Kedataran dan kebulatan adalah suatu pengendalian kualitas yang penting ketika
kita memproduksi benda secara masal. Hal tersebut sangat penting karena akan sangat
berpengaruh pada fungsi suatu barang yang akan diproduksi. Terlebih lagi jika benda
tersebut harus berpasangan dengan benda lain karena jika kedataran atau kebulatan
tidak sesuai dengan benda yang akan dipasangkan dapat mengakibatkan berkurangnya
kualitas produk dan gagalnya fungsi produk secara keseluruhan. Namun jika suatu
kedataran dan kebulatan suatu benda sesuai, benda tersebut akan berfungsi dengan baik.
A. Kedataran Plat
Suatu permukaan benda dapat dikatakan datar atau lurus jika bidan permukaan
tersebut berbentuk garis lurus apabila digambarkan dalam bentuk garis. Benda yang
memiliki bentuk permukaan datar akan menghasilkan grafik garis lurus apabila
simpangan horizontal atau vertical benda tersebut diplotkan dalam bentuk grafik.
B. Kebulatan Piston
Menurut JIS (B0651-1984), ”Kebulatan di definisikan sebagai jumlah dari deviasi
bentuk lingkaran dari sebuah lingkaran pasti geometris.” Disini bentuk lingkaran adalah
sebuah bentuk yang dispesifikasikan menjadi sebuah lingkaran sebagai sebuah bentuk
bidang atau bagian silang dari sebuah permukaan yang berotasi. Kebulatan di tentukan
oleh perbedaanantara jari-jari lingkaran konsentris yang dekat dengan bentuk lingkaran
yang dipertimbangkan ketika jaraj antara dua lingkaran minimum, kebulatan dinyatakan
sebagai kebulatan mm atau kebulatan µm.
4.1.1 Pengukuran Kedataran dan Kebulatan untuk Benda Kerja Plat dan Piston
Pengukuran geometris benda ukur pada kedataran dan kebulatan adalah
pengukuran panjang, lebar, tebal, diameter. Adapun benda yang diukur dalam
praktikum metrologi industri adalah plat dan piston.
Plat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lempengan plat yang dibentuk
sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan. Lempengan
plat yang digunakan dalam pembuatan benda kerja yang memiliki ketebalan 0.88mm.
Piston adalah komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama –sama
dengan silinder blok dan silinder head. Piston jugalah yang melakukan gerakan naik
turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus mampu meneruskan
tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa piston memiliki
fungsi yang sangat penting dalam melakukan siklus kerja mesin dan dalam
menghasilkan tenaga pembakaran.
Adapun tujuan dari pengukuran kedataran plat dan kebulatan piston diantaranya:
1. Mengetahui kebulatan piston.
2. Mengetahui jenis – jenis alat ukur pengukuran piston.
3. Mampu memilih/menetapkan serta menggunakan beberapa alat ukur pada suatu
proses pengukuran piston.
Pada pengukuran kedataran plat alat ukur yang digunakan adalah dial indicator
dan vernier calliper. Pengukuran linier dilakukan dengan mengukur panjang, lebar dan
ketebalan plat. Sedangkan kedataran plat diukur dengan cara memberi titik pada plat
tersebut dan dengan mengukur titik-titik tersebut, setelah mendapat hasil pengukuran
bisa dipastikan plat tersebut datar atau tidak.
Dial Indicator
Plat
Dial Indicator
Piston
V-Block
Penunjuk
Skala Nonius
Sensor Button
b. Vernier Caliper
Merk : Mitutoyo
Kecermatan : 0,02 mm
Kapasitas ukur : 0 – 200 mm
Adalah alat yang digunakan untuk menyangga dial indicator, dimana agar bias
mengukur kelurusan dari sebuah plat dengan baik
b. V- Block
Adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda saat melakukan pengukuran.
Agar benda yang diukur tidak bergeser. Sehingga pengukuran yang dilakukan
mendapatkan hasil pengukuran yang maksimal
2. Plat
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Kebulatan dengan metode V-block dan Dial Indicator
(mm)
Rata-
Titik 1 Titik 2 Titik 3 rata
No Total
Rata- Rata- Rata-
A B A B A B
rata rata rata
1. 0 -0,1 -0,05 -0,02 0 -0,01 -0,02 0 -0,01
-0,02333
2. 0,1 -0,1 0 0 0 0 -0,01 0 -0,005 -0,00167
3. 0 -0,3 -0,15 0 0 0 -0,01 0 -0,005 -0,05167
4. 0 -0,4 -0,2 0 0 0 0 0 0 -0,06667
5. 0 -0,3 -0,15 0,01 0 0,005 0 0 0 -0,04833
6. 0 -0,3 -0,15 -0,01 0 -0,005 0 -0,01 -0,005 -0,05333
7. 0 -0,3 -0,15 -0,01 0 -0,005 0 0 0 -0,05167
8. 0 -0,4 -0,2 -0,01 0 -0,005 0 0 0 -0,06833
9. 0 -0,3 -0,15 0 0 0 0 0,01 0,005 -0,04833
10. 0 -0,3 -0,15 0 0 0 0 0,02 0,01 -0,04667
11. 0 -0,2 -0,1 0 0 0 0 0,02 0,01 -0,03
12. 0 -0,3 -0,15 0 0 0 0 -0,01 -0,005 -0,05167