Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN BESARAN SATUAN

MAKALAH

Oleh
Abram Timoty Barahama
Nim : 22012060

POLITEKNIK NEGERI MANADO


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat kemurahannya saya dapat
menyelesaikan makalah mengenai pengukuran besaran satuan ini dengan sebaik mungkin.
Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Ir. Chris Hombokau, MT yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menarnbah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan jurusan yang saya tekuni.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan, Semoga dalarn makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.

Manado, 22 agustus 2022


Efrasin Junior Lonteng
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam konsep ilmu fisika dasar, pasti kita sudah diperkenalkan dengan sesuatu
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Seperti mengukur tinggi badan, menimbang
massa, mengukur lebar, panjang dan tinggi meja, dan lain sebagainya. Hal tersebut dalam
fisika disebut dengan besaran, satuan dan pengukuran.

Dalam fisika, besaran sangat erat kaitannya dengan pengukuran dan pengukuran dalam
ilmu fisika memiliki peranan penting bahkan hampir segala sesuatu yang berhubungan
dengan ilmu fisika pasti disertai dengan pengukuran. Untuk itu, bagi pemula harus
mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu besaran, satuan dan pengkuran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Besaran
2. Apa Pengertian Satuan
3. Apa Pengertian Pengukuran
C. Tujuan
Untuk Mengetahui Pengertian Besaran, Satuan, Pengukuran
BAB II
PEMBAHASAN

Hangatnya sinar matahari; kenapa air bisa membeku menjadi es; berapa ukuran baju
kamu. Tanpa kita sadari dalam pengamatan dan melakukan kegiatan sehari-hari kita sedang
belajar fisika. Dalam belajar Fisika berarti kita mempelajari benda, kejadian, energi serta
gejala alam di sekitar kehidupan kita. Contoh lain kejadian yang ada di sekitar kita adalah;
Seorang dokter memeriksa suhu badan pasiennya, pedagang di pasar menimbang gula yang
bermassa 1 kg, seorang pegawai PLN memeriksa kuat arus listrik di sebuah rumah, sedih,
gembira, Lelah. Dari contoh contoh kejadian tersebut ada yang dapat kita ukur, akan tetapi
ada juga yang tidak terukur.
Sesuatu yang dapat diukur dan hasilnya dapat dinyatakan dengan nilai dan satuan
disebut Besaran Fisika. Jadi suhu, massa, kuat arus merupakan besaran fisika, karena dapat
diukur. Suhu dapat diukur dengan termometer, massa diukur dengan neraca timbangan, kuat
arus listrik dapat diukur dengan ampermeter, Sedangkan sedih, gembira, lelah bukan besaran
fisika karena tidak dapat diukur.
Menurut Bueche besaran menurut arahnya dibedakan menjadi dua, yaitu besaran skalar
yang hanya memiliki besar, dan besaran vektor yang selain memiliki besar memiliki arah
pula. Besaran Fisika menurut cara penurunannya dikelompokkan menjadi Besaran Pokok dan
Besaran Turunan.

1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu dan merupakan
besaran dasar. Didalam sistem internasional terdapat 7 macam besaran pokok, yaitu:
No. Besaran Pokok Satuan Lambang
1. Panjang Meter m
2. Massa Kilogram Kg
3. Waktu Sekon (detik) s
4. Kuat Arus Listrik Ampere A
5. Suhu Kelvin K
6. Intensitas Cahaya Candela Cd
7. Jumlah Mol Zat mol mol
2. Besaran Turunan
Besaran lain di luar besaran pokok dinamakan besaran turunan. Besaran turunan
diartikan sebagai besaran yang dijabarkan atau diturunkan dari besaran-besaran pokok
ataupun besaran turunan lainnya. Seringkali besaran turunan diistilahkan sebagai besaran
Terjabar, atau besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Besaran-besaran yang tidak terdapat dalam besaran pokok adalah besaran turunan. Contoh
besaran turunan: luas, volume, kecepatan, massa jenis, dan lain-lain
Menurut Alonso dan Finn menyatakan suatu besaran turunan harus operasional dalam
arti harus mengisyaratkan secara eksplisit atau implisit bagaimana besaran yang didefinisikan
itu dapat diukur. Sebagai contoh, mengatakan bahwa kecepatan adalah kelajuan yang
menyebabkan benda bergerak, bukan definisi operasional bagi kecepatan. Tetapi mengatakan
bahwa kecepatan adalah jarak yang ditempuh dibagi dengan waktu, adalah definisi
operasional dari kecepatan.
No Besaran Satuan Diturunkan dari Besaran Pokok
. Turunan
1. Luas m2 Luas diturunkan dari besaran panjang
2. Volume m3 Volume diturunkan dari besaran Panjang
3. Kecepatan m/s Kecepatan diturunkan dari besaran Panjang dan waktu
4. Massa Jenis kg/ m3 Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan panjang.
5. Berat kg.m/s2 Berat diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu.
6. Energi kg.m2/s2 Energi potensial diturunkan dari besaran massa, panjang,
7. Potensial kg.m2/s2 dan waktu.
Usaha Usaha diturunkan dari besaran massa, panjang, dan
waktu.
Keterangan:
Besaran turunan dapat ditentukan berdasarkan satuan dari besaran turunan yang
bersangkutan. Sedangkan satuan dapat diketahui berdasarkan rumusnya.
Rumus berat: w = m.g memiliki satuan: kg. m/s2
Rumus Usaha: W = F.S memiliki satuan: N.m = kg.m/s2. m = kg.m2/s2
Kebanyakan masyarakat kita tidak terbiasa menggunakan besaran secara lengkap dalam
komunikasi lisan atau tulisan. Sebagai contoh, orang menyebut jarak suatu tempat hanya
dengan jauh atau dekat. Semestinya besaran jarak yang dikomunikasikan itu diikuti dengan
nilai besaran beserta satuannya. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan hasil pengukuran.
3. Pengukuran Panjang
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang sudah baku.
Dalam melakukan pengukuran orang selalu berhadapan dengan benda atau objek yang
diukur, alat ukur, dan satuan yang digunakan baik yang baku maupun yang tidak baku.
Satuan yang tak baku merupakan satuan yang nilainya tidak tetap dan tidak standart. Seorang
petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya
menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata.
Tetapi seorang insinyur sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk
mendapatkan satuan meter.Alat ukur adalah alat yang digunakan dalam pengukuran dan
mempunyai satuan yang baku. Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik
yang tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern.
Untuk melengkapkan hasil pengukuran agar lebih bermakna harus disertai satuan.
Satuan Panjang dalam SI adalah meter. Untuk mengukur panjang suatu benda haruslah
dipilih alat ukur yang sesuai dengan panjang benda yang diukur. Perhatikan tabel beberapa
alat ukur panjang di bawah ini.
a. Mistar
Mistar mempunyai ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Bagian skala terkecil mistar adalah
1mm. Untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat paralaks (beda
kemiringan dalam melihat), maka ketika membaca mata harus melihat tegak lurus terhadap
skala.

Hasil pengukuran = 42mm = 4.2cm

Hasil pengukuran 9mm = 0.9cm


b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai ketelitian 0,1 mm atau
0.01 cm. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter kelereng dan diameter
bagian dalam pipa. Jangka sorong mempunyai 2 bagian penting. Bagian tetap (rahang tetap),
skala tetap terkecil 1mm atau 0,1 cm. Bagian yang dapat digeser (rahang geser). Pada rahang
geser ini dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 0,1mm.
Contoh Pengukuran dengan jangka sorong:

c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang paling teliti disbanding dengan
jangka sorong dan mistar, dengan ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup
dapat digunakan untuk mengukur ketebalan plat alumunium, diameter kawat yang kecil dan
benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis.
Bagian-bagian skala mikrometer sekrup :
Skala utama
Skala terkecil dari skala utama adalah 0,1 mm.
Skala putar
Skala terkecil dari skala putar 0,01 mm, dengan batas ukur dari 0,01 mm – 0,50
mm
Contoh Pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup:
4. Pengukuran Massa
Untuk mengukur masssa benda dapat digunakan alat ukur timbangan dacin, timbangan
pasar, neraca Ohauss dua lengan dan tiga lengan, timbangan berat badan serta neraca digital.
a. Pengukuran Massa benda dengan neraca dua lengan

Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan neraca dua lengan baik itu
timbangan dacin, Ohauss, timbangan pasar, cukup dengan cara meletakkan beban pada salah
satu lengan, dan meletakkan massa kalibrasi standar pada lengan satunya. Amati sampai
punggung lengan pada posisi sama mendatar.
b. Pengukuran Massa benda dengan neraca Ohauss tiga lengani.

Bagian – bagian Neraca Ohauss tiga lengan Lengan depan memiliki anting logam yang dapat
digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4…...10gr, terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.
Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,
100, 200, ………500 gr.
Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10,
20 , ……..100 gr.
Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan cara menjumlahkan skala yang
ditunjukan pada skala lengan depan, tengah dan belakang
Contoh Mengukur massa dengan neraca Ohauss tiga lengan Sebuah buku fisika kelas X
ditimbang, setelah keadaan setimbang didapat keadaan lengan depan, tengah dan belakang
seperti pada gambar disamping. Tentukan massa buku tersebut?

Jawab:
1. Posisi anting depan 5,8 gram
2. Posisi anting tengah 300,0 gram
3. Posisi anting belakang 40,0 gram
Massa buku fisika 345,8 gram
5. Pengukuran Waktu
Di masa lalu kala penghuni kota masih sedikit orang tidak memerlukan alat penunjuk waktu
secara individual. Mereka cukup disediakan satu jam kota, berupa jam matahari karena di
saat itu teknologi yang masih sederhana.

Kini jaman sudah modern, dalam kegiatan sehari-hari kita menggunakan jam tangan untuk
menunjukkan kondisi jam, menit dan detik setiap saat. Namun tidak menutup kemungkinan
Kamu mampu membuat sebuah jam matahari di dinding tembok rumahmu untuk
keperluanmu sendiri, paling tidak Kamu sudah berhemat terhadap pemakaian baterei. Hal ini
juga memunculkan peluang untuk membuat jam matahari secara massal. Bukankah Indonesia
negara tropis yang setiap hari ada matahari? Dengan alat dan bahan sederhana seperti
lembaran papan/triplek, cat, kuas, kawat, dan lain-lain, kamu dapat membuat banyak jam
matahari dan memasarkannya. Nah, Kamu sudah potensial mempunyai pendapatan sendiri,
dan membuka peluang sebagai seorang wirausaha. Sedangkan contoh alat ukur waktu yang
lainnya adalah jam dinding, jam ayun, stop watch, jam digital, jam analog dan jam matahari.
SOAL!

1. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam
system Internasional adalah

A. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus


B. Kuat arus, panjang, waktu, dan massa jenis
C. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat
D. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu
E. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu Jawaban : D

2. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah

A. Newton ,Meter, Sekon


B. Meter, Sekon, Watt
C. Kilogram, Kelvin, Meter
D. Newton, Kilogram, Kelvin
E. Kelvin, Joule, Watt Jawaban : C

3. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu


1. Massa dan berat
2. momentum dan impus
3. Gaya dan berat
4. usaha dan daya
Pernyataan yang benar adalah.
A. 1,2 dan 3
B. 1, 2 dn 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4 Jawaban : D
4. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah

A. Jarak, waktu dan luas


B. Perpindahan, kecepatan dan percepatan
C. Laju, percepatan dan perpindahan
D. Gaya, waktu dan înduksi magnetic
E. Momentum, kecepatan dan massa
Jawaban : A

5. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah

A. Newton, Meter, Sekon


B. Meter, Sekon, Watt
C. Kilogram, Kelvin, Meter
D. Newton, Kilogram, Kelvin
E. Ke!vin, Joule, Watt Jawaban : C

ESAI

1. Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka


sorong. Berdasarkan gambar tersebut hasil yang benar adalah

Jawab : skala utama : 5,7 skala nonius .- 0,05


—— 5,7 + 0,05 = 5,75
2. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm dan
diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah...
jawab : Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun
‘diameter dalam’ snafn objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik (+0,05 mm)

3. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika dinyatakan
dalam satuan Internasional (SI) maka kecepatan sepeda motor adalah ...
Jawab : 72 km = 72 x 1.000 m= 72.000 m

1 jam 1 x 3.600 sekon = 3.600 s

72 kmljam 72.000 m : 3.600 s = 20 m/s

Jadi, kecepatan sepeda motor yang dinyatakan dalam SI adalah 20 m/s

4. Luas suatu Bujur sangkar adalah 26,5 cm2, mka panjang salah satu sisinya adalah...
Jawab :
luas —— s x s 26,5 cm^ -— s2 s =(26,5
s-— 5,15 cm

5. Dua buah vector F1 dan F2 masing-masing besarnya 12 satuan dan 12 satuan. Kedua
vector tersebut membentuk sudut 120°. Resultan kedua gaya adalah...
Jawab R = /(F1^+F2’+2 x F1F2 x cos a)

= Ş(12’+122 + 2 x 12x 12 x cos 120)

= ğ(144 + 144 + 2 x 144 x -1/2)

—— )(288 — 144)

—— )(144)

—— 12 N
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Mengukur adalah:Membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang
dipakai sebagai satuan. Besaran adalah: Sesuatu yang dapat dinyatakan dengan angka/nilai
dan memiliki satuan.

B. Saran
Semoga makalah ini lebih memahani dan menambah pengetahuan kita mengenai besaran,
satuan , dan pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Ai Anisah, S.SI, 2019e-Modul Fisika. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Eka Purjiyanta, M. Pd. 2018. Buku Sukses UN IPA (Fisika) SMP. Guru SMP Negeri 2
Demak

https://www seputarpengetahuan,co, id/2016/03/pengertian-besaran-satuan-dan-penguk uran-


beserta-contohnya.html

https://soalkimia.com/soal-bcsaran-dan-satuan/

Anda mungkin juga menyukai