Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ROCKWELL HARDNESS

Nama : Dewi Cahya Rahmawati


NRP : 1019040014
Kelas : PL-3A
Mata Kuliah : Struktur Baja dan Fiber

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ROCKWELL HARDNESS” tepat waktu. Makalah “ROCKWELL
HARDNESS” disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Beton di PPNS. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang bagaimana struktur beton
bertulang pada bangunan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak


Luqman Cahyono, S.Pd., M.T. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………....………………… 4
1.2 Rumusan Masalah …………………….………………. 4
1.3 Tujuan …………………………..………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Rockwell Hardness …...………………………………… 5
2.2 Prosedur Rockwell Hardness ………………….…… 7

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… 10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengujian kekerasan merupakan pengujian yang relatif mudah dilakukan
untuk mengetahui sifat mekanik suatu material. Sifat mekanik ini sangaterat kaitanya
dengan performa dari suatu material, jika sifat mekanik tersebut bagus maka
performa dari suatu material bagus pula.

Uji keras dapat digunakan sebagai metode untuk mengetahui pengaruh


perlakuan panas dan perlakuan dingin terhadap material. Material yang telah
mengalami Cold Working, Hot Working, dan Heat Treatment, dapat diketahui
perubahan kekuatan, dengan mengukur kekerasan permukaan suatu material.
Sehingga dengan uji keras, kita dapat dengan mudah melakukan quality control
terhadap suatu material.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana memahami tentang Rockwell Hardness?
2. Bagaimana cara mempraktekkan alat Rockwell Hardness?

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami tentang Rockwell Hardness.
2. Dapat mempraktekkan alat Rockwell Hardness.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rockwell Hardness


Rockwell Hardness Test adalah pengukuran kekerasan berdasarkan kenaikan bersih
kedalaman kesan sebagai beban diterapkan. Kekerasan tidak memiliki nomor unit dan
biasanya diberikan dalam skala R, L, M, E dan K. Semakin tinggi jumlah di setiap
skala berarti bahan lebih keras.

Hardness atau kekerasan telah banyak didefinisikan sebagai resistensi terhadap


penetrasi lokal, menggaruk, permesinan, aus atau abrasi, dan menghasilkan.
Banyaknya definisi, dan keragaman yang sesuai instrumen mengukur kekerasan,
bersama dengan kurangnya definisi yang mendasar, menunjukkan kekerasan yang
mungkin tidak sifat dasar material, melainkan satu komposit termasuk kekuatan
luluh, bekerja pengerasan, kekuatan tarik benar , modulus elastisitas, dan lainnya.

Dalam metode Rockwell dari pengujian kekerasan, kedalaman penetrasi sebuah


indentor bawah kondisi uji tertentu sewenang-wenang ditentukan. Indentor ini dapat
berupa bola baja dari beberapa diameter tertentu atau kerucut berlian berujung bulat
120 ° sudut dan jari-jari 0,2 mm ujung, disebut Brale. Jenis indentor dan beban uji
menentukan skala kekerasan (A, B, C, dll).

Sebuah beban kecil 10 kg pertama diterapkan, yang menyebabkan penetrasi awal dan
memegang indentor di place. Kemudian, dial diatur ke nol dan beban utama
diterapkan. Setelah penghapusan beban utama, pembacaan kedalaman diambil
sedangkan beban kecil masih menyala. Jumlah kekerasan kemudian dapat dibaca
langsung dari skala.

Kekerasan substrat keramik dapat ditentukan dengan uji kekerasan Rockwell dengan
instrumen Rockwell Hardness Tester , menurut spesifikasi ASTM E-18. Tes ini
mengukur perbedaan mendalam disebabkan oleh dua kekuatan yang berbeda.
Menggunakan tabel konversi kekerasan standar, nilai kekerasan Rockwell ditentukan
untuk beban yang diterapkan, diameter indentor, dan kedalaman indentasi.

Pengujian kekerasan plastik ini paling sering diukur dengan Rockwell Hardness Test
atau Shore Hardness Test ( Durometer ). Kedua metode mengukur hambatan dari
plastik terhadap indentasi. Kedua skala memberikan nilai kekerasan empiris yang
tidak berkorelasi dengan sifat atau karakteristik lain yang mendasar. Rockwell
kekerasan umumnya dipilih untuk 'keras' plastik seperti nilon, polikarbonat, plastik,
dan asetal mana ketahanan atau merayap dari polimer kurang mungkin
mempengaruhi hasil.

Hasil yang diperoleh dari tes ini adalah ukuran berguna resistensi relatif terhadap
indentasi dari berbagai kelas dari plastik. Namun, Rockwell Hardness Test tidak
memberikan data dengan baik sebagai prediktor properti lain seperti kekuatan atau
ketahanan terhadap goresan, abrasi, atau pakaian, dan tidak boleh digunakan sendiri
untuk spesifikasi desain produk.

Rockwell Hardness Tester digunakan untuk mengukur kekerasan logam mengukur


ketahanan terhadap penetrasi seperti tes Brinell, tetapi dalam kasus Rockwell,
kedalaman kesan diukur daripada daerah diametral. Dengan tester Rockwell,
kekerasan ditunjukkan langsung pada skala yang tersambung ke komputer. Dial
seperti skala benar-benar mengukur kedalaman, lulus pada unit khusus. Rockwell
Hardness Test adalah yang paling sering digunakan dan serbaguna dari tes kekerasan.

Rumus yang dipakai untuk mendapatkan nilai kekerasan rockwell :


 
HR = E – e
 
Penjelasan :
 
E = Nilai konstanta 130 pada indentor bola dan nilai 100 pada indentor intan
e =  Nilai kedalaman penekanan yang diberikan beban utama (F1)
 
Kelebihan Menggunakan Uji Kekerasan Rockwell
 Material tetap utuh sehingga bisa digunakan kembali untuk proses produksi
 Metode ini cocok digunakan untuk menguji material dalam jumlah banyak
 Nilai hasil pengukuran bisa langsung terlihat pada layar monitor atau jam ukur
 
Kekurangan Menggunakan Uji Kekerasan Rockwell
 Tingkat akurasi pengukuran masih kurang
 Sangat sensitive terhadap getaran kecil sehingga dapat mempengaruhi hasil
pengukuran

2.2 Prosedur Rockwell Hardness


Berbeda dengan metode Brinell dan Vickers yang menggunakan pengukuran manual,
dengan metode Rockwell pengukuran nilai kekerasan langsung dapat dibaca pada
skala yang terdapat pada mesin. Dengan metode ini nilai kekerasan spesimen
langsung dapat dibaca dari skala yang terdapat pada mesin. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada metode pengujian kekerasan Rockwell, yaitu:

1. Spesimen harus memenuhi persyaratan:

 Permukaan harus rata dan halus


 Dapat ditumpu dengan baik dan permukaan horizontal

2. Metode Rockwell mempunyai beberapa skala pengukuran, yang mana


pemakaian tersebut tergantung pada kombinasi jenis identor dan beban
utama yang digunakan. Ada tiga jenis identor dengan tiga jenis beban
utama, sehingga terdapat sembilan kombinasi sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar di bawah ini.

3. Pelaksanaan metode ini, awalnya spesimen diberi identasi awal dengan


beban minor 10 kg, lalu diberi beban utama (60 kg, 100 kg atau 150 kg)
selama 20 detik.

4. Setelah spesimen dibebaskan dari kedua beban tersebut maka jarum skala
akan menunjukkan berapa nilai kekerasan dari spesimen tersebut.

5. Penulisan nilai kekerasan seperti contoh berikut : 73 Rc, dimana 73 nilai


kekerasannya, sedangkan Rc adalah skala yang digunakan. Metode
pengujian dapat dilihat pada Gambar 10 di bawah ini.

6. Sebagai contoh, Rockwell B untuk logam secara umum, Rockwell C untuk


logam yang keras dan Rockwell A untuk logam yang sangat keras.
Pemakaian kombinasi identor dan beban yang salah dengan jenis material
yang diuji akan menyebabkan tidak akuratnya hasil pengujian.

BAB III

KESIMPULAN

1. Uji kekerasan rockwell menggunakan hardness tester yang sudah didesain


khusus untuk melakukan metode rockwell. Ada 2 jenis sistem hardness tester
rockwell yaitu manual (analog) dan digital.
2. Pengujian kekerasan Rockwell berbeda dengan Brinell dan Vickers. Pada uji
kekerasan Rockwell tidak melakukan pengukuran tapak tekan secara manual,
pengukuran langsung dilakukan oleh mesin dan langsung menunjukkan nilai
kekerasan dari bahan yang diuji, nilai ini dapat dilihat pada dial indicator.
Nilai kekerasan yang diperoleh berhubungan terbalik dengan kedalaman
identasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rizal, dkk.2019.KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH LAMA WAKTU
TEMPERING PADA PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT KEKERASAN
KOMPONEN POROS BELAKANG SEPEDA MOTOR.Jurnal APTEK.Vol .11, No.
1.Hal: 83-90

Rizal, dkk.2018.PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT


KEKERASAN (HARDNESS) PADA RODA GIGI TARIK SEPEDA MOTOR
HONDA.Jurnal Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengairan.Hal : 139-144

https://www.detech.co.id/hardness-test/ (diakses pada pukul 11.23)

http://www.testindo.com/article/471/uji-kekerasan-rockwell (diakses pada pukul


12.12)

Anda mungkin juga menyukai