Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ALAT-ALAT UKUR

“BAKUAN DAN PENGUKURAN”

Di Susun Oleh :

Nama : RHAJA SUKMA AKZY

NIM : 203010207006

Mata Kuliah : Alat-Alat Ukur


Dosen Pengampu : Yoan Theasy M.Pd

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2022
BAB ISI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Satuan atau satuan ukur atau unit digunakan untuk memastikan kebenaran pengukuran
atau sebagai nilai standar bagi pembanding alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya untuk melindungi kepentingan umum. Digunakan dalam berbagai

disiplin ilmu untuk mendefinisikan berbagai pengukuran, rumus dan data. Perbedaan
mendasar dalam Fisika dengan ilmu-ilmu lainnya terletak pada besaran dan satuan yang
dimilikinya. Dalam ilmu Fisika, komponen besaran dan satuan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, misalnya tinggi seseorang adalah
175 cm (175 merupakan besaran dan cm merupakan satuan). Besaran dan satuan yang
digunakan dalam fisika merupakan besaran baku yang berlaku secara internasional.
Untuk dapat memahami dan mengerti fisika dengan baik, kita harus mempelajari konsep-
konsep dasar yang diperlukan dalam fisika.

Dalam kehidupan sehari-hari hampir pasti kita pernah melakukan pengukuran,


misalnya mengukur tinggi badan dengan mistar, pedagang beras mengukur berat beras
yang dijual dengan menggunakan timbangan atau neraca. Juga mengukur waktu agar kita
tidak terlambat ke tempat kerja. Pengukuran begitu penting dalam kehidupan kita sehari-
hari sehingga kita perlu mengetahui cara mengukur dan alat ukur yang sesuai. Rumusan
Masalah

1. Mendefinisikan Bakuan (Satuan) dan Pengukuran

2. Bagaimana satuan yang biasa digunakan secara International?

3. Bagaimana cara membedakan satuan baku dan satuan tidak baku?

4. Apa-apa saja macam-macam Pengukuran?

B. Tujuan Penulisan

1. Siswa mampu mendefinisikan bakuan (satuan) dan pengukuran

2. Siswa dapat mengetahui satuan baku yang biasa digunakan secara international

3. Siswa mampu membedakan satuan baku dan satuan tidak baku.

4. Siswa dapat mengetahui macam-macam pengukuran.


BAB ISI
PEMBAHASA
N

A. Bakuan dan Pengukuran

Bakuan (satuan) adalah acuan yang digunakan dalam pengukuran atau pembanding
dalam suatu pengukuran besaran. Dalam satuan, kita mengenal yang namanya Satuan
Internasional (SI), yaitu satuan yang distandarisasi dan diakui penggunaanya secara
Internasional. Nah, berdasarkan satuannya, besaran terdiri dari besaran pokok dan
besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan
besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan
terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran turunan adalah besaran
fisis yang terdiri dari dua atau lebih besaran yang dapat diturunkan dari beberapa besaran
pokok. Misalnya, besaran turunan kecepatan merupakan hasil bagi antara jarak dan
waktu. Besaran turunan lain yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, di
antaranya percepatan, gaya, usaha, daya, momentum.

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu yang berbentuk
pasti ada ukurannya, baik itu panjang, tinggi, berat, volume, ataupun dimensi dari suatu
objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas, biasanya terhadapat suatu standar
satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang
dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan
pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut
satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku. Alat ukur
jarak merupakan salah satu alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan alat ukur yang mudah digunakan,
baik pemakaian maupun pembacaan hasilnya. Alat ukur yang ada saat ini masih
menggunakan alat manual. Belum ada layar penampil untuk menampilkan hasil ukurnya
secara langsung sehingga kesalahan pembacaan bisa saja terjadi. Karena dalam
Pembacaan ukuran milimeter jaraknya kecil sehingga dibutuhkan ketelitian.
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap suatu objek tertentu
dengan menggunakan alat ukur yang bersesuaian dengan objek yang diukur. Jadi,
mengukur adalah membandingkan suatu objek yang akan diukur dengan suatu alat yang
dianggap sebagai ukuran standar. Alat ukur yang digunakan haruslah memperhatikan
nilai objek yang akan diukur agar sesuai dengan peruntukannya. Misalnya, apabila kita
ingin mengukur lebar sebuah buku tulis maka alat ukur yang tepat digunakan adalah
mistar atau penggaris. Sebaliknya, mengukur ketebalan sehelai rambut misalnya, jika alat
ukur yang digunakan penggaris maka hasil yang akan diperoleh tidak akan sahih, jadi
yang paling tepat digunakan adalah micrometer.
Pengukuran besaran fisis dalam Fisika dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Pengukuran langsung dapat
dilakukan dengan menggunakan alat langsung hingga diperoleh bessaran fisis yang
dikehendaki secara langsung pula. Misalnya, untuk mengukur besarnya kuat arus listrik
yang mengalir melalui suatu rangkaian tertutup dapat digunkan alat ampere meter,
sedangkan pengukuran tidak langsung, yaitu pengukuran suatu besaran yang diperoleh
melalui besaran lain, misalnya untuk mengukur besarnya percepatan gravitasi bumi di
suatu tempat di atas permukaan bumi, kita tidak dapat melakukannya secara langsung
tetapi melalui pengukuran panjang tali dan periode dalam suatu percobaan bandul
matematis.
B. Satuan International

Satuan international merupakan satuan-satuan yang secara resmi digunakan secara


universal di seluruh dunia. Satuan international antara lain:
 Kilogram (kg) untuk besaran massa.

 Meter (m) untuk besaran panjang.

 Detik atau sekon (s) untuk besaran waktu.

Sebelum menggunakan satuan sistem international, perlu mengubah satuan yang belum
sesuai dengan SI (sistem international) menjadi satuan sistem international terlebih
dahulu. Untuk itu perlu mengetahui tangga konversi satuan pengukuran berikut;
Contoh:

Satuan millimeter (mm) diubah dengan diturunkan satu tingkat menjadi centimeter (cm),
maka harus melalui satu tangga konversi, sehingga harus dibagi 10.

→ jadi 1 mm = 1 cm : 10 = 0,1 cm.

Satuan SI diperlukan karena pada zaman dulu, saat belum ada satuan yang baku
secara international, terdapat begitu banyak satuan dari berbagai daerah, hingga sulit
dilakukan pengukuran yang benar, karena setiap satuan harus dikonversikan ke satuan
lainnya. Hingga pada sekitar tahun 1866 di Perancis diresmikan sistem satuan yang
diharapkan bisa bersifat universal dan diterima secara international. Satuan tersebut
disebut sistem international disingkat SI.

Besaran Pokok Satuan Lambang


Panjang meter m
Massa Kilogram Kg
Waktu Sekon detik
Suhu Kelvin K
Kuat arus Ampere A
Intesitas cahaya Candela Cd
Jumlah zat Mol mol
Tabel 1.1 Besaran Pokok dan Satuan dalam SI Beserta lambang Satuannya

1. Panjang
Satuan Internasional: meter (m)
Merupakan besaran pokok untuk menentukan jarak
Definisi untuk satu meter adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam kurun waktu
1/299.792.458 detik.

2. Massa
Satuan internasional: kilogram (kg)
Merupakan besaran pokok untuk menentukan kuantitas sebuah benda
Definisi untuk massa adalah silinder yang terbuat dari campuran logam platinum dan
iridium, dan sekarang silinder tersebut tersimpan di Paris, Perancis

3. Waktu
Satuan internasional: detik atau second (s)
Merupakan besaran pokok untuk waktu
Definisi untuk satu second adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium untuk bergetar
sebanyak 9.192.631.770 kali.

4. Suhu
Satuan internasional: Kelvin (K)
Merupakan besaran pokok untuk ukuran panas sebuah benda
5. Kuat Arus Listrik
Satuan internasional: ampere (A)
Definisi untuk satu ampere adalah besar kuat arus listrik yang diperlukan dalam
memindahkan muatan listrik sebesar 1 coulomb dalam 1 detik.

6. Intensitas Cahaya
Satuan internasional: candela (cd)
Definisi intensitas cahaya merupakan pancaran radiasi monokromatik di dalam satu arah
yang berasal dari satu sumber cahaya berfrekuensi 540 x 1012 Hz yang berintensitas
radian sebesar 1/683 watt per radian

7. Jumlah Zat
Satuan internasional: mol (mol)
Merupakan besaran pokok yang menyatakan jumlah elementer dari zat, baik itu molekul,
unsur, ion, maupun senyawa
Definisi satu mol adalah jumlah zat yang banyaknya sama dengan 12 gram atom karbon-
12

Besaran Turunan Satuan Lamba


ng
Volume m3 V
Massa jenis Kg/m3 P
Kecepatan m/s v
Percepatan m/s2 a
Gaya N F
Usaha dan Energi J W
Tekanan Pa P
Daya W P
Momentum Kg. m/s p
Luas m2 A
C. Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku

1. Satuan Baku

Pengertian Satuan Baku


satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan dan diakui penggunaannya secara
internasional. Satuan ini disebut juga dengan Sistem Satuan Internasional (International
System of Units), sering disingkat dengan SI.Satuan baku disebut juga satuan standar, yang
diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat pengukuran yang baku. Dalam dunia ilmiah,
satuan inilah yang disepakati oleh semua orang khususnya ilmuwan untuk menyatakan hasil
pengukuran.
Siapa yang menetapkan satuan? Jadi, satuan baku ditetapkan oleh komunitas khusus
ilmuwan dunia yang bernama Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (Inggris: The
International Bureau of Weights and Measures) (Prancis: Bureau international des poids et
mesures, BIPM) yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1875, di Sevres, Prancis. 
Syarat Satuan Baku
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam Satuan Internasional untuk menjadi satuan baku.
Syarat tersebut antara lain sebagai berikut:
Tetap
Syarat pertama dari satuan baku adalah tetap atau tidak mengalami perubahan oleh pengaruh
apa pun. Hasil pengukurannya akan selalu tetap atau sama meskipun dilakukan oleh orang
yang berbeda, di tempat yang berbeda. Jadi, satuan baku adalah satuan yang digunakan
untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama untuk semua orang.
Mudah Ditiru
Syarat kedua dari satuan baku adalah mudah ditiru bagi setiap orang yang akan
menggunakannya. Tujuannya agar setiap orang dapat dengan mudah membuat, memperoleh
dan menggunakannya sebagai satuan yang serupa.
Berlaku Luas (Internasional)
Syarat ketiga dari satuan baku adalah berlaku secara luas, maksudnya satuan tersebut berlaku
secara internasional dan berguna sebagai standar pengukuran. Misalnya, satuan yang
digunakan di Indonesia, digunakan pula oleh semua negara di dunia.
Selain tiga syarat di atas, syarat tambahan untuk satuan baku adalah mudah diubah atau
dikonversi ke dalam satuan lainnya. Konversi satuan berfungsi untuk menyederhanakan hasil
pengukuran.

Jenis-Jenis Satuan Baku 


Dalam perkembangannya, satuan baku SI terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu sistem mks
dan sistem cgs.

 Sistem MKS (meter, kilogram, sekon), yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai
satuan meter, kilogram, dan sekon. Sebagai contoh: satuan gaya dalam sistem MKS
adalah kg.m/s2.
 Sistem CGS (centimeter, gram, sekon), yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai
satuan centimeter, gram dan sekon. Sebagai contoh: satuan massa jenis dalam sistem CGS
adalah g/cm3.

Contoh Satuan Baku


Berikut ini adalah beberapa contoh satuan baku dalam pengukuran:

 Satuan baku besaran panjang: sentimeter (cm), meter (m), dan kilometer (km)
 Satuan baku besaran massa: gram (g) dan kilogram (kg)
 Satuan baku besaran waktu: sekon (s), menit, dan jam.
 Satuan baku besaran suhu: celcius, kelvin, reaumur, dan fahrenheit.
 Satuan baku besaran kuat arus listrik: miliampere (mA) dan ampere (A)
 Satuan baku besaran intensitas cahaya: candela (cd)
 Satuan baku besaran jumlah zat: mol.
 Satuan baku besaran luas: meter persegi (m2), sentimeter persegi (cm2), kilometer persegi
(km2)
 Satuan baku besaran volume: meter kubik (m3) dan sentimeter kubik (cm3).

2. Satuan Tidak Baku 


Pengertian Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran
ilmiah. Satuan ini tidak berlaku umum atau tidak diakui secarinternasional.Satuan tidak
baku merupakan satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda dapat
menghasilkan pengukuran yang berbeda.
Contoh: mengukur panjang buku menggunakan jengkal tangan.Misalnya, kamu dan
temanmu mengukur panjang buku dengan menggunakan penggaris dan jengkal tangan
masing-masing. Kamu mendapatkan bahwa panjang buku adalah 20 cm dan 1,5 jengkal.
Sedangkan, teman kamu mendapatkan bahwa panjang buku tersebut 20 cm dan 1,25
jengkal tangan.Terlihat bahwa jengkal tangan memberikan hasil yang berbeda jika
pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda. Artinya, satuan tidak baku memiliki sifat
yang tidak tetap. Inilah sebabnya mengapa sehingga jengkal disebut sebagai satuan tidak
baku.
Contoh Satuan Tidak Baku
Beberapa contoh satuan tidak baku yang sering digunakan dalam pengukuran, antara lain
sebagai berikut:

 Satuan tidak baku besaran panjang: jengkal, depa, hasta.


 Satuan tidak baku besaran massa: mayam, entik
 Satuan tidak baku besaran luas: tumbak, bahu.
 Satuan tidak baku besaran volume: botol, gelas, ember.

Berikut ini pengertian dari beberapa satuan tidak baku:

 Jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika direntangkan
 Depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah
tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
 Kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika telapak
tangan direntangkan
 Hasta adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika direntangkan
 Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. 1 tumbak
setara dengan 14 meter persegi

Kelemahan Satuan Tidak Baku

Satuan tidak baku tidak bisa digunakan dalam pengukuran ilmiah karena memiliki
beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut:

 Satuan tidak baku memiliki sifat yang tidak tetap, hasil pengukurannya berbeda-beda.
 Satuan tidak baku sulit ditiru. Misalnya, sulit untuk menemukan panjang jengkal
orang yang sama persis.
 Penggunaannya terbatas atau tidak bisa digunakan secara umum.
 Tidak bisa diubah atau dikonversi ke satuan lain.

D. Macam-Macam Pengukuran

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Pengukuran adalah suatu kegiatan yang
dilakukan terhadap suatu objek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang bersesuaian
dengan objek yang diukur. Jadi, mengukur adalah membandingkan suatu objek yang
akan diukur dengan suatu alat yang dianggap sebagai ukuran standar. Untuk mengukur
panjang suatu objek kita dapat menggunakan berbagai jenis alat ukur.
Jenis-jenis alat ukur yang digunakan bergantung pada objek apa yang ingin kita ukur.
Untuk mengukur panjang sebuah benda kita dapat menggunakan meteran atau penggaris
maupun jangka sorong. Untuk mengukur jarak suatu tempat terhadap tempat yang lain
maka dapat digunakan berbagai cara yang lain yang sesuai. Pengukuran pun bermacam-
macam jenisnya, antara lain sebagai berikut;
1. Pengukuran Panjang

Pengukuran panjang terbagi menjadi 3 jenis alat ukur yaitu Penggaris, jangka sorong,
dan micrometer sekrup.
 Penggaris

Penggaris atau mistar selain dapat digunakan untuk mengukur panjang/lebar


suatu benda juga dapat digunakan untuk menggambar suatu garis. Terdapat
berbagai macam tipe dan bentuk penggaris, mulai dari yang bentuknya lurus
sampai dengan yang berbentuk segitiga, baik segitiga sama kaki maupun segitiga
siku-siku. Apabila dilihat dari jenis dan bahannya, penggaris dapat terbuat dari
plastik, logam maupun yang terbuat dari kayu.

Pembacaan pada alat ukur ini kurang teliti dibandingkan dengan mikrometer dan
jangka sorong. Kelebihannya adalah dapat digunakan untuk mengukur objek yang
jauh lebih panjang. Skala terkecil dari penggaris adalah 1 mm, dengan ketelitian
setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm.
 Jangka Sorong

Alat ukur jangka sorong (vernier) ini berasal dari seorang matematikawan
berkebangsaan Perancis, yaitu Pierre Vernier pada tahun 1631. Pierre Vernier
adalah seorang ilmuwan yang menemukan alat ini dan Dia bergerak dalam
penelitian mengenai prinsip-prinsip pengukuran. Jangka sorong yang ada saat ini
sudah beraneka ragam baik yang digital maupun yang biasa (analog). Berikut
adalah gambar dan bentuk dari jangka sorong beserta bagian-bagiannya
Dengan jangka sorong kita dapat mengukur diameter sebuah pipa, baik diameter
bagian dalam ataupun bagian luar. Kedalaman suatu bejana pun dapat diukur.
Jangka sorong mempunyai dua bagian skala, yaitu skala utama dan skala vernier.
 Mikrometer

Mikrometer merupakan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur suatu
benda yang berukuran kecil. Alat ini banyak digunakan di laboratorium fisika,
misalnya untuk mengukur ketebalan sehelai rambut, mengukur diameter sebuah
kawat, tebal kaca. Berikut ini adalah sebuah gambar mikrometer lengkap dengan
nama-nama tiap bagian dari alat tersebut.

2. Pengukuran Massa

Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan objek lain yang
berhubungan. Massa adalah salah satu sifat fisis dari suatu benda, yang secara umum
dapat digunakan untuk menggambarkan banyaknya materi yang terdapat dalam suatu
benda. Dalam Sistem Internasional, massa diukur dalam satuan kg. Alat yang
digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan atau neraca. Tidak
seperti berat, massa di setiap tempat selalu sama.
Massa seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang
tersebut akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain karena pengaruh
gravitasi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, berat orang di kutub akan lebih besar
dari pada beratnya di khatulistiwa. Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas
permukaan laut akan lebih besar daripada beratnya pada puncak gunung yang tinggi.
Hal ini disebabkan karena percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di
katulistiwa dan percepatan gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di
tempat yang lebih tinggi, sebab jaraknya ke pusat bumi lebih jauh.
Ada banyak jenis-jenis alat ukur massa, yang penggunaannya bergantung pada
besar kecil ukuran dan berat benda yang mau diukur. Salah satu alat ukur massa yang
sering saudara jumpai sehari-hari adalah timbangan, seperti terlihat pada gambar
berikut ini.

3. Pengukuran Waktu

Waktu dapat diukur dengan menggunakan bermacam-macam alat ukur waktu, di


antaranya arloji dan stopwatch. Alat ini juga ada yang model analog dan ada juga
yang model digital.
4. Pengukuran Suhu

Termometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu. Istilah
termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang
berarti mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacammacam, yang paling umum
digunakan adalah termometer air raksa. Ada bermacam-macam jenis termometer
menurut cara kerjanya, yaitu termometer air raksa, termokopel, termometer
inframerah, termometer Galileo, termistor, termometer bimetal mekanik.

Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang
ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang di kalibrasi pada tabung membuat
temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas dan bervariasi sesuai
dengan suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada
ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan
volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit.
Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong. Sebagai pengganti air
raksa, beberapa termometer mengandung alkohol dengan tambahan berwarna merah.

Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimum, bekerja


dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa
didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa
tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam yang membuat air raksa
tetap di dalam tabung. Selanjutnya, kita dapat membaca temperatur maksimum
selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan fungsinya, termometer
harus diayunkan dengan cara mengipas-ngipaskan ujungnya. Air raksa akan

membeku pada suhu -38,83°C dan hanya dapat digunakan pada suhu di atasnya. Air
raksa, tidak seperti air, tidak mengembang saat membeku sehingga tidak
memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika membeku. Jika
termometer mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke dalam kolom dan
terjebak di tempat tersebut ketika temperatur naik. Jika ini terjadi termometer tidak
dapat digunakan hingga kembali ke kondisi awal. Untuk menghindarinya,
termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam tempat yang hangat saat
temperatur di bawah -37°C. Termometer air raksa umumnya menggunakan skala
suhu Celsius dan Fahrenheit. Anders Celsius merumuskan skala Celsius, yang
dipaparkan pada publikasinya ”the origin of the Celsius temperature skala” pada
tahun 1742. Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair
dan suhu penguapan air.
BAB PENUTUP

Kesimpulan

Bakuan (satuan) adalah acuan yang digunakan dalam pengukuran atau pembanding
dalam suatu pengukuran besaran. Besaran dan satuan yang digunakan dalam fisika
merupakan besaran baku yang berlaku secara internasional. Besaran pokok adalah besaran
yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut
satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan.
Besaran turunan adalah besaran fisis yang terdiri dari dua atau lebih besaran yang dapat
diturunkan dari beberapa besaran pokok. Misalnya, besaran turunan kecepatan merupakan
hasil bagi antara jarak dan waktu. Besaran turunan lain yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, di antaranya percepatan, gaya, usaha, daya, momentum.
Satuan Internasional merupakan satuan-satuan yang secara resmi digunakan secara
universal di seluruh dunia. Satuan Internasional antara lain: Kilogram (ditulis kg) untuk
besaran massa, Meter (ditulis m) untuk besaran panjang, Detik atau sekon (ditulis det atau s)
untuk besaran waktu.
Satuan baku merupakan satuan yang sudah diakui secara umum, karena menggunakan
acuan yang diakui dan baku secara internasional. Misalnya 1 meter setara dengan panjang
gelombang cahaya kuning setelah bergetar dengan jumlah tertentu, tidak akan berubah
dimanapun berada. Satuan tak baku, disebut demikian karena hasil pengukurannya bisa
berbeda-beda bergantung pada kondisi. Misalnya satuan jengkal yang menggunakan jari
tangan manusia, mempunyai kelemahan karena ukuran tangan manusia tidak selalu sama.
Begitu juga saat menggunakan satuan gayung, cangkir dan lainnya.
Macam-macam alat ukur pun dibagi menjadi empat yaitu pengukuran panjang,
pengukuran massa, pengukuran waktu, dan pengukuran suhu.
DAFTAR PUSTAKA

Sudarmanto, Dwi. 2018. Pengukuran. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan


dan Kesetaraan- D itjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pandiangan, Paken. 2013. Pengukuran dan Sistem Satuan dalam Fisika. Jakarta:

Halliday & R. Resnick. (1979). Physics. New York: John Wiley & Sons Inc.

Halman, J.P. (1999). Experimental Methods for Engineers. Mc Graw Hill International
Edition.
M. Alonso & E.J. Finn. (1979). Fundamentals University Physics. Massachusetts: Addison-
Wesley Publishing Company

http://eprints.ums.ac.id/36222/5/BAB%20I.pdf

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5510988/mengenal-besaran-turunan-dan-bedanya-
dengan-besaran-pokok

Anda mungkin juga menyukai