Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

Nama: Sabrina kinanti


Kelas : X Mipa 3
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan berkah
dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Besaran
Satuan Dan pengukuran”. Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran fisika “keterampilan KD 3.2”.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari guru
pengajar mata pelajaran “Fisika” Ibu “ Rita Marianti,ST ” Pada makalah yang saya susun ini
masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka saya meminta kritik dan saran yang
sifatnya membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah wawasan bagi kita semua didalam dunia pendidikan. Dan semoga mampu
menjadi pendidik yang patut di tauladani oleh anak didik
.
Tangerang selatan, 16 september 2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN.

2.1 Pengertian Besaran

2.1.1 Besaran Pokok dan Satuan SI


2.1.2 Besaran Turunan
2.1.3 besaran skalar
2.1.4 besaran vektor
2.2 Pengertian Satuan

2.2.1 Satuan Standar Internasional

2.2.2 Konversi Satuan

2.3 Pengukuran

2.3.1 Satuan Pengukuran

2.3.2 Alat-alat Ukur

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas fisika, kami juga untuk mendalami materi
besaran dan satuan yang kami pelajari dalam mata pelajaran Fisika

1.2. Rumusan Masalah


berdasarkan yang sudah kami diskusikan, dengan ini kami merumuskan masalah yang akan
kami kaji adalah mengerti hal-hal yang berkisar seputar besaran,santuan dan panjang

1.2 Tujuan Penulisan


Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian besaran.
2. Untuk mengetahui Besaran Pokok dan Satuan SI
3. Untuk mengetahui Besaran Turunan
4. Untuk mengetahui besaran skalar
5. Untuk mengetahui besaran vektor
6. Untuk mengetahui pengertian satuan.
7. Untuk mengetahui karakteristik satuan SI.
8. Untuk mengetahui cara konversi satuan.
9. Untuk mengetahui pengertian pengukuran.
10. Untuk mengetahui alat-alat ukur.

BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Pengertian Besaran
Besaran yang dimaksud disini adalah besaran fisika adalah segala sesuatu yang dapat
diukur dan dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Contoh:
1. Panjang meja belajarmu 125 cm.
2. Massa dirimu 45 kg.
3. Volum air dalam botol ini 330 ml.
Adapun ke tiga contoh diatas termasuk dalam contoh besaran fisika yang mana Panjang,
Massa, dan Volum termasuk dalam besaran fisika karena dapat diukur dan di nyatakan dengan
angka.
Berdasarkan contoh 1 (Panjang meja belajarmu 125 cm), disini Panjang adalah besaran
fisika, angka 125 adalah nilai, dan cm adalah satuan. Besaran dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Konseptual
• Besaran Pokok
• Besaran Turunan
2. Sistematis
• Besaran Skalar
• Besaran Vektor

2.1.1 Besaran Pokok dan Satuan SI


Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapka terlebih dahulu, dan
besaran ini tidak diturunkan dari besaran lain.
Dalam SI(Satuan Internasional) ditetapkan 7 besarn pokok beserta satuannya seperti
tabel dibawah ini:

Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi


Panjang Meter m L
Massa Kilometer kg M
Waktu Sekon s T
Suhu Kelvin K I
Kuat Arus Ampere A θ
Intensitas Kandela cd j
Cahaya
Jumlah Zat mol mol N

Adapun besaran pokok tambahan yang tidak memiliki dimensi ada 2, yaitu:
Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
Sudut datar radian Rad -
Sudut ruang Steradian sr -

2.1.2 Besaran Turunan


Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok. Sebagai
contoh, volume sebuah balok adalah panjang × lebar × tinggi.Panjang, lebar, dan tinggi adalah
besaran pokok yang sama.
Dengan kata lain, volume diturunkan dari tiga besaran pokok yang sama, yakni
panjang.Contoh lain adalah kelajuan, yakni jarak dibagi waktu. Kelajuan diturunkan dari dua
besaran pokok yang berbeda, yakni panjang (jarak) dan waktu. Selain memiliki satuan yang
diturunkan dari satuan besaran pokok, besaran turunan juga ada yang memiliki nama satuan
tersendiri.

Beberapa contoh besaran Turunan sebagai berikut:


Besaran Turunan Rumus Satuan Dimensi
Luas Panjang x lebar m2 [L]2
Volum Panjang x lebar x m3 [L]3
tinggi
Massa jenis Massa : volum kg/m 3 [m] [L]-3
Kecepatan Perpindahan : waktu m/s [L] [T]-1
Percepatan Kecepatan : waktu m/s2 [L] [T]-2
Gaya Massa x percepatan Newton (N) = [M] [L]
kg.m/s2 [T]-2

Usaha Gaya x perpindahan Joule (J) = [M]


kg. m 2/s2 [L]2 [T]-2
Daya Usaha : waktu Watt (W) = [M]
kg. m 2/s3 [L]2 [T]-3
Tekanan Gaya : luas Pascal (Pa) = N/m2 [M] [L]-
1
[T]-2

Momentum Massa x kecepatan kg.m/s [M] [L]


[T]-1

2.1.3 besaran skalar


Besaran skalar merupakan besaran yang hanya memiliki nilai. Contoh besaran skalar
adalah massa.Karena menimbang masa benda tidak perlu mencari arah dari massa tersebut,
akan tetapi yang dicari hanya nilainya saja. Jadi menimbang massa hanya akan menghasilkan
nilainya saja, misal massa BUDI 45 kg, berarti nilai massa nya 45 kg dan tidak memiliki arah.

2.1.4 besaran vector


Besaran vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh nys adalah
kecepatan.”Eka berjalan dengan kecepatan 2 m/ s ke kiri. Nilai kecepannya adalah 2 dan
arahnya adalah ke kiri.

2.2 Pengertian Satuan


Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran, atau pembanding
dalam suatu pengukuran tertentu.

2.2.1 Satuan Internasional


Satuan internasional (SI) dalam pengukuran
Syarat – syarat satuan internasional:
a. Bersifat internasional, artinya dapat dan mudah digunakan dimana-mana.
b. Bersifat tetap, artinya tidak mengalami perubahan dalam keadaan apapun.
c. Mudah dibuat atau di tiru setiap orang yang akan menggunakan.

System satuan internasional menggunakan dasar meter, kilogram, dan sekon, namun
ada cabang ilmu pengetahuan yang kadang juga memiliki satuan tersendiri. Oleh sebab
itu terdapat dua jenis satuan yaitu:
a. System MKS ( meter, kilogram, sekon )
b. System CGS ( sentimeter, gram, sekon )

Tujuan utama pemakaian SI adalah untuk memudahkan komunikasi dan kerjasama antara
para ahli teknologi diberbagai Negara.

2.2.2 Konversi Satuan

a. Konversi satuan panjang


Mengonversi satuan panjang, berarti mengubah satuan-satuan panjang ke satuan
panjang lainnya.Urutan satuan panjang mulai dari yang terpanjang sampai yang
terpendek dapat dilihat dari keterangan di bawah ini.

Gambar: Tangga Satuan Panjang


Keterangan : setiap naik satu tangga dibagi 10 , dan setiap turun satu tangga dikali 10.

Contoh Konversi satuan panjang


Perhatikan konversi satuan panjang di bawah ini:

• 1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m = 10.000 dm =100.000 cm= 1.000.000 mm


• 1 hm = 10 dam = 100 m = 1.000 dm = 10.000 cm = 100.000 mm = 0,1 km
• 1 dam = 10 m = 100 dm = 1.000 cm = 10.000 mm = 0,1 hm = 0,01 km
• 1 m = 10 dm = 100 cm = 1.000 mm = 0,1 dam = 0,01 hm = 0,001 km
• 1 dm = 10 cm = 100 mm = 0,1 m = 0,01 dam = 0,001 hm = 0,0001 km
• 1 cm = 10 mm = 0,1 dm = 0,01 m = 0,001 dam = 0,0001 hm = 0,00001 km
• 1 mm = 0,1 cm = 0,01 dm = 0,001 m = 0,0001 dam = 0,00001 hm = 0,000001 km

b. Konversi Satuan Massa
Massa berbeda dengan berat. Dalam keseharian massa sering digunakan dengan berat. Massa
dibawa ke manapun akan tetap nilainya. Sedangkan berat akan berbeda, karena dipengaruhi oleh
gravitasi bumi.
Mengkonversi satuan massa, berarti mengubah satuan-satuan massa ke satuan massa lainnya.
Urutan satuan massa mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil dapat dilihat dari keterangan
di bawah ini.

Gambar: Tangga Satuan Massa

Contoh Konversi Satuan Massa


Perhatikan konversi satuan massa di bawah ini dengan Satuan lainnya:

• 1 ton = 1.000 kg = 103 kg


• 1 ton = 10 kuintal = 103 kg
• 1 kuintal = 100 kg = 102 kg
• 1 kg = 2 pon
• 1 pon = 5 ons
• 1 kg = 10 ons
• 1 kg = 0,001 ton = 10-3 ton
• 1 gram = 0,001 kg = 10-3 kg
• 1 miligram = 0,001 gram = 10-3 gram
• 1 miligram = 0,000 001 kg = 10-6 kg

c. Konversi Satuan Waktu


Mengonversi satuan waktu, berarti mengubah satuan-satuan waktu ke satuan waktu
lainnya.Urutan satuan waktu mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil dapat dilihat dari
keterangan di bawah ini.

Contoh Konversi satuan waktu


• 1 hari = 24 jam
• 1 jam = 60 menit
• 1 menit = 60 sekon
• 1 sekon = 1/ 60 menit
• 1 menit = 1/ 60 jam
• 1 jam = 3.600 sekon
• 1 hari = 86.400 sekon

2.3 Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur yang digunakan sebagai satuan. Misalnya, kamu melakukan kegiatan pengukuran panjang
meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kamu membandingkan panjang meja dengan
panjang pensil. Panjang pensil yang kamu gunakan adalah sebagai satuan. Sesuatu yang dapat
diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan
untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut
satuan tidak baku. Berikut ini adalah pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi panjang,
massa, wakt, dan suhu.

2.3.1 Satuan Pengukuran


Baik besaran pokok maupun besaran turunan dapat diukur dengan menggunakan satuan baku
atau tidak baku.
a) Satuan baku adalah satuan yang sudah diakui secara internasional.
b) Satuan tak baku adalah satuan yang tidak diakuiu secara internasional.

2.3.2 Alat-alat Ukur


1. PENGUKURAN PANJANG
A. MISTAR
Pada umumnya mistar sebagai alat ukur panjang memiliki 2 skala ukuran, yaitu skala
utama dan skala terkecil. Satuan untuk skala utama adalah sentimeter (cm) dan satuan untuk skala
terkecil adalah milimeter (mm). Skala terkecil pada mistar memiliki nilai 1 milimeter dan jarak
antar skala utama adalah 1 sentimeter.Diantara skala utama terdapat 10 bagian skala terkecil
sehingga satu skala terkecil memiliki nilai 1/10 cm = 0,1 cm atau 1 mm.Mistar memiliki ketelitian
atau ketidakpastian pengukuran sebesar 0,5 mm atau 0,05 cm, yakni setengah dari nilai skala
terkecilnya. Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk
lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris
berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran
pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter.

Pembacaan Skala

B. JANGKA SORONG
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala utama, skala nonius,
rahang pengatur garis tengah dalam, garis pengatur rahang tengah luar, dan pengukur
kedalaman.Rahang Pengukuran, Besaran, dan Satuan. Rahang pengatur garis bagian dalam dapat
digunakan untuk mengukur diameter bagian dalam sebuah benda.Adapun rahang pengatur garis
tengah bagian luar dapat digunakan untuk mengukur diameter bagian luar sebuah benda. Jngka
sorong mempunyai batas ukur 10 cm dengan ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.
C. MIKROMETR SEKRUP
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder
bergerigi. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup
dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti
mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.

2. PENGUKURAN MASSA
Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah
keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak
timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan
atau dua lengan.
Bagian – bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai beriku:
• Lengan depan memiliki skala 0 -10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g
• Lengan tengah berskala mulai 0 – 500 g, tiap skala sebesar 100 g.
• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 – 100 g, tiap skala 10 g.
3. PENGUKURAN WAKTU
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom,
jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki
ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

4. PENGUKURAN SUHU
Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut dinyatakan dengan besaran suhu.
Jadi, suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu
benda.

➢ TERMONETER SEBAGAI ALAT PENGUKUR SUHU


Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda
adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan
pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai
pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut:
a. raksatidak membasahi dinding kaca,
b. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat
mengubahsuhunya,
d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC.
Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol
memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol tidak
dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78ºC.
Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah.
Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut
dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan penetapan titik
tetap atasadalah suhu saat air mendidih.
Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer:
a. Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara titik tetap
bawah dan titik tetap atas dibagi 10
skala.
b. Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara titik tetap bawah
dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka
212. Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di
antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala.
d. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini
disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika
energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es
melebur dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373.
Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi
100 skala.
Titik Tetap Termometer

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur,dan


termometer Fahrenheit adalah
C : R : F = 100 : 80 : 180

C:R:F=5:4:9

Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah

t K = tºC + 273 K
BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan
memiliki satuan.Besaran berdasarkan asalnya terdapat dua pembagian, yaitu besaran pokok dan
besara turunan.Sedangkan berdasarkan arahmya dibagi menjadi besaran scalar dan besaran vektor.
Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau membandingkan besaran
dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang
menjadi standar dari suatu besaran.
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu benda. Terdapat alat ukur
baku dan tidak baku. Alat ukur baku contohnya seperti, mistar, jangka sorong, micrometer sekrup,
neraca, stopwatch dll. Sedangkan yang tidak baku seperti jengkal, hasta, kaleng susu, dll.

3.2 Saran
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apa itu Besaran,
Satuan, dan alat ukur.Dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu saya meminta
kritik dan saran nya yang bersifat relevan.

DAFTAR PUSTAKA

http://physics.nist.gov/cuu/Units/units.html
http://www.metricviews.org.uk/2007/06/07/british_cast_kilogram/
http://www.metrication.com/units/
http://www.metrication.com/MetricConversionCalculator/download.htm
http://www.uh.edu/engines/epi1860.htm
http://www.livingstonbuzz.com/blog/wp-
content/uploads/2007/11/measurement.jpg
http://semi-yanto.blogspot.com/2011/09/sistem-satuan-internasional.html

Anda mungkin juga menyukai