1.1. PENDAHULUAN
Kata fisika berasal dari bahasa Yunani Physis yang berarti alam atau hal
ikhwal alam sedangkan dalam bahasa inggris fisika physic yaitu ilmu yang
mempelajari aspek – aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar – dasar
fisika didefinisikan dalam berbagai pengertian, diantaranya, fisika adalah ilmu yang
Fisika sebagai ilmu dalam arti yang sebenarnya memang sangat luas.
Tetapi dalam persoalan – persoalan yang sering dijumpai, khususnya dalam bidang
Teknik, namun yang dapat dibahas adalah yang berkaitan dengan lingkup mekanika,
dalam hal ini adalah mekanika klasik yang berdasarkan pada hukum – hukum Newton.
Di saat ditemukannya Teleskop (teropong bintang) oleh Galileo Galilei (1564 – 1642)
perkembangan ilmu fisika sangat pesat, karena para ahli dimasa itu telah dapat
mengamati gerak planet – planet di angkasa raya, yang dapat dijelaskan dengan
1630).Perkembangan fisika yang sangat penting ialah mekanika yang bertumpuh pada
hukum – hukum tentang gerak,massa, dan gaya oleh Sir Isaac Newton (1642 – 1727)
Ruang lingkup fisika hingga sebelum akhir abab XIX mencakup cabang –
cabang ilmu: Mekanika, thermodinamika, bunyi, optika, listrik magnet dan medan
magnet listrik. Jadi dapat dikatakan bahwa perkembangan fisika klasik (makanika
Newton
Pengertian tentang dunia Fisika yang dimiliki saat ini dibangun di atas pondasi
yang diletakan oleh ilmuwan - ilmuwan besar seperti Galileo. Newton, Maxwell dan
Einstein, dan pengaruh mereka telah berkembang jauh melewati batas dari ilmu fisika
itu sendiri dan mempengaruhi secara mendalam cara hidup dan berpikir, dapat
1
dirasakan kesenangan dengan temuan - temuan mereka ketika belajar dengan
mendapatkan wawasan tentang fenomena sehari - hari. Jika kita bertanya mengapa
langit berwarna biru, bagaimana gelombang radio dapat merambat dalam ruang
hampa, atau bagaimana satelit tetap pada orbitnya, akan menemukan jawabannya
kehidupan sehari – hari. Banyak Fisikawan yang mengamati fenomena alam dan
fenomena yang terjadi. Pola ini disebut teori fisika. Perkembangan teori fisika
memerlukan kreativitas dalam setiap tahapnya sampai pada konsep – konsepnya dalam
dan setiap bilangan yang digunakan untuk mendisikripsikan suatu fenomena fisika
secara kuantitatif, disebut besaran fisika (Physical quantity) contoh apabila dua
besaran fisika yang mendeskripsikan anda adalah berat dan tinggi badan anda, maka
eksperimental, contoh lain mengukur jarak dengan mistar dan mengukur selang waktu
akurat dan handal memerlukan satuan pengukuran yang tidak berubah dan dapat
duplikasi oleh pengamat diberbagai lokasi. Sistem satuan yang digunakan adalah
2
1.3. Besaran dan Pengukuran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur yang dinyatakan dengan
angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu
dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu dapat diukur atau
dihitung, dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai dan mempunyai
satuan. Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu
Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui
hasil pengukuran, oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka
ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap
1. Dalam bidang ekonomi, dalam bidang ekonomi pengukuran merupakan hal yang
pengukur makluk hidup contoh mengukur panjang suatu makluk bersel tunggal
dengan mikroskop
3. Dalam bidang Psikologi, dalam bidang psikologi untuk mengukur keadaan jiwa
seseorang yang pada umumnya didasarkan pada sample prilaku yang jumlahnya
terbatas yang dengan pasti ada kesalahan sehingga hasinya tidak dapat
yang ditetapkan sebagai satuan. Atau besaran kegiatan yang dilakukan manusia
untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan alat – alat ukur dengan tujuan
3
1. Fungsi pengukuran
b. Dalam industri digunakan sebagai alat komunikasi dari mulai riset operator,
akan terjadi
2. Klasifikasi Pengukuran
a. Pengukuran langsung, merupakan proses pengukuran yang hasil
digunakan alat ukur dan tidak bisa dibaca langsung dari hasil pengukuran.
berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda
kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan
Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda namun sesungguhnya besaran ini sama
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Sistem Satuan Internasional (nama aslinya
4
dalam bahasa Perancis: Système International d'Unités atau SI) adalah sistem
satuan atau besaran yang paling umum digunakan. Pada awalnya sistem ini
merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu
dan Myanmar.
Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg),
Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah
Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari
pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan
Dari tujuh besaran pokok di atas semuanya memiliki satuan dan alat ukur
masing - masing, dan besaran pokok tambahan yaitu seperti pada tabel berikut.
5
Besaran Turunan besaran yang diturunkan dari besaran dasar atau besaran pokok
dalam sistem internasional.
macam - macam besaran pokok adalah:
1. Panjang
Satuan panjang adalah"meter"Definisinya, satu meter adalah jarak yang
ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon
2. Massa
Satuan massa adalah "kilogram" (disingkat kg). Definisinya satu kilogram adalah
massa sebuah kilogram standar yang disimpan di Lembaga Timbangan dan Ukuran
Internasional (CGPM ke-1, 1899) Gaya 2 X 10-7 Newton pada setiap meter.
3. Waktu
Satuan waktu adalah "sekon" (detik) Definisinya, satu sekon adalah selang waktu
yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192
631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya
Satuan kuat arus listrik adalah "Ampere" (disingkat A) Definisinya, satu Ampere
adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar
dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan
5. Suhu
Satuan suhu adalah "kelvin" (disingkat K). Definisinya, satu Kelvin adalah
1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967). Dengan
demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air
adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap
jenuhnya.
6
6. Jumlah molekul
7. Intensitas cahaya
kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi
monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini
ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok
massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok
panjang, dan lain-lain, Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain:
diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih
dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. Saat membahas bab Besaran dan
Satuan maka kita tidak akan lepas dari satu kegiatan yaitu pengukuran.
7
a. Luas = panjang x lebar
= besaran panjang x besaran panjang
= m x m
= m2
b. Volume = panjang x lebar x tinggi
= m x m x m
= m3
c. Kecepatan (v) =velocity
V = jarak / waktu
= m / s atau ms-1
v s
F = m x a = m . = m .
t t
t
m ms 1
F = kg = kg = kgms-1s-1 = kgms-2 = Newton
s s
s
m2 m 2 -1
= kg = kg s = kgm2s-1. s-1 = kgm2s-2 = Joule
s s
s
8
2. Dari rumus daya diatas apabila dihubungkan dengan daya kelistrikan maka
W v.i.t
dapat diperoleh: P = V .i
t t
Rumus Daya P = V.i apabila dihubungkan dengan hukum ohm dengan rumus
V
V = i.R dan I= ,maka diperoleh: P=I.R.I = I2.R dan P = V.I maka
R
2
V V
P = V
R R
1. Keterangan:W = Usaha (Joule)
m = massa (kg)
a = Percepatan (ms-1)
s = Jarak (meter)
t = Waktu (detik)
2. Keterangan W = Energi Listrik (Joule)
V = Tegangan (Volt)
I = Kuat arus listrik (Ampere)
R = Hambatan Listrik (Ohm)
t = Waku arus mengalir (detik)
g. Modulus Young (E) atau Modulus Elastisitas,yaitu Perbandingan antara
tegangan geser (stress) dengan Regangan jenis (strain)
F
a. Tegangan Geser ( ) =
A
L
b. Regangan jenis ( ) =
L
Maka Modulus Young atau modulus Elastisitas:
s
m.
v t
m.
Stress F F .L m.a.L t = t =kg m
E = = = = =
Strain A A.L A..L A..L A..L s
L s
L A.L
1 1 2 2
ms .s kgms kgms
= kg 2
3
3
kgms2 m 2 = kgm-1s-2 = Pa.
m .m m m
Untuk dapat memahami pembahasan diatas maka, ada tiga hal yang anda harus
pelajari antara lain:
a. Rumus
b. Simbol
c. Satuan
9
Simbol Besaran, satuan dan alat ukur
BESARAN SIMBOL SATUAN ALAT UKUR
TEGANGAN V Volt Voltmeter
ARUS LISTRIK I AMPERE AMPEREMETER
DAYA P WATT WATTMETER
HAMBATAN R OHM OHMMETER
ENERGI E WattJAM(Kwh) Kwh METER
FREKUENSI f HERTZ FREKUENSIMETER
INDUKTANSI L HENRY INDUKTANSIMETER
KAPASITANSI F FARAD KAPASITANSI METER
GAYA F Newton=kgms-2 DINAMOMETER
VOLUME V M3 Gelas ukur
MEDAN MAGNET B Tesla = KgAS2 meter EM-191/miliGauss
MOMENTUM P Kgm-1 -
TEKANAN P Kgm-1s-2 Manometer,Venturimeter
MEDAN LISTRIK E N/C Tesla tester
satuan yang lebih besar atau yang lebih kecil, Setiap satuan yang
lebih besar atau yang lebih kecil diawali dengan kata awalan satuan
10
Satuan – satuan dalam kelistrikan
1 Wb = 103 mWb 1 Farad = 106 µF
1. 5 kilovolt = volt
5 kilovolt = 5 x 10³
= 5 x (10 x 10 x 10)
= 5 x 1000
= 5000 volt
2. 7000 miliFarad = farad
7000 miliFarad = 7000 x 10⁻³
= 7000 / 10³
= 7000 / 1000
= 7 Farad
3. 30 Ampere = miliAmpere
30 Ampere = 30 x 10³
= 30 x 1000
11
= 30.000 miliAmpere
4. 45.000 Kilo Ohm = Mega Ohm
45.000 Kilo Ohm = Mega Ohm
= 45.000/1000
= 45 Mega Ohm
menggunakan mistar untuk mengukur panjang, untuk mengukur panjang suatu benda
Meter standar untuk panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang
yang terbuat dari campuran platina iridium. Meter standar ini disimpan di Lembaga
Berat dan Ukuran Internasional, di kota Sevres dekat Paris. Oleh karena meter
standar ini tidak mudah untuk ditiru dan tidak memadai lagi untuk ilmu
pengetahuan dan teknologi modern, pada 1960 satuan standar panjang diubah.
Hasil pertemuan ke-11 konferensi umum mengenai berat dan ukuran, satu
meter standar sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga
yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 di dalam ruang hampa pada
suatu peristiwa lucutan listrik. Pada 1983, defi nisi satu meter di tetapkan
12
sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu
1/299.792.458 sekon.
Selanjutnya, alat ukur ini ditiru di negara masing - masing. Kemudian, digunakan
a. Mistar
Pada umumnya, mistar yang sering digunakan memiliki satuan milimeter (mm),
sentimeter (cm), dan inchi (inc). Skala mistar setiap 1 sentimeter memiliki 10
garis dengan lebar 1 milimeter. Oleh karena satu bagian terkecil mistar adalah 1
mm atau 0,1 cm, berarti ketelitian mistar adalah 1 mm. Jika pengukuran tidak
Cara melakukan pengukuran dengan mistar pada dasarnya telah ketahui. Akan
tetapi, supaya memperoleh hasil pengukuran yang akurat, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan. Jika mengukur panjang sebuah benda dengan mistar, letakkan
Ingat jangan menyamakan ujung sebelah kiri benda dengan ujung mistar.
Mengapa? Hasil pengukuran dapat dilihat dari skala batas sebelah kanan benda
yang diukur. Akan tetapi, perlu diingat pada saat membaca alat ukur, mata harus
tegak lurus dengan skala yang dibaca. Biasakan jujur terhadap hasil pengukuran
walaupun perbedaannya sedikit sekali. Skala yang terukur tidak tepat dengan
garis skala, tetapi lebih atau kurang sedikit sehingga skala tersebut harus
ditaksir.
0,5 mm. Dalam setiap pengukuran dengan mistar diusahakan agar kedudukan
pengamat harus tegak lurus dengan skala yang akan diukur, hal ini untuk
13
Gambar 1.1. Mistar ukur
Panjang balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman lubang suatu
benda yang tidak terlalu panjang, Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yakni
bagian rahang tetap yang berskala milimeter atau disebut skala utama yang
pembagiannya sama dengan mistar dan bagian yang dapat digeser yang memiliki
atau di laboratorium adalah jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm. Semakin
besar ketelitian jangka sorong, semakin teliti suatu hasil pengukuran. Cara
Jadi skala terkecil pada jangka sorong 0,1 mm atau 0,01 cm sehingga
dengan ketelitian 0,1 mm memiliki jumlah skala nonius 10 skala. Jika skala
14
nonius digeser ke kiri sehingga rahang tetap dan rahang geser berimpit atau
angka 0 (nol) skala nonius berimpit dengan angka 0 (nol) skala utama, 9 mm
skala utama akan dibagi menjadi 10 bagian yang sama pada skala nonius.
bagian skala utama panjangnya 1 mm. Selisih skala utama dengan skala nonius
adalah 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm. Selisih ini menyatakan nilai skala terkecil dari
nonius pada jangka sorong. Berarti ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
15
Hasil pembacaan = 5,74 cm atau 57,4 mm
Gambar 1.2. Jangka sorong
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang sangat teliti karena
memiliki ketelitian 0,01 mm. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur panjang,
diameter luar, dan ketebalan suatu benda. Mikrometer sekrup terdiri atas rahang
utama sebagai skala utama dan rahang putar sebagai skala nonius. Perhatikan
gambar bagian-bagian sebuah mikrometer sekrup berikut.
Skala utama mikrometer sekrup dibagi dalam satuan milimeter dan setiap 5 mm
diberi angka. Jika selubung pengukur diputar, satu kali putaran penuh rahang
akan bergeser (maju atau mundur bergantung pemutarannya) sebesar 0,5 mm dan
jika diputar dua putaran penuh rahang akan bergeser 1 mm. Selubung pengukur (
skala nonius) dibagi menjadi 50 bagian dan tiap 5 bagian diberi angka sehingga 1
skala selubung pengukur memiliki panjang (1/50) x 0,5 mm = 0,01 mm. Angka ini
menunjukkan nilai skala terkecil dari nonius pada mikrometer sekrup. Berarti
ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm atau 10-2x10-1cm =10-3= 0,001 cm
Ketidakpastian atau ketelitianya ½ x 0,01 mm = 0,005 mm = 0,0005 cm.
16
Gambar 1.3. Mikrometer Skrup
17
Gambar.1.4. Mikrometer Skrup
dengan alat ukur yang lain, yaitu membandingkan suatu besaran yang diukur (massa
benda) dengan besaran sejenis yang dijadikan satuan standar sehingga terjadi
kesetimbangan. Satuan tim bangan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari adalah ons, kuintal, dan ton. Hubungan ketiga satuan ini terhadap kilogram
1 ton = 1.000 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ons = 0,1 kg
e. Timbangan (neraca)
Timbangan atau neraca adalah alat yang dipakai untuk
sistem mekanik dan juga elektronik.Timbangan adalah suatu alat yang sangat
18
Gambar 1.5.Timbangan Pasar dan Neraca Ohaus
Timbangan ini bentuknya kecil, berat yang bisa ditimbang berskala 1 sampai 10 kg,
di sebut timbangan pasar karena biasanya berada dipasar untuk menimbang barang
dagangan.
3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki kapasitas 610 gram
dengan ketelitian 0,1 gram. Setiap lengan pada neraca memiliki skala dengan beban
gram) dengan skala terkecil 0,1 gram. Benda yang akan diukur diletakkan di sebelah
kiri. Dengan menggeser ketiga anak timbangan ke sebelah kanan sampai mencapai
kedua 80 gram, sedangkan lengan ketiga 0,3 gram. Hasil pengukuran massa benda
tersebut adalah 0 gram + 80 gram + 0,3 gram = 80,3 gram. Penggunaan neraca
empat lengan hampir sama dengan neraca tiga lengan. Namun, ketelitian alat ukur
ini lebih baik. Skala terkecil pada lengannya yang ke -4 adalah 0,01 gram.
timbangan digeser ke kanan dengan cara berurutan dari yang terbesar ke yang
19
terkecil sampai terjadi kesetimbangan. Misalnya, hasil pengukuran massa suatu
100 gram, 20 gram, 5 gram, dan 0,66 gram. Jadi, hasil pengukuran massa benda
tersebut adalah 100 gram + 20 gram + 5 gram + 0,66 gram = 125,66 gram.
Standar waktu yang telah dikenal adalah sekon, menit, dan jam. Dalam satuan SI,
standar waktu adalah sekon. Hubungan antara ketiga besaran tersebut adalah 1 jam
Beberapa alat ukur waktu yang biasa kamu gunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah jam tangan (arloji), jam dinding, dan jam weker. Pada setiap jenis jam,
biasanya dilengkapi dengan jarum sekon, jarum menit, dan jarum jam. Selain itu,
ada juga jam digital yang memudahkan kamu untuk mengukur waktu setiap saat. Di
dalam laboratorium, alat pengukur waktu yang digunakan adalah stopwatch yang
20
Gambar 1.6. stopwatch.
yang bekerjanya menggunakan per spiral. Jadi, untuk menggunakan stopwatch ini per
badan dengan teman atau saudara. Dengan menggunakan alat ukur suhu.
Gambar 1.7.Thermometer
Dalam pembuatan skala termometer, diperlukan dua titik tetap, yakni titik
tetap atas dan titik tetap bawah. Kemudian, skala tersebut dibagi menjadi
beberapa bagian untuk menyatakan satuan derajatnya. Pada umumnya, titik tetap
bawah yang digunakan adalah keadaan ketika es melebur pada tekanan 1 atm.
Adapun titik tetap atas adalah keadaan ketika air mendidih pada tekanan 1 atm.
Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala - skala lain adalah
Celsius, Fahrenheit, dan Reamur. Pada skala Celsius, 0 °C adalah titik dimana air
membeku dan 100 °C adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini
adalah yang paling sering digunakan di dunia. Skala Celsius juga sama dengan Kelvin
21
sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan 273 (atau 273.15 untuk
lebih tepatnya).
Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air
membeku adalah 32 °F dan titik didih air adalah 212 °F. Sebagai satuan baku,
Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam penulisannya. Misalnya cukup ditulis
suhu 20 K saja, tidak perlu 20° K. Alat pengukur suhu antara lain adalah
thermometer.
a. Termometer alkohol
b. Termometer basal
c. Termometer merkuri
d. Termometer oral
e. Termometer Galileo
f. Termometer infra merah
g. Termometer cairan kristal
h. Termistor
3. Alat Ukur Jumlah Molekul Zat
Satuan jumlah molekul zat dalam sistim International adalah "mol". Alat untuk
kimia/Neraca khusus
teknisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multitester atau Avometer.
pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat urkur
22
Gambar 1.8.Amperemeter.
karena nilai kuat arus yang kecilpun dapat terdeteksi untuk mengukur kuat arus
yang lebih besar dibantu dengan hambatan Shunt sehingga kemampuan mengukurnya
disesuaikan dengan perkiraan arus yang ada Jika kita memperkirakan dalam rentang
miliampere, dapat kita gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA
23
ICL7106 dengan tegangan masukan antara 200 mV – 2 V dan tegangan referensi
antara 100 mV – 1 V. Sensor cahaya yang digunakan adalah solar cell dengan
tegangan keluaran sebesar 0.5 V dan arus 20 mA sampai 30 mA. Alat ukur ini
Perencanaan dan pembuatan dari alat ukur ini cukup sederhana hanya meliputi
sensor cahaya, rangkaian pengubah arus ke tegangan, rangkaian ADC dan rangkaian
LCD. Dari data pengukuran alat dengan pembanding (Digital Light Meter RS ISO-
TECH ILM 350) didapat bahwa alat ini dapat bekerja dengan cukup baik pada media
pengukuran dengan jarak antara sensor cahaya dan sumber cahaya antara 60 cm –
24
Penyelesaian:
Vm = 2,5 x 1,609 km = 4,02225 km/jam
Vm = 4,0225 x 103 meter/sekon
= 40225 x 10-4 x 103/3600 m/s
= 40225 x 10/36 x 102
= 40225 x 10 x 10-2/36 Vm = 40225 x 10-1ms-1
2. 1 mil = 5280 feet
1 fet = 0,3048 m
= 5280 x 3048 x 10-4 x 10-3 km
= 16093440 x 10-7 km
= 1,6093440 x 107 x 10-7 km
1 mil = 1,609 km
3. Buktikan 1 atm = 1,013 x 105 Pa
13,6 x 10 -3 kg
= x 76 x 10-2 m x 980 x 10-2 ms-2
10 -6 m3
kg
= 13,6 x 10-3 .10 x 76 x 10-2 m x 98 x 101 x 10-2 ms-2
m3
kg
= 13,6 x 10-3 3
x 76 x 10-2 m x 98 x 10-1 ms-2
m
kg
= 13,6 x 10-3 3
x 744 x 10-3 m2 s-2
m
= 1012928 x 10-1kgm-3.m2s-2
25
g = 0,976522875 x 1013 x 10-12Nm2kg-1m-2= 9,76522875 x101 Nkg-1
= 59,71186282 x 1023m3s-2kg-1m-1s2m-2kg2
= 59,71186282 x 1023kg
= 59,71186282 x1023kg
= 5971186282 x 1015kg
= 5,97x109x 1015kg
Mb = 5,97x1024kg Terbukti
6. Hasil pengukuran benda dengan jangka sorong menunjukkan panjang benda 5,85 cm.
Berapa inchi panjang benda tersebut ?
Jawab: 1 cm = 0, 3937 inchi
5, 85 cm = 5, 85 x 0, 3937 inchi
= 2,303145 inchi. atau 2,30 inchi
26
Gm
d. R2 = 6,375x10 6 meter
g
e. C = 3 x 108 ms-1
1. Sebuah membran yang bundar memiliki 1,25 inci2 nyatakanlah dalam satuan cm2
3. Konversikan
a. 1mil = ......mm = ..... km
4. Tebal lempengan baja apabila diukur dengan mikrometer 6,30 mm. Konversikan satuan tersebut
dalam inchi.
5.Konversikan a. 37500 mm3 =........................ m3
Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk
berbagai keperluan sehari - hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang
terbesar hingga yang terkecil
km = Kilo Meter
hm = Hekto Meter
dam = Deka Meter
m = Meter
dm = Desi Meter
cm = Centi Meter
mm = Mili Meter
1. Panjang (l)
Contoh:
1 km = 10 hm
27
1 km = 1.000 m
1 km =100.000 cm
1 m = 10 dm
1 m = 1.000 mm
Masih terdapat satuan panjang selain yang telah ditetapkan menurut SI, yaitu
inci, yard dan kaki. Satuan ini dapat diubah ke satuan meter sebagai berikut:
Soal
2. Massa (m)
28
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun
satuan meter diganti menjadi gram, Untuk satuan berat tidak memiliki turunan
Contoh:
1 kg = 10 hg
1 kg = 1.000 g
1 kg = 100.000 cg
1 kg = 1.000.000 mg
1 g = 0,1 dag
1 g = 0,001 kg
1 g = 10 dg
1 g = 1.000 mg
Satuan massa dapat diturunkan dari satu kilogram standar yang telah ditentukan
sebagai berikut:
3. Waktu (t)
Standar untuk satuan pokok waktu dalam SI adalah sekon (s). Satu sekon
standar adalah waktu yang diperlukan oleh atom Cesium – 133 untuk bergetar
sebanyak 9.192.631.770 kali. Dalam selang waktu 300 tahun hasil pengukuran
dengan menggunakan jam atom ini tidak akan bergeser lebih dari satu sekon.
29
Satuan waktu lain yang biasanya dipakai dalam kehidupan sehari-hari antara
1. Suhu (T)
Pada kolom raksa sebuah termometer badan dibuat lekukan supaya zat cair
yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Jadi, sebelum termometer
dahulu supaya raksanya turun. Prinsip kerja termometer dalam mengukur suhu
adalah dengan memanfaatkan pemuaian zat cair, yaitu perubahan volume zat
pemuaian, cairan tersebut tidak mudah kembali turun Cara pembacaan skala
a. Kelvin
Rumus:
°C = K − 273,15
30
Kelvin =Fahrenheit:
°F = K × 1,8 − 459,67
Kelvin = Réamur
Celcius
Celcius = Kelvin
Celcius = Fahrenheit
°F = °C × 1,8 + 32
Celcius = Réamur
°Ré = °C × 0,8
b. Fahrenheit
Fahrenheit = Kelvin
Fahrenheit = Celcius
Fahrenheit = Réamur
c. Réamur
Réamur = Kelvin
Réamur = Celcius
°C = °Ré / 0,8
°F = °Ré × 2,25 + 32
1. Jumlah Zat
31
P = Tekanan (atm)
n = Mol gas
R = Tetapan gas
T = Suhu (K)
Maka:
PV = nRT
2. Kuat Arus
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui
suatu penghantar. Bila dalam 1 detik banyak muatan listrik yang mengalir
sebesar 1 Coulomb maka disebut 1 Ampere per detik. 1 Coulomb per detik
I = V/R dengan:
I = Intregence/arus (A)
V = Voltage/tegangan (V)
R = Resistance/hambatan
3. Intensitas Cahaya
oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari
intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Dalam bidang optika dan fotometri
(fotografi), kemampuan mata manusia hanya sensitif dan dapat melihat cahaya
32
Rumus Intensitas cahaya monokromatik pada panjang gelombang λ adalah:
Iv = 683 I Ў (λ)
dengan:
Tn = Suhu Normal
Faktor Faktor
Awalan Simbol Awalan Simbol
Perkalian Perkalian
103 kilo k 10-2 centi c
106 mega M 10-3 mili m
109 giga G 10-6 mikro μ
1012 tera T 10-9 nano n
1015 penta P 10-12 pico p
1018 exa E 10-18 femto f
atto a
33
Dalam sistem internasional banyak digunakan satuan (baik dasar maupun turunan)
yang berasal dari nama orang. Satuan tersebut jika ditulis lengkap harus
dituliskan seluruhnya dengan huruf biasa, termasuk huruf awalnya sedangkan
apabila disingkat, huruf awalnya harus ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:
4. Suatu zat tertentu dapat digunakan untuk mengecet dinding dengan kapasitas
400 kaki/gallon 1 kaki = 0,3048 meter dan 1 gallon = 0,455 x 10 -2 m3.
Tentukan kapasitas cat tersebut dalam satuan SI.
Penyelesaiannya dalam SI adalah :
400 x (0,3048) 2 m 2 400 x (0,09290304)
0,455 x 10 -2 m 3 0,455 x 10 2
37,161216 37161216 x 10 -6 37161216 x 10 -6
-2
-3 -2
0,455 x 10 0,455 x 10 x 10 0,455 x 10 -5
37161216 x 10 -6 x 10 5
455
37161216 x 10 -1
455
81673 x 10 1 m 2
m3
Atau = 8167,3 m2 dinding tiap m3 cat
34
5. Enrico Fermi menyatakan 1 jam pelajaran (50 menit) lamanya kira-kira sama
dengan 1 mikroabat. Berapa prosenkah kesalahannya jika 50 menit dianngap 1
mikro ABAD? (1 tahun = 365,25 hari)
Jawab.
1 jam pelajaran = 50 x 60 sekon = 3000 sekon
1 mokroabad = 10-6 x 100 tahun
= 10-6 x 10-2
= 10-4
= 10-4 x 365,25 x 24 x 3600 sekon
= 3155,76 detik.
Selisih keduanya adalah:
3155,76-3000 detik = 155,76 detik
155,76
Prosentase kesalahannya adalah : x 100 % = 5,192 % (cukup kecil)
3000
6. Massa jenis air adalah 1 gram/cm3. Nyatakan besaran ini dalam satuan
dasar SI.
10 -3 kg
1 gr/cm3 = = 103kg/m3
10 -6 m 3
c. Konversi satuan besaran turunan
a. Luas
1 m2 = 104 cm2
1 cm2 = 10-4 m2
1 cm2 = 1,076 x 10-3 inci2
1 inci2 = 6,452 x 10-4 m2
1 inci2 = 6,944 x 10-3 ft2
1 ft2 = 9,29 x 10-2 m2
2
1 ft = 929 cm2
b. Volume
1 m3 = 106 cm3 1 m3 = 35,31 ft3 1 cm3 = 3,531 x 10-5 ft3
1 cm3 -6
= 10 m 3
1 m3 = 6,102 x 104 inchi3 1 cm3 = 0,06102 inchi3
1 ft3 = 2,832 x10-2 m3
1 ft3 = 28320 cm3
1 inci3 = 1,639 x10-5 m3
1 inchi3 = 16,39 cm3
1 inchi3 = 5,787 x 10-4 ft3
2 gallon U.S = 3786 cm3 1 gallon inggris = 4547 cm3
c. Gaya
1 dyne = 10-5 Newton 1 Newton = 105 dyne
1 dyne = 1,02 x 10-6 kgf 1 dyne = 2,248 x 10-6 pound
1 kgf = 9,807 x 105dyne 1 kgf = 9,807 Newton
1 kgf = 2,205 pound 1 Newton = 0,102 kgf
35
1 Newton = 0,2248 pound 1 pound = 4,448 x 105 dyne
1 pound = 0,4536 kgf 1 pound = 4,448 Newton
d. Tekanan
1 atm = 76 cmHg 1 dyne/cm2 = 0,1 N/m2
1 atm = 1,013 x 105 N/m 1 atm = 1,103 x 106 dyne/cm2
1 cm air raksa = 1,316 x 10-2 atm 1 atm = 760 mmHg
1 atm = 1,013 x 105 Pa atau N/m2 1 atm = 760 toor
1 bar = 1.000 x 105N/m2 1 cmHg = 1,33 x 103 N/m2
1 atm = 1,013 bar 1 mmHg = 133 N/m2
1 torr = 133 N/m2 1 Torr = 1 mmHg
Soal
1. Konversikan satuan-satuan berikut :
a. 0,5 cm = ..................... fit d. 0,1 atm = ................... cmHg
b. 3 N = = ..................... dyne e. 0,5 kg = ...................... lb
c. 350 gram =.................. kg
2. a. Konversikan ukuran 14,8 inchi ke satu mm.
b. Mobil bergerak dengan kecepatan 50 mil/Jam. Konversikan kecepatan mobil
tersebut dalam:
km m
a. dan
jam detik
3. 1.inchi= 0,0254 m = .............................. km.
4. Turunkalah satuan – satuan berikut
a. Daya
b. usaha
c. Percepatan
d. usaha
e. Beda potensial
f. Fluks Magnetik
g.Medan Magnet
h.Tahanan listrik
i. Tekanan j.Modulus Young k. Tahanan listrik l.Modulus Young
DAFTAR PUSTAKA
Hough D.Young, 2002, Fisika Universitas, Erlangga Jakarta
Namas M.B. Politeknik Negeri Kupang,2014
Roger A. Freedman.2002.Seri Fisika Universitas.Jakarta
Driyanto.1997.Fisika Teknik.Tasito Bandung
Saejito. 1992. Mekanika.Bandung
PEDC.1992. Bandung
36
BAB II
VEKTOR
2.1. PENDAHULUAN
Pengertian tentang dunia Fisika yang dimiliki saat ini dibangun di atas pondasi yang
diletakan oleh ilmuwan - ilmuwan besar seperti Galileo. Newton, Maxwell dan
Einstein, dan pengaruh mereka telah berkembang jauh melewati batas dari ilmu fisika
37
itu sendiri dan mempengaruhi secara mendalam cara hidup dan berpikir. Kita dapat
langit berwarna biru, bagaimana gelombang radio dapat merambat dalam ruang
hampa, atau bagaimana satelit tetap pada orbitnya, kita akan menemukan
2.2. Vektor bersal dari bahasa latin yaitu:Carrier yang artinya “Pembawa”
Pengertian vektor yaitu besaran yang mempunyai nilai dan arah, Contoh besaran
menggambarkan vector digunakan garis berarah yang bertitik pangkal, Panjang garis
sebagai nilai vector dan anak panah menunjukkan arahnya.Simbol vector menggunakan
huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya
Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y.
Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1
komponen.Komponen vector adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vector hasil
38
Gambar 2.1.Komponen Vektor
b. PenjumlahanVekor
Inti dari operasi penjumlahan vector ialah mencari sebuah vektor yang komponen
atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor, Untuk vector
segaris, resultannya
R = A + B + C + n
Untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini
Contoh soal
39
Persamaan rumus penjumlahan vector menurut aturan cosinus dalam segitiga,
Jika OP =A, PR= B,dan Resultan R = OR Maka, diperoeh persamaan sebagai berikut:
R2 = A2 + B2 + 2AB cos
R = A 2 B 2 2 ABCos
Dalam berbagai permasalahan fisis, arah dari suatu besaran tertentu terkait
pengertian arah dan peran arah itu tak kalah penting bila dibandingkan dengan besar
atau nilainya, Banyak besaran fisis demikian misalnya, perpindahan benda, gaya,
kecepatan, percepatan, momentum. besaran semacam itu disebut besaran vektor. Jadi
besaran vektor mempunyai besar (nilai) dan arah Ada pula besaran-besaran yang tidak
mempunyai arah misalnya jumlah halaman kertas, jumlah mahasiswa, Massa, waktu
Sesunggunya pengertian vektor jauh lebih luas dari hanya sekedar besaran yang
memiliki besar dan arah. Sesungguhnya vektor adalah besaran yang dapat dinyatakan
sebagai kombinasi linier dari besaran - besaran yang arahnya tertentu disebut
40
Untuk membedakan vektor dengan saklar, penulisan suatu vektor sering
dibedakan dengan ciri-ciri tertentu Misalnya ada beberapa buku yang menuliskan
besaran vektor dengan huruf tebal sedangkan saklar huruf biasa. Adapula yang
menuliskan vektor dengan dilengkapi tanda panah di atas huruf yang bersangkutan.
Cara yang sering digunakan untuk menyatakan suatu vektor secara matemtis, dengan
Contoh:
Suatu vektor F yang dinyatakan menggunakan vektor satuan dalam koordinat Cartesian
sebagai berikut:
F = (Fx, Fy, Fz) atau dapat ditulis sebagai
Fx. Fy dan Fz masing-masing adalah komponen vektor F pada salib sumbu x, y dan z
secara berurutan. i, j dan k masing-masing adalah vektor satuan pada sumbu x, y
dan z, jadi vektor satuan menyatakan suatu vektor yang berada pada sumbu x akan
berarah pada sumbu x positif serta besarannya satu satuan.
Apabila vektor F adalah: F= (3, 4, – 1) atau F = 3i + 4j – K
maka komponen F pada sumbu x besarnya 3 satuan dan berarah ke sumbu x positif,
komponen F pada sumbu y besarnya 4 satuan dan berarah ke sumbu y positif,
sedangkan komponen F pada sumbu z besarnya 1 satuan berarah ke sumbu z
negatif.
Perhatikan gambar berikut
F
Fz
φ
Fy
y
θ
Fx
x
Dari sumbu di atas, terlihat bahwa Fx. Fy, Fz merupakan komponen F pada setiap
salib sumbu, merupakan besaran proyeksi F pada masing-masing salib sumbu tersebut,
41
sedangkan Fxy adalah proyeksi F pada Xy1, bidang yang dibentuk oleh sumbu X dan
sumbu Y, maka koponen-komponen adalah sebagai berikut :
Fx = Fxy Cos θ = F sin φ cos θ
Fy = Fxy Sin θ = F sin φ cos θ
Fz = F Cos φ
Φ adalah sudut yang dibentuk oleh Fxy dengan sumbu X positif sedangkan φ adalah
sudut yang dibentuk oleh F dengan sumbu Z positif maka besar vektor |F| =
Fy Fz Fz
trigonometrinya, misalnya tg θ = dan Cos φ =
Fx F Fx 2 Fy 2 Fz 2
Karena banyak persoalan fisis yang dapat diselesaikan menggunakan ruang dua dimensi,
maka pernyataan ke tiga vector diatas dapat disederhanakan menjadi dua dimensi
y F
θ
x
Jika θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor F dengan sumbu x positif, maka
Fx = F Cos θ
Fy = F Sin θ
|F| = Fx 2 Fy 2
Fy
Tan θ =
Fx
42
Suatu vektor A memiliki komponen pada sumbu x dan y yang masing-masing besarnya 3
dan 4 satuan. Tentukanlah besar vektor A serta sudut yang dibentuknya dengan
sumbu x positif.
Jawab :
A = 3i + 4j + 0k = (3, 4, 0)
besar A adalah
| A| = Ax 2 Ay 2 Az 2
= 32 4 2 0 2
= 9 16 0
= 25
A = 5 satuan
Maka θ = 53o
Contoh soal
Seorang ingin menuju suatu tempat yang terletak 34 km dari tempatnya sekarang, dan
arahnya 35o ke arah utara dihitung dari arah timur, tetapi harus menempuh jalan
berarah ke utara dan ke timur. Berapak jarak terpendek yang harus di tempuhnya
Perhatikan gambar:
43
U
P Lintasan pendek yang harus ditempuh adalah OQP
S
atau OSP (jarak OQP) = jarak OSP maka : OP cos
0 T 35o dan QP = OP Sin 35o
Soal
Suatu mesin yang berat dinaikan ke atas kendaraan dan menggunakan papan miring
Berapakah perpindahan:
a. Vertikal
12,5 m
30°
Perpindahan mendatarnya
44
Apabila suatu sistem gaya (beberapa gaya) yang bekerja pada suatu benda
diganti dengan satu gaya lain yang pengaruhnya terhadap benda tersebut sama
demikian jika suatu sistem gaya ekuivalen dengan satu garis maka gaya terakhir
ini dapat mengganti sistem gaya itu. Gaya-gaya yang terdapat dalam sistem gaya
disebut komponen gaya yang mengganti sistem gaya disebut Resultan (R) mengganti
dua gaya atau lebih yang mempunyai satu titik tangkap dan arahnya sama
Gamabr 2.6
P1 P2 P3
R = P1 + P 2 + P3
Gambar 2.6.Menyusun gaya dengan titik tangkap bersekutu:
1. Jika titik tangkap suatu gaya yang bekerja pada benda dipindahkan letaknya
tetapi masih pada garis kerja gaya itu, maka titik terjadi perubahan pengaruh
terhadap benda itu. Dengan kata lain gaya dapat dipindahkan tempatnya
45
P1
P2
P1
P2
P1
P2
Untuk menentukan titik tangkap gaya resultan dari dua gaya sejajar dengan arah
yang sama, tidak langsung dilakukan Karena garis kerja kedua gaya ini tidak saling
berpotongan, namun dengan memindahkan besar gaya yang satu terhadap yang
lainnya kemudian menghubungkan ujung-ujung akan diperoleh letak titik tangkap
gaya resultannya.
Secara matematika segitiga AEC dan segitiga BED adalah sebangun karena sudut
AEC sama dengan sudut BED dan sudut A sama dengan sudut B sehingga
perbandingan sisi-sisinya sebagai berikut:
BD : BE = AC : AE P2
P1 : BE = P2 : AE A P1
P1 . AE = P2 . BE E R
B D P2
Contoh
46
Apabila diketahui P1 = 300 N, P2 = 120 N dan jarak titik tangkap P 1 ke P2 adalah
4 meter. Tentukan besar arah dan letak titik tangkap gaya resultannya.
Jawab:
Besar resultannya adalah : dengan menambahkan besar kedua gaya dan arah
R = P1 + P2
= 300 N + 120 N
= 420 N
420 AE = 480
480
AE =
420
= 1,142857 meter
AE = 1,143 merer
atau AE + BE = 4 meter
1,143 + BE = 4 meter
BE = 4 – 1,143
BE = 2,857 meter.
Jadi besasr resultan 420 N ke arah kanan dan titik tangkapnya terletak diantara
titik tangkap P1 dan P2 yang berjarak 1,143 meter dari P atau 2,857 meter P 2.
Komponen vektor merupakan komponen yang yang diuraikan melalui sumbu x dan y
Gambar 1.7
47
x1 = FA cos α1
y
x2 = FB cos α2
FC y3
x3 = FC cos α3
y2
FB Fx = x1 + x2 + x3
α3
y1 FA
y1 = FA sin α1
α2 y2 = FB sin α2
α1 y3 = FC sin α3
x
Fy = y1 + y2 + y 3
x3 x2
FR = Fx Fy
2 2
Fy
tan α =
Fx
Terhadap sumbu x:
AY Fa ax = Fa cos α1
bx = Fb
Cx = -Fe sin α2
CX α1 b Rx = ax + bx + ex
Rx = Fa cos α1 + Fb + (-Fe cos α2)α2
FB = bx
Terhadap sumbu y:
ay = Fa sin α1
by = 0
Fc cy Cy = -Fe sin α2
Rx = ay + by + ey
Rx = a sin α1 + Fb + (-e sin α2)
Resultan dari ketiga vektor tersebut adalah:
R = Rx 2 Ry 2
Ry
Arah dari vektor tersebut adalah : α =
Rx
FA = 300 N, α1 = 30°
FB = 400 N, α2 = 60°
FC = 500 N, α3 = 120°
Hitunglah:
48
a. FR = …….
b. αR = ....
Tentukan resultannya.
Jawab :
x1 + x2 + x3 = Fx = 209,8 N
y1 + y2 + y3 = Fy = 929,4 N
FR = Fx 2 Fy 2
FR = 952,786 N = 952,79 N.
Fy 929,4
tan αR =
Fx 209,8
= 4,429
αR = 77,3°
2. R = P1 + P2 + P3
3. Seorang tukang batu mengangkat kereta dorong yang bermuatan 100 N dan
berjarak 1,2 meter dari poros roda, jika jarak pasangan terhadap poros
49
Tentukan gaya angkat yang dikeluarkan tukang batu itu agar resultan
B P
A C A = Resultan pada poros roda
R P = gaya angkat
100 N D
A
Dari CD : AC = BE maka diperoleh : P = x CD
B
1,2
100 : 2,5 = P: 1,2 m P = x100
2,5
1,2 120
P = x 100 P =
2,5 2,5
P = 48 Newton P = 48 Newton
Fa = 100 N, α1 = 30°
Fb = 200 N, α2 = 180°
Fc = 300 N, α3 = 60°
Hitunglah:
a. FR= …………….
b. αR= …………….
50
5. Seorang pedagang keliling berangkat dari rumah pada jam 6 pagi dan
berjalan kearah timur dan berhenti setelah menempuh jarak 1 km. Jam 8 ia
berangkat dengan arah timur laut dan menempuh jarak 2 km. Jam 10 ia
berangkat lagi dengan arah barat laut serta menempuh jarak 3 km. Jam
12 ia pergi dengan arah barat daya dan berhenti setelah menempuh jarak
3 km. jam 12 ia pergi dengan arah barat daya dan berhenti setelah
menempuh jrak 2 km. Beraapa Resultan perpindahannya dari rumahnya
setelah ia pergi keselatan lagi dan menempuh jarak 1 km. Berapa jarak
yang di tempuh seluruhnya.
Resultan perpindahan dari rumahnya dapat dinyatakan dengan vektor D
yang menghubungkan titik U, D adalah jumlah vektor dari D 1,D2,D3,D4, dan
D5
y
Y D3 D3y
S D2y D2
D4
0 0
D3 225 150
D5 R D3x D4x 450 x
D1 D2x
D α D2
P D1 Q D5
D4 D4y
D1x = 1 km D1y = 1 km
D2x = 2 cos 45° = 1,4 D2y = 2 sin 45° = 1,4
D3x = 3 cos 135° = -2,1 D3y = 3 sin 135° = -2,1
D4x = 2 cos 225° = -1,4 D4y = 2 sin 225° = -1,4
D5x = 0 D5y = 0
Dx =- 1,9 km Dy =- 2,9 km
Dy 2,9
tg = = = 1,53 D = dx 2 dy 2
Dx 1,9
α = 56°,46’ = (1,9) 2 (2,9) 2
= 12,02
= 3,466
D = 3,47 km
Jarak yang ditempuh selururhnya: 1 + 2 + 3 + 2 + 1 = 9 km
c. Resultan dua gaya yang tegak lurus satu sama lain seperti pada gambar
berikut :
F1 R Dari gambar dapat menggunakan rumus Pythagoras
R2 = F12 + F22
R = F12 F2 2
51
F1
α tg α =
F2
Gambar 1.8.
Contoh:
Hitunglah Resultan dua gaya F1 dan F2 yang membuat sudut 90° satu sama lain
apabila besar gaya masing-masing adalah : 10 kgf dan 15 kgf.
Jawab:
Diketahui F1 = 10 kgf
F2 = 15 kgf
Dit. R = ….
10
Rumus: R = F12 F2 2 tg α =
15
= 10 2 152 = 0,666
= 100 225 = 067
= 325 α = 33°
= 08,0277 kgf
Atau = 18,03 kgf
d. Komponen horosontal dan vertikal
Komponen horisontalnya mendorong mesin maju, paralel dengan tanah dan
komponen vertikalnya cenderung untuk mendorong mesin masuk ke dalam tanah
seperti terlihat pada gambar berikut:
Gambar 9.
F2 O
Dari gambar maka:
F1 = R sin α
F2 = R cos α
F2
α F2 Sin α =
R
Soal.
Seorang pekerja mendorong sebuah mesin pemotong rumput dengan gaya 40 kgf.
Bila gaya-gaya tersebut membuat sudut 30° dengan bidang mendatar.
52
Hitunglah :
Komponen horizontal
Komponen vertifkalnya
2.4.Penerapan vektor dalam kehidupan sehari – hari.
1. Penerjun payung menjatuhkan diri dari kapal, tempat jatuh tidak tepat dibawah
kapal tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu:Gaya gravitasi
dan gaya dorong angin.
2. Saat perahu menyeberangi sungai kecepatan gerak perahu merupakan kecepatan
gerak perahu gerak perahu itu sendiri dan kecepatan air.
3. Seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya arah gerak anak panah
merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali kedua ujung busur.
4. Pesawat terbang ingin terbang dengan mendarat menggunakan metode vektor
sehingga ketika turun tidak langsung jatuh kebawah. dengan
5. Orang yang sedang bermain layang – layang, arah layang – layang sedang terbang
tidak lurus dengan orang yang memegang tali layang – layang sehingga orang
tersebut akan melihat jelas layang – layang tersebut karena pengaruh vektor.
6. Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan komputer navigasi yang
dihubungkan degan cara vektor sehingga seorang pilot yang mengemudi tidak salah
arah atau berpindah tempat yang tidak di inginkan.
Selain enam penerapan vektor ada pula penerapan vektor yang lainnya yaitu:
1. Seekor burung terbang ke Timur sejauh 100 meter kemudian membelok tegak lurus ke
utara sejauh 50 meter dan akhirnya burung tersebut terbang ke arah tenggara sejauh
20 meter.
a. Gambarkanlah lintasan gerak burung tersebut.
b. Berapa besar panjang vektor resultan perpindahannya.
Penyelesaiannya. c
U R D
B T A B
S
53
a. Gambarkanlah arah pegerakkan pengendara sepeda tersebut.
b. Berapa besar sudut penyimpangan sepeda?
a. Gambar arah pergerakan pengendara sepeda
P
15 km/jam 25 km/jam
β= 53 0
Q R
Fc = 20 dyne
b. Dari gambar diatas maka diperoleh persamaan Phythagoras yaitu:
FA = R = Fb 2 Fc 2 2 Fb, FcCos
= 30 2 20 2 230,20Cos
54
402 = 900 + 400 + 2.30,20 Cos β
1600 = 1300 + 1200 Cos β
1200 Cos β = 1600 – 1300
1200 Cos β = 300
300
Cos β = 0,25
1200
Cos β = 0,25
β = 75,50
D
Vp B
A vA C E
Vp = kecepatan perahu
Va = kecepatan air
AB = VR, maka besar kecepatan resultannya adalah :
b. Kecepata resultannya adalah Vr= Va 2 Vp 2 4 2 3 2 16 9 = 25 =5 meter/detik
55
Romi Rini
R1.2
Rani
Rama
R2
Gambar metode salib sumbu atau metode analitik
S Sin β P Sin α P
β
S cos β α P cos α
Q cos θ X
R coss γ γ θ
Q sin θ Q
R R sin γ
Keterangan
Untuk menggambar vektor dengan metode poligon dapat digambar dengan diawali vektor pertama lalu
di ikuti oleh vektor – vektor yang lainnya dan setelah itu baru ditentukan resultan vektor tersebut
56
2.5. Aplikasi Metode Paralelogram dan Meode Poligon
a. Pengertian :
Poligon batang tarik merupakan metode grafis untuk menyusun titik gaya dengan titik tangkap di
luar kertas menggambar atau tidak ada titik tangkapnya karena gaya gaya sejajar.
Untuk menyelesaikan statika poligon batang tarik ini adalah sebagai berikut
1. Gambar gaya gaya menjadi suatu garis lurus
2. Uraikan gaya P1 menjadi 2 gaya pertolongan sembarangan a dan b yang bersama sama
mengganti secara statika gaya P1
3. Titik potong pada gaya a dan b ditentukan sebagai titik kutub o
4. Kemudian gaya P2 diuraikan kedalam 2 gaya pertolongan c dan d dengan ketentuan bahwa
gaya c mempunyai ukuran seperti gaya b dan arahnya sama ,walaupun jurusannya terbaik.
Maka gaya d sudah dapat ditentukan.
5. Resultante R sekarang menjadi resultante terbaik gaya P1 dan P2 maupun gaya pertolongan a,
b, c, dan d.Oleh karena gaya pertolongan b dan c saling menghilangkan ,maka resultante R
adalah resultante gaya pertolongan a dan d
6. Atas dasar pengetahuan ini garis kerja resultante R dapat ditentukan pada titik tangkapnya
1. Metode poligon batang tarik boleh juga digunakan jika akan mencari resultante R dari beberapa gaya
Penyelesaian:
Gaya pertolongan dipilih sedemikian hingga didapatkan dua gaya yang saling menghapuskan.
57
Dengan demikian resultante R menjadi resultante dari gaya pertolongan pertama dan terakhir
2.Contoh Soal
Diketahui:
Rx =5 ton
θ = 300
Arah P1 (α1) = 450
Arah P2 ( a2 ) = 150
seperti terlihat pada gambar
dibawah ini:Berapa besar gaya P1
dan P2 dengan garis kerjanya sudah
diketahui seperti pada gambar
disamping:
Penyelesaian:
a.Cara 1 ,
P1 dicari terlebih dahulu:
Rx = P1 cos a1 + P2 cos a2
Ry = P1 sin a1 + P2 sin a2
Rx = P1 cos 450 + P2 cos 150
Ry = P1 sin 450 + P2 sin 150
5,00 = P1. 0,71 + P2 . 0,97 I x 0,26
2,89 = P1. 0,71 + P2 .0,26 I x 0,97
1,30 = P1 0,18 + P2 0,25 ...(1)
2,80 = P1 .0,69 + P2 0,25 -...(2)
-1,50 = -P1 0,51
58
P1 = -,150/-0,51 = 2,94 ton
Dari pers.(1) maka dapat diperoleh:
1,30 = 2,94. 0,18 +P2 .0,25
P2 = (1,30-2,94.0,18)/0,25
P2 = 3,08 ton
b. Cara 2
P2 di cari terlebih dahulu:
Rx = P1 cos a1 + P2 Cos a2
Ry = P1 sin a1 + P2 sin a2
Rx = P1 cos 450 + P2 cos 150
Ry = P1 sin 450 + P2 sin 150
5,00 = P1 cos 450 + P2 0,97.........(1)
2,89 = P1 sin 450 + P2 0,26 - ......(2)
2,11 = P2 0,71
P2 = 2,11/0,71 = 2,97 ton dari persamaan (1):
5,00 = P1 0,71 + P2 0,97
5,00 = P1 0,71 + 2,97 0,97
P1 = (5,00 - 2,97.0,97)/0,71
P1 = 2,98 ton
Perbedaan hasil itu terjadi karena pembulatan angka dengan perbandingan sebagai berikut maka Perbandingan cara 1
dan cara 2
P1 = 2,94 t 2,98 t 0,04
P2 = 3,08 t 2,97 t 0,11
c.Analisis secara grafis
a.Pengertian Poligon
Poligon terdiri dari dua kata, poly dan gone. Arti kata Poly bermacam-macam. Sedangkan makna gone
ditandai adalah titik. Oleh karena itu, bentuk ini dapat diartikan sebagai banyak sudut.Ada dua
jenis poligon tertutup terbuka dan. Dia dikatakan tertutup ketika titik awal dan titik akhir
bertemu pada suatu titik. Bentuk terbuka dengan titik awal dan akhir yang tidak bertemu
59
pada suatu titik.Oleh karena itu, representasi data dari kelompok modul poligon terkandung dalam
poligon terbuka.
b.Jenis Poligon
1. Beraturan
Bentuk beraturan yang keduanya merupakan bingkai yang sudutnya sama dan memiliki sisi yang sama,
yaitu mereka memiliki semua sisi dengan panjang yang sama dan semua sudut bagian dalam sama.
2. Tidak Beraturan
Bentuk tidak beraturan yang sudutnya tidak sama besar.
3. Convex
Semua sudut kurang dari 1800
4. Concave
Salah satu sudutnya adalah 1800
c. Ciri Ciri Poligon
Nama tersebut disesuaikan berdasarkan jumlah sisi, salah satunya terkait dengan jumlah awalan Yunani
yang diakhirnya ditambah dengan gon.
1. Segi empat tepat
2. Segi empat sama
3. Segi empat selari
4. Rombus
5. Trapesium
6. Lelayang
2. Kapa dan Rini berangkat dari tempat yang telah disepakatinya Kapa berangkat ke arah
Timur dengan gaya 15 Newton dan Rini berangkat ke arah Utara dengan gaya 10 N.
a. Gambarkanlah arah perjalanan Kapa dan Rini
b. Berapakah besar resultannya
c. Arah resultannya
a. Gambar arah perjalanan Kapa dan Rini
F1 b. Besar resultanya
R2 = F12 + F22
R2 = 102 + 152
R2 = 100 + 225
F2 R = 325 =18,027 N = 18 N
β
c.Arah resultanya,
F1 10
tg β = = = 0,67
F2 15
tg β = 0,67
β = 33,82
β = 340
60
3. Dua orang pedagang A dan B berangkat dari suatu tempat Pedagang A berangkat ke arah
Timur dengan gaya 6 Newton dan Pedagang B berangkat ke arah utara timur laut dengan gaya
paralelogram
c. Arah resultannya
B R
C
β
0
0 60 A
b. R2 = A2 + B2 + 2 AB Cos 600
R2 = 62 + 42 + 2 6.4.0,5
R2 = 36 + 16 + 2.6.4.0,5
R2 = 52 + 24
R2 = 76
R = 76 = 8,717 = 8,72 Newton
c. Arah resultannya
R c c
, maka sin β = . sin 120
0
sin 120 0
sin R
4 3,48
sin β = .0,87 = = 0,4
8,7 8,7
sin β = 0,4 maka β = 23,578 = 23,580
4. Sebuah pesawat terbang menempuh 40 km dalam arah 60 0 Utara dari Timur, kemudian
10 kmke Timur dan akhirnya 10 3 km ke utara.
a. Gambarkanlah arah pergerakan Pesawat tersebut
b. Berapakah Besar komponen – komponen setiap perpindahan
c. Berapakah besar Resultan perpindahan pada sumbu X dan sumbu Y
d. Berapakah besar dan arah perpindahan total
e. Arah resultannya
61
Penyelesaian
a. Gambar arah pergerakan pesawat
Y (Utara C
10 3 km
S
A 10 km B
40 km
600
o X (Timur)
= 900 900 9
= 3600 = 60 km
sx 30 3
e. Arah resultannya Tg θ = = = 3 = 1,73 = 59,970 = 600
sy 30
5. Sebuah perahu hendak menyeberangi sungai dengan kecepatan 10 ms -1 dan jika perahu
diarahkan 600 terhadap arus sungai yang kecepatan arusnya adalah 6 ms-1
a. Gambarkanlah arah perjalanan perahu tersebut
b. Gmbarkanlah dengan menggunakan metode Paralelogram
c. Kecepatan resultan perahu
d. Jarak yang ditempuh perahu sampai keseberang sungai seteah 50 detik
e. Berapakah besar sudut antara perahu dengan arus sungai
f. Berapakah lebar sungai
62
a. Arah perjalanan perahu tersebut
Vp =10 ms-1
600
Va = 6 ms-1
b. VR = Va 2 Vp 2 2VaVpCos
= 6 2 10 2 26.10Cos60 0
= 36 100 2.6.10Cos60 0
= 136 120 x0,5 = 136 60 = 196 = 14 ms-1
c. Jarak yang ditempuh perahu (S) = VR x t = 14 ms-1 x 50 detik = 700 meter
d. Sudut antara perahu dan sungai
37,6270
63
Dari gambar diatas maka lebar sungai maka: sin 37,6270 =
h
700
h = sin 37,6270 x 700
= 0,6195 x 700
= 433,653 meter
h = 433,65 meter
6. Sebuah perahu hendak menyeberangi sungai dengan kecepatan 8 ms-1 dan jika perahu
diarahkan 600 terhadap arus sungai yang kecepatan arusnya adalah 4 ms-1
8. Dua orang mahasiswa berangkat dari suatu tempat yang telah ditentukan Mahasiswa A
berangkat kearah Utara Timur Laut kemudia Mahasiswa B berangkat kearah Timur.
a. Gambarkanlah arah perjalanan ke dua Mahasiswa tersebut.
b. Berapakah besar Resultannya
c. Berapakah besar sudut yang dibentuk
9. Perhatikan gambar berikut:
b =10 N
a=4 N 370
64
10. Dua buah vektor A dan B besarnya sama,Jika jumlah kedua vektor c yang besarnya
sama dengan vektor A.Berapakah besar sudut vektor A dan vektor B?
Perhaikan gambar berikut,
F2 = 10 Newton
600
F1 = 10 Newton
2.6.KESETIMBANGAN VEKTOR
Kesetimbangan vektor identik dengan kesetimbangan Partikel dengan
syarat umum sebagai berikut:
∑F=0, ∑Fx = 0, ∑Fy = 0, ∑Fz = 0, ∑ = 0
1. Perhatikan gambar berikut:
β A A Asin β
B β
B
Acos β
W
W
B – A cos β = 0 Asin β – W = 0
B = A cos β Asin β =W A = W
Sin
65
2. Perhatikan gambar berikut:
β α T1 T2 sin α T2
T1 T2 T1 sin β
β α
T1 cos β T2 cos α
W = mg
W= mg
Dari gambar maka dapat diperoleh:
∑F =0
∑Fx = T2 cos α - T1 cos β = 0
T2 cos α = T1 cos β
T cos cos
T1 = 2 atau T1 = T2
cos cos
∑Fy = T2 sin β + T1 sin α – W = 0
T2 sin β + T1 sin α = W
W
T2 = T1
sin sin
3. Perlihatkanlah gambar berikut:
A
300
60 B
W
TAB sin 300 - W ½ AB sin 600 = 0
T sin 300 - W ½ sin 600 = 0
T ½ - ½ W. ½ 3 = 0
T = ½ 3 W.
66
4. Perhatikan gambar berikut
C ∑ = Pusat momen gaya pada titik A
Jarak T ke A = AD = AB Sin 300
300 T Jarak W ke A = ½ AB sin 600
D
Jarak WB ke A = A sin 600
A 300
600 B
W = 20 N WB = 10 N
F1 F1 y
F1 X F3
F2
F1 = F1 x 2 F1 y 2 dan tg β = F1 y
F 1x
67
Soal
1. Sebuah beban yang beratnya 1Newton digantungkan pada seutas tali.Jika di tarik
dengan pertolongan tali mendatar dengan gaya 0,75 N
a. Hitunglah gaya tegang tali penggantung.
b. Berapakah besar sudut antara tali dengan bidang vertikal
2. Tiga gaya masing-masing P1= 600 N, P2 = 400 N dan P3 = 50 N bekerja pada satu
titik tangkap dengan arah kekanan.
Tentukan resultannya
3. Komponen dari vector A pada sumbu X adalah 150 satuan. Bila vector A mengapit
sudut 60˚ dengan sumbu X positif. Berapakah besar komponen vektor A pada sumbu Y
dan berapa pula besar vektor A tersebut?
4. Dua buah vektor P dan Q yang besarnya sama yaitu 10 satuan membuat sudut 1200
satu sama lain.
Berapakah besar resultannya?
5. Dua orang mahasiswa melakukan perjalanan, salah satu mahasiswa berangkat ke arah
timur dengan gaya 3 Newton dan satu mahasiswa berangkat ke arah utara barat laut
dengan gaya 4 Newton dan besar sudut yang dibentuk oleh kedua mahasiswa tersebut
adalah 1200
a. Gambarkanlah arah perjalanan antara kedua mahasiswa tersebut
b. Gambarkan dengan membentuk jajaran genjang
c. Berpakah besar Resultan antara antara kedua mahasiswa tersebut
d. Gambarkanlah dengan membentuk metode Poligon.
e. Gambarkanlah dengan membentuk metode salib sumbu atau salib sumbu
6.Sebuah perahu hendak menyeberangi sungai dengan kecepatan 4 ms-1 dan perahu
diarahkan 600 terhadap arus sungai dengan kecepatan 5 ms-1
Hitunglah:
a. Kecepatan resultan perahu
b. Jarak yang ditempuh perahu,apabila perahu sampai keseberang sungai setelah 60 detik
c. Sudut antara perahu dengan arus sungai
d. Lebar sungai
6. Ada dua buah vektor gaya yang sama besar dan masing – masing vektor besarnya ialah
sebesar 10 Newton seperti gambar berikut, Tentukanlah berapa besar atau nilai resultan dari
kedua vektor tersebut ?
F1
600
F2
68
7. Dua buah vektor yang saling membentuk sudut 67o. Jika resultannya membentuk sudut
37o terhadap vektor keduanya yang besarnya ialah 15 N.
Berapa besar vektor yang pertama
8. Ada dua buah vektor dengan kecepatan P dan Q nya masing – masing memiliki besar 40 ms-1
dan 20 ms-1 dan membentuk sebuah sudut 60°
40 ms-1
20 ms-1
600
69
14. Terdapat tiga vektor setitik tangkap seperti gambar berikut.
70
19.Perhatikan gambar berikut.
71
BAB III
KINEMATIKA GERAK LURUS
3.1. Gerak adalah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan aksi, dinamika, atau
terkadang gerakan dalam kehidupan sehari - hari, Suatu benda dikatakan bergerak
dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan
tertentu Konsep mengenai gerak yang dirumuskan dan dipahami saat ini didasarkan
pada kajian Galileo dan Newton Cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak
disebut mekanika.
Mekanika merupakan cabang ilmu Fisika yang tertua.Mekanika adalah salah satu
Dinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak dengan memperhitungkan gaya
Statistika adalah ilmu yang mempelajari benda – benda pada saat diam.
Ruang lingkup mekanika klasik berada dalam daerah,Kecepatan Partikel atau benda
(v) jauh lebih kecil dari kecepata cahaya (c) Pada bab ini akan dibahas tentang
Kinematika yang meliputi Gerak lurus beraturan (GLB) dan Gerak lurus berubah
beraturan (GLBB),Gerak Jatuh Bebas, Gerak Parabola dan gerak kinetik rotasi.
Gerak adalah Perubahan posisi suatu benda, benda bergerak karena ada sesuatu
yang menyebabkan benda tersebut bergerak, jadi sesuatu yang menyebakan benda
72
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak sebuah benda disebut gerak linier atau gerak lurus ketika lintasannya garis
lurus, seudah bergerak benda berada pada posisi tertentu Posisi benda didefinisikan
sebagai perpindahan (x) dari posisi mula - mulannya seperti pada gambar berikut,
O x A
t=0 t =1
Gambar 3.1. Posisi partkel pada lintasan lurus
t t
a b
Gambar 3.2. Pola grafik posisi partikel (a) dan kecepatan partikel pada GLB (b)
73
Apabila para mahasiswa mengalami kesulitan untuk membedakan antara
kelajuan dengan kecepatan jarak dengan perpindahan,oleh karena itu
perlu dipahami tentang konsep jarak dan perpindahan, kelajuan dengan
kecepatan.
a. Jarak dan Perpindahan
Perpindahan partikel dalam selang waktu tertentu adalah perubahan
posisi partikel yang diindikasikan dengan garis lurus dari keadaan
awal ke keadaan akhir.Adapun bentuk lintasan yang dilalui oleh
partikel berbentuk garis lurus atau tidak,perpindahan partikel selalu
diindikasikan oleh garis lurus dari posisi awal ke posisi akhir
C E
A F
B
D
Gambar 3.3.lintasan dan perpindahan
Perpindahan mempunyai besar dan arah yang berhingga,oleh karena perpindahan
merupakan besaran vektor panjang garis yang menghubungkan antara posisi awal
pada gambar 3.3.Perpindahan benda diwakili oleh garis anak panah yang
menebal (A - F) dari titik A ke titik F.Jarak total yang ditempuh oleh benda
adalah panjang lintasan yang dilalui oleh benda tersebut yaitu lintasan;
A – B – C – D – E – F.
Kelajuan sebuah partikel adalah perubahan jarak total yang ditempuh oleh
74
b. Kelajuan dan Kecepatan
dengan satuan kecepatan.Apabila partikel menempuh jarak yang sama dalam
selang waktu yang sama partikel menempuh jarak yang berbeda – beda,kelajuan
Kelajuan adalah jarak total yang ditempuh oleh benda dibagi dengan waktu yang
tertentu. Kecepatan mempunyai besaran dan arah, oleh karena itu kecepatan
merupakan besaran vektor. Apabila partikel bergerak pada lintasan lurus dalam
arah yang sama dan menempuh jarak yang sama, partikel tersebut mempunyai
kecepatan tidak homogen, dalam hal ini kecepatan partikel berubah terhadap
terhadap waktu
dalam arah yang sama dan hal ini tidak berlaku pada kelajuan.
75
C. Posisi Partikel pada suatu bidang
bergerak diatas bidang tanah menuju ke Kampus,arah anda menuju kampus merupakan
vektor.Vektor jika terdapat pada bidang dua dimensi dapat dinyatakan dengan i dan
j,jadi i merupakan vektor satuan yang searah dengan sumbu x dan j merupakan
vektor satuan yang searah dengan sumbu y,karena i dan j merupakan vektor
satuan,maka besar dari vektor ini sama dengan satu,jadi i besarnya 1 dan j besarnya
1.Apabila anda diibaratkan sebagai partikel yang bergerak pada bidang dua
dimensi,maka posisi anda dapat dinyatakan sebagai r,misalkan titik asal 0 ditetapkan
sebagai titik acuan,maka posisi sebuah partikel yang bergerak pada bidang XY pada
yi
r=xi +yi
0 xi x
sampai kedudukan akhir yaitu dari rumah sampai sekolah.Perpindahan posisi partikel
Berpindahnya partikel dari kedudukan awal hingga kedudukan akhir disebut dengan
76
Contoh
1.Sebuah titik Partikel mula – mula berada di r1 = 10i – 4j kemudian partikel tersebut
tersebut?.Diketahui a. r1 = 10i – 4j
b. r2 = 7i + 3j Berapakah Δr =...?
= (7-10)i + (3-(-4))j
Δr = -3i + 7j
Besar perpindahannya adalah: Δr= (x) 2 (y ) 2 = (3) 2 (7) 2 = 58 =7,6 meter
2. Vektor suatu benda diberikan oleh r = (t3 – 2t2)i + 3 t 2j;t dalam sekon dan r dalam meter
Tentukan besar dan arah perpindahan benda dari t1=2 detik sampai ke t2=3 detik.
posisi horisontal (mendatar) x dan posisi vertikal (tegak) y dari partikel dapat
a. Posisi x
du 1
dx n 1x
n 1
C
dx
Vx =
dt
x t
dx v dt
xo 0
x
x t
x v x dt
x0 0
t
x – x0 = v x dt
0
t
x = x0 + v x dt
0
77
b. Posisi y
dx
Vy =
dt
y t
dy v y dt
yo 0
t
v dt
y
x = y
y0 0
t
y – y0 = v dt y
0
t
y = y0 + v dt y
0
Contoh
1. Sebuah partikel bergeral dalam bidang xy.Mula – mula partikel berada pada koordinat
(3,2)meter dengan kecepatan dinyatakan sebagai V= 6t ms-1 dan Vy = 5 + 9t2ms-1
Tentukanlah:a.Vektor posisi partikel pada koordinat (v,y)
b.Posisi partikel pada saat t= 3 detik
Diketahui:a.Vx = 6t ms-1
b.vy = 5 + 9t2 ms-1
c. t = 3 detik
Ditanya: a. r =...
b.koordinat (v,y)
t
a. x = x0 + v x dt
0
t
= 3 + 6tdt 0
= (3+3t2) meter
t
Y = y0 + v y dt
0
t
= 2 + (5 9t
2
)dt
0
= (2 + 5t + 3t3) meter
r = (3+3t2)i + ( 2 + 5t + 3t)j
b. Koordinat (v,y) t = 3 detik
x = 3 + 3t2
= 3 + 3(3)2
x = 30 meter
Y = 2 + 5t + 3t3
= 2 + 5(3)+3(3)3
= 2 + 15 + 81
= 98 meter
78
e.Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam
waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir, Jarak merupakan
besaran skalar karena tidak bergantung pada arah. Oleh karena itu, jarak selalu
bernilai positif. Besaran jarak adalah‘s’
Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke
keadaan akhirnya, Perpindahan merupakan besaran vector (untuk lebih jelasnya, simak
gambar di bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak antar kedudukan awal dan
akhir suatu objek Besaran perpindahan adalah‘d’ Untuk mengetahui perbedaan antara
500 m 400 m
SMA NEGERI 6
Romi dan Rama setiap pagi berangkat ke sekolah bersama-sama, Rama menempuh
jarak 700 m, yaitu menempuh 300 m dari rumahnya menuju rumah Romi dan menempuh
lagi 400 m dari rumah Rama menuju sekolah. Namun, perpindahan Rama sejauh 500 m
79
Satuan diatas menggunakan SI, Sedangkan jika anda ingin menggunakan satuan km/h.
Maka rubah saja satuan jarak menjadi ‘k’ dan waktu tempuh menjadi ‘h’,Kecepatan
adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah Kecepatan
juga bisa berarti kelajuan yang mempunyai arah, Misalnya sebuah mobil bergerak ke
timur dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan tidak jauh berbeda dengan
s
rumus kelajuan bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya adalah sebagai berikut: V=
t
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)
4. Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap Cara
menghitung jarak dari suatu gerak beraturan yaitu dengan mengalikan kecepatan (m/s) dengan
selang waktu (s) maka S = V x t
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (ms-1)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)
5. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan
kecepatannya berubah secara beraturan/berpola, Ada dua kemungkinan GLBB, yaitu
GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat Rumus GLBB dituliskan sebagai berikut:
X = x0 + vt
Vt = V0 + at
S = V0t + ½ at2
Vt2 = V02 + 2as
Keterangan:
vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (ms-1)
v0 = kecepatan awal (ms-1)
a = percepatan (ms-2)
80
Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu, Percepatan
termasuk besaran vektor.Satuan SI percepatan adalah m/s2, Percepatan bisa
bernilaipositif dan negative apabila nilai percepatan positif, hal ini menunjukkan bahwa
kecepatan benda yang mengalami percepatan positif ini bertambah
(dipercepat).Sedangkan bila negatif, hal ini berarti kecepatannya menurun
(diperlambat). Jika gerak suatu benda lurus dan kecepatannya tidak berubah, maka
resultan percepatannya adalah 0. Rumus percepatan adalah sebagai berikut
a = v v 2 v1
t t 2 t1
Keterangan:
a = percepatan rata-rata (m/s2)
= perubahan kecepatan (m/s)
= selang waktu (s)
Contoh
1. Sebuah mobil bergerak dijalan tol Jogorawi pada jarak 10 km dari pintu gerbang tol mobil
bergerak dengan kecepatan tetap 90 km/jam selama 15 menit
i. Gambarkanlah pergerakan mobil tersebut
ii. Berapakah jarak yang ditempuh mobil selama 15 menit
Penyelesaian
a. Gambarkanlah pergerakan mobil tersebut.
15 menit
X0 v,t
81
a. GLBB dalam Kehidupan sehari - hari
Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (ms-1)
vo maka dikatakan benda bergerak vertikal kebawah dengan kecepatan awalv o.Benda
82
yang bergerak vertikal ke bawah mempunyai percepatan sebesar percepatan gravitasi
bumi, karena gerak vertikal ke bawah berupa gerak lurus berubah beraturan maka
perhitungan pada gerak ini sama dengan perhitungan pada gerak lurus berubah
Vo= 0 Vt = g.t
Gerak Jatuh bebas
h =½gt2
Vt= Vo + gt
Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas dengan
kecepatan awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali turun, Rumus gerak
Vt = Vo – gt
vo
tnaik = ,
g
t= waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi maksimum (waktu naik)
Mengubah bentuk rumus,suatu pernyataan,misalnya M = P x d disebut suatu rumus
dengan subyek M yang berarti bahwa besarnya M ditentukan oleh harga – harga P
dan d kemudia jika P atau d akan dijadika subyek memerlukan proses yang disebut
mengubah bentuk rumus atau transposisi rumus, prinsip yang digunakan dalam
mengubah bentuk rumus adalah sama dengan menyelesaikan suatu persamaan yaitu
apa yang dikerjakan pada salah satu ruas harus dikerjakan pula pada ruas yang lain.
83
Contoh
1. Rumus kecepatan V = 2 gh ,ubahlah rumus tersebut sehingga h menjadi subyek.
Penyelesaian; V = 2 gh , masing – masing ruas dikuadratkan V2 = 2gh dan masing –
V 2 2 gh h V2
masing ruas dibagi dengan 2g: , maka V2 = dan h = sehingga V= 2 gh
2g 2g 2g 2g
1 2
2. Ubahlah rumus M = pr sehingga r menjadi subyek.
8
1 8M 8M 8M
Penyelesaian. M = pr2 = r 2 maka r2 = sehingga r =
8 P P P
3. Persamaan Profil kecepatan untuk aliran laminer dalam Pipa dinyatakan:
W .H
V = Vc – ( ) r2, tentukan rumus viskositas µ?
4 .L
Penyelesaian
W .H W .H 2 W .H 2
V = Vc – ( ) r2 maka r + V = Vc dan r = Vc – V
4 .L 4 .L 4 .L
W .Hr 2 W .H .r 2
W.H.r2 =(Vc-V) 4µL sehingga atau µ =
(Vc V )4 L (Vc V )4 L
Perhatikan gambar berikut,apabila benda dilempar keatas suatu saat akan mencapai
ketinggian maksimum
Keterangan:
tnaik = selang waktu dari titik pelemparan hingga mencapai titik tertinggi (s)
Vo = Kecepatan awal (ms-1)
g = percepatan gravitasi (9,8 ms-2) dan
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)
84
vo 2hmaks
tturun =
g g
Saat mulai turun, Persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa waktu saat naik sama dengan waktu saat turun
Apabila benda dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal v 0 dan titik A mencapai titik
tertinggi di B maka waktu total benda untuk kembali lagi ke titik A (Perhatikan gambar)
Dari gambar disamping maka waktu yang diperlukan benda untuk naik
hmaks sama dengan waktu untuk turun dengan demikian maka diperoleh pers
Vt= V0 - gt
2vo
Vt = V0 - g
g
Dari pembuktian di atas dapat disimpulkan bahwa kecepatan di titik semula (V t) sama
dengan kecepatan mula – mula (V0) tetapi tandanya negatif (-) hal ini menyatakan
bahwa Vt berlawanan arah dengan V0
GLBB ( Gerak Lurus Berubah Beraturan ) ialah sebuah gerak benda yang terdapat
S = v0 x t + ½ x a x t2
Vt2 = V02 + 2 x a x s
Keterangan :
Vt = kecepatan waktu pada sebuah benda (m/s)
V0 = kecepatan awal sebuah benda (m/s)
a = percepatan (m/s2)
s = jarak (m)
t = waktu (s)
85
Selanjutnya kita akan membahas soal ciri – ciri dari GLBB (Gerak Lurus Berubah
Beraturan ).
Ciri – Ciri GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) antara lain:
1. Lintasan nya berupa garis yang lurus atau lintasan nya yang di anggap sebuah
garis lurus
2. Lalu pada kecepatan benda nya yaitu berubah beraturan yang bisa naik dan
bisa juga turun
3. Lalu pada benda nya sendiri tidak mengalami percepatan atau bisa di sebut
tetap
4. Lalu pada grafik nya yaitu v – vs – t membentuk miring ke atas atau bisa juga
ke bawah
Contoh Soal GLBB
1. Sebuah benda yang semula diam lalu di dorong oleh doni sehingga benda tersebut
bergerak dengan percepatan tetap 3 m/s2, maka berapakah besar kecepatan dari
benda yang telah di dorong oleh doni tersebut yang setelah bergerak selama 5s ?
Awal nya benda diam, jadi v0 = 0
Di ketahui: a = 3 m/s2
t = 5 s
t(s)
86
GLBB merupakan gerak lurus suatu benda yang kecepatannya berubah karena adanya
percepatan tetap. Maksud percepatan tetap ialah percepatan selalu sama terhadap
waktu.Karena adanya percepatan, rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier,
melainkan kuadratik.
Ketentuan:
(+) saat benda dipercepat , jadi vt > v0
(-) saat benda diperlambat, jadi vt < v0
Soal
1. Buktikanlah persamaan berikut;
2
hmaks = v 0
2g
hmaks = Vot - ½gt2
vo v
= Vo -½g ( 0 )2
g g
V0 2 v 2
= ½g 0 2
g g
V0 2 v 2
= ½ 0
g g
2
V0 2
=½ atau hmaks =
v0
Terbukti
g 2g
2. Buktikanlah
vo
tturun =
g
2
2h maks
;h maks 0 =
v
t2=
g 2g
87
2
2v 0
2 2
2g 2v v vo
= = o 2 , t2 = o 2 t= (Terbukti)
g 2g g g
3. Mobil polisi mula-mula diam, kemudian melaju dengan percepatan 4 m.s-2 akan
menangkap sepeda motor pencuri yang berada di depannya sejauh 300 m. Sepeda
motor pencuri bergerak dengan kelajuan konstan sebesar 25 m.s -1, maka polisi akan
berhasil mengejar pencuri dalam selang waktu ....
Penyelesaian
Sm = 300 + Sp
v0 t + ½ a t2 = 300 + vp t
0 + ½ 4 t2 = 300 + 25 t
2t2 – 25 t – 300 = 0
(2t – 40) (t + 7,5) = 0 (ambil yang t bernilai positif)
2t = 40
t = 20 detik
4. Seorang sopir sedang mengendarai sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan
tetap 25 m/s. ketika sopir melihat seorang anak yang tiba-tiba menyeberang jalan,
diperlukan 0,10 s bagi sopir untuk bereaksi dan mengerem. Akibatnya, mobil
melambat dengan percepatan tetap 5,0 m/s2 dan berhenti. Jarak total yang
ditempuh mobil tersebut sejak sopir melihat anak menyeberang hingga berhenti
adalah ....
Gerakan saat sopir melihat anak sampai menginjak rem (waktu responnya 0,10 s)
s1 = v . t
s1 = 25 . 0,1
s1 = 2,5 m
Gerakan kedua
Gerakan mobil saat mulai di rem hingga berhenti (perlambatan 5 m/s 2)
v2 = v02 – 2as2
0 = 252 – 2 . 5 s2
10 s2 = 625
s2 = 62,5 m
sehingga jarak total yang ditempuh mobil
stot = s1 + s2
stot = 2,5 + 62,5
stot = 65,00 meter
5. Pada lintasan yang lurus dan panjang, 2 buah sepeda, A dan B di kayuh ke arah
yang sama. Sepeda A mulai dari titik S bergerak dari keadaan diam dengan
88
percepatan tetap 2 m.s-2. Sepeda B melintas titik S dalam waktu yang bersamaan
dengan sepeda A, namun dengan kecepatan tetap 8 m.s-1. Setelah bergerak selama
10 detik sejak melintasi S, jarak antara sepeda A dan B adalah ....
Sepeda A bergerak dipercepat, sedangkan sepeda B bergerak dengan
kecepatan konstan. dalam waktu yang sama
sA – sB = ( ½ aA . t2) – (vB . t)
sA – sB = ( ½ 2 . 102) – (8 . 10)
sA – sB = 100 – 80
sA – sB = 20 meter
11. Seekor lalat terbang ke Barat dengan kecepatan 15 m/s selama 15
sekon, kemudian kembali ke Timur dengan kecepatan 8 m/s selama 8 sekon.
Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata lalat tersebut berturut-turut adalah
....
Pada gerak di atas, perlambatan yang dialami benda konstan dari posisi A hingga C
(berhenti). Sehingga
89
7. Sebuah mobil bergerak lurus dari keadaan diam dengan percepatan 5 m/s2. Mobil
tersebut kemudian bergerak dengan kecepatan konstan. setelah beberapa saat
mobil mulai diperlambat 5 m/s2 hingga berhenti. Bila kecepatan rata-rata mobil
adalah 20 m/s dan waktu total untuk bergerak 25 detik maka mobil tadi bergerak
dengan kecepatan tetap selama ... detik
stot = Δv . Δt
stot = 20 . 25
stot = 500 m
ttot = t1 + t2 + t3
25 = 2t + t2
t = (25 – t2)/2 ... (1)
gerak A – B
vB = vA + at
v = 5t ... (2)
perhatikan bahwa gerak besaran-besaran dari A – B sama dengan gerak dari C –
D, sehingga dapat dikatakan bahwa s1 = s3 = s dan t1 = t3 = t
90
8. Sebuah perahu motor menyeberangi sungai dengan arah perahu tegak lurus
terhadap arus sungai. Kecepatan perahu motor dan kecepatan arus sungai
berturut-turut 0,4 m/s dan 0,3 m/s. bila lebar sungai 60 m, maka perahu
mencapai seberang dalam waktu ....
Perhatikan konsepny
Jika yang ditanyakan jarak pada sumbu y maka, memakai kecepatan pada sumbu y
Pada soal, karna yang ditanyakan adalah waktu untuk menyeberang sehingga jarak
yang dimaksud adalah lebar sungai, maka
t = lebar / vp
t = 60 / 0,2
t = 200 s
9. Pada waktu bersamaan dua buah bola dilempar ke atas masing-masing dengan
kelajuan v1 = 10 m/s (bola I) dan v2 = 20 m/s (bola II). Jarak antara kedua bola
pada saat bola satu mencapai titik tertinggi adalah Bola pertama mencapai titik
tertinggi ketika (v = 0) dalam waktu
v = v0 – gt
0 = 10 – 10 t
1 s= t
91
Jarak antara kedua bola
h1 – h2 = (v01.t - ½ gt2) - (v02.t - ½ gt2)
h1 – h2 = v01.t - ½ gt2 - v02.t + ½ gt2
h1 – h2 = v01.t - v02.t
h1 – h2 = (10 – 20) 1
h1 – h2 = -10 meter
10. Bola A dilepaskan dari ketinggian h di atas permukaan tanah. Bersamaan dengan
pelepasan bola A, benda B diberi kecepatan vertikal ke atas sebesar v dari
permukaan tanah. Percepatan gravitasi g agar A dan B mencapai tanah pada saat
yang sama harus memenuhi hubungan
a. bola A
hA = v01.t + ½ gt2
h = ½ gt2
t = √2h/g
b. Bola B
vB = voB – gt
0 = voB – gt
gt = voB
t = voB / g
waktu untuk bola A menyentuh tanah sama dengan waktu untuk bola B menyentuh
tanah
t = t
√2h/g = voB / g
2h/g = (voB / g)2
h = vo2 / 2g
11. Sebuah peluru ditembakkan dari dasar tanah dengan sudut 30o terhadap garis
horizontal dengan kecepatan awal 10 m/s.
a. Berapa tinggi yang dapat dicapai oleh peluru tersebut?
b. Berapakah lama peluru yang berada di udara?
c. Tentukan jarak peluru dari penembak sampai mendarat di tanah.
Pembahasan
Kita gamb berikut.
92
Soal - soal
1. Sebuah kelapa jatuh bebas dari ketinggian 15 meter di atas tanah.
Berapakah waktu yang diperlukan kelapa tersebut ketika mencapai ketinggian
5 meter dan jika g = 9,8 ms
2. Dua buah benda dijatuhkan bebas berselang waktu 2 detik dari gedung bertingkat
yang tingginya 180 meter.
a. Di mana kedudukan benda kedua pada saat benda pertama tiba ditanah?
b. Hitunglah kecepatan benda pertama ketika sampai di tanah
c. Hitung kecepatan benda kedua pada saat benda pertama mencapai tanah.
d. Buatlah grafik kecepatan (v) terhadap waku (t) kedua benda tersebut.
3. Bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Tentukan (a) percepatan benda (b) jarak
tempuh selama 3 detik (c) Selang waktu benda mencapai laju 20 m/s
4. Buah kelapa terlepas dari tangkainya dan tiba di tanah setelah 3 detik.
Berapa kelajuan buah kelapa ketika menyentuh tanah ? g = 10 ms-2
5. Setelah 2 detik dari keadaan diam, kecepatan benda menjadi 4 m/s.
Kemudian, benda bergerak dengan kecepatan konstan. Waktu total
dari waktu diam,yang dibutuhkan benda untuk mencapai jarak total 10 m
6. Sebuah kereta mendapat percepatan 2 m/s2 selama 10 s dari keadaan
diam, lalu diperlambat dengan perlambatan 4 m/s2 sampai berhenti. Hitung
Jarak total yang ditempuh kereta tersebut
93
7. Sebuah benda bergerak dengan lintasan seperti pada grafik berikut.
Dari grafik diatas maka Tentukan jarak yang ditempuh dalam waktu
4 detik
10.Sebuah batu kecil dilempar ke atas dan mendarat di sebuah papan yang
terletak 2 m di atas titik pelemparan. Jika kecepatan awal batu
dilempar ke atas adalah 7 ms-1, Berapa kecepatan batu ketika mengenai
sasaran
11.Dua bola dilempar vertikal ke atas pada saat yang bersamaan. Jika bola
memiliki kecepatan awal masing-masing v1 = 20 ms-1 dan v2 = 24 ms-1,
94
Tentukan jarak antara kedua bola ketika bola pertama mencapai
ketinggian maksimumnya.
12.Suatu benda dijatuhkan dari atas bidang miring yang licin dan sudut kemiringan 300.
Tentukanlah percepatan benda tersebut jika g = 10 m/s2
dan massa benda 4 kg ?
Penyelesaian
Diketahui :
m = 4 kg
g = 10 m/s2
θ = 300
Ditanya : a ?
Jawab :
F = – mg sin θ = ma
a = – g sin θ
= – 10 sin 30˚
= – 10 . (0,5)
= 5 ms-2
95
Contoh Soal
Massa benda satu dan dua masing-masing 6 kg dan 2 kg. Hitung percepatan dan
tegangan tali jika g = 10 m/s2
Penyelesaian :
Untuk penyelesaian soal diatas, sitem kita tinjau untuk masing masing benda
Diket :
m1 = 6 kg
m2 = 2 kg
g = 10 m/s2
Ditanya : T?, a?
Jawab :
Karena benda benda satu lebih berat dari benda dua maka benda bergerak
kebawah.
96
97
BAB IV
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
98
Meski dalam kehidupan nyata kondisi atau keadaan jumlah gaya sama dengan nol sulit
terjadi namun konsep ini sangat membantu untuk mempelajari konsep-konsep mekanika
Hukum I Newton menyatakan jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan
terus bergerak lurus beraturan (GLB). Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan
Tentunya orang tersebut lebih mudah menggerakkan seekor kambing yang diam
dibanding menggerakkan seekor kerbau yang diam. Sebab massa kambing lebih kecil
dibanding massa kerbau, sehingga sifat kelembaman kambing lebih kecil dibanding
2. Ketika orang sedang naik mobil atau kendaraan lainnya. Jika mobil semula diam, kemudian
secara tiba-tiba bergerak, kalian akan terdorong ke belakang. Jika semula mobil melaju
kencang kemudian direm mendadak, kalian akan terdorong ke depan. Kejadian ini terjadi
99
Gambar 4.2.Orang naik mobil
3. Taplak di atas meja kemudian diatasnya terdapat vas bunga atau piring. Taplak
ditarik secara cepat maka vas bunga atau piring tetap dalam keadaan diam.
4. Misalnya ada gelas di atas meja. Gelas tersebut tidak jatuh atau bergerak.
Gelasnya tetap dia karena tidak ada luar yang mengenai gelas itu.
5. Dua badak bermassa sama saling dorong, keduanya tidak ada yang bergeser
posisinya.
kecepatan tetap karena tidak dikenai gaya luar atau dengan kata lain resultan
7. Pemain ice skating meluncur tanpa mengeluarkan tenaga maka tidak ada gaya yang
dikeluarkan oleh pemain ice skating tersebut. Pemain tetap dapat meluncur
dengan kecepatan tetap karena lapangan ice skating sangat licin sehingga gaya
gesek antara sepatu pemain ice skating dan lapangan sangat kecil dan dapat
diabaikan.
8.Benda diam yang ditaruh di atas meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang
kabel, stabilitas lereng, daya dukung fondasi bangunan, analisis getaran lantai
100
jembatan, perilaku bangunan tinggi dalam merespon gempa/angin, perencanaan
kapasitas balok dan kolom beton, kapasitas leleh struktur baja dan lain-lain, semua
itu rumus utamanya cuma satu, “jumlah gaya (momen gaya) harus sama dengan nol”.
Hukum ke-2 Newton tentang gerak sebagai dasar untuk mempelajari dinamika gerak
Sebelum dinamika gerak lurus adalah Kinematika gerak lurus yaitu yaitu: ilmu yang
Hukum ke-2 Newton tentang gerak menyatakan bahwa percepatan yang diberikan
oleh resultan gaya yang bekerja pada sauatu benda adalah sebanding dengan resultan
A B
Dari gambar diatas massa benda yang ditarik beban M diubah – ubah misalkan di
atas kereta dinamik diletakkan benda.Dari pengubahan massa tersebut maka semakin
besar massa benda yang ditarik oleh beban M akan semakin kecil kecepatan benda
(kereta dinamik diatasnya) untuk mencapai C berarti semakin kecil percepatan benda
atau percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding
101
Contoh Penerapan Hukum 2 Newton
Hukum II Newton menyatakan bahwa jika satu gaya atau lebih bekerja pada suatu
benda, maka percepatan yang dihasilkan berbanding lurus dan searah dengan resultan
2. Pada sistem kerja lift juga terdapat gaya, untuk lift yang diam atau bergerak
dengan kecepatan tetap maka gaya normal (N) akan sama dengan gaya tarik bumi
maka gaya tekan akan sama dengan gaya normal tetapi tidak sama dengan gaya
tarik bumi.
3.Pada permainan kelereng, kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan
4.Benda massanya kecil diberi gaya yang sama dengan benda yang massanya besar
akan mengalami percepatan yang lebih besar dibandingkan benda yang massanya
5.Ketika memindahkan benda ke posisi yang lebih tinggi menggunakan bidang miring
6.Gaya yang kita berikan ketika sedang menarik gerobak yang penuh dengan muatan
7.Ketika kita sedang menimba air di sumur menggunakan katrol. Pada kegiatan ini
akan timbul gaya akibat menarik tali yang dihubungkan ember berisi air melalui
sebuah katrol. Sistem pengambilan air dari sumur ini biasanya dipakai di daerah
pedesaan.
102
8.Badak besar mendorong badak yang berukuran lebih kecil sehingga badak kecil
akan terpental.
9.Mobil truck yang membawa barang muatan sedikit maka bisa mendapatkan
percepatan yang lebih besar, daripada mobil truck yang membawa muatan sangat
banyak.
10.Orang yang mendorong gerobak bakso dengan kekuatan (gaya) tertentu dan
11.Mobil yang sedang bergerak dengan massa mobil 1 ton kemudian bergerak dengan
percepatan 1 m/s2.
12.Ketika kita mendorong meja bermassa kecil dan meja bermassa besar,
percepatannya lebih besar pada meja bermassa kecil sehingga lebih cepat sampai
tujuan.
13.Orang dewasa dengan gaya besar mendorong satu meja menghasilkan percepatan
lebih besar daripada anak kecil yang gaya dorongnya lebih kecil.
14.Saat kita memindahkan kotak yang ringan akan lebih cepat sampai daripada
memindahkan almari yang berat jika kita menggunakan gaya dorong yang sama.
15.Kereta yang ditarik 4 ekor kuda lebih cepat daripada yang ditarik 1 ekor kuda
saja.
16.Buah yang jatuh dari pohonnya, ketika semakin mendekati tanah, maka
17.Bola yang ditendang orang dewasa akan lebih jauh dibandingkan jika ditendang
18.Bersepeda di jalan yang menurun akan lebih cepat daripada di jalan yang
Satuan untuk gaya adalah kgm/s2 atau setara Newton seperti yang sudah dibahas
dalam posting hukum pertama Newton. Satuan Newton “N” harus ditulis dengan
103
Untuk contoh konsep percepatan dan gaya misalnya pada saat anda naik sepeda, atau
naik sepatu roda ketika menuju jalan yang menurun, maka sepatu roda anda akan
bertambah kecepatannya. Artinya gerak anda yang memakai sepatu roda mengalami
penambahan kecepatan.
Gaya yang mengakibatkan benda jatuh di permukaan bumi atau sifat benda yang akan
bergerak menuju kepermukaan bumi adalah gaya berat. Gaya berat adalah massa
W= m.g
Keterangan
W (Weight) = Berat (Newton)
F = gaya berat(kg)
m = massa (kg)
g = percepatan grafitasi bumi (ms-2)
Perbedaan konsep antara massa dan berat.Kalau massa adalah besaran pokok
sedangkan berat adalah besaran turunan yaitu massa kali percepatan grafitasi.
Massa dalam mekanika klasik besarnya mutlak misalnya bila kamu mengukur massa
sama atau banding sebuah benda yang massanya m diukur di permukaan bumi dengan
diukur di bulan massanya akan tetap. Berbeda halnya dengan berat yang dipengaruhi
mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada
benda pertama, yang besarnya sama dan arah berlawanan.. Hukum Newton ke-3
tentang gerak ini memperlihatkan bahwa gaya ini akan ada bila ada dua benda yang
saling ber interaksi. Pada hukum ke-3 Newton ini gaya-gaya selalu berpasangan. Jika
104
benda P mengerjakan gaya pada benda Q, maka benda Q akan mengerjakangaya pula
Hukum Newton ke-3 tentang gerak ini dinamakan juga dengan hukum aksi-reaksi.
Faksi = - Freaksi
sebagai gaya aksi, sebaliknya bila benda Q mengerjakan gaya pada benda P
dinamakan dengan gaya reaksi. Besar gaya aksi-reaksi selalu sama tetapi arah
seorang anak memakai skate-board dan berdiri mengahadap tembok. Jika anak
Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada ujung
Ketika kaki atlit renang menolak dinding tembok kolam renang(Faksi) maka
Terdapat kesalahan pemahaman diantara para siswa dalam mempelajari aksi reaksi
diantaranya Pasangan gaya berat dan gaya normal sering dikatakan sebagai aksi
bukan bekerja pada dua benda yang berbeda tapi bekerja pada satu benda yang
sama jadi pasangan gaya berat dan gaya normal bukan aksi reaksi. Yang merupakan
pasanganaksi -reaksi untuk sebuah benda yang di letakkan di atas meja adalah gaya
105
berat atau gaya grafitasi benda yang ditarik bumi sebagai aksi maka benda pun
Gaya Normal (N) adalah gaya kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus dengan
bidang sentuh jika dua benda bersentuhan. Contoh bila sebuah kotak di letakkan di
atas meja maka permukaan meja akan mengerjakan gaya pada kotak. Contoh lain
jalan akan memberikan gaya pada permukaan ban yang bersentuhan dengan jalan.
Pasangan gaya tarik gravitasi antar planet dan matahari juga termasuk pasangan
1. Aksi = ketika kita berjalan, kak kita akan mendorong lantai ke belakang. Reaksi
= kemudian lantai akan mendorong kita ke arah depan.
2. Pada orang yang start lari 100 meter. Aksi = telapak kaki mendorong papan
start yang arahnya ke belakang. Reaksi = papan start akan mendorong kita ke
depan.
3. Peristiwa roket dapat terbang ke atas. Aksi = gas yang mendorong roket
bergerak ke atas. Reaksi = rotek akan terdorong ke atas.
4. Orang yang naik sampan dan mendayungnya. Aksi = orang mendayung dengan
arah ke belakang. Reaksi = air akan memberikan reaksi mendorong sampan ke
arah depan.
5. Orang yang berenang. Aksi = tangan mendorong air ke belakang. Reaksi = air
akan mendorong kita ke depan.
6. Seseorang yang sedang menembak. Aksi = peluru akan mendorong senapan ke
belakang. Reaksi = senapan yang mendorong peluru ke depan.
Coba kalian ikatkan seutas tali
106
Bunyi Hukum 3 Newton
meja, martil memukul/ mendorong paku, atau magnet menarik paku. Contoh tersebut
menunjukkan bahwa gaya diberikan pada sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan
oleh benda lain,misalnya gaya yang diberikan pada meja diberikan oleh tangan.
Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu, Memang benar tangan
memberikan gaya pada meja. Tetapi meja tersebut jelas memberikan gaya kembali
kepada tangan. Dengan demikian, Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut
harus dipandang sama.Tangan memberikan gaya pada meja, dan meja memberikan
Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton yang berbunyi sebagai berikut.
Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.
Hukum III Newton ini kadang dinyatakan sebagai hukum aksi-reaksi,“untuk setiap
kesalahpahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya “aksi” dan gaya
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dua gaya merupakan pasangan gaya aksi-
■ Sama besar
■ Berlawanan arah
107
Untuk memahami bagaimana perumusan secara matematis hukum III Newton,
perhatikan gambar ilustrasi dari beberapa benda yang saling berinteraksi di bawah
ini.
Gambar di atas menunjukkan bahwa dua buah balok masing-masing mempunyai gaya
berat sebesar 50 N dan 200 N diletakkan di atas pegas. Jika kedua balok dan
Gambar (b): menunjukkan bahwa balok memberikan gaya berat sebesar 50 N dengan
arah ke bawah, tetapi balok tersebut juga disupport sebesar 50 N dengan arah ke
atas.
Gambar (c): balok dengan gaya berat 200 N arah ke bawah dan memperoleh
tambahan gaya berat dari balok 50 N, sehingga memberikan gaya berat ke bawah
sebesar 250 N, tetapi kedua balok tersebut disupport sebesar 250 N dari pegas
arah ke atas.
Gambar (d): merupakan kesimpulan, di mana total kedua balok memberikan gaya
berat sebesar 250 N arah ke bawah dan disupport sebesar 250 N dari pegas arah
ke atas.
Gambar (a) – (d) merupakan peristiwa fisika yang dianalisis oleh Newton yang
disebut sebagai Hukum III Newton. Hukum III Newton lebih dikenal sebagai Hukum
Aksi-Reaksi.
Hukum ini menyatakan bahwa jika dua buah benda saling berinteraksi, gaya yang
dikenakan pada benda pertama oleh benda kedua, benda pertama akan mengeluarkan
108
gaya yang besarnya sama dengan benda kedua dengan arah berlawanan. Secara
Faksi = - Freaksi
fundamental di dalam menganalisis sistem tata surya. Semua gaya yang bekerja
dalam sistem tata surya besarnya sama dengan arah yang berlawanan, gaya ini
Secara intuisi pengertian ini sering membingungkan, sebagai contoh, jika sebuah
truk besar yang sudah saling berhadapan dengan truk kecil akhirnya bertabrakan,
maka intuisi kalian akan bercerita bahwa truk yang kecil harus mengeluarkan gaya
yang besar, bukan? Yang sebenarnya tidak demikian. Coba renungkan dan diskusikan
terhadap tanah tersebut. Gaya yang diberikan kepada tanah ini merupakan gaya
aksi. Kemudian sebagai respon dari gaya aksi yang diberikan, maka tanah
memberikan gaya dorong ke kaki kita yang membuat kaki bisa terangkat. Gaya
dorong yang diberikan tanah ini adalah gaya reaksi. Proses ini berlangsung
secara terus menerus sehingga membuat kita dapat berjalan di atas tanah.
2. Pada peristiwa peluncuran roket, gas panas yang dipancarkan dari pembakaran
dan pancaran ini menyebabkan timbulnya gaya reaksi pada roket yaitu gaya yang
3.Pada saat telapak tangan dapat mendorong ujung meja.Bentuk telapak tangan
akan menjadi berubah, hal ini membuktikan bahwa terdapat gaya aksi-reaksi
pada meja dan tangan. Dorongan tangan dapat memberikan gaya aksi kepada
109
pada telapak tangan yang menyebabkan telapak tangan berubah bentuk
teksturnya.
4. Pendayung yang menggerakkan kapal atau perahu juga memanfaatkan Hukum III
belakang. Gaya ke belakang pada air itu menghasilkan gaya yang sama tetapi
yang diperoleh karena dayung itu merupakan pengungkit; tarikan pendek oleh
pendayung menghasilkan gerak yang lebih panjang pada ujung lain dayung
tersebut.
mulutnya? Ketika kalian meniup balok dan melepaskan tanpa mengikat mulutnya,
balon tersebut akan melesat terbang. Pada saat balon melesat, udara di dalam
balon keluar dan mendorong udara di luar balon. Akibat dorongan udara dari
dalam balon (gaya aksi), udara di luar balon memberikan dorongan ke balon (gaya
dorongan udara dari dalam balon. Akibat dari dorongan udara di luar balon ini,
6. Dalam mengangkat beban, atlet angkat besi juga menerapkan hukum III Newton.
tubuh atlet. Lantai yang mendapatkan gaya tekan, membalas dengan menekan ke
atas dengan gaya yang besarnya sama. Seandainya lantai memberikan gaya ke
atas lebih kecil daripada gaya yang diterimanya, maka si atlet akan terperosok
melalui lantai tersebut. Jika lantai memberikan gaya yang lebih besar daripada
110
peluru mendorong tank ke belakang sehingga tank terdorong ke belakang. Gaya
8. Ketika seorang anak sedang menarik seutas tali yang diikatkan pada sebatang
pohon besar. Pada kejadian ini, ada dua gaya yang berlawanan, yaitu gaya tarik
oleh anak terhadap pohon yang disebut gaya aksi, sedangkan pohon
mempertahankan anak dengan gaya yang sama disebut gaya reaksi. Semakin besar
9. Gaya aksi reaksi juga bekerja pada sebuah buku yang diletakkan di atas meja.
Buku ditarik Bumi (w) vertikal ke bawah, yang besarnya seberat buku. Meja
memberikan gaya dorong (N) kepada buku yang sama besar dengang gaya
gravitasi Bumi (w) sehingga jumlah kedua gaya yang bekerja pada buku sama
dengan nol. Agar tidak salah persepsi, kedua gaya tersebut bukan pasangan
aksi-reaksi karena tidak bekerja pada benda yang berbeda. Pada gambar di
buku di atas meja di atas, buku menekan meja sehingga memberikan gaya aksi
(F) yang arahnya ke bawah. Sebagai reaksinya, meja menekan buku yang
arahnya ke atas sehingga memberikan gaya reaksi (F’). Kedua gaya ini besarnya
sama dan berlawanan arah, serta bekerja pada dua benda yang berbeda. Oleh
karena itu, pasangan gaya ini merupakan pasangan aksi reaksi F = -F’.
111
10.Mesin turbo pesawat memberikan gaya aksi melalui gas buang ke bagian belakang.
menyebabkan pesawat terdorong ke depan karena massa gas buang sangat kecil.
Gas tersebut menyembur ke belakang dengan kecepatan tinggi. Gaya aksi dari
mesin turbo pesawat sama besarnya dengan gaya reaksi dari semburan gas,
11.Pada saat memukul paku pada kayu menggunakan martil/palu juga timbul gaya aksi
reaksi. Palu yang kita pukulkan pada paku memberikan gaya aksi pada paku
sehingga paku dapat menancap pada kayu. Sebaliknya, kayu memberikan gaya
reaksi lewat paku menuju palu sehingga tangan kita merasakan seolah palu hendak
terlempar.
13.Saat berenang, tangan kita mendorong air ke belakang (aksi) sehingga air
ke depan (reaksi).
16.Seseorang yang duduk di atas kursi, berat badan orang tersebut mendorong kursi
112
17.Seseorang yang menggunakan sepatu roda atau Skate Board dan mendorong
tubunya ke dinding, maka dinding akan mendorong balik sebesar gaya dorong yang
Contoh
1.Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja
gaya-gaya seperti pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang bekerja pada
□ w = berat buku.
Penyelesaian:
□ w dengan Fg
□ N dengan N’
w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan
2.Seekor ikan yang bergerak dengan siripnya juga terjadi gaya aksi reaksi. Tentukan
Penyelesaian:
Gaya aksi: gaya dorong yang diberikan sirip ikan kepada air.
Gaya reaksi: gaya dorong yang diberikan air kepada sirip ikan sehingga ikan dapat
bergerak.
113
3.Dua balok (m1 dan m2) yang bersentuhan mula-mula diam di atas lantai licin seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Jika m 1= 70 kg, m2= 30 kg dan pada
Jawab
Diketahui:
m1 = 70 kg
m2 = 30 kg
F = 200 N
kontak.
gambar disamping
114
F12 adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada balok 2).
Sedangkan F21 adalah gaya reaksi yang diberikan balok 2 kepada balok 1 (bekerja
pada balok 1). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama.
Untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak kita tinjau
berikut.
∎ Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya
ΣFX = ma
∎ Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam
F – m2a = m1a
F = m1a + m2a
F = (m1 + m2)a
115
F12 = 60 N
4. Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring licin dengan sudut
kemiringan 37°. Massa balok A 40 kg dan massa balok B 20 kg. Kemudian balok A
didorong dengan gaya F sebesar 480 N seperti yang diperlihatkan pada gambar di
bawah ini. Tentukan besar percepatan gerak kedua balok dan juga gaya kontak
Diketahui:
mA = 40 kg
mB = 20 kg
F = 480 N
θ = 37°
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Perhatikan gambar di bawah ini.
FAB adalah gaya aksi yang diberikan balok A kepada balok B, sedangkan F BA adalah
gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A. Kedua gaya tersebut merupakan
116
Lalu untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak, kita
berikut.
∎ Tinjau Balok A
Karena bidang miring licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga
ΣFX = ma
∎ Tinjau Balok B
ΣFX = ma
Karena FAB = FBA, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam
117
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya kontak
FAB = 40 + (200)(0,6)
FAB = 40 + 120
FAB = 160 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antara balok A dan balok B adalah 160 N.
Penyelesaian
118
1. Pengertian Gaya
gaya.Misalnya pada waktu menarik atau mendorong suatu benda atau menendang
Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda, gaya dapat mengubah bentuk
suatu benda serta gaya juga dapat mengubah ukuran suatu benda dengan syarat
Gaya menyebabkan percepatan. Arah gaya searah dengan arah percepatan. Dari
sini dapat disimpulkan bahwa gaya adalah besaran yang mempunyai besar dan
Satuan gaya adalah Newton, satu Newton adalah besarnya gaya yang diperlukan
Newton, satuan gaya sering ditulis juga dalam bentuk kgms-2.1 Newton = 1 kg
m/s2 Dalam sistern satuan lain seperti cgs, satuan gaya dinyatakan dalam 1 dyne
1 dyne = 1 gr cm/s2.
dalam gerakan. Dilihat oleh nilai dan arah, gaya adalah kuantitas vektor fisik
119
karena gaya memiliki nilai dan arah. Diukur berdasarkan jenisnya, gaya terkandung
dalam jumlah yang diturunkan, karena nilainya tidak diperoleh dari pengukuran
Saat memanipulasi objek, gaya dapat mengubah posisi objek ini, gerakannya, atau
bentuk objek. Untuk menciptakan gaya, Anda harus melakukan lebih banyak usaha,
Kekuatan dapat mengubah gerakan benda baik ke arah gerakan atau dalam
kecepatan gerakan.
Gaya berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan,
W=mg
b. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua
prmukaan yang bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh.
c. Gaya Gesek
Gaya gesek termasuk gaya normal gaya ini muncul jika permukaan dua benda
120
permukaan bidang sentuh dan berlawanan dengan arah kecendrungan gerak.
Gaya gesek ada dua macam yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek statis.
Bila bidang sentuh tidak licin, maka gaya kontak mempunyai komponen
sepanjang bidang sentuh yang disebut gaya gesekan statik, dan gaya gesekan
untuk benda dalam keadaan bergerak disebut gaya gesekan kinetik. Arah gaya
gesekan ini selalu sepanjang bidang sentuh dan berusaha melawan gerak
Gaya tegangan tali disebut juga tegangan tali adalah gaya yang bekerja pada
ujung-ujung tali karena tali itu tegang. Jika tali dianggap ringan maka gaya
tegangan tali pada kedua ujung tali yang sama dianggap sama besarnya.
e.Gaya Gravitasi
Pada tahun 1687, Newton mempublikasikan hasil penelitiannya tentang hukum gravitasi
menjelaskan bahwa:“setiap partikel di alam saling tarik menarik dengan partikel lain
yang besarnya sebanding dengan perkalian massa kedua partikel dan berbanding terbalik
121
Jika dua objek bermassa m1m1 dan m2m2 terpisah sejauh rr maka besar rumus gaya
m1 m2
gravitasi adalah: Fg = G
r2
dengan G adalah konstanta universal gravitasi. Besar G adalah G=6,674×10−11N.m2/kg2
Nilai G pertama kali ditemukan pada akhir abad ke sembilan belas berdasarkan
eksperimen yang dilakukan oleh Sir Henry Cavendish (1731-1810) pada tahun 1798.
Hukum Newton tentang gravitasi tidak pernah dinyatakan oleh Newton dalam bentuk
Jika benda kecil bermassa m berada di permukaan Planet bermassa M maka gaya yang
mM
dialami oleh benda adalah sebesar Fg = G
R2
dengan RR adalah jari-jari planet. Besar FgFg sering disebut sebaga berat, sehingga
sejauh 8 meter. Benda C berada di antara A dan B. Tentukan jarak A dan C jika resultan
Penyelesaian:
122
Anggap jarak A ke C adalah x meter sehingga jarak B ke C adalah (8−x)(8−x) meter.
Besar gaya gravitasi antar dua benda bermassa berbanding terbalik terhadap;
a. Massa kedua benda
6. Inersia (Kelembaman)
Inersia adalah kecenderungan suatu benda untuk tetap diam atau tetap bergerak
lurus dengan kecepatan tetap. (bergerak lurus beraturan) Hukum Newton I sering
disebut Hukum Inersia karena hukum Newton I ini menyatakan bahwa suatu benda
cenderung tetap diam atau tetap bergerak dengan kecepatan tetap, asalkan tidak
Hukum Newton I hanya berlaku pada suatu kerangka acuan yang disebut kerangka
inersia. Kerangka inersia didefinisikan sebagai suatu kerangka acuan yang tidak
dipercepat. Kerangka inersia ini dapat berupa kerangka diam atau kerangka yang
bergerak beraturan dengan kecepatan tetap. Semua hukum Fisika yang berlaku
dalam suatu kerangka inersia berlaku gaya pada kerangka inersia yang lain.
7. Massa
Dua benda berukuran sama dalam keadaan diam. Yang satu terbuat Besi dan yang
lain dari kayu. Jika kita ingin menggerakkan benda ini, kita membutuhkan gaya yang
123
Dua benda yg berbeda jenis
Hal ini disebabkan besi mempunyai inersia (kecenderungan untuk tetap diam) yang
besar dibandingkan kayu. Dengan kata lain besi lebih sulit digerakkan
dibandingkan kayu. Semakin besar inersia menggerakkan benda yang lebih besar
inersianya dibutuhkan gaya yang lebih besar suatu benda semakin cenderung
pengertian inersia sebenarnya bukan untuk benda yang diam saja, tapi juga untuk
benda yang bergerak dengan kecepatan tetap). Massa inersia (atau lebih dikenal
menunjukkan berapa besar kecenderungan suatu benda untuk tetap diam atau
bergerak lurus beraturan. Satuan massa dalam SI adalah kg. Dari definisi massa
dapat dikatakan bahwa lebih sulit mempercepat benda yang bermassa besar di
mempercepat benda yang massanya 6 kg dua kali lebih besar dibandingkan dengan
dihasilkan oleh suatu gaya pada benda dihasilkan oleh suatu gaya pada benda -
benda
124
yang berbeda, Anggap suatu gaya bekerja pada suatu benda (kita anggap
massanya m1). Percepatan yang dihasilkan adalah a1 . Anggap gaya yang sama
bekerja pada benda lain (yang massanya kita anggap m 2) dan percepatan yang
dihasilkan adalah a2. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa perbandingan kedua
Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak
adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga buah
hukumnya yang dikenal dengan Hukum Newton I,Newton II, Hukum Newton III
Gravitasi ini punya pengertian sebagai suatu gaya magnet yang tarik menarik
dimana asalnya ada di dalam inti bumi. Gaya gravitasi ada di massa suatu objek
125
Gravitasi di matahari membuat seluruh benda-benda di lagit berada di orbit
untuk plante dan benda lain, karena gaya gravitasi ini semuanya membuat
matahari sebagai orbitnya.Akibat dari gravitasi, semua benda punya berat dan
126
merupakan hasil dari benda-benda besar yang mendistorsi struktur ruang dan
waktu.
5. Beberapa bakteri tumbuh lebih baik di gravitasi mikro
Di pesawat ulang-alik NASA ada bakteri yang bertingkah sangatlah berbeda di
banding bakteri yang hidup di bumi ini. bakteri ini saling menempel dalam bentuk
yang tak pernah di lihat sekalipun. Dengan memahami perilaku bakteri ini, bisa
membantu astronot dari biofilm bakteri berbahaya saat penerbangan ruang angkasa
dalam jangka yang panjang.
Dengan adanya gravitasi membuat segala benda jadi punya berat dan tidak
melayang-layang.
Ilmu penerbangan dan semua yang berkaitan dengan penerbangan selalu dibuat dengan
cara menghitung gaya gravitasi dengan daya dimana agar pesawat dapat melayang.
127
5.Sumber energi
Bayangkan jika aliran dari sungai atau waduk di jadikan sebagai pembangkit listrik
tenaga air yang pada dasarnya butuh gaya gravitasi bumi di dalam menggerakkan
9.Percepatan Gravitasi
Percepatan gravitasi disebut juga Kuat medan gravitasi,Percepatan gravitasi merupakan
percepatan suatu benda akibat gaya gravitasi,gaya gravitasi bumi tidak lain merupakan berat
benda yaitu besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda.Apabila masa bumi M dengan
jari – jari R maka besarnya gaya gravitasi bumi pada benda yang bermassa m dapat
dirumuskan:
Mm
F = G karena w = F dan w = mg maka:
R2
Mm M
mg = G 2 , maka g = G 2
R R
Apabila suatu benda berada pada ketinggian tertentu dari permukaan bumi maka
h r
MB
128
M
Dari gambar diatas maka: g = G
r2
MB
g = G
( R h) 2
(R-d)
Misalkan massa jenis rata – rata bumi adalah ρ maka massa bumi yang badian
3( R d )
= G
4
Contoh soal
1. Diketahui percepatan gravitasi di sebuah tempat pada permukaan bumi sebesar 10
m/s2. Jika R adalah jari-jari bumi, tentukan percepatan gravitasi bumi pada tempat
yang berjarak 2R dari pusat bumi!
r1 = R
r2 = 2R
g1 = 10 m/s2
129
g2 = …………..?
Rumus percepatan gravitasi:
m/s2. Jika R adalah jari-jari bumi, tentukan percepatan gravitasi bumi pada tempat
Diketahui
r1 = R
r2 = (R + 0,5 R) = 1,5 R
g1 = 10 m/s2
g2 = ………………
130
Planet A memiliki massa 16 M dan planet B memiliki massa 25 M. Tentukan letak titik
C dari planet A agar pengaruh medan grafitasi kedua planet sebesar nol!
Agar nol, maka pengaruh gravitasi dari planet A dan dari planet B sama besar dan
berlawanan arah.
gA = gB
4. Bumi mengalami percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2. Berapa nilai percepatan
Diketahui
h = R
g = 9.8 m/s2
Jawaban
g’ = G M/(R+h)2
g’ = G M/(2R) 2
g’ = g/4
g’ = 2.45 m/s2
jari-jaringa berbanding 1:4. Jika diketahui berat planet P merupaka w, berapa berat
131
Diketahui
mP = 2
mQ = 3
RP = 1
RQ =4
M = m
WP = m
Penyelesaian
w = GMm/r2
wA = G mA m/rA2
wA = 2Gm/12
m =w/2G
wB = G mB m/rB2
wB = G3m/42
wB = 3Gm/16
wB = (3G/16) (w/2G)
wB = 3w/32
Dari perhitungan di atas dihasilkan bahwa berat benda B pada jarak R adalah 3w/32.
6. Diketahui ada 2 planet dengan massa yang berbeda yaitu 4×1020 kg dan 2×1020 kg.
Kedua planet ini memiliki jarak 2×105 km. Berata besar gaya gravitasi antara dua
planet?
Diketahui
m1 = 2 x 1020 kg
m2 = 4 x 1020 kg
r = 2 x 105 km = 2 x 108 m
F = G m1.m2r2
F = 6,672.10-11 2.1020 x 4.1020(2.108)2
F = 1,33.1014 N
132
c. Variasi Nilai Percepatan Gravitasi Bumi
Nilai percepatan gravitasi Bumi berbeda pada lokasi yang berbeda di permukaan
Bumi. Variasi terjadi akibat perbedaan derajat lintang, ketinggian atau kedalam, dan
geologi serta topografi lokal. Selain itu, percepatan sentrifugal yang diakibatkan oleh
gerak rotasi Bumi biasanya sudah diperhitungkan dalam nilai percepatan gravitasi
Bumi.
Kaum Bumi datar mengklaim bahwa sains mengatakan percepatan gravitasi Bumi selalu
konstan 9,8 m/s² dimana pun di Bumi dan mereka menggunakan ‘kejanggalan’ tersebut
133
sebagai ‘bukti’ Bumi tidak bulat dan tidak berotasi. Percepatan gravitasi Bumi
Angka 9,8 m/s² hanyalah pembulatan dari rentang nilai percepatan gravitasi Bumi
yang berlaku di seluruh permukaan Bumi, dan nilainya cukup dekat untuk banyak
keperluan. Nilai yang sebenarnya berbeda sekitar 0,5%. Objek di kutub akan lebih
Derajat lintang. Garis khatulistiwa lebih jauh daripada pusat Bumi daripada daerah
rotasi Bumi.
dari pusat Bumi. Semakin dalam ke pusat Bumi, gravitasi lebih lemah karena massa
yang ada di atas kita akan menarik kita ke atas, bukan ke bawah.
Topografi & geologi lokal. Jika bagian Bumi yang dekat pengamat memiliki densitas
lebih tinggi, maka akan menyebabkan gravitasi yang lebih besar terhadap pengamat.
Membawa timbangan ke lokasi yang lain tidak akan menghasilkan angka massa yang
Kaum Bumi datar membuat hipotesis yang benar bahwa jika Bumi berotasi, maka akan
percepatan yang dirasakan akan berbeda. Namun mereka tidak mendapatkan fakta
yang benar. Percepatan gravitasi itu memang variasi sesuai derajat lintang. Dan
134
BAB V
Gerak Melingkar
Pengertian akan konsep Gerak Melingkar Beraturan serupa dengan konsep Gerak lurus
gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus dengan kelajuan tetap. Pada
kecepatan) tetapartinya percepatan sudutnya nol. Jadi yang membedakan pada Gerak
v
Kecepatan Linier
v FS Fs as
Gaya Sentripetal
Pada gerak melingkar beraturan terdapat variabel-variabel penting yang perlu kita
pahami yaitu Periode (T), Frekuensi (f), kecepatan linier (v), kecepatan sudut (ω),
percepatan sudut (α), perpindahan sudut (θ), kecepatan sudut rata-rata. Periode
(T) adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu titik materi pada benda yang
berputar terhadap suatu poros tertentu untuk menempuh satu kali putaran (atau sati
kali melingkar). Frekuensi (f) adalah banyak putaran yang dapat dilakukan oleh suatu
titik materi pada benda yang berputar terhdap suatu poros tertentu dalam selang
135
waktu sekon. Antara periode dan frekuensi memiliki hubungan secara matematis yaitu
1 1
sebagai berikut: T = atau f
f T
Kecepatan linier (v) adalah hasil bagi panjang lintasan linier yang ditempuh partikel
2r
V =
T
Sedangkan kecepatan sudut (ω) adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh partikel
sudut pusat 2
berikut: Kecepatan sudut = atau V =
waktu tempuh T
Kecepatan linier memiliki hubungan matematis dengan kecepatan sudut yaitu sebagai
berikut: V = r.
Perpindahan sudut (Δθ) adalah sudut yang disapu oleh sebuah garis radial mulai dari
posisi awal garis θoke posisi akhir garis θ. Tentu saja, Δθ = θ- θo. Arah
Nilai konversi sudut yang ada pada perpindahan sudut adalah sbb:
136
B
θ A
Dalam gerak melingkar, kecepatan sudut rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi
= 2 1
t t 2 t 1
Percepatan
Di dalam suatu gerak melingkar beraturan (GMB), terdapat nilai suatu percepatan.
Percepatan tersebut selalu tegak lurus terhadap kecepatan liniernya dan mengarah ke
pusat lingkaran disebut dengan percepatan sentripetal. (Kata sentripetal berasal dari
kata Yunani, yang berarti mencari pusat). Untuk partikel yang melakukan gerak
melingkar beraturan (GMB), laju linier adalah konstan, tetapi partikel masih mengalami
v2
as = atau as = ω2.r
r
Saat GMB melakukan percepatan sentripetal, akan dihasilkan juga suatu gaya
137
V
ω Fs
mv 2
Dari gambar diatas maka:Fs = m 2 r
r
Fs = Gaya sentripetal
Beberapa gaya sentripetal yang terjadi pada tali adalah sebagai berikut: dilihat
posisinya, ada 4 posisi yang ada yaitu: titik A, titik B, titik C, dan titik D.
o T B
D T V
Wcos θ w A
T + W Cos θ = Fs
Kecepatan minimum yang dibutuhkan agar benda dapat mencapai titik B dari titik A
Kecepatan minimum yang dibutuhkan agar benda berputar satu lingkaran penuh
adalah:
Vmin =√5gr
138
i. Gerak melingkar vertikal di dalam bidang lingkaran :
o N B
D N N W
Wcos θ w A
Persamaan umum gerak melingkar vertikal di dalam bidang lingkaran yang dapat
Kecepatan minimum pada C agar benda tidak meninggalkan lintasan: Vmin =√2gr
(besar sudut dalam derajat)yang dibentuk oleh putaran benda tersebut adalah
Pembahasan:
θ =¼π rad
360 0
1 rad = 2 maka ¼π rad = ¼
360 0
Π x 1rad =¼π 2 = 450
Jadi besar sudut yang dibentuk oleh putaran benda tersebut adalah 45 0
139
1. Sebuah benda melakukan 120 kali putaran selama 1 menit
Hitunglah:
a. n = 120
t = 1 menit = 60 detik
n 120
f = t 60 2 Hz
t 60 1
b. T = 0,5 detik
n 120 2
Jadi besar kecepatan sudut putaran mesin mobil tersebut adalah 20 rads-1
Bagaimana Quipperian sudah mulai memahami tentang Gerak Melingkar Beraturan
(GMB)? Ternyata tidak sulit ya, apabila kita memahami konsep-konsep dasar serta
banyak berlatih latihan soal yang telah Quipper Blog berikan. Apabila Quipperian
Gerak melingkar beraturan (GMB) merupakan jenis gerak yang mirip, namun tidak
sama dengan gerak lurus beraturan (GLB). Perbedaannya terdapat pada jenis
lintasannya. Pada GMB, lintasannya melingkar sesuai dengan namanya. Oleh karena
itu, GMB adalah gerak suatu benda menempuh lintasan melingkar dengan kelajuan
yang tetap. Besaran kecepatan/kelajuan linear adalah tetap, tetapi vektor (arah)
140
V
arah as V
Fs arah
as Fs Fs as
Fs Fs
V as as arah
V V
sudut yang juga tetap. Kecepatan sudut tetap, karena arah kecepatan sudut sama
dengan arah putaran partikel. Karena besar dan arahnya yang tetap, besaran vektor
Bagaimana dengan percepatan sudut dan linier pada GMB? Perubahan kecepatan sudut
atau percepatan sudut adalah 0 karena kecepatan sudut tetap. Begitu pula dengan
percepatan linier, karena percepatan sudut 0 maka percepatan liniernya pun 0. Nah,
apakah tidak ada percepatan pada gerak melingkar beraturan? Tentu saja ada,
yaitu percepatan yang tegak lurus dengan lintasan (percepatan sentripetal) yang
Nah, apakah tidak ada percepatan pada gerak melingkar beraturan? Tentu saja ada,
yaitu percepatan yang tegak lurus dengan lintasan atau biasa disebut dengan
141
Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan
kecepatan linear arahnya lurus. Sedangkan, arah kecepatan sudut (ω) searah dengan
putaran benda. Arah percepatan sentripetal dengan kecepatan linear tidak sama
Begitu pula dengan arah percepatan sentripetal dan kecepatan sudut juga tidak
3. Roda kendaraan,
6. Turbin,
7. Diesel,
9. Pusaran air,
142
a.Gerak melingkar berubah beraturan dipercepat b.Gerak melingkar berubah beraturan diperlambat
Persamaan atau rumus GMBB bisa di lihat pada tabel berikut ini.
1 Percepatan Sentripetal
143
Perhatikanlah gambar 1,mula-mula benda berputar dari titik A menuju titik B dengan
Besar busur AB (dari titik A ke titik B) dapat ditulis Δl, perhatikanlah gambar 3.
kecepatan sama dengan besar vektor kecepatan kedua (v2) dikurangi besar vektor
144
Untuk mencari percepatan sesaat dimana Δt mendekati nol. Maka persamaan di atas
kita rubah bentuknya menjadi
V
ΔV = l
r
Untuk mencari percepatan sentripetal, maka
v
as =
t
v l v v2
as = = v =
r t t t
Keterangan:
Percepatan Total
Percepatan total bisa diperoleh dengan cara melakukan penjumlahan secara vektor
V2 a
ar θ
r as
Arah percepatan linear yang menyinggung garis lintasan lingkaran akan selalu tegak
lurus dengan arah percepatan sentripetal yang selalu menuju arah pusat lingkaran.
Maka Selain itu juga bisa mencari arah percepatan total (a) terhadap arah radial
atot = at = a 2 a 2 s
aT
a= arc tan
as
145
2 Ciri-Ciri Gerak Melingkar Berubah Beraturan antara lain:
Beberapa lambang yang biasa ditemukan dalam Gerak Melingkar Beraturan antara lain:
f = frekuensi (HZ)
T = Periode (detik/sekon)
n = banyaknya putaran
t = Waktu (detik)
= Kecepatan sudut (rad/sekon)
= frekuensi anguler (rad/sekon)
V = Kecepatan linier (ms-1)
R = Jari – jari (meter,cm)
Π = 22/7 = 3,14
Frekuensi (f) dan periode (T) dalam GMB:
n t 1 1
f = , T = ,f = dan T =
t n T f
Keterangan :
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
146
T = periode (s)
π = 3,14 atau 22/7 atau tetap/tidak diganti angka
Hubungan Kecepatan Sudut dan Kecepatan Linear :
Keterangan :
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
v = Kecepatan linear (m/s)
r = jari-jari lintasan (m)
Percepatan dan Gaya Sentripetal :
Benda Yang Diputar Horizontal mempunyai kecepatan maksimum (vmaks) yang dibatasi
oleh tegangan tali maksimum (Tmaks) agar talinya tidak sampai putus.
147
3 AyunanKerucut (Konis)
Penggunaan rumus diatas ketika yang diketahui atau yang ditanyakan adalah kecepatan
liniernya namun bila yang diketahui adalah kecepatan sudutnya maka bagian rumus
148
pada pembahasan selanjutnya kecepatan yang dipakai adalah kecepatan linear bila
ada soal yang menggunakan kecepatan sudut cukup mengganti bagian yang ditampilkan
Perhatikan gaya2 yang bekerja pada bandul di setiap titiknya bila menuju pusat
lingkaran bernilai positif sedangkan yang menjauhi pusat bernilai negatif. pada setiap
titik tegangan tali (T) selalu menuju pusat lingkaran…sehingga harganya selalu ditulis
positif. Kemudian berat bandul di titik A berarah menjauhi pusat lingkaran sehingga
bernilai negatif, berat bandul di titik B tegak lurus dengan tali sehingga tidak
memengaruhi besarnya tegangan tali atau bernilai nol (0) dan titik C berat bandul
menuju pusat lingkaran sehingga bernilai positif dengan melihat pengaruh berat
benda pada titik sembarang misalnya titik P terlihat berat benda yang mempengaruhi
tegangan tali sesuai dengan perkalian berat bandul dengan nilai Cos sudut dengan
acuan titik A….penggabungan besarnya tegangan dan pengaruh berat bandul setara
maka tegangan tali dapat kita cari dengan memindahkan pengaruh berat benda ke
ruas kanan
149
kedua rumus di atas sebenarnya sama persis….hanya terjadi peruraian rumus saja
terserah yang akan kalian hafal yang mana…bila sudah tahu prinsipnya sebenarnya
tidak harus dihafal. sedangkan rumus2 khusus di beberapa titik sebagai berikut :
berbeda dengan gerak vertikal benda yang diikat dengan seutas tali……pada gerakan
ini benda bergerak di dalam lintasan lingkaran yang vertikal atau dapat juga tempat
sebelah dalamnya….seperti air dalam ember yang diikat tali…atau pilot pesawat yang
kecepatan minimal agar saat di titik tertinggi benda tidak meninggalkan lintasan
150
Gerakan Melingkar Vertikal di Luar Lingkaran
contoh gerakan ini adalah ketika sebuah kendaraan melintasi jalan yang
gundukannya membentuk lingkaran,mengapa berat benda dikalikan dengan sin dan
bukannya cos karena terlihat dalam penguraian gaya berat pada gambar sehingga
rumus umumnya:
151
Jika roda-roda sama pusatnya maka kecepatan sudutnya sama dengan kecepatan
sudut yang sama maka dapat dicari kecepatan linier salah satu roda jika
kecepatan linier yang sama maka dapat dicari kecepatan sudut salah satu roda
b. 270o
2 radian3
2700=2700 x 0
rad
360 2
2.Konversikan ke dalam satuan rad/s:
a. 120 rpm
b. 60 rpm
Pembahasan
1 rpm = 1 putaran per menit
1 putaran adalah 2π radian atau
1 putaran adalah 360o
1 menit adalah 60 sekon
a. 120 rpm
1 putaran 2 rad
120 rpm =120x 120 x =4π rads-1
1menit 60 det ik
1 putaran 2 rad
b. 60 rpm =60 rpm = 60 x 120 x =2π rads-1
1menit 60 det ik
5.Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika
jari- jari putaran benda adalah 2 meter tentukan percepatan sentripetal gerak
benda tersebut!
Pembahasan
ω = 120 rpm = 4π rad/s
152
r = 2 meter
m = 1 kg
asp = …?
asp = V2/r = ω2 r
asp = (4π)2 (2) = 32π2 m/s2
6. Gaya sentripetal yang bekerja pada sebuah benda bermassa 1 kg yang sedang
bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan sebesar 2 m dan kecepatan
3 m/s adalah….?
Pembahasan
m = 1 kg
r = 2 meter
V = 3 m/s
Fsp = ….?
Fsp = m ( V2/r )
Fsp = (1)( 32/2 ) = 4,5 N
7. Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!
Jika jari jari roda pertama adalah 20 cm, jari-jari roda kedua adalah 10 cm dan
kecepatan sudut roda pertama adalah 50 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda
kedua!
Pembahasan
r1 = 20 cm
r2 = 10 cm
ω1 = 50 rad/s
ω2 = …?
Dua roda dengan hubungan seperti soal diatas akan memiliki kecepatan (v) yang sama
V1 = V 2
ω1r1ω1r1 = ω2r2
30x20 = ω210
1r1 30 x 20
10ω2 = 60rads 1
r2 10
8. Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!
153
Jika kecepatan roda pertama adalah 20 m/s jari-jari roda pertama dan kedua
masing-masing 20 cm dan 10 cm, tentukan kecepatan roda kedua!
Pembahasan
Kecepatan sudut untuk hubungan dua roda seperti soal adalah sama:
ω1= ω2
1 2 20 2 20 x10 200
, 2 10ms 1
r1 r2 20 10 20 20
9.Tiga buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!
Diketahui
r1 = 20 cm
r2 = 10 cm
r3 = 5 cm
Jika kecepatan sudut roda pertama adalah 100 rad/s, Tentukan kecepatan
sudut roda ketiga!
Pembahasan:
v1= v3
ω1r1 = ω3r3
100 x 20 =ω3.5,
100 x 20 2000
ω3= 400 rads 1
5 5
154
Pembahasan
α = 2 rad/s2
ωo = 0
t = 5 sekon
a. ωt = ωo + αt
12. Sebuah mobil dengan massa 2 ton bergerak dengan kecepatan 20 m/s menempuh
lintasan dengan jari-jari 100 m.
Jika kecepatan gerak mobil 20 m/s tentukan gaya Normal yang dialami badan
mobil saat berada di puncak lintasan!
Pembahasan
Gaya-gaya saat mobil di puncak lintasan :
mv 2
mg – N =
r
(2000 x 20) 2
2000 – N = =20000 – N = 8000
100
155
15. Sebuah benda bergerak melingkar dengan jari-jari lintasan 50 cm seperti gambar
berikut.
Jika massa benda 200 gram dan percepatan gravitasi 10 m/s 2, tentukan besar
tegangan tali ketika benda berada di titik titik tertinggi!
Pembahasan
mv 2
Untuk benda yang bergerak melingkar berlaku ΣF =
R
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada benda saat berada di titik tertinggi
(aturan: gaya yang ke arah pusat adalah positif, gaya yang berarah menjauhi
pusat adalah negatif)
mv 2
Sehingga didapat persamaan:+T+W =
R
mv 2 0,2 x10 2
T + mg= = T+ 0,2 x 10 = =
R 0,5
T+2 = 40
T = 40 – 2
T = 38 Newton
156
15. Berdasarkan gambar berikut, tentukan kecepatan sudut roda kedua!
Sebelum tahun 1686 orang sudah mendapatkan banyak sekali data tentang gerak
bulan dan gerak – gerak planet,namun mereka belum dapat menerangkan apa yang
menyebabkan gerakkan bulan dan planet – planet, dan pada tahun yang sama pula
Newton mengatakan bahawa gerakan bulan mengelilingi bumi disebabkan oleh pengaruh
suatu gaya.Apabila tidak ada gaya maka bulan akan bergerak lurus dengan kecepatan
yang tetap (Hukum Inersia).Gaya yang mempengaruhi gerak bulan yang disebut
Bulan
Matahari Bumi
157
Menurut Newton gaya gravitasi tidak hanya mempengaruhi gerakan bulan saja
tetapi juga mempengaruhi gerakan planet – planet dan benda – benda di angkasa
lainnya.Selain itu juga gaya gravitasi berperan atas jatuhnya sebuah apel,Newton
mendapatkan ide gaya gravitasi, ketika kepalanya bertumbuk oleh sebuah apel yang
jatuh dari atas pohon.
Hukum Newton tentang gravitasi dapat disingkatkan sebagai berikut,”Tiap partikel
di alam semesta akan menarik partikel lain dengan gaya yang sebanding dengan
perkalian massa masing – masing partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak diantara sebuah partikel”.Jadi apabila m1 dan m2 massa kedua partikel dan r
adalah jarak diantara keduanya.
Perhatikan gambar berikut
m2
F
m1 F
r
mm
F~ 1 2 2
r
Gaya Gravitasi
Ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan di atas tidak mempunyai dimensi yang
sama, untuk menyamakan dimensi ke dua ruas dapat mengalikan ruas kanan dengan
Suatu konstanta yang berdimensi G
mm
F = G 12 2
r
Keterangan:
F = Gaya gravitasi (Newton)
G = Konstanta gravitasi (Nm2Kg-2) = 6,67 x 10-11 Nm2Kg-2
Contoh:Pada percobaan Cavendish gaya tarik ke dua macam bola sebagai berikut:
F =7,157x10-10 Newton dan massa bola sebesar m1 = 12,7 Kg dan massa bola kecil
m2 =9,85 gram = 9,85 x 10-3kg = 985 x 10-2x10-3 kg = 985 x 10-5 kg.
Hitunglah besar konstanta gravitasi jika jarak antara bola besar dan bola kecil
adalah 0,18 cm,maka untuk membuktikan nilai G = 6,67 x 10-11 Nm2Kg-2 adalah
sebagai berikut dengan menggunkan rumus:
Perhatikan gambar berikut
m
M r
θ
θ
M
m
158
Dari gambar diatas maka gunakan rumus Newton:
mm F .r 2 7,157 x10 10 (0,18) 2
F = G 1 2 2 atau G = = 3
= 6,673 x 10-11 Nm2Kg-2
r m1 m 2 9,85 x10 x 12,7
Untuk memahami betul pembuktian diatas silahkan menggunakan masing – masing nilai besaran
dan gunakan rumusnya.lakukan operasi matemaika dengan baik.
m1 m2
Bumi F =G
r2
M
Gerakan Satelit
Dari gambar diatas apabila suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang
bermassa lebih besar yang dinamakan Satelit,misalkan bulan adalah satelit bumi dan
massa bumi 80 kali massa bulan.Sekarang banyak sekali satelit buatan diluncurkan
untuk keperluan komunikasi,Militer,Riset Teknologi, mata – mata dan lain-
lain.Kecepatan orbit satelit dapat dihitung sebagai berikut:anggap suatu satelit
adalah m bergerak dengan kecepatan v dalam orbit melingkar r,mengelilingi bumi
yang bermassa M.Gerakkan satelit ini dapat dilihat pada gambar diatas.Gaya yang
Mm
bekerja pada satelit hanya gaya gravitasi F = G 2 gaya ini yang menyebabkan
r
arah kecepatan satelit senantiasa berubah sehingga bentuk lintasannya berupa
lingkaran dengan menggunakan Hukum Newton II maka diperoleh kecepatan satelit.
Mm
F = G 2
r
Mm
m.a = G 2
r
2
v Mm
m 2= G
r r
GM
v2 =
r
GM GMR 2 go R 2 go
v = = = = R
Rh R Rh
2
Rh Rh
159
Rumus diatas dapat diperoleh juga dengan menggunakan konsep gaya
mv 2
sentrifugal. Gaya sentrifugal merupakan gaya fiktif.Gaya ini hanya
r
muncul ketika pengamanan dilakukan dalam sistem non inertial (sistem
yang dipercepat) pada sistem non inerial,sateli merasakan dua buah
gaya: gaya tarik gravitasi dan gaya sentrifugal yang besarnya sama
tapi arahnya berlawanan.
Fsentrifugal = Fgravitasi
mv2 Mm
= G
r r2
GM
V2 =
r
GM GM GM R 2 R2 go
V = = 2 = go =R
R Rh R Rh Rh Rh
Soal – Soal.
Rh
1. Buktikan bahwa periode satelit adalah T= 2π
go
2. Jelaskan yang berkaitan dengan gerak melingkar dalam kehidupan sehari – hari dan
berikan contoh.
3. Sebuah benda massanya 100 gram di ikat dengan tali yang panjang 0,5 meter kemudian
diputar pada sebuah meja yang licin, sehingga dapat berputar beraturan dengan kelajuan
5 ms-1Berapakah besar tegangan talinya?
2
V
4. Buktikan: a. N2 = mg cos θ - m 2
R
b. VA = 5gR
c. G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2 d. g = 9,8 ms-2
5. Roda A dan Roda B saling bersinggungan sehingga bila A berputar maka B ikut berputar
juga jika jari – jari roda A,rA = 6 cm dan roda B,rB = 4 cm apabila frekuensi roda A
8 hz.Hitunglah kecepatan sudut roda A dan roda B
160
6. Perhatikan gambar berikut;
L θ
T cos θ T
T sin θ R
mg
Dari gambar diatas apabila panjang tali 0,5 meter,maka Hitunglah kecepatan linier
agar θ =300
7. Sebuah satelit bergerak melingkar pada ketinggian 600 km diatas permukaan
bumi,apabila percepatan gravitasi bumi di tempat adalah 8,19 ms -2.
Hitunglah periode satelit jika jari – jari bumi 6400 km.(lihat gambar)
Bumi
8. Buktikan M = 5,97 x 10 24 kg
9. Buktikan g = ms-2
10. Hitunglah massa matahari dengan menggunakan data bahwa Periode Bumi mengitari
matahari dengan periode revolusi bumi adalah 3,15 x 107 detik dan jarak dari matahari
adalah 1,50 x 1011meter.( G = 6,67 x 10-11Nm2kg-2)
161
BAB VI
DINAMIKA FLUIDA
6.1.Fluida Dinamis atau disebut juga Dinamika Fluida. Kalau dalam pokok
bahasan Fluida Statis mengenai fluida diam, maka dalam fluida dinamis
akan mempelajari fluida yang bergerak.
Fluida itu sendiri merupakan zat yang dapat mengalir (zat cair & gas).
Fluida secara umum bisa kita bedakan menjadi dua macam, yakni aliran
lurus alias laminar dan aliran turbulen. Aliran lurus bisa sebut sebagai
aliran mulus, karena setiap partikel fluida yang mengalir tidak saling
berpotongan. Salah satu contoh aliran laminar adalah naiknya asap dari
ujung rokok yang terbakar. Mula-mula asap naik secara teratur (mulus),
beberapa saat kemudian asap sudah tidak bergerak secara teratur lagi
tetapi berubah menjadi aliran turbulen. Aliran turbulen ditandai dengan
adanya lingkran-lingkaran kecil dan menyerupai pusaran dan kerap
disebut sebagai arus eddy. Contoh lain dari aliran turbulen adalah
pusaran air Aliran turbulen menyerap energi yang sangat besar
a. ciri-ciri umum lainnya dari aliran fluida.
1. Aliran fluida bisa berupa aliran tunak (steady) dan aliran tak tunak
(non-steady).Maksudnya aliran fluida dikatakan aliran tunak jika
kecepatan setiap partikel di suatu titik sesalu sama. Katakanlah
partikel fluida dengan kecepatan tertentu di titik B. Ketika partikel
fluida lainnya yang nyusul dari belakang melewati titik A, kecepatan
alirannya sama dengan partikel fluida yang bergerak mendahului
mereka. Hal ini terjadi apabila laju aliran fluida rendah. Contohnya
adalah aliran air yang mengalir dengan tenang. Lalu bagaimanakah
dengan aliran tak-tunak? aliran tak tunak berlawanan dengan aliran
tunak. Jadi kecepatan partikel fluida di suatu titik yang sama selalu
berubah.
2. Aliran fluida bisa berupa aliran termampatkan (compressible) dan aliran
tak-termapatkan (incompressible). Jika fluida yang mengalir mengalami
perubahan volume (atau massa jenis) ketika ditekan, maka aliran fluida
tersebut dikatakan tak termampatkan. Kebanyakan zat cari yang
mengalir bersifat tak-termampatkan.
162
3. Aliran fluidaa bisa berupa aliran berolak (rotational) dan aliran tak
bertolak (irrotational).
4. Aliran fluida bisa berupa aliran kental (viscous) dan aliran tak kental
(non-viscous).Kekentalan dalam fluida itu mirip seperti gesekan pada
benda padat.Makin kental fluida, gesekan antara partikel fluida makin
besar.Mengenai viskositas atau kekentalan akan kita kupas tuntas dalam
pokok bahasan tersendiri
6.2.PRINSIP DAN PERSAMAAN BERNOULLI
Prinsip bernoulli bahwa dengan kecepatan aliran fluida tinggi, tekanan
dengan cepat, maka kecepatan udara dari bagian depan dan samping
bagian belakang tubuh kita terhalangi bagian depan tubuh kita, sehingga
tepat di bagian belakang tubuh tekanan undara lebih besar maka udara
Bagaimana dengan daun pintu rumah yang menutu sendiri ketika angin
bertiup kencang di luar rumah? udara yang ada di luar rumah bergerak
lebih cepat daripada udara yang ada di dalam rumah. Akibatnya, tekanan
udara di luar rumah labih kecil dari tekanan udara dalam rumah. Karena
besar, makan pintu didorong keluar. Dengan kata lain, daun pintu
bergerak dari tempat yang tekanan udaranya besar menuju tempat yang
163
e. Hukum Bernoulli
Gambar6.1.Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan
energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa
jumlah tekanan (p),Energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial
per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang
suatu garis arus.Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi:
P1 + 1/2 ρ v12 + ρ g h1 = P2 + 1/2 ρ v22 + ρ g h2
Dengan:
P = tekanan air (Pa)
ρ = massa jenis fluida (kg m-3)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi (m s-2)
h = ketinggian air (m)
f. Persamaan Bernoulli
Sebelumnya membahas mengenai prinsip Bernoulli.
Bernoulli juga mengembangkan prinsipnya itu secara kuantitatif.Untuk
menurunkan persamaan Bernoulli, anggap aliran fluida tunak & laminar,
tak-termampatkan atau tidak ditekan, viskositas atau kekentalannya
juga kecil sehingga bisa diabaikan.Pada pembahasan mengenai Persamaan
Kontinuitas, bahwa laju alaira fluida juga dapat berubah-ubah tergantung
luas penampang tabung alir. Berdasarkan prinsip fluida juga dapat
berubah-ubah tergantung luas penampang tabung alir. Berdasarkan
164
prinsip Bernoulli yang dijelaskan di atas tekan fluida juga bisa berubah-
ubah tergantung laju aliran fluida tersebut. Selain itu, dalam
pembahasan mengenai tekan pada Fluida (fluida statis), kita juga belajar
bahwa tekanan fluida juga bisa berubah-ubah tergantung pada ketinggian
fluida tersebut. Hubungan penting antara tekanan, laju aliran dan
ketinggian aliran bisa kita peroleh dalam persamaan Bernoulli. Persamaan
bernoulli ini sangat penting karena bisa digunakan untuk menganalisis
penerbangan pesawat,pembangkit listrik tenaga air,sistem perpipaan
Aliran persamaan Bernoulli yang akan kita turnkan berlaku secara umum,
maka dianggap fluida mengalir melalui tabung alir dengan luas penampang
yang tidak sama dan ketinggiannya juga berbeda (lihat gambar di
bawah). Untuk menurunkan persamaan Bernoulli, kita terapkan teorema
usaha dan energi pada fluida dalam daerah tabung air (ingat kembali
pembahasan usaha dan energi).
Selanjutnya, kita akan memperhitungkan banyaknya fluida dan usaha yang
dilakukan untuk memindahkan fluida tersebut.
Warna buram dalam tabung alir pada gambar menunjukkan aliran fluida
sedangkan warna putih menunjukkan tidak ada fluida.
Fluida pada penampang 1 (bagian kiri) mengalir sejauh L 1 dan memaksa
fluida pada penampang 2 (bagian kanan) untuk berpindah sejauh L 2.
Karena luas penampang 2 di bagian kanan lebih kecil, maka laju aliran
fluida pada bagian kanan tabung alir lebih besar (Ingat persamaan
kontinuitas). Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan antara penampang
2 (bagian kanan tabung alir) dan penampang 1 (bagian kiri tabung alir) -
ingat prinsip Bernoulli. Fluida yang berbeda di sebelah kiri penampang 1
emberikan tekanan P1 pada fluida di sebelah kanannya dan melakukan
usaha sebesar:
W = Fs s = L
W1 = F1L1
F
Karena F = P.A.maka persamaan W1 = ρ1A1L1
A
Pada penampang 2 (bagian kanan tabung alir), usaha yang dilakukan
Pada Fluida adalah:
W1=p2A2L2
165
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya yang diberikan berlawanan
dengan arah gerak.
Jadi fluida melakukan usaha di sebelah kanan penampang 2.Di samping
itu, gaya gravitasi juga melakukan usaha pada fluida. Pada kasus di
atas, sejumlah massa fluida dipindahkan dari penampang 1 sejauh L 1
kepenampang 2 sejauh L2,dimana volume fluida pada penampang 1
(A1 L1) = volume fluida pada penampang 2 (A2 L2).
Usahayang dilakukan oleh gravitasi adalah:
W3=-mg (h2-h1)
W3=mgh2-mgh1
W3=mgh1-mgh2
Tanda negatif disebabkan karena fluida mengalir ke atas, berlawanan
dengan arah gaya gravitasi. Dengan demikian, usaha total yang
dilakukan pada fluida sesuai dengan gambar di atas adalah:
W=W1-W2+W3
W=P1.A1.L1-P2.A2.L2+mgh1-mgh2
Teoriema usaha-energi menyatakan bahwa usaha total yang dilakukan
pada suatu sistem sama dengan perubahan energi kinetiknya. Dengan
demikian, kita bisa menggantikan Usaha (W) dengan perubahan energi
kinetik (EK2 -EK1). Persamaaan di atas menjadi:
W = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2
EK2 - EK1 = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2
½ mv22 – ½ mv12 = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2
Ingat bahwa massa fluida yang mengalir sejauh L1 pada penampang
A1 = massa fluida yang mengalir sejauh L2 (penampang A2).Sejumlah
massa fluida itu, sebut saja m, mempunyai volume sebesar A1.L1 dan
A2.L2 (L2 lebih panjang dari L1).
166
Persamaan diatas disubtitusikan dengan menggantikan m pada persamaan
di atas,maka dapat diperleh:
Ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan Bernoulli di atas bisa mengacu
pada dua titik dimana saja sepanjang tabung aliran sehingga persamaan
di atas menjadi: ρ + ½ ρv + ρgh = konstan
Persamaan ini menyatakan bahwa jumlah total antara besaran-besaran
dalam persamaan mempunyai nilai yang sama sepanjang tabung air.
Sekarang mari kita tinjau persamaan Bernoulli untuk beberapa kasus.
Persamaan Bernoulli pada Fluida Diam
Kasusu khusus dari persamaan Bernoulli adalah untuk fluida yang diam
(fluida statsi. Ketika diam atau tidak bergerak, fluida tersebut tentu
167
saja tidak punya kecepatan. Dengan demikian, V1 = V2 = 0, Pada kasus
fluida diam, persamaan Bernouli dapat dirumuskan menjadi:
Persamaan Bernoulli pada Tabung Alir atau Pipa yang ketinggiannya sama
Jika ketinggian tabung alir ataupipa sama, makan persamaan Bernoulli
dapat di rubah menjadi:
168
Gambar.6.2.Permukaan wadah
Persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dari titik 2
(permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah
jauh lebih kecil dari diameter wadah, makan kecepatan zat cair di
permukaan wadah dianggap nol (v = 0). Permukaan wadah dan permukaan
lubang/kran terbukan sehingga tekanannya sama dengan tekanan
atmosfir (P1=P2). dengan demikia, persamaan Bernoulli untuk kasus ini
adalah:
Jika dihitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah,
Maka persamaan ini diubah lagi menjadi:
169
Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang
yaang bergerak h dari permukaan wadah sama dengan laju aliran air
yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan gerak jauh Bebas)
Ini dikenal dengan Teorema Torricceli. Teorema ini ditemukan oleh
Torricelli, murid dari Gallileo, satu abad sebelum Bernoulli menemukan
persamaannya.
b. Efek Venturi
Selain teorema Torrieclli, Persamaan Bernoulli juga bisa diterpkan pada
kasus khusus lain yang ketikan fluida mengalir dalam bagian pipa yang
ketinggiannya hampir sama (perbedaan ketinggian kecil. Untuk memahami
penjelasan ini, amati gambar di bawah.
Gambar.6.3.Tabung Venturi
Dari gambar bagian di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian
pipa yang penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya
kecil. hampir sama sehingga dianggap ketinggian (h) sama. Jika
diterapkan pada kasus ini, maka persamaan Bernoulli berubah menjadi:
Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka
laju fluida bertambah (ingat persamaan kontiuitas). Menururt prinsip
Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut
menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil
tetapi jalu aliran fluida lebih besar.
170
Ini dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara
kuantitatif bahwa jika lajju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida
menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jiga laju aliran fluida rendah
akan tekanan fluida menjadi besar.
c. Venturi meter
Penerapan menarik dari efek venturi adalah Venturi Meter. Alat ini
dipakai untuk mengukir laju aliran fluida, misalnya enghitung laju aliran
air atau minyak yang mengalir melali pipa. Terdapat 2 jenis venturi
meter, yakni venturi meter tanpa manometer dan ventrui meter yang
menggunakan manometer yang berisi cairan lain, seperti air raksa.
Prinsip kerjanya sama.
d. Ventru meter tanpa manometer
Gambbar di bawah menunjukkan sebuah venturi eter yang digunakan
untuk mengukur laju aliran cat cair dalam pipa.
171
laju aliran zat cair di penampang besar (V1).digantikan V2 pada
persamaan 1 dengan V2 pada persamaan 2.
172
Karena zat cairnya sama maka massa jenisnya juga sama, dan ρ dari
persamaan tersebut akan menjadi:
173
e. Venturimeter
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa
f. Tabung pitot
Alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah
tabung pitot. Perhatikan gambar berikut.
174
dapat diabaikan (ha = hb), sehingga perbedaan tekanan yang terjadi
menurut persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut :
g. Penyemprot
Pada alat penyemprot alat nyamuk dan parfum, saat batang penghisap
ditekan, udara akan mengalir dengan kecepatan tinggi dfan melewati
dimulut pipa. Akibatnya ,tekanan diujung mulut pipa menjadi kecil.
Perbedaan tekanan ini mengaklibatkan cairan didalam tangki naik dan
dihamburkan dengan halus oleh aliran udara dari tabung pengisap.
h. Pesawat Terbang
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa
udara tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar maka
pesawat di bawah.
lebih tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi
175
Gambar 6.6. Penampang sayap pesawat terbang
Artinya, kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih
besar daripada sisi bagian bawah sayap v1. Sesuai dengan asas
Bornoulli, tekanan pada sisi bagian atas p2 lebih kecil daripada sisi
bagian bawah p1 karena kelajuan udaranya lebih besar. Dengan A
sebagai luas penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat kita
ketahui melalui persamaan berikut.
Keterangan:
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
F= Gaya angkat pesawat (N)
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar
daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak
tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya.
Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini
berarti gaya angkat sayap pesawat makin besar.
Demikian pula, makin besar ukuran sayap makin besar pula gaya
angkatnya. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih
besar daripada berat pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah
berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan
176
ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur
sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat (F1 –
F2) = m g.
Gaya Angkat Pesawat
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa
terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran
udara tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar maka
mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil dari pada tekanan
pesawat di bawah.
Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara tekanan
di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif pesawat.
P1 + 1/2 ρ v12 + ρ g h1 = P2 + 1/2 ρ v22 + ρ g h2
Persamaan diatas merupakan persamaan bernoulli, karena h1 dan
h2 adalah sama, maka persamaan diatas menjadi:
P1 + 1/2 ρ v12 = P2 + 1/2 ρ v22
P1 – P2 = 1/2 ρ v22 – 1/2 ρ v12
177
= 1/2 ρ (v22 – v12)
Sedangkan untuk mencari persamaan gaya angkat ke atas (F A) adalah
sebagai berikut:
FA = ΔP.A
= (P1 – P2).A
= 1/2 ρ (v22 – v12) . A
Keterangan:
ρ = massa jenis udara (kgm-3)
v2 = kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (ms-1)
v1 = kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (ms-1)
FA = Gaya angkat pesawat (N)
A = Luas Permukaan (m2)
Contoh Soal
1. Andini mengisi ember yang memiliki kapasitas 20 liter dengan air dari
sebuah kran seperti gambar berikut!
178
Pembahasan
A2 = 2 cm2 = 2 x 10−4 m2
v2 = 10 ms-1
a. Debit air
Q = A2v2 = (2 x 10−4 )(10)
Q = 2 x 10−3 m3s-1
b. Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember
V = 20 liter = 20 x 10−3 m3
Q = 2 x 10−3 m3/s
t = V / Q
t = ( 20 x 10−3 m3)/(2 x 10−3 m3s-1 )
t = 10 sekon
2. Pipa saluran air bawah tanah memiliki bentuk seperti gambar berikut!
Dari gambar diatas jika luas penampang pipa besar adalah 5 m2, luas
penampang pipa kecil adalah 2 m2 dan kecepatan aliran air pada pipa
besar adalah 15 ms-1, tentukan kecepatan air saat mengalir pada pipa
kecil!
Pembahasan
Persamaan kontinuitas
A1v1 = A2v2
5.15 = 2v2
v2 = 37,5 ms-1
179
3.Tangki air dengan lubang kebocoran diperlihatkan gambar berikut!
Jika luas penampang pipa besar adalah 5 cm2 dan luas penampang pipa
kecil adalah 3 cm2 serta perbedaan ketinggian air pada dua pipa vertikal
adalah 20 cm tentukan:
a. kecepatan air saat mengalir pada pipa besar
b. kecepatan air saat mengalir pada pipa kecil
5. Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah seperti
terlihat pada gambar berikut! Perbandingan luas penampang pipa besar
dan pipa kecil adalah 4 : 1.
180
Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas
tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan
tekanan 9,1 x 105 Pa. Tentukan :
a. Kecepatan air pada pipa kecil
b. Selisih tekanan pada kedua pipa
c. Tekanan pada pipa kecil
(ρair = 1000 kg/m3)
Pembahasan
Data:
h1 = 5 m
h2 = 1 m
v1 = 36 km/jam = 10 m/s
P1 = 9,1 x 105 Pa
A1 : A2 = 4 : 1
a. Kecepatan air pada pipa kecil
Persamaan Kontinuitas :
A1v1 = A2v2
(4)(10) = (1)(v2)
v2 = 40 m/s
b) Selisih tekanan pada kedua pipa
Dari Persamaan Bernoulli:
P1 + 1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2 ρv22 + ρgh2
P1 − P2 = 1/2 ρ(v22 − v12) + ρg(h2 − h1)
P1 − P2 = 1/2(1000)(402 − 102) + (1000)(10)(1 − 5)
181
P1 − P2 = (500)(1500) − 40000 = 750000 − 40000
P1 − P2 = 710000 Pa = 7,1 x 105 Pa
c.Tekanan pada pipa kecil
P1 − P2 = 7,1 x 105
9,1 x 105 − P2 = 7,1 x 105
P2 = 2,0 x 105 Pa
Contoh Untuk mengetahui bagaimana penerapan fluida dinamis dalam
kehidupan sehari-hari:
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli
yang sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang
menunjang kehidupan manusia masa kini seperti:
Untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat
terbang
Penyemprot parfum
Penyemprot racun serangga
6.4. FLUIDA
Fluida, kebalikan dari zat padat, adalah zat yang dapat mengalir. Zat
padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa
digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu merupakan
contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida
karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat
mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat
lain. Fluida menyesuaikan diri dengan bentuk wadah apapun dimana
menempatkannya. Fluida bersifat seperti ini karena tidak dapat
menahan gaya yang bersinggungan dengan permukaannya. Fluida dapat
mengalir karena tidak dapat menahan tegangan geser, namun fluida
dapat mengeluarkan gaya yang tegak lurus dengan permukaannya.
a. Fluida Statis (Diam)
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan
kecepatan antar partikel fluida tersebut.Contoh fenomena fluida statis
dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh
fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai
182
gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang
mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak
sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam pada tiap
partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai. Cairan
yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang seimbang sehingga
cairan itu tidak mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan gaya
dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari bawah. Cairan yang
massanya M menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya ini
tersebar merata pada seluruh permukaan dasar bejana. Selama cairan
itu tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada cairan tidak ada gaya
geseran sehingga hanya melakukan gaya ke bawah oleh akibat berat
cairan dalam kolom tersebut.
b. Sifat- Sifat Fluida
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida
berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di
antaranya, massa jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan
viskositas.
Massa Jenis
Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi?
Benarkah pernyataan bahwa besi lebih berat daripada kayu?
Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena segelondong kayu
yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan
yang tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu
besi lebih padat daripada kayu. Anda tentu masih ingat, bahwa setiap
benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta merupakan
sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan
(densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan
volume. Untuk menemukan densitas (ρ) sebuah fluida pada titik
manapun, kita isolasi suatu elemen yang memiliki volume yang kecil di
sekitar titik tersebut dan mengukur massa fluida yang terkandung
dalam elemen tersebut. Maka rumus densitasnya adalah
ρ = Δm/ΔV
Dalam teori, densitas pada titik manapun dalam fluida adalah batas
dari rasio tersebut seiring dengan semakin mengecilnya volume elemen
183
pada titik tersebut. Sehingga persamaan densitasnya dapat juga
dirumuskan sebagai:
ρ = m/V
Dengan m dan V adalah massa dan volume fluida. Densitas adalah
besaran skalar, satuannya dalam SI adalah kg/m3. Densitas gas
bervariasi tergantung pada tekanan sedangkan densitas cairan tidak
demikian; maka dapat kita simpulkan bahwa gas dapat dimampatkan
sedangkan cairan tidak dapat dimampatkan.
Tegangan permukaan
Amati sebatang jarum atau sebuah silet yang kita buat terapung di
permukaan air sebagai benda yang mengalami tegangan permukaan.
Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat
cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah molekul
dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan cairan
tidak ada molekul lain dibagian atas molekul cairan itu. Hal ini
menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila
molekul itu dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di
bagian bawah permukaan cairan. Sebaliknya jika molekul di
permukaan cairan ditekan, dalam hal ini diberi jarum atau silet,
molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya pemulih yang
arahnya ke atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat menopang
184
jarum atau silet tetap di permukaan air tanpa tenggelam. Gaya ke
atas untuk menopang jarum atau silet agar tidak tenggelam
merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua kali
panjang jarum. Panjang jarum disini adalah permukaan yang
bersentuhan dengan zat cair. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
pengertian dari tegangan permukaan adalah kecenderungan
permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
Kapilaritas
Gambar 6.9.Kapilaristas
Tegangan permukaan ternyata juga mempunyai peranan pada
fenomena menarik, yaitu kapilaritas. Contoh peristiwa yang
menunjukkan kapilaritas adalah minyak tanah, yang dapat naik
melalui sumbu kompor. Selain itu, dinding rumah kita pada musim
hujan dapat basah juga terjadi karena adanya gejala kapilaritas.
Untuk membahas kapilaritas, kita perhatikan sebuah pipa kaca
dengan diameter kecil (pipa kapiler) yang ujungnya terbuka saat
dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Kita dapat menyaksikan
bahwa permukaan air dalam pipa akan naik. Lain hasilnya jika kita
mencelupkan pipa tersebut ke dalam bejana berisi air raksa.
Permukaan air raksa dalam tabung akan turun atau lebih rendah
daripada permukaan air raksa dalam bejana. Gejala inilah yang
disebut dengan gejala kapilaritas. Pada kejadian ini, pipa yang
185
digunakan adalah pipa kapiler. Oleh karena itu, gejala kapilaritas
adalah gejala naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler. Permukaan
zat cair yang berbentuk cekung atau cembung disebut meniskus.
Permukaan air pada dinding kaca yang berbentuk cekung disebut
meniskus cekung, sedangkan permukaan air raksa yang berbentuk
cembung disebut meniskus cembung. Penyebab dari gejala kapiler
adalah adanya adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya tarik menarik
antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat
yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel karena molekulnya
saling tolak menolak. Sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik
antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara
zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena
molekulnya saling tarik menarik atau merekat. Pada gejala kapilaritas
pada air, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi antara partikel
air dengan kaca lebih besar daripada kohesi antar partikel airnya.
Sebaliknya, pada gejala kapilaritas air raksa, adhesi air raksa
dengan kaca lebih kecil daripada kohesi antar partikel air raksa.
Oleh karena itu, sudut kontak antara air raksa dengan dinding kaca
akan lebih besar daripada sudut kontak air dengan dinding kaca.
Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh
adanya tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan
zat cair dengan pipa. Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan
gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
1. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa
dinyalakan.
2. Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
3. Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh
kayu.
Selain keuntungan, kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah
berikut ini : Air hujan merembes dari dinding luar, sehingga dinding
dalam juga basah. Air dari dinding bawah rumah merembes naik
melalui batu bata menuju ke atas sehingga dinding rumah lembab.
Viskositas
186
Gambar 6.10.Viskositas zat cair
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah
baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari
(dan hanya untuk fluida), viskositas adalah “Ketebalan” atau
“pergesekan internal”. Oleh karena itu, air yang “tipis”, memiliki
viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang “tebal”, memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas
suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan
mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida.
Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan
dan oleh karena itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki
ketahanan tekanan dan tegangan disebut fluide ideal.
Tekanan Hidrostatis
187
Gaya tegak lurus (F), yang bekerja pada suatu luasan (A) disebut
tekanan (p). Gaya tegak lurus itu dapat dinyatakan sebagai gaya
tekan, yaitu gaya yang disebabkan adanya tekanan. Untuk dapat
mengetahui adanya tekanan selalu dilihat adanya gaya dan luasan di
bidang tempat kerjanya gaya itu. Semua kenyataan ini dapat
dirangkum dalam sebuah persamaan matematis:
P = F/A
Dengan F adalah besarnya gaya normal pada area A. Persamaan
diatas menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas
permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang
sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih
besar daripada luas bidang yang besar. Satuan SI gaya adalah
newton. Sedangkan satuan non-SI gaya yang biasa digunakan adalah
dyne, dimana :
1 dyne = 1 gr cms-2
1 Newton = 105 dyne
Apabila sebuah gaya itu seragam pada sebuah area, maksudnya
adalah bahwa gaya tersebut terdistribusi secara merata ke setiap
area titik tersebut. Pada titik tertentu tekanan p yang ditentukan
persamaan di atas memiliki nilai yang sama tanpa mempedulikan
orientasi sensor tekanan tersebut. Tekanan adalah besaran skalar
tidak memiliki arah. Satuan SI tekanan adalah newton per meter
persegi, yang diberi nama khusus, yaitu pascal (Pa). Sedangkan
satuan non-SI tekanan yang biasa digunakan adalah atm,
dyne/cm2 dimana:
1 atm = 105 Pa
1 Pa = 1 Nm-2 = 10 dyne cm-2
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air.
Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan
hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan
oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika
besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah P, menurut
konsep tekanan, besarnya P dapat dihitung dari perbandingan antara
gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
P = F/A
188
Untuk mencari massa jenis fluida dapat menggunakan persamaan:
ρ = m/V
m = ρ V
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas
permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Sehingga
persamaan diatas menjadi :
m = ρ A h
Sedangkan berdasarkan konsep tekanan, persamaan tekanan :
P = F/A = W/A = m.g /A = ρ A h g /A = ρ g h
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya
dituliskan sebagai berikut:
Ph = ρ g h
Ph = tekanan hidrostatis (Nm-2),
ρ = massa jenis fluida (kgm-3),
g = percepatan gravitasi (ms-2),
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur
tekanan. Alat-alat pengukur tekanan yang digunakan untuk mengukur
tekanan gas, di antaranya sebagai berikut.
Manometer Pipa Terbuka
189
hendak diukur tekanannya) dan ujung lainnya berhubungan dengan
tekanan atmosfir (P0).
Barometer
Barometer raksa ini ditemukan pada 1643 oleh Evangelista Torricelli,
Saat ujungnya ditekankan pada pentil ban, tekanan udara dari dalam
tekanan yang diterima oleh pegas akan diteruskan ke ujung lain dari
190
sehingga dapat menunjukkan nilai selisih tekanan udara luar
Aliran fluida
2. Aliran turbulen
191
Gambar 6.14.Aliran turbulen
192
V = volume (m3)
t = waktu (s)
A = luas penampang (m2)
h = ketinggian (m)
v = laju aliran fluida (ms-1)
Kontinuitas
193
Gambar 6.15.Tabung Archimedes
194
Dengan demikian, berat benda di air yaitu sebagai berikut.
w’ = w – Fa
Keterangan:
w’ : berat semu dalam air (N)
w : berat di udara (N)
Fa : gaya Archimedes (N)
Gaya ke atas yang dialami benda ketika berada di air disebut gaya
Archimedes. Adapun besar gaya Archimedes dirumuskan sebagai
berikut.
Fa = ρ . g . V
Keterangan:
ρ : massa jenis zat cair yang didesak benda (kgm-3)
g : percepatan gravitasi (10 ms-2)
V : volume zat cair yang didesak benda (m3)
Keadaan Benda
Tiga keadaan benda di dalam zat cair:
Melayang
pb, rata-rata = pf
w = Fa
KETERANGAN
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
Tenggelam
pb, rata-rata > pf
w > Fa
KETERANGAN
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
Terapung
pb, rata-rata < pf
w = Fa
195
KETERANGAN
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
supaya kamu lebih memahami gaya Archimedes, pelajarilah contoh soal
berikut dengan saksama!
Contoh Soal Hukum Archimedes
1. Sebuah balok bermassa 2 kg di udara. Bila volume balok 2.000
cm3, tentukan berat balok dalam air yang memiliki massa jenis
1.000 kgm-3
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 2 kg
V = 2.000 cm3 = 0,002 m3
ρ = 1.000 kgm-3
Ditanyakan:
w’ = . . . ?
Jawab:
w’ = w – Fa
w ‘ = m . g – ρ . g . V
w’ = 2 . 10 – 1.000 . 10 . 0,002
w’ = 10 N
Jadi, berat balok tersebut dalam air adalah 10 N.
Aplikasi Hukum Archimedes
Pengungkit Archimedes
Bahasa latinnya “Dos moi pou sto kai kino taen gaen” dan
diterjemahkan ke bahasa inggris artinya “Give me a place to stand,
and I will move the world”. Kutipan dari Archimedes (menurut
literatur). Inilah latar belakang lahirnya kutipan ini.
Benda yang beratnya 1 kg (10 Newton) bisa diangkat dengan gaya
cuma 5 Newton.Bagaimana caranya? gunakan asas pengungkit.Yang
penting adalah perbandingan panjang papannya adalah 1:2 seperti
pada gambar di bawah ini;
196
Gambar 6.16.Pengungkit Achimedes
SOAL – SOAL
2. Suatu pipa mengalirkan air dengan debit 0,2 m 3s-1. Massa air yang
keluar dari pipa tersebut selama 5 detik adalah..
3. Perhatikan gambar berikut.
197
4. Perhatikan gambar berikut.
Dari gambar tersebut memperlihatkan air yang memancar dari sebuah tangki air yang
diletakkan pada suatu ketinggian tertentu. Besar jarak x pada gambar
5. Gambar berikut memperlihatkan air yang mengalir melewati pipa venturimeter.
Jika luas A1 dan A2 berturut-turut 5 cm2 dan 4 cm2, Berapakah kecepatan air pada
luasan yang lebih kecil ?
6. Tekanan yang dibutuhkan oleh sebuah pompa yang diletakkan di atas tanah untuk
menghantarkan air pada ketinggian 5 m di atas tanah agar dapat keluar dengan kecepatan 2
m/s adalah sebesar ….
7. Perhatikan gambar berikut.
198
menyebabkan sayap pesawat terangkat ke atas adalah ….
Jika luas penampang A adalah dua kali penampang B, maka vBvA adalah..
9. Sebuah pipa silinder mempunyai dua macam penampang masing-masing dengan luas 300
mm2 dan 200 mm2. Pipa tersebut diletakkan secara mendatar, sedangkan air di
dalamnya mengalir dari penampang besar ke penampang kecil. Apabila kecepatan air
pada penampang besar 3 ms-1, kecepatan air pada penampang kecil adalah ….
10. Perhatikan gambar berikut
Suatu zat cair dialirkan melalui pipa seperti tampak pada gambar di samping. Jika luas
penampang A1 = 10 cm2, A2 = 4 cm2, dan laju zat cair v2 = 4 ms-1, Berapakah
besar v1?
11. Cairan mengalir melalui pipa berdiameter 5 cm pada kelajuan 4 ms-1. ada penyempitan
penyempitan itu
12. Sebuah pipa dengan luas penampang 616 cm2 dipasangi keran berjari – jari 3,5 cm di
salah satu ujungnya. Jika kecepatan zat cair di pipa adalah 0,5 ms-1, dalam waktu 5
menit volume zat cair yang keluar dari keran adalah .... m 3
13. Seorang anak mengisi sebuah ember yang memiliki volume 0,019 m 3 dengan
menggunakan keran yang memiliki diameter 0,008 m. apabila air keluar dari keran
dengan laju tetap 0,61 ms-1. Berapa waktu yang diperlukan untuk memenuhi ember
tersebut?
199
14. Perhatikan gambar berikut
Dari gambar diatas, G adalah generator 1.000 W yang digerakkan dengan kincir air.
generator hanya menerima energi sebesar 80% dari energi air. jika generator dapat
bekerja normal, maka debit air yang sampai ke kincir adalah ....
15. Sebuah pipa air memiliki ujung-ujung yang berbeda luas penampangnya. Luas
penampang ujung b setengah kali luas penampang ujung a. Air masuk melalui
ujung a sebanyak 1 liters-1 dengan kelajuan 10 cms-1. jika di tengah pipa terdapat
kebocoran sebanyak 50 cc tiap sekon, air keluar dari ujung b dengan kelajuan sebesar
16. Sebuah cairan mengalir melewati pipa mendatar yang luas penampangnya makin
mengecil. Pada ujung pipa yang besar air memiliki kelajuan 3,0 ms-1 dan kelajuan air
di ujung pipa kecil adalah 5,0 ms-1. jika beda tekanan antara kedua ujung pipa adalah
2,8 kPa, maka kerapatan cairan yang mengalir dalam pipa adalah .... kgm-3
17. Suatu fluida tak termampatkan dengan massa jenis ρ mengalir melalui suatu pipa
mendatar dengan jari-jari r, kemudian melewati suatu penyempitan dengan jari-
jari r/2. Jika fluida memiliki tekanan P0 dan kecepatan v0 sebelum penyempitan,
tekanan dalam bagian yang menyempit adalah ...
18. Perhatikan gambar alat penyemprot nyamuk pada gambar di bawah ini!
Ketika batang penghisap M ditekan, udara dipaksa keluar dari tabung pompa dengan
kecepatan v melalui lubang pada ujungnya. P menyatakan tekanan dan v menyatakan
200
kecepatan alir cairan obat nyamuk, maka pernyataan yang benar dari prinsip kerja
penyemprot nyamuk tersebut adalah ....
19. perhatikan gambar berikut.
Sebuah semprotan nyamuk tersusun atas pipa vertikal yang tercelup dalam cairan
antinyamuk dengan massa jenis ρ dan pipa horizontal yang terhubung dengan piston.
Panjang bagian pipa vertikal yang berada di atas cairan adalah l dengan luas
penampang a. diperlukan kecepatan minimum aliran udara yang keluar dari pipa
horizontal sebesar v agar cairan antinyamuk dapat keluar dari pipa vertikal. Jika cairan
antinyamuk diganti dengan merek lain dengan massa jenis ρ’ = 1,2ρ , maka besar
kecepatan minimum aliran udara yang diperlukan adalah ...
20. Gambar di bawah menunjukkan gambar penampang lintang sayap pesawat terbang yang
luasnya 40 m2.
Gerak pesawat terbang menyebabkan kelajuan aliran udara di bagian atas sayap
sebesar 250 m.s-2 dan kelajuan udara di bagian bawah sayap sebesar 200 m.s-2. Jika
kerapatan udara adalah 1,2 kg.m-3, maka besar gaya angkat pesawat adalah ....
21.Perlihatkanlah gambar berikut
201
dengan air, dan air mengalir keluar melalui lubang kecil tersebut. jarak mendatar
terjauh yang dapat dicapai aliran air yang keluar dari tangki adalah ....
22. Perhatikan gambar dibawah ini.
Pada gambar diatas, air dalam tangki memancar ke luar melalui pancuran A yang
membentuk sudut 300 terhadap tanah. Air yang keluar dari pancuran A akan jatuh ke
Dari Gambar diatas menunjukkan air mengalir dalam venturimeter dari pipa dengan luas
penampang A1 ke A2 berturut – turut adalah 5 cm2 dan 3 cm2. Kelajuan air (v1) yang
24.Air mengalir dalam sebuah venturimeter dengan manometer. Luas penampang pipa
besar 100 cm2 dan luas penampang pipa kecil 20 cm 2. Jika perbedaan tinggi raksa
pada manometer 5 cm maka kecepatan air yang masuk melalui penampang kecil adalah
25.Jika udara (ρudara = 1,29 kgm-3) dialirkan ke dalam pipa pitot dan perbedaan tinggi
air raksa (ρraksa = 13600 kgm-3) pada manometer 3 cm maka kecepatan aliran udara
202
26. Perlihatkan gambar berikut
Dari gambar di atas, tinggi permukaan air pada bak A adalah 6 m dari lantai. Air
dialirkan ke bak B melalui pipa. Tinggi ujung pipa dari lantai 1 meter. Penampang pipa
0,5 cm2. Debit air yang keluar lewat pipa adalah .... cm 3s-1
26. Perhatikan gambar berikut.
Sebuah akuarium diisi air melalui sebuah keran yang debitnya 0,5 L/s, ternyata ada
lubang yang luasnya 1,25 cm2 tepat di dasar kaca akuarium. Tinggi air
maksimum (t) adalah .... (diameter lubang diabaikan terhadap t)
Catatan
1. Diharapkan kepada Mahasiswa,belajar materi pada Buku ajar ini dengan pemahaman yang
baik
2. Belajarlah dari referensi buku lain yang berhubungan dengan materi pada buku ajar ini
3. Apabila anda menguasai materi pada buku ajar ini maka anda sangat berkualitas.
4. Untuk dapat menguasai rumus – rumus maka anda harus menguasai lambang atau simbol –
simbol setiap besaran.
5. Kata simbol berasal dari kata “symballo” yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya
"melempar bersama-sama",melempar atau meletakkan secara bersama-sama dalam suatu
ide atau objek yang terlihat, sehingga objek tersebut mewakili gagasan. Simbol dapat
diartikan sebagai pengembaraan suatu benda atau hal pada konsep yang sederhana untuk
mempermudah seseorang memahaminya.
203
DAFTAR PUSTAKA
204