Anda di halaman 1dari 204

BAB I

BESARAN DAN SATUAN DALAM FISIKA

1.1. PENDAHULUAN

Kata fisika berasal dari bahasa Yunani Physis yang berarti alam atau hal

ikhwal alam sedangkan dalam bahasa inggris fisika physic yaitu ilmu yang

mempelajari aspek – aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar – dasar

pengertian terhadap prinsip – prinsip dan hukum – hukum elementer. Selanjutnya

fisika didefinisikan dalam berbagai pengertian, diantaranya, fisika adalah ilmu yang

mempelajari tentang zat dan energi atau zat dan gerakan.

Fisika sebagai ilmu dalam arti yang sebenarnya memang sangat luas.

Tetapi dalam persoalan – persoalan yang sering dijumpai, khususnya dalam bidang

Teknik, namun yang dapat dibahas adalah yang berkaitan dengan lingkup mekanika,

dalam hal ini adalah mekanika klasik yang berdasarkan pada hukum – hukum Newton.

Di saat ditemukannya Teleskop (teropong bintang) oleh Galileo Galilei (1564 – 1642)

perkembangan ilmu fisika sangat pesat, karena para ahli dimasa itu telah dapat

mengamati gerak planet – planet di angkasa raya, yang dapat dijelaskan dengan

ketiga hukum Kepler, yang dikemukakan oleh Johannes Kepler (1571 –

1630).Perkembangan fisika yang sangat penting ialah mekanika yang bertumpuh pada

hukum – hukum tentang gerak,massa, dan gaya oleh Sir Isaac Newton (1642 – 1727)

Ruang lingkup fisika hingga sebelum akhir abab XIX mencakup cabang –

cabang ilmu: Mekanika, thermodinamika, bunyi, optika, listrik magnet dan medan

magnet listrik. Jadi dapat dikatakan bahwa perkembangan fisika klasik (makanika

Newton

Pengertian tentang dunia Fisika yang dimiliki saat ini dibangun di atas pondasi

yang diletakan oleh ilmuwan - ilmuwan besar seperti Galileo. Newton, Maxwell dan

Einstein, dan pengaruh mereka telah berkembang jauh melewati batas dari ilmu fisika

itu sendiri dan mempengaruhi secara mendalam cara hidup dan berpikir, dapat

1
dirasakan kesenangan dengan temuan - temuan mereka ketika belajar dengan

menggunakan fisika untuk menyelesaikan persoalan - persoalan praktis dan untuk

mendapatkan wawasan tentang fenomena sehari - hari. Jika kita bertanya mengapa

langit berwarna biru, bagaimana gelombang radio dapat merambat dalam ruang

hampa, atau bagaimana satelit tetap pada orbitnya, akan menemukan jawabannya

dengan menggunakan dasar - dasar fisika.

1.2. Bagaimana anda bisa menguasai Fisika?


Fisika meliputi hal yang besar dan yang kecil, yang lama dan yang baru. Dari atom

sampai galaksi dan dari rangkaian listrik ke aerodinamika,fisika bagaian dari

kehidupan sehari – hari. Banyak Fisikawan yang mengamati fenomena alam dan

berusaha untuk menemukan pola dan prinsip yang menghubungkan fenomena –

fenomena yang terjadi. Pola ini disebut teori fisika. Perkembangan teori fisika

memerlukan kreativitas dalam setiap tahapnya sampai pada konsep – konsepnya dalam

kehidupan senari – hariJadi fisika merupakan ilmu eksperimental,ilmu percobaan yang

memmerlukan pengukuran dan biasanya bilangan untuk menyatakan hasil pengukuran

dan setiap bilangan yang digunakan untuk mendisikripsikan suatu fenomena fisika

secara kuantitatif, disebut besaran fisika (Physical quantity) contoh apabila dua

besaran fisika yang mendeskripsikan anda adalah berat dan tinggi badan anda, maka

beberapa besaran fisika sangat mendasar sehingga dapat mendefisikannya hanya

dengan mendeskripsikan bagaimana cara mengukurnya inilah yang disebut definisi

eksperimental, contoh lain mengukur jarak dengan mistar dan mengukur selang waktu

dengan menggunakan stopwact. Ketika mengukur suatu besaran akan selalu

membandingkannya terhadap suatu acuan standar. Untuk membuat pengukuran yang

akurat dan handal memerlukan satuan pengukuran yang tidak berubah dan dapat

duplikasi oleh pengamat diberbagai lokasi. Sistem satuan yang digunakan adalah

sistem metrik tetapi sejak tahun 1960 disebut Sistem Internasional(International

System) atau SI (singkatan dari bahasa Prancis (Systeme International).

2
1.3. Besaran dan Pengukuran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur yang dinyatakan dengan

angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu

dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu dapat diukur atau

dihitung, dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai dan mempunyai

satuan. Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu

itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.

Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui

hasil pengukuran, oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka

ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap

besaran diukur dengan cara yang berbeda.

Manfaat besaran dalam kehidupan sehari – hari:

1. Dalam bidang ekonomi, dalam bidang ekonomi pengukuran merupakan hal yang

sangat penting sebelum menentukan harga.

2. Dalam bidang biologi, dalam bidang biologi pengukuran berperan sebagai

pengukur makluk hidup contoh mengukur panjang suatu makluk bersel tunggal

dengan mikroskop

3. Dalam bidang Psikologi, dalam bidang psikologi untuk mengukur keadaan jiwa

seseorang yang pada umumnya didasarkan pada sample prilaku yang jumlahnya

terbatas yang dengan pasti ada kesalahan sehingga hasinya tidak dapat

didefinisikan dengan baik.

Pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis

yang ditetapkan sebagai satuan. Atau besaran kegiatan yang dilakukan manusia

untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan alat – alat ukur dengan tujuan

untuk mengetahui nilai suatu besaran.

3
1. Fungsi pengukuran

a. Membuat gambaran melalui karakteristik dari suatu objek yang diteliti.

b. Dalam industri digunakan sebagai alat komunikasi dari mulai riset operator,

pengujian sampai dengan jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan

c. Dapat digunakan sebagai dasar melakukan prediksi terhadap sesuatu yang

akan terjadi

d. Sebagai pengendalian serta jaminan mutu

2. Klasifikasi Pengukuran
a. Pengukuran langsung, merupakan proses pengukuran yang hasil

pengukurannya dapat dibaca langsung dari alat ukur yang digunakan.

Contoh, mengukur panjang, lebar dan tebal suatu balok

b. Pengukuran tidak langsung, merupakan proses pengukuran yang tidak bisa

digunakan alat ukur dan tidak bisa dibaca langsung dari hasil pengukuran.

Contoh.menafsir ketinggian seseorang.

3. Penggunaan alat ukur dalam kehidupan sehari – hari


a. Mengukur besaran panjang dengan menggunakan alat ukur mistar

b. Penjual emas menggunakan neraca untuk menimbang emas

c. Penjual bensin menggunakan mesin khusus untuk mengukur volume minyak.

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap

besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang

berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda

kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.

contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan

Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda namun sesungguhnya besaran ini sama

yaitu besaran turunan gaya.

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan

tidak diturunkan dari besaran lain. Sistem Satuan Internasional (nama aslinya

4
dalam bahasa Perancis: Système International d'Unités atau SI) adalah sistem

satuan atau besaran yang paling umum digunakan. Pada awalnya sistem ini

merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu

(detik/sekon). Sistem SI ini secara resmi digunakan di semua negara di

dunia kecuali Amerika Serikat (yang menggunakan Sistem Imperial),Liberia,

dan Myanmar.

Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg),

Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah

Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari

pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan

terlebih dahulu.Tabel besaran pokok dalam Sistem Internasional (SI)

Besaran Satuan Alat ukur

Panjang Meter Rol meter

Masa Kilogram Neraca

Waktu Sekon Stop watch

Kuat arus listrik Ampere Amperemeter

Suhu Derajat Kelvin Thermometer

Intensitas cahaya Candela Luxmeter

Jumlah zat Mole PV = nRT

Dari tujuh besaran pokok di atas semuanya memiliki satuan dan alat ukur

masing - masing, dan besaran pokok tambahan yaitu seperti pada tabel berikut.

Besaran pokok tambahan dalam Sistem Internasional (SI)

Besaran Satuan Alat ukur

Sudut Datar Radian Water pas

Sudut Ruang Steradian Siku

Setiap satuan dasar SI memiliki standar yang bersifat Internasional,sehingga setiap


saat dapat dilakukan di setiap tempat

5
Besaran Turunan besaran yang diturunkan dari besaran dasar atau besaran pokok
dalam sistem internasional.
macam - macam besaran pokok adalah:
1. Panjang
Satuan panjang adalah"meter"Definisinya, satu meter adalah jarak yang

ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon

2. Massa

Massa zat merupakan kuantitas yang terkandung dalam suatu zat

Satuan massa adalah "kilogram" (disingkat kg). Definisinya satu kilogram adalah

massa sebuah kilogram standar yang disimpan di Lembaga Timbangan dan Ukuran

Internasional (CGPM ke-1, 1899) Gaya 2 X 10-7 Newton pada setiap meter.

3. Waktu

Satuan waktu adalah "sekon" (detik) Definisinya, satu sekon adalah selang waktu

yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192

631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya

(CGPM ke-13; 1967)

4. Kuat arus listrik

Satuan kuat arus listrik adalah "Ampere" (disingkat A) Definisinya, satu Ampere

adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar

dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan

pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan kawat.

5. Suhu

Satuan suhu adalah "kelvin" (disingkat K). Definisinya, satu Kelvin adalah

1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967). Dengan

demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air

adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap

jenuhnya.

6
6. Jumlah molekul

Satuan jumlah molekul adalah "mol".

7. Intensitas cahaya

Satuan intensitas cahaya adalah "kandela"(disingkat Cd). Definisinya, satu

kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi

monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar

1/683 watt persteradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979).


4. Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini

ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok

massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok

panjang, dan lain-lain, Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain:

diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih

dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. Saat membahas bab Besaran dan

Satuan maka kita tidak akan lepas dari satu kegiatan yaitu pengukuran.

Berikut adalah tabel besaran turunan

Besaran Satuan Singkatan


Kecepatan Meter per sekon Ms-1
Meter per sekon
Percepatan, percepatan gravitasi Ms-2
kuadrat
Luas Meter persegi m²
Volume Meter kubik m³
Newton (kilogram meter
Gaya, berat, tegangan tali kg ms-2
per sekon kuadrat)
Debit Meter kubik per detik m³s-1
Energi, usaha Joule J
Rapat tenaga Joule per meter kubik Jm-3
Tegangan
Newton per meter Nm-1
Permukaan, tetapan pegas
Untuk lebih memperjelas pengertian besaran turunan, perhatikan beberapa besaran
turunan yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok berikut ini.

7
a. Luas = panjang x lebar
= besaran panjang x besaran panjang
= m x m

= m2
b. Volume = panjang x lebar x tinggi

= besaran panjang x besaran panjang x besaran Panjang

= m x m x m

= m3
c. Kecepatan (v) =velocity
V = jarak / waktu

= besaran panjang / besaran waktu

= m / s atau ms-1

d. Gaya (F) = Fors = massa x percepatan

v s
F = m x a = m . = m .
t t
t
m ms 1
F = kg = kg = kgms-1s-1 = kgms-2 = Newton
s s
s

e. Usaha (W)= Work


v s m
W = F.s = m.a.s = m. . s = m. .s = kg m
t t s
t s

m2 m 2 -1
= kg = kg s = kgm2s-1. s-1 = kgm2s-2 = Joule
s s
s

f. Daya (P) =Power


W
1. P =
t
F .s m.a.s v s m.m
=   m. s  m s  kg  kgm2 s 1 s 1 s 1  kgm2 s 3
t t t t s
t t s
t s

8
2. Dari rumus daya diatas apabila dihubungkan dengan daya kelistrikan maka
W v.i.t
dapat diperoleh: P =   V .i
t t
Rumus Daya P = V.i apabila dihubungkan dengan hukum ohm dengan rumus
V
V = i.R dan I= ,maka diperoleh: P=I.R.I = I2.R dan P = V.I maka
R
2
V V
P = V 
R R
1. Keterangan:W = Usaha (Joule)
m = massa (kg)
a = Percepatan (ms-1)
s = Jarak (meter)
t = Waktu (detik)
2. Keterangan W = Energi Listrik (Joule)
V = Tegangan (Volt)
I = Kuat arus listrik (Ampere)
R = Hambatan Listrik (Ohm)
t = Waku arus mengalir (detik)
g. Modulus Young (E) atau Modulus Elastisitas,yaitu Perbandingan antara
tegangan geser (stress) dengan Regangan jenis (strain)
F
a. Tegangan Geser (  ) =
A
L
b. Regangan jenis (  ) =
L
Maka Modulus Young atau modulus Elastisitas:
s
m.
v t
m.
Stress F F .L m.a.L t = t =kg m
E = = = = =
Strain A A.L A..L A..L A..L s
L s
L A.L
1 1 2 2
ms .s kgms kgms
= kg 2
 3
 3
 kgms2 m 2 = kgm-1s-2 = Pa.
m .m m m

Untuk dapat memahami pembahasan diatas maka, ada tiga hal yang anda harus
pelajari antara lain:
a. Rumus
b. Simbol
c. Satuan

9
Simbol Besaran, satuan dan alat ukur
BESARAN SIMBOL SATUAN ALAT UKUR
TEGANGAN V Volt Voltmeter
ARUS LISTRIK I AMPERE AMPEREMETER
DAYA P WATT WATTMETER
HAMBATAN R OHM OHMMETER
ENERGI E WattJAM(Kwh) Kwh METER
FREKUENSI f HERTZ FREKUENSIMETER
INDUKTANSI L HENRY INDUKTANSIMETER
KAPASITANSI F FARAD KAPASITANSI METER
GAYA F Newton=kgms-2 DINAMOMETER
VOLUME V M3 Gelas ukur
MEDAN MAGNET B Tesla = KgAS2 meter EM-191/miliGauss
MOMENTUM P Kgm-1 -
TEKANAN P Kgm-1s-2 Manometer,Venturimeter
MEDAN LISTRIK E N/C Tesla tester

Selanjutnya, setiap satuan tersebut masih dapat dikonversi ke

satuan yang lebih besar atau yang lebih kecil, Setiap satuan yang

lebih besar atau yang lebih kecil diawali dengan kata awalan satuan

yang menyatakan besar/kecilnya di ikuti satuan dasarnya, Tujuannya

untuk mempermudah dalam pemakaian sehari - hari

10
Satuan – satuan dalam kelistrikan
1 Wb = 103 mWb 1 Farad = 106 µF

1 Wb = 106 µWb 1 µF = 1012 pF


1 mWb = 10-3 Wb 1 pF = 10-12 F
1 mWb = 10-3 Wb 1 C = 106 µC
1 µC =10-6 C, 1 detik = 109 ndetik
1 ndetik = 10-9 detik,
1 MW = 106 W
1 A = 103 mA,
1 mA = 10-3 Ampere,
1 KiloVolt = 103 Volt
Keterangan:
C = Coulomb
Wb = miliweber,
µWb = mikroweber
µC = mikrocoulomb,
µF = mikrofarad,
pF = pikofarad
ndetik = nanodetik, mA = miliampere, MW = Megawatt, A = Amper
1 Coul = 3 x 109 Stat Coul 1 Wb = 106 µWb
1 Farad = 1012 PF 1 µWb = 10-6 Wb
1 PF = 10-12 Farad 1 liter = 100 cm3
1 Coul = 106 µCoul 1 cl = 10 ml
-6 3
1µC = 10 Coulomb 1 cm = 1 cc
3 3
1 are = 1 dm = 100 m 1 µF = 10-6 F
Contoh

1. 5 kilovolt = volt
5 kilovolt = 5 x 10³
= 5 x (10 x 10 x 10)
= 5 x 1000
= 5000 volt
2. 7000 miliFarad = farad
7000 miliFarad = 7000 x 10⁻³
= 7000 / 10³
= 7000 / 1000
= 7 Farad

3. 30 Ampere = miliAmpere
30 Ampere = 30 x 10³
= 30 x 1000

11
= 30.000 miliAmpere
4. 45.000 Kilo Ohm = Mega Ohm
45.000 Kilo Ohm = Mega Ohm
= 45.000/1000
= 45 Mega Ohm

3. 10.000 mikroAmpere = Ampere


10.000 mikro Ampere = Ampere
= 100 x 10⁻⁶
= 10.000/1.000.000
= 0,01 Ampere =10-2 Ampere

4.1. Beberapa alat ukur dan ketelitiannya


a. ALAT UKUR DAN KETELITIAN

Kenyataan dalam kehidupan sehari - hari, sering melakukan pengukuran terhadap

besaran tertentu menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan. misalnya,

menggunakan mistar untuk mengukur panjang, untuk mengukur panjang suatu benda

antara lain; mistar dan roll meter.

Pengukuran sebenarnya merupakan proses pembandingan nilai besaran yang belum

diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan.

b. Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya

Meter standar untuk panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang

yang terbuat dari campuran platina iridium. Meter standar ini disimpan di Lembaga

Berat dan Ukuran Internasional, di kota Sevres dekat Paris. Oleh karena meter

standar ini tidak mudah untuk ditiru dan tidak memadai lagi untuk ilmu

pengetahuan dan teknologi modern, pada 1960 satuan standar panjang diubah.

Hasil pertemuan ke-11 konferensi umum mengenai berat dan ukuran, satu

meter standar sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga

yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 di dalam ruang hampa pada

suatu peristiwa lucutan listrik. Pada 1983, defi nisi satu meter di tetapkan

12
sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu

1/299.792.458 sekon.

Selanjutnya, alat ukur ini ditiru di negara masing - masing. Kemudian, digunakan

sebagai standar alat ukur panjang yang sah.

a. Mistar
Pada umumnya, mistar yang sering digunakan memiliki satuan milimeter (mm),

sentimeter (cm), dan inchi (inc). Skala mistar setiap 1 sentimeter memiliki 10

garis dengan lebar 1 milimeter. Oleh karena satu bagian terkecil mistar adalah 1

mm atau 0,1 cm, berarti ketelitian mistar adalah 1 mm. Jika pengukuran tidak

berimpit dengan skala, bisa ditaksir sampai 0,5 mm.

Cara melakukan pengukuran dengan mistar pada dasarnya telah ketahui. Akan

tetapi, supaya memperoleh hasil pengukuran yang akurat, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan. Jika mengukur panjang sebuah benda dengan mistar, letakkan

ujung sebelah kiri benda pada angka nol satuan mistar.

Ingat jangan menyamakan ujung sebelah kiri benda dengan ujung mistar.

Mengapa? Hasil pengukuran dapat dilihat dari skala batas sebelah kanan benda

yang diukur. Akan tetapi, perlu diingat pada saat membaca alat ukur, mata harus

tegak lurus dengan skala yang dibaca. Biasakan jujur terhadap hasil pengukuran

walaupun perbedaannya sedikit sekali. Skala yang terukur tidak tepat dengan

garis skala, tetapi lebih atau kurang sedikit sehingga skala tersebut harus

ditaksir.

Mistar berskala kecil 1 mm dengan ketelitianya 0,5 mm dan ketelitian pengukuran

menggunakan mistar atau penggaris yaitu: ½ x skala terkecilnya = ½ x 1 mm =

0,5 mm. Dalam setiap pengukuran dengan mistar diusahakan agar kedudukan

pengamat harus tegak lurus dengan skala yang akan diukur, hal ini untuk

menghindari kesalahan penglihatan (Paralaks) Paralaks yaitu kesalahan yang

terjadi pada saat membaca skala.

13
Gambar 1.1. Mistar ukur
Panjang balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk

mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman lubang suatu

benda yang tidak terlalu panjang, Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yakni

bagian rahang tetap yang berskala milimeter atau disebut skala utama yang

pembagiannya sama dengan mistar dan bagian yang dapat digeser yang memiliki

skala yang disebut skala nonius (skala vernier).

Pembagian skala nonius bergantung pada ketelitian jangka sorong yang

digunakan Jangka sorong yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

atau di laboratorium adalah jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm. Semakin

besar ketelitian jangka sorong, semakin teliti suatu hasil pengukuran. Cara

penggunaan jangka sorong dengan ketelitian yang lainnya, hampir sama.

Jadi skala terkecil pada jangka sorong 0,1 mm atau 0,01 cm sehingga

ketelitiannya adalah ( ½ x 0,1 mm ) = 0,05 mm atau 0,005 cm. Jangka sorong

dengan ketelitian 0,1 mm memiliki jumlah skala nonius 10 skala. Jika skala

14
nonius digeser ke kiri sehingga rahang tetap dan rahang geser berimpit atau

angka 0 (nol) skala nonius berimpit dengan angka 0 (nol) skala utama, 9 mm

skala utama akan dibagi menjadi 10 bagian yang sama pada skala nonius.

Jadi, 1 skala nonius panjangnya 9/10 mm = 0,9 mm, sedangkan satuan

bagian skala utama panjangnya 1 mm. Selisih skala utama dengan skala nonius

adalah 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm. Selisih ini menyatakan nilai skala terkecil dari

nonius pada jangka sorong. Berarti ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.

Contoh gambar jangka sorong.

Cara membaca skala:

15
Hasil pembacaan = 5,74 cm atau 57,4 mm
Gambar 1.2. Jangka sorong
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang sangat teliti karena
memiliki ketelitian 0,01 mm. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur panjang,
diameter luar, dan ketebalan suatu benda. Mikrometer sekrup terdiri atas rahang
utama sebagai skala utama dan rahang putar sebagai skala nonius. Perhatikan
gambar bagian-bagian sebuah mikrometer sekrup berikut.
Skala utama mikrometer sekrup dibagi dalam satuan milimeter dan setiap 5 mm
diberi angka. Jika selubung pengukur diputar, satu kali putaran penuh rahang
akan bergeser (maju atau mundur bergantung pemutarannya) sebesar 0,5 mm dan
jika diputar dua putaran penuh rahang akan bergeser 1 mm. Selubung pengukur (
skala nonius) dibagi menjadi 50 bagian dan tiap 5 bagian diberi angka sehingga 1
skala selubung pengukur memiliki panjang (1/50) x 0,5 mm = 0,01 mm. Angka ini
menunjukkan nilai skala terkecil dari nonius pada mikrometer sekrup. Berarti
ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm atau 10-2x10-1cm =10-3= 0,001 cm
Ketidakpastian atau ketelitianya ½ x 0,01 mm = 0,005 mm = 0,0005 cm.

Contoh gambar mikrometer sekrup

16
Gambar 1.3. Mikrometer Skrup

Cara membaca skala mikrometer skrup

17
Gambar.1.4. Mikrometer Skrup

d. Alat Ukur Massa dan Ketelitiannya


Standar Internasional massa adalah sebuah platina iridium yang disebut
kilogram standar. Kilogram standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran
Internasional. Jadi, satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang
disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional.
Alat ukur massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
(terutama dalam dunia perdagangan) dikenal dengan nama timbangan atau neraca.
Satuan standar massa yang digunakan merupakan tiruan dari massa standar yang
telah disepakati secara internasional.
Prinsip kerja timbangan atau neraca adalah ke setimbangan. Prosesnya sama

dengan alat ukur yang lain, yaitu membandingkan suatu besaran yang diukur (massa

benda) dengan besaran sejenis yang dijadikan satuan standar sehingga terjadi

kesetimbangan. Satuan tim bangan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-

hari adalah ons, kuintal, dan ton. Hubungan ketiga satuan ini terhadap kilogram

adalah sebagai berikut.

1 ton = 1.000 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ons = 0,1 kg

e. Timbangan (neraca)
Timbangan atau neraca adalah alat yang dipakai untuk

melakukan pengukuran massa suatu benda.Timbangan/neraca dikategorikan kedalam

sistem mekanik dan juga elektronik.Timbangan adalah suatu alat yang sangat

penting keberadaannya dalam kehidupan sehari – hari.

18
Gambar 1.5.Timbangan Pasar dan Neraca Ohaus

Timbangan ini bentuknya kecil, berat yang bisa ditimbang berskala 1 sampai 10 kg,

di sebut timbangan pasar karena biasanya berada dipasar untuk menimbang barang

dagangan.

Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan neraca Ohaus yang memiliki

3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki kapasitas 610 gram

dengan ketelitian 0,1 gram. Setiap lengan pada neraca memiliki skala dengan beban

geser sebagai kilogram standar

Lengan pertama menunjukkan skala puluhan (0 – 500 gram), lengan kedua

menunjukkan satuan (0 – 100 gram), dan lengan ketiga menunjukkan desimal (0 – 10

gram) dengan skala terkecil 0,1 gram. Benda yang akan diukur diletakkan di sebelah

kiri. Dengan menggeser ketiga anak timbangan ke sebelah kanan sampai mencapai

kesetimbangan,baru dapat mengetahui massa benda tersebut.

Misalnya, hasil pengukuran yang ditunjukkan lengan pertama 0 gram, lengan

kedua 80 gram, sedangkan lengan ketiga 0,3 gram. Hasil pengukuran massa benda

tersebut adalah 0 gram + 80 gram + 0,3 gram = 80,3 gram. Penggunaan neraca

empat lengan hampir sama dengan neraca tiga lengan. Namun, ketelitian alat ukur

ini lebih baik. Skala terkecil pada lengannya yang ke -4 adalah 0,01 gram.

Beban yang ditimbang diletakkan di baki timbangan. Selanjutnya, anak

timbangan digeser ke kanan dengan cara berurutan dari yang terbesar ke yang

19
terkecil sampai terjadi kesetimbangan. Misalnya, hasil pengukuran massa suatu

benda diperlihatkan sebagai berikut. Keempat lengan berturut-turut menunjukkan

100 gram, 20 gram, 5 gram, dan 0,66 gram. Jadi, hasil pengukuran massa benda

tersebut adalah 100 gram + 20 gram + 5 gram + 0,66 gram = 125,66 gram.

Alat Ukur Waktu dan Ketelitian


Banyak alat pengukur waktu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, Alat

pengukur waktu ini hampir di setiap tempat dapat ditemukan,

Standar waktu yang telah dikenal adalah sekon, menit, dan jam. Dalam satuan SI,

standar waktu adalah sekon. Hubungan antara ketiga besaran tersebut adalah 1 jam

= 60 menit = 3.600 sekon.

Beberapa alat ukur waktu yang biasa kamu gunakan dalam kehidupan sehari-

hari adalah jam tangan (arloji), jam dinding, dan jam weker. Pada setiap jenis jam,

biasanya dilengkapi dengan jarum sekon, jarum menit, dan jarum jam. Selain itu,

ada juga jam digital yang memudahkan kamu untuk mengukur waktu setiap saat. Di

dalam laboratorium, alat pengukur waktu yang digunakan adalah stopwatch yang

terdiri atas stopwatch digital dan stopwatch analog.

20
Gambar 1.6. stopwatch.

Adapun stopwatch yang banyak digunakan di laboratorium adalah stopwatch analog

yang bekerjanya menggunakan per spiral. Jadi, untuk menggunakan stopwatch ini per

harus dikencangkan dengan cara memutar bagian pemutarnya.

f. Alat Ukur Suhu


Ukuran derajat panas dinginnya suatu benda disebut dengan suhu. Bagaimana cara
memastikan bahwa kita demam? Ada beberapa cara yang dapat di lakukan untuk
menjawabnya.
a. Dengan menggunakan tangan dan rasakan panas badanmu.

b. Dengan menggunakan tangan teman atau saudara untuk membandingkan panas

badan dengan teman atau saudara. Dengan menggunakan alat ukur suhu.

Gambar 1.7.Thermometer

Dalam pembuatan skala termometer, diperlukan dua titik tetap, yakni titik

tetap atas dan titik tetap bawah. Kemudian, skala tersebut dibagi menjadi

beberapa bagian untuk menyatakan satuan derajatnya. Pada umumnya, titik tetap

bawah yang digunakan adalah keadaan ketika es melebur pada tekanan 1 atm.

Adapun titik tetap atas adalah keadaan ketika air mendidih pada tekanan 1 atm.

Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala - skala lain adalah

Celsius, Fahrenheit, dan Reamur. Pada skala Celsius, 0 °C adalah titik dimana air

membeku dan 100 °C adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini

adalah yang paling sering digunakan di dunia. Skala Celsius juga sama dengan Kelvin

21
sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan 273 (atau 273.15 untuk

lebih tepatnya).

Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air

membeku adalah 32 °F dan titik didih air adalah 212 °F. Sebagai satuan baku,

Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam penulisannya. Misalnya cukup ditulis

suhu 20 K saja, tidak perlu 20° K. Alat pengukur suhu antara lain adalah

thermometer.

Ada 8 tipe thermometer antara lain:

a. Termometer alkohol
b. Termometer basal
c. Termometer merkuri
d. Termometer oral
e. Termometer Galileo
f. Termometer infra merah
g. Termometer cairan kristal
h. Termistor
3. Alat Ukur Jumlah Molekul Zat
Satuan jumlah molekul zat dalam sistim International adalah "mol". Alat untuk

mengukur jumlah molekul zat menggunakan perhitungan stoikiometri dalam ilmu

kimia/Neraca khusus

4.Alat Ukur Kuat Arus


Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus. Alat ini sering digunakan oleh

teknisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multitester atau Avometer.

Avometer adalah singkatan dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.

Amperemeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah, kemampuan

pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat urkur

itu. Ada yang maksimumnya 5 A, 10 A dan 20 A

22
Gambar 1.8.Amperemeter.

Amperemeter bisa jadi tersusun atas mikroamperemeter dan shunt.

Mikroamperemeter berguna untuk mendeteksi ada tidaknya arus melalui rangkaian

karena nilai kuat arus yang kecilpun dapat terdeteksi untuk mengukur kuat arus

yang lebih besar dibantu dengan hambatan Shunt sehingga kemampuan mengukurnya

disesuaikan dengan perkiraan arus yang ada Jika kita memperkirakan dalam rentang

miliampere, dapat kita gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA

5. Alat Ukur Intensitas Cahaya


Lux Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas
cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena
pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui
besarnya intensitas cahaya maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan
linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya yang diterima oleh sensor dapat diukur dan
ditampilkan pada sebuah tampilan digital.
Harga dari besarnya cahaya dapat ditampilkan pada layar LCD (Liquid Crystal

Display) dengan menggunakan sebuah ADC (Analog to Digital Converter) Max

23
ICL7106 dengan tegangan masukan antara 200 mV – 2 V dan tegangan referensi

antara 100 mV – 1 V. Sensor cahaya yang digunakan adalah solar cell dengan

tegangan keluaran sebesar 0.5 V dan arus 20 mA sampai 30 mA. Alat ukur ini

dibuat portable dengan menggunakan tegangan sumber 9 V DC dari baterai.

Gambar 1.9. Lux meter.

Perencanaan dan pembuatan dari alat ukur ini cukup sederhana hanya meliputi

sensor cahaya, rangkaian pengubah arus ke tegangan, rangkaian ADC dan rangkaian

LCD. Dari data pengukuran alat dengan pembanding (Digital Light Meter RS ISO-

TECH ILM 350) didapat bahwa alat ini dapat bekerja dengan cukup baik pada media

pengukuran dengan jarak antara sensor cahaya dan sumber cahaya antara 60 cm –

70 cm dengan persentase ketidakpresisian antara 0.411% - 0.677%.

5.4. Konversi satuan


Konversi dalam arti kamus: Perubahan, Pengalihan.
Konversi satuan adalah perubahan/pengalihan satuan kesatuan yang lain yang
disertai dengan angka atau nilai
Contoh
1. seorang mahasiswa mengikuti lomba lari dengan kecepatan 2.5 mil/jam.Konversikan
kecepatan mahasiswa tersebut dalam km/jam dan meter/sekon
1mil = 1609 m = 1609 x 10-3 km
= 1609 x 0,01 km
1mil = 1,609 km

24
Penyelesaian:
Vm = 2,5 x 1,609 km = 4,02225 km/jam
Vm = 4,0225 x 103 meter/sekon
= 40225 x 10-4 x 103/3600 m/s
= 40225 x 10/36 x 102
= 40225 x 10 x 10-2/36 Vm = 40225 x 10-1ms-1
2. 1 mil = 5280 feet

1 fet = 0,3048 m
= 5280 x 3048 x 10-4 x 10-3 km
= 16093440 x 10-7 km
= 1,6093440 x 107 x 10-7 km
1 mil = 1,609 km
3. Buktikan 1 atm = 1,013 x 105 Pa

1 atm = 13,6 gram/cm3 x 76 cm x 980 cms-2

13,6 x 10 -3 kg
= x 76 x 10-2 m x 980 x 10-2 ms-2
10 -6 m3
kg
= 13,6 x 10-3 .10 x 76 x 10-2 m x 98 x 101 x 10-2 ms-2
m3
kg
= 13,6 x 10-3 3
x 76 x 10-2 m x 98 x 10-1 ms-2
m
kg
= 13,6 x 10-3 3
x 744 x 10-3 m2 s-2
m

= 136 x 10-1 x 103 kgm-3 x 7448 x 10-3 m2s-2

= 136 x 102 kgm-3 x 7448 x 10-3 m2s-2

= 1012928 x 10-1kgm-3.m2s-2

= 1012928 x 10-1 kgm-1 s-2

= 1,013 x 106 x 10-1 kgm-1 s-2

= 1,013 x 105 kgm-1 s-2 = Pa

1 atm = 1,013 x 105 Pa TERBUKTI


4. Buktikan g = 9,8 ms-2
11
mb 6,67 x10 Nm 2 5,97 x10 24 kg 39,6865 x1013Nm 2 kg 2kg
g = G = 
r2 kg 2 (6,375 x10 6 meter) 2 40,640625 x1012 m 2

25
g = 0,976522875 x 1013 x 10-12Nm2kg-1m-2= 9,76522875 x101 Nkg-1

= 9, 76522875 x101x107kgms-2kg-1 = 976522875 x 108 kgms-2kg-1

= 976522875 x 108ms-2= 9,76522875 x 10-8ms-2 x 108 ms-2

g = 9,8 ms-2 Terbukti

5. Butikan mb = 5,98 x 1024 kg

gr 2 9,8ms 2 (6,375 x10 6 m) 2 9,8ms 2 x40,640625 x1012 m 2 398,278125 x1012 m 2


mb =   
G 6,67 x10 11Nm 2kg 2 6,67 x10 11Nm 2kg 2 6,67 x10 11Nm 2kg 2

mb = 59,71186282 x 1012x1011 m3s-2N-1m-2kg2

= 59,71186282 x 1023m3s-2kg-1m-1s2m-2kg2

= 59,71186282 x 1023kg

= 59,71186282 x1023kg

= 5971186282 x 10-8 x 1023kg

= 5971186282 x 1015kg

= 5,97x109x 1015kg

Mb = 5,97x1024kg Terbukti

1 atm = 1,013 x 105 Pa = 1,013 bar

1 bar = 10-5 Pa = 105 Pa = 105 x 1,013 x 10-5 bar

6. Hasil pengukuran benda dengan jangka sorong menunjukkan panjang benda 5,85 cm.
Berapa inchi panjang benda tersebut ?
Jawab: 1 cm = 0, 3937 inchi
5, 85 cm = 5, 85 x 0, 3937 inchi
= 2,303145 inchi. atau 2,30 inchi

Tugas yang dikerjakan dirumah:


Buktikan
gr 2
a. G =  6,67 x10 11 Nm 2 kg 2
m
1 Nm 2
b. K =  9 x10 9 2
4 0 C
2
1 12 C
c.  0   8,85 x10
4r 2 Nm 2

26
Gm
d. R2 =  6,375x10 6 meter
g
e. C = 3 x 108 ms-1

1. Sebuah membran yang bundar memiliki 1,25 inci2 nyatakanlah dalam satuan cm2

Batas laju kendaraan yang diperbolehkan adalah 55 mil/jam.

Hitunglah laju kendaraan dalam km/jam dan meter/detik

2. Mobil bergerak dengan kecepatan 50 mil/jam konvrsika kecepatan mobil tersebut

dalam a. km/jam dan b.meter/detik

3. Konversikan
a. 1mil = ......mm = ..... km

b.1 inchi =..... dam =......... meter

c. 1 inchi =.....m = ............ cm

4. Tebal lempengan baja apabila diukur dengan mikrometer 6,30 mm. Konversikan satuan tersebut

dalam inchi.
5.Konversikan a. 37500 mm3 =........................ m3

b. 500 kaki = ..................... meter.

c. 3500 mm2 = ....................... m2

Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk
berbagai keperluan sehari - hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang
terbesar hingga yang terkecil
km = Kilo Meter
hm = Hekto Meter
dam = Deka Meter
m = Meter
dm = Desi Meter
cm = Centi Meter
mm = Mili Meter
1. Panjang (l)

Bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di

atasnya dibagi dengan angka 10.

Contoh:

 1 km = 10 hm

27
 1 km = 1.000 m

 1 km =100.000 cm

 1 km = 1.000.000 atau 106 mm

 1 m = 0,1 atau 10-1 dam

 1 m = 0,001 atau 10-3 km

 1 m = 10 dm

 1 m = 1.000 mm

Masih terdapat satuan panjang selain yang telah ditetapkan menurut SI, yaitu

inci, yard dan kaki. Satuan ini dapat diubah ke satuan meter sebagai berikut:

1 inci 3=,54 cm 1 inchi = 2,54 cm 1 inchi = 254 x 105 dam

1 yard = 91,44 x 10–2 m 1 ft = 30,48 cm 1 inchi = 3,54 x 10–2 m

1 kaki = 30,48 x 10–2 m 1 ft = 0,3048 meter 1 cm = 0,3937 inchi

1 mil =1,609 mm 1 mil = 1,609 km 1 meter = 3,28 ft

1m= 2,48031 x 102 inchi 1 mil = 5280 ft 1 mil = 1,609 x 106 mm

1 dam = 32,81 ft 1 dam = 393,7 inchi 1 mil = 1,609 x 105 cm

1 mil = 1709,3 meter 1 km = 39370 inchi 1 meter= 6,2 x 10-4 mil

1 km = 3280,83 ft 1 mm = 0,0032 ft 1mikron (µ) = 10-6 meter

1A0(Angstrom)=10-10meter 1milimikron(mµ)=10-9meter 1meter=1010A0(Angstrom).

1 inchi = 1,5 x 10-5 mil 1 cm = 0,32 ft 1 cm = 6,2 x 10-5 mil

Soal

10.900 ft =........... meter

2900 ft =............. meter

5400 ft = ............ meter

250 ft = ............ meter

2. Massa (m)

28
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun

satuan meter diganti menjadi gram, Untuk satuan berat tidak memiliki turunan

gram persegi maupun gram kubik.

Contoh:

 1 kg = 10 hg

 1 kg = 1.000 g

 1 kg = 100.000 cg

 1 kg = 1.000.000 mg

 1 g = 0,1 dag

 1 g = 0,001 kg

 1 g = 10 dg

 1 g = 1.000 mg

Satuan massa dapat diturunkan dari satu kilogram standar yang telah ditentukan

sebagai berikut:

 1 ton = 1.000 kg = 103 kg

 1 kuintal = 100 kg = 102 kg

 1 hektogram (hg) = 1 ons = 0,1 kg = 10 -1 kg

 1 dekagram (dag) = 0,01 kg = 10 -2 kg

 1 gram (g) = 0,001 kg = 10-3 kg

 1 miligram (mg) = 0,000001 kg = 10 -6 kg

 1 mikrogram (mg) = 0,000000001kg = 10-9 kg

3. Waktu (t)

Standar untuk satuan pokok waktu dalam SI adalah sekon (s). Satu sekon

standar adalah waktu yang diperlukan oleh atom Cesium – 133 untuk bergetar

sebanyak 9.192.631.770 kali. Dalam selang waktu 300 tahun hasil pengukuran

dengan menggunakan jam atom ini tidak akan bergeser lebih dari satu sekon.

29
Satuan waktu lain yang biasanya dipakai dalam kehidupan sehari-hari antara

lain : menit, jam, hari, minggu, bulan,tahun dan abad.

. 1 abad = 12,5 windu =100 tahun = 1200 tahun

a. 1 dasawarsa = 10 tahun = 120 bulan

b. 1 windu = 8 tahun = 96 bulan

c. 1 tahun = 12 bulan = 52 pekan = 365 hari

d. 1 semester = 6 bulan = 42 pekan

e. 1 caturwulan = 4 bulan = 28 minggu

f. 1 bulan = 4 minggu = 30 hari = 720 jam

g. 1 minggu = 7 hari = 420 jam

h. 1 jam = 60 menit = 3600 sekon

i. 1 menit = 60 detik = jam

1. Suhu (T)

Pada kolom raksa sebuah termometer badan dibuat lekukan supaya zat cair

yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Jadi, sebelum termometer

badan digunakan, kita harus mengibas-ngibaskan termometer tersebut terlebih

dahulu supaya raksanya turun. Prinsip kerja termometer dalam mengukur suhu

adalah dengan memanfaatkan pemuaian zat cair, yaitu perubahan volume zat

cair ketika didinginkan atau dipanaskan. Pipa termometer dilengkapi dengan

bagian penyem pitan

Hal ini dimaksudkan supaya ketika cairan dalam termometer mengalami

pemuaian, cairan tersebut tidak mudah kembali turun Cara pembacaan skala

termometer adalah dengan melihat batas maksimum cairan tersebut

a. Kelvin

 Kelvin => Celcius

Rumus:

°C = K − 273,15

30
 Kelvin =Fahrenheit:

°F = K × 1,8 − 459,67

 Kelvin = Réamur

°Ré = (K − 273,15) × 0,8

 Celcius

 Celcius = Kelvin

°Ré = (K − 273,15) × 0,8

 Celcius = Fahrenheit

°F = °C × 1,8 + 32

 Celcius = Réamur

°Ré = °C × 0,8

b. Fahrenheit

 Fahrenheit = Kelvin

K = (°F + 459,67) / 1,8

 Fahrenheit = Celcius

°C = (°F − 32) / 1,8

 Fahrenheit = Réamur

°Ré = (°F − 32) / 2,25

c. Réamur

 Réamur = Kelvin

K = °Ré / 0,8 + 273,15

 Réamur = Celcius

°C = °Ré / 0,8

 Réamur => Fahrenheit

°F = °Ré × 2,25 + 32

1. Jumlah Zat

Untuk mencari Jumlah Zat, digunakan Rumus Stoikiometri.


Rumus Stoikiometri untuk mengukur Mol adalah:

31
P = Tekanan (atm)

V = Volume gas (liter)

n = Mol gas

R = Tetapan gas

T = Suhu (K)

Maka:

PV = nRT

2. Kuat Arus

Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui

suatu penghantar. Bila dalam 1 detik banyak muatan listrik yang mengalir

sebesar 1 Coulomb maka disebut 1 Ampere per detik. 1 Coulomb per detik

disebut 1 Ampere.Jadi satuan kuat arus listrik adalah Ampere, disingkat A.

1 kA (kilo Ampere) = 1.000 A

1 mA (mili Ampere) = 0,001 A

I = V/R dengan:

I = Intregence/arus (A)

V = Voltage/tegangan (V)

R = Resistance/hambatan

3. Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya adalah besaran pokokuntuk mengukur daya yang dipancarkan

oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari

intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Dalam bidang optika dan fotometri

(fotografi), kemampuan mata manusia hanya sensitif dan dapat melihat cahaya

dengan panjang gelombang tertentu (spektrum cahaya nampak) yang diukur

dalam besaran pokok ini.

32
Rumus Intensitas cahaya monokromatik pada panjang gelombang λ adalah:

Iv = 683 I Ў (λ)
dengan:

Iv = intensitas cahaya dalam satuan Candela,

I = intensitas radian dalam unit W/sr merupakan fungsi intesitas standar.

Intensitas cahaya total untuk semua panjang gelombang menjadi:


X
Iv = 683  I ( ) Ў (λ) dλ
0

I (m) = Intensitas Mandi

I (h) = Intensitas mandi harian anda (kondisi normal)

Tn = Suhu Normal

Tb = Suhu baru (masukkan)

Untuk menghindarkan penulisan angka yang terlampau besar atau

terlampau kecil, dalam sistem internasional digunakan awalan -

awalan baku yang ditempatkan didepan satuan dasar atau turunan

sebagai pengganti kelipatan atau pengali 10n dengan n bilangan

tertentu. Awalan - awalan baku tersebut beserta singkatannya dapat

dilihat pada tabel berikut.

Awalan baku dalam satuan SI.

Faktor Faktor
Awalan Simbol Awalan Simbol
Perkalian Perkalian
103 kilo k 10-2 centi c
106 mega M 10-3 mili m
109 giga G 10-6 mikro μ
1012 tera T 10-9 nano n
1015 penta P 10-12 pico p
1018 exa E 10-18 femto f
atto a

33
Dalam sistem internasional banyak digunakan satuan (baik dasar maupun turunan)
yang berasal dari nama orang. Satuan tersebut jika ditulis lengkap harus
dituliskan seluruhnya dengan huruf biasa, termasuk huruf awalnya sedangkan
apabila disingkat, huruf awalnya harus ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

1. Amper atau A, untuk satuan kuat arus listrik


Derajat kelvin atau K, untuk satuan suhu
Newton atau N, untuk satuan gaya
Juole atau J, untuk satuan energi
2. Suatu komputer dengan hard disk mempunyai kapasitas 30 MB (=30 mega
bytes). Jika satu kata dapat dinyatakan dengan 8 bytes, berapa kata yang
dapat disimpan pada memorinya?
Jawab.
Jumlah kata yang dapat disimpan dapat dihitung sebagai kapasitas total
energi dengan keperluan tiap kata. Jadi memori komputer tersbeut dapat
menyimpan:
3. Satu mikrometer sering disebut sebagai satu mikron. Berapa mikronkah 10
km?
10 km = 10 x 103 karena 1 mikron = 1 μm = 10-6m, maka 1 m = 106 mikron.
Jadi 10 km adalah : 10 km = 10 x 10 3 x 106 mikron
= 1010 mikron

Jadi, 10 km = 1010 mikron

4. Suatu zat tertentu dapat digunakan untuk mengecet dinding dengan kapasitas
400 kaki/gallon 1 kaki = 0,3048 meter dan 1 gallon = 0,455 x 10 -2 m3.
Tentukan kapasitas cat tersebut dalam satuan SI.
Penyelesaiannya dalam SI adalah :
400 x (0,3048) 2 m 2 400 x (0,09290304)

0,455 x 10 -2 m 3 0,455 x 10  2
37,161216 37161216 x 10 -6 37161216 x 10 -6
 -2
 -3 -2

0,455 x 10 0,455 x 10 x 10 0,455 x 10 -5
37161216 x 10 -6 x 10 5

455
37161216 x 10 -1

455
81673 x 10 1 m 2

m3
Atau = 8167,3 m2 dinding tiap m3 cat

34
5. Enrico Fermi menyatakan 1 jam pelajaran (50 menit) lamanya kira-kira sama
dengan 1 mikroabat. Berapa prosenkah kesalahannya jika 50 menit dianngap 1
mikro ABAD? (1 tahun = 365,25 hari)
Jawab.
1 jam pelajaran = 50 x 60 sekon = 3000 sekon
1 mokroabad = 10-6 x 100 tahun
= 10-6 x 10-2
= 10-4
= 10-4 x 365,25 x 24 x 3600 sekon
= 3155,76 detik.
Selisih keduanya adalah:
3155,76-3000 detik = 155,76 detik
155,76
Prosentase kesalahannya adalah : x 100 % = 5,192 % (cukup kecil)
3000

6. Massa jenis air adalah 1 gram/cm3. Nyatakan besaran ini dalam satuan
dasar SI.
10 -3 kg
1 gr/cm3 = = 103kg/m3
10 -6 m 3
c. Konversi satuan besaran turunan
a. Luas
1 m2 = 104 cm2
1 cm2 = 10-4 m2
1 cm2 = 1,076 x 10-3 inci2
1 inci2 = 6,452 x 10-4 m2
1 inci2 = 6,944 x 10-3 ft2
1 ft2 = 9,29 x 10-2 m2
2
1 ft = 929 cm2
b. Volume
1 m3 = 106 cm3 1 m3 = 35,31 ft3 1 cm3 = 3,531 x 10-5 ft3
1 cm3 -6
= 10 m 3
1 m3 = 6,102 x 104 inchi3 1 cm3 = 0,06102 inchi3
1 ft3 = 2,832 x10-2 m3
1 ft3 = 28320 cm3
1 inci3 = 1,639 x10-5 m3
1 inchi3 = 16,39 cm3
1 inchi3 = 5,787 x 10-4 ft3
2 gallon U.S = 3786 cm3 1 gallon inggris = 4547 cm3
c. Gaya
1 dyne = 10-5 Newton 1 Newton = 105 dyne
1 dyne = 1,02 x 10-6 kgf 1 dyne = 2,248 x 10-6 pound
1 kgf = 9,807 x 105dyne 1 kgf = 9,807 Newton
1 kgf = 2,205 pound 1 Newton = 0,102 kgf

35
1 Newton = 0,2248 pound 1 pound = 4,448 x 105 dyne
1 pound = 0,4536 kgf 1 pound = 4,448 Newton
d. Tekanan
1 atm = 76 cmHg 1 dyne/cm2 = 0,1 N/m2
1 atm = 1,013 x 105 N/m 1 atm = 1,103 x 106 dyne/cm2
1 cm air raksa = 1,316 x 10-2 atm 1 atm = 760 mmHg
1 atm = 1,013 x 105 Pa atau N/m2 1 atm = 760 toor
1 bar = 1.000 x 105N/m2 1 cmHg = 1,33 x 103 N/m2
1 atm = 1,013 bar 1 mmHg = 133 N/m2
1 torr = 133 N/m2 1 Torr = 1 mmHg

Soal
1. Konversikan satuan-satuan berikut :
a. 0,5 cm = ..................... fit d. 0,1 atm = ................... cmHg
b. 3 N = = ..................... dyne e. 0,5 kg = ...................... lb
c. 350 gram =.................. kg
2. a. Konversikan ukuran 14,8 inchi ke satu mm.
b. Mobil bergerak dengan kecepatan 50 mil/Jam. Konversikan kecepatan mobil
tersebut dalam:
km m
a. dan
jam detik
3. 1.inchi= 0,0254 m = .............................. km.
4. Turunkalah satuan – satuan berikut
a. Daya
b. usaha
c. Percepatan
d. usaha
e. Beda potensial
f. Fluks Magnetik
g.Medan Magnet
h.Tahanan listrik
i. Tekanan j.Modulus Young k. Tahanan listrik l.Modulus Young

DAFTAR PUSTAKA
Hough D.Young, 2002, Fisika Universitas, Erlangga Jakarta
Namas M.B. Politeknik Negeri Kupang,2014
Roger A. Freedman.2002.Seri Fisika Universitas.Jakarta
Driyanto.1997.Fisika Teknik.Tasito Bandung
Saejito. 1992. Mekanika.Bandung
PEDC.1992. Bandung

36
BAB II
VEKTOR

2.1. PENDAHULUAN

Pengertian tentang dunia Fisika yang dimiliki saat ini dibangun di atas pondasi yang

diletakan oleh ilmuwan - ilmuwan besar seperti Galileo. Newton, Maxwell dan

Einstein, dan pengaruh mereka telah berkembang jauh melewati batas dari ilmu fisika

37
itu sendiri dan mempengaruhi secara mendalam cara hidup dan berpikir. Kita dapat

merasakan kesenangan dengan temuan - temuan mereka ketika belajar dengan

menggunakan fisika untuk menyelesaikan persoalan - persoalan praktis dan untuk

mendapatkan wawasan tentang fenomena sehari - hari. Apabila ditanya mengapa

langit berwarna biru, bagaimana gelombang radio dapat merambat dalam ruang

hampa, atau bagaimana satelit tetap pada orbitnya, kita akan menemukan

jawabannya dengan menggunakan pengertian dasar – dasar

2.2. Vektor bersal dari bahasa latin yaitu:Carrier yang artinya “Pembawa”

Pengertian vektor yaitu besaran yang mempunyai nilai dan arah, Contoh besaran

vektor yaitu; perpindahan, kecepatan, percepatan, Gaya, dan sebagainya,Untuk

menggambarkan vector digunakan garis berarah yang bertitik pangkal, Panjang garis

sebagai nilai vector dan anak panah menunjukkan arahnya.Simbol vector menggunakan

huruf kapital yang dicetak tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya

seperti gambar berikut: Vektor AB dapat ditulis AB

a. Menggambar sebuah Vektor

Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y.

Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1

komponen.Komponen vector adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vector hasil

(resultan vektor).Oleh karenanya vector bias dipindahkan titik pangkalnya asalkan

tidak berubah besar dan arahnya.

Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax + Ay dengan A adalah resultan

dari komponen-komponenya berupa Ax dan Ay.

38
Gambar 2.1.Komponen Vektor

b. PenjumlahanVekor

Inti dari operasi penjumlahan vector ialah mencari sebuah vektor yang komponen

komponennya adalah jumlah dari kedua komponen komponen vector pembentuknya

atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor, Untuk vector

segaris, resultannya

R = A + B + C + n

Untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini

Gambar 2.2.Vektor yang tidak segaris

Contoh soal

1. Rumus Penjumlahan vector bias didapat dari persamaan berikut:

39
Persamaan rumus penjumlahan vector menurut aturan cosinus dalam segitiga,

(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 2(OP)(PR) Cos (180o )

(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 2(OP)(PR) - (Cos)

(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 + 2(OP)(PR) Cos

Jika OP =A, PR= B,dan Resultan R = OR Maka, diperoeh persamaan sebagai berikut:

R2 = A2 + B2 + 2AB cos

Rumus menghitung resultan vektornya

R = A 2  B 2 2 ABCos

2.3. Pernyataan Vektor

Dalam berbagai permasalahan fisis, arah dari suatu besaran tertentu terkait

pengertian arah dan peran arah itu tak kalah penting bila dibandingkan dengan besar

atau nilainya, Banyak besaran fisis demikian misalnya, perpindahan benda, gaya,

kecepatan, percepatan, momentum. besaran semacam itu disebut besaran vektor. Jadi

besaran vektor mempunyai besar (nilai) dan arah Ada pula besaran-besaran yang tidak

mempunyai arah misalnya jumlah halaman kertas, jumlah mahasiswa, Massa, waktu

disebut Besaran Skalar

Sesunggunya pengertian vektor jauh lebih luas dari hanya sekedar besaran yang

memiliki besar dan arah. Sesungguhnya vektor adalah besaran yang dapat dinyatakan

sebagai kombinasi linier dari besaran - besaran yang arahnya tertentu disebut

sebagian vektor satuan

40
Untuk membedakan vektor dengan saklar, penulisan suatu vektor sering

dibedakan dengan ciri-ciri tertentu Misalnya ada beberapa buku yang menuliskan

besaran vektor dengan huruf tebal sedangkan saklar huruf biasa. Adapula yang

menuliskan vektor dengan dilengkapi tanda panah di atas huruf yang bersangkutan.

Cara yang sering digunakan untuk menyatakan suatu vektor secara matemtis, dengan

menggunakan vector - vektor satuan, Penentuan vektor satuannya di dasarkan aras

koordinat yang dipergunakan.

Contoh:
Suatu vektor F yang dinyatakan menggunakan vektor satuan dalam koordinat Cartesian
sebagai berikut:
F = (Fx, Fy, Fz) atau dapat ditulis sebagai

F = Fx.i + Fy.j + Fz. k

Fx. Fy dan Fz masing-masing adalah komponen vektor F pada salib sumbu x, y dan z
secara berurutan. i, j dan k masing-masing adalah vektor satuan pada sumbu x, y
dan z, jadi vektor satuan menyatakan suatu vektor yang berada pada sumbu x akan
berarah pada sumbu x positif serta besarannya satu satuan.
Apabila vektor F adalah: F= (3, 4, – 1) atau F = 3i + 4j – K
maka komponen F pada sumbu x besarnya 3 satuan dan berarah ke sumbu x positif,
komponen F pada sumbu y besarnya 4 satuan dan berarah ke sumbu y positif,
sedangkan komponen F pada sumbu z besarnya 1 satuan berarah ke sumbu z
negatif.
Perhatikan gambar berikut

F
Fz

φ
Fy
y
θ
Fx
x

Gambar 2.3.Vektor 3 dimensi

Dari sumbu di atas, terlihat bahwa Fx. Fy, Fz merupakan komponen F pada setiap
salib sumbu, merupakan besaran proyeksi F pada masing-masing salib sumbu tersebut,

41
sedangkan Fxy adalah proyeksi F pada Xy1, bidang yang dibentuk oleh sumbu X dan
sumbu Y, maka koponen-komponen adalah sebagai berikut :
Fx = Fxy Cos θ = F sin φ cos θ
Fy = Fxy Sin θ = F sin φ cos θ
Fz = F Cos φ

Φ adalah sudut yang dibentuk oleh Fxy dengan sumbu X positif sedangkan φ adalah

sudut yang dibentuk oleh F dengan sumbu Z positif maka besar vektor |F| =

Fx 2  Fy 2  Fz 2 sedangkan besar sudut θ dan φ dapat ditentukan dengan fungsi

Fy Fz Fz
trigonometrinya, misalnya tg θ = dan Cos φ = 
Fx F Fx 2  Fy 2  Fz 2

Karena banyak persoalan fisis yang dapat diselesaikan menggunakan ruang dua dimensi,

maka pernyataan ke tiga vector diatas dapat disederhanakan menjadi dua dimensi

sebagai berikut (lihat gambar)

y F

θ
x

Gambar 2.4.Vektor dua dimensi

Jika θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor F dengan sumbu x positif, maka

komponen F pada sumbu x dengan y adalah:

Fx = F Cos θ

Fy = F Sin θ

Besar dan arah F dapat dinyatakan sebagai :

|F| = Fx 2  Fy 2

Fy
Tan θ =
Fx

Contoh Soal 6.1.

42
Suatu vektor A memiliki komponen pada sumbu x dan y yang masing-masing besarnya 3

dan 4 satuan. Tentukanlah besar vektor A serta sudut yang dibentuknya dengan

sumbu x positif.

Jawab :

Secara 3 dimenasi vektor A dapat dinyatakan sebagai :

A = 3i + 4j + 0k = (3, 4, 0)

besar A adalah

| A| = Ax 2  Ay 2  Az 2

= 32  4 2  0 2

= 9  16  0

= 25

A = 5 satuan

Sudut yang dibentuknya dengan sumbu x positif


Ay
tan θ = → (2 dimensi)
Ax
4
=
3

Maka θ = 53o

Contoh soal

Seorang ingin menuju suatu tempat yang terletak 34 km dari tempatnya sekarang, dan

arahnya 35o ke arah utara dihitung dari arah timur, tetapi harus menempuh jalan

berarah ke utara dan ke timur. Berapak jarak terpendek yang harus di tempuhnya

agar ia sampai ketempat yang dituju:

Perhatikan gambar:

43
U
P Lintasan pendek yang harus ditempuh adalah OQP
S
atau OSP (jarak OQP) = jarak OSP maka : OP cos
0 T 35o dan QP = OP Sin 35o

Jarak yang ditempuhnya adalah:

OQP = OQ + QP = OP (Cos 35o + Sin 35o)

= 3,4 (0,82 + 0,57) = 4,73 km

Soal

Suatu mesin yang berat dinaikan ke atas kendaraan dan menggunakan papan miring

sepanjang 12,5 m dengan kemiringan 30°

Berapakah perpindahan:

a. Vertikal

b. Horisontal (mendatar) dari mesin tersebut ?

12,5 m

30°

Gambar 2.5.Bidang miring

Kompomen mendatarnya adalah r Cos 30° sedangkan komponen vertikalnya

adalah r Sin 30°.

Perpindahan vertikal adalah:

r sin 30° = 12,5 (0,50) = 6,25 m

Perpindahan mendatarnya

R Cos 30° = 12,5 (0,86) = 10,8 m

a. Menyusun gaya dengan titik tangkap bersekutu:

44
Apabila suatu sistem gaya (beberapa gaya) yang bekerja pada suatu benda

diganti dengan satu gaya lain yang pengaruhnya terhadap benda tersebut sama

dengan pengaruh gaya-gaya semula, maka keduanya disebut ekuialen. Dengan

demikian jika suatu sistem gaya ekuivalen dengan satu garis maka gaya terakhir

ini dapat mengganti sistem gaya itu. Gaya-gaya yang terdapat dalam sistem gaya

disebut komponen gaya yang mengganti sistem gaya disebut Resultan (R) mengganti

dua gaya atau lebih yang mempunyai satu titik tangkap dan arahnya sama

dilakukan dengan menjumlahkan semua komponen gaya kemudian arahnya tetap,

seperti arah pada komponen gaya.

Gamabr 2.6

P1 P2 P3

R = P1 + P 2 + P3
Gambar 2.6.Menyusun gaya dengan titik tangkap bersekutu:

b. Menyusun gaya dengan tiitk tangkap tidak bersekutu

1. Jika titik tangkap suatu gaya yang bekerja pada benda dipindahkan letaknya

tetapi masih pada garis kerja gaya itu, maka titik terjadi perubahan pengaruh

terhadap benda itu. Dengan kata lain gaya dapat dipindahkan tempatnya

sepanjang garis kerja gaya itu.

Menyusun beberapa gaya yang titik tangkapnya tidak bersekutu, didasarkan

pada penyusunan dua gaya yang mempunyai ciri seperti berikut.

Gambar.2.7. Menyusun Gaya dengan tiitk tangkap tidak bersekutu

2. Dua gaya P1 dan P2 sejajar dengan arah sama

45
P1

P2

3. Dua gaya P1 dan P2 dengan arah berlawanan

P1

P2

4. Dua gaya P1 dan P2 dengan arah berlainan

P1

P2

Untuk menentukan titik tangkap gaya resultan dari dua gaya sejajar dengan arah
yang sama, tidak langsung dilakukan Karena garis kerja kedua gaya ini tidak saling
berpotongan, namun dengan memindahkan besar gaya yang satu terhadap yang
lainnya kemudian menghubungkan ujung-ujung akan diperoleh letak titik tangkap
gaya resultannya.
Secara matematika segitiga AEC dan segitiga BED adalah sebangun karena sudut
AEC sama dengan sudut BED dan sudut A sama dengan sudut B sehingga
perbandingan sisi-sisinya sebagai berikut:
BD : BE = AC : AE P2

P1 : BE = P2 : AE A P1

P1 . AE = P2 . BE E R

B D P2

Contoh

46
Apabila diketahui P1 = 300 N, P2 = 120 N dan jarak titik tangkap P 1 ke P2 adalah

4 meter. Tentukan besar arah dan letak titik tangkap gaya resultannya.

Jawab:

Besar resultannya adalah : dengan menambahkan besar kedua gaya dan arah

resultan ke kanan Karena kedua sejajar dan mengarah ke kanan.

R = P1 + P2

= 300 N + 120 N

= 420 N

Letak titik tangkap dihitung berdasarkan perbandingan P 1.AE = P2.BE

Sehingga diperoleh : 300 N x AE = 120 BE, karena AE + BE = 4 meter, maka

BE = 4 – AE dan 300 AE = 120 (4 – AE)

300 AE = 480 – 120 AE

300 AE + 120 = 480

420 AE = 480
480
AE =
420

= 1,142857 meter

AE = 1,143 merer

atau AE + BE = 4 meter

1,143 + BE = 4 meter

BE = 4 – 1,143

BE = 2,857 meter.

Jadi besasr resultan 420 N ke arah kanan dan titik tangkapnya terletak diantara

titik tangkap P1 dan P2 yang berjarak 1,143 meter dari P atau 2,857 meter P 2.

2.4. Komponen Vektor

Komponen vektor merupakan komponen yang yang diuraikan melalui sumbu x dan y

dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.7

47
x1 = FA cos α1
y
x2 = FB cos α2
FC y3
x3 = FC cos α3
y2
FB Fx = x1 + x2 + x3
α3
y1 FA
y1 = FA sin α1
α2 y2 = FB sin α2
α1 y3 = FC sin α3
x
Fy = y1 + y2 + y 3
x3 x2
FR = Fx  Fy
2 2

Fy
tan α =
Fx
Terhadap sumbu x:
AY Fa ax = Fa cos α1
bx = Fb
Cx = -Fe sin α2

CX α1 b Rx = ax + bx + ex
Rx = Fa cos α1 + Fb + (-Fe cos α2)α2
FB = bx
Terhadap sumbu y:
ay = Fa sin α1
by = 0
Fc cy Cy = -Fe sin α2
Rx = ay + by + ey
Rx = a sin α1 + Fb + (-e sin α2)
Resultan dari ketiga vektor tersebut adalah:

R = Rx 2  Ry 2

Ry
Arah dari vektor tersebut adalah : α =
Rx

1. Contoh soal : Perhatikan gambar 5 di atas

FA = 300 N, α1 = 30°

FB = 400 N, α2 = 60°

FC = 500 N, α3 = 120°

Hitunglah:

48
a. FR = …….

b. αR = ....

2. Tiga gaya masing-masing P1 = 600 N, P2 = 400 N dan P3 = 50 N bekerja pada

satu titik tangkap dengan arah kekanan.

Tentukan resultannya.

Jawab :

1. X1 = FA cos α1 = 300 cos 30° = 300.0,866 = 259,8 N

X2 = FB cos α2 = 400 cos 60° = 400.0,5 = 200 N

X3 = FC cos α3 = 500 cos 120° = (-5,0) = -250 N

x1 + x2 + x3 = Fx = 209,8 N

y1 = FA sin α1 = 300 sin 30° = 300.0,5 = 150 N

y2 = FB sin α2 = 400 sin 60° = 400.0,866 = 346,4 N

y3 = FC sin α3 = 500 sin 120° = 500.0,866 = 433 N

y1 + y2 + y3 = Fy = 929,4 N

FR = Fx 2  Fy 2

= 209,82  929,4 2 = 44016,04  863784,36 = 907800,4

FR = 952,786 N = 952,79 N.
Fy 929,4
tan αR = 
Fx 209,8

= 4,429

αR = 77,3°

2. R = P1 + P2 + P3

= 600 + 400 + 750

R = 1750 Newton.(arah ke kanan)

3. Seorang tukang batu mengangkat kereta dorong yang bermuatan 100 N dan

berjarak 1,2 meter dari poros roda, jika jarak pasangan terhadap poros

roda 2,5 meter.

49
Tentukan gaya angkat yang dikeluarkan tukang batu itu agar resultan

gayanya tepat pada pororsnya.

B P
A C A = Resultan pada poros roda

R P = gaya angkat

100 N D
A
Dari CD : AC = BE maka diperoleh : P = x CD
B
1,2
100 : 2,5 = P: 1,2 m P = x100
2,5

1,2 120
P = x 100 P =
2,5 2,5

P = 48 Newton P = 48 Newton

4. Perhatikanlah gambar 5 di atas.

Tiga buah vektro masing-masing:

Fa = 100 N, α1 = 30°

Fb = 200 N, α2 = 180°

Fc = 300 N, α3 = 60°
Hitunglah:
a. FR= …………….
b. αR= …………….

50
5. Seorang pedagang keliling berangkat dari rumah pada jam 6 pagi dan
berjalan kearah timur dan berhenti setelah menempuh jarak 1 km. Jam 8 ia
berangkat dengan arah timur laut dan menempuh jarak 2 km. Jam 10 ia
berangkat lagi dengan arah barat laut serta menempuh jarak 3 km. Jam
12 ia pergi dengan arah barat daya dan berhenti setelah menempuh jarak
3 km. jam 12 ia pergi dengan arah barat daya dan berhenti setelah
menempuh jrak 2 km. Beraapa Resultan perpindahannya dari rumahnya
setelah ia pergi keselatan lagi dan menempuh jarak 1 km. Berapa jarak
yang di tempuh seluruhnya.
Resultan perpindahan dari rumahnya dapat dinyatakan dengan vektor D
yang menghubungkan titik U, D adalah jumlah vektor dari D 1,D2,D3,D4, dan
D5
y
Y D3 D3y
S D2y D2
D4
0 0
D3 225 150
D5 R D3x D4x 450 x
D1 D2x
D α D2
P D1 Q D5
D4 D4y

D1x = 1 km D1y = 1 km
D2x = 2 cos 45° = 1,4 D2y = 2 sin 45° = 1,4
D3x = 3 cos 135° = -2,1 D3y = 3 sin 135° = -2,1
D4x = 2 cos 225° = -1,4 D4y = 2 sin 225° = -1,4
D5x = 0 D5y = 0
Dx =- 1,9 km Dy =- 2,9 km
Dy  2,9
tg = = = 1,53 D = dx 2  dy 2
Dx  1,9
α = 56°,46’ = (1,9) 2  (2,9) 2
= 12,02
= 3,466
D = 3,47 km
Jarak yang ditempuh selururhnya: 1 + 2 + 3 + 2 + 1 = 9 km
c. Resultan dua gaya yang tegak lurus satu sama lain seperti pada gambar
berikut :
F1 R Dari gambar dapat menggunakan rumus Pythagoras

R2 = F12 + F22
R = F12  F2 2

51
F1
α tg α =
F2
Gambar 1.8.
Contoh:
Hitunglah Resultan dua gaya F1 dan F2 yang membuat sudut 90° satu sama lain
apabila besar gaya masing-masing adalah : 10 kgf dan 15 kgf.
Jawab:
Diketahui F1 = 10 kgf
F2 = 15 kgf
Dit. R = ….
10
Rumus: R = F12  F2 2 tg α =
15
= 10 2  152 = 0,666
= 100  225 = 067
= 325 α = 33°
= 08,0277 kgf
Atau = 18,03 kgf
d. Komponen horosontal dan vertikal
Komponen horisontalnya mendorong mesin maju, paralel dengan tanah dan
komponen vertikalnya cenderung untuk mendorong mesin masuk ke dalam tanah
seperti terlihat pada gambar berikut:
Gambar 9.

F2 O
Dari gambar maka:
F1 = R sin α
F2 = R cos α
F2
α F2 Sin α =
R

Soal.
Seorang pekerja mendorong sebuah mesin pemotong rumput dengan gaya 40 kgf.
Bila gaya-gaya tersebut membuat sudut 30° dengan bidang mendatar.

52
Hitunglah :
Komponen horizontal
Komponen vertifkalnya
2.4.Penerapan vektor dalam kehidupan sehari – hari.
1. Penerjun payung menjatuhkan diri dari kapal, tempat jatuh tidak tepat dibawah
kapal tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu:Gaya gravitasi
dan gaya dorong angin.
2. Saat perahu menyeberangi sungai kecepatan gerak perahu merupakan kecepatan
gerak perahu gerak perahu itu sendiri dan kecepatan air.
3. Seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya arah gerak anak panah
merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali kedua ujung busur.
4. Pesawat terbang ingin terbang dengan mendarat menggunakan metode vektor
sehingga ketika turun tidak langsung jatuh kebawah. dengan
5. Orang yang sedang bermain layang – layang, arah layang – layang sedang terbang
tidak lurus dengan orang yang memegang tali layang – layang sehingga orang
tersebut akan melihat jelas layang – layang tersebut karena pengaruh vektor.
6. Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan komputer navigasi yang
dihubungkan degan cara vektor sehingga seorang pilot yang mengemudi tidak salah
arah atau berpindah tempat yang tidak di inginkan.
Selain enam penerapan vektor ada pula penerapan vektor yang lainnya yaitu:
1. Seekor burung terbang ke Timur sejauh 100 meter kemudian membelok tegak lurus ke
utara sejauh 50 meter dan akhirnya burung tersebut terbang ke arah tenggara sejauh
20 meter.
a. Gambarkanlah lintasan gerak burung tersebut.
b. Berapa besar panjang vektor resultan perpindahannya.
Penyelesaiannya. c
U R D

B T A B
S

Besar resultannya adalah: R =A + B + C + D = 100 m + 50 m + 20 m =170 meter

2. Seorang pengendara sepeda kearah selatan dengan kecepatannya 15


km/jam dari arah barat bertiup angin kencang sehingga kecepatan sepeda
menjadi 25 km/jam.

53
a. Gambarkanlah arah pegerakkan pengendara sepeda tersebut.
b. Berapa besar sudut penyimpangan sepeda?
a. Gambar arah pergerakan pengendara sepeda
P

15 km/jam 25 km/jam
β= 53 0

Q R

b. Besar sudut penyimpangan sepeda adalah:


PQ 15
Cos β =  = 0,6
PR 25
Cos β = 0,6
β = 53,130,
Jadi besar sudut penyimpangan sepeda adalah: 53 0
3. Tiga orang Mahasiswa A,B dan C berangkat dari titik pusat suatu tempat.Mahasiswa A
berangkat ke utara Barat daya dengan gaya 40 dyne, Mahasiswa B berangkat Timur
Tenggara dengan gaya 30 dyne dan Mahasiswa C berangkat ke selatan barat daya
dengan gaya 20 dyne
a. Gambarkanlah arah perjalanan ke tiga orang mahasiswa tersebut.
b. Berapakah besar sudut yang dibentuk oleh Mahasiswa B dan C.
a. Gambar arah pergerakan perjalanan mahasiswa.

Fa=40 dyne Fb = 30 dyne

Fc = 20 dyne
b. Dari gambar diatas maka diperoleh persamaan Phythagoras yaitu:

FA = R = Fb 2  Fc 2  2 Fb, FcCos
= 30 2 20 2  230,20Cos

54
402 = 900 + 400 + 2.30,20 Cos β
1600 = 1300 + 1200 Cos β
1200 Cos β = 1600 – 1300
1200 Cos β = 300
300
Cos β =  0,25
1200
Cos β = 0,25

β = 75,50

4. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 meter dan


kecepatan airnya adalah 4 meter/detik apabila perahu diarahkan tegak
lurus dengan kecepatan 3 meter/detik.
a. Gambarkanlah arah perahu pergerakan perahu tersebut
b. Berapakah besar resultan perahu
c. Berapakah panjang lintasan perahu tersebut.
a. Gambar arah pergerakan perahu

D
Vp B

A vA C E
Vp = kecepatan perahu
Va = kecepatan air
AB = VR, maka besar kecepatan resultannya adalah :
b. Kecepata resultannya adalah Vr= Va 2 Vp 2  4 2 3 2  16  9 = 25 =5 meter/detik

c. Panjang lintasan perahu adalah Perbandingan


AD AB
ABC dan ADE = 
DE BC
AB 5 900
maka AD = .DE = .180 meter = = 300 meter
BC 3 3
5.Empat orang mahasiswa Rini,Rani,Rama dan Romi mengadakan kuliah lapangan mereka
berangkat dari satu tempat yang telah ditentukan Rini berangkat ke arah Utara Timur
Laut,Rani berangkat kearah Timur Tenggara dan Rama berangkat kearah Selatan Barat Daya
dan akhirnya Romi berangkat dengan arah Utara Barat Daya.
a. Gambarkanlah arah pergerakan ke empat Mahasiswa tersebut
b. Gambarkan dengan membentuk metode Paralelogram atau jajaran genjang
R1

55
Romi Rini

R1.2

Rani
Rama

R2
Gambar metode salib sumbu atau metode analitik

S Sin β P Sin α P

β
S cos β α P cos α
Q cos θ X
R coss γ γ θ

Q sin θ Q
R R sin γ

ΣFx = (Q cos θ ) + ( P cos α) + ( R coss γ ) + ( S cos β)

ΣFy = (P sin α)+(S sin β)+(-Q sin θ)+(-R sin γ )


 Fy
R (Resultan) =
 Fx

Keterangan

Untuk menggambar vektor dengan metode poligon dapat digambar dengan diawali vektor pertama lalu

di ikuti oleh vektor – vektor yang lainnya dan setelah itu baru ditentukan resultan vektor tersebut

56
2.5. Aplikasi Metode Paralelogram dan Meode Poligon
a. Pengertian :
Poligon batang tarik merupakan metode grafis untuk menyusun titik gaya dengan titik tangkap di
luar kertas menggambar atau tidak ada titik tangkapnya karena gaya gaya sejajar.
Untuk menyelesaikan statika poligon batang tarik ini adalah sebagai berikut
1. Gambar gaya gaya menjadi suatu garis lurus
2. Uraikan gaya P1 menjadi 2 gaya pertolongan sembarangan a dan b yang bersama sama
mengganti secara statika gaya P1
3. Titik potong pada gaya a dan b ditentukan sebagai titik kutub o
4. Kemudian gaya P2 diuraikan kedalam 2 gaya pertolongan c dan d dengan ketentuan bahwa
gaya c mempunyai ukuran seperti gaya b dan arahnya sama ,walaupun jurusannya terbaik.
Maka gaya d sudah dapat ditentukan.
5. Resultante R sekarang menjadi resultante terbaik gaya P1 dan P2 maupun gaya pertolongan a,
b, c, dan d.Oleh karena gaya pertolongan b dan c saling menghilangkan ,maka resultante R
adalah resultante gaya pertolongan a dan d
6. Atas dasar pengetahuan ini garis kerja resultante R dapat ditentukan pada titik tangkapnya

1. Metode poligon batang tarik boleh juga digunakan jika akan mencari resultante R dari beberapa gaya

sebagaimana terlihat pada gambar.

Penyelesaian:

 Sama dengan cara yang digunakan untuk dua gaya sebelumnya

 Gaya pertolongan dipilih sedemikian hingga didapatkan dua gaya yang saling menghapuskan.

57
 Dengan demikian resultante R menjadi resultante dari gaya pertolongan pertama dan terakhir

2.Contoh Soal
Diketahui:
Rx =5 ton
θ = 300
Arah P1 (α1) = 450
Arah P2 ( a2 ) = 150
seperti terlihat pada gambar
dibawah ini:Berapa besar gaya P1
dan P2 dengan garis kerjanya sudah
diketahui seperti pada gambar
disamping:

Penyelesaian:
a.Cara 1 ,
P1 dicari terlebih dahulu:
Rx = P1 cos a1 + P2 cos a2
Ry = P1 sin a1 + P2 sin a2
Rx = P1 cos 450 + P2 cos 150
Ry = P1 sin 450 + P2 sin 150
5,00 = P1. 0,71 + P2 . 0,97 I x 0,26
2,89 = P1. 0,71 + P2 .0,26 I x 0,97
1,30 = P1 0,18 + P2 0,25 ...(1)
2,80 = P1 .0,69 + P2 0,25 -...(2)
-1,50 = -P1 0,51

58
P1 = -,150/-0,51 = 2,94 ton
Dari pers.(1) maka dapat diperoleh:
1,30 = 2,94. 0,18 +P2 .0,25
P2 = (1,30-2,94.0,18)/0,25
P2 = 3,08 ton
b. Cara 2
P2 di cari terlebih dahulu:
Rx = P1 cos a1 + P2 Cos a2
Ry = P1 sin a1 + P2 sin a2
Rx = P1 cos 450 + P2 cos 150
Ry = P1 sin 450 + P2 sin 150
5,00 = P1 cos 450 + P2 0,97.........(1)
2,89 = P1 sin 450 + P2 0,26 - ......(2)
2,11 = P2 0,71
P2 = 2,11/0,71 = 2,97 ton dari persamaan (1):
5,00 = P1 0,71 + P2 0,97
5,00 = P1 0,71 + 2,97 0,97
P1 = (5,00 - 2,97.0,97)/0,71
P1 = 2,98 ton
Perbedaan hasil itu terjadi karena pembulatan angka dengan perbandingan sebagai berikut maka Perbandingan cara 1
dan cara 2
P1 = 2,94 t 2,98 t 0,04
P2 = 3,08 t 2,97 t 0,11
c.Analisis secara grafis

a.Pengertian Poligon
Poligon terdiri dari dua kata, poly dan gone. Arti kata Poly bermacam-macam. Sedangkan makna gone
ditandai adalah titik. Oleh karena itu, bentuk ini dapat diartikan sebagai banyak sudut.Ada dua
jenis poligon tertutup terbuka dan. Dia dikatakan tertutup ketika titik awal dan titik akhir
bertemu pada suatu titik. Bentuk terbuka dengan titik awal dan akhir yang tidak bertemu

59
pada suatu titik.Oleh karena itu, representasi data dari kelompok modul poligon terkandung dalam
poligon terbuka.
b.Jenis Poligon

1. Beraturan
Bentuk beraturan yang keduanya merupakan bingkai yang sudutnya sama dan memiliki sisi yang sama,
yaitu mereka memiliki semua sisi dengan panjang yang sama dan semua sudut bagian dalam sama.
2. Tidak Beraturan
Bentuk tidak beraturan yang sudutnya tidak sama besar.
3. Convex
Semua sudut kurang dari 1800
4. Concave
Salah satu sudutnya adalah 1800
c. Ciri Ciri Poligon
Nama tersebut disesuaikan berdasarkan jumlah sisi, salah satunya terkait dengan jumlah awalan Yunani
yang diakhirnya ditambah dengan gon.
1. Segi empat tepat
2. Segi empat sama
3. Segi empat selari
4. Rombus
5. Trapesium
6. Lelayang
2. Kapa dan Rini berangkat dari tempat yang telah disepakatinya Kapa berangkat ke arah
Timur dengan gaya 15 Newton dan Rini berangkat ke arah Utara dengan gaya 10 N.
a. Gambarkanlah arah perjalanan Kapa dan Rini
b. Berapakah besar resultannya
c. Arah resultannya
a. Gambar arah perjalanan Kapa dan Rini
F1 b. Besar resultanya
R2 = F12 + F22
R2 = 102 + 152
R2 = 100 + 225
F2 R = 325 =18,027 N = 18 N
β

c.Arah resultanya,
F1 10
tg β = = = 0,67
F2 15

tg β = 0,67
β = 33,82
β = 340

60
3. Dua orang pedagang A dan B berangkat dari suatu tempat Pedagang A berangkat ke arah
Timur dengan gaya 6 Newton dan Pedagang B berangkat ke arah utara timur laut dengan gaya

sebesar 4 Newton dan membentuk sudut 600.

a. Gambarkanlah arah perjalanan ke dua pedagang tersebut dan membentuk metode

paralelogram

b. Berapakah besar resultannya

c. Arah resultannya

a. Gambar arah perjalanan ke dua pedagang tersebut

B R
C
β
0
0 60 A

b. R2 = A2 + B2 + 2 AB Cos 600
R2 = 62 + 42 + 2 6.4.0,5
R2 = 36 + 16 + 2.6.4.0,5
R2 = 52 + 24
R2 = 76
R = 76 = 8,717 = 8,72 Newton
c. Arah resultannya
R c c
 , maka sin β = . sin 120
0

sin 120 0
sin  R
4 3,48
sin β = .0,87 = = 0,4
8,7 8,7
sin β = 0,4 maka β = 23,578 = 23,580
4. Sebuah pesawat terbang menempuh 40 km dalam arah 60 0 Utara dari Timur, kemudian
10 kmke Timur dan akhirnya 10 3 km ke utara.
a. Gambarkanlah arah pergerakan Pesawat tersebut
b. Berapakah Besar komponen – komponen setiap perpindahan
c. Berapakah besar Resultan perpindahan pada sumbu X dan sumbu Y
d. Berapakah besar dan arah perpindahan total
e. Arah resultannya

61
Penyelesaian
a. Gambar arah pergerakan pesawat

Y (Utara C

10 3 km

S
A 10 km B
40 km

600

o X (Timur)

b. Besar komponen – komponen setiap perpindahan

Ax = A cos 600 = 40.1/2 = 20 km


Ay = 40 sin 600 = 40.1/2 3 = 20 3 km
Bx = 10 km dan By = 0
Cx = 0 dan Cy = 10 3 km
c. Besar Resultan perpindahan pada sumbu X dan sumbu Y
Sx = Ax + Bx + Cx = 20 + 10 + 0 = 30 km
Sy = Ay + By + Cy = 20√3 + 0 +10√3 =30√3 km

d. Besar dan arah perpindahan total (S) = Sx 2  Sy 2 = 30 2 30 3 2

= 900  900 9

= 3600 = 60 km

sx 30 3
e. Arah resultannya Tg θ = = = 3 = 1,73 = 59,970 = 600
sy 30

5. Sebuah perahu hendak menyeberangi sungai dengan kecepatan 10 ms -1 dan jika perahu
diarahkan 600 terhadap arus sungai yang kecepatan arusnya adalah 6 ms-1
a. Gambarkanlah arah perjalanan perahu tersebut
b. Gmbarkanlah dengan menggunakan metode Paralelogram
c. Kecepatan resultan perahu
d. Jarak yang ditempuh perahu sampai keseberang sungai seteah 50 detik
e. Berapakah besar sudut antara perahu dengan arus sungai
f. Berapakah lebar sungai

62
a. Arah perjalanan perahu tersebut

Vp =10 ms-1

600

Va = 6 ms-1

b. VR = Va 2  Vp 2  2VaVpCos
= 6 2  10 2  26.10Cos60 0
= 36  100  2.6.10Cos60 0
= 136  120 x0,5 = 136  60 = 196 = 14 ms-1
c. Jarak yang ditempuh perahu (S) = VR x t = 14 ms-1 x 50 detik = 700 meter
d. Sudut antara perahu dan sungai

Vp VR Dari gambar disamping dapat menggunakan dalii

Cosinus maka dapat dperoleh:

Vp2 = VR2 + Va2 + 2Va.VR Cos β

β 102 = 142 + 62 + 2.10.14 Cos β

Va 100 = 196 + 36 + 280 Cos β


100 = 232 + 280 Cos β
280 Cos β = 232 - 100
280 Cos β = 222
222
Cos β = = 0,792
280
β = 37,6270
β = 37,6270
e. Besar sudut antara perahu dengan arus sungai

S= 700 meter h=433,65 meter

37,6270

63
Dari gambar diatas maka lebar sungai maka: sin 37,6270 =
h
700
h = sin 37,6270 x 700
= 0,6195 x 700
= 433,653 meter
h = 433,65 meter
6. Sebuah perahu hendak menyeberangi sungai dengan kecepatan 8 ms-1 dan jika perahu
diarahkan 600 terhadap arus sungai yang kecepatan arusnya adalah 4 ms-1

a. Gambarkanlah arah perjalanan perahu tersebut


b. Gambarkanlah dengan Paralelogram
c. Kecepatan resultan perahu menggunakan metode
d. Jarak yang ditempuh perahu sampai keseberang sungai seteah 50 detik
c. Berapakah besar sudut antara perahu dengan arus sungai
e. Berapakah lebar sungai
7. Sebuah pesawat terbang ke arah Timur dengan kecepatan 500 km/jam.Apabila ada

angin yang bertiup ke arah selatan dengan kecepatan 90 km/jam

a. Gambarkanlah arah perjalanan Pesawat terbang

b. Berapakah kecepatan Pesawat tersebut

c. Ke mana arah Pesawat tersebut

8. Dua orang mahasiswa berangkat dari suatu tempat yang telah ditentukan Mahasiswa A
berangkat kearah Utara Timur Laut kemudia Mahasiswa B berangkat kearah Timur.
a. Gambarkanlah arah perjalanan ke dua Mahasiswa tersebut.
b. Berapakah besar Resultannya
c. Berapakah besar sudut yang dibentuk
9. Perhatikan gambar berikut:

b =10 N

a=4 N 370

Dari gambar diatas maka carilah C = a + b, d = a – b dan e = b – a dengan cara:


a. Motode Jajaran genjang vektor
b. Metode Poligon
c. Metode Analitis

64
10. Dua buah vektor A dan B besarnya sama,Jika jumlah kedua vektor c yang besarnya
sama dengan vektor A.Berapakah besar sudut vektor A dan vektor B?
Perhaikan gambar berikut,
F2 = 10 Newton

600
F1 = 10 Newton

Dari gambar diatas maka,


a. Gambarkanlah dengan bentuk jajaran genjang
b. Berapakah besar resultan kedua vektor
c. Tentukan arah resultannya

2.6.KESETIMBANGAN VEKTOR
Kesetimbangan vektor identik dengan kesetimbangan Partikel dengan
syarat umum sebagai berikut:
∑F=0, ∑Fx = 0, ∑Fy = 0, ∑Fz = 0, ∑  = 0
1. Perhatikan gambar berikut:

β A A Asin β

B β
B
Acos β
W
W

B – A cos β = 0 Asin β – W = 0
B = A cos β Asin β =W A = W
Sin 

65
2. Perhatikan gambar berikut:
β α T1 T2 sin α T2

T1 T2 T1 sin β
β α
T1 cos β T2 cos α
W = mg

W= mg
Dari gambar maka dapat diperoleh:
∑F =0
∑Fx = T2 cos α - T1 cos β = 0
T2 cos α = T1 cos β
T cos  cos 
T1 = 2 atau T1 = T2
cos  cos 
∑Fy = T2 sin β + T1 sin α – W = 0

T2 sin β + T1 sin α = W
W
T2 = T1
sin   sin 
3. Perlihatkanlah gambar berikut:

∑  = 0 Pusat momen gaya di titik A


T Jarak T ke A = AB sin 300
0
30 C Jarak W ke A = ½ AB sin 600

A
300
60 B

W
TAB sin 300 - W ½ AB sin 600 = 0
T sin 300 - W ½ sin 600 = 0
T ½ - ½ W. ½ 3 = 0
T = ½ 3 W.

66
4. Perhatikan gambar berikut
C ∑ = Pusat momen gaya pada titik A
Jarak T ke A = AD = AB Sin 300
300 T Jarak W ke A = ½ AB sin 600
D
Jarak WB ke A = A sin 600

A 300
600 B

W = 20 N WB = 10 N

W ½ AB Sin 600 + Wb AB sin 600 – T AB sin 300 = 0


W ½ Sin 600 + WB sin 600 – T sin 300 = 0
20. ½ . ½ 3 + 10 . ½ 3 - T ½ = 0
1
10 ½ 3 + 5 3 - T = 0
2
1
-T = -10 3
2
 10 3 2
T= = 10 3 x = 20 3 = 20 x 1,73 = 34,6 = 35 Newton
1 1

2
5. Perhatikan gambar berikut:

F1 F1 y

F1 X F3
F2

Dari gambar diatas maka diperoleh:


F1 x = F3
F1y = F2

F1 = F1 x 2  F1 y 2 dan tg β = F1 y
F 1x

67
Soal
1. Sebuah beban yang beratnya 1Newton digantungkan pada seutas tali.Jika di tarik
dengan pertolongan tali mendatar dengan gaya 0,75 N
a. Hitunglah gaya tegang tali penggantung.
b. Berapakah besar sudut antara tali dengan bidang vertikal
2. Tiga gaya masing-masing P1= 600 N, P2 = 400 N dan P3 = 50 N bekerja pada satu
titik tangkap dengan arah kekanan.
Tentukan resultannya
3. Komponen dari vector A pada sumbu X adalah 150 satuan. Bila vector A mengapit
sudut 60˚ dengan sumbu X positif. Berapakah besar komponen vektor A pada sumbu Y
dan berapa pula besar vektor A tersebut?
4. Dua buah vektor P dan Q yang besarnya sama yaitu 10 satuan membuat sudut 1200
satu sama lain.
Berapakah besar resultannya?
5. Dua orang mahasiswa melakukan perjalanan, salah satu mahasiswa berangkat ke arah
timur dengan gaya 3 Newton dan satu mahasiswa berangkat ke arah utara barat laut
dengan gaya 4 Newton dan besar sudut yang dibentuk oleh kedua mahasiswa tersebut
adalah 1200
a. Gambarkanlah arah perjalanan antara kedua mahasiswa tersebut
b. Gambarkan dengan membentuk jajaran genjang
c. Berpakah besar Resultan antara antara kedua mahasiswa tersebut
d. Gambarkanlah dengan membentuk metode Poligon.
e. Gambarkanlah dengan membentuk metode salib sumbu atau salib sumbu
6.Sebuah perahu hendak menyeberangi sungai dengan kecepatan 4 ms-1 dan perahu
diarahkan 600 terhadap arus sungai dengan kecepatan 5 ms-1
Hitunglah:
a. Kecepatan resultan perahu
b. Jarak yang ditempuh perahu,apabila perahu sampai keseberang sungai setelah 60 detik
c. Sudut antara perahu dengan arus sungai
d. Lebar sungai
6. Ada dua buah vektor gaya yang sama besar dan masing – masing vektor besarnya ialah
sebesar 10 Newton seperti gambar berikut, Tentukanlah berapa besar atau nilai resultan dari
kedua vektor tersebut ?
F1

600
F2

68
7. Dua buah vektor yang saling membentuk sudut 67o. Jika resultannya membentuk sudut
37o terhadap vektor keduanya yang besarnya ialah 15 N.
Berapa besar vektor yang pertama
8. Ada dua buah vektor dengan kecepatan P dan Q nya masing – masing memiliki besar 40 ms-1
dan 20 ms-1 dan membentuk sebuah sudut 60°
40 ms-1
20 ms-1

600

Tentukanlah selisih dari kedua buah vektor tersebut ?


9. Ada dua buah vektor gaya yang masing – masing nya mempunyai 8 N dan 4 N dan saling
mengapit sudut 120°.Tentukanlah besar resultan dari kedua buah vektor tersebut ?
10.Dua buah vektor dengan gaya F1 dan F2 masing – masing besar nya ialah 5 N dan 12 N.
Bertitik tangkap sama dan saling mengapit sudut 60°, maka nilai resultan dari kedua vektor
11.Ditentukan ada 2 buah vektor F yang besarnya sama. Dan bila perbandingan antara besar
jumlah dan besar selisih dari kedua vektornya adalah sama dengan 3,Tentukanlah besar dari
sudut yang di bentuk oleh kedua vektor tersebut.
12.Ada sebuah perahu yang menyeberangi sebuah sungai dengan lebar nya 180 m dan kecepatan
air nya 3 ms-1. Bila perahu di arahkan menyilang tegak lurus dengan kecepatan 2 ms-1.
Tentukan panjang lintasan yang dapat ditempuh perahu tersebut agar sampai ke seberang
sungai?
13. Seorang anak berlari lurus 7 m ke barat, kemudian belok ke selatan sejauh 8 m, dan berbelok
lagi ke timur sejauh 13 m. Besar Perpindahan yang dilakukan oleh anak tersebut dari posisi
awal adalah..... Perhatikan gambar di bawah ini:

69
14. Terdapat tiga vektor setitik tangkap seperti gambar berikut.

Berapakah besar resultan ketiga vektor tersebut


15 .Dua buah vektor gaya F1 dan F2 bertitik tolak di O seperti gambar berikut.

Berapa besar Komponen resultan vektor berdasarkan sumbu x dan sumbu y?


16.Tiga vektor F1 dan F3 yang besarnya sama 10 N serta F2 besarnya 6 N, berada pada titik
tangkap seperti pada gambar berikut.

Besar dan arah vektor resultan tersebut ….


17.Dua vektor gaya membentuk sudut 60o dan mempunyai resultan gaya 14 N. Jika besar vektor
gaya F1 = 10 N, Berapa besar vektor F2?
18. Jika sebuah vektor kecepatan v =14 ms-1 diuraikan menjadi dua vektor yang saling tegak lurus
dan salah satu vektor uraiannya membentuk sudut 60o dengan vektor v ,berapakah besar
masing-masing vektor tersebut?

70
19.Perhatikan gambar berikut.

Berapa Besar resultan ketiga gaya tersebut

71
BAB III
KINEMATIKA GERAK LURUS

3.1. Gerak adalah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan aksi, dinamika, atau
terkadang gerakan dalam kehidupan sehari - hari, Suatu benda dikatakan bergerak

apabila kedudukannya berubah terhadap acuan/posisi tertentu, Suatu benda

dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan

tertentu Konsep mengenai gerak yang dirumuskan dan dipahami saat ini didasarkan

pada kajian Galileo dan Newton Cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak

disebut mekanika.

Mekanika merupakan cabang ilmu Fisika yang tertua.Mekanika adalah salah satu

cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak benda.Mekanika dapat

dikelompokan mejadi tiga (3) bagian yaitu Kinematika,Dinamika dan Statistika.

Kenematika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhitungkan

gaya yang menyebabkan benda bergerak.

Dinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak dengan memperhitungkan gaya

yang menyebabkan benda bergerak.

Statistika adalah ilmu yang mempelajari benda – benda pada saat diam.

Ruang lingkup mekanika klasik berada dalam daerah,Kecepatan Partikel atau benda

(v) jauh lebih kecil dari kecepata cahaya (c) Pada bab ini akan dibahas tentang

Kinematika yang meliputi Gerak lurus beraturan (GLB) dan Gerak lurus berubah

beraturan (GLBB),Gerak Jatuh Bebas, Gerak Parabola dan gerak kinetik rotasi.

Gerak adalah Perubahan posisi suatu benda, benda bergerak karena ada sesuatu

yang menyebabkan benda tersebut bergerak, jadi sesuatu yang menyebakan benda

tersebut bergerak disebut Gaya.

72
Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak sebuah benda disebut gerak linier atau gerak lurus ketika lintasannya garis

lurus, seudah bergerak benda berada pada posisi tertentu Posisi benda didefinisikan

sebagai perpindahan (x) dari posisi mula - mulannya seperti pada gambar berikut,

O x A
t=0 t =1
Gambar 3.1. Posisi partkel pada lintasan lurus

Dari gambar diatas,benda berada berada pada titik A dengan jarak


OA = x dan kecepatan benda bergerak dari titik O ke titik A dalam
s
selang waktu t adalah v =
t
a. Ciri – ciri GLB adalah lintasannya lurus.Kecepatan (v) benda konstan
dan percepatan (a) benda nol.Dalam kenyataannya,GLB tidak ada
karena tidak ada partikel yang bergerak dengan kecepatan
konstan.Glbb merupakan gerak ideal yang berarti gerak yang
dianggap ada apabila memenuhi syarat – syarat tertentu antara lain
tidak ada gesekan ketika benda bergerak. Pada hal telah diketahui
bahwa udarapun memiliki geekan apalagi dengan benda lain.Sebuah
benda yang mengalami GLB bergerak dengan kecepatan v dalam
selang waktu dt, jarak yang ditempuh benda tersebut adalah x =
∫vdt karena kecepatan partikel konstan maka x = vt dan dari
persamaan x =∫vdt maka kecepatan partekel dapat ditulis v =
dx
.
dt
Grafik hubungan antara x terhadap t dan v terhadap t adalah
sebagai berikut; v
x

t t
a b
Gambar 3.2. Pola grafik posisi partikel (a) dan kecepatan partikel pada GLB (b)

73
Apabila para mahasiswa mengalami kesulitan untuk membedakan antara
kelajuan dengan kecepatan jarak dengan perpindahan,oleh karena itu
perlu dipahami tentang konsep jarak dan perpindahan, kelajuan dengan
kecepatan.
a. Jarak dan Perpindahan
Perpindahan partikel dalam selang waktu tertentu adalah perubahan
posisi partikel yang diindikasikan dengan garis lurus dari keadaan
awal ke keadaan akhir.Adapun bentuk lintasan yang dilalui oleh
partikel berbentuk garis lurus atau tidak,perpindahan partikel selalu
diindikasikan oleh garis lurus dari posisi awal ke posisi akhir

C E

A F
B
D
Gambar 3.3.lintasan dan perpindahan
Perpindahan mempunyai besar dan arah yang berhingga,oleh karena perpindahan

merupakan besaran vektor panjang garis yang menghubungkan antara posisi awal

dan posisi akhir benda menunjukkan besarnya perpindahan.Arah garis hubung

tersebut menunjukkan arah perpindahan benda. Sedangkan jarak yng ditempuh

oleh benda merupakan besaran skalar.misalnya sebuah apartikel berpndah dari

titik A ke titik F melalui lintasan A – B – C –D – E – F seperti yang ditunjukkan

pada gambar 3.3.Perpindahan benda diwakili oleh garis anak panah yang

menebal (A - F) dari titik A ke titik F.Jarak total yang ditempuh oleh benda

adalah panjang lintasan yang dilalui oleh benda tersebut yaitu lintasan;

A – B – C – D – E – F.

Kelajuan sebuah partikel adalah perubahan jarak total yang ditempuh oleh

partikel tersebut terhadap waktu.Satuan kelajuan sama

74
b. Kelajuan dan Kecepatan
dengan satuan kecepatan.Apabila partikel menempuh jarak yang sama dalam

selang waktu yang sama partikel tersebut mempunyai homogen.Jika dalam

selang waktu yang sama partikel menempuh jarak yang berbeda – beda,kelajuan

partikel tidak homogen.

Kelajuan adalah jarak total yang ditempuh oleh benda dibagi dengan waktu yang

diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.

Kecepatan adalah besaran perpindahan benda dibagi dengan selang waktu

tertentu. Kecepatan mempunyai besaran dan arah, oleh karena itu kecepatan

merupakan besaran vektor. Apabila partikel bergerak pada lintasan lurus dalam

arah yang sama dan menempuh jarak yang sama, partikel tersebut mempunyai

kecepatan tidak homogen, dalam hal ini kecepatan partikel berubah terhadap

waktu.Kecepatan sesaat partikel pada titik tertentu adalah limit kecepatan


x
rata – rata ketika inteval waktu mendekati nol yaitu v (t) =
lim it
x 0
t

Perbedaan antara Kecepatan dan Kelajuan partikel antara lain:

a. Kelajuan adalah Perubahan jarak total yang ditempuh oleh benda

terhadap waktu. Kecepatan adalah perubahan perpindahan benda

terhadap waktu

b. Kelajuan merupakan besaran skalar,kecepatan merupakan besaran vektor

c. Setiap partikel yang mempunyai kecepatan homogen selalu bergerak

dalam arah yang sama dan hal ini tidak berlaku pada kelajuan.

d. Kecepatan homogen berimplikasi pada kelajuan homogen sedangkan

kelajuan homogen belum tentu berimplikasi pada kecepatan homogen.

e. Apapun bentuk lintasannya (garis lurus,kurva) pada setiap titik lintasan

kecepatan sesaat dan kelajuan sesaat mempunyai besar yang sama

75
C. Posisi Partikel pada suatu bidang

Sewaktu anda berangkat ke kampus,anda makin jauh dari rumah,artinya anda

bergerak diatas bidang tanah menuju ke Kampus,arah anda menuju kampus merupakan

vektor.Vektor jika terdapat pada bidang dua dimensi dapat dinyatakan dengan i dan

j,jadi i merupakan vektor satuan yang searah dengan sumbu x dan j merupakan

vektor satuan yang searah dengan sumbu y,karena i dan j merupakan vektor

satuan,maka besar dari vektor ini sama dengan satu,jadi i besarnya 1 dan j besarnya

1.Apabila anda diibaratkan sebagai partikel yang bergerak pada bidang dua

dimensi,maka posisi anda dapat dinyatakan sebagai r,misalkan titik asal 0 ditetapkan

sebagai titik acuan,maka posisi sebuah partikel yang bergerak pada bidang XY pada

saat t memiliki koordinat (x,y) Perhatikan Gaambar berikut: r = xi + yj

yi

r=xi +yi

0 xi x

Gambar 3.4.Posisi Partikel pada bidang XY

Dalam selang waktu tertentu,partikel telah berpindah dari kedudukan awal

sampai kedudukan akhir yaitu dari rumah sampai sekolah.Perpindahan posisi partikel

dinyatakan sebagai berikut:Δr = Δxi + Δyj

Berpindahnya partikel dari kedudukan awal hingga kedudukan akhir disebut dengan

Perpindahan.Perhatikan gambar Perpindahan partikel dalam selang waktu t

Titik Q1 merupakan titik awal dan titik Q2 Merupakan titik y Q1(x1,y1)

akhir sedangkan vektor perpindahanya Adalah Δr perpindahan r1

dalam satu garis yang dilambangkan Δx Secara matematis dapat Δr Q2(x2,y2)

dapat dinyatakan Δx =x2 – x1 dan Δy =y2-y1 r2 x

76
Contoh

1.Sebuah titik Partikel mula – mula berada di r1 = 10i – 4j kemudian partikel tersebut

berpindah ke posisi r2 = 7i+3j, r dalam meter.Berapakah besar perpindahan partikel

tersebut?.Diketahui a. r1 = 10i – 4j

b. r2 = 7i + 3j Berapakah Δr =...?

Δr = (x2 – x1) + (y2 – y1)

= (7-10)i + (3-(-4))j

Δr = -3i + 7j

Besar perpindahannya adalah: Δr= (x) 2  (y ) 2 = (3) 2  (7) 2 = 58 =7,6 meter

2. Vektor suatu benda diberikan oleh r = (t3 – 2t2)i + 3 t 2j;t dalam sekon dan r dalam meter

Tentukan besar dan arah perpindahan benda dari t1=2 detik sampai ke t2=3 detik.

D.Menentukan posisi dari kecepatan

Apabila komponen – komponen kecepatan vx dan vy sebagai fungsi waktu,maka

posisi horisontal (mendatar) x dan posisi vertikal (tegak) y dari partikel dapat

ditentukan dengan cara pengintegralan

a. Posisi x

Ingat aturan pengintegralan U = Xn

du 1
 dx   n  1x
n 1
C

dx
Vx =
dt
x t

 dx   v dt
xo 0
x

x t
x   v x dt
x0 0

t
x – x0 =  v x dt
0

t
x = x0 +  v x dt
0

77
b. Posisi y
dx
Vy =
dt
y t

 dy   v y dt
yo 0
t
 v dt
y
x = y
y0 0
t
y – y0 =  v dt y
0
t
y = y0 +  v dt y
0

Contoh
1. Sebuah partikel bergeral dalam bidang xy.Mula – mula partikel berada pada koordinat
(3,2)meter dengan kecepatan dinyatakan sebagai V= 6t ms-1 dan Vy = 5 + 9t2ms-1
Tentukanlah:a.Vektor posisi partikel pada koordinat (v,y)
b.Posisi partikel pada saat t= 3 detik
Diketahui:a.Vx = 6t ms-1
b.vy = 5 + 9t2 ms-1
c. t = 3 detik
Ditanya: a. r =...
b.koordinat (v,y)
t
a. x = x0 +  v x dt
0
t
= 3 +  6tdt 0

= (3+3t2) meter
t
Y = y0 +  v y dt
0
t
= 2 +  (5  9t
2
)dt
0

= (2 + 5t + 3t3) meter
r = (3+3t2)i + ( 2 + 5t + 3t)j
b. Koordinat (v,y) t = 3 detik
x = 3 + 3t2
= 3 + 3(3)2
x = 30 meter
Y = 2 + 5t + 3t3
= 2 + 5(3)+3(3)3

= 2 + 15 + 81

= 98 meter

Jadi Koordinat (v,y) =(30,98) meter

78
e.Jarak dan Perpindahan

Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam
waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir, Jarak merupakan
besaran skalar karena tidak bergantung pada arah. Oleh karena itu, jarak selalu
bernilai positif. Besaran jarak adalah‘s’

Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke

keadaan akhirnya, Perpindahan merupakan besaran vector (untuk lebih jelasnya, simak

gambar di bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak antar kedudukan awal dan

akhir suatu objek Besaran perpindahan adalah‘d’ Untuk mengetahui perbedaan antara

jarak dan perpindahan, dapat dilihat pada gambar berikut:

Rumah Romi 300 m Rumah Rama

500 m 400 m

SMA NEGERI 6

Romi dan Rama setiap pagi berangkat ke sekolah bersama-sama, Rama menempuh

jarak 700 m, yaitu menempuh 300 m dari rumahnya menuju rumah Romi dan menempuh

lagi 400 m dari rumah Rama menuju sekolah. Namun, perpindahan Rama sejauh 500 m

dari rumahnya menuju sekolah

f. Kelajuan dan Kecepatan


Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek, Kelajuan tidak memiliki arah sehingga
termasuk besaran scalar, Rumus kelajuan adalah sebagai berikut:
V = s/t
Keterangan:
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu tempuh (s)

79
Satuan diatas menggunakan SI, Sedangkan jika anda ingin menggunakan satuan km/h.

Maka rubah saja satuan jarak menjadi ‘k’ dan waktu tempuh menjadi ‘h’,Kecepatan

adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah Kecepatan

juga bisa berarti kelajuan yang mempunyai arah, Misalnya sebuah mobil bergerak ke

timur dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan tidak jauh berbeda dengan
s
rumus kelajuan bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya adalah sebagai berikut: V=
t

Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)
4. Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap Cara
menghitung jarak dari suatu gerak beraturan yaitu dengan mengalikan kecepatan (m/s) dengan
selang waktu (s) maka S = V x t

Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (ms-1)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)
5. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan
kecepatannya berubah secara beraturan/berpola, Ada dua kemungkinan GLBB, yaitu
GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat Rumus GLBB dituliskan sebagai berikut:
X = x0 + vt
Vt = V0 + at
S = V0t + ½ at2
Vt2 = V02 + 2as
Keterangan:
vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (ms-1)
v0 = kecepatan awal (ms-1)
a = percepatan (ms-2)

t = selang waktu (s)


s = jarak tempuh (m)

80
Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu, Percepatan
termasuk besaran vektor.Satuan SI percepatan adalah m/s2, Percepatan bisa
bernilaipositif dan negative apabila nilai percepatan positif, hal ini menunjukkan bahwa
kecepatan benda yang mengalami percepatan positif ini bertambah
(dipercepat).Sedangkan bila negatif, hal ini berarti kecepatannya menurun
(diperlambat). Jika gerak suatu benda lurus dan kecepatannya tidak berubah, maka
resultan percepatannya adalah 0. Rumus percepatan adalah sebagai berikut

a = v  v 2  v1
t t 2  t1

Keterangan:
a = percepatan rata-rata (m/s2)
= perubahan kecepatan (m/s)
= selang waktu (s)
Contoh
1. Sebuah mobil bergerak dijalan tol Jogorawi pada jarak 10 km dari pintu gerbang tol mobil
bergerak dengan kecepatan tetap 90 km/jam selama 15 menit
i. Gambarkanlah pergerakan mobil tersebut
ii. Berapakah jarak yang ditempuh mobil selama 15 menit
Penyelesaian
a. Gambarkanlah pergerakan mobil tersebut.

15 menit

X0 v,t

Dari gambar diatas maka


1. Mobil mulai bergerak lurus beraturan pada posisi 10 km dari jalan tol, berarti xo = 10 km =
10.000 meter, dengan titik acuannya di ambil di gerbang tol dan
2. Mobil bergerak dengan kecepatan tetap v=90 km/jam =90.000 meter/3600 sekon = 25 ms-1
3. Lama mobil bergerak lurus beraturan t = 15 menit = 15 x 60 detik = 900 deik
b. Jarak yang ditempuh mobil selama 15 menit
X = xo + v.t
= 10.000 meter + 25 ms-1x 900 detik
X = 32500 meter

81
a. GLBB dalam Kehidupan sehari - hari

1. Gerak Jatuh Bebas


Gerak jatuh bebas adalah gerak sebuah objek yang jatuh dari ketinggian tanpa
kecepatan awal yang dipengaruhi oleh Gaya gravitasi,Benda-benda yang jatuh bebas
di ruang hampa mendapat percepatan yang sama. Benda-benda tersebut jika di
kenyataan mungkin disebabkan karena gaya gesek dengan udara. Rumus-rumus gerak
jatuh bebas adalah sebagai berikut Vt = gt
1
h = gt2 Dengan: Vt = Kecepatan sesaat (ms-1)
2
g = Percepatan Gravitasi Bumi (9,8 ms-2) atau 10 ms-2

V0 h = Jarak yang ditempuh benda (meter)

t = Selang waktu (sekon)

Gerak Jatuh Bebas

1. Gerak Vertikal ke Bawah


Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke
bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus gerak
vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.
Vt = V0 + gt
Vt2 = V02 +2gh
h = V0t + ½gt2

Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (ms-1)

vt = kecepatan setelah t (ms-1)


g = percepatan gravitasi (9,8 ms-2)
t = selang waktu (s)
Apabila sebuah benda dilempar dengan arah menuju pusat bumi dengan kecepatan awal

vo maka dikatakan benda bergerak vertikal kebawah dengan kecepatan awalv o.Benda

82
yang bergerak vertikal ke bawah mempunyai percepatan sebesar percepatan gravitasi

bumi, karena gerak vertikal ke bawah berupa gerak lurus berubah beraturan maka

perhitungan pada gerak ini sama dengan perhitungan pada gerak lurus berubah

beraturan dengan percepatan sebesar g

Vo= 0 Vt = g.t
Gerak Jatuh bebas

h =½gt2

Gerak Vertikal ke bawah

Vt= Vo + gt

Vo>o h = Vot + ½gt2


Gerak vertikal
Ke bawah dengan
Kecepatan awal
2. Gerak Vertikal ke Atas

Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas dengan

kecepatan awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali turun, Rumus gerak

vertikal ke atas adalah sebagai berikut;

Vt = Vo – gt

Vt2 = V02 – 2gh


h = Vot-½gt2 .....................(a)
Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol, Persamaan yang berlaku di titik

tertinggi adalah sebagai berikut

vo
tnaik = ,
g
t= waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi maksimum (waktu naik)
Mengubah bentuk rumus,suatu pernyataan,misalnya M = P x d disebut suatu rumus
dengan subyek M yang berarti bahwa besarnya M ditentukan oleh harga – harga P
dan d kemudia jika P atau d akan dijadika subyek memerlukan proses yang disebut
mengubah bentuk rumus atau transposisi rumus, prinsip yang digunakan dalam
mengubah bentuk rumus adalah sama dengan menyelesaikan suatu persamaan yaitu
apa yang dikerjakan pada salah satu ruas harus dikerjakan pula pada ruas yang lain.

83
Contoh
1. Rumus kecepatan V = 2 gh ,ubahlah rumus tersebut sehingga h menjadi subyek.
Penyelesaian; V = 2 gh , masing – masing ruas dikuadratkan V2 = 2gh dan masing –
V 2 2 gh h V2
masing ruas dibagi dengan 2g:  , maka V2 = dan h = sehingga V= 2 gh
2g 2g 2g 2g
1 2
2. Ubahlah rumus M = pr sehingga r menjadi subyek.
8
1 8M 8M 8M
Penyelesaian. M = pr2 = r 2 maka r2 = sehingga r =
8 P P P
3. Persamaan Profil kecepatan untuk aliran laminer dalam Pipa dinyatakan:
W .H
V = Vc – ( ) r2, tentukan rumus viskositas µ?
4  .L
Penyelesaian
W .H W .H 2 W .H 2
V = Vc – ( ) r2 maka r + V = Vc dan r = Vc – V
4  .L 4  .L 4  .L
W .Hr 2 W .H .r 2
W.H.r2 =(Vc-V) 4µL sehingga   atau µ =
(Vc  V )4 L (Vc  V )4 L

Perhatikan gambar berikut,apabila benda dilempar keatas suatu saat akan mencapai
ketinggian maksimum

Vt=0 Dari gambar disamping waktu yang diperlukan benda untuk


Bergerak ke atas sebuah benda di lemparkan vertikal ke
atas dengan kecepatan awal Vo,pada saat benda mencapai
hmaks titik tertinggi benda berhenti sesaat atau Vt= 0, sehingga
diperoleh persamaan seperti diatas (a)
Vt = Vo – gt
Vt2 = V02 – 2gh
h = Vot - ½gt2
2
v0
Vo hmaks =
2g

Keterangan:
tnaik = selang waktu dari titik pelemparan hingga mencapai titik tertinggi (s)
Vo = Kecepatan awal (ms-1)
g = percepatan gravitasi (9,8 ms-2) dan
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)

84
vo 2hmaks
tturun = 
g g
Saat mulai turun, Persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa waktu saat naik sama dengan waktu saat turun

Waktu Total (ttot)

Apabila benda dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal v 0 dan titik A mencapai titik

tertinggi di B maka waktu total benda untuk kembali lagi ke titik A (Perhatikan gambar)

Dari gambar disamping maka waktu yang diperlukan benda untuk naik

hmaks sama dengan waktu untuk turun dengan demikian maka diperoleh pers

sebagai berikut: tturun = tnaik

V0 ttot= tturun + tnaik


vo vo 2vo
A = + , ttot =
g g g

Ketika bendan sampai di titik A lagi berapa kecepatan benda tersebut?

Vt= V0 - gt
2vo
Vt = V0 - g
g

Vt = V0 – 2V0 maka Vt =-V0

Dari pembuktian di atas dapat disimpulkan bahwa kecepatan di titik semula (V t) sama
dengan kecepatan mula – mula (V0) tetapi tandanya negatif (-) hal ini menyatakan
bahwa Vt berlawanan arah dengan V0
GLBB ( Gerak Lurus Berubah Beraturan ) ialah sebuah gerak benda yang terdapat

pada lintasan garis lurus

S = v0 x t + ½ x a x t2
Vt2 = V02 + 2 x a x s
Keterangan :
 Vt = kecepatan waktu pada sebuah benda (m/s)
 V0 = kecepatan awal sebuah benda (m/s)
 a = percepatan (m/s2)
 s = jarak (m)
 t = waktu (s)

85
Selanjutnya kita akan membahas soal ciri – ciri dari GLBB (Gerak Lurus Berubah
Beraturan ).
Ciri – Ciri GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) antara lain:
1. Lintasan nya berupa garis yang lurus atau lintasan nya yang di anggap sebuah
garis lurus
2. Lalu pada kecepatan benda nya yaitu berubah beraturan yang bisa naik dan
bisa juga turun
3. Lalu pada benda nya sendiri tidak mengalami percepatan atau bisa di sebut
tetap
4. Lalu pada grafik nya yaitu v – vs – t membentuk miring ke atas atau bisa juga
ke bawah
Contoh Soal GLBB
1. Sebuah benda yang semula diam lalu di dorong oleh doni sehingga benda tersebut
bergerak dengan percepatan tetap 3 m/s2, maka berapakah besar kecepatan dari
benda yang telah di dorong oleh doni tersebut yang setelah bergerak selama 5s ?
Awal nya benda diam, jadi v0 = 0
Di ketahui: a = 3 m/s2
t = 5 s

Berapakah kecepatan benda tersebut setelah selama 5 detik?


S = v0 x t + ½ x a x t2
Vt2 = V02 + 2 x as
Keterangan :
 Vt = kecepatan waktu pada sebuah benda (m/s)
 V0 = kecepatan awal sebuah benda (m/s)
 a = percepatan (m/s2)
 s = jarak (m)
 t = waktu (s)
Soal GLBB
1. Sebuah benda yang semula diam lalu di dorong oleh doni sehingga benda tersebut
bergerak dengan percepatan tetap 3 m/s2, maka berapakah besar kecepatan dari
benda yang telah di dorong oleh doni tersebut yang setelah bergerak selama 5s ?
Berapakah Kecepatan benda tersebut setelah selama 5 s ?
V(ms-1)

t(s)

86
GLBB merupakan gerak lurus suatu benda yang kecepatannya berubah karena adanya
percepatan tetap. Maksud percepatan tetap ialah percepatan selalu sama terhadap
waktu.Karena adanya percepatan, rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier,
melainkan kuadratik.
Ketentuan:
(+) saat benda dipercepat , jadi vt > v0
(-) saat benda diperlambat, jadi vt < v0

Grafik Gera Lurus Berubah Beraturan

Soal
1. Buktikanlah persamaan berikut;
2
hmaks = v 0
2g
hmaks = Vot - ½gt2
vo v
= Vo -½g ( 0 )2
g g
V0 2 v 2
=  ½g 0 2
g g
V0 2 v 2
=  ½ 0
g g
2
V0 2
=½ atau hmaks =
v0
Terbukti
g 2g
2. Buktikanlah
vo
tturun =
g
2
2h maks
;h maks  0 =
v
t2=
g 2g

87
2
2v 0
2 2
2g 2v v vo
= = o 2 , t2 = o 2 t= (Terbukti)
g 2g g g
3. Mobil polisi mula-mula diam, kemudian melaju dengan percepatan 4 m.s-2 akan
menangkap sepeda motor pencuri yang berada di depannya sejauh 300 m. Sepeda
motor pencuri bergerak dengan kelajuan konstan sebesar 25 m.s -1, maka polisi akan
berhasil mengejar pencuri dalam selang waktu ....
Penyelesaian

Sm = 300 + Sp
v0 t + ½ a t2 = 300 + vp t
0 + ½ 4 t2 = 300 + 25 t
2t2 – 25 t – 300 = 0
(2t – 40) (t + 7,5) = 0 (ambil yang t bernilai positif)
2t = 40
t = 20 detik
4. Seorang sopir sedang mengendarai sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan
tetap 25 m/s. ketika sopir melihat seorang anak yang tiba-tiba menyeberang jalan,
diperlukan 0,10 s bagi sopir untuk bereaksi dan mengerem. Akibatnya, mobil
melambat dengan percepatan tetap 5,0 m/s2 dan berhenti. Jarak total yang
ditempuh mobil tersebut sejak sopir melihat anak menyeberang hingga berhenti
adalah ....
Gerakan saat sopir melihat anak sampai menginjak rem (waktu responnya 0,10 s)
s1 = v . t
s1 = 25 . 0,1
s1 = 2,5 m
Gerakan kedua
Gerakan mobil saat mulai di rem hingga berhenti (perlambatan 5 m/s 2)
v2 = v02 – 2as2
0 = 252 – 2 . 5 s2
10 s2 = 625
s2 = 62,5 m
sehingga jarak total yang ditempuh mobil
stot = s1 + s2
stot = 2,5 + 62,5
stot = 65,00 meter
5. Pada lintasan yang lurus dan panjang, 2 buah sepeda, A dan B di kayuh ke arah
yang sama. Sepeda A mulai dari titik S bergerak dari keadaan diam dengan

88
percepatan tetap 2 m.s-2. Sepeda B melintas titik S dalam waktu yang bersamaan
dengan sepeda A, namun dengan kecepatan tetap 8 m.s-1. Setelah bergerak selama
10 detik sejak melintasi S, jarak antara sepeda A dan B adalah ....
Sepeda A bergerak dipercepat, sedangkan sepeda B bergerak dengan
kecepatan konstan. dalam waktu yang sama

sA – sB = ( ½ aA . t2) – (vB . t)
sA – sB = ( ½ 2 . 102) – (8 . 10)
sA – sB = 100 – 80
sA – sB = 20 meter
11. Seekor lalat terbang ke Barat dengan kecepatan 15 m/s selama 15
sekon, kemudian kembali ke Timur dengan kecepatan 8 m/s selama 8 sekon.
Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata lalat tersebut berturut-turut adalah
....

Jarak yang ditempuh pada gerakan pertama (ke barat)


s1 = v1 . t1 = 15 . 15 = 225 meter
jarak yang ditempuh pada gerakan kedua (ketimur) adalah:
s2 = v2 . t2 = 8 . 8 = 64 meter
6. Besar kecepatan suatu partikel mengalami perlambatan konstan ternyata berubah
dari 30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m. Partikel
tersebut akan berhenti setelah menempuh lagi jarak sejauh
Penyelesaian

Pada gerak di atas, perlambatan yang dialami benda konstan dari posisi A hingga C
(berhenti). Sehingga

Sehingga untuk gerak dari A – B dan B – C berlaku

89
7. Sebuah mobil bergerak lurus dari keadaan diam dengan percepatan 5 m/s2. Mobil
tersebut kemudian bergerak dengan kecepatan konstan. setelah beberapa saat
mobil mulai diperlambat 5 m/s2 hingga berhenti. Bila kecepatan rata-rata mobil
adalah 20 m/s dan waktu total untuk bergerak 25 detik maka mobil tadi bergerak
dengan kecepatan tetap selama ... detik

stot = Δv . Δt
stot = 20 . 25
stot = 500 m
ttot = t1 + t2 + t3
25 = 2t + t2
t = (25 – t2)/2 ... (1)
gerak A – B
vB = vA + at
v = 5t ... (2)
perhatikan bahwa gerak besaran-besaran dari A – B sama dengan gerak dari C –
D, sehingga dapat dikatakan bahwa s1 = s3 = s dan t1 = t3 = t

90
8. Sebuah perahu motor menyeberangi sungai dengan arah perahu tegak lurus
terhadap arus sungai. Kecepatan perahu motor dan kecepatan arus sungai
berturut-turut 0,4 m/s dan 0,3 m/s. bila lebar sungai 60 m, maka perahu
mencapai seberang dalam waktu ....

Perhatikan konsepny

Jika yang ditanyakan jarak pada sumbu y maka, memakai kecepatan pada sumbu y
Pada soal, karna yang ditanyakan adalah waktu untuk menyeberang sehingga jarak
yang dimaksud adalah lebar sungai, maka
t = lebar / vp
t = 60 / 0,2
t = 200 s
9. Pada waktu bersamaan dua buah bola dilempar ke atas masing-masing dengan
kelajuan v1 = 10 m/s (bola I) dan v2 = 20 m/s (bola II). Jarak antara kedua bola
pada saat bola satu mencapai titik tertinggi adalah Bola pertama mencapai titik
tertinggi ketika (v = 0) dalam waktu
v = v0 – gt
0 = 10 – 10 t
1 s= t

91
Jarak antara kedua bola
h1 – h2 = (v01.t - ½ gt2) - (v02.t - ½ gt2)
h1 – h2 = v01.t - ½ gt2 - v02.t + ½ gt2
h1 – h2 = v01.t - v02.t
h1 – h2 = (10 – 20) 1
h1 – h2 = -10 meter
10. Bola A dilepaskan dari ketinggian h di atas permukaan tanah. Bersamaan dengan
pelepasan bola A, benda B diberi kecepatan vertikal ke atas sebesar v dari
permukaan tanah. Percepatan gravitasi g agar A dan B mencapai tanah pada saat
yang sama harus memenuhi hubungan
a. bola A
hA = v01.t + ½ gt2
h = ½ gt2
t = √2h/g
b. Bola B
vB = voB – gt
0 = voB – gt
gt = voB
t = voB / g
waktu untuk bola A menyentuh tanah sama dengan waktu untuk bola B menyentuh
tanah
t = t
√2h/g = voB / g
2h/g = (voB / g)2
h = vo2 / 2g
11. Sebuah peluru ditembakkan dari dasar tanah dengan sudut 30o terhadap garis
horizontal dengan kecepatan awal 10 m/s.
a. Berapa tinggi yang dapat dicapai oleh peluru tersebut?
b. Berapakah lama peluru yang berada di udara?
c. Tentukan jarak peluru dari penembak sampai mendarat di tanah.
Pembahasan
Kita gamb berikut.

Kita tentukan komponen X dan Y dari kecepatan awal.

92
Soal - soal
1. Sebuah kelapa jatuh bebas dari ketinggian 15 meter di atas tanah.
Berapakah waktu yang diperlukan kelapa tersebut ketika mencapai ketinggian
5 meter dan jika g = 9,8 ms
2. Dua buah benda dijatuhkan bebas berselang waktu 2 detik dari gedung bertingkat
yang tingginya 180 meter.
a. Di mana kedudukan benda kedua pada saat benda pertama tiba ditanah?
b. Hitunglah kecepatan benda pertama ketika sampai di tanah
c. Hitung kecepatan benda kedua pada saat benda pertama mencapai tanah.
d. Buatlah grafik kecepatan (v) terhadap waku (t) kedua benda tersebut.
3. Bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Tentukan (a) percepatan benda (b) jarak
tempuh selama 3 detik (c) Selang waktu benda mencapai laju 20 m/s
4. Buah kelapa terlepas dari tangkainya dan tiba di tanah setelah 3 detik.
Berapa kelajuan buah kelapa ketika menyentuh tanah ? g = 10 ms-2
5. Setelah 2 detik dari keadaan diam, kecepatan benda menjadi 4 m/s.
Kemudian, benda bergerak dengan kecepatan konstan. Waktu total
dari waktu diam,yang dibutuhkan benda untuk mencapai jarak total 10 m
6. Sebuah kereta mendapat percepatan 2 m/s2 selama 10 s dari keadaan
diam, lalu diperlambat dengan perlambatan 4 m/s2 sampai berhenti. Hitung
Jarak total yang ditempuh kereta tersebut

93
7. Sebuah benda bergerak dengan lintasan seperti pada grafik berikut.

Berapa besar Perpindahan yang dialami benda tersebut


8. Seseorang memacu sepeda motor dari rumahnya ke arah utara sejauh
6 km, lalu berbelok ke timur sejauh 8 km. Posisi orang tersebut dari
rumahnya setelah melakukan perjalanan tersebut adalah...
9. Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu dari kereta yang bergerak
menurut garis lurus dalam waktu 4 s.

Dari grafik diatas maka Tentukan jarak yang ditempuh dalam waktu
4 detik
10.Sebuah batu kecil dilempar ke atas dan mendarat di sebuah papan yang
terletak 2 m di atas titik pelemparan. Jika kecepatan awal batu
dilempar ke atas adalah 7 ms-1, Berapa kecepatan batu ketika mengenai
sasaran
11.Dua bola dilempar vertikal ke atas pada saat yang bersamaan. Jika bola
memiliki kecepatan awal masing-masing v1 = 20 ms-1 dan v2 = 24 ms-1,

94
Tentukan jarak antara kedua bola ketika bola pertama mencapai
ketinggian maksimumnya.

12.Suatu benda dijatuhkan dari atas bidang miring yang licin dan sudut kemiringan 300.
Tentukanlah percepatan benda tersebut jika g = 10 m/s2
dan massa benda 4 kg ?

Penyelesaian

Diketahui :

m = 4 kg
g = 10 m/s2
θ = 300

Ditanya : a ?

Jawab :

F = – mg sin θ = ma

a = – g sin θ

= – 10 sin 30˚

= – 10 . (0,5)

= 5 ms-2

95
Contoh Soal

Perhatikan gambar dibawah

Massa benda satu dan dua masing-masing 6 kg dan 2 kg. Hitung percepatan dan
tegangan tali jika g = 10 m/s2

Penyelesaian :

Untuk penyelesaian soal diatas, sitem kita tinjau untuk masing masing benda

Diket :

m1 = 6 kg

m2 = 2 kg

g = 10 m/s2

Ditanya : T?, a?

Jawab :

Karena benda benda satu lebih berat dari benda dua maka benda bergerak
kebawah.

96
97
BAB IV
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

4.1.Hukum Newton I, II, III tentang Gerak dan Penerapannya


a.Hukum Newton Pertama tentang gerak
Hukum Pertama Newton tentang gerak sering pula dsebut hukum kelembaman,
kelembaman adalah sifat dasar dari sebuah benda.Yaitu benda akan mempertahankan
kedaannya. Hukum pertama Newton berbunyi” sebuah benda yang diam akan tetap
diam dan yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan selama
tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya” atau bisa juga kalimatnya dibalik
menjadi “ selama resultan gaya yang bekerja pada sebuah partikel sama dengan nol
maka benda diam akan tetap diam atau bergerak dengan kecepatan tetap akan
bergerak dengan kecepatan tetap”.
Hukum Newton tentang gerak sering juga dituliskan ∑F=0 ,maka partikel
akan diam atau gerak lurus beraturan (glb)
Contoh konsep hukum kelembaman dalam kehidupan sehari-hari adalah anda sedang
naik kendaraan (mobil) yang bergerak atau melaju cepat tiba-tiba di rem mendadak.
Apa yang terjadi dengan badan anda? Pasti badan anda akan terdorong kedepan.
Atau contoh kedua ketika anda sedang naik angkutan kota dengan laju tetap tiba-
tiba angkutan kota digas atau kecepatnnya ditambah maka badan anda akan
terdorong ke belakang. Dari contoh pertama dan kedua memperlihatkan bahwa benda
dalam hal ini cenderung akan mempertahankan keaadaannya. Jadi yang sedang
bergerak akan tetap bergerak atau yang diam akan tetap diam bila tidak ada
resultan gaya yang bekerja padanya.
Hukum I Newton menyatakan keadaan keseimbangan sebuah partikel yaitu sebagai
prasarat sebuah partikel berada dalam keadaan keseimbangan, yaitu sebuah partikel
dikatakan seimbang bila ∑F=0.Blogger disini menyebutnya sebagai partikel sebab
kalau untuk benda ada syarat tersendiri yang akan dibahas terpisah dalam posting
keseimbangan benda
Newton memiliki nama lengkap Sir Isaac Newton seorang ilmuwan kelahiran Inggris
dengan nama kecil Isaac anak laki-laki keluarga Newton seorang petani di pedesaan
Inggris. Lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643. Atas
jasa-jasa beliau terhadap Ilmu pengetahuan serta mengharumkan nama bangsa dan
kerajaan Inggris pada saat itu maka kerajaan memberikan gelar kebangsawanan
“Sir”. Nama Newton diabadikan untuk penamaan satuan gaya “Newton”.1 Newton =
1kgms-2.
Hukum pertama Newton tentang gerak ini dikemukakan Newton setelah mempelajari
gagasan Galileo seorang Ilmuwan Italia yang mengatakan bahwa” sebuah partikel atau
benda yang bergerak lurus beraturan tidak memerlukan gaya” atau yang biasa
disingkat GLB (Gerak Lurus Beraturan)

98
Meski dalam kehidupan nyata kondisi atau keadaan jumlah gaya sama dengan nol sulit

terjadi namun konsep ini sangat membantu untuk mempelajari konsep-konsep mekanika

atau ilmu yang mempelajari tentang gerak dalam fisika klasik.

Contoh Penerapan Hukum 1 Newton

Hukum I Newton menyatakan jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama

dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan

terus bergerak lurus beraturan (GLB). Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan

Hukum Newton 1 dalam kehidupan sehari-hari.

1. Gambar (a): Menggambarkan seseorang sedang menarik seekor kambing dalam

keadaan diam. Gambar (b):Menggambarkan seseorang sedang menarik seekor

kerbau dalam keadaan diam.

Gambar 4.1.Orang sedang menarik seekor Kambing

Tentunya orang tersebut lebih mudah menggerakkan seekor kambing yang diam

dibanding menggerakkan seekor kerbau yang diam. Sebab massa kambing lebih kecil

dibanding massa kerbau, sehingga sifat kelembaman kambing lebih kecil dibanding

sifat kelembaman kerbau.

2. Ketika orang sedang naik mobil atau kendaraan lainnya. Jika mobil semula diam, kemudian

secara tiba-tiba bergerak, kalian akan terdorong ke belakang. Jika semula mobil melaju

kencang kemudian direm mendadak, kalian akan terdorong ke depan. Kejadian ini terjadi

karena kalian berusaha mempertahankan keadaan semula

99
Gambar 4.2.Orang naik mobil

3. Taplak di atas meja kemudian diatasnya terdapat vas bunga atau piring. Taplak

ditarik secara cepat maka vas bunga atau piring tetap dalam keadaan diam.

4. Misalnya ada gelas di atas meja. Gelas tersebut tidak jatuh atau bergerak.

Gelasnya tetap dia karena tidak ada luar yang mengenai gelas itu.

5. Dua badak bermassa sama saling dorong, keduanya tidak ada yang bergeser

posisinya.

6.Bola yang menggelinding di atas es licin akan terus menggelinding dengan

kecepatan tetap karena tidak dikenai gaya luar atau dengan kata lain resultan

gayanya sama dengan nol (0).

7. Pemain ice skating meluncur tanpa mengeluarkan tenaga maka tidak ada gaya yang

dikeluarkan oleh pemain ice skating tersebut. Pemain tetap dapat meluncur

dengan kecepatan tetap karena lapangan ice skating sangat licin sehingga gaya

gesek antara sepatu pemain ice skating dan lapangan sangat kecil dan dapat

diabaikan.

8.Benda diam yang ditaruh di atas meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang

bekerja pada benda tersebut.

9.Ayunan bandul sederhana (gerak harmonik sederhana).

10.Pemakaian roda gila pada mesin mobil.

11.Membangun jembatan kereta, jalan layang, terowongan, bendungan, jembatan

kabel bentang panjang, viaduct, menara transmisi, gedung bertingkat, konstruksi

kabel, stabilitas lereng, daya dukung fondasi bangunan, analisis getaran lantai

100
jembatan, perilaku bangunan tinggi dalam merespon gempa/angin, perencanaan

kapasitas balok dan kolom beton, kapasitas leleh struktur baja dan lain-lain, semua

itu rumus utamanya cuma satu, “jumlah gaya (momen gaya) harus sama dengan nol”.

b.Hukum II Newton Tentang Gerak persamaannya adalah: F = m.a

Hukum ke-2 Newton tentang gerak sebagai dasar untuk mempelajari dinamika gerak

lurus yaitu, ilmu yang mempelajari gerak dengan memperhitungkan penyebabnya.

Sebelum dinamika gerak lurus adalah Kinematika gerak lurus yaitu yaitu: ilmu yang

mempelajari gerak tanpa memperhitungkan penyebabnya

Hukum ke-2 Newton tentang gerak menyatakan bahwa percepatan yang diberikan

oleh resultan gaya yang bekerja pada sauatu benda adalah sebanding dengan resultan

gaya serta berbanding terbalik dengan massa benda.

Secara matematis hukum ke-2 Newton dinyatakan dalam gambar berikut

A B

Gambar 4.3.Kereta dinamik

Dari gambar diatas massa benda yang ditarik beban M diubah – ubah misalkan di

atas kereta dinamik diletakkan benda.Dari pengubahan massa tersebut maka semakin

besar massa benda yang ditarik oleh beban M akan semakin kecil kecepatan benda

(kereta dinamik diatasnya) untuk mencapai C berarti semakin kecil percepatan benda

atau percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding

terbalik dengan massa benda,secara matematis dapat ditulis a ~ 1


m

101
Contoh Penerapan Hukum 2 Newton

Hukum II Newton menyatakan bahwa jika satu gaya atau lebih bekerja pada suatu

benda, maka percepatan yang dihasilkan berbanding lurus dan searah dengan resultan

gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.

Contoh penerapan Hukum Newton 2 dalam kehidupan sehari-hari.


1. Bus yang melaju di jalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding

dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa bus tersebut.

2. Pada sistem kerja lift juga terdapat gaya, untuk lift yang diam atau bergerak

dengan kecepatan tetap maka gaya normal (N) akan sama dengan gaya tarik bumi

(w = mg). Sedangkan untuk lift yang sedang bergerak dipercepat/diperlambat,

maka gaya tekan akan sama dengan gaya normal tetapi tidak sama dengan gaya

tarik bumi.

3.Pada permainan kelereng, kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat

menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan

berbanding terbalik dengan massanya).

4.Benda massanya kecil diberi gaya yang sama dengan benda yang massanya besar

akan mengalami percepatan yang lebih besar dibandingkan benda yang massanya

besar karena percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya.

5.Ketika memindahkan benda ke posisi yang lebih tinggi menggunakan bidang miring

juga merupakan salah satu contoh aplikasi hukum II Newton.

6.Gaya yang kita berikan ketika sedang menarik gerobak yang penuh dengan muatan

tentunya lebih besar daripada gerobak kosong.

7.Ketika kita sedang menimba air di sumur menggunakan katrol. Pada kegiatan ini

akan timbul gaya akibat menarik tali yang dihubungkan ember berisi air melalui

sebuah katrol. Sistem pengambilan air dari sumur ini biasanya dipakai di daerah

pedesaan.

102
8.Badak besar mendorong badak yang berukuran lebih kecil sehingga badak kecil

akan terpental.

9.Mobil truck yang membawa barang muatan sedikit maka bisa mendapatkan

percepatan yang lebih besar, daripada mobil truck yang membawa muatan sangat

banyak.

10.Orang yang mendorong gerobak bakso dengan kekuatan (gaya) tertentu dan

gerobak tersebut akan berjalan dengan percepatan tertentu pula.

11.Mobil yang sedang bergerak dengan massa mobil 1 ton kemudian bergerak dengan

percepatan 1 m/s2.

12.Ketika kita mendorong meja bermassa kecil dan meja bermassa besar,

percepatannya lebih besar pada meja bermassa kecil sehingga lebih cepat sampai

tujuan.

13.Orang dewasa dengan gaya besar mendorong satu meja menghasilkan percepatan

lebih besar daripada anak kecil yang gaya dorongnya lebih kecil.

14.Saat kita memindahkan kotak yang ringan akan lebih cepat sampai daripada

memindahkan almari yang berat jika kita menggunakan gaya dorong yang sama.

15.Kereta yang ditarik 4 ekor kuda lebih cepat daripada yang ditarik 1 ekor kuda

saja.

16.Buah yang jatuh dari pohonnya, ketika semakin mendekati tanah, maka

kecepatannya akan semakin besar.

17.Bola yang ditendang orang dewasa akan lebih jauh dibandingkan jika ditendang

oleh anak kecil.

18.Bersepeda di jalan yang menurun akan lebih cepat daripada di jalan yang

mendatar atau tanjakan.

Satuan untuk gaya adalah kgm/s2 atau setara Newton seperti yang sudah dibahas

dalam posting hukum pertama Newton. Satuan Newton “N” harus ditulis dengan

huruf kapital karena Newton menunjukan nama orang.

103
Untuk contoh konsep percepatan dan gaya misalnya pada saat anda naik sepeda, atau

naik sepatu roda ketika menuju jalan yang menurun, maka sepatu roda anda akan

bertambah kecepatannya. Artinya gerak anda yang memakai sepatu roda mengalami

penambahan kecepatan.

Gaya yang mengakibatkan benda jatuh di permukaan bumi atau sifat benda yang akan

bergerak menuju kepermukaan bumi adalah gaya berat. Gaya berat adalah massa

benda kali percepatan grafitasi atau dinyatakan dengan persamaan

W= m.g

Keterangan
W (Weight) = Berat (Newton)
F = gaya berat(kg)
m = massa (kg)
g = percepatan grafitasi bumi (ms-2)

Perbedaan konsep antara massa dan berat.Kalau massa adalah besaran pokok

sedangkan berat adalah besaran turunan yaitu massa kali percepatan grafitasi.

Massa dalam mekanika klasik besarnya mutlak misalnya bila kamu mengukur massa

dimanapun di katulistiwa dibandingkan dengan di kutub utara tentunya akan tetap

sama atau banding sebuah benda yang massanya m diukur di permukaan bumi dengan

diukur di bulan massanya akan tetap. Berbeda halnya dengan berat yang dipengaruhi

oleh percepatan grafitasi bila kamu membandingkan mengukur berat di permukaan

bumi dengan di bulan akan berbeda karena perbedaan gravitasi tersebut.

c. Hukum III Newton


Hukum Newton ke-3 tentang gerak mengatakan bahwa: Jika benda pertama

mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada

benda pertama, yang besarnya sama dan arah berlawanan.. Hukum Newton ke-3

tentang gerak ini memperlihatkan bahwa gaya ini akan ada bila ada dua benda yang

saling ber interaksi. Pada hukum ke-3 Newton ini gaya-gaya selalu berpasangan. Jika

104
benda P mengerjakan gaya pada benda Q, maka benda Q akan mengerjakangaya pula

pada benda P. Yang besarnya sama tapi arah berlawanan.

Hukum Newton ke-3 tentang gerak ini dinamakan juga dengan hukum aksi-reaksi.

Faksi = - Freaksi

Penjelasannya adalah bila benda P mengerjakan gaya pada benda Q dinamakan

sebagai gaya aksi, sebaliknya bila benda Q mengerjakan gaya pada benda P

dinamakan dengan gaya reaksi. Besar gaya aksi-reaksi selalu sama tetapi arah

berlawanan.Konsep fisika dari aksi reaksi adalah sebagai berikut:

 Pasangan aksi reaksi ada bila dua benda berinteraksi

 Aksi reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda

 Aksi reaksi sama besar tetapi berlawanan arah

contoh pasangan gaya aksi reaksi adalah:

 seorang anak memakai skate-board dan berdiri mengahadap tembok. Jika anak

tersebut mendorong tembok(Faksi), maka tembok akan mendorong tangan

dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan (Freaksi)sehingga anak

tersebut terdorong ke belakang.

 Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada ujung

paku(Faksi) maka paku akan memberikan gaya pada palu(Freaksi)

 Ketika kaki atlit renang menolak dinding tembok kolam renang(Faksi) maka

tembok kolam renang kan mengerjakan gaya pada kaki perenang(Freaksi)

sehingga perenang terdorong ke depan

Terdapat kesalahan pemahaman diantara para siswa dalam mempelajari aksi reaksi

diantaranya Pasangan gaya berat dan gaya normal sering dikatakan sebagai aksi

reaksi.Kenyataannya berdasarkan konsep bahwa gaya berat dengan gaya normal

bukan bekerja pada dua benda yang berbeda tapi bekerja pada satu benda yang

sama jadi pasangan gaya berat dan gaya normal bukan aksi reaksi. Yang merupakan

pasanganaksi -reaksi untuk sebuah benda yang di letakkan di atas meja adalah gaya

105
berat atau gaya grafitasi benda yang ditarik bumi sebagai aksi maka benda pun

akan menarik bumi sebagai gaya reaksi.

Gaya Normal (N) adalah gaya kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus dengan

bidang sentuh jika dua benda bersentuhan. Contoh bila sebuah kotak di letakkan di

atas meja maka permukaan meja akan mengerjakan gaya pada kotak. Contoh lain

jalan akan memberikan gaya pada permukaan ban yang bersentuhan dengan jalan.

Pasangan gaya tarik gravitasi antar planet dan matahari juga termasuk pasangan

gaya aksi reaksi.

Contoh hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari:

1. Aksi = ketika kita berjalan, kak kita akan mendorong lantai ke belakang. Reaksi
= kemudian lantai akan mendorong kita ke arah depan.
2. Pada orang yang start lari 100 meter. Aksi = telapak kaki mendorong papan
start yang arahnya ke belakang. Reaksi = papan start akan mendorong kita ke
depan.
3. Peristiwa roket dapat terbang ke atas. Aksi = gas yang mendorong roket
bergerak ke atas. Reaksi = rotek akan terdorong ke atas.
4. Orang yang naik sampan dan mendayungnya. Aksi = orang mendayung dengan
arah ke belakang. Reaksi = air akan memberikan reaksi mendorong sampan ke
arah depan.
5. Orang yang berenang. Aksi = tangan mendorong air ke belakang. Reaksi = air
akan mendorong kita ke depan.
6. Seseorang yang sedang menembak. Aksi = peluru akan mendorong senapan ke
belakang. Reaksi = senapan yang mendorong peluru ke depan.
Coba kalian ikatkan seutas tali

pada batang pohon erat-erat agar

tali tidak lepas, seperti yang

diperlihatkan pada gambar di

bawah ini. Pegang tali pada jarak

beberapa meter, miringkan tubuh

kalian sambil menarik tali yang

sudah terpasang.Tentunya tidak terjatuh bukan? Kasus seperti ini dapat

dijelaskan menggunakan konsep Hukum III Newton.

106
Bunyi Hukum 3 Newton

Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya

memengaruhi gerak.Tetapi mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang?

Berdasarkan pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan pada sebuah

benda selalu diberikan oleh benda lain

Sebagai contoh, seekor kuda yang menarik kereta,tangan seseorang mendorong

meja, martil memukul/ mendorong paku, atau magnet menarik paku. Contoh tersebut

menunjukkan bahwa gaya diberikan pada sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan

oleh benda lain,misalnya gaya yang diberikan pada meja diberikan oleh tangan.

Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu, Memang benar tangan

memberikan gaya pada meja. Tetapi meja tersebut jelas memberikan gaya kembali

kepada tangan. Dengan demikian, Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut

harus dipandang sama.Tangan memberikan gaya pada meja, dan meja memberikan

gaya balik kepada tangan.

Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton yang berbunyi sebagai berikut.

Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut

memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.

Hukum III Newton ini kadang dinyatakan sebagai hukum aksi-reaksi,“untuk setiap

aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah”.Untuk menghindari

kesalahpahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya “aksi” dan gaya

“reaksi” bekerja pada benda yang berbeda.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dua gaya merupakan pasangan gaya aksi-

reaksi jika kedua gaya tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

■ Sama besar

■ Berlawanan arah

■ Terjadi pada dua objek atau benda yang saling berinteraksi

107
Untuk memahami bagaimana perumusan secara matematis hukum III Newton,

perhatikan gambar ilustrasi dari beberapa benda yang saling berinteraksi di bawah

ini.

Gambar di atas menunjukkan bahwa dua buah balok masing-masing mempunyai gaya

berat sebesar 50 N dan 200 N diletakkan di atas pegas. Jika kedua balok dan

pegas dalam posisi keseimbangan, maka bisa dijelaskan sebagai berikut.

Gambar (b): menunjukkan bahwa balok memberikan gaya berat sebesar 50 N dengan

arah ke bawah, tetapi balok tersebut juga disupport sebesar 50 N dengan arah ke

atas.

Gambar (c): balok dengan gaya berat 200 N arah ke bawah dan memperoleh

tambahan gaya berat dari balok 50 N, sehingga memberikan gaya berat ke bawah

sebesar 250 N, tetapi kedua balok tersebut disupport sebesar 250 N dari pegas

arah ke atas.

Gambar (d): merupakan kesimpulan, di mana total kedua balok memberikan gaya

berat sebesar 250 N arah ke bawah dan disupport sebesar 250 N dari pegas arah

ke atas.

Gambar (a) – (d) merupakan peristiwa fisika yang dianalisis oleh Newton yang

disebut sebagai Hukum III Newton. Hukum III Newton lebih dikenal sebagai Hukum

Aksi-Reaksi.

Hukum ini menyatakan bahwa jika dua buah benda saling berinteraksi, gaya yang

dikenakan pada benda pertama oleh benda kedua, benda pertama akan mengeluarkan

108
gaya yang besarnya sama dengan benda kedua dengan arah berlawanan. Secara

matematis dapat ditulis dengan persamaan berikut:

Faksi = - Freaksi

Persamaan di atas merupakan bentuk persamaan yang secara simetris sangat

fundamental di dalam menganalisis sistem tata surya. Semua gaya yang bekerja

dalam sistem tata surya besarnya sama dengan arah yang berlawanan, gaya ini

merupakan gaya pasangan.

Secara intuisi pengertian ini sering membingungkan, sebagai contoh, jika sebuah

truk besar yang sudah saling berhadapan dengan truk kecil akhirnya bertabrakan,

maka intuisi kalian akan bercerita bahwa truk yang kecil harus mengeluarkan gaya

yang besar, bukan? Yang sebenarnya tidak demikian. Coba renungkan dan diskusikan

dengan teman -temanmu

Contoh Penerapan Hukum III Newton dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Ketika menginjakkan kaki ke tanah, berarti akan memberikan sebuah gaya dorong

terhadap tanah tersebut. Gaya yang diberikan kepada tanah ini merupakan gaya

aksi. Kemudian sebagai respon dari gaya aksi yang diberikan, maka tanah

memberikan gaya dorong ke kaki kita yang membuat kaki bisa terangkat. Gaya

dorong yang diberikan tanah ini adalah gaya reaksi. Proses ini berlangsung

secara terus menerus sehingga membuat kita dapat berjalan di atas tanah.

2. Pada peristiwa peluncuran roket, gas panas yang dipancarkan dari pembakaran

dan pancaran ini menyebabkan timbulnya gaya reaksi pada roket yaitu gaya yang

mengangkat serta mempercepat roket meluncur.Kejadian ini merupakan gambaran

hukum ketiga Newton.

3.Pada saat telapak tangan dapat mendorong ujung meja.Bentuk telapak tangan

akan menjadi berubah, hal ini membuktikan bahwa terdapat gaya aksi-reaksi

pada meja dan tangan. Dorongan tangan dapat memberikan gaya aksi kepada

meja yang menyebabkan meja bergerak,sedangkan meja memberikan gaya reaksi

109
pada telapak tangan yang menyebabkan telapak tangan berubah bentuk

teksturnya.

4. Pendayung yang menggerakkan kapal atau perahu juga memanfaatkan Hukum III

Newton. Pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke

belakang. Gaya ke belakang pada air itu menghasilkan gaya yang sama tetapi

berlawanan. Gaya ini menggerakkan perahu ke depan. Ada keuntungan tambahan

yang diperoleh karena dayung itu merupakan pengungkit; tarikan pendek oleh

pendayung menghasilkan gerak yang lebih panjang pada ujung lain dayung

tersebut.

5. Pernahkah kalian meniup balon dan kemudian melepaskannya tanpa mengikat

mulutnya? Ketika kalian meniup balok dan melepaskan tanpa mengikat mulutnya,

balon tersebut akan melesat terbang. Pada saat balon melesat, udara di dalam

balon keluar dan mendorong udara di luar balon. Akibat dorongan udara dari

dalam balon (gaya aksi), udara di luar balon memberikan dorongan ke balon (gaya

reaksi). Dorongan yang diberikan udara di luar balon berlawanan dengan

dorongan udara dari dalam balon. Akibat dari dorongan udara di luar balon ini,

balon dapat melesat terbang.

6. Dalam mengangkat beban, atlet angkat besi juga menerapkan hukum III Newton.

Gaya yang dikeluarkan atlet untuk mengangkat beban ke atas menyebabkan

timbulnya gaya ke bawah. Gaya ke bawah tersebut diteruskan ke lantai melalui

tubuh atlet. Lantai yang mendapatkan gaya tekan, membalas dengan menekan ke

atas dengan gaya yang besarnya sama. Seandainya lantai memberikan gaya ke

atas lebih kecil daripada gaya yang diterimanya, maka si atlet akan terperosok

melalui lantai tersebut. Jika lantai memberikan gaya yang lebih besar daripada

gaya yang diterimanya, maka atlet tersebut akan terangkat ke udara.

7. Pernahkah kalian memperhatikan tank yang sedang menembak? Pada saat

menembakkan peluru, tank mendorong peluru ke depan (aksi). Sebagai reaksi,

110
peluru mendorong tank ke belakang sehingga tank terdorong ke belakang. Gaya

aksi-reaksi inilah yang menyebabkan tank terlihat tersentak ke belakang sesaat

setelah memuntahkan peluru.

8. Ketika seorang anak sedang menarik seutas tali yang diikatkan pada sebatang

pohon besar. Pada kejadian ini, ada dua gaya yang berlawanan, yaitu gaya tarik

oleh anak terhadap pohon yang disebut gaya aksi, sedangkan pohon

mempertahankan anak dengan gaya yang sama disebut gaya reaksi. Semakin besar

gaya aksi yang

Dikenakan erhadap pohon,semakin besar gaya reaksi yang diberikan pohon

9. Gaya aksi reaksi juga bekerja pada sebuah buku yang diletakkan di atas meja.

Buku ditarik Bumi (w) vertikal ke bawah, yang besarnya seberat buku. Meja

memberikan gaya dorong (N) kepada buku yang sama besar dengang gaya

gravitasi Bumi (w) sehingga jumlah kedua gaya yang bekerja pada buku sama

dengan nol. Agar tidak salah persepsi, kedua gaya tersebut bukan pasangan

aksi-reaksi karena tidak bekerja pada benda yang berbeda. Pada gambar di

buku di atas meja di atas, buku menekan meja sehingga memberikan gaya aksi

(F) yang arahnya ke bawah. Sebagai reaksinya, meja menekan buku yang

arahnya ke atas sehingga memberikan gaya reaksi (F’). Kedua gaya ini besarnya

sama dan berlawanan arah, serta bekerja pada dua benda yang berbeda. Oleh

karena itu, pasangan gaya ini merupakan pasangan aksi reaksi F = -F’.

111
10.Mesin turbo pesawat memberikan gaya aksi melalui gas buang ke bagian belakang.

Sebaliknya, semburan gas buang pesawat menghasilkan gaya reaksi yang

menyebabkan pesawat terdorong ke depan karena massa gas buang sangat kecil.

Gas tersebut menyembur ke belakang dengan kecepatan tinggi. Gaya aksi dari

mesin turbo pesawat sama besarnya dengan gaya reaksi dari semburan gas,

tetapi arahnya berlawanan.

11.Pada saat memukul paku pada kayu menggunakan martil/palu juga timbul gaya aksi

reaksi. Palu yang kita pukulkan pada paku memberikan gaya aksi pada paku

sehingga paku dapat menancap pada kayu. Sebaliknya, kayu memberikan gaya

reaksi lewat paku menuju palu sehingga tangan kita merasakan seolah palu hendak

terlempar.

12.Sayap burung mendorong udara ke belakang (aksi). Sebagai reaksinya, udara

mendorong sayap burung sehingga burung terbang ke depan.

13.Saat berenang, tangan kita mendorong air ke belakang (aksi) sehingga air

mendorong tubuh kita ke depan (reaksi).

14.Peluru mendorong senapan ke belakang (aksi) sehingga senapan mendorong peluru

ke depan (reaksi).

15.Bola basket yang dipantulkan ke tanah akan memantul kembali ke atas.

16.Seseorang yang duduk di atas kursi, berat badan orang tersebut mendorong kursi

ke bawah sedangkan kursi mendorong (menahan) badan ke atas.

112
17.Seseorang yang menggunakan sepatu roda atau Skate Board dan mendorong

tubunya ke dinding, maka dinding akan mendorong balik sebesar gaya dorong yang

dikeluarkan, sehingga orang tersebut bergerak menjauhi dinding.

Contoh

1.Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja

gaya-gaya seperti pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang bekerja pada

sistem tersebut yaitu:

□ w = berat buku.

□ N = gaya tekan normal meja terhadap buku.

□ N’= gaya tekan normal buku pada meja.

□ Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.

Tentukan pasangan gaya yang termasuk aksi reaksi!

Penyelesaian:

Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar,

berlawanan arah dan bekerja pada dua benda. Dari sifat di

atas dapat ditentukan dua pasangan aksi-reaksi yaitu:

□ w dengan Fg

□ N dengan N’

w dan N bukan aksi-reaksi karena bekerja pada satu benda (buku) tetapi hubungan

N = w merupakan hukum I Newton yaitu ΣF = 0.

2.Seekor ikan yang bergerak dengan siripnya juga terjadi gaya aksi reaksi. Tentukan

pasangan aksi-reaksi yang ada.

Penyelesaian:

Gaya aksi: gaya dorong yang diberikan sirip ikan kepada air.

Gaya reaksi: gaya dorong yang diberikan air kepada sirip ikan sehingga ikan dapat

bergerak.

113
3.Dua balok (m1 dan m2) yang bersentuhan mula-mula diam di atas lantai licin seperti

yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Jika m 1= 70 kg, m2= 30 kg dan pada

balok pertama dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka tentukanlah percepatan

masing-masing balok dan gaya kontak antarbalok tersebut.

Jawab

Diketahui:

m1 = 70 kg

m2 = 30 kg

F = 200 N

Ditanyakan: Percepatan dan gaya

kontak.

Keadaan benda 1 dan 2 saling

bersentuhan sehingga akan timbul

gaya kontak atau gaya aksi reaksi

berdasarkan Hukum III Newton.

Supaya lebih jelas, perhatikan

gambar disamping

114
F12 adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada balok 2).

Sedangkan F21 adalah gaya reaksi yang diberikan balok 2 kepada balok 1 (bekerja

pada balok 1). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama.

Untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak kita tinjau

persamaan gerak masing-masing balok menggunakan Hukum II Newton sebagai

berikut.

∎ Tinjau Balok 1

Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya

pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.

ΣFX = ma

F – F21 = m1a ............... Pers. (1)

∎ Tinjau Balok 2

ΣFX = ma

F12 = m2a ............... Pers. (2)

Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam

persamaan (1) sebagai berikut.

F – m2a = m1a

F = m1a + m2a

F = (m1 + m2)a

a = F/(m1 + m2) ............... Pers. (3)


Dengan memasukkan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka
kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya kontak
antara balok 1 dan 2, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam
persamaan (2) sebagai berikut.
F12 = m2a

F12 = (30) (2)

115
F12 = 60 N

Dengan demikian, besar gaya kontak antarbalok adalah 60 N.

4. Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring licin dengan sudut

kemiringan 37°. Massa balok A 40 kg dan massa balok B 20 kg. Kemudian balok A

didorong dengan gaya F sebesar 480 N seperti yang diperlihatkan pada gambar di

bawah ini. Tentukan besar percepatan gerak kedua balok dan juga gaya kontak

antara balok A dan balok B.

Diketahui:
mA = 40 kg
mB = 20 kg
F = 480 N
θ = 37°
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Perhatikan gambar di bawah ini.

FAB adalah gaya aksi yang diberikan balok A kepada balok B, sedangkan F BA adalah

gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A. Kedua gaya tersebut merupakan

gaya kontak yang besarnya sama.

116
Lalu untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak, kita

tinjau persamaan gerak masing-masing balok menggunakan Hukum II Newton sebagai

berikut.

∎ Tinjau Balok A

Karena bidang miring licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga

resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.

ΣFX = ma

F – wA sin θ – FBA = mAa

F – mAg sin θ – FBA = mAa ............... Pers. (1)

∎ Tinjau Balok B

ΣFX = ma

FAB – wA sin θ = mBa

FAB – mBg sin θ = mBa

FAB = mBa + mBg sin θ ............... Pers. (2)

Karena FAB = FBA, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam

persamaan (1) sebagai berikut.

F – mAg sin θ – (mBa + mBg sin θ) = mAa

F – mAg sin θ – mBa – mBg sin θ = mAa

F – mAg sin θ – mBg sin θ = mAa + mBa

F – g sin θ(mA + mB) = (mA + mB)a

a = [F – g sin θ(mA + mB)]/(mA + mB)

a = [F/(mA + mB)] – g sin θ ............... Pers. (3)

Dengan mensubtitusikan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan


(3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = [480/(40 + 20)] – (10) sin 37°
a = (480/60) – (10)(0,6)
a = 8 – 6
a = 2 m/s2

117
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya kontak

antara balok A dan B,subtitusikan nilai percepatan yang diperoleh ke dalam

persamaan (2) sebagai berikut.

FAB = mBa + mBg sin θ

FAB = (20)(2) + (20)(10)(sin sin 37°)

FAB = 40 + (200)(0,6)

FAB = 40 + 120

FAB = 160 N

Dengan demikian, besar gaya kontak antara balok A dan balok B adalah 160 N.

10. Perhatikan gambar berikut

Penyelesaian

118
1. Pengertian Gaya

Dalam kehidupan sehari-hari,tiap orang sebenarnya punya konsep dasar tentang

gaya.Misalnya pada waktu menarik atau mendorong suatu benda atau menendang

bola,mengerjakan suatu gaya pada benda itu.

Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda, gaya dapat mengubah bentuk

suatu benda serta gaya juga dapat mengubah ukuran suatu benda dengan syarat

gaya yang diberikan cukup besar.

Gaya menyebabkan percepatan. Arah gaya searah dengan arah percepatan. Dari

sini dapat disimpulkan bahwa gaya adalah besaran yang mempunyai besar dan

arah. Ini berarti, gaya dapat digolongkan sebagai sebuah vektor.

Satuan gaya adalah Newton, satu Newton adalah besarnya gaya yang diperlukan

untuk menimbulkan percepatan 1 m.s-2 pada benda bermassa 1 kg. Disamping

Newton, satuan gaya sering ditulis juga dalam bentuk kgms-2.1 Newton = 1 kg

m/s2 Dalam sistern satuan lain seperti cgs, satuan gaya dinyatakan dalam 1 dyne

1 dyne = 1 gr cm/s2.

Gambar 1 Gaya satu Newton

Hubungan antara dyne dan Newton adalah:


1 Newton = 105 dyne
11. Macam – macam gaya
Gaya adalah segala bentuk interaksi yang dapat menyebabkan objek massa berubah

dalam gerakan. Dilihat oleh nilai dan arah, gaya adalah kuantitas vektor fisik

119
karena gaya memiliki nilai dan arah. Diukur berdasarkan jenisnya, gaya terkandung

dalam jumlah yang diturunkan, karena nilainya tidak diperoleh dari pengukuran

langsung, tetapi dari korelasi dengan variabel utama yang bersangkutan.

Saat memanipulasi objek, gaya dapat mengubah posisi objek ini, gerakannya, atau

bentuk objek. Untuk menciptakan gaya, Anda harus melakukan lebih banyak usaha,

semakin banyak kekuatan yang ingin Anda kumpulkan.

Ciri Ciri Gaya

 Kekuatan dapat mengubah posisi benda.

 Kekuatan dapat mengubah gerakan benda baik ke arah gerakan atau dalam

kecepatan gerakan.

 Gaya dapat mengubah bentuk benda.

a. Gaya berat benda


Gaya berat (W) adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda.

Gaya berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan,

apakah dibidang horizontal, vertical ataupun bidang miring

W=mg
b. Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua
prmukaan yang bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh.

c. Gaya Gesek

Gaya gesek termasuk gaya normal gaya ini muncul jika permukaan dua benda

bersentuhan secara lansung secara fisik. Arah gesekan searah dengan

120
permukaan bidang sentuh dan berlawanan dengan arah kecendrungan gerak.

Gaya gesek ada dua macam yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek statis.

Bila bidang sentuh tidak licin, maka gaya kontak mempunyai komponen

sepanjang bidang sentuh yang disebut gaya gesekan statik, dan gaya gesekan

untuk benda dalam keadaan bergerak disebut gaya gesekan kinetik. Arah gaya

gesekan ini selalu sepanjang bidang sentuh dan berusaha melawan gerak

relatif bidang sentuhnya.

Besar gaya gesek statik mempunyai batas maksimum, nilai maksimumnya

sebanding dengan gaya normal N dan konstanta perbandingan = μs disebut

koefisien gesekan statik fsmax = μs N.

A rah vektor gaya gesek

d. Gaya tegang tali

Gaya tegangan tali disebut juga tegangan tali adalah gaya yang bekerja pada

ujung-ujung tali karena tali itu tegang. Jika tali dianggap ringan maka gaya

tegangan tali pada kedua ujung tali yang sama dianggap sama besarnya.

e.Gaya Gravitasi

Pada tahun 1687, Newton mempublikasikan hasil penelitiannya tentang hukum gravitasi

yang berjudul Mathematical Principles of Natural Philosophy. Hukum Newton ini

menjelaskan bahwa:“setiap partikel di alam saling tarik menarik dengan partikel lain

yang besarnya sebanding dengan perkalian massa kedua partikel dan berbanding terbalik

terhadap kuadrat jarak kedua partikel”.

121
Jika dua objek bermassa m1m1 dan m2m2 terpisah sejauh rr maka besar rumus gaya
m1 m2
gravitasi adalah: Fg = G
r2
dengan G adalah konstanta universal gravitasi. Besar G adalah G=6,674×10−11N.m2/kg2

Nilai G pertama kali ditemukan pada akhir abad ke sembilan belas berdasarkan

eksperimen yang dilakukan oleh Sir Henry Cavendish (1731-1810) pada tahun 1798.

Hukum Newton tentang gravitasi tidak pernah dinyatakan oleh Newton dalam bentuk

persamaan (1) dan Newton tidak pernah menyebutkan konstanta G.

Jika benda kecil bermassa m berada di permukaan Planet bermassa M maka gaya yang
mM
dialami oleh benda adalah sebesar Fg = G
R2

dengan RR adalah jari-jari planet. Besar FgFg sering disebut sebaga berat, sehingga

besar Fg=mg,diamana g adalah percepatan atau medan gravitasi. Berdasarkan


mM
Fg = G persamaan maka rumus percepatan gravitasi di permukaan suatu planet
R2
M
dapat dihitung. g = G
R2
1. Benda A dan B masing-masing bermassa 1 kg dan 9 kg berada di ruang hampa dan terpisah

sejauh 8 meter. Benda C berada di antara A dan B. Tentukan jarak A dan C jika resultan

gaya di C sama dengan nol.

Penyelesaian:

122
Anggap jarak A ke C adalah x meter sehingga jarak B ke C adalah (8−x)(8−x) meter.

Massa C ditarik oleh massa B dan C. Resultan gaya di C

adalah FC=FCA−FCB=0FC=FCA−FCB=0, sehingga:

FCA Gmcm Ax21x21x4x=FCB=GmcmB (8−x)2=9(8−x) 2=38−x=8=2 meter

FCA=FCBGmcmAx2=GmcmB (8−x) 21x2=9(8−x)21x=38−x4x=8x=2 meter

Jadi jarak A ke C adalah 2 meter.

Besar gaya gravitasi antar dua benda bermassa berbanding terbalik terhadap;
a. Massa kedua benda

b. Jarak kedua benda

c. Kuadrat massa kedua benda

d. Kuadrat jarak kedua benda

e. Massa dan jarak kedua benda

6. Inersia (Kelembaman)

Inersia adalah kecenderungan suatu benda untuk tetap diam atau tetap bergerak

lurus dengan kecepatan tetap. (bergerak lurus beraturan) Hukum Newton I sering

disebut Hukum Inersia karena hukum Newton I ini menyatakan bahwa suatu benda

cenderung tetap diam atau tetap bergerak dengan kecepatan tetap, asalkan tidak

ada gaya yang rnengganggunya.

Hukum Newton I hanya berlaku pada suatu kerangka acuan yang disebut kerangka

inersia. Kerangka inersia didefinisikan sebagai suatu kerangka acuan yang tidak

dipercepat. Kerangka inersia ini dapat berupa kerangka diam atau kerangka yang

bergerak beraturan dengan kecepatan tetap. Semua hukum Fisika yang berlaku

dalam suatu kerangka inersia berlaku gaya pada kerangka inersia yang lain.

7. Massa

Dua benda berukuran sama dalam keadaan diam. Yang satu terbuat Besi dan yang

lain dari kayu. Jika kita ingin menggerakkan benda ini, kita membutuhkan gaya yang

lebih besar untuk besi dibandingkan kayu.

123
Dua benda yg berbeda jenis

Hal ini disebabkan besi mempunyai inersia (kecenderungan untuk tetap diam) yang

besar dibandingkan kayu. Dengan kata lain besi lebih sulit digerakkan

dibandingkan kayu. Semakin besar inersia menggerakkan benda yang lebih besar

inersianya dibutuhkan gaya yang lebih besar suatu benda semakin cenderung

benda ini ingin mempertahankan posisi diamnya, akibatnya untuk. (Catatan:

pengertian inersia sebenarnya bukan untuk benda yang diam saja, tapi juga untuk

benda yang bergerak dengan kecepatan tetap). Massa inersia (atau lebih dikenal

dengan massa) didefinisikan sebagai ukuran inersia.Massa suatu benda

menunjukkan berapa besar kecenderungan suatu benda untuk tetap diam atau

bergerak lurus beraturan. Satuan massa dalam SI adalah kg. Dari definisi massa

dapat dikatakan bahwa lebih sulit mempercepat benda yang bermassa besar di

bandingkan benda yang bermassa kecil.Dengan gaya yang sama mampu

mempercepat benda yang massanya 6 kg dua kali lebih besar dibandingkan dengan

benda yang massanya 3 kg.

Massa suatu benda dapat ditentukan dengan membandingkan percepatan yang

dihasilkan oleh suatu gaya pada benda dihasilkan oleh suatu gaya pada benda -

benda

124
yang berbeda, Anggap suatu gaya bekerja pada suatu benda (kita anggap

massanya m1). Percepatan yang dihasilkan adalah a1 . Anggap gaya yang sama

bekerja pada benda lain (yang massanya kita anggap m 2) dan percepatan yang

dihasilkan adalah a2. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa perbandingan kedua

massa merupakan perbandingan terbalik dari besarnya percepatan kedua benda.

Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak

adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga buah

hukumnya yang dikenal dengan Hukum Newton I,Newton II, Hukum Newton III

Hubungan antara dyne dan Newton adalah:


a. Newton = 105 dyne
8. Gaya Gravitasi

Gravitasi ini punya pengertian sebagai suatu gaya magnet yang tarik menarik

dimana asalnya ada di dalam inti bumi. Gaya gravitasi ada di massa suatu objek

dan selalu menarik objek yang di rasa punya massa.

125
Gravitasi di matahari membuat seluruh benda-benda di lagit berada di orbit

masing-masing untuk mengitari matahari. Menurut NASA, gravitasi itu kekuatan

untuk plante dan benda lain, karena gaya gravitasi ini semuanya membuat

matahari sebagai orbitnya.Akibat dari gravitasi, semua benda punya berat dan

jatuh ke tanah,Fakta Menarik Tentang Gaya Gravitasi.

Berdasarkan penelusuran, ternyata banyak fakta menarik tentang gaya gravitasi


yang beberapa faktanya di kemukakan Einstein,antara lain:
1. Gravitasi
Menurut Albert Einstein, gravitasi ini adalah konsekuensi dari sesuatu yang lain
daripada kekuatan di dalam bumi. Teori yang di kemukakan tentang ruang waktu
sebenernya dibengkokkan oleh benda-benda besar seperti planet dan
matahari.Fenomena mendistorsi jalur objek lewat ruang dan waktu menciptakan efek
yang di lihat dan dirasakan sebagai gravitasi.
2. Benda-benda besar bisa membuat gelombang gravitasi
Dalam teori Einstein menggambarkan bagaimana benda-benda besar dapat mengubah
ruang dan waktu. Ketika mereka bergerak, harus menciptakan riak-riak di jalinan
ruang angkasa. Walau murni sebuah teoritis, tapi selama beberapa dekade ini,
dapat mendeteksi gelombang dalam beberapa tahun terakhir.
3. Nilai Gravitasi di setiap belahan bumi sangat bervariasi
Hal ini karena permukaan bumi tidaklah sempurna, jadi tak semuanya tempat di bumi
ini nilai gravitasinya 9,8 m/s2.Komposisinya pun berbeda di setiap tempat di bumi
ini. Gravitasi bisa membelokkan cahaya, Einstein juga menjelaskan kalau gravitasi

126
merupakan hasil dari benda-benda besar yang mendistorsi struktur ruang dan
waktu.
5. Beberapa bakteri tumbuh lebih baik di gravitasi mikro
Di pesawat ulang-alik NASA ada bakteri yang bertingkah sangatlah berbeda di
banding bakteri yang hidup di bumi ini. bakteri ini saling menempel dalam bentuk
yang tak pernah di lihat sekalipun. Dengan memahami perilaku bakteri ini, bisa
membantu astronot dari biofilm bakteri berbahaya saat penerbangan ruang angkasa
dalam jangka yang panjang.

Manfaat Gaya Gravitasi


1.Semua yang ada di dunia ini
pasti punya manfaatnya bagi
kehidupan,Sama halnya dengan
Gravitasi yang selama ini
menyelimuti bum ,Menjaga
kestabilan segala kehidupan di
Bumi

Dengan adanya gravitasi,


semuanya akan jadi lebih stabil
dan semua kehidupan akan
berjalan dengan semestinya.
Bayangkan kalau kehidupan di
bumi tanpa gravitasi, wah, mungkin akan terjadi kekacauan dan kehidupan di bumi
ini akan hilang.
2.Membuat segala sesuatu benda yang ada di bumi ini tetap pada tempatnya

Bayangkan kalau kehidupan di bumi tanpa gravitasi,mungkin semua barang-barang

sudah terbang melayang-layang di angkasa.Pastinya akan jadi sangat merepotkan

3.Membuat segala benda jadi punya berat

Dengan adanya gravitasi membuat segala benda jadi punya berat dan tidak

melayang-layang.

4.Prinsip dasar di ilmu penerbangan

Ilmu penerbangan dan semua yang berkaitan dengan penerbangan selalu dibuat dengan

cara menghitung gaya gravitasi dengan daya dimana agar pesawat dapat melayang.

127
5.Sumber energi

Secara tak sadar, si gravitasi ini di jadikan sumber energi,Bagaimana tidak?

Bayangkan jika aliran dari sungai atau waduk di jadikan sebagai pembangkit listrik

tenaga air yang pada dasarnya butuh gaya gravitasi bumi di dalam menggerakkan

kincir airnya, air yang mengalir juga karena gravitasi bumi.

9.Percepatan Gravitasi
Percepatan gravitasi disebut juga Kuat medan gravitasi,Percepatan gravitasi merupakan
percepatan suatu benda akibat gaya gravitasi,gaya gravitasi bumi tidak lain merupakan berat
benda yaitu besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda.Apabila masa bumi M dengan
jari – jari R maka besarnya gaya gravitasi bumi pada benda yang bermassa m dapat
dirumuskan:
Mm
F = G karena w = F dan w = mg maka:
R2
Mm M
mg = G 2 , maka g = G 2
R R

Dengan: M = massa benda 1 (kg)

R = Jari – jari bumi (meter)

G = Konstanta gravitasi (6,67 x 10 -11 Nm2kg-2)

a. Percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu

Apabila suatu benda berada pada ketinggian tertentu dari permukaan bumi maka

percepatan gravitasinya dapat ditentukan sebagai berikut:

h r

MB

128
M
Dari gambar diatas maka: g = G
r2
MB
g = G
( R  h) 2

Keterangan: G = Percepatan gravitasi (ms-2)


MB = Massa Bumi (kg)
R = Jari – jari Bumi (meter)

b. Percepatan gravitasi pada kedalaman tertentu


Apabila suatu benda berada pada kedaalaman tertentu (d) dari permukaan bumi maka

percepatan gravitasinya dapat ditentukan sebagai beriku:

(R-d)

Misalkan massa jenis rata – rata bumi adalah ρ maka massa bumi yang badian

dalamnya dapat di gunakan sebagai berikut:M = V.ρ

M =4/3 π(R – d)3.ρ,maka percepatan gravitasi pada kedalaman d adalah:


4
a ( R  d ) 3 .
g = G3
(R  d ) 2

3( R  d ) 
= G
4

Contoh soal
1. Diketahui percepatan gravitasi di sebuah tempat pada permukaan bumi sebesar 10
m/s2. Jika R adalah jari-jari bumi, tentukan percepatan gravitasi bumi pada tempat
yang berjarak 2R dari pusat bumi!
r1 = R
r2 = 2R
g1 = 10 m/s2

129
g2 = …………..?
Rumus percepatan gravitasi:

2. Diketahui percepatan gravitasi di sebuah tempat pada permukaan bumi sebesar 10

m/s2. Jika R adalah jari-jari bumi, tentukan percepatan gravitasi bumi pada tempat

yang berjarak 0,5 R dari permukaan bumi!

Diketahui

r1 = R

r2 = (R + 0,5 R) = 1,5 R

g1 = 10 m/s2

g2 = ………………

Dengan rumus yang sama dengan soal nomor 1

Dari data soal

3. Titik C berada di antara dua buah planet seperti berikut!

130
Planet A memiliki massa 16 M dan planet B memiliki massa 25 M. Tentukan letak titik
C dari planet A agar pengaruh medan grafitasi kedua planet sebesar nol!
Agar nol, maka pengaruh gravitasi dari planet A dan dari planet B sama besar dan
berlawanan arah.

gA = gB

Masukkan nilai m masing-masing

Akarkan kiri, akarkan kanan kemudian kalikan silang

4. Bumi mengalami percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2. Berapa nilai percepatan

gravitasi pada ketinggian R dari permukaan bumi? (R = jari-jari bumi)

Diketahui

h = R

g = 9.8 m/s2

Jawaban

g’ = G M/(R+h)2

g’ = G M/(2R) 2

g’ = g/4

g’ = 2.45 m/s2

5. Terdapat planet P serta Q dengan perbandingan masa yaitu 2 : 3. Sedangkan untuk

jari-jaringa berbanding 1:4. Jika diketahui berat planet P merupaka w, berapa berat

benda pada planet B?

131
Diketahui

mP = 2

mQ = 3

RP = 1

RQ =4

M = m

WP = m

Penyelesaian

w = GMm/r2

wA = G mA m/rA2

wA = 2Gm/12

m =w/2G

wB = G mB m/rB2

wB = G3m/42

wB = 3Gm/16

wB = (3G/16) (w/2G)

wB = 3w/32

Dari perhitungan di atas dihasilkan bahwa berat benda B pada jarak R adalah 3w/32.

6. Diketahui ada 2 planet dengan massa yang berbeda yaitu 4×1020 kg dan 2×1020 kg.
Kedua planet ini memiliki jarak 2×105 km. Berata besar gaya gravitasi antara dua
planet?
Diketahui
m1 = 2 x 1020 kg
m2 = 4 x 1020 kg
r = 2 x 105 km = 2 x 108 m
F = G m1.m2r2
F = 6,672.10-11 2.1020 x 4.1020(2.108)2
F = 1,33.1014 N

132
c. Variasi Nilai Percepatan Gravitasi Bumi

Nilai percepatan gravitasi Bumi berbeda pada lokasi yang berbeda di permukaan

Bumi. Variasi terjadi akibat perbedaan derajat lintang, ketinggian atau kedalam, dan

geologi serta topografi lokal. Selain itu, percepatan sentrifugal yang diakibatkan oleh

gerak rotasi Bumi biasanya sudah diperhitungkan dalam nilai percepatan gravitasi

Bumi.

Kaum Bumi datar mengklaim bahwa sains mengatakan percepatan gravitasi Bumi selalu

konstan 9,8 m/s² dimana pun di Bumi dan mereka menggunakan ‘kejanggalan’ tersebut

133
sebagai ‘bukti’ Bumi tidak bulat dan tidak berotasi. Percepatan gravitasi Bumi

memang berbeda pada lokasi yang berbeda.

Angka 9,8 m/s² hanyalah pembulatan dari rentang nilai percepatan gravitasi Bumi

yang berlaku di seluruh permukaan Bumi, dan nilainya cukup dekat untuk banyak

keperluan. Nilai yang sebenarnya berbeda sekitar 0,5%. Objek di kutub akan lebih

berat sekitar 0,5% daripada di khatulistiwa.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi gravitasi Bumi:

 Derajat lintang. Garis khatulistiwa lebih jauh daripada pusat Bumi daripada daerah

kutub. Daerah khatulistiwa juga memiliki percepatan sentrifugal terbesar akibat

rotasi Bumi.

 Ketinggian/kedalaman. Semakin tinggi, semakin rendah gravitasi karena lebih jauh

dari pusat Bumi. Semakin dalam ke pusat Bumi, gravitasi lebih lemah karena massa

yang ada di atas kita akan menarik kita ke atas, bukan ke bawah.

 Topografi & geologi lokal. Jika bagian Bumi yang dekat pengamat memiliki densitas

lebih tinggi, maka akan menyebabkan gravitasi yang lebih besar terhadap pengamat.

Membawa timbangan ke lokasi yang lain tidak akan menghasilkan angka massa yang

akurat, dan akan membutuhkan kalibrasi.

Kaum Bumi datar membuat hipotesis yang benar bahwa jika Bumi berotasi, maka akan

ada percepatan sentrifugal yang melawan percepatan gravitasi, dan seharusnya

percepatan yang dirasakan akan berbeda. Namun mereka tidak mendapatkan fakta

yang benar. Percepatan gravitasi itu memang variasi sesuai derajat lintang. Dan

semua konsisten dengan Bumi bulat.

134
BAB V
Gerak Melingkar

5.1. Pengertian Gerak Melingkar Beraturan

Pengertian akan konsep Gerak Melingkar Beraturan serupa dengan konsep Gerak lurus

beraturan (GLB). Sebagaimana Quipperian ketahui, gerak lurus beraturan adalah

gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus dengan kelajuan tetap. Pada

GLB, baik besar kecepatan(kelajuan)maupun arah kecepatan adalah tetap.

Sedangkan Gerak Melingkar beraturan didefiniskan sebagai gerak suatu benda

menempuh lintasan melingkar dengan kelajuan (atau besar

kecepatan) tetapartinya percepatan sudutnya nol. Jadi yang membedakan pada Gerak

Melingkar Beraturan adalah lintasannya berupa lingkaran.Gambar berikut merupakan

lintasan dari Gerak Melingkar Beraturan

v
Kecepatan Linier

v FS Fs as

Gaya Sentripetal

Dari gambar diatas merupakan lintasan dari Gerak Melingkar Beraturan

Pada gerak melingkar beraturan terdapat variabel-variabel penting yang perlu kita

pahami yaitu Periode (T), Frekuensi (f), kecepatan linier (v), kecepatan sudut (ω),

percepatan sudut (α), perpindahan sudut (θ), kecepatan sudut rata-rata. Periode

(T) adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu titik materi pada benda yang

berputar terhadap suatu poros tertentu untuk menempuh satu kali putaran (atau sati

kali melingkar). Frekuensi (f) adalah banyak putaran yang dapat dilakukan oleh suatu

titik materi pada benda yang berputar terhdap suatu poros tertentu dalam selang

135
waktu sekon. Antara periode dan frekuensi memiliki hubungan secara matematis yaitu
1 1
sebagai berikut: T = atau f 
f T

Kecepatan linier (v) adalah hasil bagi panjang lintasan linier yang ditempuh partikel

dengan selang waktu tempuhnya. Rumusan matematisnya adalah:


Panjang l int asan linier
Kelajuan =
selang waku tempuh

2r
V =
T

Sedangkan kecepatan sudut (ω) adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh partikel

dengan selang waktu tempuhnya. Rumusan matematisnya adalah sebagai

sudut pusat 2
berikut: Kecepatan sudut = atau V =
waktu tempuh T

Kecepatan linier memiliki hubungan matematis dengan kecepatan sudut yaitu sebagai

berikut: V = r. 

Perpindahan sudut (Δθ) adalah sudut yang disapu oleh sebuah garis radial mulai dari

posisi awal garis θoke posisi akhir garis θ. Tentu saja, Δθ = θ- θo. Arah

perpindahan sudut adalah sebagai berikut :

1. Δθ > 0 untuk putaran berlawanan arah jarum jam.

2. Δθ < 0 untuk putaran searah jarum jam.

Satuan SI untuk Δθ adalah rad.θ (rad) = 2π rad

Nilai konversi sudut yang ada pada perpindahan sudut adalah sbb:

1 putaran 3600 =2π rad.


180
1 rad = derajad = 57,30

136
B

θ A

Perpindahan sudut pada gerak melingkar beaturan

Dalam gerak melingkar, kecepatan sudut rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi

perpindahan sudut dengan selang waktu

Kecepatan sudut rata - rata = perpindahan sudut selang waktu


Perpindahan sudut
Kecepatan sudut rata – rata =
selang waktu

=   2 1

t t 2 t 1

Arah kecepatan sudut ω adalah sebagai berikut:

1. ω > 0 untuk putaran berlawanan arah jarum jam

2. ω < 0 untuk putaran searah jarum jam.

Satuan SI untuk ω adalah rad/s.

Percepatan

Di dalam suatu gerak melingkar beraturan (GMB), terdapat nilai suatu percepatan.

Percepatan tersebut selalu tegak lurus terhadap kecepatan liniernya dan mengarah ke

pusat lingkaran disebut dengan percepatan sentripetal. (Kata sentripetal berasal dari

kata Yunani, yang berarti mencari pusat). Untuk partikel yang melakukan gerak

melingkar beraturan (GMB), laju linier adalah konstan, tetapi partikel masih mengalami

percepatan sentripetal as yang dirumuskan sebagai berikut:

v2
as = atau as = ω2.r
r

Saat GMB melakukan percepatan sentripetal, akan dihasilkan juga suatu gaya

sentripetal. Rumus gaya sentripetal adalah sebagai berikut:

137
V

ω Fs

mv 2
Dari gambar diatas maka:Fs =  m 2 r
r
Fs = Gaya sentripetal

Beberapa gaya sentripetal yang terjadi pada tali adalah sebagai berikut: dilihat

posisinya, ada 4 posisi yang ada yaitu: titik A, titik B, titik C, dan titik D.

persamaan matematis pada titik-titik tersebut adalah sebagai berikut:

o T B

D T V

Wcos θ w A

a. Gerak melingkar vertikal dengan tali

Persamaan umum yang dapat dibentuk adalah:

T + W Cos θ = Fs

Kecepatan minimum yang dibutuhkan agar benda dapat mencapai titik B dari titik A

adalah: Vmin =√2gr

Kecepatan minimum yang dibutuhkan agar benda berputar satu lingkaran penuh

adalah:

Vmin =√5gr

138
i. Gerak melingkar vertikal di dalam bidang lingkaran :

o N B

D N N W

Wcos θ w A

Persamaan umum gerak melingkar vertikal di dalam bidang lingkaran yang dapat

dibentuk adalah : N + W Cos θ = Fs

Kecepatan minimum pada C agar benda tidak meninggalkan lintasan: Vmin =√2gr

Gerak melingkar vertikal di luar bidang lingkaran:

Dari gambar diatas dapat diperoleh persamaan:N – W sin θ =-Fs


Kecepatan minimum agar benda tidak meninggalkan lintasan adalah:Vmaks=√g.r
Contoh soal: Perpindahan sudut

1.Sebuah benda yang berputar mengalami perpindahan sudut sebesar ¼π rad

(besar sudut dalam derajat)yang dibentuk oleh putaran benda tersebut adalah

Pembahasan:
θ =¼π rad
360 0
1 rad = 2 maka ¼π rad = ¼
360 0
Π x 1rad =¼π 2 = 450

Jadi besar sudut yang dibentuk oleh putaran benda tersebut adalah 45 0

139
1. Sebuah benda melakukan 120 kali putaran selama 1 menit

Hitunglah:

a.frekuensi putaran benda tersebut

b.Periode putaran benda berturut - turut

a. n = 120

t = 1 menit = 60 detik
n 120
f = t  60  2 Hz

t 60 1
b. T =    0,5 detik
n 120 2

Jadi besar frekuensi dan Periode adalah 2 Hz dan 0,5 detik

3.Apabila Spedometer sebuah mobil menunjukkan angka 600 rpm,maka berapakah


kecepatan sudut putaran mesin mobil tersebut dalam satuan rads -1
2 1 2 1
ω = 600 rpm, karena 1 rpm = 60 rads maka 600 60  20 rads

Jadi besar kecepatan sudut putaran mesin mobil tersebut adalah 20 rads-1
Bagaimana Quipperian sudah mulai memahami tentang Gerak Melingkar Beraturan

(GMB)? Ternyata tidak sulit ya, apabila kita memahami konsep-konsep dasar serta

banyak berlatih latihan soal yang telah Quipper Blog berikan. Apabila Quipperian

ingin memahami konsep-konsep pelajaran lainnya serta ingin mematangkan keahlian

Gerak melingkar beraturan (GMB) merupakan jenis gerak yang mirip, namun tidak

sama dengan gerak lurus beraturan (GLB). Perbedaannya terdapat pada jenis

lintasannya. Pada GMB, lintasannya melingkar sesuai dengan namanya. Oleh karena

itu, GMB adalah gerak suatu benda menempuh lintasan melingkar dengan kelajuan

yang tetap. Besaran kecepatan/kelajuan linear adalah tetap, tetapi vektor (arah)

kecepatan linear berubah setiap saat atau tidak tetap.

140
V

arah as V

Fs arah

as Fs Fs as

Fs Fs

V as as arah

V V

Contoh kecepatan linier tetap dan vektornya berubah


(sumber: bagibagiilmufisika.wordpress.com)

Mengapa kecepatan/kelajuan linearnya tetap? Hal ini disebabkan oleh kecepatan

sudut yang juga tetap. Kecepatan sudut tetap, karena arah kecepatan sudut sama

dengan arah putaran partikel. Karena besar dan arahnya yang tetap, besaran vektor

yang tetap pada GMB adalah kecepatan sudut.

Bagaimana dengan percepatan sudut dan linier pada GMB? Perubahan kecepatan sudut

atau percepatan sudut adalah 0 karena kecepatan sudut tetap. Begitu pula dengan

percepatan linier, karena percepatan sudut 0 maka percepatan liniernya pun 0. Nah,

apakah tidak ada percepatan pada gerak melingkar beraturan? Tentu saja ada,

yaitu percepatan yang tegak lurus dengan lintasan (percepatan sentripetal) yang

mengakibatkan arah kecepatan linier berubah-ubah.

Nah, apakah tidak ada percepatan pada gerak melingkar beraturan? Tentu saja ada,

yaitu percepatan yang tegak lurus dengan lintasan atau biasa disebut dengan

percepatan sentripetal yang mengakibatkan arah kecepatan linear berubah-ubah.


2
Persamaan Percepatan as = V  2 .r
r

Keterangan:as = Percepatan sentripetal (ms-2)


V = Kecepatan Linier (ms-1)
R = Jari – jari lintasan (m)
 = Kecepatan sudut (rads-1)

141
Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan

linear/tangensial akan semakin besar pula nilai percepatan sentripetalnya. Pada

percepatan sentripetal, arah vektornya menuju pusat lingkaran, namun vektor

kecepatan linear arahnya lurus. Sedangkan, arah kecepatan sudut (ω) searah dengan

putaran benda. Arah percepatan sentripetal dengan kecepatan linear tidak sama

karena vektor percepatan dan kecepatan linear saling tegak lurus.

Begitu pula dengan arah percepatan sentripetal dan kecepatan sudut juga tidak

sama. Pada percepatan sentripetal, arahnya selalu menuju ke pusat lingkaran,

sedangkan pada kecepatan sudut sesuai dengan arah putaran benda.

Contoh Gerak melingkar Berubah Beraturan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali pemanfaatan gerak melingkar berubah

beraturan. Berikut beberapa contohnya:


2. Jarum pada jam analog,

2. Permainan roller coaster,

3. Roda kendaraan,

4. Permainan atau atraksi tong setan,

5. Baling-baling helikopter, kipas angin, kapal dll,

6. Turbin,

7. Diesel,

8. Angin topan atau angin puting beliung,

9. Pusaran air,

10. Permainan bianlala,

11. Rotasi bumi atau perputaran bumi pada porosnya,

12. Permainan komedi putar,

13. Permainan helikopter putar,

142
a.Gerak melingkar berubah beraturan dipercepat b.Gerak melingkar berubah beraturan diperlambat

Persamaan atau rumus GMBB bisa di lihat pada tabel berikut ini.

1 Percepatan Sentripetal

Selain percepatan sudut dan percepatan linear/tangensial, di dalam gerak melingkar

terdapat pula percepatan sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran.

143
Perhatikanlah gambar 1,mula-mula benda berputar dari titik A menuju titik B dengan

membentuk perubahan sudut sebesar Δɵ.Silahkan lihat gambar 2.

Besar busur AB (dari titik A ke titik B) dapat ditulis Δl, perhatikanlah gambar 3.

akan menggunakan pemahaman terkait perhitungan vektor yaitu besar perubahan

kecepatan sama dengan besar vektor kecepatan kedua (v2) dikurangi besar vektor

kecepatan pertama (v1).

144
Untuk mencari percepatan sesaat dimana Δt mendekati nol. Maka persamaan di atas
kita rubah bentuknya menjadi
V
ΔV = l
r
Untuk mencari percepatan sentripetal, maka
v
as =
t
v l v v2
as = = v =
r t t t

Keterangan:

as = Percepatan Sentripetal (ms-2)

V = Kecepatan linier atau tangensial (ms-1)

r = Jari – jari lingkaran (meter)

Percepatan Total

Percepatan total bisa diperoleh dengan cara melakukan penjumlahan secara vektor

antara percepatan linear dengan percepatan sentripetal. Perhatikanlah gambar gerak

melingkar di bawah ini.

V2 a

ar θ

r as

Arah percepatan linear yang menyinggung garis lintasan lingkaran akan selalu tegak

lurus dengan arah percepatan sentripetal yang selalu menuju arah pusat lingkaran.

Maka Selain itu juga bisa mencari arah percepatan total (a) terhadap arah radial

dengan persamaan berikut ini:

atot = at = a 2  a 2 s

aT
a= arc tan
as

145
2 Ciri-Ciri Gerak Melingkar Berubah Beraturan antara lain:

1. Lintasannya berbentuk atau bentuknya lingkaran.


2. Meskipun selang waktu atau Δtnya sama namun besar posisi sudutnya atau Δɵ
berbeda.
3. Arah dan besar kecepatan linear atau tangensialnya (v) berubah.
4. Arah dan besar kecepatan sudutnya atau ω berubah.
5. Arah percepatan linear atau tangensialnya (a) berubah namun besarnya tetap.
6. Arah dan besar percepatan sudutnya (α) tetap.
7. Arah percepatan sentripetal tetap (menuju pusat lingkaran) namun besarnya
berubah
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerakan dalam lintasan berbentuk lingkaran

dengan percepatan sudut tetap.

Beberapa lambang yang biasa ditemukan dalam Gerak Melingkar Beraturan antara lain:

f = frekuensi (HZ)
T = Periode (detik/sekon)
n = banyaknya putaran
t = Waktu (detik)
 = Kecepatan sudut (rad/sekon)
 = frekuensi anguler (rad/sekon)
V = Kecepatan linier (ms-1)
R = Jari – jari (meter,cm)
Π = 22/7 = 3,14
Frekuensi (f) dan periode (T) dalam GMB:
n t 1 1
f = , T = ,f = dan T =
t n T f

Sesuai dengan keterangan lambang – lambang di atas berarti:


Frekuensi = banyaknya putaran/waktu
Periode = waktu/banyaknya putaran
Rumus Kecepatan Sudut (ω)

Keterangan :
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)

146
T = periode (s)
π = 3,14 atau 22/7 atau tetap/tidak diganti angka
Hubungan Kecepatan Sudut dan Kecepatan Linear :

Keterangan :
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
v = Kecepatan linear (m/s)
r = jari-jari lintasan (m)
Percepatan dan Gaya Sentripetal :

Percepatan sentripetal merupakan percepatan benda menuju pusat lingkaran….adanya


percepatan ini menimbulkan gaya sentripetal.

Benda Yang Diputar Horizontal mempunyai kecepatan maksimum (vmaks) yang dibatasi
oleh tegangan tali maksimum (Tmaks) agar talinya tidak sampai putus.

147
3 AyunanKerucut (Konis)

Rumus-rumus dalam ayunan kerucut:

Kelajuan maksimum agar kendaraan membelok dengan baik

Sudut Kemiringan Jalan pada Belokan:

Penggunaan rumus diatas ketika yang diketahui atau yang ditanyakan adalah kecepatan

liniernya namun bila yang diketahui adalah kecepatan sudutnya maka bagian rumus

dibawah ini berubah menjadi:

148
pada pembahasan selanjutnya kecepatan yang dipakai adalah kecepatan linear bila

ada soal yang menggunakan kecepatan sudut cukup mengganti bagian yang ditampilkan

di atas,berikut gambar Gerak Melingkar Vertikal pada Seutas Tali

Perhatikan gaya2 yang bekerja pada bandul di setiap titiknya bila menuju pusat

lingkaran bernilai positif sedangkan yang menjauhi pusat bernilai negatif. pada setiap

titik tegangan tali (T) selalu menuju pusat lingkaran…sehingga harganya selalu ditulis

positif. Kemudian berat bandul di titik A berarah menjauhi pusat lingkaran sehingga

bernilai negatif, berat bandul di titik B tegak lurus dengan tali sehingga tidak

memengaruhi besarnya tegangan tali atau bernilai nol (0) dan titik C berat bandul

menuju pusat lingkaran sehingga bernilai positif dengan melihat pengaruh berat

benda pada titik sembarang misalnya titik P terlihat berat benda yang mempengaruhi

tegangan tali sesuai dengan perkalian berat bandul dengan nilai Cos sudut dengan

acuan titik A….penggabungan besarnya tegangan dan pengaruh berat bandul setara

dengan gaya sentripetal benda (Fs).

maka tegangan tali dapat kita cari dengan memindahkan pengaruh berat benda ke

ruas kanan

149
kedua rumus di atas sebenarnya sama persis….hanya terjadi peruraian rumus saja

terserah yang akan kalian hafal yang mana…bila sudah tahu prinsipnya sebenarnya

tidak harus dihafal. sedangkan rumus2 khusus di beberapa titik sebagai berikut :

Kecepatan minimum untuk

Gerak Melingkar Vertikal dalam Lingkaran

berbeda dengan gerak vertikal benda yang diikat dengan seutas tali……pada gerakan

ini benda bergerak di dalam lintasan lingkaran yang vertikal atau dapat juga tempat

berpijak bendalah yang berputar vertikal sementara benda tersebut berada di

sebelah dalamnya….seperti air dalam ember yang diikat tali…atau pilot pesawat yang

bermanuver membentuk lingkaran vertikal….atau seperti contoh gambar di atas (bola

dalam ember). dalam kondisi ini berlaku rumus umum :

kecepatan minimal agar saat di titik tertinggi benda tidak meninggalkan lintasan

150
Gerakan Melingkar Vertikal di Luar Lingkaran

contoh gerakan ini adalah ketika sebuah kendaraan melintasi jalan yang
gundukannya membentuk lingkaran,mengapa berat benda dikalikan dengan sin dan
bukannya cos karena terlihat dalam penguraian gaya berat pada gambar sehingga
rumus umumnya:

saat di puncak berlaku

4 Hubungan Roda – roda

151
 Jika roda-roda sama pusatnya maka kecepatan sudutnya sama dengan kecepatan

sudut yang sama maka dapat dicari kecepatan linier salah satu roda jika

kecepatan linier roda yang lainnya diketahui.

 Jika roda-roda sama lintasannya maka kecepatan liniernya sama dengan

kecepatan linier yang sama maka dapat dicari kecepatan sudut salah satu roda

jika kecepatan sudut roda yang lainnya diketahui.

Contoh Soal dan Pembahasan

1. Nyatakan dalam satuan radian:


a. 90o
b.270o
Pembahasan
360o = 2π radian
a. 90o
2 radian 
900 = 90 x  rad
360 0 2

b. 270o
2 radian3
2700=2700 x 0
rad
360 2
2.Konversikan ke dalam satuan rad/s:
a. 120 rpm
b. 60 rpm
Pembahasan
1 rpm = 1 putaran per menit
1 putaran adalah 2π radian atau
1 putaran adalah 360o
1 menit adalah 60 sekon
a. 120 rpm
1 putaran 2 rad
120 rpm =120x  120 x =4π rads-1
1menit 60 det ik
1 putaran 2 rad
b. 60 rpm =60 rpm = 60 x  120 x =2π rads-1
1menit 60 det ik

5.Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika
jari- jari putaran benda adalah 2 meter tentukan percepatan sentripetal gerak
benda tersebut!
Pembahasan
ω = 120 rpm = 4π rad/s

152
r = 2 meter
m = 1 kg
asp = …?
asp = V2/r = ω2 r
asp = (4π)2 (2) = 32π2 m/s2
6. Gaya sentripetal yang bekerja pada sebuah benda bermassa 1 kg yang sedang
bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan sebesar 2 m dan kecepatan
3 m/s adalah….?
Pembahasan
m = 1 kg
r = 2 meter
V = 3 m/s
Fsp = ….?
Fsp = m ( V2/r )
Fsp = (1)( 32/2 ) = 4,5 N
7. Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!

Jika jari jari roda pertama adalah 20 cm, jari-jari roda kedua adalah 10 cm dan
kecepatan sudut roda pertama adalah 50 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda
kedua!
Pembahasan
r1 = 20 cm
r2 = 10 cm
ω1 = 50 rad/s
ω2 = …?
Dua roda dengan hubungan seperti soal diatas akan memiliki kecepatan (v) yang sama

V1 = V 2
ω1r1ω1r1 = ω2r2
30x20 = ω210
1r1 30 x 20
10ω2 =   60rads 1
r2 10
8. Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!

153
Jika kecepatan roda pertama adalah 20 m/s jari-jari roda pertama dan kedua
masing-masing 20 cm dan 10 cm, tentukan kecepatan roda kedua!
Pembahasan
Kecepatan sudut untuk hubungan dua roda seperti soal adalah sama:
ω1= ω2
 1  2 20  2 20 x10 200
   , 2    10ms 1
r1 r2 20 10 20 20
9.Tiga buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!

Diketahui
r1 = 20 cm
r2 = 10 cm
r3 = 5 cm
Jika kecepatan sudut roda pertama adalah 100 rad/s, Tentukan kecepatan
sudut roda ketiga!
Pembahasan:

ω1= ω2 =100 rads-1

v1= v3

ω1r1 = ω3r3

100 x 20 =ω3.5,
100 x 20 2000
ω3=   400 rads 1
5 5

10.Sebuah partikel bergerak melingkar dengan kecepatan sudut sebesar 4 rad/s


selama 5 sekon. Tentukan besar sudut yang ditempuh partikel!
Pembahasan
Soal di atas tentang Gerak Melingkar Beraturan. Untuk mencari sudut tempuh
gunakan rumus:
θ = ωt
θ = (4)(5) = 20 radian.
11.Sebuah benda bergerak melingkar dengan percepatan sudut 2 rad/s 2. Jika mula-
mula benda diam, tentukan :
a. Kecepatan sudut benda setelah 5 sekon
b. Sudut tempuh setelah 5 sekon

154
Pembahasan
α = 2 rad/s2
ωo = 0
t = 5 sekon
a. ωt = ωo + αt

ωt = (0) + (2)(5) = 10 rad/s

b. θ = ωot + 1/2 αt2

θ = (0)(5) + 1/2 (2)(5)2

12. Sebuah mobil dengan massa 2 ton bergerak dengan kecepatan 20 m/s menempuh
lintasan dengan jari-jari 100 m.

Jika kecepatan gerak mobil 20 m/s tentukan gaya Normal yang dialami badan
mobil saat berada di puncak lintasan!
Pembahasan
Gaya-gaya saat mobil di puncak lintasan :

Hukum Newton Gerak Melingkar:


mv 2
ΣF =
r
mv 2
+ W – N =
r

mv 2
mg – N =
r

(2000 x 20) 2
2000 – N = =20000 – N = 8000
100

N = 20000 – 8000 = 12000 Newton

155
15. Sebuah benda bergerak melingkar dengan jari-jari lintasan 50 cm seperti gambar

berikut.

Jika massa benda 200 gram dan percepatan gravitasi 10 m/s 2, tentukan besar
tegangan tali ketika benda berada di titik titik tertinggi!
Pembahasan
mv 2
Untuk benda yang bergerak melingkar berlaku ΣF =
R
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada benda saat berada di titik tertinggi
(aturan: gaya yang ke arah pusat adalah positif, gaya yang berarah menjauhi
pusat adalah negatif)

mv 2
Sehingga didapat persamaan:+T+W =
R

mv 2 0,2 x10 2
T + mg= = T+ 0,2 x 10 = =
R 0,5

2 x10 1 x10 2 2 x10 x10 200


T+2 = = =  40
5 x10 1 5 5

T+2 = 40

T = 40 – 2

T = 38 Newton

156
15. Berdasarkan gambar berikut, tentukan kecepatan sudut roda kedua!

Pembahasan: Persamaan dasarnya V= ω.r


v1= ω1r1 dan v2 =ω2r2
v1 = v2
ω1r1 = ω2r2
120x20 = ω210
120x 20 2400
ω2 =   240 rads-1
10 10

5.2.HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI

Sebelum tahun 1686 orang sudah mendapatkan banyak sekali data tentang gerak

bulan dan gerak – gerak planet,namun mereka belum dapat menerangkan apa yang

menyebabkan gerakkan bulan dan planet – planet, dan pada tahun yang sama pula

Newton mengatakan bahawa gerakan bulan mengelilingi bumi disebabkan oleh pengaruh

suatu gaya.Apabila tidak ada gaya maka bulan akan bergerak lurus dengan kecepatan

yang tetap (Hukum Inersia).Gaya yang mempengaruhi gerak bulan yang disebut

dengan Gaya Gravitasi.Perhatikan gambar berikut

Bulan

Matahari Bumi

157
Menurut Newton gaya gravitasi tidak hanya mempengaruhi gerakan bulan saja
tetapi juga mempengaruhi gerakan planet – planet dan benda – benda di angkasa
lainnya.Selain itu juga gaya gravitasi berperan atas jatuhnya sebuah apel,Newton
mendapatkan ide gaya gravitasi, ketika kepalanya bertumbuk oleh sebuah apel yang
jatuh dari atas pohon.
Hukum Newton tentang gravitasi dapat disingkatkan sebagai berikut,”Tiap partikel
di alam semesta akan menarik partikel lain dengan gaya yang sebanding dengan
perkalian massa masing – masing partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak diantara sebuah partikel”.Jadi apabila m1 dan m2 massa kedua partikel dan r
adalah jarak diantara keduanya.
Perhatikan gambar berikut
m2
F
m1 F
r
mm
F~ 1 2 2
r
Gaya Gravitasi
Ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan di atas tidak mempunyai dimensi yang
sama, untuk menyamakan dimensi ke dua ruas dapat mengalikan ruas kanan dengan
Suatu konstanta yang berdimensi G
mm
F = G 12 2
r
Keterangan:
F = Gaya gravitasi (Newton)
G = Konstanta gravitasi (Nm2Kg-2) = 6,67 x 10-11 Nm2Kg-2
Contoh:Pada percobaan Cavendish gaya tarik ke dua macam bola sebagai berikut:
F =7,157x10-10 Newton dan massa bola sebesar m1 = 12,7 Kg dan massa bola kecil
m2 =9,85 gram = 9,85 x 10-3kg = 985 x 10-2x10-3 kg = 985 x 10-5 kg.
Hitunglah besar konstanta gravitasi jika jarak antara bola besar dan bola kecil
adalah 0,18 cm,maka untuk membuktikan nilai G = 6,67 x 10-11 Nm2Kg-2 adalah
sebagai berikut dengan menggunkan rumus:
Perhatikan gambar berikut
m
M r
θ

θ
M
m

158
Dari gambar diatas maka gunakan rumus Newton:
mm F .r 2 7,157 x10 10 (0,18) 2
F = G 1 2 2 atau G = = 3
= 6,673 x 10-11 Nm2Kg-2
r m1 m 2 9,85 x10 x 12,7
Untuk memahami betul pembuktian diatas silahkan menggunakan masing – masing nilai besaran
dan gunakan rumusnya.lakukan operasi matemaika dengan baik.

Aplikasi Hukum Gravitasi menghitung massa Bumi


Perhatikan gan=mbar berikut
Satelit
r m

m1 m2
Bumi F =G
r2
M

Gerakan Satelit
Dari gambar diatas apabila suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang
bermassa lebih besar yang dinamakan Satelit,misalkan bulan adalah satelit bumi dan
massa bumi 80 kali massa bulan.Sekarang banyak sekali satelit buatan diluncurkan
untuk keperluan komunikasi,Militer,Riset Teknologi, mata – mata dan lain-
lain.Kecepatan orbit satelit dapat dihitung sebagai berikut:anggap suatu satelit
adalah m bergerak dengan kecepatan v dalam orbit melingkar r,mengelilingi bumi
yang bermassa M.Gerakkan satelit ini dapat dilihat pada gambar diatas.Gaya yang
Mm
bekerja pada satelit hanya gaya gravitasi F = G 2 gaya ini yang menyebabkan
r
arah kecepatan satelit senantiasa berubah sehingga bentuk lintasannya berupa
lingkaran dengan menggunakan Hukum Newton II maka diperoleh kecepatan satelit.
Mm
F = G 2
r
Mm
m.a = G 2
r
2
v Mm
m 2= G
r r
GM
v2 =
r
GM GMR 2 go R 2 go
v = = = = R
Rh R Rh
2
Rh Rh

159
Rumus diatas dapat diperoleh juga dengan menggunakan konsep gaya
mv 2
sentrifugal. Gaya sentrifugal merupakan gaya fiktif.Gaya ini hanya
r
muncul ketika pengamanan dilakukan dalam sistem non inertial (sistem
yang dipercepat) pada sistem non inerial,sateli merasakan dua buah
gaya: gaya tarik gravitasi dan gaya sentrifugal yang besarnya sama
tapi arahnya berlawanan.
Fsentrifugal = Fgravitasi
mv2 Mm
= G
r r2
GM
V2 =
r
GM GM GM R 2 R2 go
V =  = 2 = go =R
R Rh R Rh Rh Rh
Soal – Soal.
Rh
1. Buktikan bahwa periode satelit adalah T= 2π
go
2. Jelaskan yang berkaitan dengan gerak melingkar dalam kehidupan sehari – hari dan
berikan contoh.
3. Sebuah benda massanya 100 gram di ikat dengan tali yang panjang 0,5 meter kemudian
diputar pada sebuah meja yang licin, sehingga dapat berputar beraturan dengan kelajuan
5 ms-1Berapakah besar tegangan talinya?
2
V
4. Buktikan: a. N2 = mg cos θ - m 2
R
b. VA = 5gR
c. G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2 d. g = 9,8 ms-2
5. Roda A dan Roda B saling bersinggungan sehingga bila A berputar maka B ikut berputar
juga jika jari – jari roda A,rA = 6 cm dan roda B,rB = 4 cm apabila frekuensi roda A
8 hz.Hitunglah kecepatan sudut roda A dan roda B

160
6. Perhatikan gambar berikut;

L θ

T cos θ T

T sin θ R

mg
Dari gambar diatas apabila panjang tali 0,5 meter,maka Hitunglah kecepatan linier
agar θ =300
7. Sebuah satelit bergerak melingkar pada ketinggian 600 km diatas permukaan
bumi,apabila percepatan gravitasi bumi di tempat adalah 8,19 ms -2.
Hitunglah periode satelit jika jari – jari bumi 6400 km.(lihat gambar)

Bumi

8. Buktikan M = 5,97 x 10 24 kg
9. Buktikan g = ms-2
10. Hitunglah massa matahari dengan menggunakan data bahwa Periode Bumi mengitari
matahari dengan periode revolusi bumi adalah 3,15 x 107 detik dan jarak dari matahari
adalah 1,50 x 1011meter.( G = 6,67 x 10-11Nm2kg-2)

161
BAB VI
DINAMIKA FLUIDA

6.1.Fluida Dinamis atau disebut juga Dinamika Fluida. Kalau dalam pokok
bahasan Fluida Statis mengenai fluida diam, maka dalam fluida dinamis
akan mempelajari fluida yang bergerak.
Fluida itu sendiri merupakan zat yang dapat mengalir (zat cair & gas).
Fluida secara umum bisa kita bedakan menjadi dua macam, yakni aliran
lurus alias laminar dan aliran turbulen. Aliran lurus bisa sebut sebagai
aliran mulus, karena setiap partikel fluida yang mengalir tidak saling
berpotongan. Salah satu contoh aliran laminar adalah naiknya asap dari
ujung rokok yang terbakar. Mula-mula asap naik secara teratur (mulus),
beberapa saat kemudian asap sudah tidak bergerak secara teratur lagi
tetapi berubah menjadi aliran turbulen. Aliran turbulen ditandai dengan
adanya lingkran-lingkaran kecil dan menyerupai pusaran dan kerap
disebut sebagai arus eddy. Contoh lain dari aliran turbulen adalah
pusaran air Aliran turbulen menyerap energi yang sangat besar
a. ciri-ciri umum lainnya dari aliran fluida.
1. Aliran fluida bisa berupa aliran tunak (steady) dan aliran tak tunak
(non-steady).Maksudnya aliran fluida dikatakan aliran tunak jika
kecepatan setiap partikel di suatu titik sesalu sama. Katakanlah
partikel fluida dengan kecepatan tertentu di titik B. Ketika partikel
fluida lainnya yang nyusul dari belakang melewati titik A, kecepatan
alirannya sama dengan partikel fluida yang bergerak mendahului
mereka. Hal ini terjadi apabila laju aliran fluida rendah. Contohnya
adalah aliran air yang mengalir dengan tenang. Lalu bagaimanakah
dengan aliran tak-tunak? aliran tak tunak berlawanan dengan aliran
tunak. Jadi kecepatan partikel fluida di suatu titik yang sama selalu
berubah.
2. Aliran fluida bisa berupa aliran termampatkan (compressible) dan aliran
tak-termapatkan (incompressible). Jika fluida yang mengalir mengalami
perubahan volume (atau massa jenis) ketika ditekan, maka aliran fluida
tersebut dikatakan tak termampatkan. Kebanyakan zat cari yang
mengalir bersifat tak-termampatkan.

162
3. Aliran fluidaa bisa berupa aliran berolak (rotational) dan aliran tak
bertolak (irrotational).
4. Aliran fluida bisa berupa aliran kental (viscous) dan aliran tak kental
(non-viscous).Kekentalan dalam fluida itu mirip seperti gesekan pada
benda padat.Makin kental fluida, gesekan antara partikel fluida makin
besar.Mengenai viskositas atau kekentalan akan kita kupas tuntas dalam
pokok bahasan tersendiri
6.2.PRINSIP DAN PERSAMAAN BERNOULLI
Prinsip bernoulli bahwa dengan kecepatan aliran fluida tinggi, tekanan

fluida tersebut menjadi rendah. Sebaliknya jika kecepatan aliran fluida

rendah,maka tekanannya menjadi tinggi Ketika sepeda motor bergerak

dengan cepat, maka kecepatan udara dari bagian depan dan samping

tubuh kita tinggi. Dengan demikian, tekanan udara menjadi rendah.

bagian belakang tubuh kita terhalangi bagian depan tubuh kita, sehingga

kecepatan udara dari belakang tubuhmu tidak berubah menjadi tinggi

(tetap di bagian belakang tubuhmu). Akibatnya tekanan udara, dimana

tepat di bagian belakang tubuh tekanan undara lebih besar maka udara

mendorong baju ke belakang sehingga baju kembung ke belakang.

Bagaimana dengan daun pintu rumah yang menutu sendiri ketika angin

bertiup kencang di luar rumah? udara yang ada di luar rumah bergerak

lebih cepat daripada udara yang ada di dalam rumah. Akibatnya, tekanan

udara di luar rumah labih kecil dari tekanan udara dalam rumah. Karena

ada perbedaan tekanan, dimana tekanan udara di dalam rumah lebih

besar, makan pintu didorong keluar. Dengan kata lain, daun pintu

bergerak dari tempat yang tekanan udaranya besar menuju tempat yang

tekanan udaranya kecil.

163
e. Hukum Bernoulli

Gambar6.1.Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan
energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa
jumlah tekanan (p),Energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial
per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang
suatu garis arus.Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi:
P1 + 1/2 ρ v12 + ρ g h1 = P2 + 1/2 ρ v22 + ρ g h2
Dengan:
P = tekanan air (Pa)
ρ = massa jenis fluida (kg m-3)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi (m s-2)
h = ketinggian air (m)
f. Persamaan Bernoulli
Sebelumnya membahas mengenai prinsip Bernoulli.
Bernoulli juga mengembangkan prinsipnya itu secara kuantitatif.Untuk
menurunkan persamaan Bernoulli, anggap aliran fluida tunak & laminar,
tak-termampatkan atau tidak ditekan, viskositas atau kekentalannya
juga kecil sehingga bisa diabaikan.Pada pembahasan mengenai Persamaan
Kontinuitas, bahwa laju alaira fluida juga dapat berubah-ubah tergantung
luas penampang tabung alir. Berdasarkan prinsip fluida juga dapat
berubah-ubah tergantung luas penampang tabung alir. Berdasarkan

164
prinsip Bernoulli yang dijelaskan di atas tekan fluida juga bisa berubah-
ubah tergantung laju aliran fluida tersebut. Selain itu, dalam
pembahasan mengenai tekan pada Fluida (fluida statis), kita juga belajar
bahwa tekanan fluida juga bisa berubah-ubah tergantung pada ketinggian
fluida tersebut. Hubungan penting antara tekanan, laju aliran dan
ketinggian aliran bisa kita peroleh dalam persamaan Bernoulli. Persamaan
bernoulli ini sangat penting karena bisa digunakan untuk menganalisis
penerbangan pesawat,pembangkit listrik tenaga air,sistem perpipaan
Aliran persamaan Bernoulli yang akan kita turnkan berlaku secara umum,
maka dianggap fluida mengalir melalui tabung alir dengan luas penampang
yang tidak sama dan ketinggiannya juga berbeda (lihat gambar di
bawah). Untuk menurunkan persamaan Bernoulli, kita terapkan teorema
usaha dan energi pada fluida dalam daerah tabung air (ingat kembali
pembahasan usaha dan energi).
Selanjutnya, kita akan memperhitungkan banyaknya fluida dan usaha yang
dilakukan untuk memindahkan fluida tersebut.
Warna buram dalam tabung alir pada gambar menunjukkan aliran fluida
sedangkan warna putih menunjukkan tidak ada fluida.
Fluida pada penampang 1 (bagian kiri) mengalir sejauh L 1 dan memaksa
fluida pada penampang 2 (bagian kanan) untuk berpindah sejauh L 2.
Karena luas penampang 2 di bagian kanan lebih kecil, maka laju aliran
fluida pada bagian kanan tabung alir lebih besar (Ingat persamaan
kontinuitas). Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan antara penampang
2 (bagian kanan tabung alir) dan penampang 1 (bagian kiri tabung alir) -
ingat prinsip Bernoulli. Fluida yang berbeda di sebelah kiri penampang 1
emberikan tekanan P1 pada fluida di sebelah kanannya dan melakukan
usaha sebesar:
W = Fs s = L
W1 = F1L1
F
Karena F = P.A.maka persamaan W1 = ρ1A1L1
A
Pada penampang 2 (bagian kanan tabung alir), usaha yang dilakukan
Pada Fluida adalah:
W1=p2A2L2

165
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya yang diberikan berlawanan
dengan arah gerak.
Jadi fluida melakukan usaha di sebelah kanan penampang 2.Di samping
itu, gaya gravitasi juga melakukan usaha pada fluida. Pada kasus di
atas, sejumlah massa fluida dipindahkan dari penampang 1 sejauh L 1
kepenampang 2 sejauh L2,dimana volume fluida pada penampang 1
(A1 L1) = volume fluida pada penampang 2 (A2 L2).
Usahayang dilakukan oleh gravitasi adalah:
W3=-mg (h2-h1)
W3=mgh2-mgh1
W3=mgh1-mgh2
Tanda negatif disebabkan karena fluida mengalir ke atas, berlawanan
dengan arah gaya gravitasi. Dengan demikian, usaha total yang
dilakukan pada fluida sesuai dengan gambar di atas adalah:
W=W1-W2+W3
W=P1.A1.L1-P2.A2.L2+mgh1-mgh2
Teoriema usaha-energi menyatakan bahwa usaha total yang dilakukan
pada suatu sistem sama dengan perubahan energi kinetiknya. Dengan
demikian, kita bisa menggantikan Usaha (W) dengan perubahan energi
kinetik (EK2 -EK1). Persamaaan di atas menjadi:
W = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2
EK2 - EK1 = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2
½ mv22 – ½ mv12 = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2
Ingat bahwa massa fluida yang mengalir sejauh L1 pada penampang
A1 = massa fluida yang mengalir sejauh L2 (penampang A2).Sejumlah
massa fluida itu, sebut saja m, mempunyai volume sebesar A1.L1 dan
A2.L2 (L2 lebih panjang dari L1).

166
Persamaan diatas disubtitusikan dengan menggantikan m pada persamaan
di atas,maka dapat diperleh:

Persamaan ini bisa juga ditulis dalam bentuk seperti ini :

Dari Persamaan diatas dapat diturunkan berdasarkan prinsip usaha -


energi, sehingga merupakan suatu bentuk Hukum Kekekalan Energi.
Keterangan:

Ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan Bernoulli di atas bisa mengacu
pada dua titik dimana saja sepanjang tabung aliran sehingga persamaan
di atas menjadi: ρ + ½ ρv + ρgh = konstan
Persamaan ini menyatakan bahwa jumlah total antara besaran-besaran
dalam persamaan mempunyai nilai yang sama sepanjang tabung air.
Sekarang mari kita tinjau persamaan Bernoulli untuk beberapa kasus.
Persamaan Bernoulli pada Fluida Diam
Kasusu khusus dari persamaan Bernoulli adalah untuk fluida yang diam
(fluida statsi. Ketika diam atau tidak bergerak, fluida tersebut tentu

167
saja tidak punya kecepatan. Dengan demikian, V1 = V2 = 0, Pada kasus
fluida diam, persamaan Bernouli dapat dirumuskan menjadi:

Persamaan Bernoulli pada Tabung Alir atau Pipa yang ketinggiannya sama
Jika ketinggian tabung alir ataupipa sama, makan persamaan Bernoulli
dapat di rubah menjadi:

6.3. Penerapan Prinsip dan Persamaan Bernoulli


Prinsip dan persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari - hari.
a. Teorema Torriceli
Salah satu penggunaan persamaan Bernoulli adalah menghitung
kecepatan zat cari yang keluar dari dasar sebuah wadah (seperti
pada gambar)

168
Gambar.6.2.Permukaan wadah
Persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dari titik 2
(permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah
jauh lebih kecil dari diameter wadah, makan kecepatan zat cair di
permukaan wadah dianggap nol (v = 0). Permukaan wadah dan permukaan
lubang/kran terbukan sehingga tekanannya sama dengan tekanan
atmosfir (P1=P2). dengan demikia, persamaan Bernoulli untuk kasus ini
adalah:

Jika dihitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah,
Maka persamaan ini diubah lagi menjadi:

169
Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang
yaang bergerak h dari permukaan wadah sama dengan laju aliran air
yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan gerak jauh Bebas)
Ini dikenal dengan Teorema Torricceli. Teorema ini ditemukan oleh
Torricelli, murid dari Gallileo, satu abad sebelum Bernoulli menemukan
persamaannya.
b. Efek Venturi
Selain teorema Torrieclli, Persamaan Bernoulli juga bisa diterpkan pada
kasus khusus lain yang ketikan fluida mengalir dalam bagian pipa yang
ketinggiannya hampir sama (perbedaan ketinggian kecil. Untuk memahami
penjelasan ini, amati gambar di bawah.

Gambar.6.3.Tabung Venturi
Dari gambar bagian di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian
pipa yang penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya
kecil. hampir sama sehingga dianggap ketinggian (h) sama. Jika
diterapkan pada kasus ini, maka persamaan Bernoulli berubah menjadi:

Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka
laju fluida bertambah (ingat persamaan kontiuitas). Menururt prinsip
Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut
menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil
tetapi jalu aliran fluida lebih besar.

170
Ini dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara
kuantitatif bahwa jika lajju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida
menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jiga laju aliran fluida rendah
akan tekanan fluida menjadi besar.
c. Venturi meter
Penerapan menarik dari efek venturi adalah Venturi Meter. Alat ini
dipakai untuk mengukir laju aliran fluida, misalnya enghitung laju aliran
air atau minyak yang mengalir melali pipa. Terdapat 2 jenis venturi
meter, yakni venturi meter tanpa manometer dan ventrui meter yang
menggunakan manometer yang berisi cairan lain, seperti air raksa.
Prinsip kerjanya sama.
d. Ventru meter tanpa manometer
Gambbar di bawah menunjukkan sebuah venturi eter yang digunakan
untuk mengukur laju aliran cat cair dalam pipa.

Gambar 6.4.Venturi meter


Dari gambar diatas, maka ketika zat cair melewati bagian pipa yang
penampangannya kecil (A1), laju cairan meningkat. menurut prinsip
Bernoulli, jika laju cairan meningkat, maka tekanan cairan menjadi kecil.
Jadi tekanan zat cair pada penampang besar lebih besar dari takanan
zat cair pada penampang kecil (P1 > P2. Sebaliknya V2 > V1.
Sekarang kita ubah persamaan yang digunakan untuk menentukan laju
alira zat cair pada pipa di atas. Kita gunakan peramaan efek venturi
yang telah diturunkan sebelumnya.

171
laju aliran zat cair di penampang besar (V1).digantikan V2 pada
persamaan 1 dengan V2 pada persamaan 2.

Untuk menghitung tekanan fluida suatu kedalaman tertentu,maka dapat


menggunakan persamaan berikut:
P = pgh > persamaan a
Jika perbedaan massa jenis fluida sangat kecil, maka dapat
menggunakan persamaan ini menentukan perbedaan tekanan pada
ketinggian yang berbeda, maka dengan demikian, persamaan a dapat
diubah menjadi:

172
Karena zat cairnya sama maka massa jenisnya juga sama, dan ρ dari
persamaan tersebut akan menjadi:

173
e. Venturimeter
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa

venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian

tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi

dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada

sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Ada dua venturimeter

yang akan kita pelajari, yaitu venturimeter tanpa manometer dan

venturimeter menggunakan manometer yang berisi zat cair lain.

f. Tabung pitot
Alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah
tabung pitot. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 6.5.Tabung Pitot


Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubanglubang di titik a. Lubang-
lubang ini sejajar dengan arah aliran dan dibuat cukup jauh di belakang
sehingga kelajuan dan tekanan gas di luar lubang-lubang tersebut
mempunyai nilai seperti halnya dengan aliran bebas. Jadi, va = v
(kelajuan gas) dan tekanan pada kaki kiri manometer tabung pilot sama
dengan tekanan aliran gas (Pa).
Lubang dari kaki kanan manometer tegak lurus terhadap aliran sehingga
kelajuan gas berkurang sampai ke nol di titik b (vb = 0). Pada titik ini
gas berada dalam keadaan diam. Tekanan pada kaki kanan manometer
sama dengan tekanan di titik b (pb). Beda ketinggian titik a dan b

174
dapat diabaikan (ha = hb), sehingga perbedaan tekanan yang terjadi
menurut persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut :

g. Penyemprot
Pada alat penyemprot alat nyamuk dan parfum, saat batang penghisap
ditekan, udara akan mengalir dengan kecepatan tinggi dfan melewati
dimulut pipa. Akibatnya ,tekanan diujung mulut pipa menjadi kecil.
Perbedaan tekanan ini mengaklibatkan cairan didalam tangki naik dan
dihamburkan dengan halus oleh aliran udara dari tabung pengisap.
h. Pesawat Terbang
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa

terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran

udara tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar maka

mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada tekanan

pesawat di bawah.

Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang

lebih tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi

bagian bawahnya. Perhatikan gambar dibawah. Garis arus pada sisi

bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya.

175
Gambar 6.6. Penampang sayap pesawat terbang

Artinya, kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih
besar daripada sisi bagian bawah sayap v1. Sesuai dengan asas
Bornoulli, tekanan pada sisi bagian atas p2 lebih kecil daripada sisi
bagian bawah p1 karena kelajuan udaranya lebih besar. Dengan A
sebagai luas penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat kita
ketahui melalui persamaan berikut.

Keterangan:
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
F= Gaya angkat pesawat (N)
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar
daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak
tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya.
Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini
berarti gaya angkat sayap pesawat makin besar.
Demikian pula, makin besar ukuran sayap makin besar pula gaya
angkatnya. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih
besar daripada berat pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah
berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan

176
ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur
sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat (F1 –
F2) = m g.
 Gaya Angkat Pesawat

Gambar 6.7. Gaya Angkat Pesawat

Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa
terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran
udara tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar maka
mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil dari pada tekanan
pesawat di bawah.
Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara tekanan
di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif pesawat.
P1 + 1/2 ρ v12 + ρ g h1 = P2 + 1/2 ρ v22 + ρ g h2
Persamaan diatas merupakan persamaan bernoulli, karena h1 dan
h2 adalah sama, maka persamaan diatas menjadi:
P1 + 1/2 ρ v12 = P2 + 1/2 ρ v22
P1 – P2 = 1/2 ρ v22 – 1/2 ρ v12

177
= 1/2 ρ (v22 – v12)
Sedangkan untuk mencari persamaan gaya angkat ke atas (F A) adalah
sebagai berikut:
FA = ΔP.A
= (P1 – P2).A
= 1/2 ρ (v22 – v12) . A
Keterangan:
ρ = massa jenis udara (kgm-3)
v2 = kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (ms-1)
v1 = kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (ms-1)
FA = Gaya angkat pesawat (N)
A = Luas Permukaan (m2)
Contoh Soal
1. Andini mengisi ember yang memiliki kapasitas 20 liter dengan air dari
sebuah kran seperti gambar berikut!

Jika luas penampang kran dengan diameter D 2 adalah 2 cm2 dan


kecepatan aliran air di kran adalah 10 ms-1 tentukan
a. Debit airb.Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember

178
Pembahasan
A2 = 2 cm2 = 2 x 10−4 m2
v2 = 10 ms-1
a. Debit air
Q = A2v2 = (2 x 10−4 )(10)
Q = 2 x 10−3 m3s-1
b. Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember
V = 20 liter = 20 x 10−3 m3
Q = 2 x 10−3 m3/s
t = V / Q
t = ( 20 x 10−3 m3)/(2 x 10−3 m3s-1 )
t = 10 sekon
2. Pipa saluran air bawah tanah memiliki bentuk seperti gambar berikut!

Dari gambar diatas jika luas penampang pipa besar adalah 5 m2, luas
penampang pipa kecil adalah 2 m2 dan kecepatan aliran air pada pipa
besar adalah 15 ms-1, tentukan kecepatan air saat mengalir pada pipa
kecil!
Pembahasan
Persamaan kontinuitas
A1v1 = A2v2
5.15 = 2v2
v2 = 37,5 ms-1

179
3.Tangki air dengan lubang kebocoran diperlihatkan gambar berikut!

Jarak lubang ke tanah adalah 10 m dan jarak lubang ke permukaan air


adalah 3,2 m. Tentukan:
a. Kecepatan keluarnya air
b. Jarak mendatar terjauh yang dicapai air
c. Waktu yang diperlukan bocoran air untuk menyentuh tanah
4. Untuk mengukur kecepatan aliran air pada sebuah pipa horizontal
digunakan alat seperti diperlihatkan gambar berikut ini!

Jika luas penampang pipa besar adalah 5 cm2 dan luas penampang pipa
kecil adalah 3 cm2 serta perbedaan ketinggian air pada dua pipa vertikal
adalah 20 cm tentukan:
a. kecepatan air saat mengalir pada pipa besar
b. kecepatan air saat mengalir pada pipa kecil
5. Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah seperti
terlihat pada gambar berikut! Perbandingan luas penampang pipa besar
dan pipa kecil adalah 4 : 1.

180
Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas
tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan
tekanan 9,1 x 105 Pa. Tentukan :
a. Kecepatan air pada pipa kecil
b. Selisih tekanan pada kedua pipa
c. Tekanan pada pipa kecil
(ρair = 1000 kg/m3)
Pembahasan
Data:
h1 = 5 m
h2 = 1 m
v1 = 36 km/jam = 10 m/s
P1 = 9,1 x 105 Pa
A1 : A2 = 4 : 1
a. Kecepatan air pada pipa kecil
Persamaan Kontinuitas :
A1v1 = A2v2
(4)(10) = (1)(v2)
v2 = 40 m/s
b) Selisih tekanan pada kedua pipa
Dari Persamaan Bernoulli:
P1 + 1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2 ρv22 + ρgh2
P1 − P2 = 1/2 ρ(v22 − v12) + ρg(h2 − h1)
P1 − P2 = 1/2(1000)(402 − 102) + (1000)(10)(1 − 5)

181
P1 − P2 = (500)(1500) − 40000 = 750000 − 40000
P1 − P2 = 710000 Pa = 7,1 x 105 Pa
c.Tekanan pada pipa kecil
P1 − P2 = 7,1 x 105
9,1 x 105 − P2 = 7,1 x 105
P2 = 2,0 x 105 Pa
Contoh Untuk mengetahui bagaimana penerapan fluida dinamis dalam
kehidupan sehari-hari:
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli
yang sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang
menunjang kehidupan manusia masa kini seperti:
 Untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat
terbang
 Penyemprot parfum
 Penyemprot racun serangga
6.4. FLUIDA
Fluida, kebalikan dari zat padat, adalah zat yang dapat mengalir. Zat
padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa
digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu merupakan
contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida
karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat
mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat
lain. Fluida menyesuaikan diri dengan bentuk wadah apapun dimana
menempatkannya. Fluida bersifat seperti ini karena tidak dapat
menahan gaya yang bersinggungan dengan permukaannya. Fluida dapat
mengalir karena tidak dapat menahan tegangan geser, namun fluida
dapat mengeluarkan gaya yang tegak lurus dengan permukaannya.
a. Fluida Statis (Diam)
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan
kecepatan antar partikel fluida tersebut.Contoh fenomena fluida statis
dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh
fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai

182
gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang
mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak
sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam pada tiap
partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai. Cairan
yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang seimbang sehingga
cairan itu tidak mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan gaya
dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari bawah. Cairan yang
massanya M menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya ini
tersebar merata pada seluruh permukaan dasar bejana. Selama cairan
itu tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada cairan tidak ada gaya
geseran sehingga hanya melakukan gaya ke bawah oleh akibat berat
cairan dalam kolom tersebut.
b. Sifat- Sifat Fluida
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida
berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di
antaranya, massa jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan
viskositas.
 Massa Jenis
Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi?
Benarkah pernyataan bahwa besi lebih berat daripada kayu?
Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena segelondong kayu
yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan
yang tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu
besi lebih padat daripada kayu. Anda tentu masih ingat, bahwa setiap
benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta merupakan
sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan
(densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan
volume. Untuk menemukan densitas (ρ) sebuah fluida pada titik
manapun, kita isolasi suatu elemen yang memiliki volume yang kecil di
sekitar titik tersebut dan mengukur massa fluida yang terkandung
dalam elemen tersebut. Maka rumus densitasnya adalah
ρ = Δm/ΔV
Dalam teori, densitas pada titik manapun dalam fluida adalah batas
dari rasio tersebut seiring dengan semakin mengecilnya volume elemen

183
pada titik tersebut. Sehingga persamaan densitasnya dapat juga
dirumuskan sebagai:
ρ = m/V
Dengan m dan V adalah massa dan volume fluida. Densitas adalah
besaran skalar, satuannya dalam SI adalah kg/m3. Densitas gas
bervariasi tergantung pada tekanan sedangkan densitas cairan tidak
demikian; maka dapat kita simpulkan bahwa gas dapat dimampatkan
sedangkan cairan tidak dapat dimampatkan.
 Tegangan permukaan

Gambar 6.8.Percobaan tegangan permukaan

Amati sebatang jarum atau sebuah silet yang kita buat terapung di
permukaan air sebagai benda yang mengalami tegangan permukaan.
Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat
cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah molekul
dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan cairan
tidak ada molekul lain dibagian atas molekul cairan itu. Hal ini
menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila
molekul itu dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di
bagian bawah permukaan cairan. Sebaliknya jika molekul di
permukaan cairan ditekan, dalam hal ini diberi jarum atau silet,
molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya pemulih yang
arahnya ke atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat menopang

184
jarum atau silet tetap di permukaan air tanpa tenggelam. Gaya ke
atas untuk menopang jarum atau silet agar tidak tenggelam
merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua kali
panjang jarum. Panjang jarum disini adalah permukaan yang
bersentuhan dengan zat cair. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
pengertian dari tegangan permukaan adalah kecenderungan
permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
 Kapilaritas

Gambar 6.9.Kapilaristas
Tegangan permukaan ternyata juga mempunyai peranan pada
fenomena menarik, yaitu kapilaritas. Contoh peristiwa yang
menunjukkan kapilaritas adalah minyak tanah, yang dapat naik
melalui sumbu kompor. Selain itu, dinding rumah kita pada musim
hujan dapat basah juga terjadi karena adanya gejala kapilaritas.
Untuk membahas kapilaritas, kita perhatikan sebuah pipa kaca
dengan diameter kecil (pipa kapiler) yang ujungnya terbuka saat
dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Kita dapat menyaksikan
bahwa permukaan air dalam pipa akan naik. Lain hasilnya jika kita
mencelupkan pipa tersebut ke dalam bejana berisi air raksa.
Permukaan air raksa dalam tabung akan turun atau lebih rendah
daripada permukaan air raksa dalam bejana. Gejala inilah yang
disebut dengan gejala kapilaritas. Pada kejadian ini, pipa yang

185
digunakan adalah pipa kapiler. Oleh karena itu, gejala kapilaritas
adalah gejala naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler. Permukaan
zat cair yang berbentuk cekung atau cembung disebut meniskus.
Permukaan air pada dinding kaca yang berbentuk cekung disebut
meniskus cekung, sedangkan permukaan air raksa yang berbentuk
cembung disebut meniskus cembung. Penyebab dari gejala kapiler
adalah adanya adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya tarik menarik
antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat
yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel karena molekulnya
saling tolak menolak. Sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik
antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara
zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena
molekulnya saling tarik menarik atau merekat. Pada gejala kapilaritas
pada air, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi antara partikel
air dengan kaca lebih besar daripada kohesi antar partikel airnya.
Sebaliknya, pada gejala kapilaritas air raksa, adhesi air raksa
dengan kaca lebih kecil daripada kohesi antar partikel air raksa.
Oleh karena itu, sudut kontak antara air raksa dengan dinding kaca
akan lebih besar daripada sudut kontak air dengan dinding kaca.
Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh
adanya tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan
zat cair dengan pipa. Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan
gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
1. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa
dinyalakan.
2. Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
3. Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh
kayu.
Selain keuntungan, kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah
berikut ini : Air hujan merembes dari dinding luar, sehingga dinding
dalam juga basah. Air dari dinding bawah rumah merembes naik
melalui batu bata menuju ke atas sehingga dinding rumah lembab.
 Viskositas

186
Gambar 6.10.Viskositas zat cair
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah
baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari
(dan hanya untuk fluida), viskositas adalah “Ketebalan” atau
“pergesekan internal”. Oleh karena itu, air yang “tipis”, memiliki
viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang “tebal”, memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas
suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan
mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida.
Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan
dan oleh karena itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki
ketahanan tekanan dan tegangan disebut fluide ideal.
 Tekanan Hidrostatis

Gambar 6.11.Viskositas zat cair

187
Gaya tegak lurus (F), yang bekerja pada suatu luasan (A) disebut
tekanan (p). Gaya tegak lurus itu dapat dinyatakan sebagai gaya
tekan, yaitu gaya yang disebabkan adanya tekanan. Untuk dapat
mengetahui adanya tekanan selalu dilihat adanya gaya dan luasan di
bidang tempat kerjanya gaya itu. Semua kenyataan ini dapat
dirangkum dalam sebuah persamaan matematis:
P = F/A
Dengan F adalah besarnya gaya normal pada area A. Persamaan
diatas menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas
permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang
sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih
besar daripada luas bidang yang besar. Satuan SI gaya adalah
newton. Sedangkan satuan non-SI gaya yang biasa digunakan adalah
dyne, dimana :
1 dyne = 1 gr cms-2
1 Newton = 105 dyne
Apabila sebuah gaya itu seragam pada sebuah area, maksudnya
adalah bahwa gaya tersebut terdistribusi secara merata ke setiap
area titik tersebut. Pada titik tertentu tekanan p yang ditentukan
persamaan di atas memiliki nilai yang sama tanpa mempedulikan
orientasi sensor tekanan tersebut. Tekanan adalah besaran skalar
tidak memiliki arah. Satuan SI tekanan adalah newton per meter
persegi, yang diberi nama khusus, yaitu pascal (Pa). Sedangkan
satuan non-SI tekanan yang biasa digunakan adalah atm,
dyne/cm2 dimana:
1 atm = 105 Pa
1 Pa = 1 Nm-2 = 10 dyne cm-2
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air.
Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan
hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan
oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika
besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah P, menurut
konsep tekanan, besarnya P dapat dihitung dari perbandingan antara
gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
P = F/A

188
Untuk mencari massa jenis fluida dapat menggunakan persamaan:
ρ = m/V
m = ρ V
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas
permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Sehingga
persamaan diatas menjadi :
m = ρ A h
Sedangkan berdasarkan konsep tekanan, persamaan tekanan :
P = F/A = W/A = m.g /A = ρ A h g /A = ρ g h
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya
dituliskan sebagai berikut:
Ph = ρ g h
Ph = tekanan hidrostatis (Nm-2),
ρ = massa jenis fluida (kgm-3),
g = percepatan gravitasi (ms-2),
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur
tekanan. Alat-alat pengukur tekanan yang digunakan untuk mengukur
tekanan gas, di antaranya sebagai berikut.
 Manometer Pipa Terbuka

Gambar 6.12. Manometer Pipa Terbuka


Manometer pipa terbuka adalah alat pengukur tekanan gas yang
paling sederhana. Alat ini berupa pipa berbentuk U yang berisi zat
cair. Ujung yang satu mendapat tekanan sebesar P (dari gas yang

189
hendak diukur tekanannya) dan ujung lainnya berhubungan dengan
tekanan atmosfir (P0).
 Barometer
Barometer raksa ini ditemukan pada 1643 oleh Evangelista Torricelli,

seorang ahli Fisika dan Matematika dari Italia. Barometer adalah

alat untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan

dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi

menandakan cuaca bersahabat, sedangkan tekanan udara rendah

menandakan kemungkinan badai. Ia mendefinisikan tekanan atmosfir

dalam bukunya yang berjudul “A Unit of Measurement, The Torr”

Tekanan atmosfer (1 atm) sama dengan tekanan hidrostatis raksa

(mercury) yang tingginya 760 mm. Cara mengonversikan satuannya

adalah sebagai berikut.

ρ raksa × percepatan gravitasi Bumi × panjang raksa dalam tabung

atau (13.600 kgcm-3 )(9,8 ms-2)(0,76 m) = 1,103 × 105 Nm-2

Jadi, 1 atm = 76 cmHg = 1,013 × 105 Nm-2

Pengukur Tekanan Ban

Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan udara di dalam ban.

Bentuknya berupa silinder panjang yang di dalamnya terdapat pegas.

Saat ujungnya ditekankan pada pentil ban, tekanan udara dari dalam

ban akan masuk ke dalam silinder dan menekan pegas. Besarnya

tekanan yang diterima oleh pegas akan diteruskan ke ujung lain dari

silinder yang dihubungkan dengan skala. Skala ini telah dikalibrasi

190
sehingga dapat menunjukkan nilai selisih tekanan udara luar

(atmosfer) dengan tekanan udara dalam ban.

Aliran fluida

Aliran fluida dapat diaktegorikan:


1. Aliran laminar

Gambar 6.13. Manometer Pipa Terbuka


Aliran laminar adalah Aliran dengan fluida yang bergerak dalam

lapisan – lapisan, atau lamina – lamina dengan satu lapisan meluncur

secara lancar.Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk

meredam kecendrungan terjadinya gerakan relative antara lapisan.

Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton.

2. Aliran turbulen

191
Gambar 6.14.Aliran turbulen

Aliran turbulen adalah Aliran dimana pergerakan dari partikel –


partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran
serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling
tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain
dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka
turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata
diseluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
3. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke
aliran turbulen.
Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat
membedakan suatu Dilihat dari kecepatan aliran, menurut (Mr.
Reynolds) diasumsikan/dikategorikan laminar bila aliran tersebut
mempunyai bilangan Re kurang dari 2300, Untuk aliran transisi
berada pada pada bilangan Re 2300 dan 4000 biasa juga disebut
sebagai bilangan.
Koefisien Gesek
Koefisien gesek dipengaruhi oleh kecepatan, karena distribusi
kecepatan pada aliran laminar dan aliran turbulen berbeda, maka
koefisien gesek erbeda pula untuk masing – masing jenis aliran.
Reynolds kritis, sedangkan aliran turbulen mempunyai bilangan
Reynolds lebih dari 4000.
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang
bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini
dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap
waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak
kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan
dengan fluida dinamis ini. Besaran-besaran dalam fluida dinamis,
misalnya Debit aliran (Q) adalah volume fluida yang mengalir
persatuan waktu, atau:
Q = V/t = A h / t = A v
Dengan: Q = debit aliran (m3s-1)

192
V = volume (m3)
t = waktu (s)
A = luas penampang (m2)
h = ketinggian (m)
v = laju aliran fluida (ms-1)
 Kontinuitas

Gambar 6.15. Kontinuitas


Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang
sama di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:
Q 1 = Q2
A1 v1 = A2 v2
πr2 v1 = πr2 v2
r2 v1 = r2 v2
1/4πd2 v1 = 1/4πd2 v2
d2 v1 = d2 v2
Hukum Archimedes

193
Gambar 6.15.Tabung Archimedes

Pengertian Hukum Archimides


Konsep Hukum Archimedes adalah menjelaskan adanya gaya yang
mempengaruhi benda pada zat cair. Zat cair memiliki suatu
kemampuan memberikan sebuah tekanan kepada benda-benda
disekitarnya. Selain itu, zat cair juga memiliki gaya yang diberikan
ke benda-benda di sekitarnya. Pembahasan mengenai hal ini cukup
menarik karena akan melibatkan beberapa peristiwa di sekitar kita.
Suatu konsep dasar yang melandasi pembahasan ini yaitu Hukum
Archimedes.
Hukum Archimedes ini menjelaskan hubungan besarnya gaya yang
diberikan zat cair terhadap benda yang berinteraksi dengannya.
Untuk lebih jelasnya berikut tentang bunyi Hukum Archimedes :
“ Zat cair akan memberikan gaya angkat terhadap suatu benda
sebesar berat zat cair yang dipindahkan benda itu”
Maksud dipindahkan yaitu volume zat cair “terdesak” karena
kehadiran benda tersebut. Besar zat cair yang dipindahkan/terdesak
sama dengan volume benda yang dicelupkan/tenggelam kedalam zat
cair tersebut. Berdasarkan Hukum archimedes, gaya angkat (Fa)
yang diberikan zat sama dengan berat zat cair (Wcair) yang
dipindahkan.
Bunyi Hukum Archimides
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda
tersebut akan memperoleh gaya yang disebut gaya apung (gaya ke
atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat beda di dalam zat cair akan
berkurang, sehingga benda yang diangkat di dalam zat cair akan
lebih ringan dari pada benda yang diangkat di darat. Seakan benda
berkurang bila benda dimasukan ke zat cair atau air. Karena adanya
sebuah gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima oleh
benda, Maka resultan gaya antara gaya ke atas dan gaya berat
adalah berat benda di dalam zat cair. Kemudian berat disebut
dengan berat semu yakni berat benda tidak sebenarnya karena
keadaan benda di dalam zat cair.

194
Dengan demikian, berat benda di air yaitu sebagai berikut.
w’ = w – Fa
Keterangan:
w’ : berat semu dalam air (N)
w : berat di udara (N)
Fa : gaya Archimedes (N)
Gaya ke atas yang dialami benda ketika berada di air disebut gaya
Archimedes. Adapun besar gaya Archimedes dirumuskan sebagai
berikut.
Fa = ρ . g . V
Keterangan:
ρ : massa jenis zat cair yang didesak benda (kgm-3)
g : percepatan gravitasi (10 ms-2)
V : volume zat cair yang didesak benda (m3)
Keadaan Benda
Tiga keadaan benda di dalam zat cair:
Melayang
pb, rata-rata = pf
w = Fa
KETERANGAN
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
Tenggelam
pb, rata-rata > pf
w > Fa
KETERANGAN
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
Terapung
pb, rata-rata < pf
w = Fa

195
KETERANGAN
pb = massa jenis benda
pf = massa jenis fluida
w = berat benda
Fa = gaya Apung
supaya kamu lebih memahami gaya Archimedes, pelajarilah contoh soal
berikut dengan saksama!
Contoh Soal Hukum Archimedes
1. Sebuah balok bermassa 2 kg di udara. Bila volume balok 2.000
cm3, tentukan berat balok dalam air yang memiliki massa jenis
1.000 kgm-3
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 2 kg
V = 2.000 cm3 = 0,002 m3
ρ = 1.000 kgm-3
Ditanyakan:
w’ = . . . ?
Jawab:
w’ = w – Fa
w ‘ = m . g – ρ . g . V
w’ = 2 . 10 – 1.000 . 10 . 0,002
w’ = 10 N
Jadi, berat balok tersebut dalam air adalah 10 N.
Aplikasi Hukum Archimedes
 Pengungkit Archimedes
Bahasa latinnya “Dos moi pou sto kai kino taen gaen” dan
diterjemahkan ke bahasa inggris artinya “Give me a place to stand,
and I will move the world”. Kutipan dari Archimedes (menurut
literatur). Inilah latar belakang lahirnya kutipan ini.
Benda yang beratnya 1 kg (10 Newton) bisa diangkat dengan gaya
cuma 5 Newton.Bagaimana caranya? gunakan asas pengungkit.Yang
penting adalah perbandingan panjang papannya adalah 1:2 seperti
pada gambar di bawah ini;

196
Gambar 6.16.Pengungkit Achimedes

SOAL – SOAL
2. Suatu pipa mengalirkan air dengan debit 0,2 m 3s-1. Massa air yang
keluar dari pipa tersebut selama 5 detik adalah..
3. Perhatikan gambar berikut.

Besar kecepatan air yang mengalir pada penampang 1 (v 1) jika besar


v2 = 10 ms-1 adalah ….
4. Sebuah selang dengan luas penampang 2 cm2 mengalirkan air dengan
kecepatan 4 ms-1. Selang tersebut diarahkan vertikal dan ujungnya
diperkecil hingga luas penampangnya menjadi 12 kalinya.Berapakah tinggi
maksimum yang dapat dicapai air.

197
4. Perhatikan gambar berikut.

Dari gambar tersebut memperlihatkan air yang memancar dari sebuah tangki air yang
diletakkan pada suatu ketinggian tertentu. Besar jarak x pada gambar
5. Gambar berikut memperlihatkan air yang mengalir melewati pipa venturimeter.

Jika luas A1 dan A2 berturut-turut 5 cm2 dan 4 cm2, Berapakah kecepatan air pada
luasan yang lebih kecil ?
6. Tekanan yang dibutuhkan oleh sebuah pompa yang diletakkan di atas tanah untuk
menghantarkan air pada ketinggian 5 m di atas tanah agar dapat keluar dengan kecepatan 2
m/s adalah sebesar ….
7. Perhatikan gambar berikut.

Gambar tersebut menunjukkan penampang melintang sebuah sayap pesawat,yang

198
menyebabkan sayap pesawat terangkat ke atas adalah ….

8. Perhatikan gambar berikut.

Jika luas penampang A adalah dua kali penampang B, maka vBvA adalah..
9. Sebuah pipa silinder mempunyai dua macam penampang masing-masing dengan luas 300
mm2 dan 200 mm2. Pipa tersebut diletakkan secara mendatar, sedangkan air di
dalamnya mengalir dari penampang besar ke penampang kecil. Apabila kecepatan air
pada penampang besar 3 ms-1, kecepatan air pada penampang kecil adalah ….
10. Perhatikan gambar berikut

Suatu zat cair dialirkan melalui pipa seperti tampak pada gambar di samping. Jika luas
penampang A1 = 10 cm2, A2 = 4 cm2, dan laju zat cair v2 = 4 ms-1, Berapakah
besar v1?
11. Cairan mengalir melalui pipa berdiameter 5 cm pada kelajuan 4 ms-1. ada penyempitan

dengan diameter 2 cm dalam saluran pipa. Berapakah Kecepatan cairan dalam

penyempitan itu

12. Sebuah pipa dengan luas penampang 616 cm2 dipasangi keran berjari – jari 3,5 cm di

salah satu ujungnya. Jika kecepatan zat cair di pipa adalah 0,5 ms-1, dalam waktu 5

menit volume zat cair yang keluar dari keran adalah .... m 3

13. Seorang anak mengisi sebuah ember yang memiliki volume 0,019 m 3 dengan

menggunakan keran yang memiliki diameter 0,008 m. apabila air keluar dari keran

dengan laju tetap 0,61 ms-1. Berapa waktu yang diperlukan untuk memenuhi ember

tersebut?

199
14. Perhatikan gambar berikut

Dari gambar diatas, G adalah generator 1.000 W yang digerakkan dengan kincir air.
generator hanya menerima energi sebesar 80% dari energi air. jika generator dapat
bekerja normal, maka debit air yang sampai ke kincir adalah ....
15. Sebuah pipa air memiliki ujung-ujung yang berbeda luas penampangnya. Luas
penampang ujung b setengah kali luas penampang ujung a. Air masuk melalui
ujung a sebanyak 1 liters-1 dengan kelajuan 10 cms-1. jika di tengah pipa terdapat
kebocoran sebanyak 50 cc tiap sekon, air keluar dari ujung b dengan kelajuan sebesar
16. Sebuah cairan mengalir melewati pipa mendatar yang luas penampangnya makin
mengecil. Pada ujung pipa yang besar air memiliki kelajuan 3,0 ms-1 dan kelajuan air
di ujung pipa kecil adalah 5,0 ms-1. jika beda tekanan antara kedua ujung pipa adalah
2,8 kPa, maka kerapatan cairan yang mengalir dalam pipa adalah .... kgm-3
17. Suatu fluida tak termampatkan dengan massa jenis ρ mengalir melalui suatu pipa
mendatar dengan jari-jari r, kemudian melewati suatu penyempitan dengan jari-
jari r/2. Jika fluida memiliki tekanan P0 dan kecepatan v0 sebelum penyempitan,
tekanan dalam bagian yang menyempit adalah ...
18. Perhatikan gambar alat penyemprot nyamuk pada gambar di bawah ini!

Ketika batang penghisap M ditekan, udara dipaksa keluar dari tabung pompa dengan
kecepatan v melalui lubang pada ujungnya. P menyatakan tekanan dan v menyatakan

200
kecepatan alir cairan obat nyamuk, maka pernyataan yang benar dari prinsip kerja
penyemprot nyamuk tersebut adalah ....
19. perhatikan gambar berikut.

Sebuah semprotan nyamuk tersusun atas pipa vertikal yang tercelup dalam cairan
antinyamuk dengan massa jenis ρ dan pipa horizontal yang terhubung dengan piston.
Panjang bagian pipa vertikal yang berada di atas cairan adalah l dengan luas
penampang a. diperlukan kecepatan minimum aliran udara yang keluar dari pipa
horizontal sebesar v agar cairan antinyamuk dapat keluar dari pipa vertikal. Jika cairan
antinyamuk diganti dengan merek lain dengan massa jenis ρ’ = 1,2ρ , maka besar
kecepatan minimum aliran udara yang diperlukan adalah ...
20. Gambar di bawah menunjukkan gambar penampang lintang sayap pesawat terbang yang
luasnya 40 m2.

Gerak pesawat terbang menyebabkan kelajuan aliran udara di bagian atas sayap
sebesar 250 m.s-2 dan kelajuan udara di bagian bawah sayap sebesar 200 m.s-2. Jika
kerapatan udara adalah 1,2 kg.m-3, maka besar gaya angkat pesawat adalah ....
21.Perlihatkanlah gambar berikut

Sebuah tangki dengan tinggi 2 m diletakkan di atas penyangga setinggi 8 m. pada


permukaan samping bawah tangki terdapat lubang kecil. Kemudian tangki diisi penuh

201
dengan air, dan air mengalir keluar melalui lubang kecil tersebut. jarak mendatar
terjauh yang dapat dicapai aliran air yang keluar dari tangki adalah ....
22. Perhatikan gambar dibawah ini.

Pada gambar diatas, air dalam tangki memancar ke luar melalui pancuran A yang

membentuk sudut 300 terhadap tanah. Air yang keluar dari pancuran A akan jatuh ke

tanah setelah selang waktu ....

23. Perhatikan gambar berikut

Dari Gambar diatas menunjukkan air mengalir dalam venturimeter dari pipa dengan luas

penampang A1 ke A2 berturut – turut adalah 5 cm2 dan 3 cm2. Kelajuan air (v1) yang

memasuki pipa venturimeter jika h = 20 cm adalah ....

24.Air mengalir dalam sebuah venturimeter dengan manometer. Luas penampang pipa

besar 100 cm2 dan luas penampang pipa kecil 20 cm 2. Jika perbedaan tinggi raksa

pada manometer 5 cm maka kecepatan air yang masuk melalui penampang kecil adalah

.... (g = 10 ms-2, ρair = 1000 kgm-3, ρraksa = 13.600 kgm-3)

25.Jika udara (ρudara = 1,29 kgm-3) dialirkan ke dalam pipa pitot dan perbedaan tinggi

air raksa (ρraksa = 13600 kgm-3) pada manometer 3 cm maka kecepatan aliran udara

tersebut adalah ... (g = 9,8 ms-2)

202
26. Perlihatkan gambar berikut

Dari gambar di atas, tinggi permukaan air pada bak A adalah 6 m dari lantai. Air
dialirkan ke bak B melalui pipa. Tinggi ujung pipa dari lantai 1 meter. Penampang pipa
0,5 cm2. Debit air yang keluar lewat pipa adalah .... cm 3s-1
26. Perhatikan gambar berikut.

Sebuah akuarium diisi air melalui sebuah keran yang debitnya 0,5 L/s, ternyata ada
lubang yang luasnya 1,25 cm2 tepat di dasar kaca akuarium. Tinggi air
maksimum (t) adalah .... (diameter lubang diabaikan terhadap t)

Catatan
1. Diharapkan kepada Mahasiswa,belajar materi pada Buku ajar ini dengan pemahaman yang
baik
2. Belajarlah dari referensi buku lain yang berhubungan dengan materi pada buku ajar ini
3. Apabila anda menguasai materi pada buku ajar ini maka anda sangat berkualitas.
4. Untuk dapat menguasai rumus – rumus maka anda harus menguasai lambang atau simbol –
simbol setiap besaran.
5. Kata simbol berasal dari kata “symballo” yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya
"melempar bersama-sama",melempar atau meletakkan secara bersama-sama dalam suatu
ide atau objek yang terlihat, sehingga objek tersebut mewakili gagasan. Simbol dapat
diartikan sebagai pengembaraan suatu benda atau hal pada konsep yang sederhana untuk
mempermudah seseorang memahaminya.

203
DAFTAR PUSTAKA

Alonso – Finn,1980.Fundametal University Physics,New York


Bambang S.1991.Fisika Sains dan Teknik Jilid 2 Edisi ke Tiga.Penerbit
Erlangga Jakarta
D.C.Giancoli.1984.Generale Physics
Driyanto.1997.Fisika Teknik.Tasito Bandung
Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA, edisi kelima,Jakarta, Erlangga.
Hough D.Young. 2002. Fisika Universitas. Erlangga Jakarta.
JERO WACIK.S dkk.1987.RINGKASAN FISIKA.PENERBIT GANECA EXACT,BANDUNG
Jackson, J. D. 1975. Classical Electrodynamics. Wiley.
Khurmi,RS.179.Applied mechanis.
Namas.M.B.2014. Pembuktian Besaran Turunan dan Konversi satuan,Vektor.
Politeknik Negeri Kupang.
PEDC.1992.Bandung
Roger A. Freedman.2002.Seri Fisika Universitas.Jakarta
Resnick R.and Holliday.D.1966.Physics Vol.1 New York
Sardjito. 1992. Mekanika.Bandung
Supiyanto. 2007. Fisika SMA XII.Penerbit, Erlangga. Jakarta

204

Anda mungkin juga menyukai