Anda di halaman 1dari 14

Modul BESARAN DAN

1 PENGUKURAN
KOMPETENSI DASAR
3.1. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, angka penting dan notasi ilmiah pada bidang
teknologi dan rekayasa.
4.1. Melakukan pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta
mengikuti aturan angka penting.
INDIKATOR
1. Membedakan besaran pokok dan besaran turunan beserta alat ukurnya.
2. Menentukan prinsip-prinsip pengukuran beberapa alat ukur.
3. Mendemonstrasikan cara membaca alat ukur.
4. Mempraktekkan penggunaan macam-macam alat ukur.
5. Menerapkan aturan angka penting dan notasi ilmiah pada data hasil pengukuran.

Ketika Pa Habibie membuat pesawat, beliau harus melakukan pengukuran dengan akurasi dan
tingkat presisi yang tinggi. Jika ada kesalahan pengukuran sedikit saja dalam pembuatannya, maka bisa
berakibat fatal pada fungsi pesawat. Bahkan dapat menyebabkan kecelakaan.

Pelajari bagan konsep berikut

BESARAN DAN
PENGUKURAN

Besaran Pokok, Pengukuran dan alat


Besaran Turunan, ukur
Dimensi

Alat Ukur Angka Penting Notasi Ilmiah Jenis Kesalahan

1. Panjang 1. Penjumlahan dan


2. Massa Pengurangan
3. Waktu 2. Perkalian dan
Pembagian

1
A. Besaran Pokok, Besaran Turunan dan Dimensi
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka atau nilai dan memiliki
satuan. Manakala kita mengukur maka ukuran yang digunakan dapat berbeda.

Mengukur sebuah meja menggunakan ukuran jengkal tangan kita dengan menggunakan meteran akan
menghasilkan ukuran yang berbeda. Selain besaran terdapat istilah lain yaitu satuan. Satuan adalah
ukuran terkecil seperti besaran fisis itu dinyatakan. (Untuk lebih memahami materi ini silahkan tonton
video berikut https://www.youtube.com/watch?v=eugg1fyrOuY&t=89s)
Dalam fisika diperlukan satuan standar untuk menyatakan nilai suatu besaran agar dapat
dimengerti oleh semua kalangan. Jadi kita harus menggunakan satuan internasional yang definisinya
disetujui oleh sebuah komite saintis internasional. Untuk menyatakan satuan standar dalam fisika dapat
dinyatakan dengan dua cara system satuan, yaitu:
1. Satuan mks (meter, kilogram dan sekon) atau dikenal sebagai system metric.
2. Satuan cgs (centimeter, gram dan sekon) atau dikenal sebagai system Gaussian.
Besaran dibagi dua menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah
besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain.
Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Di bawah diberikan besaran yang termasuk ke dalam besaran pokok dengan dimensinya, yakni
panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, jumlah zat dan intensitas cahaya. Ditambah sudut datar dan
sudut ruang yang tidak memiliki dimensi.
Sedang dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran pokok.
Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan lambang huruf tertentu yang ditulis dengan huruf besar dan
diberi kurung persegi, dengan alasan praktis tanda kurung sering dihilangkan.
Tabel.1.1 Besaran Pokok dalam Sistem International
Besaran Pokok Satuan Simbol Dimensi
Panjang Meter m [L]
Massa kilogram kg [M]
Waktu sekon s [T]
Kuat arus listrik ampere A [I]
Suhu kelvin K [Ө]
Jumlah zat mol mol [N]

2
Intensitas Cahaya candela cd [J]
Sudut radian rad -
Sudut Ruang stradian sr -

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Tabel.1.2 Beberapa Besaran turunan, satuan dan Dimensinya
Besaran turunan Rumus yang diturunkan Satuan Dimensi
luas ( A ) panjang x lebar (m x m) = m2 [ L ]2
volum ( V ) panjang x lebar x tinggi (m x m x m) = m3 [ L ]3
kecepatan ( V ) perpindahan m/s [L] [T]-1
waktu
percepatan (a) kecepatan m/s2 [L][T] -2
waktu
gaya ( F ) massa x percepatan kg.m/s2 [M][L][T] -2
usaha (w) gaya x perpindahan kg.m2/s2 [M][L]2[T] -2

Pada tabel di atas diberikan beberapa contoh besaran turunan seperti besaran yang mana besaran
ini di turunkan dari besaran panjang, dimana besaran panjang termasuk besaran pokok yang diambil jarak
antara dua goresan pada meter Standar dengan panjang satu meter (disingkat m). Karena panjang satuan
m, sedang lebar satuan m,( masih katagori besaran panjang ), sehingga besar turunan adalah besaran luas ,
Luas (A) = panjang x lebar Sedangkan pada besaran turunan gaya dapat dicari
=mxm sebagai berikut ;
2
=m Gaya ( F ) = massa x percepatan rumus
Sedangkan dimensinya dapat dicari ; = kg x m/s2 satuan
Luas (A) = panjang x lebar = [M] x [L][T] -2 dimensi
= meter (m) x meter ( m) = [M] [L][T] -2 dimensi
= [L] x [L]
= [L] 2
Untuk lebih memahami materi ini silahkan tonton video berikut
https://www.youtube.com/watch?v=GP2htqMp2vE&t=79s
Uji pemahaman konsep 1

1. Yang termasuk ke dalam besaran pokok adalah …


a. Kecepatan
b. Percepatan
c. Gaya
d. Kalor
e. Intensitas cahaya
2. Kelompok berikut ini yang merupakan kelompok satuan besaran pokok adalah …
a. Volt, kilogram, meter
3
b. Sekon, newton, candela
c. Kelvin, mol, ampere
d. Candela, meter, joule
e. Sekon, meter, newton
3. Dimensi dari besaran momentum adalah …
a. [M][L]-2[T]
b. [M][L]-1[T]
c. [M][L][T]
d. [M][L][T]-1
e. [M][L][T]-2
4. [M][L]2[T]-2 adalah dimensi dari …
a. kecepatan
b. percepatan
c. gaya
d. impuls
e. energi potensial
B. Pengukuran dan alat Ukur
Apa sebenarnya yang kita lakukan sewaktu pengukuran? Langkah apa yang diperlukan untuk
pengukuran? Apa sebenarnya arti mengukur?
Untuk memahami mari kita berdiskusi.

Mari berdiskusi

1. Setiap hari pedagang emas menimbang rata-rata 10 gram emas, dan tiap hari pula
pedagang jeruk menimbang 10 kg jeruk untuk dijual
2. Seorang wasit mengukur waktu para pelari cepat 100 m, sampai finish
3. Untuk membuat pagar halaman sekolah, Anggun memotong bambu setinggi 1,30 m.

Setelah kamu cermati dari ke tiga kalimat di atas, pernyataan no 1, dimana pedagang emas akan
menggunakan alat ukur massa yang lebih teliti di banding pedagang jeruk yang menggunakan timbangan
gantung, alat ukur timbangan apa yang digunakan pedagang emas?
Selanjutnya dalam pernyataan ke 2, seorang wasit akan menggunaan alat ukur yang lebih tepat dan tidak
mungkin menggunakan jam tangan, alat ukur apa kalau begitu ?
Dalam pernyataan no 3 alat ukur yang tepat di gunakan anggun cukup meteran dan mistar.
Bagaimana penyelesaian kamu ?
Kemudian kita lanjutkan kegiatan praktek.
Kegiatan praktek 1
Pengukuran
A. Tujuan.

4
1. Dapat memilih alat ukur dengan besaran yang tepat
2. Dapat mengukur dan menyajikan dalam tabel
B. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. mistar 1. Buku cetak
2. jangka sorong 2. kertas polio
3. micrometer sekrup 3. meja tulis
4. roll meter 4. potongan pipa/cicin /mur < 1’
5. timbangan atau neraca 5. beban logam/batu
6. arloji, stop-watch
7. timbangan gantung
C. Cara Kerja
1. ukur bagian tertentu panjang, lebar,tebal,lingkaran luar, lingkaran dalam, massa benda
dan catat lamanya tiap pengukuran
2.Tulis alat ukur dan hasil pengukurannya untuk masing-masing benda pada tabel
berikut.
TABEL I.1
NO BENDA ALAT UKUR HASIL PENGUKURAN WAKTU
1 Buku Cetak ……………….. Panjang =……, lebar =…… ……….
Tebal buku =……. ……….
2. Meja tulis ……………….. Panjang =……, lebar =…… ……….
3. Kertas polio ………………. Tebal kertas =…… ……….
4. Pipa/cicin/mur ……………….. Diameter luar =…… ………
Diameter dalam = …….. ……….
5. Massa logam < 50g ……………….. Massa = ……… g ……….
Massa batu < 3 kg ………………. Massa =………. kg ……….
D. Pertanyaan.
1. bagaimana kalian dapat menemukan alat yang tepat ?
2. sebutkan alat ukur lain dan penggunaannya yang sering kalian ketahui !
3. coba jelaskan apa yang dimaksud dengan mengukur ?
E. Buat kesimpulannya.

1. Alat ukur.
Setelah kalian melakukan pengukuran pada kegiatan praktek pengukuran, kamu menyadari dalam
pengukuran itu diperlukan alat yang tepat sesuai dengan kebutuhannya dan pada kolom tiga kalian
dapat menuliskannya. Agar kegiatan pengukuran suatu besaran dapat dilakukan dengan teliti, maka
kegiatan mengukur harus menggunakan alat ukur sesuai dengan besaran yang di ukur. Setiap alat
ukur memiliki batas ketelitian terentu, macam-macam alat ukur untuk mengukur besaran panjang,
massa, waktu mempunyai batas dan ketelitian tertentu, yang akan di jelaskan di bawah ini.
a. Alat ukur Panjang
Alat ukur panjang banyak sekali macam, ragam, dan bentuknya. Misalnya mengukur kedalaman
laut dengan alat radar, mengukur jarak pengamat dengan benda didepannya, bisa dengan rangkaian
alat elektronik. Tentunya di sini hanya diberikan mengukur besaran panjang, misalnya dengan
5
mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Alat ukur ini memiliki batas ketelitan berbeda-
beda.. Batas ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat di ukur. Setiap pengukuran terdapat
ketidakpastian dalam mengukur.
1. Mistar atau Penggaris
Alat ukur panjang yang paling sederhana dan dikenal semua orang adalah mistar, pada mistar
umumnya terdapat skala tiap satu garis 1 mm dan skala 1 cm terdapat 10 garis (10 mm) dalam
satu arah, kemudian disisi lain terdapat skala dalam inchi, dimana 1 inchi sama dengan 2,56 cm.
Tetapi minimal kalian dapat mengukur dalam skala mili dan skala senti meter seperti yang
diberikan contoh gambar 1,1 di bawah ini.

0 Cm 1 2 3 4 5 6

Gambar.1.1 Mengukur batang


Hasil pengukuran adalah :
3 cm + 4,5 mm = 3,45 cm. dengan memasukan angka ketidakpastian ( 3,45 cm ± 0,05 cm)
maka hasil pengukuran antara 3,4 cm sampai dengan 3,5 cm.
Mistar memiliki tingkat ketelitian atau ketidakpastian hasil pengukuran 0,5 mm atau sama
dengan 0,05 cm. Yaitu setara dengan setengah dari skala terkecil yang dimiliki mistar tersebut.
ΔX = ½ x skala terkecil
= ½ x 1 mm
= 0.5 mm.
2. Jangka sorong
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur panjang yang memiliki skala rahang tetap dan
skala nonius (bagian yang bergerak). Skala utama memiliki skala terkecil 1 mm dan skala
nonius memiliki skala terkecil 0,1 mm, dengan demikian nilai ketidak pastian jangka sorong
adalah ½ x 0,1 = 0,05 mm.
Alat ini banyak digunakan untuk mengukur diameter dalam atau luar benda berbentuk
lingkaran contohnya mengukur diameter dalam tabung reaksi, pipa dan lain sebagainya.
Perlu diketahui kemampuan alat ukur alat ini maksimum umummya 10 cm .

Gb.Mengukur dengan jangka sorong

Contoh:
Berapakah panjang benda jika diukur dengan menggunakan jangka sorong? Jawab:
6
Pada skala utama menunjukkan angka 1,1…cm, pada skala nonius skala yang paling
sejajar dengan skala utama ialah angka 8 skala nonius.
Jadi panjang benda ialah 1,18 cm.
3. Mikrometer sekrup
Jika kalian ingin mengukur benda-benda yang lebih kecil dari yang diukur oleh alat ukur jangka
sorong, maka harus digunakan alat ukur mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup memiliki dua
skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama di tunjukkan oleh silinder lingkaran pada
arah memanjang, sedang skala nonius ditunjukkan oleh selubung pada lingkaran luar, arah skala
melingkar. Jika selubung luar mikrometer sekrup diputar satu kali putaran, maka skala utama
akan bergeser 0,5 mm, oleh karena selubung luar memiliki 50 skala, maka skala terkecil alat ini
adalah 0,5mm dibagi 50 = 0,01mm/garis. Dengan demikian nilai ketidakpastian millimeter
sekrup adalah skala terkcil dibagi dua.
Nilai ketidak pastian = 0,01 mm : 2
= 0,005 mm

Gb.Mengukur dengan mikroeter sekrup


Contoh:
Berapakah panjang benda yang diperlihatkan oleh mikrometer? Jawab:
Pada skala utama menunjukkan 2,00 mm dan pada skala nonius angka 25 berhimpit
dengan garis mendatar (skala utama). Jadi panjang benda pada angka skala utama + (0.01
x angka skala nonius) = 2,00 mm + (0,01 x 25) mm = 2,25 mm.
b. Alat Ukur Massa
Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan ;
- Neraca ohaus dan neraca dua lengan adalah neraca yang prinsip kerjanya seperti tuas.
- Neraca pegas adalah neraca yang prinsip kerjanya seperti keseimbangan.
- Neraca digital adalah yang paling mudah dan tepat untuk mengukur massa yang prinsip
kerjanya secara elektronik.
Pada dasarnya mengukur massa suatu benda adalah membandingkan massa benda dengan alat
ukur massa standar, yang disimpan di Sevres dekat Paris.
c. Alat Ukur Waktu
Untuk mengukur besaran waktu dapat digunakan jam atau stop-watch. Baik jam atau stopwatch
ada yang menggunakan sistem analog ada juga sistem digital, pada sistem analog alat penunjuk
pengukuran menggunakan jarum dan skala, sehingga alat ini memanfatkan pegas. Adapun
sistem digital penunjuk skala waktu dengan nilai angka, Sehingga batas ketelitian system analog
dan digital sangat berbeda dimana pada stopwatch analog sampai 0,1 sekon sedangkan stop-watch
digital ketelitian mencapai 0,01 sekon.
Dalam penunjuk waktu sekarang banyak yang menggunakan handphone.

7
Misalnya kita akan melakukan pengukuran dengan menggunakan stop-watch, maka langkah-
langkah yangperlu dilakukan adalah :
1. tekan tombol reset, berfungsi untuk meposisikan jarum penunjuk kearah nol ( zero )
2. Tekan dan lepaskan tombol start pada sat pengukuran dimulai.
3. tekan dan lepaskan tombol stop saat pengkuran berakhir
4. Baca skal dengan cara menjumlahkan bacaan pada jarum penunjuk besar (satuan menit )
ditambah bacaan jarum penunjuk kecil ( atuan sekon )
Contoh : Lihat Gambar 1.5d
Posisi jarum penunjuk besar : jarum menunjukkan garis 1 lebih
Posisis jarum penunjuk kecil : jarum menunjukkan angka 30
Hasil pengukuran = 1 menit + 30 sekon
= 1’ 30” = 90 sekon
Stop Watch
Ditambah nilai ketelitian = 90 sekon ± 0,1 sekon, (sumber: Penulis)
maka hasil pengukuran yang sebenarnya adalah 89,9 sekon sampai 90,1 sekon
Untuk lebih memahami materi ini silahkan tonton video berikut https://www.youtube.com/watch?v=j-
ENS6Gm4Rc&t=5s
Uji pemahaman konsep 2
Kerjakanlah beberapa soal di bawah ini pada buku latihan !
1. Tentukan tingkat ketelitian alat ukur di bawah ini
a. mistar b. jangka sorong c.mikrometer sekrup c.jam tangan kalian
2. Tuliskan langkah- langkah menggunakan (mengukur) benda dengan alat ukur jangka sorong
3. Tuliskan hasil pengukuran beserta langkah-langkahnya dengan menggunakan alat ukur sebagai berikut:

2. Angka Penting.
Angka-angka hasil pengukuran terdiri dari angka-angka yang sudah pasti (terbaca pada alat
ukur) dan satu angka terakhir yang ditaksir atau yang diragukan. Kamu dapat berlatih menentukan hasil
pengukuran menggunakan angka penting,
Dari hasil pengukuran panjang dan lebar kertas polio terdapat empat (4 ) angka, ke-empat angka hasil
pengukuran tesebut dinamakan angka penting.
Angka ke 1, ke 2 dan ke 3 dari kiri disebut angka pasti, sedangkan angka ke 4 dinamakan angka taksiran.
Angka pasti adalah angka atau bilangan hasil pengukuran yang tidak diragukan nilainya, dan selanjutnya
angka taksiran yang masih diragukan nilainya. Pada panjang kertas polio 29,93 cm miliki 4 angka penting
yaitu 29,9 angka pasti, sedang 3 merupakan angka taksiran.
a. Aturan angka penting
dalam penulisan angka penting pada hasil pengukuran ditetapkan beberapa aturan yang harus dipenuhi.
8
1. Semua angka bukan nol adalah penting
Contoh ; - 625 cm2 , mempunyai 3 angka penting
- 74,576 cm, mempunyai 5 angka penting
2. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka peting
Contoh ; - diameter uang logam Rp 50,00 keluaran tahun 1999 adalah 2,01 cm,
mempunyai 3 angka penting
- hasil panen padi pak sumantri, menghasilkan 6,015 kg, (4 angka penting)
3. Angka nol yang terletak disebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal bukan merupakan angka
penting kecuali diberi tanda khusus berupa garis bawah.
Contoh : - 5600 gram mempunyai 2 angka penting
- 5600 gram mempunyai 3 angka penting
4. Angka nol terletak disebelah kiri Angka bukan nol, (tetapi tidak didahului oleh angka
bukan nol ), bukan merupakan angka penting.
Contoh ; - 0,0072 Kg emas mempunyai 2 angka penting
- rata-rata siswa dapat mengerjakan soal ulangan fisika 0,025 jam tiap
soalnya,(2 angka penting)
5. Semua angka yang ada di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol merupakan
angka penting.
Contoh : - 12,00 mempunyai 4 angka penting
- 0,0000120 mempunyai 3 angka penting
Untuk lebih memahami materi ini, silahkah tonton video berikut
https://www.youtube.com/watch?v=ecfY9ZxpwbY
b. Aturan operasi Angka Penting
1. Pembulatan Angka Penting.
Ketika angka-angka ditiadakan dari suatu bilangan, nilai dari angka terakhir yang diperhatikan di
tentukan dengan suatu proses yang disebut pembulatan, misalnya bilangan hasil pengukuran di bawah ini
dibulatkan menjadi 3 angka penting ;
a. 21,1288 dibulatkan menjadi 21,1 ( dibulatkan ke bawah )
b. 4,27601 dibulatkan menjadi 4,28 ( dibulatkan ke atas )
2. Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting.
Hasil perhitungan dari penjumlahan dan pengurangan hanya boleh mengandung satu angka
taksiran, banyaknya angka penting pada hasil penjumlahan dan pengurangan ditentukan oleh bilangan
dengan angka yang paling sedikit di belakang koma.
Contoh .
a. tiga kali hasil pengukuran arus yang mengalir pada lampu adalah sebagai berikut ;
I1 = 2,52 mA 3 angka penting
I2 = 2,494 mA 4 angka penting
I2 = 2,50 mA 3 angka penting
+
7,514 mA ada dua angka taksiran, maka diambil satu angka taksiran,
hasilnya 7,51 mA.
9
b. Sebidang tanah milik pak Asep memiliki luas 600 m2, akan dijual oleh Nadia 235 m2 , maka sisa tanah
yang dimiliki pak Asep adalah ….
600 m2 ( 3 angka penting )
235 m2 ( 3 angka penting )

370 m2 hasilnya benar 370 m2


Untuk lebih memahami materi ini, silahkah tonton video berikut
https://www.youtube.com/watch?v=CKXMqZkx7lA
3. Perkalian dan Pembagian Angka Penting.
Hasil perkalian dan pembagian mempunyai angka penting yang sama dengan jumlah angka
penting yang paling sedikit dari bilangan- bilangan yang terlibat dalam perkalian atau pembagian,
Contoh ;
b. 2,982
a. 12,5 m ( 3 angka penting )
8,3 m x ( 2 angka penting ) 1,4__ :
103,75 m2 hasilnya adalah 100 m2 2,13 jadi hasilnya 2,1
Untuk lebih memahami materi ini, silahkah tonton video berikut
https://www.youtube.com/watch?v=3r-GaduG0Nw

Uji pemahaman konsep 3

Hitung hasil operasi angka penting berikut :


No Operasi angka penting Hasil/jawaban
1. 110,34 Volt + 110,4 Volt ………………..
2. 300,6 m + 2,7 m – 50,68 m ……………….
3. 21,53 cm x 11,16 cm ……………….
4. 390 grm + 19 grm + 1,6 grm ……………….
5. 45 cm : 0,97 detik ………………

3. Notasi Ilmiah
Pengukuran-pengukuran yang dilakukan ilmuan untuk mendapatkan data pasti mempunyai nilai
yang sangat berbeda mulai dari hasil pengukuran yang digitnya kecil sampai dengan yang mempunyai
digit panjang, seperti pada kasus di bawah ini ;
a. jarak komponen terintegrasi dalam IC tediri dari ratusan transistor adalah 1 mμ (mili mikro) atau
sama dengan 0,000001 mm sama dengan 0,000000001 m.
b. massa bumi kira-kira 5.980.000.000.000.000.000.000.000 kg
c. panjang gelombang merah terletak di antara 6.500 A0 atau sama dengan 0,0000006500 m
Dari contoh-contoh hasil perhitungan/pengukuran para ahli tersebut merupakan angka yang
sangat pasti, Bagaimana untuk menyederhanakannya?
Untuk menjawab permasalahan ini perlu disederhanakan yang disebut dengan notasi ilmiah, dengan
bentuk
a x 10n
a = angka penting yang nilainya 1 < a < 10
n = merupakan pangkat
10
maka dalam contoh di atas jika disederhanakan dengan notasi ilmiah menjadi ;
a. 0,000000001 m. = 1 x 10-9 m
b. 5.980.000.000.000.000.000.000.000 kg = 5.980 x 1021 kg
= 5,98 x 1024 kg
c. 0,0000006500 m = 6.500 x 10-10 m = 6,5 x 10-7 m
Untuk lebih memahami materi ini, silahkah tonton video berikut
https://www.youtube.com/watch?v=hcPYQPno5Io
4. Jenis Kesalahan dalam Pengukuran
Dalam melakukan pengukuran, maka alat ukur yang digunakan terlebih dahulu harus disesuaikan
dengan alat ukur yang baku, kemudian ditera atau di kalibrasi, di bawah ini kesalahan sistematika alat
ukur itu sendiri :
a. Kesalahan kalibrasi, yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh penyesuaian pembubuhan nilai pada
garis skala saat pembuatan alat, cara memberi nilai skala pada waktu pembuatan alat tidak tepat,
sehingga berakibat setiap kali alat yang digunakan akan melekat pada pengkuran.
b. Kesalahan titik nol, yang disebabkab tergesernya penunjuk nol yang sebenarnya dari garis nol
pada skala.
c. Kesalahan komponen alat ukur seperti melemahnya pegas yang digunakan
d. Gesekan skala selalu timbul antara yang bergerak terhadap bagian alat lain.
e. Kesalahan paralaks, yaitu kesalahan pada arah pandang ketika membaca notasi skala waktu
pengukuran.
Tabel.1.4 Faktor Pengali dalam SI
Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol Faktor
Tera T 1012 desi D 10-1
giga G 109 senti c 10-2
mega M 106 mili m 10-3
kilo k 103 mikro μ 10-6
hekto h 102 nano n 10-9
deka da 101 piko p 10-12
Contoh.
a. Suatu pusat pembangkit listrik tenaga air dapat menghasilkan 25 M watt/ generatornya (25 mega
watt) tiap generatornya atau sama dengan 25 x 106 watt.
b. Arus yang diukur pada lampu pijar 5 watt adalah 22 mA (mili Ampere) sama dengan 0,022 Ampere
c. Suatu memori komputer dapat menyimpan data 44 G byte sama dengan (44 x 109) byte

Uji Pemahaman Konsep 4

Ubahlah ke-dalam Notasi Ilmiah


a. 0,00052 m = ………m, = …….cm, = …….mm
b. 60.000.000.km = ………..km, = ……..m
c. 0,1 grm = ……….grm, = …….ons, = …….kg
d. 1000 Ton = …….Ton, =…………kg
11
e. 720.000 detik = ……sekon = ……menit, = ……jam
f. 72 km/jam = …….m/s
g. Kecepatan cahaya = 300.000.000 m/s, = ……..m/s =…….km/jam

Ringkasan Materi

1. Besaran pokok adalah besaran yang sudah mempunyai acuan tertentu dan terdefinisi serta tidak
dapat diturunkan dari besaran lain, sedangkan besaran turunan adalah besaran ayang diturunkan
dari besaran pokok.
2. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis sebagai
besaran standar.
3. Hasil dari pengukuran adalah nilai/angka dari satuan pengukuran.
4. Alat ukur adalah benda-benda alat yang digunakan untuk mengukur/menilai, yang memiliki
batasan-batasan/skala-skala tertentu, serta memiliki ketelitian tertentu.
5. Angka penting, merupakan angka-angka hasil pengukuran yang terdiri; angka pasti dan angka
taksiran ( saat pebacaan skala/penghitungan tidak menunjukkan ke-angka pasti )
6. Notasi ilmiah, merupakan model cara penyajian hasil pengukuran untuk mendapatkan data pasti.
7. Kesalahan pengukuran merupakan keterbatasan pengukuran dan alat ukur yang dimiliki pengukur
dari alat yang harus diminimalisir.

Uji Kompetensi

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !


1. Berikut yang merupakan besaran pokok adalah…….
a. kuat arus, panjang, gaya d. usaha, gaya, momentum
b. suhu, massa, intensitas cahaya e. suhu, berat, kuat arus
c. suhu, kecepatan, tekanan
2. Besaran yang berdimensi sama dengan dimensi usaha adalah…..
a. momentum c. gaya e. percepatan
b. daya d. energi
3. [M][L][T]-1 adalah dimensi dari ……
a. Kecepatan c. energi potensial e. usaha
b. percepatan d. momentum
4. Alat ukur yang tepat untuk mengukur kecepatan seorang pelari 100 meter adalah :
a. Spedometer c. Stopwatch e. meteran
b. Jam tangan d. jam tangan digital
5. Seorang teknisi sedang mengukur penampang kawat tembaga sebagai bahan dasar kumparan
pompa air dari listrik, maka alat ukur yang tepat adalah mengunakan…..
a. mikrometer sekrup c. jangka sorong e. meteran clos
b. mistar d. semua benar.
6. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong seperti pada gambar.

12
Besarnya hasil pengukuran adalah …
a. 1,50 cm c. 1,52 cm e. 1,54 cm
b. 1,51 cm d. 1,53 cm
7. Pengukuran diameter bola terlihat seperti gambar berikut.

Besarnya hasil pengukuran adalah …


a. 3,30 mm c. 4,00 mm e. 4,40 mm
b. 3,40 mm d. 4,30 mm
8. Dari hasil pengukuran panjang diperoleh angka 0,0070 m. Banyaknya angka penting dari hasil
pengukuran tersebut adalah…..
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
9. Bilangan 7,994 bila dituliskan agar mengandung 2 angka penting adalah …
a. 7,0 c. 7,9 e. 8,1
b. 7,4 d. 8,0
10. Panjang sisi persegi panjang adalah 12 m dan 5,55 m. Dengan menggunakan aturan angka
penting, keliling persegi panjang tersebut adalah … m.
a. 34 c. 35,0 e. 35,10
b. 35 d. 35,1
11. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang adalah 3,22 cm dan 2,1 cm. Dengan
menggunakan aturan angka penting, luas bidang tersebut adalah….cm2
a. 6,762 c. 6,8 e. 6,9
b. 6,76 d. 6,7
12. Seorang siswa melakukan pengukuran tebal sebuah buku dengan micrometer sekrup
hasilnya 5,50 mm dan mengukur lebar serta panjang buku tersebut masing-masing 21,5 cm dan
25,0 cm. maka volume buku tersebut dalam notasi ilmiah….m3
a. 29,6 x 10-5 c. 29,6 x 10-4 e. 29,6 x 10-3
b. 29 x 10-6 d. 29 x 10-7
13. Di bawah ini termasuk kesalahan sistematika dalam pengukuran, kecuali…….
a.kesalahan kalibrasi c.kesalahan paralaks e. kesalahan titik nol
b.kesalahan komponen d.perubahan suhu lingkungan

13
14. Suatu memori computer dapat meyimpan data 160 G byte, setara dengan……. Byte
a. 160 x 10-9 c. 160 x 10-3 e. 160 x 106
b. 160 x 109 d. 160 x 12
15. Massa sebuah electron kira-kira 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg. Jika
dituliskan dalam bentuk notasi ilmiah maka massa electron dapat dituliskan sebagai … Kg.
a. 0,91 x 10-30 c. 091 x 10-32 e. 9100 x 10-34
b. 9,1 x 10-31 d. 910 x 10-33

14

Anda mungkin juga menyukai