Anda di halaman 1dari 11

SATUAN,BESARAN DAN PENGUKURAN SAINS/IPA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


IPA/SAINS
Pengampu: Fatimatul Asroriah, M.Pd

Disusun Oleh:
Luthfi Kamilia
2020.520.126.020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
STIT MUHAMMADIYAH TEMPURREJO NGAWI
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“SATUAN,BESARAN, DAN PENGUKURAN SAINS/IPA”. Penyusunan makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA/SAINS. Kami berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya untuk pembaca.
Kami selaku penyusun makalah apabila ada kekurangan dalam menyusun
makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya kedepannya
bisa menjadi lebih baik lagi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Tempurejo, 13 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan............................................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
A. Pengertian Besaran ............................................................................
B. Pengertian Satuan...............................................................................
C. Hubungan Satuan Dan Besaran........................................................
D. Perbedaan Antara Besaran dan Satuan Besaran.................................
E. Pengertian Pengukuran .....................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
  Tanpa kita dasari setiap hari kita menggunakan alat ukur sebagai alat untuk
mempermudah pekerjaan maupun mempermudah aktivitas kita. Alat ukur yang
digunakan dalam kehidupan sehrai-hari yang sering kita temui adalah alat ukur
dari besaran pokok. Berbagai macam alat ukur dari bearan pokok inilah yang
mempermudah kita mengetahui beberapa hasil dari pengukuran yang didapat.
Namun yang sering kita temui dan kita gunakan, dari 7 besaran pokok yang
ditetapkan dalam satuan internasional berupa panjang, suhu, massa, waktu,
intensitas cahaya, dan jumlah zat.

 B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Besaran ?

2. Apa Pengertian Satuan ?

3. Apa Perbedaan Satuan dan Besaran?

4. Apa Hubungan Satuan dan Besaran ?

5. Apa Pengertian Pengukuran?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Besaran

2. Untuk mengetahui pengertian Satuan

3. Untuk mengetahui hubungan satuan dan besaran

4. Untuk mengetahui pengertian Pengukuran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur,mempunyai nilai


yang dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan.

Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan


menjadi 2 macam yaitu:

1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Sebagai


contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat
diukur dengan menggunakan neraca.

2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan.


Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.

Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Besaran Pokok Besaran pokok adalah besaran yang satuannya


ditetapkan lebih dulu atau besaran yang satuannya didefinisikan sendiri
berdasarkan hasil konfrensi internasional mengenai berat dan
ukuran.besaran pokok paling umum ada 7 macam.selain itu,terdapat
dua besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar
dan sudut ruang (tiga dimensi).

2. Besaran Turunan

Adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.

Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah,besaran juga dikelompokkan


menjadi dua, yaitu :

a) Besaran scalar Yaitu besaran yang mempunyai besar dan satuan saja tanpa
memiliki arah.Contohnya: panjang,massa dan waktu

b) Besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar (nilai), satuan dan arah.
Contohnya:kecepatan, gaya, perpindahan,dll.

5
Jadi, besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan
secara kuantitas. Selain besaran fisika juga terdapat besaran-besaran yang
bukan besaran fisika, misalnya perasaan sedih, gembira, dan lelah. Karena
perasaan tidak dapat diukur dan tidak dapat dinyatakan dengan angka dan
satuan, maka perasaan bukan besaran fisika.

Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan


besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan
terlebih dahulu. Adapun, besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan
dari besaran-besaran pokok.

B. Pengertian Satuan

Satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti sebuah penjelasan. Para ahli
sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan yaitu menggunakan satuan standar
sistem Internasional, disebut disebut Systeme Interrnationale d’Unites (SI).

Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunannya secara


internasional serta memiliki standar yang sudah baku.selanjutnya pada konferensi
berat dan pengukuran tahun 1948, Yaitu newton(N),joule (J),dan Watt (W),
ditambahkan kedalam SI.Akan tetapi pada tahun 1960 tujuh satuan Internasional
dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampera, kelvin,
mol,dan kandela.

Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya bersifat standar atau baku, yaitu
bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah digunakan setiap saat dengan tepat.
Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para
ilmuwan di Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan
dan pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem
metrik besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem
internasional atau disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter
Gram Second).

Pada tahun 1983, Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran


memutuskan bahwa satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada

6
selang waktu 1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena
nilainya dianggap selalu konstan.

Satuan Internasional untuk Massa

Besaran massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). Pada


mulanya para ahli mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder
yang terbuat dari bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres,
dekat Paris. Untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik, massa standar satu
kilogram didefinisikan sebagai massa satu liter air murni pada suhu 4ºC.

Satuan Internasional untuk Waktu

Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada
awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya,
yaitu 1 hari. Satu detik didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu
hari rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik. Karena satu hari
matahari tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli
menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh
atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.

Satuan dikelompokkan menjadi 2,

1. Satuan baku Yaitu satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya
secara internasional disebut dengan satuan internasional(SI)

2. Satuan Tidak Baku Yaitu satuan yang tidak diakui secara internasional dan
hanya digunakan pada suatu wilayah tertentu. Contoh : depa, hasta, lengan, kaki,
langkah.

C. Hubungan Besaran dan Satuan

Besaran dan satuan memiliki hubungan yang erat dan saling berkaitan.
Pengukuran merupakan kegiatan atau aktivitasnya, sedangkan besaran merupakan
pokok permasalahan yang diukur sedangkan satuan merupakan pembanding
(pengukurnya). Contoh: seorang ibu menimba air di sumbur mengukur isi air
dengan ember. Misalkan ibu tersebut menimba air di sumbur sebanyak 10 ember.
Berarti besarnya adalah isi ember sedangkan satuannya adalah ember.

7
D. Perbedaan Besaran dan Satuan Besaran

yaitu suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Satuan yaitu
sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran.

E. Pengertian Pengukuran

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi atau kapasitas, biasanya


terhadap suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran juga bisa diartikan sebagai
pemberian angka terhadap suatu atribut atau karateristik tertentu yang dimiliki
oleh seseorang, hal atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas
dan disepakati.

 Cara penggukuran benda dengan menggunakan alat ukur standar

a. Cara mengukur dengan menggunakan mistar atau penggaris

1. Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur panjangnya.
Titik nol pada penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda
yang diukur.

2. Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang
bertepatan dengan ujung akhir panjang benda.

b. Cara membaca Jangka Sorong

1. Tentukan terlebih dahulu skala utama

2. Menentuangka dari skala nonius yang berimpit atau segaris dengan skala utama
,kemudian kalikanlah dengan angka ketelitian alatnya

3. Jumlahkanlah angka yang diperoleh dari skala utama dan skala noniusj

c. Cara menggunakan mikrometer sekrup

1.Membuka pengunci mikrometer sekrup sehingga selubung dapat bergerak

2. Letakkan benda yang ingin diukur diantara rahangnya

3.putarlah gigi geser secara perlahan pada selubung pemutar hingga terdengar
suara “klik”

8
4.kemudian kunci kembali mikrometer sekrup, hal ini dilakukan agar skala tidak
berubah

5.lihatlah skala utama apakah telah menunjukkan satuan atau tengahan satuan

6. Kemudian lihat skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama

7.Jumlahkanlah skala utama dengan skala nonius.

 Pengaplikasian dalam kehidupan sehari –hari

1. Pengukuran panjang

a. Mistar Mistar sering digunakan dalam mengukur suatu panjang benda


seperti meja,kain,buku dan lain-lain.

b. Meteran lipat Sering digunakan untuk mengukur obyek yang tidak bisa
dilakukan oleh mistar.

c. Jangka sorong Digunakan untuk mengukur diameter baut atau mur.

d. Mikrometer skrup Untuk mengukur panjang,lebar ataupun diameter benda


yang relative kecil.

2. Alat ukur massa Contohnya: Neraca digunakan menimbang suatu massa benda

3. Alat ukur Waktu

Contohnya :Stopwatch dan jam digunakan untuk mengukur waktu yang


dibutuhkan dalam penelitian.

5. Alat ukur Suhu (Temperatur)

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Besaran adalah sesuatu yang dapat dikukur, serta dapat dinyatakan


dengan angka dan memiliki satuan. Besaran berdasarkan cara memperolehnya
dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:

1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran.

2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan.

Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan


besaran turuan.

\ Satuan adalah suatu pembanding dalam pengkuran atau


membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan
merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi srandar dari suatu
besaran.

Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sutau besaran


dengan suatu besaran yang sudah distandar. Pengukuran panjag dilakukan
dengan menggunakan mistar, jangka, sorong, dan micrometer sekrup.
Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur
kuat arus ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu
dengan thermometer, dan lain sebgainya.

B. Saran

Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi
apa itu besaran, satuan dan pengukuran. Dan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kami meminta kritik dan saran nya yang bersifat relevan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2005). Ilmu Pengetahuan Alam-Fisika . Jakarta: Dirjen Dikdasmen

Slamet, A., DKK. (2008). Praktikum IPA. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas.

Soejoto dan Sustini, E. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar . Dirjen Dikti
Depdiknas.

Tim Seqip. (2003). Buku IPA Guru Kelas VI. Dirjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta.

       

11

Anda mungkin juga menyukai