I . Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian pengukuran
2. Menjelaskan pengertian besaran
3. Menyebutkan jenis – jenis besaran
4. Menjelaskan pengertian satuan
5. Menjelaskan pengertian satuan standar
6. Menjelaskan sistem konversi satuan S I
7. Menjelaskan pengertian dimensi
8. Membuat rumus dimensi dari berbagai jenis besaran
9. Menyebutkan jenis-jenis alat ukur dan fungsinya
10.Membaca hasil pengukuran dari suatu alat ukur
11.Menjelaskan aturan angka penting dalam operasi
2. Pengertian besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Mengukur
suatu besaran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang
dipakai sebagai standar satuan. Adapun satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai
pembanding dalam pengukuran.
Contoh :
a. Jaraknya adalah 25 km. ( besaran = jarak, nilai = 25, satuan = km)
b. Waktunya adalah 30 menit. ( besaran = waktu, nilai = 30, satuan = menit)
1
Tabel 1. Besaran Pokok
Lambang
No Besaran pokok Satuan Lambang Satauan
Besaran
1 Panjang l meter m
2 Massa m kilogram kg
3 Waktu t sekon s
4 Suhu T kelvin K
5 Jumlah zat N mole mol
6 Intensitas cahaya I kandela cd
7 Arus listrik i ampere A
b. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.
Contoh :
1) Luas dirumuskan sebagai p x l. Satuan panjang dan lebar adalah (m) sehingga satuan
Luas adalah m.m ( m 2 )
2) Kecepatan dirumuskan sebagai jarak per satuan waktu, satuan jarak (m) dan satuan
waktu (s), sehingga satuan kecepatan adalah m/s.
3) Percepatan dirumuskan sebagai perubahan kecepatan setiap waktu, satuan kecepatan
m / s dan satuan waktu (s) maka satuan percepatan menjadi m / s 2 atau dapat
ditulis m.s –2.
4) Gaya dirumuskan sebagai masa x percepatan . Satuan masa kg dan satuan
percepatan m / s 2, maka satuan gaya adalah kg.m / s 2.
5) Usaha dirumuskan sebagai gaya x jarak , satuan gaya kg.m / s 2 sedang satuan jarak
(m) maka satuan usaha adalah kg.m / s 2 x m sehingga menjadi kg. m 2 / s 2 atau
dapat ditulis kg.m 2. s –2.
Lambang /
Penjabaran dari Besaran
No Besaran Turunan Simbol Satuan Sistem MKS
Pokok
1 Luas L panjang x lebar m2
2 volume V panjang x lebar x tinggi m3
3 massa jenis Ρ massa : volume kg/m3
4 kecepatan V jarak : waktu m/s
5 percepatan a kecepatan : waktu m/s2
6 gaya F massa x percepatan newton = kg.m/s2
7 usaha W gaya x jarak joule = kg.m2/s2
8 daya p usaha : waktu watt = kg.m2/s3
9 tekanan P gaya : luas pascal = N/m2
10 momentum p massa x kecepatan kg.m/s
2
4. Dimensi
Dimensi adalah suatu cara untuk menyatakan besaran fisika dalam bentuk simbol. Salah satu
fungsi dimensi adalah untuk menganalisis benar tidaknya suatu rumus fisika.
Besaran Dimensi
Massa M
Jarak L
Waktu T
b. Besaran skalar
Adalah suatu besaran yang hanya mempunyai nilai saja.
Contoh :
Panjang
Suhu
Energi
Waktu
Masa jenis
3
Contoh 2 :
Konversikan satuan massa jenis air 1 gr/cm3 kedalam satuan Kg/m3
Jawab:
massa
Massa Jenis =
volume
1 gr (massa) 1/10 3.Kg 1 10 6 Kg
Massa Jenis 1 gr/cm3 = = = X
1cm 3 ( volume)v 1/10 6 m 3 10 3 1 m3
= 103 Kg/m3
7. Notasi Ilmiah
Fungsi dari notasi ilmiah adalah untuk menuliskan bilangan yang terlalu besar atau terlalu
n
kecil supaya penulisannya lebih sederhana. Notasi ilmiah ditulis dalam bentuk a x 10 .
Keterangan:
a = bilangan bulat dari 1 sampai 9
n = pangkat
Contoh:
Tulislah bilangan berikut dalam bentuk notasi ilmiah:
1. 1200 m
2. 334000 cm
3. 345 km
4. 7894 gram
5. 5000000 mm
6. 1000000000 mg
7. 763,398 N
8. 9087,2 J
9. 0,1234 V
10. 0,0009803 A
Jawab:
1. 1,2 x 103 m
2. 3,34 x 105 cm
3. 3,45 x 102 km
4. 7,894 x 103 gram
5. 5, 0 x 106 mm
6. 1,0 x 109 mg
7. 7,63398 x 102 N
8. 9,0872 x 103 J
9. 1,234 x 10-1 V
10. 9,803 x 10-4 A
4
8. Awalan Satuan
Awalan satuan ditulis di depan satuan.
Contoh :
1. 5 MA = 5 x 103 KA
2. 7 GV = 7 x 103 x 103 KV = 7 x 106 KV
3. 4 KA = 4 x 103 A
4. 2 TJ = 2 x 103 x 103 x 103 x 103 J = 2 x 1012 J
5. 3 KN = 3x 103 x 103 N = 3 x 106 N
6. 8 Mm = 8 x 103 x 103 x 103 x 103 m = 8 x 1012 m
7. 6 mV = 6 x 103 x 103 nV = 6 x 106 V
8. 9 J = 9 x 10-3 J
9. 1 nm= 1 x 10-3 x 10-3 x 10-3 m = 1 x 10-9 m
10. 5 J = 5 x 10-3 x 10-3 x 10-3 x 10-3 MJ = 5 x 10-12 J
5
Rumus untuk membaca hasil pengukuran jangka sorong:
X = SU + (SN x ST)
Keterangan:
X = hasil pengukuran jangka sorong
SU = angka yang ditunjukkan oleh skala utama
SN = angka yang ditunjukkan oleh skala nonius
ST = skala terkecil jangka sorong (0,1 mm)
Contoh:
1. Tentukan hasil pengukuran jangka sorong berikut!
Jawab:
Skala Utama (SU) = 3,1 cm = 31 mm
6
Skala Nonius (SN) = 9
Untuk menentukan skala nonius yaitu dengan mencari garis yang segaris
antara garis pada skala utama (garis atas) dan garis pada skala nonius (garis
bawah).
Jawab:
Skala Utama (SU) = 5,7 cm = 57 mm
Skala Nonius (SN) = 5
Hasil Pengukuran (X)
X = SU + (SN x ST)
X = 57 mm + (5 x 0,1 mm)
X = 57 mm + 0,5 mm
X = 57,5 mm
3) Mikrometer skrup
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur tebal suatu benda yang sangat tipis,
misalnya ketebalan uang kertas dll. Skala terkecil mikrometer skrup adalah 0,01 mm.
7
Rumus untuk membaca hasil pengukuran jangka sorong:
X = SU + (SN x ST)
Keterangan:
X = hasil pengukuran jangka sorong
SU = angka yang ditunjukkan oleh skala utama
SN = angka yang ditunjukkan oleh skala nonius
ST = skala terkecil jangka sorong (0,1 mm)
Contoh:
1. Tentukan hasil pengukuran mikrometer skrup berikut!
Jawab:
Skala Utama (SU) = 2,5 mm
8
B. Alat ukur masa
1) Timbangan
2) Neraca pegas dll
9
3) Jika angkanya tepat sama dengan 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil
dan dibulatkan ke bawah (dihilangkan) jika angka sebelumnya genap.
Contoh:
42,315 5 adalah angka taksiran
3,26 + 6 adalah angka taksiran
45,575 angka 7 dan 5 adalah angka taksiran, maka dibulatkan menjadi 45,58
39,055 angka 5 dan 5 adalah angka taksiran, maka dibultkan menjadi 39,06
Keterangan;
AP = Angka Penting
10