Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

“KONSEP DASAR FISIKA DAN KIMIA”

DOSEN PENGAMPU:Septian Prawijaya, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
NAMA : Clara Sriyusniar Binjori
NIM : 1233311060
KELAS : M (PGSD)
MATKUL : Konsep Dasar Fisika Dan Kimia

FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGERI MEDAN
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report
mata kuliah Filsafat Pendidikan ini. Saya berterima kasih kepada Bapak Septian
Prawijaya, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi
pendidikan karena telah memberikan penugasan mengenai Critical Book Report
ini guna menambah pengetahuan dan pengalaman.

Saya juga menyadari bahwa Critical Book Report ini masih memiliki
kekurangan, oleh karena itu, saya meminta maaf atas kesalahan dalam Critical
Book Report dan saya juga mengharapkan kritik dan saran para pembaca yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 18 Maret 2024


Penulis,

Clara Sriyusniar Binjori

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3
BAB 1 ....................................................................................................................................................... 4
I.PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
A.Latar Belakang ................................................................................................................................. 4
B.Tujuan dan Manfaat ......................................................................................................................... 4
C.Identitas Buku……………………….………………………………………………………………………………………………….5

BAB 2 ....................................................................................................................................................... 6
II.RINGKASAN ISI BUKU………………………………………………………………………………………………………………………6
A.Buku Utama………………………………………………………………………………………………………………………………..7

B.Buku Pembanding……………………………………………………………………………………………………………………..8

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 9


Perbandingan Keunggulam dan Kelemahan Buku ................................................................................ 21
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………..11

A.Kesimpulan .................................................................................................................................... 21
B.Saran .............................................................................................................................................. 21

3
BAB 1
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu yang berbentuk pasti
ada ukurannya, baik itu panjang, tinggi, berat, volume, ataupun dimensi dari suatu objek.
Penentuan besaran dimensi atau kapasitas, biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur
tertentu. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik.

Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran,
sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan
baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak
sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.

Alat ukur jarak merupakan salah satu alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan alat ukur yang mudah
digunakan, baik pemakaian maupun pembacaan hasilnya. Alat ukur yang ada saat ini masih
menggunakan alat manual. Belum ada layar penampil untuk menampilkan hasil ukurnya secara
langsung sehingga kesalahan pembacaan bisa saja terjadi karena dalam Pembacaan ukuran
milimeter jaraknya kecil sehingga dibutuhkan ketelitian.

B.Tujuan dan Manfaat


1.Untuk mengetahui pengertian dari Besaran dan Satuan beserta contohnya

2.Memahami apa itu pengukuran satuan

3.Mengetahui pengertian dari Pengukuran

4. Untuk mengetahui apa saja Jenis-jenis dan Fungsi dari Alat Ukur.

4
C.Identitas Buku

1. Buku Utama
Judul Buku : Konsep Dasar Fisika dan Kimia
Penulis : Suyit Ratno,M.Pd,Septian Prawijaya,S.Pd.,M.Pd,Imelda
Free Unita Manurung S.Pd.,M.Pd,Lidia Simanihuruk
S.Si.,M.Pd
Penerbit : CV HARAPAN CERDAS Medan,Indonesia
Tahun Terbit : 2024
Edisi :-
Jumlah halaman : iv + 194 Halaman
halaman Kota Terbit : Medan

2.Buku Pembanding
Judul Buku : Alat Ukur dan Pengukuran

Penulis :Riskawati,Nurlina,Raman Karim

Penerbit : LPP UNISMUH MAKASSAR

Tahun Terbit : 2018

Edisi : Jilid I(ISBN : 978-602-8187-824)

Jumlah Halaman : viii + 106 halaman

Kota Terbit : Makassar

5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

❖ BUKU UTAMA

A.Pengertian Besaran dan Satuan


Merujuk Modul Konsep Dasar Fisika Berjudul Besaran dan Pengukuran, besaran adalah
sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil pengukurannya dinyatakan dengan satuan,
sedangkan satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.

1. Besaran
Besaran dibagi menjadi besaran pokok massa, waktu, dan turunan. Sementara satuan
meliputi sistem internasional. Berikut penjelasannya.
• Besaran pokok massa
Besaran pokok massa menyatakan jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda.
Adapun beberapa alat ukur massanya seperti timbangan dacin, neraca, timbangan duduk, dan
timbangan gantung.
Terdapat tujuh besaran besaran pokok beserta satuannya yakni:
✓ Massa: Kg
✓ Panjang: Meter
✓ Waktu: Sekon
✓ Kuat arus listrik: Ampere
✓ Intensitas cahaya: Candela
✓ Jumlah mol: Mol
✓ Suhu: K
• Besaran pokok waktu

6
Besaran pokok waktu menyatakan antar dua kejadian. Waktu biasanya dinyatakan dalam
sekon, menit, jam, atau hari. Alat ukurnya adalah stopwatch, jam pasir, jam dinding, jam digital
dan analog, dan sebagainya.
• Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Berikut bentuk-
bentuk besaran turunan:
✓ Luas: Panjang x Lebar, satuan: m2
✓ Volume: Panjang x Lebar x Tinggi, satuan: m3
✓ Massa jenis: Massa: Volume, satuan: kg/m3
✓ Kecepatan: Perpindahan: Waktu, satuan: m/s
✓ Percepatan: Kecepatan: Waktu, satuan: m/s2
✓ Gaya: Massa x Percepatan, satuan: Newton (N)= kg.m/s2
✓ Usaha: Gaya x Percepatan, satuan: Joule (J)= kg.m2/s2
✓ Daya: Usaha: Waktu, satuan: Watt (W)= kg.m2/s2
✓ Tekanan: Gaya: Luas, satuan: Pascal (Pa)=N/m2
✓ Momentum: Massa x Kecepatan, satuan: kg.m/s

2. Satuan Sistem Internasional


Sistem satuan dan sistem penyajian angka dari hasil pengukuran terdiri dari dari berbagai
macam. Dan, telah disepakati bersama dalam dunia keilmuan bahwa sistem satuan yang
dipakai adalah Sistem Internasional dan penyajian angka hasil pengukuran menggunakan
Sistem matriks (desimal).
❖ Satuan panjang
Satuan internasional yang digunakan untuk satuan panjang adalah meter (m). Satu meter
diartikan sebagai jarak tempuh yang diperlukan cahaya di ruang hampa dalam perjalanan
selama 1/299.792.458 sekon.
❖ Satuan massa
Massa didefinisikan sebagai banyaknya zat yang terkandung dalam sebuah benda. Massa
benda selalu tetap di mana pun benda tersebut berapa. Satuan internasional dari besaran massa
adalah kilogram atau kg.
❖ Satuan waktu
Satuan Internasional waktu adalah sekon atau detik. Satu detik didefinisikan sebagai waktu
yang digunakan oleh atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 0.192.631.770 kali.
❖ Satuan suhu
Satuan internasional suhu adalah Kelvin (K). Kelvin dijadikan satuan standar karena pada
0 K molekul suatu zat tidak akan bergetar dan berotasi. Setiap kenaikan 1 K berarti suhu
mengalami kenaikan 1/273,16 derajat Celsius.
❖ Satuan kuat arus

7
Satuan kuat arus adalah Ampere (A). Satu Ampere didefinisikan sebagai arus tetap yang
mempertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang
terhingga.
❖ Satuan intensitas cahaya
Intensitas cahaya memiliki satuan internasional candela atau cd. Intensitas cahaya adalah
besaran untuk mengukur daya yang dipancarkan suatu sumber cahaya pada arah tertentu per
satuan sudut.
❖ Satuan jumlah zat
Jumlah zat memiliki satuan internasional mol. Satu mol diartikan sebagai jumlah zat suatu
sistem yang mengandung entitas elementer (atom, molekul, ion, elektron) sebanyak atom atom
yang berada dalam 12 gram karbon-12.

B.Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan
sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu
pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang
sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat
diprediksi dengan kuat. Namun bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran fisis
dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X melainkan
selalu terdapat ketidakpastian.
Setiap pengukuran tidak pernah tetap dan mempunyai taksiran nilai. Dalam kegiatan
sehari-hari, apabila seseorang akan melakukan pengukuran maka tidak terlepas ia akan
melakukan penaksiran dari hasil yang diperoleh. Hal ini tidak lain hanya untuk memudahkan
suatu perhitungan tetapi juga harus memperhatikan taksiran tersebut agar kesalahan yang
dilakukan dalam pengukuran tersebut dapat diperkecil dengan kata lain harus memperhatikan
ketelitiannya disamping barang apa yang diukur.
Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis (alat
ukur) yang ditetapkan sebagai satuan. Perlu diketahui bahwa setiap alat ukur memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda. Dalam melakukan pengukuran banyak alat pengukur yang bisa
digunakan, contohnya mistar, timbangan, thermometer, jangka sorong, micrometer sekrup,
meteran, dll.
❖ Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:

➢ Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang
diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang dunginkan.
➢ Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai
besaran yang diukur. Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus

8
diperhatikan antara lain mengetahui alat ukur yang dipakai, mengetahui aturan angka penting
serta posisi mata pengukuran.

C.Jenis-jenis dari alat ukur beserta Fungsinya


1. Alat Ukur Besaran Pokok

✓ Mistar
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan
untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar
gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris.
Seperti yang kita ketahui bahwa mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala
mm. Mistar dengan skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Mistar mempunyai tingkat
ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus
dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan mata pengamat tidak tegak lurus dengan
skala mistar yang dibaca bisa menyebabkan terjadinya kesalahan paralaks.
✓ Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.
Terdiri dari dua bagian skala, yaitu skala tetap (tidak dapat digeser) dan skala nonius (dapat
digeser). Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian
pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital.
Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah
30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
Pada nonius jangka sorong biasanya didapatkan 49 bagian skala utama, 50 bagian skala
nonius, atau 50 bagian skala nonius 49 mm, sehingga jarak antara 2 skala nonius terdekat
adalah 49/50 mm = 0,98 mm. nst nonius jangka sorong dapat dicari dengan rumus :
Nst nonius = selisih jarak antara dua nst skala utama dengan jarak antara dua skala nonius.
Hasil pengukuran jangka sorong ( H ) adalah berdasarkan hasil bacaan skala utama + hasil baca
skala nonius dengan patokan angka nol ( 0 ) skala nonius (skala geser).
Bagian-bagian Jangka Sorong
1). Gigi luar: berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau Ø batang kayu)
2). Gigi dalam: untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, Ø lubang bor, alur
dll)
3). Pengukur kedalaman: Paling baik untuk pengukuran dalam lubang pen danbor.

9
4). Ukuran utama (cm): skala utama yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran.
5). Ukuran sekunder (inch): skala alternatif dalam satuan inch.
6). Patokan pembacaan skala utama (cm)
7). Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
8).Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

✓ Mikromeer Sekrup
Micrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal 25 mm.
Untuk mengukur benda-benda yang berukuran pendek atau kecil seperti kawat, kertas,
alumunium digunakan micrometer sekrup. Mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian
yang tinggi yaitu 0,01 mm.
Micrometer sekrup mempunyai dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Skala nonius
ditunjukkan oleh selubung yang menyerupai mur. Skala pada selubung dibagi menjadi 50
bagian, satu bagian skala pada selubung mempunyai nilai 1/50 X 0,5 mm = 0,001 mm. skala
utama micrometer terdapat pada batangnya. Satu bagian pada skala utama nilainya 0,1 mm.
✓ Massa
Massa adalah sifat fisika dari benda yang bersangkutan, yang kemudian digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku dari benda yang dipantau. Sering dikaitkan dengan berat, berat
sendiri merupakan hasil interaksi antara massa dan medan gravitasi bumi.
Massa adalah jumlah materi yang ada dalam benda atau benda apa pun. Segala sesuatu
yang kita lihat di sekitar kita memiliki massa. Misalnya, meja, kursi, tempat tidur, bola, gelas,
dan bahkan udara memiliki massa. Dikatakan demikian, semua benda ringan atau berat karena
massanya.
Rumus massa dapat ditulis sebagai: Massa = Kepadatan × Volume
Massa benda adalah konstan; itu tidak berubah setiap saat. Hanya dalam kasus ekstrim
tertentu ketika sejumlah besar energi diberikan atau diambil dari suatu benda, massa dapat
berpengaruh. Misalnya, dalam reaksi nuklir, sejumlah kecil materi diubah menjadi sejumlah
besar energi, ini mengurangi massa zat tersebut.
✓ Neraca
Neraca merupakan alat pengukur, yang digunakan untuk menentukan berat atau massa
suatu benda. Alat ukur massa benda ini miliki jenis yang beragam, mulai dari yang sederhana
seperti neraca lengan gantung, hingga neraca analitik yang digunakan dalam laboratorium
kimia.
10
✓ Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan
dalam kegiatan. Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol
diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu.
Kemudian dengan menekan tombol diatas yang kedua kali kemudian memasang lagi
stopwatch pada nol.
✓ Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu, atau lebih tepatnya, derajat
panas dan dinginnya suatu objek.Istilah “termometer” sendiri berasal dari dua kata dalam
bahasa Latin, yaitu “thermo” yang berarti panas dan “meter” yang berarti mengukur.
Termometer juga bisa digunakan untuk mengukur apakah cuaca terlalu panas, mesin
bekerja terlalu keras, suatu penelitian berjalan dengan benar, dan masih banyak lagi.
Terdapat tiga satuan ukur suhu yang paling sering digunakan dalam termometer, yaitu Celsius
(°C), Fahrenheit (°F), dan Kelvin (K).
✓ Amperemeter
Kuat arus listrik atau arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik atau pergerakan
elektron yang mengalir pada satu titik ke titik lainnya yang masuk dalam satu rangkaian pada
setiap waktu. Dalam sebuah penghantar muatan yang mengalir biasa disebut sebagai elektron-
elektron dengan gerak bebas.Kuat arus listrik yang bergerak melewati sebuah penghantar akan
dianggap sebagai besarnya jumlah muatan yang telah melewati setiap satuan waktu dalam
sebuah titik.
Amperemeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur nilai arus listrik
yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Pengukuran arus listrik harus memutuskan
rangkaian terlebih dahulu lalu dihubungkan masing-masing ke terminal-terminal amperemeter.
Model rangkaian adalah rangkaian seri sehingga arus listrik mengalir melewati amperemeter
secara langsung. Secara umum amperemeter dibedakan menjadi amperemeter analog dan
amperemeter digital.

2. Alat Ukur Besaran Turunan

✓ Speedometer

11
Speedometer adalah sebuah alat pengukur kelajuan kendaraan darat, yang merupakan
perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di jalan.
Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui kelajuan kendaraan yang dijalankannya
dan dijadikan informasi utama untuk mengendalikan kelajuan di kawasan/jalan agar tidak
terlalu lambat atau terlalu cepat, bisa mengatur waktu perjalanan dan mengendalikan kelajuan
dijalan yang kelajuannya dibatasi. Speedometer turun bersamaan dengan kelajuan kendaraan.

✓ Dinamometer

Dinamometer besar merupakan beban variabel yang dipasang pada penggerak suatu
mesin atau motor. Saat motor menyala, dinamometer menyerap tenaga yang dihasilkan untuk
menyediakan data torsi dan tenaga motor. Saat daya diserap, dinamometer menghilangkan
sejumlah besar daya yang dihasilkan melalui elektromagnetisme.

✓ OHM Meter
Ohmmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik di rangkaian
tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listrik di sebuah konduktor.Ohmmeter juga
dapat diartikan sebagai alat untuk mengukur resistansi.Alat ukur khusus untuk mengukur
tahahan/hambatan listrik yang merupakan daya untuk menahan aliran arus listrik dalam
konduktor pada rangkaian listrik disebut Ohmmeter. Ohmmeter menggunakan Galvometer
untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir atau lewat pada sebuah hambatan listrik
dan kemudian dikalibrasikan pada satuan ohm. Ohmmeter memiliki tiga batas ukur, yaitu: x1;
x10; W dan K. Ohmmeter dilengkapi baterai kecil untuk menahan arus listrik.

✓ Barometer
Barometer adalah alat yang umum digunakan dalam memprediksi cuaca. Barometer
digunakan untuk mengukur tekanan udara di dalam atmosfer. Dengan mengetahui tekanan
udara di suatu tempat, para ilmuwan meteorologi dapat memprediksikan kondisi cuaca di
sekitarnya. Meteorologi adalah cabang ilmu atmosfer yang mempelajari tentang cuaca.
✓ Hidrometer
Hidrometer merupakan salah satu jenis alat yang digunakan untuk mengukur cairan
elektrolit pada baterai. Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui berat jenis cairan elektrolit
khususnya pada aki basah.
Alat ukur ini berupa tabung transparan dengan indikator berwarna di dalamnya untuk
mengidentifikasi berat jenis elektrolit. Setiap indikator warna tersebut memiliki artinya
tersendiri agar nantinya mempermudah tugas jika ingin menyuplai arus listrik.

✓ Manometer

12
Manometer adalah alat yang menggunakan kolom cairan untuk mengukur tekanan Sebuah
pengukur vakum digunakan untuk mengukur tekanan dalam ruang hampa-yang selanjutnya
dibagi menjadi dua subkategori, tinggi dan rendah vakum (vakum dan kadang-kadang ultra-
tinggi). Satuan dari alat ukur tekanan ini biasanya berupa psi (pound per square inch), psf
(pound per square foot), mmHg (millimeter of mercury), inHg (inch of mercury), bar, atm
(atmosphere), N/m^2 (pascal).

✓ Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (panas) yang terlibat
dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.

❖ BUKU PEMBANDING

BAB 1 "DESKRIPSI ALAT UKUR "

Mata Kuliah alat ukur dan pengukuran merupakan kegiatan yang harus
dilakukan oleh setiap mahasiswa disiplin ilmu sains sebelum melaksanakan kegiatan
eksperimen di laboratorium. Pada buku ajar ini, akan dibahas mengenai arti dari
pengukuran, cara menggunakan alat-alat ukur, cara menuliskan hasil pengukuran, cara
mengolah hasil pengukuran, teori ketidakpastian dan beberapa alat-alat pengukuran
dasar seperti (1) pengukuran panjang dengan alat ukur jangka sorong, mikrometer
skrup, spherometer; (3) pengukuran massa dan berat dengan alat ukur neraca ohauss
2610, neraca ohauss 311, neraca ohauss 310 dan neraca pegas; (4) pengukuran waktu
dengan alat ukur stop watch; (5) pengukuran panas dengan alat ukur termometer; (6)
pengukuran listrik dengan alat ukur voltmeter dan amperemeter.
Dengan menyelesaikan buku ajar ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep-
konsep dasar pengukuran serta mengaplikasikannya pada kegiatan-kegiatan praktikum
selanjutnya. (Riskawati, Nurlina, & Karim, 2019)

BAB 2 "PENGUKURAN"

Pengukuran adalah bagian dari keterampilan Proses Sains yang merupakan


pengumpulan informasi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Dengan
melakukan pengukuran, dapat diperoleh besarnya atau nilai suatu besaran atau bukti

13
kualitatif.

Contohnya : Bila seseorang mengukur panjang sebuah balok dengan menggunakan


meteran, maka yang diperoleh adalah besarnya panjang balok itu. Bila dua buah balok
didekatkan maka hasil yang diperoleh mungkin balok yang satu lebih panjang dari
balok yang lain, atau mungkin balok yang satu sama panjangnya dengan balok yang
lain. Kegiatan pertama menghasilkan informasi kuantitatif, sedangkan kegiatan kedua
menghasilkan data kualitatif. Demikian pula halnya bila seseorang menimbang
dengan menggunakan neraca dapat pula memperoleh informasi kuantitatif maupun
informasi kualitatif.

BAB 3

"Ketidakpastian Pengukuran"

Ketidakpastian Pengukuran terbagi dua yaitu Ketidakpastian bersistem dan


ketidakpastian Acak.Ketidakpastian (kesalahan) bersistem akan menyebabkan hasil
yang diperoleh menyimpang dari hasil sebenarnyaKetidakpastian ini dapat
diminimalisir. Sumber-sumber ketidakpastian bersistem ini antara lain:

1. Kesalahan kalibrasi alat, dapat diketahui dengan membandingkannya dengan


alat yang lain.
2. Kesalahan titik nol (KTN).
3. Kerusakan komponen alat, misalnya pegas yang telah lama dipakai sehingga
menjadi tidak elastis lagi.
4. Gesekan.
5. Kesalahan paralaks.
6. Kesalahan karena keadaan saat bekerja, kondisi alat pada saat dikalibrasi berbeda
dengan kondisi pada saat alat bekerja.

Ketidakpastian Acak

Kesalahan ini bersumber dari gejala yang tidak mungkin dikendalikan atau di atasi. Ia
berupa perubahan yang berlangsung sangat cepat sehingga pengontrolan dan
pengaturan di luar kemampuan. Ketidakpastian ini menyebabkan pengukuran jatuh

14
agak ke kiri dan ke kanan dari nilai yang sebenarnya.

"ANALISIS ketidakpastian PENGUKURAN"

1. Ketidakpastian Pengukuran Tunggal


Pengukuran tunggal adalah adalah pengukuran yang dilakukan satu
kali saja. Keterbatasan skala alat ukur dan keterbatasan kemampuan
mengamati serta banyak sumber kesalahan lain.

2. Ketidakpastian Mutlak dan Ketepatan Pengukuran


∆x disebut ketidakpastian mutlak pada nilai {x}dan memberi
gambaran tentang mutu alat ukur yang digunakan.

3. Ketidakpastian Relatif dan Ketelitian Pengukuran


Perbandingan antara ketidakpastian mutlak dengan hasil pengukuran ∆x/x disebut
ketidakpastian relatif pada nilai {x}, sering dinyatakan dalam % (tentunya harus
dikalikan dengan 100% )

"Ketidakpastian Pada Hasil

Percobaan" Ketidakpastian pada

hasil percobaan yaitu :

1.Rambat Ralat Pengukuran Tunggal

2. Operasi Rambat Ralat Pada Pengukuran Tunggal

3. Rambat Ralat pada Pengukuran Berulang.

4. Rambat Ralat Pengukuran Campuran

BAB 4 "ALAT-ALAT PENGUKURAN DASAR"

1.Jangka Sorong

Jangka Sorong atau dalam bahasa asing disebut vernier caliper adalah alat yang

15
digunakan untuk mengukur besaran panjangyang terdiri atas rahang tetap yang
memiliki skala utama dan rahang geser yang memiliki skala nonius. Alat ini
memiliki tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm dan dapat mengukur panjang
benda sampai 20 cm.

Kegunaan Jangka Sorong :


Jangka sorong memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut:
a) Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang berukuran kecil atau tipis, seperti
seng, plat aluminium dan sebagainya.

b) Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang berbentuk bulat atau
lingkaran, seperti kelereng, uang koin dan sebagainya.
c) Untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang berbentuk lingkaran
berongga, seperti cincin, gelang dan sebagainya.
d) Untuk mengukur kedalaman suatu benda yang berbentuk tabung, seperti botol,
gelas dan sebaginya.

Jenis-jenis jangka Sorong :

Berdasarkan skalanya

1. angka Sorong Manual (Vernier Caliper)

2. Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)

3. Jangka Sorong Digital (Digital

Caliper) Berdasarkan Fungsinya.

1. Jangka Sorong Alur Dalam (Inside Grove caliper)

2. Jangka Sorong Ketinggian (Height Vernier Caliper)

3. Jangka Sorong Pipa (Tube Thickness Calipper)

4. Jangka Sorong Jarak Pusat (Centerline Caliper)

5. Jangka Sorong Gigi Gear (Gear Tooth Vernier Calipers)

16
6. Jangka Sorong Cakram (Disc brake vernier calipers)

2. MIKROMETER SEKRUP

Mikrometer Sekrup atau dalam bahasa asing disebut micrometer screw gauge adalah
alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang yang terdiri atas poros tetap
yang berperan sebagai skala utama dan poros putar yang berperan sebagaiskala nonius.
Tingkat ketelitian mikrometer sekrup ini mencapi 0,01 mm dan mampu mengukur
ketebalan atau diameter benda yang sangat kecil dengan presisi dengan batas maksimal
panjang benda 25 mm.

Kegunaan Mikrometer Sekrup

Kegunaan mikrometer sekrup ada empat, yaitu:


a) Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang sangat tipis seperti lempeng baja,
aluminium bahkan kertas
b) Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang sangat kecil seperti diameter
bantalan peluru, kabel, kawat dan sebagainya.
c) Untuk mengukur garis tengah lubang pada suatu benda yang cukup kecil.

d). Untuk mengukur kedalaman suatu lubang yang cukup kecil seperti lubang pada pipa
dan sebagainya.

Jenis jenis mikrometer sekrup berdasarkan skalanya

1. Mikrometer Sekrup manual

2. Mikrometer sekrup

digital Berdasarkan

fungsinya :

1. Mikrometer Luar

2. Mikrometer dalam

17
TERMOMETER

Pengertian Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur Suhu. Apa suhu rendah atau
tinggi. Termometer memiliki berbagai macam dan bentuk, termometer zat padat
contohnya memiliki berbagai jenis termometer dan fungsi serta cara kerja masing-
masing.

Jenis jenis termometer :

1. Termometer Bimetal

2. Termometer hambatan

3. Termometer air raksa

STOPWATCH

Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya


waktu yang diperlukan dalam kegiatan. Stopwatch secara khas
dirancang untuk memulai dengan menekan tombol diatas dan berhenti
sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu.
Kemudian dengan menekan tombol diatas yang kedua kali kemudian
memasang lagi stopwatch pada nol.

Jenis jenis STOPWATCH yaitu :

1. stopwatch analog

2. Stopwatch digital

18
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku
❖ Pada Buku Utama
Buku alat ukur dan pengukuran ini sudah sangat jelas menyampaikan materi.
Gambar gambar serta penjelasan juga di sajikan pada buku ini. Warna pada buku
juga menambahkan kenyamanan saat membaca karena tidak monoton. Buku ini juga
memberikan defenisi dari setiap subbab dan judul kecil.

❖ Pada Buku Pembanding


Pada buku ini jika dilihat dari covernya, cover pada buku ini cukup menarik
sehingga membuat pembaca tertarik untuk membacanya. Dilihat dari isi buku yang
disajikan isi buku ini sangat lengkap karena teori mengenai pengukuran dan alat
ukur sangat rinci dibahas pada buku ini serta dipaparkan juga rumus. Sehingga
buku ini dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa. Dilihat dari
jenis font dan spasi yang digunakan dalam penulisan buku ini, font yang
digunakan cukup menarik dan spasinya yang pas sehingga seluruh tulisan tersusun
rapi.

B.Kekurangan Buku
❖ Pada Buku Utama
Buku ini kurang menyampaikan materi kalibrasi pada semua alat alat ukur, ini
membuat kurang lengkapnya materi yang diberikan buku terasa singkat. Buku ini
juga kurang memberikan rumus rumus dan contoh pengukuran secara luas.

❖ Pada Buku Pembanding

Dilihat dari segi penyajian bahasa, buku utama ini memuat sedikit kata-kata

19
yang berbahasa tinggi atau asing terdengar sehingga terkadang membuat
pembaca bingung.

20
BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Setelah meriview buku ini dapat saya simpulkan beberapa alat-alat pengukuran dasar
seperti (1) pengukuran panjang dengan alat ukur jangka sorong, mikrometer skrup,
spherometer; (3) pengukuran massa dan berat dengan alat ukur neraca ohauss 2610,
neraca ohauss 311, neraca ohauss 310 dan neraca pegas; (4) pengukuran waktu dengan
alat ukur stop watch; (5) pengukuran panas dengan alat ukur termometer; (6)
pengukuran listrik dengan alat ukur voltmeter dan amperemeter.

B.Saran
Setelah selesa meriview kedua buku,kedua buku tersebut sangat bagus namun saya
menyarankan agar menggunakan buku kedua karna lebih detail dalam menjelaskan materi
serta terdapat rumus alat ukur.

21

Anda mungkin juga menyukai