Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENGUKURAN
(KONSEP PENGUKURAN PANJANG,BERAT DAN WAKTU)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


“BILANGAN DAN OPERASI BILANGAN”

Dosen Pengampu:
Riza Fatimah Zahrah,M.pd

Disusun oleh :
Romi Aimar 2201020190
Widiani 2201020147
Husnul Fitriani 2201020198
Nabila Putri Sutiani 2201020116
Nur Holipah 2201020136

Kelas 1-D PGSD


Universitas Perjuangan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tasikmalaya
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,atas rahmat dan hidayat-NYA penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul“PENGUKURAN”(Konsep pengukuran
waktu,panjang dan berat).Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun makalah ini,untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bilangan dan Operasi Bilangan,menambah wawasan,ilmu
pengetahuan,dan tentunya mengetahui tentang Pengukuran.
Pada kesempatan ini,penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1 . Yth. Ibu Riza Fatimah Zahrah,M.pd,selaku dosen mata kuliah Bilangan dan Operasi
bilangan.
2 . Yth. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberi dorongan dalam penulisan makalah ini
baik material maupun spiritual.
3 . Semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini.
Meskipun penulis penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Mudah-mudahan segala
bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis, mendapat balasan dari Allah
SWT. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi penulis dan bagi semua
pembaca.

Tasikmalaya, 26 September 2022

Penyusun


 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah .................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN PENGUKURAN
a. Pengertian Pengukuran......................................................................................................4
b. Jenis Jenis Pengukuran......................................................................................................4
B.PENGUKURAN PANJANG
a. Pengertian Pengukuran Panjang..........................................................................................7
b. Alat Ukur Panjang...............................................................................................................7
c. Satuan panjang.....................................................................................................................9
C.PENGUKURAN BERAT
a. Pengertian Pengukuran Berat.............................................................................................10
b. Alat Pengukur Berat...........................................................................................................10
c. Satuan berat........................................................................................................................17
D.PENGUKURAN WAKTU
a. Pengertian Pengukuran Waktu...........................................................................................18
b. Alat Ukur Waktu................................................................................................................18
c. Satuan waktu.......................................................................................................................19
d. cara mengukur waktu.........................................................................................................19

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan......................................................................................................................22
b. Saran................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................23


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah


Keterlibatan aktif anak dengan alat pengukuran dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang
penting dalam membantu anak memahami konsep pengukuran dan alat pengukuran. Kegiatan
membutuhkan intraksi antara anak dengan lingkungannya. penyelidikan tentang pengukuran
menunjukan bahwa pengukuran memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari yang
merupakan penerapan praktis matematika.
Pada tingkat Sekolah Dasar, guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan
pengukuran benda di lingkungan sekitar anak. Kegiatan ini dapat dimulai sejak anak duduk di
Taman Kanak-kanak dan kelas–kelas rendah di SD, misalnya anak membandingkan panjang,
kapasitas dan berat dari benda yang telah mereka kenal.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang ingin penulis bahas dalam makalah ini adalah :
Pengertian pengukuran
Jenis jenis pengukuran
Alat ukur pengukuran
Soal soal yang berkaitan dengan pengukuran

1.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul “pengukuran” adalah sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah “BILANGAN DAN OPERASI BILANGAN”
b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang “pengukuran” baik untuk pembaca
maupun untuk penulis.


 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengukuran

a. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panjang,
kapasitas, volume, luas, sudut, berat (massa), dan suhu (Kennedy dan Tips, 1994). Secara
sederhana, Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur
dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

b. Jenis Jenis Pengukuran


Adapun jenis-jenis pengukuran yaitu: pengukuran tidak baku dan pengukuran baku

1. Pengukuran Baku
Pengukuran baku merupakan pengukuran yang hasilnya tetap atau baku (Standar).Terdapat
dua sistem pengukuran yang baku yaitu:
a. Pengukuran Sistem Inggris
Sistem Inggris dikembangkan di Eropa, Satuan-satuan pengukuran dikembangkan dari benda-
benda di sekitar kita. Sistem Inggris juga didefinisikan sebagai sistem pengukuran yang
digunakan di banyak negara termasuk Amerika Serikat menggunakan kaki, pound dan
detik.
Misalnya, ukuran satu yard adalah jarak hitung dan ujung jari lengan orang dewasa yang
dilencangkan, ukuran satu inchi adalah jarak butiran padi dari ujung ke ujungnya.
Contoh pengukuran sistem bahasa Inggris adalah seorang pria setinggi enam kaki.
Namun karena sifat–sifat benda diatas tidak tetap maka akhirnya satuan-satuan sistem Inggris
distandarkan.
I Inci 1/12 kaki
K Ft 12 inci
Y Yd 3 kaki
M Mil 5280i


 
b. Sistem Metrik
Sistem metrik adalah sistem pengukuran yang menggunakan satuan berdasarkan meter,
kilogram dan detik.Sistem metrik kemudian belembang menjadi Sistem Satuan
Internasional (SI) yang digunakan seluruh dunia.
Contohnya menghitung jarak dua tempat dengan satuan meter atau kilometer.
Tiga satuan dasar dalam sistem metrik adalah meter (satuan panjang), kilogram (satuan
massa) dan detik (satuan waktu). Besaran lain dapat diturunkan dari besaran ini.
Misalnya, besaran massa jenis diturunkan dari massa dan panjang.
kilo = 1000 kali, misalnya 1 kilometer = 1000 meter
hekto = 100 kali, misalnya 1 hektometer = 100 meter
deka = 10 kali, misalnya 1 dekameter = 10 meter
desi = 1/10 kali, misalnya 1 desimeter = 1/10 atau 0,1 meter
senti = 1/100 kali, misalnya 1 sentimeter = 1/100 atau 0,01 meter
mili = 1/1000 kali, misalnya 1 milimeter = 1/1000 atau 0,001 meter
Sistem metrik ini tidak dipakai dalam perhitungan waktu, di mana perkalian menggunakan
nilai yang berbeda-beda.

2. Pengukuran Tidak Baku


Pengukuran tidak baku merupakan pengukuran yang hasilnya berbeda-beda karena
menggunakan alat ukur yang tidak baku atau tidak standar. Diantara pengukuran tidak baku
adalah sebagai berikut :
Digit adalah pengukuran yang disesuaikan dengan lebar sebuah jari.
Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara ujung
jempol tangan dengan ujung kelingking tangan.
Hasta adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai
ke ujung jari tengah.
Depa adalah pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran sepanjang kedua belah tangan dari
ujung jari tengah kanan sampai ke ujung jari tengah kiri.
Kaki adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran panjang sebuah kaki.
Contoh penerapan pengukuran panjang dengan suatu yang tidak baku dalam kegiatan anak-
anak SD di kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan aktivitas pengukuran seperti
mengukur meja, tinggi teman, dan yang lainnya dengan pensil, pena, tangan, manik-manik


 
atau alat-alat lainnya yang bisa digunakan sebagai pengukuran panjang yang bersifat tidak
baku.
Salah satu keuntungan metrik adalah hubungan yang jelas antara satuan yang satu dengan
satuan yang lainnya. Pengkonversian dari jenis satuan yang satu ke satuan lainnya dapat
diselesaikan dengan mengalikan atau membagi dengan perpangkatan 10, sebagaimana yang
kita gunakan dalam system numarasi basis sepuluh dapat ditetapkan dengan memindahkan
koma pada decimal. Berikut Satuan Standar (Sistem Metrik).

c. Pengukuran berdasarkan prosesnya


Adapun proses pengukuran,pengukuran dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung
Pengukuran langsung
1. Pengukuran langsung adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur
langsung. Hasil pengukuran langsung terbaca. Proses pengukuran lebih cepat
diselesaikan.
Contoh dari pengukuran langsung adalah pengukuran panjang dengan
meteran,pengukuran berat dengan timbangan,pengukuran waktu dengan stopwatch dan juga
pengukuran suhu dengan termometer.
Pengukuran tidak langsung
2. Pengukuran tidak langsung yaitu jenis pengukuran yang hasilnya tidak langsung
didapatkan,melainkan harus diproses terlebih dahulu.
Contoh pengukuran tidak langsung yaitu seperti: pengukuran luas,volume,masa
jenis,kecepatan dan lain lain.

Selain jenis jenis pengukuran diatas,ada banyak sekali jenis jenis pengukuran dalam
matematika,diantaranya yaitu: Pengukuran panjang,Pengukuran waktu dan Pengukuran berat.


 
B. PENGUKURAN PANJANG

a. Pengertian Pengukuran Panjang


Pengukura panjang adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur panjang suatu
benda dangan menggunakan alat bantu ukur.

b. Alat ukur panjang


Alat ukur yang biasa digunakan dalam mengukur lebar, panjang atau tinggi suatu benda atau
bangunan adalah meteran. Bentuk dan kegunaan meteran diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penggaris

Alat ukur panjang yang pertama adalah penggaris atau mistar. Alat ukur ini merupakan alat
ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Alat ukur ini memiliki ketelitian
sebesar 1 mm. Mistar atau penggaris digunakan untuk mengukur benda-benda yang memiliki
dimensi panjang relatif pendek, seperti kertas, lantai ubin, panjang meja, dan lain sebagainya.
Penggaris memiliki beberapa jenis, diantaranya yaitu penggaris lurus, penggaris segitiga, dan
penggaris siku-siku. Setiap jenis penggaris tersebut memiliki kegunaan masing-masing sesuai
fungsinya.

2. Meteran

Meteran juga dikenal dengan sebutan pita ukur. Umumnya, terdapat dua jenis alat ukur
meteran, yakni meteran gulung dan meteran tangan. Meteran gulung atau roll meter adalah
alat ukur panjang yang bisa digulung. Sedangkan meteran tangan merupakan meteran yang
dapat menggulung sendiri.Ukuran panjang meteran rata-rata berkisar antara 25-50 meter.


 
Fungsi meteran sama seperti penggaris, namun benda yang diukur dengan meteran memiliki
dimensi lebih panjang misalnya, lapangan, tanah pekarangan, panjang jalan, dan lain-lain.

3. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.
Jangka sorong terbagi menjadi 2 jenis, yakni manual dan digital. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahliannya.Penggunaan alat ini biasanya terlihat di
bengkel-bengkel otomotif dan pabrik produksi barang dengan tingkat presisi yang tinggi. Alat
ini dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam dan diameter luar, serta mengukur
kedalaman suatu benda.

4. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup merupakan sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi.
Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang
dengan lebih presisi.Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Alat ukur
ini dapat digunakan untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang
berukuran kecil, seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan
lain-lain.


 
c. Satuan pengukuran panjang
Satuan panjang merupakan suatu satuan yang digunakan untuk mendeskripsikan ukuran
tinggi, panjang, jarak suatu benda atau objek yang diukur.
Satuan panjang hampir setiap hari kita gunakan. Misalnya pada saat mengukur lebar
lapangan, kedalaman sungai, ketinggian menara, jarak tempuh kendaraan, dan pengukuran
panjang lainnya.
Penggunaan satuan sangat penting dalam pengukuran. Tanpa adanya satuan panjang,
pengukuran yang kita lakukan tidak akan dapat dipahami oleh orang lain.

Tangga Satuan Panjang


Berikut merupakan tangga satuan panjang :

Keterangan:
km : kilometer
hm : hektometer
dam: dekameter
m : meter
dm : desimeter
cm : centimeter
mm : milimeter

Tangga satuan panjang tersebut digunakan untuk mempermudah dalam melakukan


konversi satuan panjang. Setiap turun satu anak tangga dikali dengan 10 dan setiap naik satu
anak tangga dibagi dengan 10.


 
d. Contoh soal
4 hm + 8 dam = ..... m
Pembahasan :
4 hm = 4 × 100 = 400 m
8 dam = 8 × 10 = 80 m
Jawaban :
400 + 80 = 480 m

C. PENGUKURAN BERAT

a. Pengertian pengukuran berat


Pengukuran berat adalah membandingkan suatu massa benda (berat) dengan nilai standar
yang telah ditetapkan.

b. Alat ukur berat


Alat ukur berat yang biasa digunakan dalam mengukur berat suatu benda adalah
timbangan. Penggunaan timbangan atau neraca disesuaikan menurut besar kecilnya benda
yang ditimbang. Bentuk dan kegunaan neraca diantaranya adalah:

1. Timbangan Duduk
Timbangan jenis ini paling sering dijumpai di pusat perbelanjaan sembako, seperti pasar
ataupun toko kelontong. Cara memakainya adalah dengan meletakkan benda yang akan
diukur di atas timbangan. Skala atau ukuran timbangan duduk berkisar antara 1 kg sampai
500 kg. Timbangan ini memiliki beberapa kapasitas berat bergantung dari penggunaannya.

timbangan 2-20 kg

10 
 
Bentuk timbangan duduk pada umumnya berbentuk kotak dengan kaca lingkaran yang di
dalamnya terdapat skala dan jarum penunjuk serta bagian atasnya dilengkapi dengan wadah
untuk menaruh bahan yang akan ditimbang.
Timbangan duduk dengan batas maksimal 2 kg digunakan untuk menimbang kebutuhan
sembako seperti beras, telur, sayur, daging dan lain-lain. Timbangan dengan batas 20 kg
digunakan untuk menimbang bahan makanan juga, namun dalam skala besar.

timbangan kapasitas 500 kg


Sedangkan timbangan duduk dengan kapasitas sampai 500 kg biasanya digunakan untuk
menimbang hasil panen, perkebunan, peternakan ataupun keperluan industri.
Terkhusus timbangan dengan kapasitas maksimum 500 kg biasanya memiliki roda di
bawahnya sehingga dapat dipindahkan mengingat timbangan ini lebih besar dan berat.

2. Timbangan kodok

Timbangan kodok juga ramai ditemukan di pasar ataupun toko kelontong. Bisa dibilang
timbangan jenis ini termasuk timbangan yang sudah cukup lama digunakan dan sampai
sekarang masih banyak yang memakainya, apalagi di pasar tradisional.
Namun timbangan kodok tidak semudah penggunaan timbangan duduk, karena memerlukan
anak beban dalam pengukurannya. Cara memakai timbangan ini adalah dengan meletakkan
objek timbangan ke wadah timbangan lalu menyeimbangkannya dengan anak beban yang
sepaket dengan timbangan ini.
Anak beban tersebut biasanya terdapat dalam berat 50 gram, 100 gram, 200 gram, 500 gram
dan 1000 gram (1 kg). Nah tugas penimbang di sini melihat lengan timbangan apakah sudah

11 
 
seimbang atau belum, jika sudah maka dapat ditetapkan beratnya sama dengan total anak
beban yang diletakkan tadi.

3. Timbangan Badan

timbangan berat badan


Timbangan ini sering dijumpai di pusat kesehatan seperti klinik, rumah sakit, puskesmas
ataupun apotek. Namun kadang juga dimiliki oleh masyarakat awam untuk mengontrol berat
badan mereka.
Seperti dengan namanya, timbangan ini digunakan untuk mengukur berat badan seseorang.
Kita cukup berdiri pada timbangan tersebut dan jarum akan menunjukkan berat badan.
Secara umum bentuk timbangan ini adalah persegi dengan skala pada sisi atasnya yang
dilengkapi dengan skala berat. Saat menaiki timbangan ini maka jarum akan bergerak dan
menunjukkan berat badan.

timbangan berat dan tinggi badan


Untuk keperluan kesehatan, timbangan ini diletakkan dengan alat pengukur tinggi badan.
Ketika berdiri untuk mengukur badan, maka tenaga kesehatan juga dapat mengukur tinggi
badan. Terdapat pula timbangan badan yang didesain untuk menimbang berat bayi.

12 
 
4. Timbangan Ohaus
Timbangan Ohaus lebih sering disebut dengan istilah neraca Ohaus, secara umum juga
disebut neraca analitik. Diberi nama demikian, karena neraca ini dapat mengukur berat suatu
objek dengan ketelitian 0,01 gram bahkan sampai 0,001 gram, tergantung
dari brand timbangannya.
Timbangan dengan ketelitian tinggi ini banyak digunakan di lingkungan laboratorium
ataupun farmasi, untuk mengukur zat ataupun obat dalam skala yang kecil. Hal ini karena
kegiatan lab ataupun peracikan obat memerlukan keakuratan dalam menimbang bahan
sebelum dilakukan penelitian/peracikan.
Neraca ini umumnya terdapat dalam 2 bentuk yaitu digital dan manual. Neraca Ohaus digital
menampilkan hasil pengukuran pada layar digital.

neraca Ohaus digital


Sedangkan neraca ohaus manual dilihat dari angka yang ditunjukkan dan perlu dilakukan
penjumlahan manual.
Neraca ohaus manual ini berupa neraca dengan 2 atau 3 lengan, yang masing-masing lengan
mempunyai skala dan cincin penunjuk skala. Singkatnya neraca ohaus digital lebih mudah
digunakan dibandingkan dengan jenis manual.

13 
 
5. Timbangan Mikro Kuarsa

Sama halnya dengan timbangan Ohaus, timbangan mikro kuarsa juga digunakan dalam
lingkungan laboratorium dan sains. Timbangan ini hanya memiliki batas pengukuran 1 gram,
namun dengan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga dapat mengukur berat gas yang sangat
sedikit.
Dengan ketelitian ini bahkan dapat menyatakan berat suatu objek dalam satuan nanogram dan
mikrogram. Melihat kemampuannya dapat mengukur dengan skala kecil, maka harga dari
timbangan ini juga mahal dan memang hanya digunakan untuk keperluan sains dan
penelitian.

6. Timbangan Gantung

Sesuai dengan namanya, timbangan ini digunakan dengan cara menggantung objek yang akan
ditimbang pada pengait yang telah terhubung dengan skala timbangan.

14 
 
Prinsip kerja timbangan ini memakai pegas, jadi ketika pengait tertarik ke bawah karena berat
objek, maka pegas akan melar dan dapat menunjukkan berat objek tersebut. Timbangan ini
terdapat dalam bentuk digital dan manual, dimana bentuk digital lebih teliti dibandingkan
dengan yang manual.

7. Timbangan Digital

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, timbangan digital menampilkan hasil pengukuran pada
layar display. Secara sekilas bentuk timbangan ini serupa dengan neraca ohaus digital, hanya
saja timbangan digital yang dimaksud disini dapat digunakan secara konvensional.
Artinya dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti menimbang sembako, benda-
benda kerajinan ataupun keperluan lainnya. Namun karena lebih mahal, masyarakat kadang
lebih memilih timbangan yang manual saja seperti timbangan duduk ataupun timbangan
kodok.
Timbangan ini lebih sering ditemui pada usaha berskala menengah sampai atas, seperti
pada coffee shop untuk menimbang bahan kopi sebelum diseduh. Pada toko laundry untuk
menimbang baju ataupun toko kue untuk menimbang bahan pembuatan kue.
Meski dalam usaha tersebut tidak membutuhkan ketelitian pengukuran yang tinggi, namun
kemudahan dalam penggunaan timbangan digital menjadi alasan untuk memilih timbangan
ini.

15 
 
8. Timbangan Hybrid

Disebut timbangan hydrid karena timbangan ini memadukan beberapa jenis timbangan
menjadi 1 jenis timbangan. Timbangan hybrid merupakan perpaduan dari timbangan duduk
(manual) dan timbangan digital.
Sekilas timbangan ini mirip dengan timbangan duduk skala 500 kg yang dilengkapi dengan
roda, namun bahannya lebih kuat dan modern. Lalu hasil pengukuran ditampilkan secara
digital yaitu melalui layar display.

9. Jembatan Timbang

Jembatan timbang secara harfiah adalah alat ukur berat, karena mengukur berat kendaraan
yang melintas di atasnya. Jembatan ini dalam bahasa inggris disebut weighbridge.
Konsepnya yaitu ketika kendaraan melalui jembatan ini, maka akan mengukur berat
kendaraan tersebut dengan komponen pengukuran dalam jembatan ini.
Jembatan ini banyak digunakan dalam industri besar, seperti industri kelapa sawit. Ketika
mobil truk melintasi jembatan, maka bobot truk beserta isi yang ditampung akan terhitung,
sehingga dapat diketahui umpan produksi yang masuk. Jembatan ini tidak sembarang
ditemukan, pembangunannya pun sulit dan memerlukan biaya yang mahal.

16 
 
c. Satuan berat
Satuan ini terdiri atas kilogram (kg), Hektogram (hg), Dekagram (dag), Gram (g),
Desigram (dg), Sentigram (cg), dan Miligram (mg). Jika diurutkan ke dalam tangga, akan
didapatkan sebagai berikut:

Keterangan:
1 kilogram = 10 hektogram
1 kilogram = 100 dekagram
1 kilogram = 1.000 gram
1 kilogram = 10.000 desigram
1 kilogram = 100.000 sentigram
1 kilogram = 1.000.000 miligram.

d. Contoh soal :
6 ton – 12 kwintal + 7000 ons = ..... kg
Pembahasan :
6 ton = 6 × 1000 = 6000 kg
12 kwintal = 12 × 100 = 1200 kg
7000 ons = 7000 : 10 = 700 kg
Jawaban :
6000 – 1200 + 700 = 5500 kg

17 
 
D. PENGUKURAN WAKTU

a. Pengertian pengukuran waktu


Waktu tergolong dalam besaran pokok, dimana satuan yang digunakan dalam sistem
SI ialah sekon. Waktu sendiri dapat diukur menggunakan beberapa jenis alat seperti
stopwatch, arloji atau jam tangan dan jam digital. Lalu apa pengertian pengukuran waktu?
Pengukuran waktu dapat diartikan sebagai perbandingan satuan sekon dengan waktu dengan
alat ukur berupa stopwatch ataupun jam.

b. Alat ukur waktu


Pada dasarnya banyak yang menggunakan stopwatch dalam pengukuran waktu karena
lebih teliti dibandingan arloji atau jam.Tapi Pengukuran waktu tidak hanya dapat dilakukan
dengan menggunakan stopwatch saja. Namun adapula arloji atau jam yang juga dapat
digunakan. Ketelitian yang dimiliki oleh stopwatch secara mekanis ialah 0,1 sekon. Ketelitian
yang dimiliki oleh stopwatch elektrik mencapai 0,001 sekon. Sedangkan ketelitian yang
dimiliki oleh jam tangan atau arloji ialah 1 sekon.

1. Stopwath

Stopwatch berguna untuk melakukan perhitungan skala 0 serta tingkat ketelitian yang
dimiliki lebih tinggi daripada jam.

2. Arloji atau jam

18 
 
Jam dapat kita temui dalam kehidupan sehari hari dan biasanya terdiri dari jam analog
maupun jam digital.

c. Satuan waktu
Satuan satuan waktu adalah setiap interval waktu tertentu, yang merupakan cara standar
dalam menyatakan atau mengukur durasi.
Selain itu, satuan waktu ini juga digunakan untuk menentukan dan mengukur suatu periode
waktu yang ada, seperti detik, menit, jam, hari minggu, tahun, windu, dekade, dan abad.
Menurut Satuan Internasional (SI), standar satuan waktu yaitu ialah detik atau sekon
(second). 1 (satu) detik di definisikan sebagai waktu yang dibutuhkan atom cesium-133
dalam melakukan getaran yakni sebanyak 9 192 631 770 kali.

Konversi Satuan Waktu

d. Cara Mengukur Waktu


Untuk melakukan pengukuran waktu, pada umumnya anda harus memahami konsep dasar
yang terdapat didalamnya. Konsep dasar pengukuran waktu ini diantaranya yaitu:
1 jam bernilai sama dengan 60 menit (1 jam = 60 menit).
1 menit bernilai sama dengan 60 detik (1 menit = 60 detik).
1 jam bernilai sama dengan 3600 detik (1 jam = 3600 detik).
1 menit bernilai sama dengan 1/60 jam (1 menit = 1/60 jam).

19 
 
1 detik bernilai sama dengan 1/60 menit (1 detik = 1/60 menit).
1 detik bernilai sama dengan 1/3600 jam (1 detik = 1/3600 jam).

e. Contoh soal :
10 bulan + 17 minggu – 120 hari = ..... hari
Pembahasan :
10 bulan = 10 × 20 = 300 hari
17 minggu = 17 × 7 = 119 hari
Jawaban :
300 + 119 – 120 = 299 hari

Latihan soal

1. Soal pengukuran panjang:

Sebuah papan dengan panjang 3 meter di potong-potong menjadi 6 bagian yang sama.
Berapa cm panjang setiap potongnya ???
Pembahasan :
3 m = 3 x 100 = 300 cm (panjang papan)
300 cm : 6 = 50 cm
Jadi, panjang setiap potong papan adalah 50 cm.

2. Soal pengertian berat :

Pak Marno panen sebanyak 40 ton padi basah. Setelah dikeringkan beratnya tinggal 325
kuintal. Berapa kg selisih berat padi basah dan berat padi kering hasil panen Pak Marno
???
Pembahasan :
Kalimatnya adalah
40 ton – 325 kuintal = … kg
40 ton = 40 x 1000 = 40000 kg
325 kuintal = 325 x 100 = 32500 kg
Sehingga :
40000 – 32500 = 7500 kg
20 
 
3. Soal pengertian waktu :

Dalam sehari ada 7 jam pelajaran. Lama setiap 1 jam pelajaran adalah 30 nenit. Berapa
menitkah lama siswa belajar disekolah dalam 12 hari ???
Pembahasan :
Sehari 7 jam pelajaran = 7 x 30 = 210 menit
12 hari pelajaran = 12 x 7 jam pelajaran = 12 x 210 = 2520 menit
Jadi, lama siswa belajar disekolah dalam 12 hari adalah 2520 menit

21 
 
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panjang,
kapasitas,volume, luas, sudut, berat (massa) dan suhu. Pengukuran dapat dilakukan secara
langsung atau tidak langsung.
Sistem pengukuran ada 2 yaitu sistem inggris dan sistem metric. Jenis jenis pengukuran yaitu
: pengukuran panjang,pengukuran berat dan pengukuran waktu.

b. Saran
Guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pengukuran dan
mengembangkan kemampuan dalam menggunakan alat untuk mengukur benda dilingkungan
sekitar anak.

22 
 
Daftar Pustaka
https://ayunimhsup.blogspot.com/2018/10/makalah-pengukuran-berat-dan-waktu.html?m=1
https://yaletools.com/id/jenis-alat-ukur-berat/
https://rumuspintar.com/satuan-panjang/amp/
http://www.antotunggal.com/2021/04/materi-pengukuran-waktu.html#
https://contohsoalmat.blogspot.com/2017/05/contoh-soal-dan-pembahasannya.html?m=1

23 
 

Anda mungkin juga menyukai