Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BESARAN DAN ANGKA PENTING

DOSEN PENGAMPU
Dr. Ni KetutRapi, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
Gusti Kade Agung Widiantara 1913021003
Naomi Selly Septiani Br Nainggolan 1913021015
Agnes Cesarina Dwilestari 1913021016
KELAS : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
Daftar isi :

Daftar isi.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN...............................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................
2.1 BESARAN........................................................................................
2.2 BESARAN POKOK.........................................................................
2.3BESARAN TURUNAN……………………………………………
2.4 CONTOH BESARAN POKOK.......................................................
2.5 CONTOH BESARAN TURUNAN.................................................
2.6 ATURAN ANGKA PENTING.......................................................
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………...
3.2 SARAN……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-haripengukuran adalah suatu hal yang sudah sering
kita lakukan bahkan sering sekali kita lakukan. Pengukuran adalah aktivitas yang
membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur. Pengukuran
melakukan suatu hal yang penting, karena segala sesuatu yang berbentuk pasti ada
ukurannya, baik itu panjang, tinggi, pendek, berat, volume suatu objek. Sesuatu
yang dapat diukur dan memiliki nilai disebut besaran. Sedangkan, pembanding
dalam suatu pengukuran disebut satuan.
Pertanyaannya adalah adakah sesuatu yang bukan besaran? Sesuatu yang
dapat diwakili dengan angka adalah sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur.
Kecantikan, kesenangan, misalnya apakah dapat diukur dengan alat? Tampaknya
kecantikan bagi seseorang belum tentu sama cantiknya bagi orang lain. Jadi,
kecantikan itu sendiri sangat relatif dan tidak dapat diukur eksak. Jadi, kecantikan
jika dilihat dari definisinya bukanlah besaran fisis. Demikian juga manakala kita
mengukur maka acuan ukuran yang digunakan juga dapat berbeda. Misalnya,
mengukur panjang meja dengan mistar menunjukkan hasil 140 cm. Sebaliknya,
apabila acuan kita adalah jengkal maka panjang meja itu kita katakan misalnya 8
jengkal. Tentu saja makna jengkal di sini menjadi tidak sama bagi semua orang.
Jadi, kita perlu mendefinisikan apa yang disebut satuan sebagai ukuran terkecil
seperti apa nilai besaran fisis itu dinyatakan. Jadi, panjang meja jika kita nyatakan
dalam satuan cm, misalnya disebutkan 140 cm.
Karena itu, kita perlu membakukan satuan yang digunakan supaya dapat
diterima oleh semua orang di manapun berada. Artinya, apabila kita menyatakan
panjang meja adalah 140 cm maka orang lain yang kita beritahu akan mengerti
makna dari 140 cm tersebut. Adapun dalam sebuah pengkuran, ada hal yang kita
kenal dengan angka penting.
Angka penting adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti
dan angka tafsiran. Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat ukur,
sedangkan angka tafsiran diperoleh dari setengah skala terkecil. Dan pastinya
pengukuran berkaitan dengan angka penting.
1.2 Rumusan Masalah
1). Apa itu besaran ?
2). Apa itu besaran pokok?
3). Apa itu besaran turunan?
4). Apa apa saja contoh dari besaran pokok dan besaran turunan?
5). Apa yang dimaksud aturan angka penting?
6). Bagaimana aturan penulisan angka penting?

1.3 Tujuan Pembahasan


1) Mengetahui pengertian dari besaran.
2) Mengetahui pengertian dari besaran pokok.
3) Mengetahui pengertian dari besaran turunan.
4) Mengetahui contoh-contoh dari besaran pokok dan besaran turunan.
5) Mengetahui apa yang dimaksud dengan angka penting.
6) Mengetahui aturan dan cara penulisan angka pentting dalam pengukuran.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka, misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan. Besaran dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok, dan besaran turunan.

Pengukuran Besaran Fisika


Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang tukang
jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian
yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging menimbang
massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan timbangan
duduk.

Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar


sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan
adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang insinyur sipil mengukur lebar jalan
menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.

Ketika kita mengukur panjang meja dengan penggaris, misalnya didapat panjang
meja 100 cm, maka panjang meja merupakan besaran, 100 merupakan hasil dari
pengukuran sedangkan cm adalah satuannya.

Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu ketepatan (akurasi),


kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas). Dengan aspek-aspek
pengukuran tersebut diharapkan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan
benar.

2.2 Besaran Pokok


Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
dan tidak diturunkan dari besaran lain. Terdapat tujuh besaran pokok yaitu
panjang (meter), massa (kilogram), waktu (sekon), suhu (kelvin), kuat arus
(ampere), intensitas cahaya (candela), jumlah zat (mol).
2.3 Arti dari Besaran Pokok
1.Panjang

Panjang merupakan jarak antara dua titik di dalam ruang.Dalam SI satuan


panjang yaitu meter(m).Meter merupakan satuan panjang internasional yang
pertama,yang terbuat dari campuran bahan platina iridium,dan disimpan di The
International Bureau Of Weinght and Measure.
Pada tahun 1960,para ahli menetapkan bahwa satu meter sama juga
dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang pancaran sinar jingga-merah dari
atom kripton-86 dalam ruang hampa.Lalu pada tahun 1983,meter kembali di
definisi ulang yaitu :”Meter merupakan panjang jalur yang dilalui oleh cahaya
pada ruang hampa udara selama selang waktu: 1/299.792.458 sekonu.

2.Massa(kg)

Massa ialah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda.Dalam SI


satuan massa ialh kilogram(kg).Satu kilogram yaitu massa sebuah silinder logam
yang terbuat dari campuran platina iridium yang disimpan di Lembaga berat dan
Ukuran internasional di Paris,Prancis.Kilogram adalah satu-satunya satuan
Standar yang tidak dapat dipindahkan.Alat ukur satuan massa antara lain yaitu
sebagai berikut ;
· Neraca Lengan,yaitu ada yang terdiri dari dua atau tiga lengan.
· Neraca Kimia, yaitu yang biasa digunakan untuk mengukur massa yang kecil.
· Neraca Elektronik/digital.

3.Waktu(s)

Waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86.400 waktu satu hari yang


didasarkan pada waktu perputaran bumi pada porosnya.Dalam SI satuan waktu
yaitu sekon(s).Untuk mendapatkan suatu pengukuran waktu yang lebih
teliti,sekarang orang lebih memilih menggunakan Jam Atom.jam ini diatur oleh
suatu gerakan atom tertentu misalnya cesium,dimana 1 detik ialah 9.192.631.770
periode getaran atom cesium-133.Alat ukur mengukur besaran waktu antara lain
yaitu sebagai berikut:
· Jam Matahari,Jam Pasir,Jam Air.
· Arloji.
· Stopwatch.

4.Suhu(K)

Suhu ialah ukuran yang derajat panas atau dinginnya suatu benda.Dalam
SI satuan suhu yaitu Kelvin(K).Definisi dari suhu didasarkan pada diagram fase
air,yakni posisi titik tripel air(suhu diamana 3 fase air berada bersamaan) yang di
definisikan sebagai 273,16 Kelvin.kemudian,nol mutlak didefinisikan pada 0
kelvin,sehingga 1 Kelvin didefinisikan sebagai 1/273,16 dari temperatur(suhu)
tripel air.Alat untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya
dalam angka disebut dengan termometer.

5.Kuat Arus Listrik(A)

Arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui satu
titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.Dalam SI satuan kuat arus listrik yaitu
Ampere(A).Saat arus listrik mengalir melalui satu kabel maka bidang magnet
berada di sekeliling kabel.
Pada tahun 1948,Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel
yang berarus listrik.Alat ukur untuk mengukur kuat arus listrik yaitu Ampere
meter.

6.Jumlah Zat(mol)

Jumlah Zat satuannya dalam SI ialah molekul(mol).Mol merupakan istilah


yang digunakan sejak 1902 dan merupakan kependekan dari”gram-
molecule”.Satu mol didefinisikan sebagai zat suatu sistem yang mengandung
“entitas elementer”(atom,molekul,ion,elektron) sebanyak atom-atom yang berada
dalam 12 gram karbon-12.Bilangan ini disebut dengan bilangan Avogadro yakni
G.0221367*1023.

7.Intensitas Cahaya(Cd)

Satuan intensitas cahaya ialah Candela(Cd).Candela merupakan suatu


intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi manokromatik
pada frekuensi 540*1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/685 watt per
Steradran dalam arah tersebut.

2.4 Besaran Turunan

Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan


besaran pokok. Diturunkan artinya dijabarkan atau diperoleh dari penggabungan
dengan cara perkalian atau pembagian, berikut contoh penurunan dari besaran
pokok :
1. Luas diturunkan dari besaran panjang, yaitu panjang dikali panjang
2. Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu
panjang/jarak dibagi waktu
3. Percepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu
jarak/panjang dibagi dengan waktu pangkat dua.
4. Usaha diturunkan dari besaran pokok dari panjang, masa, dan waktu
5. Gaya diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa
dikali (panjang dibagi waktu pangkat dua).
6. Tekanan diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu
massa dibagi dengan (massa dikali waktu pangkat dua).
2.5 Contoh Besaran Pokok

No Besaran Simbol Satuan Simbol Instrumen

Dasar Besaran Satuan

1 Panjang L meter m Mistar,


micrometerskrup,
jangkasorong

2 Massa m kilogram kg Neraca

3 Waktu t sekon s Stopwatch

4 ArusListrik I ampere A Ampermeter

5 Temperatur T Derajat K Termometer


Kelvin

6 Intensitas cd Lilin/Candela cd Luxmeter

Cahaya

7 Jumlah mol

2.6 Contoh Besaran Turunan.

No BesaranTurunan Simbol Besaran Satuan

1 Kecepatan V m/s

2 Luas A m²
3 Gaya F N

4 Usaha W watt

5 Perecepatan a m/s²

6 Tekanan P atm

2.7 Dimensi besaran pokok dan turunan

Dimensi yaitu besaran yang tehnik penulisan menggunakan “lambang”


besaran pokok. besaran suatu dimensi menunjukkan proses besaran tersebut
tersusun dari besaran-besaran pokok tersebut. Apapun jenis satuan besaran yang
digunakan tidak akan mempengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan
panjang bisa ditunjukan dalam m, cm, km, ft, ke4 satuan ini mempunyai dimensi
yang sama yaitu L. Pada alur satuan dunia internasional “SI” ada (tujuh) besaran
pokok yang berdimensi, cara penulisan dimensi dari salah satu besaran dengan
adanya simbol atau huruf tertentu dan diberi tutup kurung persegi [].
Dengan mengerti dimensi besaran pokok dan dimensi besaran turunan bisa
membantu kita dalam memahami salah satu persamaan yang sejenis atau tidak
sejenis, sehingga kita dapa mengetahui benar atau tidaknya suatu persamaan.
Coba kamu lihat apabila jika ini terjadi dalam sebuah persamaan matematis yang
panjang dan melibatkan beragam besaran pokok dan besaran turunan?, pasti akan
sangat menyulitkan. jadi fungsi penggunaan dimensi besaran itu.

Berikut adalah dimensi dari besaran pokok dan besaran turunan :


 Besaran pokok

Besaran Pokok Satuan Lambang Dimensi

Panjang Meter (m) [L]


Masa Kilogram (kg) [M]

Waktu Sekon (s) [T]

Kuat arus listrik Ampere (a) [I]

Suhu Kelvin (k) [Ө]

Jumlah zat Mol (mol) [N]

[J]
Intensitas cahaya Kandela (cd)

 Besaran turunan

Besaran turunan Satuan Lambang Dimensi

Kecepatan m/s [L][T]^-1

Luas m^2 [L]^2

Gaya kg· m/s2 [M] [L] [T]-2

Usaha kg m^2/m^-2 [M] [L]^2[T]^-2

Percepatan m/s^2 [L] [T]^-2

Tekanan Kg/m^2/s^2 [M] [L]^-2 [T]^-2


Setiap satuan turunan dalam fisika dapat diuraikan atas faktor-faktor yang
didasarkan pada besaran-besaran massa, panjang dan waktu serta besaran pokok
yang lain. Salah satu manfaat dari konsep dimensi ialah untuk menganalisis atau
menjabarkan benar atau salahnya suatu persamaan. Metode penjabaran dimensi
atau analisis dimensi menggunakan aturan-aturan yaitu:

Dimensi ruas kanan = Dimensi ruas kiri

Setiap suku berdimensi sama. Sebagai contoh untuk menganalisis kebenaran dari
dimensi jarak tempuh dapat dilihat persamaan berikut ini.

Jarak Tempuh = Kecepatan x Waktu


s=v.t

Dari hal diatas mengenai dimensi beberapa besaran turunan dapat diperoleh:

Dimensi jarak tempuh = dimensi panjang = [ L ]


Dimensi kecepatan = [ L ] [ T ]-1
Dimensi waktu = [ T ]
Maka dimensi jarak tempuh dari rumus s = v . t untuk ruas kanan:

[ Jarak tempuh ] = [ kecepatan ] x [ waktu ]


[ L ] = [ L ] [ T ]-1 X [ T ]
[L]=[L]

Dimensi besaran pada kedua ruas persamaan sama, maka dapat


disimpulkan bahwa kemungkinan persamaan tersebut benar, akan tetapi bila
dimensi besaran pada kedua ruas tidak sama, maka dalam hal ini dapat dipastikan
persamaan dimensi besaran tersebut salah.

Demikianlah pembahasan mengenai “Dimensi Besaran” Pengertian & (


Besaran Pokok – Turunan – Analisis ) semoga dengan adanya ulasan tersebut
dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas
kunjungannya.

2.6 Angka Penting


Suatu indikasi bagi ketepatan pegukuran diperoleh dari banyaknya angka
penting. Angka penting tersebut memberikan informasi yang actual mengenai
nilai dan ketepatan pengukuran. Makin banyak angka penting ketepatan
pengukuran menjadi lebih besar. Sebagai contoh hasil pengukuran sebuah tahanan
dinyatakan sebesar 68 Ω, hasil pengukuran ini terdri dari dua angka penting,
sedangkan pada hasil pengukuran yang dinyatakan dengan 68,0 Ω terdiri dari tiga
angka penting. Dikatakan bahwa hasil pengukuran 68,0 Ω mempunyai ketepatan
yang lebih tinggi daripada hasil pengukuran pengukuran 68Ω.
Bila dua atau lebih hasil pengukuran dengan tingkat ketepatan yang berbeda
dijumlahkan atau dikurangkan, maka hasilnya hanya boleh mengandung satu
angka tafsiran.

 Aturan angka penting


1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
2. Angka nol yang terletak antara dua angka bukan nol merupakan angka
penting.
3. Semua angka nol yang yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal
merupakan angka penting.
4. Semua angka nol yang terletak pada deretan angka terakhir dari angka-
angka yang ditulis di belakang koma desimal merupakan angka penting.
Contoh :
Dua buah tahanan R1 DAN R2 dihubungkan secara seri,. Pengukuran masing-
masing menghasilkan R1= 18,7Ω dan R2 = 3,624Ω. Tentukan tahanan total
sampai berapa angka penting yang memenuhi.
Penyelesaian :
R1 = 18,7Ω ( tiga angka penting )
R2 = 3,624Ω ( empat angka penting )
R total = 22,3Ω ( tiga angka penting )
Bila dua atau lebih hasil pengukuran dengan tingkat ketepatan yang berbeda
dikalikan atau dibagi, maka hasilnya hanya seteliti hasil pengukuran yang paling
kecil ketepatannya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah yang telah kami buat ini yaitu
besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur dan memiliki satuan. Sedangkan
satuan adalah alat ukur atau pembanding dari sebuah besaran. Besaran ada 2, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang
satuannya ditetapkan terlebih dahulu, sedangkan besaran turunan adalah besaran
yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Dalam pengukuran, ada aturan
angka penting. Semakin banyak kita mengukur, akan semakin banyak angka
penting yang kita dapat dan pengukuran kita pun akan semakin teliti.

3.2 Saran
Sebagaimana teori dan kelengkapan penjelasan mengenai besaran dan angka
penting yang telah kami paparkan, diharapkan agar pembaca dapat memahami
mengenai besaran-besaran dan pengukuran yang kerap sekali kita lakukan di
lingkungan sekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA

Rapi, Ni Ketut. 2017. Laboratorium Fisika 1. Depok: Rajawali Pers.


Any Winarsih, dkk. 2008. Jenis-jenis besaran Pokok. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Teguh Sugiyarto. 2008. Alat Pengukuran. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai