Anda di halaman 1dari 46

Oleh:

Kelompok 1
1.Cahaya Kelarisah (bab 1)

2. Tata Oktari Ningsih (bab 1)

3. Sena Aji Prasetia (bab 2)

4. Herzul Supratama (bab 2)

5. Cahyo Adi Nugraha (bab 3)

6. Monica Al Shafira (bab 3)

7. Shifa Rizqiyah Agustina (bab 4)

8. Dwi Putri Kurniawati (bab 4)

9. Yossi Yulinda (bab 5)

10. Oktari Mirhansyah (bab 5)

11. Sonia Hetty Sawitri (bab 6)

12. Vinky Patricia (bab 6)

SMA NEGERI 2 LAHAT

TAHUN AJARAN 2017


Bab I
(Cahaya dan Tata)

Besaran Pokok dan Besaran Turunan

A. Besaran Pokok (Base Quantities)

Besaran yang digunakan dalam fisika dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok
(Base Quantities) dan besaran turunan (Derived Quantities). Besaran pokok adalah besaran
adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari
besaran lain. Besaran pokok (base Quantities) ada tujuh buah. Ketujuh besaran pokok
tersebut dapat kamu lihat pada tabel berikut ini,

No Besaran Pokok Satuan Lambang satuan


1 Panjang Meter m
2 Massa Kilogram Kg
3 Waktu Sekon s
4 Suhu Kelvin K
5 Kuat Arus Ampere A
6 Intensitas Cahaya Kandela cd
7 Jumlah Zat Mol

1.  Standar dan Alat Ukur Panjang

Panjang adalah jarak antara dua titik di dalam ruang. Menurut satuan SI, besaran
panjang dinyatakan dalam meter. Satu meter sama dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya
dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon. Besaran panjang diukur dengan
menggunakan mistar , stikmeter (meteran gulung), jangka sorong, dan mikrometer skrup.
Adapun ketelitian dari masing masing alat tersebut adalah sebagai berikut :

 Mistar (ruler)  memiliki ketelitian 1 mm


 stikmeter (measuring tape) memiliki ketelitian 1 mm
 Jangka sorong (Vernier Calipers) ketelitiannya 0,1 mm
 Mikrometer Skrup (micrometer screw gauge) ketelitiannya 0,01 mm

2.  Standar dan Alat Ukur Massa

Massa suatu benda adalah banyak zat yang dikandung benda tersebut. Menurut satuan
SI, satuan massa adalah kilogram (kg). Dalam kehidupan sehari hari, kita sering
menggunakan istilah berat. Misalnya, berat badan Budi 55 kg. Menurut fisika ungkapan
tersebut tidak tepat, karena 55 kg adalah massa badan Budi. Berat dalam fisika memiliki
pengertian yang berbeda dengan berat dalam kehidupan sehari hari. Menurut fisika, berat
adalah gaya yang dialami oleh suatu benda yang mempunyai massa yang diakibatkan karena
adanya gaya tarik bumi. Sesuai dengan pengertian ini, maka berat suatu benda di tempat
tempat yang berlainan mungkin berbeda beda tergantung besarnya gaya grafitasi di tempat
tersebut.

Satu kilogram didefinisikan sebagai massa dari suatu silinder yang dibuat dari
campuran platina-iridium yang disebut kiligram standar, yang disimpan di Lembaga berat dan
ukuran Internasional di Paris, Perancis. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran
massa adalah neraca. Terdapat beberapa jenis neraca, antara lain neraca duduk, neraca
elektronik, dan neraca lengan.

3.  Standar dan Alat Ukur Waktu

Satuan standar untuk waktu adalah seko atau detik. Satu sekon didefinisikan sebagai
selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak
9.192.631.770 kali. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran waktu antara lain
arloji dan  stopwatch.

4.  Standar dan Alat Ukur Suhu

Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu benda. Satuan standar untuk suhu
adalah Kelvin. Satuan lain yang sering digunakan di Indonesia adalah derajat Celcius,
sedangkan di Amerika dan Inggris pada umumnya menggunakan derajat fahrenheit. Alat
untuk mengukur suhu adalah termometer. Untuk mengetahui lebih jauh tentang suhu, akan
dibahas lebih rinci pada artikel berikutnya.
B. Besaran Turunan (Derived Quantities)

Besaran turunan adalah besaran yang satuan satuannya diturunkan dari satuan-satuan
besaran pokok. Jumlah besaran turunan sangat banyak, semakin berkembangnya ilmu fisika,
dimungkinkan akan muncul lagi besaran turunan yang baru. Contoh besaran turunan yang
sekarang dikenal dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.

1.Alat Ukur Besaran Turunan

Saat ini banyak besaran turunan yang dapat diukur secara langsung, artinya sudah ada alat
ukurnya. Misalnya, tekanan udara diukur dengan barometer, gaya diukur dengan
dinanometer. dan volume air diukur dengan gelas ukur. Sementara itu untuk mengukur luas
atau volume suatu benda yang bentuknya beraturan kita dapat menggunakan rumus
matematika.
Soal Essay Besaran dan Satuan 

1. Sebutkan 7 contoh besaran pokok dan satuanya!


Pembahasan:

No Besaran Pokok Satuan


1 Panjang Meter
2 Massa Kilogram
3 Waktu Sekon
4 Kuat Arus Listrik Ampere
5 Suhu Kelvin

2. Apabila diketahui satuan gaya sebesar Kg m/s2, maka gaya ini diturunkan dari
besaran ... 
pembahasan:
kg = satuan besaran massa , m = satuan besaran panjang, dan s = satuan besaran
waktu. Jadi Gaya diturunkan dari besaran masa, panjang dan waktu(besaran pokok)

3.Hasil pengukuran panjang meja yaitu 1,5 meter. Tentukan mana yang dinamakan
dengan besaran, nilai besaran dan satuanya?
pembahasan:
Panjang meja 1, 5 meter 
=> Panjang = besaran 
=>1,5 meter = nilai besaran
=> meter = satuanya

4. Jelaskan perbedaan besaran Pokok dan turunan!


pembahasan:
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok, sedangkan
besaran pokok yaitu besaran yang satuannya telah ditentukan lebih dahulu
berdasarkan kesepatan 

5. Perhatikan data berikut ini!


Massa, volume, waktu, massa jenis luas, tekanan, panjang kuat arus, suhu, gaya.
Berdasarkan data tersebut, kelompokkan yang termasuk besaran pokok dan besaran
turunan?
Pembahasan :
Besaran pokok adalah massa , waktu, panjang dan kuat arus, suhu
Besaran turuanan adalah luas, volume dan massa jenis, gaya, tekanan

6. Sebutkan contoh satuan1. Pembahasan nomor 1


untuk besaran panjang?
Pembahasan :
Contoh satuan tidak baku : Panjang diukur dengan satuan depa, hasta, jengkal 
Contoh satuan baku : panjang diukur dengan satuan km, m, cm, 
7. Konversikan satuan berikut ini!
a. 1.500 cm = ... m
b. 2000 gram =........kg
. Pembahasan :
a. 1.500 cm = 1.500 × 1/100m = 15 m
b. 2.000 g = 2.000 × 1/1.000kg = 2 kg

8. Konversikan satuan di bawah ini!


a. 1,5 jam = ... menit
b. 30 l = ....... cm3
Pembahasan :
a. 1,5 jam = 1,5 × 60 menit = 90 menit
b. 30.000 cm3

9. Mudawam bekerja dalam sehari 8, 5 jam, apabila diubah dalam secon maka
Mudawam bekerja selama!
Pembahasan :
8,5 jam x 60 menit x 60 detik = 30.600 jam

10. Putri memberikan gaya pada meja 20 N. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan
mana yang merupakan besaran dan satuan!
Pembahasan :
Gaya adalah besaran dan Newton adalah satuannya
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur, satuan yaitu pembanding
dalam pengukur
C. Dimensi Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Dimensi dari besaran pokok adalah dengan tabel seperti berikut :

Lalu, untuk menentukan dimensi dari besaran turunan, kita harus memasukkan rumus-rumus
yang menggunakan beberapa dimensi dari besaran pokok yang sesuai dengan besaran turunan
tersebut.

Luas = sisi (L) x sisi (L) = L2

Volume = sisi (L) x sisi (L) x sisi (L) = L3

Kecepatan = jarak (L) / waktu (T) = L/T = LT -1

Percepatan = kecepatan (L/T) / waktu (T) = L/T2 = LT -2

Gaya = massa (M) x percepatan (L/T2) = ML/T2 = MLT -2

Usaha = gaya (ML/T2) x jarak (L) = ML2/T2 = ML2T -2

Tekanan = gaya (ML/T2) / luas (L2 ) = ML -1T -2

Massa jenis = massa (M) / volume (L3) = ML -3

Daya = usaha (ML2T -2) / waktu (T) = ML2T -3


Jadi, dari kesimpulan rumus tersebut, diperoleh tabel dimensi dari besaran turunan sebagai
berikut :

contoh soal:

1.Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran-besaran Turunan berikut :

A. Luas
B. Volume
C. Massa Jenis
D. Kecepatan
E. Percepatan
F. Gaya
G. Berat Jenis
H. Tekanan
I. Usaha
J. Daya

pembahasan :
A. Luas = Panjang x Lebar = L x L = L2 .

B. Volume = Panjang x Lebar x Tinggi = L x L x L = L3 .

C. Massa Jenis = massa / Volume = M / L3 = ML-3 .

D. Kecepatan = jarak / waktu   = L / T   = LT-1 .

E. Percepatan = kecepatan / waktu   = LT-1 / T   = LT-2 .

F. Gaya = massa x percepatan  = M x LT-2 = MLT-2 .

G. Berat Jenis = Berat / Volume   = gaya / volume   = MLT-2 / L3 = ML-2T-2 . 


H. Tekanan = gaya / luas = MLT-2 / L2 =  ML-1T-2 .

I. Usaha = gaya x jarak  = MLT-2 x L = ML2T-2 . 

J. Daya   = usaha / waktu  = ML2T-2 / T = ML2T-3 .

2. Buktikan bahwa besaran-besaran berikut adalah besaran yang identik antara energi
potensial dan energi kinetik?
pembahasan:
Energi potensial 
EP = massa x percepatan gravitasi kinetik x tinggi = M x LT-2 x L = ML2T-2 . 

Energi kinetik
EK =  1/2 x massa x (kecepatan)2 = M x(LT-1)2 = ML2T-2 .
karena keduanya memiliki dimensi yang sama, yaitu ML2 T-2 . keduanya adalah
besaran yang identik.
Bab 2
(Cahyo dan Monica)
Notasi Ilmiah Dan Angka Penting
1.Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah adalah suatu cara menuliskan suatu bilangan dengan
meringkas bilangan nol menjadi bilangan sepuluh berpangkat. Tujuan notasi
ilmiah adalah untuk mempermudah dan mempersingkat penulisan angka-
angka yang terlalu banyak tersebut. Bila dirumuskan maka bentuknya akan
seperti rumus dibawah ini

a...x 

a = bilangan asli dari 1 sampai 9 (bilangan penting).

n = pangkat, dengan n adalah bilangan bulat (orde).

Berdasarkan notasi tersebut, maka massa elektron dapat ditulis menjadi


9,11 x   kg, sedangkan massa Jupiter adalah 6, 698 x   kg.

Untuk mencari nilai a dan n, dapat digunakan melalui cara berikut.


a. Untuk bilangan   10, beri tanda koma desimal ke kiri sampai tertinggal 1
angka (a,...). Hitung angka yang terlewati saat memindahkan tanda koma
desimal. Jumlah angka yang terlewati merupakan pangkat (n) dan bernilai
positif (+).
b. Untuk bilangan   1, pindahkan tanda koma desimal ke kanan sampai ke
satu angka yang bukan angka nol. Hitunglah angka yang terlewati saat
memindahkan tanda koma tersebut. Jumlah angka yang terlewati
merupakan pangkat (n), dan bernilai negatif (-).

Contoh menulis notasi ilmiah:


- Dalam fisika, besar permeabilitas ruang hampa adalah 0,000001257 Tm/A.
0,000001257 Tm/A = 1,257 x   Tm/A

- Kecepatan cahaya adalah 300.000.000 m/s.


300.000.000 m/s = 3,0 x   m/s
- Muatan elektron adalah 0,00000000000000000016 C.
0,00000000000000000016 C = 1,6 x   C

contoh soal :

1. tentukan notasi ilmiah dari 575.000.000.000.000 adalah ....

pembahasan : 5,75 x  1014

2. tentukan notasi ilmiah dari 235.000.000 adalah ....

pembahasan : 2,35 x 10 8

3. tentukan notasi ilmiah dari 45000000000 adalah ....

pembahasan : 4,5 x 10 10

4.tentukan notasi ilmiah dari 320 adalah .....

pembahasan : 3,2 x 10 2

2.Angka Penting
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil.pengukuran
yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat
ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Sedangkan angka
eksak/pasti adalah angka yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang
diperoleh dari kegiatan membilang (menghitung).

Contoh soal:

1. Panjang tali yang diukur oleh seorang siswa adalah 0,20350 m.


Jumlah angka penting hasil pengukuran tersebut adalah

jawab: . Yang termasuk angka penting adalah 2, 0, 3, 5, 0. Angka 0 yang


terletak di depan koma bukan merupakan angka penting.

2. Hasil pengukuran panjang sebuah benda adalah 0,02030 m. Hasil pengukuran


tersebut mempunyai angka penting sebanyak.....
Jawaban:
Yang termasuk angka penting adalah 2030. Angka 0 yang terletak di depan koma
dan angka 0 yang terletak di depan angka 2, bukan merupakan angka penting.
3. Hasil pengukuran  panjang sebuah benda adalah 10,3 cm dan lebarnya adalah
6,5 cm. Luas benda tersebut mempunyai angka penting sebanyak …
Jawaban :
10,3 mempunyai tiga angka penting, sedangkan 6,5 mempunyai dua angka penting.
Angka penting paling sedikit adalah dua yang dimiliki oleh bilangan 6,5. Hasil
perkalian 10,3 dan 6,5 harus mempunyai angka penting sebanyak dua angka
penting (angka penting paling seidkit). 10,3 x 6,5 = 66,95 = 67.
4. Hasil pengukuran diameter sebuah lingkaran adalah 4,50 cm. Keliling lingkaran
mempunyai angka penting sebanyak…(π=3,14) :
Jawaban :
Diameter lingkaran 4,50 cm, mempunyai tiga angka penting. Hasil perkalian harus
mempunyai angka penting sebanyak tiga.
5. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 13,23 m dan 4,3 m.
Menurut aturan angka penting,luas lantai tersebut adalah …
Jawaban:
Panjang mempunyai angka penting sebanyak empat (13,23) dan lebar mempunyai
angka penting sebanyak dua (4,3). Sesuai aturan perkalian angka penting, hasil
perkalian harus mempunyai angka penting sebanyak angka penting paling sedikit,
yakni dua. 13,23 x 4,3 = 56,889. Hasil perkalian ini dibulatkan menjadi 57.

BAB 2
(Sena )

 vektor
A. Besaran Vektor
besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah contohnya: Gaya,
Kecepatan, Percepatan dan Momentum.
1. notasi dan gambar vektor
vektor dapat digambarkan dengan anak panah. panjang anak panah
menyatakan besar(nilai) vektor dan arah anak panah menyatakan arah vektor.
2.komponen komponen vektor
sebuah vektor dapat diuraikan pada koordinat cartecius menurut sumbu X dan
sumbu Y. sebuah vektor dapat diuraikan misalnya sumbu X positif

rumus:
Ax Ay
[ cos α: →Ax: A.cosα ] [ sin: → Ay : A sin α ]
A A
Ay
sedangkan arah vektor yang ditentukan oleh tanda: dengan a adalah sudut yang
Ax
dibentuk oleh vektor A dengan sumbu X positif. Rumus besar dan arah vektor
ditentukan dengan cara berikut :
Vy
v:√ V x 2 +Vy 2 dan tan x :
Vx
BAB 4
(SHIFA DWI)

A.Pengertian Kecepatan
Merupakan gerak suatu benda untuk mengubah posisi (Δs) dari titik acuan ke titik akhir
tentunya terjadi dalam selang waktu (Δt) tertentu.

B.Macam-macam Kecepatan
1. Kecepatan Tetap

Benda dikatakan bergerak dengan kecepatan tetap untuk melakukan perubahan kedudukan yang
sama, dan waktu yang diperlukannya juga sama.

Sebagai contoh, sebuah kendaraan yang kedudukannya berubah sejauh 15 km dalam waktu 30
menit.Kendaraan tersebut dikatakan berkecepatan tetap jika untuk 15 km selanjutnya waktu yang
dilalui tetap, yakni selama 30 menit.

Dan berdasarkan penjelasan di atas, secara matematis kecepatan tetap bisa ditulis sebagai:

Keterangan:
Δs=perubahankedudukan(meter=m)
Δt=selangwaktu(sekon=s)
v = kecepatan (meter/sekon = m/s

Kecepatan (v) merupakan besaran vektor yang nilai & arahnya tergantung pada arah perubahan
posisi.Dan untuk mengukur kecepatan bisa digunakan alat yang disebut dengan speedometer.

Jika kita menghitung jarak (panjang perubahan posisi yang terjadi), dinotasikan x, dan dibagi selang
waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak itu, maka hasil yang didapatkan bukan suatu nilai
kecepatan, melainkan laju.

Laju sendiri merupakan besaran skalar yang tidak mempunyai arah. Notasi laju sama dengan notasi
kecepatan, yaitu v, dan persamaannya adalah:

Keterangan:
x=jarak/panjangperubahanposisi(meter=m)
Δt=selangwaktu(sekon=s)
v = kecepatan (meter/sekon = m/s)

Meskipun dalam Sistem Internasional (SI) satuan kecepatan dan laju ialah m/s, dan sering kita
menjumpai satuan kecepatan dan laju dalam km/jam.Salah satunya ialah speedometer kendaraan
bermotor.

Dan bagaimana cara mengubah satuan km/jam menjadi satuan SI? Silahkan perhatikan uraian
berikut ini!
Ingatlah bahwa 1 km = 1.000 m serta 1 jam = 3.600 sekon. Sehingga,

Dari uraian di atas diperoleh perbandingan yang bisa digunakan, yaitu:

2. Kecepatan Rata-Rata

Di saat kita berjalan, kita tidak bisa mengukur kecepatan perjalanan kaki kita secara kuantitatif.
Tetapi, rasakanlah langkah-langkah itu!

Saat kita sedang terburu-buru, tentunya langkah kita akan cepat. Dan sesaat kemudian, kita
terhambat oleh kerumunan anak-anak. Dan perlahan namun pasti kita akan memperlambat jalan kita.
Setelah melaluinya, langkah kita kembali tergesa-gesa.

Pada gerak dengan kecepatan berubah-ubah seperti yang telah dijelaskan diatas, kita bisa
menentukan kecepatan rata-rata dari gerak yang telah dilakukan.

Kecepatan rata-rata merupakan hasil bagi perpindahan total yang ditempuh benda oleh selang waktu
total yang diperlukan untuk menempuh perpindahan total tersebut.

Persamaannya ialah:

Keterangan:
Δstot=totalperpindahanbenda(m)
Δttot=totalselangwaktu(s)
v = kecepatan rata-rata (m/s)

Contoh Soal Kecepatan & Pembahasan


1. Jarak antara kota Tuban dan Pasuruan 175 km. Ayah berangkat dari kota
Tuban pukul 
07.00 dengan mengendarai mobil. Jika keceptan rata-rata mobil ayah 70
km/jam, ayah 
akan tiba di Pasuruan pukul....

Pembahasan :

Diketahui : Jarak = 175 km, Kecepatan = 70 km


Ditanyakan waktu
Waktu = Jarak : Kecepatan
= 175 : 70
= 2,5 jam
Jadi ayah akan tiba di kota Pasuruan pukul : 07.00 + 02.30 = 09.30

2. Sebuah bus berangkat dari kota Bandung pukul 08.40 WIB menuju Jakarta.
Jarak antara 
Bandung - Jakarta 180 km. Jika bus tiba di Jakarta pukul 11.10 WIB,
kecepatan rata-rata 
bus adalah....km/jam

Pembahasan :
Diketahui : 
Waktu = 11.10 - 08.40 = 2,5 jam (02.30)
Jarak = 180 km
Ditanyakan kecepatan
Kecepatan = Jarak : Waktu
= 180 : 2,5
= 72
Jadi kecepatan rata-rata bus adalah 72 km/jam

3. Jarak antara sekolah dengan rumah Aris 4,2 km. Aris berangkat dari rumah
pukul 06.25. 
Agar pada pukul tujuh sudah sampai di sekolah. Aris harus mengayuh sepeda
dengan 
keceptan...m/detik

Pembahasan :
Diketahui : Jarak = 4,2 km = 4.200 m
Waktu - 07.00 - 06.25 = 35 menit = 35 x 60 detik = 2.100 detik
Ditanyakan kecepatanKecepatan = Jarak : Waktu
= 4.200 : 2.100
= 2 m/detik

Jadi agar tepat pukul tujuh tiba di sekolah Aris harus mengayuh sepeda
dengan kecepatan rata-rata 2 m/detik.

4. Jarak antara Merak - Bakaheuni kira- kira 36 km. Sebuah kapal feri
berangkat dari 
merak pukul 12.00 dan sampai di Bakaheuni pukul 13.48. Kecepatan rata-rata
kapal feri 
tersebut adalah....km/jam

Pembahasan :
Diketahui :
Jarak = 36 km
Waktu = 13.48 - 12.00 = 01.48 atau 1,8 jam
Ditanyakan kecepatan

Kecepatan = Jarak : Waktu


= 36 : 1,8
= 20 m/jam
Kecepatan rata-rata kapal feri adalah 20 km/jam

5. Jarak antara kota A dan kota B 240 km. Sebuah bus berangkat dari kota A
pukul 16.00. 
Di perjalanan bus beristirahat selama 30 menit. Bus tersebut melaju dengan
kecepatan 
rata-rata 60 km/jam, maka bus tersebut akan tiba di kota B pukul....

Pembahasan :

Diketahui :Jarak = 240 km


Kecepatan = 60 km/jam
Ditanyakan waktuWaktu = Jarak : Kecepatan
= 240 : 60
= 4 jam

Jadi bus tersebut akan tiba di kota B pukul :


16.00 + 04.00 + 30 menit (istitirahat) = 20.30

6. Dengan kecepatan 20 m/menit, Andi dapat mengelilingi lapangan dalam


waktu 7,5 menit. 
Jika kecepatan berlari andi ditingkatkan menjadi 25 m/menit. Andi dapat
mengelilingi 
lapangan yang sama dalam waktu....menit

Pembahasan :
Diketahui :Kecepatan = 20 m/menit
Waktu = 7,5 menit
Jarak = Kecepatan x waktu
= 2o x 7,5
= 150 m
Jika jarak tersebut ditempuh dengan kecepatan 25 m/menit maka :
Waktu =Jarak : Kecepatan
= 150 : 15
=6
Jadi Andi membutuhkan waktu 6 menit untuk mengelilingi lapangan
dengan kecepatan 25 m/menit

7. Kereta api Shinkasen mampu melaju dengan kecepatan 300 km/jam. Jika


kereta api 
Shinkasen dioperasikan di Indonesia maka kota Jakarta dan Semarang yang
berjarak 525 
km dapat ditempuh dalam waktu....jam.

Pembahasan:

Diketahui:Kecepatan=300km/jam
Jarak=525km
Ditanyakanwaktu
Waktu=Jarak :
Kecepatan=525:300
= 1,75 jam atau 1 jam 75 menit (1 3/4 jam)

8.Adi sedang melakukan perjalanan dengan menempuh jarak 50 km


menggunakan sepeda motor. Di 45 menit pertama, ia melaju dengan
kecepatan tetap dan jarak yang ia tempuh hanya 30 km. Kemudian, Adi terus
mempercepat laju sepeda motornya sehingga dalam 10 menit ia bisa
menempuh sisa jarak yang harusialalui.
Maka,Tentukanlah(dalamm/s):
a.kecepatantetapdariperjalananAdiselama45menitpertama
b. kecepatan rata-rata dari perjalanan Adi

Penyelesaian:

Diketahui : jarak total yang ditempuh oleh Adi adalah s = 50 km, 45


menit pertama (t1) menempuh jarak (s1) 30 km dengan kecepatan tetap
serta sisa jaraknya ditempuh dalam waktu (t2) 10 menit dengan
kecepatan yang berubah-ubah.

Ditanya:
a.kecepatantetap
b. kecepatan rata-rata

Jawab:

A.Pengertian Percepatan
Suatu benda akan mengalami percepatan apabila benda tersebut bergerak dengan
kecepatan yang tidak konstan dalam selang waktu tertentu. Misalnya, ada sepeda yang
bergerak menuruni sebuah bukit memiliki suatu kecepatan yang semakin lama semakin
bertambah selama geraknya.Gerak sepeda tersebut dikatakan dipercepat. 

Jadi percepatan adalah laju perubahan kecepatan tiap satuan waktu. 

B.Rumus Percepatan
Secara matematis, Percepatan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan:

a = percepatan (m/s²)
delta v = kecepatan (m/s)

delta t = waktu (s)

Percepatan merupakan besaran vektor.Percepatan dapat bernilai positif (+a) dan bernilai


negatif (-a) bergantung pada arah perpindahan dari gerak tersebut. Percepatan yang
bernilai negatif (-a) sering disebut dengan perlambatan. 
Pada kasus perlambatan, kecepatan v dan percepatan a mempunyai arah yang
berlawanan.Berbeda dengan percepatan, percepatan rata-rata didefinisikan sebagai
perubahan kecepatan terhadap selang waktu tertentu.
Percepatan rata-rata memiliki nilai dan arah.Percepatan rata-rata dapat dituliskan sebagai
berikut.

Keterangan:
delta v = perubahan kecepatan (m/s)
delta t = perubahan waktu (s)
a = percepatan rata-rata (m/s²)

Contoh Soal Percepatan

1. Pemain sky es meluncur dengan kecepatan awal 5 m/s setelah 10 sekon kemudian
meluncur dengan kecepatan 15 m/s. Berapakah percepatan yang dialami oleh pemain sky?

Diketahui : v1 = 5 m/s ; v2 = 15 m/s karena mobil berhenti ;

t1 = 0  sekon ; t2 = 10 sekon

Percepatan yang dialami oleh pemain sky tersebut adlaah 1 m/s 2

2.Sebuah partikel bergerak dengan percepatan 4 m/det 2. Apabila semula kecepatan partikel 2 m/det.
Berapa kecepatan partikel setelah 5 detik?Di mana posisi partikel bila partikel semula berada di x 0 = 2
m?
Jawaban Soal Percepatan Konstan

Diketahui :

a = 4 m/det2,                   vo= 2 m/det,                     t = 5 det, xo= 2 m

Jawab :

Posisi partikel dapat dihitung dengan menggunakan persamaan  dengan nilai-nilai di atas.
3.Diketahui sebuah benda bergerak dengan kecepatan 5 meter/detik. Benda ini kemud
ian mengalami pertambahan kecepatan (percepatan) sebesar 2 meter/detik. Hitunglah 
berapa kecepatan dan jarak yang telah ditempuhnya dalam waktu 2 detik.
Penyelesaian:
Dik:
So = 0
Vo = 5 m/s
a  = 2 m/s2
t  = 2 s

Dit:
A. V ?
B. S ?

Jawab:
A. V = Vo + a.t
 = 5 + 2.2
 = 9 meter/detik

B. S = So + Vo . t  + 1/2 . a . t2
= 0 + 5.2 + 0.5 . 2 . 22
= 10 + 4
=14 m
4.Sebuah mobil diketahui mulamula bergerak dengan kecepatan 10 meter/detik. Mobi
l ini kemudian berhenti dalam waktu 2 detik setelah direm secara tibatiba. Berapakah 
perlambatan yang dialami mobil tersebut? Setelah berapa meterkah mobil tersebut ber
henti (mulai dari saat di rem)?
Penyelesaian:
Dik :
So = 0
V0 = 10 m/detik
V = 0 (karena mobil berhenti)
t = 2 detik
Dit :
A. Perlambatan (a) ?
B. Jarak (s) mulai saat di rem sampai berhenti?

Jawab :
A. 
Vt = Vo + a.t
0 = 10 + a.2
- 2.a= 10
a = -5 m/s2

B.  
S  = So + Vo . t  + 1/2 . a . t2
= 0 + 10.2 + 0.5 . -5. 22
= 0 + 20 + (-10)
= 10 meter
5.Hitunglah percepatan yang dialami sebuah benda yang pada awalnya diam, kemudia
n dalam waktu 5 detik dapat menempuh jarak 25 meter!
Penyelesaian:
Dik :
So = 0
V0 = 0 (karena awalnya benda tersebut dalam keadaan diam)
t = 5 detik
S = 25 meter

Dit :
Percepatan (a) yang dialami benda?

Jawab :
S  = So + Vo . t  + 1/2 . a . t2
25 = 0 + 0. 5 + 0.5 . a. 52
25 = 12,5. a 
a = 2 m/s2

6.Sebuah benda bergerak lurus berubah beraturan. Setelah bergerak dalam waktu 10 d
etik, jarak yang ditempuhnya menjadi 230 meter dan kecepatannya menjadi 10.5 m/de
tik. Berapakah kecepatan awal dan percepatan yang dialami oleh benda tersebut?
Penyelesaian:
Dik :
So = 0
V = 10.5 m/detik
t = 10 detik
S = 230 meter

Dit :
Vo dan a?
Jawab :
Vt = Vo + a.t
10.5= Vo + a.10
Vo = 10.5 - 10a

S  = So + Vo . t  + 1/2 . a . t2
230 = 0 + (10.5 - 10a).10 + 0.5 .a. 102
230 = 105 - 100a + 50a
230 = 105 - 50a
50a = 105 - 230
50a = - 125
a  = - 2,5 m/s2 (tanda negatif menandakan benda mengalami perlambatan)

Vo = 10.5 - 10a
= 10.5 - 10.(-2,5)
= 10.5 + 25
= 35,5 m/s

Jarak & Pembahsaan


Ketika di kelas 1 SMP Anda telah mempelajari gerak, yang meliputi definisi gerak, gerak relatif, jarak,
perpindahan, kelajuan, kecepatan, dan percepatan. Ada baiknya di sini kita bahas lebih mendalam
beberapa pengertian tersebut. Yang pertama yang akan kita bahas adalah pengertian jarak dan
perpindahan. Untuk itu, ikuti gambaran berikut yang akan membawa kita pada pemahaman tentang
perbedaan jarak dengan perpindahan.
Pada Gambar 2.2 terdapat sebuah  sungai yang memisahkan rumah Dita dengan
sekolahnya. Untuk sampai ke sekolahnya, Dita selalu berjalan melewati sebuah jembatan
yang terletak agak jauh dari rumahnya. Dita berjalan dari rumahnya (titik A) menyusuri jalan
menuju jembatan (titik B) yang jauhnya 100 m. Kemudian ia menyeberang melewati
jembatan sepanjang 10 m menuju titik C dan akhimya berjalan lagi sejauh 100 m menuju
sekolahnya (titik D). Total perjalanan yang ditempuh Dita dari rumah menuju sekolahnya
adalah 100 m + 10 m + 100 m = 210 m. Total peijalanan 210 m ini disebut jarak yang
ditempuh Dita. Jadi, jarak merupakan panjang keseluruhan lintasan yang ditempuh
Dengan demikian, perpindahan Dita adalah dari A ke D. Karena perpindahan mempunyai arah, maka
perpindahan merupakan besaran vektor. Berapakah besamya perpindahan Dita?

Jarak merupakan besaran skalar, yaitu panjang keseluruhan lintasan yang ditempuh; sedangkan perpindahan
merupakan besaran vektor, yaitu perubahan posisi dari titik asal ke titik akhir.Dalam contoh di atas, besamya
perpindahan berbeda dengan jarak yang ditempuh.

Mungkinkah besar perpindahan sama dengan jarak tempuh? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
kita andaikan bahwa jembatan penghubung tersebut berada tepat di depan rumah Dita, sehingga Dita
tidak perlu lagi berjalan sejauh 100 m menuju jembatan, tetapi bisa langsung melewati jembatan dan
sampai di sekolahnya. Berapakah jarak yang telah ditempuh oleh Dita dalam kasus ini? Tentu saja
Dita hanya menempuh jarak sepanjang 10 m. Berarti, besar perpindahan Dita sama dengan jarak
yang ditempuh. Kasus semacam ini terjadi hanya jika benda bergerak dari titik asal ke titik akhir
dengan lintasan yang merupakan garisnlurus yang menghubungkan kedua titik.

Dalam gerak satu dimensi, cara sederhana untuk menentukan arah per- pindahan adalah
dengan menetapkan suatu titik sebagai titik asal, dan menentukan satu arah sebagai arah
positif, sedangkan arah yang berlawanan merupakan arah negatif. Dengan cara demikian,
titik-titik lain dalam garis itu dituliskan sebagai bilangan-bilangan baik positif maupun negatif
tergantung pada arahnya. Sebagai contoh, jika titik B kita tentukan sebagai titik asal, dan
arah ke kanan sebagai arah positif, maka titik C berada pada +2 m, sedangkan titik A berada
pada 4 m. Tanda negatif menandakan arah posisi tiiktersebut dari titik asal. (Lihat Gambar
2.4)

Jika kita nyatakan dalam bentuk persamaan, perpindahan (∆s) dari titik A ke titik B dituliskan dengan

∆s = sB– sA
di mana ∆s = perpindahan (lambang ∆ dibaca “delta”, yang artinya perubahan),

sB = koordinat atau posisi titik B,

sA = koordinat atau posisi titik A

Jarak adalah sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda


yang bergerak dalam selang waktu tertentu.
Jarak merupakan besaran skalar yang tidak bergantung pada arah. Jika
belum paham mengenai apa itu besaran skalar silahkan baca artikel
tentang pengertian dan contoh besaran vektor dan besaran skalar. Besar
jarak dihitung dengan mengakumulasikan panjang lintasan total yang
ditempuh oleh suatu benda dari mulai bergerak sampai berhenti. Lalu
apa itu perpindahan?
Rumus Jarak

x = x   + x   + x   + x   +…+x  atau
1 2 3 4 n 

s = s   + s   + s   + s   +…+s
1 2 3 4 n

Rumus jarak tersebut berlaku untuk semua arah gerak benda baik yang
segaris, tegak lurus maupun sembarang arah. Perhatikan contoh berikut

Sedangkan untuk perpindahan, rumusnya secara umum adalah sebagai


berikut:
Rumus Perpindahan Secara Umum

∆s =  jarak terdekat dari posisi awal ke posisi akhir


Untuk mencari nilai perpindahan, disetiap arah gerak yang berbeda,
rumusnya juga berbeda.Rumus perpindahan suatu benda yang arah
geraknya segaris berbeda dengan rumus perpindahan gerak benda yang
arahnya tegak lurus begitupun dengan benda yang arah geraknya
sembarang. Perhatikan gambar berikut:
Perbedaan Jarak dengan Perpindahan
Berdasarkan definisi dan rumus jarak dan Perpindahan, maka dapat
disimpulkan beberapa hal mengenai perbedaan jarak dengan
perpindahan yaitu sebagai berikut:

Daftar Perbedaan Jarak dengan Perpindahan


Jarak Perpindahan

Jarak adalah besaran skalar Perpindahan adalah besaran


vektor
Jarak merupakan panjang lintasan Perpindahan hanya ditentukan
gerak sebuah benda oleh kedudukan awal dan
kedudukan akhir
Jarak selalu bertanda positif Perpindahan dapat bertanda
positif atau negatif bergantung
arah perpindahan

CONTOH SOAL & PEMBAHASAAN


1.Sebuah pesawat terbang bergerak mendatar dengan kecepatan 250 m/s melepaskan bom dari
ketinggian 2000 m. Jika bom jatuh di B dan g = 10 m/s², maka hitunglah jarak AB!
Pembahasan:

iketahui:

vx = 250 m/s

h atau y = -2000 m (negatif (-) karna arah bomnya kebawah)

g = 10 m/s²

Ditanya: jarak AB (xAB)

Jawab:

Tinjau gerakan pada sumbu x (mendatar), yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dengan kecepatan
vx, sehingga koordinat x dicari dengan rumus:

x = vx.t

x = 250.t

Jadi untuk menghitung x kita harus mencari terlebih dahulu nilai t (waktu yang dibutuhkan bom
tersebut untuk sampai di B). Dengan meninjau pada sumbu y (GLBB), didapatkan:

Gerakan bom merupakan gerakan jatuh bebas, sehingga v0y = 0. Maka:

Sehingga jarak AB:

x = 250.t
x = 250(20) = 5000 m

(Alternatif)

Nah, jika cara diatas terlalu panjang, berikut saya berikan rumus singkatnya:

Sehingga rumus x menjadi:

jadi jarak AB adalah 5000 m.

2.Seorang anak melempar batu dengan kecepatan awal 20 m/s dan sudut elevasi 30˚secara
horizontal. Jika percepatan gravitasi 10 m/s². Maka hitunglah:

a) Ketinggian maksimum batu

b) Waktu yang diperlukan untuk sampai di titik tertinggi

c) Jarak terjauh yang dicapai batu

d) Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai jarak terjauh

Pembahasan:

Diketahui:

α = 30˚

vo = 20 m/s

g = 10 m/s²

Jawab:
a) ketinggian maksimum (hmax)

b) waktu yang diperlukan untuk sampai di titik tertinggi (tmax)

c) Jarak terjauh yang dicapai batu (xterjauh)

d) Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai jarak terjauh (tterjauh)

3.
Pada suatu hari, Abenx berlari mengelilingi lapangan sepak bola di
kampung Pujo Asri. Panjang lapangan tersebut adalah 100 m dan
lebarnya 50 m. Abenx berangkat dari titik A dan berhenti di titik C
dengan melewati titik B. Sementara itu, Fatur berlari dari titik A dan
berhenti di titik D dengan melewati titik B dan C pada lapangan yang
sama. Tentukan jarak dan perpindahan yang ditempuh oleh Abenx dan
Fatur.

Jawab
Untuk Abenx

Jarak yang ditempuh Abenx


Jarak  = AB + BC
s = AB + BC
s = 100 + 50
s = 150 m
jadi jarak yang ditempuh Abenx adalah 150 m
Perpindahan Abenx
Karena lintasan yang ditempuh Abenx berbentuk garis yang tegak lurus,
maka perpindahannya dapat dicari dengan Dalil Pythagoras, sebagai
berikut:

Perpindahan Abenx  = AC∆s  = AC

AC = √(AB  + BC )
2 2

AC = √(100  + 50 )
2 2

AC = √(10000 + 2500)
AC = √12500 = 111,8 m
Jadi, perpindahan yang dialami Abenx adalah 111,8 m.

Untuk Fatur

Jarak yang ditempuh Fatur


Jarak  = AB + BC + CD
s = AB + BC + CD
s = 100 + 50 + 100
s = 250 m
jadi jarak yang ditempuh Fatur adalah 250 m
Perpindahan Fatur
Ingat, perpindahan adalah jarak terdekat dari kedudukan awal ke
kedudukan akhir.

Berdasarkan gambar di atas,


Perpindahan Fatur = AD
AD = BC, berarti
∆s  = BC
∆s  = 50 m
Jadi, perpindahan yang dialami Fatur adalah 50 m.
4. Seseorang mengendarai mobil dari A menuju C kemudian berbalik
menuju B. perhatikan gambar berikut ini.
a. Dari gambar di atas, berapakah jarak yang ditempuh? Dan berapa pula
perpindahannya?
b. Jika mobil bergerak dari A menuju C kemudian berbalik menuju A lagi,
berapakah jarak yang ditempuh? Dan berapa pula perpindahan mobil
tersebut?
Jawab
Untuk jawaban A
Jarak tempuh = AC + CB
s = AB + BC + CB
s = 10 + 20 + 20
s = 50 km
Perpindahan = AB
∆s = AB
∆s = AC – CB (arah berlawanan)
∆s = 30 – 20
∆s = 10 km
Jadi, jarak tempuhnya adalah 50 km dan perpindahannya adalah 10 km

Untuk jawaban B
Jarak tempuh = AC + CA
s = 30 + 30
s = 60 km
Perpindahan = AC − CA
∆s = AC − CA
∆s = 30 − 30
∆s = 0 km
Jadi, jarak tempuhnya adalah 60 km dan perpindahannya adalah 0 km
5.Ani berjalan ke arah Timur sejauh 8 meter. Kemudian ia berbelok ke arah selatan sejauh 6 meter.
Berapakah jarak dan perpindahan yang telah ditempuh oleh Ani?

Jawab : untuk memudahkan kita menjawab, kita gunakan gambar terlebih dahulu :

latihan soal membedakan jarak dan juga perpindahan

jarak adalah panjang lintasan sehingga totalnya adalah 8 meter + 6 meter = 14 meter.

Untuk mencari perpindahan kita memakai rumus pitagoras :

perpindahan =

X2 = 82 + 62
X2 = 64 + 36
X2 = 100

X = akar 100

X = 10 meter

Jadi perpindahan yang telah ditempuh adalah 10 meter. 

6.Seorang anak berlari mengelilingi lapangan yang bentuknya lingkaran dengan diameter
lapangan 14 meter. Jika anak tersebut berlari dari titik A dan kembali ke titik A lagi dalam
waktu 10 menit. Berapakah jarak dan perpindahan yang telah ditempuh anak tersebut ?

Jawab :diameter lingkaran 14 meter sehingga jari-jari lingkaran = 7 meter

Bentuknya lintasannya adalah lingkaran.Jadi panjang lintasan atau jarak yang telah ditempuh anak
berupa keliling lingkaran.
jarak = keliling lingkaran = 2 x phi x jari-jari

jarak = 2 x (22/7) x 7 = 44 meter.

Perpindahan adalah kedudukan awal sampai dengan kedudukan akhir. Karena anak tersebut berlari
dari titik A dan kembali ke titik A, maka anak tersebut perpindahannya dapat dikatakan nol (0)
a.Jarak dan perpindahan
Jarak dan perpindahan mempunyai pengertian yang berbeda. Misalkan Fira berjalan ke barat sejauh
4 km dari rumahnya, kemudian 3 km ke timur. Berarti Fira sudah berjalan menempuh jarak 7 km dari
rumahnya, sedangkan perpindahannya sejauh 1 km.

Berbeda halnya dengan contoh berikut. Seorang siswa berlari mengelilingi lapangan satu kali
putaran. Berarti ia menempuh jarak sama dengan keliling lapangan, tetapi tidak menempuh
perpindahan karena ia kembali ke titik semula.

Contoh lain, ada seorang pejalan kaki bergerak ke utara sejauh 3 km, kemudian berbelok ke timur
sejauh 4 km, lalu berhenti. Berapa jarak yang ditempuh siswa tersebut? Berapa pula
perpindahannya?

Jarak yang ditempuh siswa tersebut berarti keseluruhan lintasan yang ditempuh yaitu 3 km + 4 km =
7 km, sedangkan perpindahannya sepanjang garis putus-putus pada Gambar, yaitu 5 km
(menggunakan phytagoras).

Dengan demikian, jarak didefinisikan sebagai panjang seluruh lintasan yang ditempuh. Perpindahan
merupakan jarak dan arah dari kedudukan awal ke kedudukan akhir atau selisih kedudukan akhir
dengan kedudukan awal. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan
besaran vektor

b.Kecepatan adalah jarak yang ditempuh oleh suatu benda dalam suatu waktu.
Rumusnya :

V = S / T
dengan :

V = kecepatan
S = Jarak
T = waktu
Artinya : apabila ada seseorang yang menempuh jarak sejauh 100 meter dalam waktu 10 detik,
maka kecepatannya adalah 10 m/s. Satuan kecepatan sendiri bermacam-macam, tetapi yang
sering digunakan adalah KM/Jam.

Jika ada seorang pelari yang berhasil memecahkan rekor kejuaraan lari 100 meter dengan
memakan waktu sebesar 10 detik, maka sebenarnya dia sama saja dengan berlari berkecepatan
36 KM/Jam.

c.Percepatan
percepatan adalah perubahan kecepatan pada suatu waktu tertentu.
Rumusnya :

A =  ΔV/ ΔT
dengan :

A = Percepatan
ΔV = perubahan kecepatan
ΔT = perubahan waktu
Artinya : apabila ada seseorang mengendarai mobil yang melaju dengan kecepatan 40 m/s lalu
karena dikejar polisi dia langsung menginjak gas dan dalam 10 detik kecepatan mobil itu
menjadi 60 m/s maka percepatan mobil itu adalah 2m/s. Hal ini dapat dihitung dengan rumus
diatas :
A =  ΔV/ ΔT

A = (60-40)/10
A = 20/10
A = 2 m/s2
Nah perbedaan PERCEPATAN dan KECEPATAN yang paling mendasar
adalah dalam PERCEPATANadalah seberapa cepat sebuah mobil dapat menambah
kecepatannya, sedangkan KECEPATANmencermati seberapa cepat sebuah mobil menempuh
jarak tertentu.
Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa di setiap majalah mobil menunjukkan tentang
seberapa cepat sebuah mobil dapat mencapai kecepatan 100 KM/Jam dari keadaan diam. Setiap
mobil pasti dapat menyentuh kecepatan 100 KM/Jam, tetapi hanya mobil-mobil yang mahal saja
yang dapat menyentuh kecepatan 100 KM/Jam dalam waktu kurang dari 10 detik 

Kecepatan adalah jarak yang ditempuh oleh suatu benda dalam suatu waktu.
Rumusnya :

V = S / T
dengan :

V = kecepatan
S = Jarak
T = waktu
Artinya : apabila ada seseorang yang menempuh jarak sejauh 100 meter dalam waktu 10 detik,
maka kecepatannya adalah 10 m/s. Satuan kecepatan sendiri bermacam-macam, tetapi yang
sering digunakan adalah KM/Jam.

Jika ada seorang pelari yang berhasil memecahkan rekor kejuaraan lari 100 meter dengan
memakan waktu sebesar 10 detik, maka sebenarnya dia sama saja dengan berlari berkecepatan
36 KM/Jam.

Sedangkan percepatan adalah perubahan kecepatan pada suatu waktu tertentu.


Rumusnya :

A =  ΔV/ ΔT
dengan :
A = Percepatan
ΔV = perubahan kecepatan
ΔT = perubahan waktu
Artinya : apabila ada seseorang mengendarai mobil yang melaju dengan kecepatan 40 m/s lalu
karena dikejar polisi dia langsung menginjak gas dan dalam 10 detik kecepatan mobil itu
menjadi 60 m/s maka percepatan mobil itu adalah 2m/s. Hal ini dapat dihitung dengan rumus
diatas :

A =  ΔV/ ΔT

A = (60-40)/10
A = 20/10
A = 2 m/s2
Nah perbedaan PERCEPATAN dan KECEPATAN yang paling mendasar
adalah dalam PERCEPATANadalah seberapa cepat sebuah mobil dapat menambah
kecepatannya, sedangkan KECEPATANmencermati seberapa cepat sebuah mobil menempuh
jarak tertentu.
Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa di setiap majalah mobil menunjukkan tentang
seberapa cepat sebuah mobil dapat mencapai kecepatan 100 KM/Jam dari keadaan diam. Setiap
mobil pasti dapat menyentuh kecepatan 100 KM/Jam, tetapi hanya mobil-mobil yang mahal saja
yang dapat menyentuh kecepatan 100 KM/Jam dalam waktu kurang dari 10 detik 

ontoh soal

Sebuah mobil mengalami percepatan sepanjang jalan lurus dari keadaan diam sampai
kecepatan 75 km/jam dalam waktu 5 sekon. Hitunglah percepatan rata-ratanya.

Panduan jawaban :

Mobil tersebut mulai dari keadaan diam, berarti v1 = 0. kecepatan akhirnya adalah v2 = 75
km/jam. percepatan rata-rata adalah
Catatan : Jangan salah membedakan percepatan dengan kecepatan. Percepatan menyatakan
seberapa cepat kecepatan berubah, sedangkan kecepatan menyatakan seberapa cepat posisi
berubah.

Contoh soal Konsep :

Jika kecepatan sebuah benda nol, apakah percepatannya juga nol ?

Jika percepatan nol, apakah kecepatannya nol ?

Jawaban :

Kecepatan nol belum tentu berarti percepatan nol, demikian juga percepatan nol belum tentu
berarti kecepatannya nol. Sebagai contoh, jika anda meletakan kaki pada pedal gas mobil yang
sedang dalam keadaan diam, mobil mulai bergerak dari kecepatan = 0 tetapi percepatan tidak
nol karena kecepatan mobil berubah. (bagaimana mungkin mobil anda bisa maju jika
kecepatannya tidak berubah, yaitu percepatannya nol ?). kedua, misalnya ketika anda
mengendarai mobil sepanjang jalan tol yang lurus, dengan kecepatan tetap 100 km/jam, per

cepatan anda nol. Selengkapnya akan dipelajari pada pokok bahasan gerak lurus.

Contoh soal.2
Mobil yang pada mulanya diam 5 sekon kemudian bergerak ke timur dengan kecepatan
sebesar 10 m/s. Tentukan besar percepatan rata-rata.
Pembahasan
BAB 5
(Yossi dan Oktari)

A.Gerak Lurus Beraturan (GLB)


. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan
garis lurus dimana dalam setaip selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang
sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan dimiliki benda tetap ( v = tetap )
sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 )

Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu
benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama.

tetap.

dimana :  v = kecepatan (m/s)


               s = jarak tempuh (m)
               t = waktu tempuh (s)
V=s/t
Grafik Hubungan antara Jarak dengan Waktu

Grafik Hubungan antara Kecepatan  dengan Waktu

B.Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan
garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu
ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat...sehingga
gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Dalam
artikel ini, kita tidak menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda
diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif.
Jadi perlambatan sama dengan percepatan negatif.

Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian
tertentu di atas permukaan tanah. Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kini,
perhatikanlah gambar di bawah yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan
waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.

vo = kecepatan awal (m/s)


vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan
t = selang waktu (s)

Contoh-contoh GLBB
A.Gerak Jatuh Bebas

Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (vo = nol). Semakin ke bawah
gerak benda semakin cepat.Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas
selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g) (besar g = 9,8 m/s2
dan sering dibulatkan menjadi 10 m/s2)
B. Gerak Vertikal ke Atas

Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah
mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (h max), bola tak dapat
naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol (Vt = 0). Oleh karena tarikan gaya gravitasi
bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada
saat ini bola mengalami jatuh bebas....
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB
diperlambat (a = - g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi
maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan
awal nol.

Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :


vo = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi
t = waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
h = ketinggian (m)

C. Gerak Vertikal ke Bawah

Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalah
gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal
tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga
persamaan-persamaannya sama dengan persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke
atas, kecuali tanda negatif pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti
dengan tanda positif.

Contoh Soal:
1. Setelah dihidupkan, Sebuah mobil bergerak dengan percepatan 2m/s2. Setelah
berjalan selama 20 s, mesin mobil mati dan berhenti 10 s kemudian. Berapa
jarak yang ditempuh oleh mobil tersebut ? (GLBB)

Penyelesaian :
Sebelum mesin mobil mati
Vo = 0
a = 2 m/s2
t = 20 s
Vt = Vo + a.t
Vt = 0 + 2 . 20
Vt = 40 m/s2
Setelah mesin mobil mati
Vo = 40 m/s2
Vt = 0
t = 10s
Vt = Vo + a.t
Vt = 40 + a. 10
a = -4
S =Vo. t + ½ .a. t.2
S = 40. 10 + ½ (-4) .102
S = 196 m
Jadi, mobil tersebut telah menempuh jarak sejauh 196 m sejak mulai bergerak
hingga berhenti menempuh jarak 196 m

2.  Sebuah lokomotif mula-mula diam, kemudian bergerak dengan percepatan 2


m/s2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan ketika lokomotif menempuh jarak
900 m? (GLBB)
Penyelesaian :
Harga a = konstan, berarti benda melakukan gerak GLBB

Diketahui : Vo = 0 (diam)
S = 900 m
a = 2 m/2 S = Vo. t + ½ a.t2
900 = 0 + ½ (2). t2
t2 = 900
t = 30 sekon

3. Kereta api Ladoya bergerak lurus beraturan pada rel lurus yogya-bandung
sejauh 5 km dalam selang waktu 5 menit. (a) Hitunglah kecepatan kereta (b)
berapa lama kereta itu menempuh jarak 50 km ?
Penyelesaian :
(a) Pada soal di atas, diketahui perpindahan (s) = 5 km dan waktu tempuh (t) =
4 menit. Sebelum menghitung kecepatan, kita harus mengkonversi satuan
sehingga sesuai dengan Sistem Internasional (SI). Terserah, mana yang ingin
dikonversi, ubah menit ke jam atau km di ubah ke meter dan menit di ubah ke
detik.
Misalnya yang di ubah adalah satuan menit, maka 4 menit = 0,07 jam.
Ingat bahwa pada GLB, kecepatan benda sama setiap saat, demikian juga
dengan kecepatan rata-rata.
v = s / t = 5 km / 0,07 jam = 75 km/jam
(b) Untuk menghitung waktu, persamaan kecepatan di atas dibalik
t = s / v = 50 km / 75 km/jam = 0,67 jam = 40 menit.

3. Setelah dihidupkan, Sebuah mobil bergerak dengan percepatan 2m/s2. Setelah


berjalan selama 20 s, mesin mobil mati dan berhenti 10 s kemudian. Berapa
jarak yang ditempuh oleh mobil tersebut ? (GLBB)

Penyelesaian :
Sebelum mesin mobil mati
Vo = 0
a = 2 m/s2
t = 20 s
Vt = Vo + at
Vt = 0 + 2 . 20
Vt = 40 m/s2
Setelah mesin mobil mati
Vo = 40 m/s2
Vt = 0
t = 10s
Vt = Vo + at
Vt = 40 + a. 10
a = -4
S =Vo t + ½ a t2
S = 40. 10 + ½ (-4) .102
S = 200 m
Jadi, mobil tersebut telah menempuh jarak sejauh 200m sejak mulai bergerak
hingga berhenti menempuh jarak 200 m

4. Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B pada seperti terlihat pada
gambar berikut. 

Jika r = 2 m, dan lama perjalanan semut adalah 10 sekon tentukan:


a) Kecepatan rata-rata gerak semut
b) Kelajuan rata-rata gerak semut
Pembahasan:
Terlebih dahulu tentukan nilai perpindahan dan jarak si semut :
Jarak yang ditempuh semut adalah dari A melalui permukaan lengkung hingga titik B,
tidak lain adalah seperempat keliling lingkaran.
Jarak = 1/4 (2πr) = 1/4 (2π x 2) = π meter 

Perpindahan semut dilihat dari posisi awal dan akhirnya , sehingga perpindahan
adalah dari A tarik garis lurus ke B. Cari dengan phytagoras.
Perpindahan = √ ( 22 + 22 ) = 2√2 meter.

a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu 


Kecepatan rata-rata = 2√2 meter : 10 sekon = 0,2√2 m/s

b) Kelajuan rata-rata = jarak tempuh : selang waktu


Kelajuan rata-rata = π meter : 10 sekon = 0,1 π m/s 

5. Pesawat Burung Dara Airlines berangkat dari kota P menuju arah timur selama
30 menit dengan kecepatan konstan 200 km/jam. Dari kota Q berlanjut ke kota
R yang terletak 53o terhadap arah timur ditempuh selama 1 jam dengan
kecepatan konstan 100 km/jam. 
 

Tentukan
a) Kecepatan rata-rata gerak pesawat
b) Kelajuan rata-rata gerak pesawat
Pembahasan 
Salah satu cara :
Terlebih dahulu cari panjang PQ, QR, QR', RR', PR' dan PR 

PQ = VPQ x tPQ = (200 km/jam) x (0,5) jam = 100 km


QR = VQR x tQR = (100 km/jam) x (1 jam) = 100 km
QR' = QR cos 53o = (100 km) x (0,6) = 60 km
RR' = QR sin 53o = (100 km) x (0,8) = 80 km
PR' = PQ + QR' = 100 + 60 = 160 km

PR = √[ (PR' )2 + (RR')2 ]


PR = √[ (160 )2 + (80)2 ] = √(32000) = 80√5 km

Jarak tempuh pesawat = PQ + QR = 100 + 100 = 200 km


Perpindahan pesawat = PR = 80√5 km
Selang waktu = 1 jam + 0,5 jam = 1,5 jam

a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu = 80√5 km : 1,5 jam = 53,3 √5


km/jam
b) Kelajuan rata-rata = jarak : selang waktu = 200 km : 1,5 jam = 133,3 km/jam

Anda mungkin juga menyukai