Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH INSTRUMENTASI FISIKA

BESARAN DAN ALAT UKUR

OLEH

NAMA : WA NURIA

STAMBUK : A1K115163

KELAS : A (GANJIL)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Besaran

B. Alat Ukur Besaran Pokok

C. Alat Ukur Besaran Turunan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berlandaskan eksperimen,
dimana eksperimen itu sendiri terbagi dalam beberapa tahapan, di antaranya
pengamatan, pengukuran, menganalisis, dan membuat laporan hasil eksperimen.
Dalam melakukan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang digunakan di
dalam pengukuran yang disebut alat ukur.
Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang
tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern. Salah satu
contohnya adalah alat ukur besaran massa seperti neraca, mikrometer, avometer,
jangkasorong, dan gelas ukur.
Sebelum memakai neraca, mikrometer, avometer, jangkasorong, dan gelas
ukur didalam suatu eksperimen, hal pertama yang harus dipahami dalam suatu
praktikum adalah prinsip kerja serta fungsi dari komponen-komponen yang
terdapat pada neraca, mikrometer, avometer, jangkasorong, dan gelas ukur
tersebut agar diperoleh data yang benar. Selain itu, untuk memperoleh data yang
benar dan akurat di dalam suatu eksperimen diperlukan juga pengukuran dan
penulisan hasil pengukuran dalam satuan yang benar serta keselamatan kerja
dalam pengukuran menjadi poin yang patut diperhitungkan sehingga berbagai
peristiwa kecelakaan yang terjadi di dalam melakukan eksperimen tidak perlu
terjadi.
Oleh sebab itu, Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang
penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam
praktikum apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai
prosedur, membaca hasil ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang
berlaku, dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar praktikan
mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat,
fungsi alat, komponen-komponen, dan prinsip kerja.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis-jenis besaran apa sajakah yang terdapat dalam fisika?

2. Apa sajakah alat-alat ukur yang terdapat dalam besaran?

3. Bagaimana cara menggunakan alat-alat ukur tersebut?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis besaran dalam fisika.

2. Untuk mengetahui alat-alat ukur yang terdapat dalam besaran.

3. Untuk mengetahui cara penggunaan alat-alat ukur tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Besaran

1. Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu. Berdasarkan kesepakatan secara internasional maka telah
ditetapkan tujuh besaran fisis yang ditunjuk sebagai besaran pokok bagi
system satuan internasional atau Le Systeme International dUnites
yaitu :
Simbol
No Besaran Satuan Dimensi
Satuan
1 Panjang Meter M L
2 Massa Kg Kg M
3 Waktu Sekon S T
4 Kuat arus Ampere A I
5 Suhu Kelvin K
6 Intensitas Candela Cd J
cahaya
7 Jumlah zat Mol mol N

2. BesaranTurunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran
pokok. Besaran turunan pada dasarnya diperoleh dari hasil perkalian atau
hasil perbandingan beberapa besaran pokok. Salah satu contoh besaran
turunan adalah luas. Untuk memperoleh besaran luas, dalam matematika
luas dapat didapatkan dari perkalian sisi tertentu dengan sisi yang lain.
Sisi dari suatu bangun selalu bersatuan meter yaitu satuan dari besaran
pokok panjang. Atau dengan kata lain dapat dijelaskan sebagai berikut.
Misalkan untuk mencari luas persegi adalah sisi x sisi. Sisi bersatuan
meter, sehingga didapatkan satuan luas adalah meter x meter atau
meter2 ( m2 ).Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa luas diturunkan
dari dua buah besaran pokok panjang.

Di bawah ini adalah contoh besaran turunan yang lainnya beserta


satuannya adalah sebagai berikut :
No Besaran Satuan Dimensi
1 Volume m3 M3
2 Massa jenis Kg/m3 ML-3
3 Kecepatan m/s LT-1
4 percepatan m/s2 LT-2
5 Gaya N = kg m/s2 MLT-2
6 Daya W = j/s ML2T-3
7 Usaha J = Nm ML2T-2
8 Impuls Kg m/s MLT-1
9 momentum Kg m/s MLT-1
10 Energy J = Nm ML2T-2
B. Alat Ukur Besaran Pokok

Alat alat ukur besaran pokok dapat dilihat pada tabel berikut.

Satuan Dalam
No Nama Besaran Alat Ukur
Si
Mistar, jangka sorong,
1 Panjang Meter (m)
mikrometer sekrup
Neraca dua lengan, neraca tiga
2 Massa Kilogram (kg)
lengan
3 Waktu Sekon (s) Stopwatch
Kuat arus
4 Ampere (A) Amperemeter
listrik
5 Suhu Kelvin (K) Termometer
Intensitas
6 Kandela (Cd)
cahaya
7 Jumlah zat Mole (mol)

a. Panjang
Massa adalah pengukuran berapa banyak materi dalam suatu objek.
Massa adalah kombinasi dari jumlah total atom , kerapatan atom, dan jenis
atom dalam suatu objek.
Alat ukur panjang yang biasa digunakan dalam pengukuran adalah
seperti: Mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup. Cara pengukuran
dari ketiga alat ini berbeda-beda.
Mistar
Cara mengukur sebuah benda dengan mistar.
1. Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur
panjangnya. Titik nol pada penggaris harus tepat dengan ujung awal
dari panjang benda yang diukur.
2. Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau
mistar yang bertepatan dengan ujung akhir panjang benda.

Jangka sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang diameter bagian


luar dan dalam sebuah benda termasuk ke dalaman sebuah lubang.
Jangka sorong memiliki ketelitian hingga 0,1 mm.

1. Jepit benda yang akan diukur dengan rahang jangka sorong.


2. Lihat angka pada skala utama. Pada gamabr terlihat nilainya 3,1 cm.

3. Lihat garis pada skala nonius yang segaris dengan garis pada skala
utama. Pada gambar terlihat 0,06 cm.

4. Jumlahkan skala utama dengan skala nonius dikali nilai skala terkecil
jangka sorong, sehingga hasil pengukurannya adalah 3,16 cm.

Micrometer Sekrup

Micrometer sekrup digunakan untuk mengukur benda-benda yang


berukuran tipis atau berbentuk plat. Micrometer sekrup memiliki
ketelitian 0,01 mm.

1. Jepit benda yang akan diukur dengan rahang micrometer sekrup.


Seperti gambar berikut
2. Lihat angka pada skala utama. Pada gamabr terlihat 8,5 mm.

3. Lihat angka pada skala putar yang membentuk garis lurus dengan
sumbu skala utama. Pada gambar terlihat 0,395 mm.

4. Jadi hasilnya adalah 8,895 mm.

b. Massa

Massa adalah pengukuran berapa banyak materi dalam suatu


objek. Massa adalah kombinasi dari jumlah total atom , kerapatan atom,
dan jenis atom dalam suatu objek.
Alat ukur massa yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
1. Neraca gantung neraca ini digunakan untuk mengukur massa jika
kalian pernah melihat maka kalian melihatnya di toko- toko beras, atau
pupuk.
2. Neraca analog neraca adalah jenis neraca yang digunakan untuk
mengukur massa tepung sebelum measak roti atau juga bisa untuk
mengukur massa di toko buah.

3. Neraca digital ini dapat kalain lihat di toko-toko buah atau kadang
juga di temukan di laboratorium karena hasil pengukuran yang
digunakan lebih tepat dibandingkan dengan alat ukur massa yang lain
selain itu dengan alat ukur ini di dapatkan pengukuran lebih teliti.
dantentunya cara penggunaanya lebih mudah karena dapat terlihat
langsung di dalam neraca. walau kelebihannya alat ukurini lebih mahal
di banding dengan yang lainnya

4. Neraca sama lengan Neraca ini sering kalianlihat di toko emas, karena
bisanya digunakan untuk menimbang emas.

5. Neraca Ahaus (Neraca tiga lengan dan Neraca empat lengan) seperti
foto di atas Neraca ini biasanya terdapat di laboratorium untuk
praktek-praktek IPA.
Cara pengukuran massa dengan neraca tiga lengan:
1. Setiap lengan jangan lupa berada pada skala 0.
2. Kalibrasi terlebih dahulu, dengan cara memutar skrup knop
pemutar kalibrasi di bagian belakang, sampai seimbang atau jarum
penunjuk menunjukkan anka titik nol, hal ini dilakukan agar
pengukrannya lebih tepat.
3. Meletakakn benda yang diukur massanya.
4. Menggeser skalanya mulai dari lengan yang besar dan jangan
sampai melebihi titik nol , baru skala yang kecil sampai
menunjukkan keseimbangan di titik nol ( dua garis sejajar)
5. Membaca hasil pengukuran dengan menjumlahkan setipa skala
mulai dari yang besar hingga yang kecil agar lebih mudah .

c. Waktu
Waktu adalah bagian dari struktur dasar dari alam semesta, sebuah
dimensi di mana peristiwa terjadi secara berurutan. Waktu merupakan
suatu dimensi di mana terjadi peristiwa yang dapat dialami dari masa
lalu melalui masa kini ke masa depan, dan juga ukuran durasi kejadian
dan interval.
Alat ukur waktu yang biasa digunakan adalah stopwatch.
Stopwatch memiliki ketelitian 0,1 detik, karena setiap 1 skala pada
stopwatch di bagi menjadi 10 bagian. Alat ini biasanya di gunakan untuk
mengukur waktu dalam olahraga atau dalam penelitian-penelitian. Jam
sukat atau jam randek (stopwatch) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan, misalnya:
berapa lama sebuah mobil dapat mencapai jarak 60 km, atau berapa
waktu yang dibutuhkan seorang pelari yang dapat mencapai jarak 100
meter. Jam sukat (stopwatch) ada dua macam yaitu jam sukat analog dan
jam sukat digital/bergana.jam sukat analog memiliki batas ketelitian 0,1
sekon sedangkan jam sukat digital memiliki batas ketelitian hingga 0,01
sekon.

Cara menggunakan stopwatch dengan memulai menekan tombol di atas


dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang
berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang kedua pengguna dapat
menyetel ulang jam sukat kembali ke nol. Tombol yang kedua juga
digunakan sebagai perekam waktu.
d. Kuat arus
Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yg mengalir pada
suatu penghantar dalam waktu satu detik. Satuan kuat arus listrik adalah
ampere (A). Ampere adalah satuan kuat arus listrik.
Alat ukur yang biasa digunakan dalam menentukan nilai kuat
arus adalah Amperemeter. Cara mengukur arus listrik (Ampere) adalah
sebagai berikut:
1. Posisikan Saklar Selektor ke DCA.

2. Cari skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika
Arus yang akan diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector ke
300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih,
maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus
menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.

3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.

4. Hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan


tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe
Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan
kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

e. Suhu
Suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas dari suatu
benda. Benda yang memiliki panas akan menunjukan suhu yang tinggi
daripada benda dingin. Sering kita menyebutkan suatu benda panas atau
dingin dengan cara menyentuh banda tersebut dengan alat indra kita, walau
kita tidak dapat menyimpulkan berapa derajat panas dari benda tersebut, untuk
mengetahui seberapa besar suhu benda tersebut maka digunakanlah
termometer.
Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan
pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya
raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut:
1. raksa tidak membasahi dinding kaca,

2. raksa merupakan penghantar panas yang baik,

3. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil
cukup dapat mengubah suhunya,
Cara mengukur suhu suatu benda adalah dengan mendekatkan atau
menyentuh benda dengan thermometer.

C. Alat Ukur Besaran Turunan


Alat ukur yang digunakan pada besaran turunan dapat dilihat pada tabel
berikut:

N
Nama Besaran Satuan Dalam Si Alat Ukur
o
1 Volume m3 Gelas ukur
2 Massa jenis kg/m3 Hidrometer
3 Kecepatan m/s Velocimeter
4 Kelajuan m/s Spedometer
Neraca pegas atau
5 Gaya N, kg m/s2
dynamometer
Neraca pegas atau
6 Berat N
dynamometer
Barometer atau
7 Tekanan Pa, N/m2
manometer
2 2
8. Energi J, kg m /s

1.Volume
Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan seberapa
banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Objek itu bisa berupa
benda yang beraturan ataupun benda yang tidak beraturan. Benda yang
beraturan misalnya kubus, balok, silinder, limas, kerucut, dan bola.
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur volume adalah gelas ukur.
Cara menggunakan gelas ukur untuk mengukur volume zat adalah sebagai
berikut:
a. meletakkan gelas ukur pada bidang yang datar.
b. memasukkan zat cair ke dalam gelas ukur.
c. membaca skala batas air pada gelas ukur.

2. Massa jenis
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa jenis sebuah
benda adalah hydrometer. Cara menggunakan hidrometer untuk mengukur
massa jenis zat cair yaitu sebagai berikut:
a. Menyiapkan hidrometer dan zat cair yang akan di ukur massa jenisnya
dalam suatu tabung
b. Pastikan hidrometer bersih dan telah terkalibrasi
c. Memasukkan hidrometer ke dalam tabung yang berisi zat cair yang akan
diukur massa jenisnya dengan hati-hati untuk menghindari pembentukan
gelembung udara dan usahakan hidrometer dalam keadaan tegak lurus
agar mempermudah dalam pembacaan.

d. Kemudian membaca hasil pengukuran yang tertera pada skala.

Cara membaca hasil pengukuran pada hidrometer adalah dengan


membaca skala yang ditunjuk oleh zat cair yang naik dalam hidrometer.
3.Berat
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda.
Gaya dapat menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk
pada benda. Alat yang digunakan dalam pengukuran gaya adalah
dynamometer.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya besaran yang terdapat dalam fisika terbagi dua yaitu besaran
pokok dan besaran turunan. Alat-alat yang digunakan dalam besaran-besaran tersebut
diantaranya mistar, jangka sorong, micrometer sekrup, hydrometer, gelas ukur.

B.Saran
Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
dibutuhkan saran dan kritik dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipwedia.org/wiki/besaran.

http://id.wikipwedia.org/wiki/pengukuran.

http://fisika79.wordpress.com.2011/05/15/ besaran dan satuan

Anda mungkin juga menyukai