(Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Dasar IPA)
Dosen Pengampu :
Rohmani S.pd,M.pd
Kelompok 1
Annisyah 2186206046
Bunga Enjelyca 2186206040
Dwi Mulia Anjani 2186206073
Febriani 2186206072
Ratih Kusumawati 2186206035
Vivi Apriliantini 2186206036
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengukuran” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Dasar IPA Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pengukuran bagi para pembaca dan juga
bagi kami.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
b. Dalam kimia
Seperti halnya dalam fisika pengertian pengukuran dalam kimia adalah pengukuran
sifat kimia yang dapat teramati oleh fisik maupun tidak. Pengukuran dalam kimia tidak harus
berupa data kuantitatif saja namun dapat berupa data kualitatif. Misalnya menentukan asam,
basa atau garam suatu zat menggunakan kertas lakmus. Dalam kimia pengukuran sangat
penting karena kesalahan dalam pengukuran dapat mengakibatkan reaksi yang berbeda.
Sehingga kesalahan pengukuran harus diminimalisir karena pengaruhnya sangat besar.
c. Dalam biologi
Pengukuran dalam biologi adalah suatu kegiatan pengukuran suatu variable yang
berhubungan dengan makhluk hidup dengan menggunakan suatu instrument untuk
mendapatkan data yang berupa angka-angka. Pengukuran ini dapat berupa pengukuran
langsung dan pengukuran tidak langsung.
1. Besaran Panjang
a) Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara ujung ibu
jari tangan dengan ujung jari kelingking.
b) Hasta adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang lengan bawah dari siku
sampai ujung jari tengah.
c) Depa adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang kedua belah tangan dari
ujung jari tengah kiri sampai ujung jari tengah kanan.
d) Kaki adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah kaki.
e) Tapak adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah
tapak.
f) Langkah adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah langkah.
Mengajarkan pengukuran menggunakan satuan tidak baku pada siswa dapat kita mulai
dengan meminta siswa mengukur panjang meja dengan menggunakan jengkal ataupun depa.
Hasil yang diperoleh siswa tentulah berbeda-beda sesuai dengan ukuran masing-masing.
2. Besaran Masa
Besaran massa yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa
macam, berikut adalah penjelasannya.
a) Mayam, adalah satuan tidak baku besaran massa dengan menggunakan alat ukur berat yang
biasa digunakan untuk menimbang emas. Nilai mayam setara dengan 1/16 bungkal.
b) Entik, adalah contoh satuan tidak baku besaran massa dengan menggunakan alat ukur berat
tertentu.
c) Kaleng, adalah contoh satuan tidak baku besaran massa dengan yang biasa digunakan
untuk menimbang barang satu dengan lainnya sebagai perbandingan tertentu menggunakan
berat kaleng.
d) Tempurung Kelapa adalah contoh satuan tidak baku besaran massa dengan yang biasa
digunakan untuk menimbang barang satu dengan lainnya sebagai perbandingan tertentu
menggunakan berat tempurung kelapa.
3. Besaran Luas
Besaran luas yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam,
berikut adalah penjelasannya.
a) Tumbak, adalah satuan tidak baku besaran luas yang digunakan dalam pengukuran luas
tanah di daerah Jawa Barat. Satu tumbak dapat disamakan dengan 14 meter persegi.
b) Bahu, adalah satuan tidak baku besaran luas yang dapat digunakan untuk mengukur luas
benda menggunakan jarak antara bahu kiri dan bahu kanan.
4. Besaran Volume
Besaran volume yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa
macam, berikut adalah penjelasannya.
a) Botol, adalah contoh satuan tidak baku besaran volume yang digunakan untuk mengukur
besar atau banyaknya volume benda yang terisi atau terdapat pada satu botol.
b) Gelas, adalah contoh satuan tidak baku besaran volume yang digunakan untuk mengukur
besar atau banyaknya volume benda yang terisi atau terdapat pada satu gelas.
c) Ember, adalah satuan tidak baku besaran volume yang digunakan untuk mengukur besar
atau banyaknya volume benda yang terisi atau terdapat pada satu ember.
5. Besaran Waktu
Besaran waktu yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa
macam, berikut adalah penjelasannya.
a) Posisi matahari, adalah contoh satuan tidak baku besaran waktu dengan menggunakan arah
atau posisi matahari berada, dalam penentuan waktu tertentu.
b) Jam pasir, adalah contoh satuan tidak baku besaran waktu dengan menggunakan media jam
pasir, yang mana pasir memiliki ukuran partikel atau butiran yang berbeda-beda.
Pengukuran satuan baku, yaitu satuan pengukuran yang nilainya tetap dan disepakati
secara internasional, misalnya meter, liter, dan kilogram.
a. Sistem Satuan
Dalam kehidupan sehari-hari mungkin Anda menemui satuan- satuan berikut:
membeli air dalam galon, minyak dalam liter , dan diameter pipa dalam inchi. Satuan-
satuan di atas merupakan beberapa contoh satuan dalam sistem Inggris (British). Selain
satuan-satuan di atas masih ada beberapa satuan lagi dalam sistem Inggris, antara lain
ons, feet, yard, slug, dan pound. Setelah abad ke-17, sekelompok ilmuwan
menggunakan sistem ukuran yang mula-mula dikenal dengan nama sistem Metrik.
Pada tahun 1960, sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem
Internasional (SI). Penamaan ini berasal dari bahasa Perancis Le Systeme
Internationale d’Unites. Sistem Metrik diusulkan menjadi SI, karena satuan-satuan dalam
sistem ini dihubungkan dengan bilangan pokok 10 sehingga lebih memudahkan
penggunaannya. Tabel-1, di bawah ini menunjukkan awalan- awalan dalam sistem Metrik
yang dipergunakan untuk menyatakan nilai-nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari satuan
dasar.
Awalan-awalan dalam sistem metrik yang digunakan dalam SI
Sedangkan besaran-besaran lain yang diturunkan dari besaran pokok, misalnya: volume, massa
jenis, kecepatan, gaya, usaha dan masih banyak lagi disebut besaran turunan. Pada selanjutnya
Anda akan melakukan kegiatan dan diskusi tentang tiga besaran pokok yaitu : panjang, massa,
waktu dan satu besaran turunan yaitu volume. Besaran-besaran tersebut sering kita temui
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Panjang
Panjang menyatakan jarak antara dua titik, misalnya panjang mistar adalah jarak antara
suatu titik di salah satu ujung mistar dengan titik di ujung mistar yang lain. Panjang
menggunakan satuan dasar SI meter (m). Satu meter standar (baku) sama dengan
1.650.763,73 kali panjang gelombang dalam vakum dari radiasi yang bersesuaian dengan
transisi atom krypton-86 (Kr86) di antara tingkat 2p10 dan 5d5. Untuk keperluan sehari-hari,
telah dibuat alat-alat pengukur panjang, seperti terlihat pada gambar-1.
Gambar-1: Mistar dan jangka sorong, sebagai alat pengukur besaran panjang
Selain meter, panjang juga dapat dinyatakan dalam satuan- satuan yang lebih besar atau lebih
kecil dari meter dengan cara menambahkan awalan-awalan seperti tercantum dalam Tabel -1.
Berdasar tabel tersebut
d. Massa
Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam
masing-masing benda disebut massa benda. Dalam SI, massa menggunakan
satuan dasar kilogram (kg). Satu kilogram standar sama dengan massa sebuah
silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di Sevres,
Paris, Perancis. Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering dirancukan dengan
berat, tetapi kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi,
sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Seorang astronot ketika berada di
bulan beratnya berkurang, karena gravitasi bulan lebih kecil dibanding gravitasi
bumi, tetapi massanya tetap sama dengan di bumi. Bila satuan SI untuk massa
adalah kilogram (kg), satuan SI untuk berat adalah newton (N). Massa diukur
dengan neraca lengan, berat diukur dengan neraca pegas, sebagaimana terlihat
pada gambar-2. Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik.
Sekarang, sudah banyak digunakan jenis neraca lain yang lebih teliti, yaitu neraca
elektronik.
b
f. Volume
Volume menyatakan besarnya ruangan yang terisi oleh materi.
Benda dengan volume lebih besar, dapat menampung materi lebih banyak
dibanding benda lain yang volumenya lebih kecil. Volume merupakan
besaran turunan, yang disusun oleh besaran pokok panjang. Volume
benda padat yang bentuknya teratur, misalnya balok, dapat ditentukan
dengan mengukur terlebih dulu panjang, lebar dan tingginya kemudian
mengalikannya. Bila Anda mengukur panjang, lebar dan tinggi balok
menggunakan satuan sentimeter (cm), maka volume balok yang Anda
g. Arus listrik
Arus listrik dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut
amperemeter. Alat ini ada beberapa jenis, ada yang analog dan ada juga yang
digital. Amperemeter analog terdiri dari beberapa bagian atas ukur seperti
terlihat pada gambar berikut.
h. Luas
Luas merupakan salah satu besaran turunan yang diturunkan dari besaran
panjang. Satuan dari luas adalah m2. Cara menghitung luas permukaan suatu
benda ditentukan oleh model bidang tersebut. Menghitung luas yang paling
sederhana adalah menghitung luas persegi atau persegi panjang. Luas persegi
diperoleh dengan mengalikan dua sisi dan untuk persegi panjang luas diperoleh
dengan mengalikan panjang dan lebarnya.Untuk bidang yang tidak beraturan
misalnya untuk menghitung luas dari daus, kita bias melakukan estimasi
memperhatikan model daun apakah mendekati model jajaran genjang atau layang-
layang. Luas daun tersebut bias dihitung dengan menggunakan rumus luas bidang
tersebut. Ada cara lain juga yang bias dilakukan yaitu dengan menggunakan
kertas grafik. Luas bisa ditentukan dengan menghitung banyaknya kotak yang
disapu oleh daun kemudian mengalikan dengan luas tiap satu kotak kecil.
i. Volume
dilakukan dengan menggunakan gelas ukur. Pada gelas ukur terdapat skala yang
menunjukan besar volume zat cair yang diukur. Gelas ukur juga dapat digunakan
untuk mengukur benda yang tidak beraturan misalnya batu. Volume batu dapat
ditentukan dengan memasukkan batu ke dalam
gelas ukur yang berisi air. Pertambahan volume saat batu dimasukkan ke
dalamnya adalah volume dari batu tersebut.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. S. (2010). Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku (online). Tersedia
di.http'//budiyonosetyo.blogspot.c om/2010/06/satuan-baku-dan satuan tidak-
baku.
Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wikipedia.