Anda di halaman 1dari 24

Tugas Fisika

Besaran Dan Satuan

Disusun Oleh:

IRKHAM PRAMANA WANSYAH X7

SMA NEGERI 3 PANGKALPINANG

2023
Kata Pengantar

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat

pada waktunya. Makalah ini membahas “Besaran Dan Satuan”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa

teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,

semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Alloh SWT.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................3

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................4

1.2 Rumusan masalah...............................................................................................4

1.3 Tujuan................................................................................................................4

Bab II

Pembahasan

2.1 Definisi besaran dan definisi pengukuran..........................................................5

2.2 Besaran Pokok Dan Besaran turunan.................................................................6

2.3 Besaran skalar dan besaran vektor...................................................................10

2.4 Standar Satuan..................................................................................................12

2.5 Alat ukur dan cara membacanya......................................................................16

Bab III

3.1 Kesimpulan......................................................................................................22

Daftar Pustaka........................................................................................................23
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami kepada dosen fisika. Dan

karena begitu pentingnya materi ini dan untuk menambah pematerian, maka

dengan ini kami membuat makalah Fisika tentang Besaran Dan Satuan.

1.2 Rumusan Masalah

1.Definisi Besaran Dan Pengukuran

2.Besaran Pokok Dan Besaran Turunan

3.Besaran Skalar dan vektor

4.Standar Satuan

5.Alat ukur beserta cara membacanya

1.3 Tujuan

Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan

memberikan informasi kepada masyarakat awam pada umumnya dan kepada

kaum intelektual (Mahasiswa) khususnya tentang besaran dan satuan serta

memenuhi kewajiban tugas.


Bab II

Pembahasan

2.1 Definisi Besaran Dan Pengukuran

Definisi Besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan

satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka

melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran

lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan

bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda.Mengukur sebenarnya adalah

kegiatan membandingkan suatu Besaran dengan Besaran sejenis yang ditetapkan

sebagai satuan.

Definisi Pengukuran

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya

terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas

pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua

benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan

konsumen. Pengukuran ada beberapa macam alat yaitu: micro meter,jangka

sorong,dial indikator,viler gauge dll.

Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran,

sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang


digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk

semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk

melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan

disebut satuan tidak baku.

Parameter Pengukuran

No. Pengukuran Besaran Nilai Satuan

1 Panjang meja 1 meter Panjang 1 meter

2 Massa beras 1,5 Massa 1,5 kilogram

kilogram

3 Waktu tempuh dari Waktu 10 menit

rumah

ke sekolah 10 menit

4 Panjang papan tulis 15 Panjang 15 pensil

pensil

Dari contoh di atas panjang, massa dan waktu disebut besaran, sedangkan untuk

satuan meter, kilogram, dan menit disebut satuan baku. Untuk pensil disebut

satuan tidak baku

2.2 Besaran Pokok Dan Besaran Turunan

. Besaran Pokok (Base Quantities)

Besaran yang digunakan dalam fisika dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok

(Base Quantities) dan besaran turunan (Derived Quantities). Besaran pokok


adalah besaran adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan

tidak dapat dijabarkan dari besaran lain. Besaran pokok (base Quantities) ada

tujuh buah. Ketujuh besaran pokok tersebut dapat kamu lihat pada tabel berikut

ini,

No Besaran Satuan Lambang Satuan

1. panjang meter m

2. massa kilogram kg

3. waktu sekon s

4. suhu kelvin K

5. kuat arus ampere A

6. intensitas cahaya kandela cd

7. jumlah zat mol mol

1. Standar dan Alat Ukur Panjang

Panjang adalah jarak antara dua titik di dalam ruang. Menurut satuan SI, besaran

panjang dinyatakan dalam meter. Satu meter sama dengan jarak yang ditempuh

oleh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon. Besaran panjang

diukur dengan menggunakan mistar , stikmeter (meteran gulung), jangka sorong,

dan mikrometer skrup. Adapun ketelitian dari masing masing alat tersebut adalah

sebagai berikut :

 Mistar (ruler) memiliki ketelitian 1 mm

 stikmeter (measuring tape) memiliki ketelitian 1 mm

 Jangka sorong (Vernier Calipers) ketelitiannya 0,1 mm

 Mikrometer Skrup (micrometer screw gauge) ketelitiannya 0,01 mm


2. Standar dan Alat Ukur Massa

Massa suatu benda adalah banyak zat yang dikandung benda tersebut. Menurut

satuan SI, satuan massa adalah kilogram (kg). Dalam kehidupan sehari hari, kita

sering menggunakan istilah berat. Misalnya, berat badan Budi 55 kg. Menurut

fisika ungkapan tersebut tidak tepat, karena 55 kg adalah massa badan Budi. Berat

dalam fisika memiliki pengertian yang berbeda dengan berat dalam kehidupan

sehari hari. Menurut fisika, berat adalah gaya yang dialami oleh suatu benda yang

mempunyai massa yang diakibatkan karena adanya gaya tarik bumi. Sesuai

dengan pengertian ini, maka berat suatu benda di tempat tempat yang berlainan

mungkin berbeda beda tergantung besarnya gaya grafitasi di tempat tersebut.

Satu kilogram didefinisikan sebagai massa dari suatu silinder yang dibuat dari

campuran platina-iridium yang disebut kiligram standar, yang disimpan di

Lembaga berat dan ukuran Internasional di Paris, Perancis. Alat ukur yang

digunakan untuk mengukur besaran massa adalah neraca. Terdapat beberapa jenis

neraca, antara lain neraca duduk, neraca elektronik, dan neraca lengan.

3. Standar dan Alat Ukur Waktu

Satuan standar untuk waktu adalah seko atau detik. Satu sekon didefinisikan

sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan

getaran sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur

besaran waktu antara lain arloji dan stopwatch.

4. Standar dan Alat Ukur Suhu


Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu benda.

Satuan standar untuk suhu adalah Kelvin. Satuan lain

yang sering digunakan di Indonesia adalah derajat

Celcius, sedangkan di Amerika dan Inggris pada

umumnya menggunakan derajat fahrenheit. Alat untuk

mengukur suhu adalah termometer. Untuk mengetahui lebih jauh tentang suhu,

akan dibahas lebih rinci pada artikel berikutnya.

B. Besaran Turunan (Derived Quantities)

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuan satuannya diturunkan dari satuan-

satuan besaran pokok. Jumlah besaran turunan sangat banyak, semakin

berkembangnya ilmu fisika, dimungkinkan akan muncul lagi besaran turunan

yang baru. Contoh besaran turunan yang sekarang dikenal dapat kamu lihat pada

tabel berikut ini.

No. Besaran Satuan

1. luas meter persegi

2. volume meter kubik

3. kecepatan meter per sekon

4. gaya newton

5. massa jenis kilogram per meter kubik

6. daya watt
7. usaha joule

Alat Ukur Besaran Turunan

Pada pembahasan alat ukur sebelumnya, seluruhnya termasuk alat ukur besaran

pokok. Bagaimanakan mengukur besaran turunan? Saat ini banyak besaran

turunan yang dapat diukur secara langsung, artinya sudah ada alat ukurnya.

Misalnya, tekanan udara diukur dengan barometer, gaya diukur dengan

dinanometer. dan volume air diukur dengan gelas ukur. Sementara itu untuk

mengukur luas atau volume suatu benda yang bentuknya beraturan kita dapat

menggunakan rumus matematika. Ayo buka lagi pelajaran Matematika SD yang

sudah kamu pelajari :). Lalu bagaimana jika benda yang akan kita ukur bentuknya

tidak beraturan, misalnya saja batu? untuk mengukurnya kita dapat menggunakan

gelas ukur.

2.3 Besaran Skalar Dan Vektor

Pengertian Besaran Skalar dan Vektor

Besaran scalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Beberapa besaran

scalar diantaranya semua besaran pokok, jarak, laju, usaha atau energy, daya,

massa jenis, luas, volum, tekanan, muatan listrik, potensial listrik, kapasitas dan

kuat arus listrik.

Besaran vector adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Beberapa contoh dari

besaran vector antara lain perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, impuls,


momentum, momen gaya, kuat medan listrik, dan kuat medan magnet (induksi

magnet). Besara (nilai) dari suatu besaran vector selalu positif.

Menyatakan suatu vector

Penulisan lambang dan besar suatu vector dengan tulis tangan berbeda dengan

buku cetakan. Untuk tulis tangan, lambang suatu vector biasanya dituliskan

dengan satu huruf besar dan di atas huruf ini diberi tanda anak panah, misalnya

atau . Sementara besaran suatu vector biasanya ditulis dengan menggunakan

tanda harga mutlak , misalnya atau . Untuk buku cetakan, lambing vector

umumnya dicetak dengan huruf besar yang dicetak tebal, misalnya A atau B.

Sementara besar vector umumnya dicetak dengan huruf miring misalnya A atau B.

Sifat-sifat vector

Vector memiliki sifat-sifat seperti berikut :

1. Dapat dipindahkan asalkan besar dan arahnya tidak berubah.

2. Dapat dijumlahkan

3. Dapat dikurangkan

4. Dapat diuraikan

5. Dapat dikalikan
2.4 Standar Satuan

Standar Satuan

Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu

besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan

menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian

tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan

adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu sistem

satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional, disebut Systeme

Internationale d’Unites (SI).

Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara

internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk

menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya

perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut

sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat

dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W)

ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan

Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon,

ampere, kelvin, mol, dan kandela.

Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal yang

mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter

kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second

(CGS).

Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku.
Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta.

Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.

1. Satuan Standar Panjang

Satuan besaran panjang berdasarkan SI dinyatakan dalam meter (m). Ketika

sistem metrik diperkenalkan, satuan meter diusulkan setara dengan sepersepuluh

juta kali seperempat garis bujur bumi yang melalui kota Paris. Tetapi,

penyelidikan awal geodesik menunjukkan ketidakpastian standar ini, sehingga

batang platinairidium yang asli dibuat dan disimpan di Sevres dekat Paris,

Prancis. Jadi, para ahli menilai bahwa meter standar itu kurang teliti karena

mudah berubah.

Para ahli menetapkan lagi patokan panjang yang nilainya selalu konstan. Pada

tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter adalah panjang yang sama dengan

1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-

atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik. Definisi baru

menyatakan bahwa satuan panjang SI adalah panjang lintasan yang ditempuh

cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 299.792.458 1sekon.

Angka yang sangat besar atau sangat kecil oleh ilmuwan digambarkan

menggunakan awalan dengan suatu satuan untuk menyingkat perkalian atau

pembagian dari suatu satuan.

b. Satuan Standar Massa

Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg). Satu kilogram standar adalah

massa sebuah silinder logam yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di
Sevres, Prancis. Silinder platina iridium memiliki diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9

cm. Massa 1 kilogram standar mendekati

massa 1 liter air murni pada suhu 4 oC.

c. Satuan Standar Waktu

Satuan SI waktu adalah sekon (s). Mula-mula ditetapkan bahwa satu sekon sama

dengan 1/86.400rata-rata gerak semu matahari mengelilingi Bumi. Dalam

pengamatan astronomi, waktu ini ternyata kurang tepat akibat adanya pergeseran,

sehingga tidak dapat digunakan sebagai patokan. Selanjutnya, pada tahun 1956

ditetapkan bahwa satu sekon adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium-133

untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

d. Satuan standar arus listrik

Satuan standar arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere didefinisikan sebagai

arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar

sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat

diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan

menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 × 10–7 Nm–1.

e. Satuan Standar Suhu

Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda. Satuan standar suhu adalah kelvin

(K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang

besarnya sama dengan 1/273,16dari suhu titik tripel air. Titik tripel menyatakan

temperatur dan tekanan saat terdapat


keseimbangan antara uap, cair, dan padat suatu bahan. Titik tripel air adalah

273,16 K dan 611,2 Pa. Jika dibandingkan dengan skala termometer Celsius,

dinyatakan sebagai berikut:

T = 273,16o + tc

f. Satuan Standar Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama

dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi

monokromatik dengan frekuensi 540 × 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran

1/683watt per steradian pada arah tertentu.

g. Satuan Standar jumlah Zat

Satuan SI untuk jumlah zat adalah mol. Satu mol setara dengan jumlah zat yang

mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 10-2 kg

karbon-12. Partikel elementer merupakan unsur fundamental yang membentuk

materi di alam semesta. Partikel ini dapat berupa atom, molekul, elektron, dan

lain-lain.
2.5 Alat Ukur Beserta Cara Membacanya

Berdasarkan hasil konferensi umum tentang berat dan ukuran ke-14 tahun 1971

satuan dalam SI (Sistem Internasional) ditetapkan sebagai satuan besaran pokok di

bawah ini :

Di dalam kamar mandi rumah terdapat bak air yang berbentuk kubus, bagaimana

kita menentukan volume bak air tersebut? Besaran dan satuan apakah yang

digunakan?

Dari pertanyaan di atas tentu kita dapat menjawabnya yaitu dengan mengalikan

panjang sisi-sisinya. Jika dalam pengukuran kita menggunakan meter sebagai

satuan panjang maka satuan besaran volume adalah meter x meter x meter (m^3).

Volume termasuk besaran turunan dan m3 merupakan satuan turunan. Jadi

besaran turunan adalah Besaran yang diturunkan dari besaran-besaran pokok.

Berikut contoh besaran-besaran turunan lainnya beserta satuannya :


Dan masih banyak lagi. Selain itu besaran pokok dan besaran turunan

dapat diukur menggunakan alat ukur yang didesain khusus, penggunaannya

disesuaikan dengan besaran atau benda yang akan diukur.

Alat ukur panjang, Alat ukur panjang yang biasa dipakai antara lain

mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Panjang itu sendiri merupakan

jarak antara dua titik di dalam ruangan. Perlu kita ketahui bahwa lebar, tinggi,

jarak, kedalaman, keliling , dan garis tengah juga merupakan besaran panjang.

a. Mistar

Kita tentu sering melihat atau bahkan sering menggunakan mistar untuk

mengukur sesuatu. Pada umumnya, mistar menggunakan skala cm atau mm

dengan ketelitian 0,1 cm atau 1 mm. Pembacaan skala pada mistar dilakukan

dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca.
b. Jangka sorong

Jangka sorong memiliki bagian 2 bagian utama, yaitu bagian rahang luar

untuk pengukuran tebal seperti tebal pelat logam, dan bagian rahang dalam

digunakan untuk mengukur diameter bagian dalam sebuah benda, misalnya

diameter dalam cincin. Ketelitian jangka sorong mencapai 0,1 mm.

Pembacaan skala pada jangka sorong dilakukan seperti ditunjukkan pada

pengukuran di bawah ini,

Hasil pengukuran ini sebesar 5,74 cm. Caranya :

- Kita amati dan baca skala utamanya adalah 5,7 cm

- Skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala utama adalah

garis keempat

- Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm maka nilai lebih

adalah 4 x 0,1 mm = 0,04 cm


- Jadi bacaan jangka sorong adalah 5,7 cm + 0,04 cm = 5,74 cm

c. Mikrometer sekrup

Micrometer sekrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm. Biasanya

digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis atau yang kecil, seperti

diameter kawat dan tebal kertas. Mikrometer sekrup memiliki dua skala, yaitu

skala utama dan skala nonius, seperti skala yang terdapat dalam jangka sorong.

Cara kerja micrometer sekrup adalah jika selubung luar dengan skala 50 diputar

satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau mundur. Jarak

maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50 menghasilkan ketelitian seperti

di atas 0,01 mm.

Alat ukur massa

Alat yang biasa dipakai adalah neraca. Berikut beberapa jenis neraca :

a. Neraca pasar

Kalo kita pergi ke pasar bersama ibu untuk membeli sembako seperti gula,

minyak, dan sayur mayur. Setelah ibu memilih sembako yang diperlukan, si

penjual akan menimbang untuk mengukur massa sembako tersebut sesuai dengan

yang diperlukan oleh ibu oleh ibu kita menggunakan timbangan.


b. Neraca elektronik

Neraca ini mempunyai layar yang akan menunjukkan nilai massa benda yang

diukur secara otomatis tanpa memerlukan anak timbangan. Neraca ini

dioperasikan dengan menggunakan tenaga listrik.

c. Neraca lengan

Terdapat dua macam neraca lengan, yaitu neraca dua lengan, neraca tiga lengan,

neraca empat lengan. Cara kerja neraca dua lengan sama dengan neraca pasar.

Sementara itu, cara kerja neraca empat lengan adalah mengatur beban geser yang

terdapat di dasar neraca, sehingga skala menunjukkan angka nol ketika belum ada

benda yang akan diukur.


Kita letakkan benda yang diukur massanya, pada piring neraca yang tergantung

pada lengan pendek neraca di sebelah kanan. Kita seimbangkan neraca dengan

menggeser-geser beban geser ke kedudukan yang paling tepat. Setelah itu kit

abaca massa benda tersebut dengan petunjuk skala.

Alat ukur waktu

Alat ukur waktu yang biasa dipakai adalah jam atau stopwatch. Misalkan

kita mengukur selang waktu pelari 100 m menggunakan stopwatch dengan

menekan tombol start dan menekan tombol stop pada saat finish.

Dan untuk penggunaan alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran

turunan, ada beberapa cara, diantaranya :

 Dalam pengukuran luas suatu benda kita melihat terlebih dahulu bentuk

dan ukuran benda tersebut. Misal, kita akan menentukan luas sebidang

tanah yang bentuknya bujur sangkar, maka cara mengukurnya dengan

mengalikan sisi-sisi bidang tanah tersebut, secara matematis :

Luas = sisi x sisi

Begitu pula untuk bentuk-bentuk yang lain seperti persegi panjang, jajar

genjang, dan sebagainya

kita menggunakan rumus matematisnya.

 Besaran turunan yang lain yang dapat diukur adalah volume, juga sama

dengan cara menghitung luas, kita gunakan rumus matematisnya. Contoh,


kita akan mengukur volume suatu kubus maka secara matematis adalah :

Volume = sisi x sisi x sisi

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan

satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka

melalui hasil pengukuran.

Standar Satuan

Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu

besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan

menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian

tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada

Besaran terbagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Dan

besaran tersebut terbelah lagi menjadi besaran skalar dan besaran vektor.

Dan Standar Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi

standar. Serta Alat ukur dengan cara membacanya.


Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Besaran

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran

http://wawanfisika.wordpress.com/2010/08/30/besaran-pokok-dan-besaran-

turunan/

http://klikdodowi.blogspot.com/2011/12/besaran-vektor-dan-skalar.html

http://www.rumus-fisika.com/2012/07/pengertian-pengukuran.html

http://fisika79.wordpress.com/2011/05/15/besaran-dan-satuan/

http://maryfathim.blogspot.com/2012/04/besaran-besaran-dalam-fisika-dan-

cara.html

Anda mungkin juga menyukai