka
eksak karena dapat dibaca pada skala,
– sedang satu angka terakhir, yaitu 5 adalah angka
taksiran karena angka ini tidak bisa dibaca pada
skala, tetapi hanya ditaksir.
• Angka penting yang didapat dari hasil
pengukuran akan menunjukkan
kepresisian alat ukurnya
ANGKA PENTING DAN ANGKA EKSAK
• Angka penting diperoleh dari kegiatan mengukur,
sedangkan angka eksak diperoleh dari kegiatan
membilang.
• Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting
dengan bilangan eksak hanya boleh memiliki angka
penting sebanyak bilangan pentingnya.
Berbagai ketentuan penulisan angka penting
- Angka lebih kecil dari sama dengan 4 ditiadakan dalam pembulatan,
sehingga angka sebelumnya tidak berubah.
- Angka lebih besar sama dengan 5 dibulatkan ke atas, sehingga angka
sebelumnya bertambah dengan satu.
- angka tepat lima apabila didahului dengan angka genap dibulatkan
ke bawah, tetapi dudahului dengan angka gasal dibulatkan ke atas
ANGKA PENTING
• Banyak angka penting dalam hasil perkalian atau
pembagian bilangan-bilangan penting sama dengan
banyak angka penting dari bilangan penting yang
memiliki angka penting paling sedikit.

• Hasil penjumlahan atau pengurangan bilangan-bilangan


penting hanya boleh mengandung satu angka taksiran.

• Hasil memangkatkan atau menarik akar suatu bilangan


penting hanya boleh memiliki angka penting sebanyak
angka penting dari bilangan penting yang dipangkatkan
atau ditarik akarnya.
ATURAN-ATURAN ANGKA PENTING

• Semua angka bukan nol adalah angka penting


• Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol
termasuk angka penting
• Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari
angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal
termasuk angka penting
• Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat
titik desimal adalah bukan angka penting
• Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan
seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan
akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas
apakah angka-angka nol tersebut adalah angka penting
atau bukan
Counting Significant Figures
The Digits Digits That Count Example # of Sig Figs
Non-zero digits ALL 4.337 4
Leading zeros
NONE 0.00065 2
(zeros at the BEGINNING)

Captive zeros
ALL 1.000023 7
(zeros BETWEEN non-zero digits)

ONLY IF they follow a


89.00 4
Trailing zeros significant figure AND
but
(zeros at the END) there is a decimal
8900 2
point in the number

0.003020 4
Leading, Captive AND Trailing Combine the
but
Zeros rules above
3020 3

Scientific Notation ALL 7.78 x 103 3


Calculating With Sig Figs
Type of Problem Example
3.35 x 4.669 mL = 15.571115 mL
MULTIPLICATION OR DIVISION:
rounded to 15.6 mL
Find the number that has the fewest sig
3.35 has only 3 significant figures, so
figs. That's how many sig figs should
that's how many should be in the
be in your answer.
answer. Round it off to 15.6 mL

64.25 cm + 5.333 cm = 69.583 cm


ADDITION OR SUBTRACTION:
rounded to 69.58 cm
Find the number that has the fewest
64.25 has only two digits to the right of
digits to the right of the decimal point.
the decimal, so that's how many
The answer must contain no more
should be to the right of the decimal
digits to the RIGHT of the decimal
in the answer. Drop the last digit so
point than the number in the problem.
the answer is 69.58 cm.
Scientific Notation
• Number expressed as:
– Product of a number between 1 and 10 AND a power of 10
• 5.63 x 104, meaning
• 5.63 x 10 x 10 x 10 x 10
• or 5.63 x 10,000

– ALWAYS has only ONE nonzero digit to the left of the


decimal point
– ONLY significant numbers are used in the first number
– First number can be positive or negative
– Power of 10 can be positive or negative
Ralat dalam pengukuran
• Dalam pengukuran tentunya
dibutuhkan alat/Instrumen yang
digunakan untuk menentukan nilai atau
besaran dari suatu kuantitas atau
variabel.
– Tujuannya : Membantu manusia dalam
menentukan nilai kebesaran suatu
variabel yang tidak diketahui.
Ralat /Kesalahan
DALAM PENGUKURAN

• Tidak ada komponen atau alat ukur yang


sempurna, semuanya mempunyai kesalahan
atau ketidak-telitian. Maka menjadi penting
pemahaman tentang kesalahan dan
bagaimana meminisasi kesalahan. Beberapa
kesalahan dalam pengukuran muncul dan
seringkali terbagi dalam beberapa kategori
Ralat dan kesalahan
• Contoh :
Sebuah voltmeter mempunyai akurasi
sebesar 1 % pada range 200 V
menunjukkan hasil pengukuran 100 V.

Dari akurasi dapat ditentukan :


Kesalahan absolutnya :
• Sehingga nilai sebenarnya dari
pengukuran :
atau antara 98 V sampai 102 V.
1
Kesalahan relatif : x 200V = 2V
100
atau dapat dituliskan (100  2)V
Juga bisa ditulis : 100V  2%
Ralat dan kesalahan
• Pada alat ukur analog akurasi
dinyatakan dengan prosentasi pada
range tertentu, misal acc:1% pada
range 200 V.
• Dan pada alat ukur digital dinyatakan
dengan nilai absolutnya,
seperti acc:
pada range 100 V.
Ralat dan kesalahan
• Akurasi alat ukur dapat juga disebut dengan klas alat
ukur. Ada beberapa klas meter ukur yang
menunjukkan ketelitian
• Sedang dalam penggunaannya, setiap pengukuran
diusahakan besaran yang diukur mendekati batas
ukur/rangenya
– Contoh :
Tegangan 75 Volt diukur dengan 2 buah Voltmeter
VM1 : batas ukur 250 Volt, klas 0,5
VM2 : batas ukur 100 Volt, klas 1

– Pertanyaannya Voltmeter mana yang lebih teliti !


VM1 :
0.5
V1 = X 250 Volt = 1.25 Volt
100
Vs = (75  1.25) Volt
VM2 :
1
V2 = X100 Volt = 1 Volt
100
Vs = (75  1) Volt

Pertanyaannya Voltmeter mana yang lebih teliti !


telah TERJAWAB
Akurasi dan Presisi
• Akurasi dari suatu instrumen pada hakekatnya berkaitan
erat dengan validitas (kesahihan) instrument tersebut.
• Apakah instrumen benar-benar dapat mengukur apa yang
hendak diukur.
• Apakah masukan yang diukur (measured) hanya terdiri dari
masukan yang hendak diukur saja ataukah telah kemasuk-
an unsur-unsur lain.
• Pengontrolan yang ketat terhadap kemurnian masukan ini
adalah sangat penting agar pengaruh luar dapat dieliminasi.
• Kegagalan dalam pengontrolan ini akan menyebabkan
menurunnya akurasi output atau validitas hasil pengukuran.
• Validitas tentang apa yang hendak diukur disebut validitas
kualitatif.
• Instrumen dapat mengukur dengan cermat dalam batas
yang hendak diukur, maka validitas yang diperoleh adalah
validitas kuantitatif.
Presisi
• Presisi instrumen berkaitan erat dengan
keterandalan (reliability), yaitu kemampuan
memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan
pengukuran.
• Instrumen mempunyai presisi yang baik jika dapat
menjamin bahwa inputnya sama memberikan
output yang selalu sama  kapan saja, dimana
saja, oleh dan kepada siapa saja instrumen ini
digunakan memberikan hasil konsisiten (ajeg).
• Instrumen dengan presisi yang baik belum tentu
akurasinya baik dan sebaliknya.
• Instrumen yang baik tentu yang akurasi dan
presisinya baik.
Can you hit the bull's-eye?
Three shooters
with three
arrows each to
shoot.

How do they Both Precise Neither


compare? accurate and but not accurate nor
precise accurate precise

Can you define accuracy and precision


based on the graphics above?

PGCC CHM 103 Sinex


Dartboard analogy
• Imagine a person throwing darts, trying to hit
the bulls-eye.

Not accurate Accurate Not accurate Accurate


Not precise Not precise Precise Precise

40
Kepekaan
• Penelitian yang ingin mengetahui adanya perubahan
harga variabel tertentu membutuhkan instrumen yang
dapat mendeteksi besarnya perubahan tersebut.
• Makin kecil perubahan yang terjadi harus makin peka
instrumen yang digunakan.
• Sebagai ilustrasi :
– Stopwatch dengan presisi 0,1 detik tidak dapat untuk
mengukur kecepatan gerak refleks.
– Penggaris dengan presisis 0,1 mm tidak dapat mendeteksi
perubahan panjang ikatan dalam perubahan struktur
molekul.
• Dalam contoh tersebut kepekaan instrumen tidak
memadahi.
• Kepekaan berkaitan erat dengan validitas kuantitatif.
Expressing accuracy and precision

• Mean (average)
accuracy
• Percent error
• Range
• Deviation
precision
• Standard deviation
• Percent coefficient of variation
Measurement & Precision
• The precision of a measurement depends on the
instrument used to measure it.
• For example, how long is this block?
How big is the beetle?
Measure between the head
and the tail!

Between 1.5 and 1.6 in

Measured length: 1.54 in

The 1 and 5 are known with


certainty

The last digit (4) is estimated


between the two nearest fine
division marks.

Copyright © 1997-2005 by Fred Senese


How big is the penny?
Measure the diameter.

Between 1.9 and 2.0 cm


Estimate the last digit.

What diameter do you


measure?

Is any measurement EXACT?

Copyright © 1997-2005 by Fred Senese


What Length is Indicated by the
Arrow?
ERROR and
Error Propagation
Uncertainties and Error
1. Systematic vs Random Error
2. Determining Random Errors
a) Instrument Limit of Error, least count
b) Estimation
c) Average Deviation
d) Conflicts
e) Standard Error in the Mean
3. What does uncertainty tell me? Range of possible
values
4. Relative and Absolute error
Error and Error Propagation
5. Propagation of errors
(a) add/subtract
(b) multiply/divide
(c) powers
(d) mixtures of +-*/
(e) other functions
6. Rounding answers properly
7. Significant figures
8. Problems to try
9. Glossary of terms (all terms that are bold face
and underlined)
Simple Content
1. Systematic and random errors.

2. Determining random errors.

3. What is the range of possible values?

4. Relative and Absolute Errors

5. Propagation of Errors, Basic Rules


1. Systematic & Random Errors
• No measurement made is ever exact.
• The accuracy (correctness) and precision
(number of significant figures) of a
measurement are always limited:
1. by the degree of refinement of the apparatus
used,
2. by the skill of the observer, and
3. by the basic physics in the experiment.
• In doing experiments we are trying
1.to establish the best values for certain quantities, or
2.to validate a theory.
• We must also give a range of possible true
values based on our limited number of
measurements.
• Why should repeated measurements of a single
quantity give different values?
✓ Mistakes on the part of the experimenter are
possible, but we do not include these in our
discussion.
✓ A careful researcher should not make mistakes! (Or
at least she or he should recognize them and
correct the mistakes.)
• Accuracy (correctness) & Precision
(number of significant figures)

• Uncertainty, error, or deviation


-- the synonymous terms to represent the
variation in measured data.

• Two types of errors are possible:


1. Systematic error:
2. Random errors
Systematic Errors
• The result of
1. A mis-calibrated device, or
2. A measuring technique which always makes the
measured value larger (or smaller) than the "true"
value.
• Example: Using a steel ruler at liquid nitrogen
temperature to measure the length of a rod.
 The ruler will contract at low temperatures and
therefore overestimate the true length.
• Careful design of an experiment will allow us to
eliminate or to correct for systematic errors.
Random Errors
• These remaining deviations will be classed
as random errors, and can be dealt with in
a statistical manner.
• This document does not teach statistics in
any formal sense.
• But it should help you to develop a working
methodology for treating errors.
2. Determining random errors
Several approaches are used to estimate the
uncertainty of a measured quantity.
(a) Instrument Limit of Error (ILE) and Least Count
– Least count: the smallest division that is marked on the
instrument.
-- A meter stick will have a least count of 1.0 mm,
-- A digital stop watch might have a least count of 0.01 s.
– Instrument limit of error (ILE):
the precision to which a measuring device can be read, and
is always equal to or smaller than the least count.
-- Very good measuring tools are calibrated against standards maintained
by the National Institute of Standards and Technology.
Instrument Limit of Error, ILE
• Be generally taken to be the least count or some fraction
(1/2, 1/5, 1/10) of the least count.
 Which to choose, the least count or half the least count,
or something else.
 No hard and fast rules are possible, instead you must be
guided by common sense.
 If the space between the scale divisions is large, you may
be comfortable in estimating to 1/5 or 1/10 of the least
count.
 If the scale divisions are closer together, you may only be
able to estimate to the nearest 1/2 of the least count, and
 if the scale divisions are very close you may only be able
to estimate to the least count.
• For some devices the ILE is given as a tolerance or a
percentage.
-- Resistors may be specified as having a tolerance of 5%,
meaning that the ILE is 5% of the resistor's value.
• Problem: For each of the following scales (all in centimeters)
determine the least count, the ILE, and read the length of the
gray rod.
Least ILE Length
• Problem: to determine the Count (cm) (cm)
(cm)
least count, the ILE, and
read the length of the gray (a) 1 0.2 9.6
rod for each of the following (b) 0.5 0.1 8.5
scales (all in centimeters). (c) 0.2 0.05 11.90

Anda mungkin juga menyukai