Anda di halaman 1dari 20

PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN

DALAM MATA KULIAH: KONSEP DASAR FISIKA DALAM IPA SD

Kelompok 3 :
1. (02) Dyah Handayani Kusuma 06131181924001
2. (21) Fetri Chairunnisya 06131281924019
3. (42) Nabilah Rahmah 06131281924074
4. (40) Nurlita Dwi Sholeha 06131281924072
5. (35) Rizki Wulandari 06131281924035
6. (16) Rona Thifal Tsabitah 06131181924014

7. (45) Septianti 06131281924077

8. (41) Yezzy Adriansyah 06131281924073

Dosen Pengasuh:
Dr. Hartono, M.A.
Nike Anggraini, S.Pd., M.SC.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2019

i
Kata Pengantar

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini
tentang Pengukuran dan Besaran. Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada
junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang telah menunjukann kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah serta rahmat
bagi seluruh alam semesta.
Disini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen bidang studi Bu Nike Anggraini,
S.Pd., M.SC. yang telah memberikan kesempatan untuk kami, dengan harapan dapat
menambah wawasan serta pengetahuan, sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua,
serta rekan – rekan kelompok 5 selaku penulis dan pembuat makalah ini..
Adapun penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca guna perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang, 19 Januari 2020


                                                                            

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................3
A. Pngertian Pengukuran, Satuan dan Besaran....................................................................3
B. Macam-macam Alat Ukur...............................................................................................4
C. Jenis-jenis Pengukuran....................................................................................................7
D. Jenis- jenis Satuan...........................................................................................................9
E. Jenis-jenis Besaran........................................................................................................11
F. Pengertian Dimensi.......................................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanpa kita sadari, setiap hari kita menggunakan alat ukur sebagai alat
untukmempermudah pekerjaan maupun untuk mempermudah aktivitas kita. Alat
ukur yangdigunakan dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita temui adalah alat
ukur dari besaranpokok. Berbagai macam alat ukur dari besaran pokok inilah yang
mempermudah kitamengetahui berapa hasil dari pengukuran yang didapat.
Namun yang sering kita temuidan kita gunakan, dari 7 besaran pokok yang
ditetapkan dalam satuan internasional berupapanjang, suhu, massa, waktu, kuat arus
listrik, intensitas cahaya dan jumlah zat, untuk daerah di kabupaten situbondo hanya
" besaran pokok yang sering ditemui dalamkehidupan sehari-hari meliputi panjang,
suhu, massa, waktu dan kuat arus listrik. Contoh sederhana penggunaan alat ukur
besaran pokok adalah mahasiswa dikampus yang masih menggunakan mistar
penggaris untuk mengerjakan soal yang berhubungan dengan menggambar atau
lainnya. Tak hanya itu saja, di kampus maupun disekolah-sekolah memiliki
laboratorium dimana dalam laboratorium terdapat berbagai alatyang diantaranya
merupakan alat ukur besaran pokok seperti termometer, jangka sorong,mikrometer
sekrup dan stopwatch.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pengukuran, Satuan dan Besaran ?
2. Apa Saja Alat Ukur Yang di Gunakam Pada Kehidupan Sehari – Hari ?
3. Apa Saja Bentuk-bentuk dari Pengukuran di dalam Fisika ?
4. Apa Saja Jenis-Jenis Satuan Yang Telah di Tetapkan di Fisika ?
5. Bagaimana Jenis Besaran Yang di Gunakan dalam Fisika ?
6. Bagaimana Menuliskan Dimensi Suatu Besaran Yang di Gunakan dalam
Fisika ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Pengukuran, Satuan dan Besaran
2. Mengetahui Apa Saja Alat Ukur Yang biasa di Gunakan pada Kehidupan Sehari
– Hari
3. Mengetahui jenis-jenis Pengukuran di dalam Fisika

1
4. Mengetahui Jenis-Jenis Satuan Yang Telah di Tetapkan di Fisika
5. Mengetahui Jenis Besaran Yang di Gunakan dalam Fisika
6. Mengetahui cara menuliskan Dimensi Suatu Besaran Yang di Gunakan dalam
Fisika

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengukuran, Satuan dan Besaran


1. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panjang,
kapasitas, volume, luas, sudut, berat (massa), dan suhu (kennedy dan Tips, 1994).
2. Pengertian Satuan
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran. Pengertian
satuan lainnya adalah pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda
mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian
mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu
besaran. Sebuah besaran tidak hanya memiliki satu satuan saja. Besaran panjang ada
yang menggunakan satuan inci, kaki, mil, dan sebagainya. Untuk massa dapat
menggunakan satuan ton, kilogram, gram, dan sebagainya. Adanya berbagai macam
satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Harus dilakukan
penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan
adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan,
yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional, disebut Systeme
Internationale Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional
serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari
kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan
yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre Kilogram
Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan PengukuranTahun 1948,
tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI.
Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah
ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
3. Pengertian Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat di ukur dan dinyatakan dalam angka dan
mempunyai satuan. Dalam pengertian yang laing. besaran dapat juga diartikan

3
sebagai pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki satuan atau
hal-hal yang akan diketahui ukurannya. Sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran
harus mempunyai 3 syarat yaitu:
a. Dapat di ukur atau dihitung.
b. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai.
c. mempunyai satuan.
B. Macam-macam Alat ukur
1. Alat Ukur Panjang
a. Penggaris
Penggaris adalah macam alat ukur pangjang yang paling populer. Ada banyak
jenis penggaris seperti penggaris siku, penggaris biasa, penggaris untuk tukang,
dsb. Skala penggaris biasanya dalam cm (ketelitian 1mm) atau inchi tapi tidak
menutup kemungkinan dengan satuan yang lain tergantung penggunaanya.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur dari besaran pokok panjang.
Bentuknya mirip dengan kunci inggris yang rahangnya bisa digeser Alat ukur
ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm. Buat sobat hitung yang masih di kelas x
sma sewaktu belajar fisika pasti akan melakukan praktek pengukuran dengan
jangka sorong.Berikut ini sedikit panduan mengenai cara menggunakan jangka
sorong dan bagaimana membacanya.
Bagian-bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan ragang geser. Rahang tetap dan
geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka sorong terdapat 2 skala.
Skala utama pada rahang tetap dan skala nonius (renvier*) di rahang
gesernya.Skala utama memiliki skala dalamm satuan cm dan mm sedangkan
skala pada nonius memiliki panjang 9 mm yang dibagi menjadi 10 skala.Sobat
hitung pahami betul bagian-bagian ini karena akan memudahkan sobat tahu
bagaimana cara menggunakan jangka sorong nantinya.
Fungsi Jangka Sorong
1) Jangka sorong berfungsi mengukur panjang suatu benda dengan
ketelitian sampai 0,1 mm. (rahang tetap dan rahang geser bawah)

4
2) Rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur
diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll.
3) Tangkai ukur di bagian bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman
seperti kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup
presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm.
Penggunaan mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda
melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.
Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup
Secara standard bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian
sebagai berikut.
1) Poros Tetap yaitu poros di ujung yang tidak bergerak
2) Poros Geser, poros yang bisa dierakkann ke depang dan kebelakang
3) Skala utama (salam satuan mm)
4) Skala Nonius atau Skala Putar
5) Pemutar, menggerakkan poros geser
6) Pengunci
7) Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil
8) Frame berbentuk U
Fungsi dari Mikrometer Sekrup
Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari
benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter
kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer
sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih
presisi.
d. Meteran
Pada prinsipnya sama dengan penggaris namun bentuknya berupa pita
panjang yang bisa digulung. Biasanya digunakan oleh tukang kayu atau
tukang batu dan untuk mengukur tinggi badan.

2. Alat ukur Massa

5
a. Neraca
Neraca sama lengan biasa digunakan untuk menimbang emas. Neraca ini
mempunyai dua piringan. Satu piringan sebagai tempat beban dan satu piringan
lagi sebagai tempat anak timbangan. Dalam keadaan seimbang berat beban
sama dengan berat anak timbangan.
b. Neraca Elektronik
Neraca digital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat praktis,
karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada
layarnya. Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.
c. Neraca Pegas
Neraca pegas sering disebut dinamometer berfungsi untuk mengukur massa
dan atau berat benda. Neraca ini mempunyai dua skala, yaitu skala N (newton)
untuk mengukur berat benda dan skala g (gram) untuk mengukur massa benda.
Sebelum menggunakan neraca pegas kalian harus menentukan posisi angka 0
terlebih dahulu dengan memutar sekrup yang ada di atasnya, baru kemudian
menggantungkan benda pada pengait.
d. Neraca O Hauss
Neraca O Hauss terdiri dari tiga lengan, sehingga sering disebut juga neraca
tiga lengan. Neraca ini mempunyai tiga buah lengan, yaitu lengan pertama
yang berskala ratusan gram, lengan kedua yang berskala puluhan gram, dan
lengan ketiga yang berskala satuan gram. Neraca ini mempunyai ketelitian
sampai dengan 0,1 gram.
e. Timbangan Gantung
Banyak di jumpai di pasar-pasar, kapasitas ukur maksimal 100 s.d. 150
kilogram. Cara menimbangnya yaitu dengan membungkus benda dalam wadah
karung (bisa yang lain) kemudian di kaitkan dengan pengait yang ada di
timbangan gantung.
f. Timbangan Kamar Mandi
Timbangan kamar madi adalah sebutan timbangan badan yang sering kita
pakai dengan berdiri di atasnya. Biasanya maksimal timbangan ini adalah 150-
180 kilogram.

6
3. Alat Ukur Waktu
a. Arloji
Jam tangan (Arloji) adalah penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan
manusia. Jam tangan elektrik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957 di
Lancaster, pennylvania, Amerika Serikat oleh The Hamilton Watch Co of
Lancaster. Penelitian untuk menghasilkan arloji elektrik (digital) tersebut telah
di mulai sejak tahun 1946. Namun pada tahun 1969, Hamilton Electric
Obsolete menghentikan produksi arloji elektrik tersebut karena telah
menemukan teknologi yang lebih canggih sesuai dengan kemajuan zaman.
Setelah itu, munculah beberapa merek jam tangan yang masih ada hingga kini.
b. Stopwatch
Stopwatch memiliki ketelitian 0,1 detik, karena setiap 1 skala pada stopwatch
di bagi menjadi 10 bagian. Alat ini biasanya di gunakan untuk mengukur waktu
dalam olahraga atau dalam penelitian-penelitian. Jam sukat atau jam randek
(stopwatch) adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam kegiatan, misalnya: berapa lama sebuah mobil dapat
mencapai jarak 60 km, atau berapa waktu yang dibutuhkan seorang pelari yang
dapat mencapai jarak 100 meter. Jam sukat (stopwatch) ada dua macam yaitu
jam sukat analog dan jam sukat digital/bergana.jam sukat analog memiliki
batas ketelitian 0,1sekonsedangkan jam sukat digital memiliki batas ketelitian
hingga 0,01.

C. Jenis - jenis Pengukuran


1. Pengukuran Tidak Baku.
Pengukuran tidak baku merupakan pengukuran yang hasilnya berbeda-beda karena
menggunakan alat ukur yang tidak baku atau tidak standar. Pengukuran tidak baku
yang dapat anda pelajari adalah sebagai berikut:
a. Digit adalah pengukuran yang disesuaikan dengan lebar sebuah jari
b. Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang
antara ujung jempol tangan dengan ujung kelingking tangan.
c. Hasta adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran sepanjang lengan bawah
dari siku sampai ke ujung jari tengah.

7
d. Depa adalah pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran sepanjang kedua
belah tangan dari ujung jari tengah kanan sampai ke ujung jari tengah kiri.
e. Kaki adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran panjang sebuah kaki.
2. Pengukuran Baku
Pengukuran baku merupakan pengukuran yang hasilnya tetap atau baku (Standar).
Terdapat dua sistem pengukuran yang baku, yaitu pengukuran sistem Inggris dan
Sistem Metrik. Sistem Inggris dikembangkan di Eropa. Satuan-satuan pengukuran
dikembangkan dari benda-benda di sekitan kita. Misalnya ukuran satu yard adalah
jarak hidung dan ujung jari lengan orang dewasa yang dilencangkan, ukuran satu
inchi adalah jarak butiran padi dari ujung ke ujungnya.
Namun karena sifat–sifat benda diatas tidak tetap maka akhirnya satuan-satuan
sistem Inggris distandarkan. Ukuran-ukuran dalam Sistem Inggris, yaitu:
a. Ukuran Panjang
12 inchi = 1 kaki 3 kaki = 1 yard 36 inchi = 1 yard
5.280 kaki = 1 ml 1.760 yard = 1 mil
b. Ukuran Kapasitas
2 tablespoons (tbsp) = 1 fluid ounce (fl.oz)8 fluid ounces (fl.oz) = 1
cup/cangkir
2 cups/cangkir = 1 pint (pt) 2 pints (pt) = 1 quart (qt)
4 quarts (qt) = 1 gallon (gal)
c. Ukuran Berat
16 ounces (oz) = 1 pound/pon (lb) 2000 pounds/pon (lb) = 1
ton (T)
Sitem Metrik dikembangkan secara sistematis pada akhir abad 18. Pada tahun 1970,
dewan Nasional Perancis mendirikan Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis untuk
merencanakan satu sistem pengukuran yang memiliki standar. Satuan-satuan dasar
untuk kapasitas, berat, dan luas dikembangkan pada waktu yang sama dengan satuan
panjang tersebut. Ukuran-ukuran dalam system metrik, yaitu:
a. Ukuran Panjang
10 milimeter = 1 sentimeter 10 sentimeter = 1 desimeter
10 desimeter = 1 meter 10 meter = 1 dekameter
10 dekameter = 1 hektometer 10 hektometer = 1 kilometer

8
b. Ukuran Kapasitas
1000 milimeter = 1 liter
c. Ukuran Berat
1000 miligram = 1 gram
1000 kilogram = 1 ton metrik
1000 gram = 1 kilogram

D. Jenis - jenis Satuan


1. Satuan Standar Panjang (m)
Satuan besaran panjang berdasarkan SI dinyatakan dalam meter (m). Ketika sistem
metrik diperkenalkan, satuan meter diusulkan setara dengan sepersepuluh juta kali
seperempat garis bujur bumi yang melalui kota Paris. Tetapi, penyelidikan awal
geodesik menunjukkan ketidakpastian standar ini, sehingga batang platina-iridium
yang asli dibuat dan disimpan di Sevres dekat Paris, Prancis. Jadi, para ahli menilai
bahwa meter standar itu kurang teliti karena mudah berubah. Para ahli menetapkan
lagi patokan panjang yang nilainya selalu konstan.
Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter adalah panjang yang sama dengan
1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-
atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik. Definisi baru
menyatakan bahwa satuan panjang SI adalah panjang lintasan yang ditempuh cahaya
dalam ruang hampa selamaselang waktu 1/299.792.458 sekon. Angka yang sangat
besar atau sangat kecil oleh ilmuwan digambarkan menggunakan awalan dengan
suatu satuan untuk menyingkat perkalian atau pembagian dari suatu satuan.
2. Satuan Standar Massa (kg)
Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg). Satu kilogram standar adalah
massa sebuah silinder logam yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di
Sevres, Prancis. Silinder platina iridium memiliki diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9
cm. Massa 1 kilogram standar mendekati massa 1 liter air murni pada suhu 4°C.
3. Satuan Standar Waktu (s)
Satuan SI waktu adalah sekon (s). Mula-mula ditetapkan bahwa satu sekon sama
dengan 1/86400 rata-rata gerak semu matahari mengelilingi Bumi. Dalam
pengamatan astronomi, waktu ini ternyata kurang tepat akibat adanya pergeseran,

9
sehingga tidak dapat digunakan sebagai patokan.Selanjutnya, pada tahun 1956
ditetapkan bahwa satu sekon adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk
bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
4. Satuan Standar Arus Listrik (A)
Satuan standar arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere didefinisikan sebagai
arus tetap, yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar
sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan
dan terpisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya
antara kedua batang penghantar sebesar
5. Satuan Standar Suhu (K)
Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda. Satuan standar suhu adalah kelvin
(K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang
besarnya sama dengan 1/273,16 1dari suhu titik tripel air. Titik tripel menyatakan
temperatur dan tekanan saat terdapat keseimbangan antara uap, cair, dan padat suatu
bahan. Titik tripel air adalah 273,16 K dan 611, 2 Pa. Jika dibandingkan dengan
skala termometer Celsius
6. Satuan Standar Intensitas Cahaya (cd)
Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama
dengan intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik
dengan frekuensi Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian
pada arah tertentu.
7. Satuan Standar Jumlah Zat (mol)
Satuan SI untuk jumlah zat adalah mol. Satu mol setara dengan jumlah zat yang
mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam kg karbon-12.
Partikel elementer merupakan unsur fundamental yang membentuk materi di alam
semesta. Partikel ini dapat berupa atom, molekul, elektron, dan lain-lain.
8. Sistem British
Sistem ini hanya digunakan di Amerika dan beberapa negara lainnya dan
kebanyakan 152 satuannya mulai digantikan oleh satuan SI. Satuan British sekarang
secara legal didefinisikan dalam satuan SI, sebagai berikut: Berbeda dengan Sistem
International dimana gaya adalah besaran turunan (satuan : kg m / s2), dalam sistem
British gaya adalah besaran pokok (satuan : pound force atau lbf).

10
Konsekuensinya,dalam sistem British ini kita menggunakan sebuah faktor konversi,
gc,sebuah konstanta yang mempunyai harga bukan satu, untuk membuat satuan
menjadi sesuai. Harga gc adalah 32,174 (ft)(lbm)/(lbf)(s2). Feet (ft) adalah satuan
panjang, lbm adalah satuan massa dan lbf adalah satuan gaya (Anonim b, 2011).
9. Konversi satuan
Kita menggunakan persamaan untuk menyatakan hubungan antara besaran-besaran
yang direpresentasikan dengan simbol-simbol aljabar. Setiap simbol aljabar selalu
menyatakan sebuah bilangan dan sebuah satuan. Sebagai contoh, d bisa menyatakan
suatu jarak sejauh 10 m, t suatu selang waktu sepanjang 5 s dan v laju sebesar 2
m/s.Suatu persamaan harus selalu konsisten dalam dimensi (dimensionally
consistent). Kita tidak dapat menambahkan 5 kg dengan 10 meter; dua besaran bisa
dijumlahkan atau disamakan hanya jika besaran-besaran tersebut mempunyai satuan
yang sama.
Satuan dikali dan dibagi sama seperti simbol-simbol aljabar biasa. Hal ini akan
memudahkan dalam mengkonversikan besaran dari suatu satuan ke satuan lainnya.
Kita dapat menyatakan besaran yang sama dalam dua satuan yang berbeda dan
membentuk suatu kesamaan. Sebagai contoh, jika kita katakan bahwa 1 menit = 60
sekon, tidak berarti bahwa bilangan 1 sama dengan bilangan 60; yang kita
maksudkan adalah bahwa 1 menit merepresentasikan selang waktu yang sama
dengan 60 sekon. Dengan alasan yang sama,perbandingan (1 menit) / (60 sekon)
sama dengan 1, demikian juga kebalikannya (60 sekon / 1 menit). Kita dapat
mengalikan suatu besaran dengan salah satu dari faktor ini tanpa mengubah arti
besaran tersebut (Anonim a, 2011).

E. Jenis - jenis Besaran


1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam
yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A),
Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri
khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan
(tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.

11
Besaran Dasar Satuan Simbol Besaran
Panjang Meter (m) l
Massa Kilogram (kg) m
Waktu Sekon (s) t
Arus Listrik Ampere (A) I
Suhu Kelvin (K) T
Jumlah zat Mola (mol) N
Intensitas Cahaya Kandela (cd) Iv

2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Jika
suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu
juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan
besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok. Besaran turunan
mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak
langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.

Besaran Satuan
Energi Joule (j)
F. Pengertian
Gaya Newton (N)
Dimensi
Daya Watt (W)
Dimensi
adalah Tekanan Pascal (Pa) cara

Frekuensi Herz (Hz) penulisan


suatu besaran
Luas Meter (m2)
dengan
Volume Liter (L)

Kecepatan m/s2

Percepatan Kg/m2

Massa Jenis Kg/m3

menggunakan simbol (lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu

12
besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apa
pun jenis satuan besaran yang digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran
tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft,
keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.
Di dalam mekanika, besaran pokok panjang, massa, dan waktu merupakan besaran
yang berdiri bebas satu sama lain, sehingga dapat berperan sebagai dimensi.
Dimensi besaran panjang dinyatakan dalam L, besaran massa dalam M, dan besaran
waktu dalam T. Persamaan yang dibentuk oleh besaran-besaran pokok tersebut
haruslah konsisten secara dimensional, yaitu kedua dimensi pada kedua ruas harus
sama. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf tertentu,
biasanya diberi tanda [ ].
Fungsi Dimensi :
1. Menunjukkan kesetaraan sejumlah besaran.
2. Dimensi dipakai untuk memperlihatkan kebenaran sebuah persamaan. Cara yang
dapat dipakai untuk memperlihatkan kebenaran, salah satunya dengan analisa
dimensional. Analisis dimensional merupakan teknik untuk menilai satuan dari
sebuah besaran turunan. Ini dilaksanakan dengan teknik memperhatikan dimensi
besaran tersebut. Manfaat dari konsep dimensi, salah satunya untuk meneliti atau
mengulas benar atau salahnya sebuah persamaan atau faedah dimensi. Metode
penjabaran dimensi atau analisis dimensi memakai aturan: (a) dimensi ruas kanan
sama dengan dimensi ruas kiri dan (b) masing-masing suku berdimensi sama.
3. Dimensi dapat dipakai untuk menurunkan persamaan sebuah besaran dari besaran
yang mempengaruhinya. Oleh seban itu, untuk memperlihatkan hukum fisika
dapat dilaksanakan prediksi dari besaran yang mempengaruhinya. Dari besaran
ini bisa ditentukan persamaan dengan memakai analisa dimensional. Di samping
itu, hubungan antar besaran dari sebuah percobaan dapat ditindaklanjuti dengan
analisa ini.

Besaran Pokok Satuan Dimensi


Panjang m [L]
Massa kg [M]

13
Waktu s [T]
Kuat Arus Listrik A [I]
Suhu K [ϴ]
Jumlah Zat mol [N]
Intensitas Cahaya cd [J]

Besaran Turunan Analisis Dimensi


Luas Panjang x Panjang [ L2 ]
Volume Panjang x Panjang x [ L3 ]
Panjang
Kecepatan Panjang / Waktu [ LT-2 ]
Percepatan Kecepatan / Waktu [ ML-2 ]
Massa Jenis Massa / Volume [ ML-3 ]
Gaya Massa x Percepatan [ MLT-2 ]
Tekanan Gaya / Luas [ ML-1T-2 ]
Usaha Gaya x Panjang [ ML2T-2 ]
Daya Usaha / Waktu [ ML2T-3 ]

Contoh Soal :
Tentukan dimensi besaran luas, kecepatan dan volume!
Penyelesaian:
-Luas merupakan hasil kali panjang dan lebar, keduanya memiliki dimensi panjang [ L]
Luas = panjang x lebar [luas] = [panjang] [lebar]
[luas] = [ L] [ L] = [ L2]
-Kecepatan merupakan hasil bagi jarak terhadap waktu. Dimensi jarak adalah [L],
sedangkan waktu memiliki dimensi [ T ]. Jadi dimensi kecepatan adalah:
Kecepatan = jarak/waktu
[kecepatan] =[L]/[T] = [ L][ T ]-1
-Volume adalah hasil kali panjang, lebar, dan tinggi. Ketiganya memiliki dimensi
panjang [ L], sehingga dimensi volume adalah:

14
[volume] = [ panjang ] [ lebar] [tinggi]
[volume] = [ L] [ L] [ L] = [ L3]

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

15
Dahulu sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang sangat
kesulitan dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan.
Contohnya banyak orang yang menentukan ukuran panjang dengan Depa atau
Jengkal sedangkan setiap orang mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda.
Lalu dengan setiap Negara yang mempunyai standarnya masing-masing, segala
sesuatunya akan sangat membingungkan. Begitu banyak Mengukur adalah
membandingkan suatu hal akan sangat menbingungkan apabila tidak mempunyai
satuan yang standar di dunia.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Pengukuran adalah membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai
patokan. Dalam fisika pengukuran besaran merupakan sesuatu yang sangat vital.
Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-
pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa
yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. sesuatu yang dapat di ukur atau di
hitung, dan dinyatakan dengan angka dan satuan.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap
besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang
berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian
mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
B. Saran
Besaran dan satuan sangatlah penting untuk dipelajari karena sangat erat kaitanya
dengan kehidupan manusia. Saat melakukan pengukuran sangatlah membutuhkan
ketelitian yang tinggi agar dapat menekan kesalahan dalam pengukuran.
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apa itu
Besaran, Satuan, dan Turunan. Dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
untuk itu saya meminta kritik dan saran nya yang bersifat relevan.

DAFTAR PUSTAKA

Diana Ellyza. (2014, November). Macam-macam Alat Ukur. Di peroleh 19 Januari


2020, melalui http://dianafisdas.blogspot.com/2014/11/macam-macam-alat-ukur.html

16
Jatikom. (2018, November). Pengertian dan Penjelasam Dimensi. Di peroleh 19
Januari 2020, melalui https://www.jatikom.com/2018/11/pengertian-dan-penjelasan-
dimensi.html#ixzz6BRFeFzOO

Ayu Lorenza. (2017,Oktober). Makalah Besaran dan Satuan . Diperoleh 19 Januari


2020, melalui /http://ayulorenza010200.blogspot.com/2017/10/makalah-fisika-besaran-
satuan-dan_23.html

17

Anda mungkin juga menyukai