RISKAWATI, DKK
LPP UNISMUH MAKASSAR/2019/79
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan Critical Book Review ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi Penyelesaian Tugas Mata Kuliah Alat-Alat Ukur Fisika.
2. Untuk menambah wawasan mengenai Perkembangan Peserta Didik.
3. Untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan mengulas isi buku.
4. Untuk menguatkan dan melatih diri berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
di setiap bab dari Buku yang di review.
1.3 Manfaat
Manfaat Critical Book adalah meningkatkan Mahasiswa dalam mengulas isi buku dan berpikir
kritis, menambah pengetahuan pembelajaran mengenai materi terkait, dan meningkatkan
kemampuan menemukan intisari buku.
b. Buku Pembanding
1. Judul Buku : Alat Ukur dan Teknik Pengukuran
2. Pengarang : Philip Kristanto
3. Penerbit : Andi Publisher
4. Tahun terbit : 2018
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tebal buku : 266 halaman
7. ISBN : 978-979-29-6642-8
8. Ukuran : 19 x 23 cm
2
BAB II
ISI RINGASAN BUKU
C. Kompetensi Dasar
1. Memahami konsep pengukuran mulai dari cara mengukur, membaca dan menuliskan
hasil pengukuran mengolah hasil pengukuran dan dapat menggunakan teori
ketidakpastian dalam pengukuran
2. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja alat ukur panjang seperti: jangka sorong,
mikrometer skrup, spherometer, serta memiliki keterampilan melakukan pengukuran
sesuai prosedur, membaca hasil ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang
berlaku, dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur.
3. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja alat ukur massa dan berat seperti: neraca ohauss
2610, neraca ohauss 311, neraca ohauss 310 dan neraca pegas, serta memiliki
keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur, menuliskan
hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur.
4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik seperti: voltmeter dan amperemeter
serta memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil
ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat melakukan
kalibrasi alat ukur
5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja alat ukur panas seperti: termometer dan kalorimeter,
serta memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil
ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat melakukan
kalibrasi alat ukur
3
6. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja alat ukur waktu seperti: stop watch serta memiliki
keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur, menuliskan
hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur.
A. Arti Pengukuran
Pengukuran adalah bagian dari keterampilan Proses Sains yang merupakan pengumpulan
informasi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Dengan melakukan pengukuran,
dapat diperoleh besarnya atau nilai suatu atau bukti kualitatif. Dalam pembelajaran sains
Fisika, seorang pendidik tidak hanya menyampaikan kumpulan fakta-fakta saja tetapi
seharusnya mengajarkan sains sebagai proses (menggunakan pendekatan proses). Oleh karena
itu, melakukan percobaan atau eksperimen dalam Sains Fisika sangat penting. Melakukan
percobaan dalam laboratorium, berarti sengaja membangkitkan gejala-gejala alam kemudian
melakukan pengukuran.
Hasil pengukuran yang ditunjukkan alat ukur adalah 62,5 mm atau 6,25 cm. Pada contoh di
atas, angka terakhir merupakan angka taksiran. Oleh karena itu, tidak masuk akal jika di
belakang angka terakhir masih ditambah angka lagi dikarenakan mata kita cuma mampu
membagi dua jarak antara dua goresan dalam kasus mistar biasa. Ketiga angka yang dapat
ditulis dari hasil pengukuran tersebut disebut angka penting. Dua dari angka pasti, karena ada
bagian skala menunjuk angka itu.
4
E. Aturan – Aturan Penulisan Angka Penting
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting, Contoh: 265,4 m mengandung 4
angka penting.
2. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol termasuk angka penting. Contoh:
25,04 A mengandung 4 angka penting.
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali kalau ada
penjelasan lain, misalnya berupa garis di bawah angka terakhir yang masih dianggap
penting. Contoh: 22,30 m mengandung 4 angka penting.
4. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik di sebelah kanan maupun di
sebelah kiri koma desimal tidak termasuk angka penting. Contoh: 0,47 cm mengandung
2 angka penting.
5
Sumber-sumber ketidakpastian bersistem ini antara lain:
1. Kesalahan kalibrasi alat, dapat diketahui dengan membandingkannya dengan alat
yang lain.
2. Kesalahan titik nol (KTN).
3. Kerusakan komponen alat, misalnya pegas yang telah lama dipakai sehingga menjadi
tidak elastis lagi.
4. Gesekan.
5. Kesalahan paralaks.
6. Kesalahan karena keadaan saat bekerja, kondisi alat pada saat dikalibrasi berbeda
dengan kondisi pada saat alat bekerja.
A. Jangka Sorong
1. Pengertian Jangka Sorong
Jangka Sorong atau dalam bahasa asing disebut vernier caliper adalah alat yang digunakan
untuk mengukur besaran panjangyang terdiri atas rahang tetap yang memiliki skala utama
dan rahang geser yang memiliki skala nonius. Alat ini memiliki tingkat ketelitian sampai
dengan 0,01 mm dan dapat mengukur panjang benda sampai 20 cm.
6
d. Untuk mengukur kedalaman suatu benda yang berbentuk tabung, seperti botol, gelas
dan sebaginya.
7
4) Jangka Sorong Jarak Pusat (Centerline Caliper)
8
akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat
ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm (0,1cm)
kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu
cm (0,001cm). Rumus Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong adalah sebagai
berikut:
Hasil pengukuran = Skala Utama + (Skala Nonius × Skala Terkecil)
B. Mikrometer Sekrup
1. Pengertian Mikrometer Sekrup
Mikrometer Sekrup atau dalam bahasa asing disebut micrometer screw gauge adalah alat yang
digunakan untuk mengukur besaran panjang yang terdiri atas poros tetap yang berperan
sebagai skala utama dan poros putar yang berperan sebagaiskala nonius. Tingkat ketelitian
mikrometer sekrup ini mencapi 0,01 mm dan mampu mengukur ketebalan atau diameter benda
yang sangat kecil dengan presisi dengan batas maksimal panjang benda 25 mm.
9
2) Mikrometer Dalam
3) Mikrometer Kedalaman
C. Neraca
1. Neraca Ohauss Pengukur Massa Benda
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah
kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik
bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk mengukur massa benda dapat
digunakan Neraca Ohauss.
10
a. Pengertian dan Fungsi Neraca Ohauss
Neraca Ohauss adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0,01 gram. Neraca Ohauss
berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Prinsip
kerja neraca ohauss adalah sekedar membandingkan massa benda yang akan diukur dengan
anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri.
Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan
sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca.
Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan
sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang.
D. Thermometer
1. Pengertian Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur Suhu. Apa suhu rendah atau tinggi.
Termometer memiliki berbagai macam dan bentuk, termometer zat padat contohnya memiliki
berbagai jenis termometer dan fungsi serta cara kerja masing-masing.
11
2. Jenis termometer
a) Termometer Bimetal
b) Termometer Hambatan
c) Termometer Hambatan Platina
d) Termokopel
e) Termometer Air Raksa
E. Stopwatch
1. Pengertian
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan
dalam kegiatan. Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol
diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu.
Kemudian dengan menekan tombol diatas yang kedua kali kemudian memasang lagi
stopwatch pada nol.
2. Jenis-jenis Stopwatch
a) Stopwatch Analog
Stopwatch analog berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan
dalam suatu kegiatan. Misalnya, stopwatch dapat digunakan untuk mengukur lamanya
waktu yang dibutuhkan oleh seorang pelari untuk dapat mencapai jarak 50 km. Selain
itu,dalam ilmu kimia stopwatch juga dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang dibutuhkan oleh suatu larutan agar dapat mengalami perubahan suhu. Stopwatch
analog mempunyai penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai dua buah tombol yaitu
tombol start/stop dan tombol kalibrasi. Perhitungan waktu pada stopwatch analog ini
berdasarkan gerakan mekanik. Sistem yang mekanik sangat sulit diubah, (ditambah atau
dikurang) karena peletakan komponen komponennya memerlukan presisi yang sangat
tinggi. Pada stopwatch analog ini tidak memakai baterai, sehingga jika sewaktu-waktu
stopwatch analog ini mati (jarumnya tidak bergerak saat ditekan tombol start), maka hal
yang perlu dilakukan adalah memutar tombol start pada stopwatch tersebut.
b) Stopwatch Digital
Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai
penunjuk hasil pengukuran. Waktu hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.
Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai
penunjuk hasil pengukuran, seperti jam digital dimana berhitungan waktu berdasarkan
perhitungan elektronik. Stopwatch Digital Otomatis Peka Cahaya dapat dibuat dengan
menggunakan sensor cahaya sebagai saklar elektronik untuk menentukan awal dan akhir
pencatatan rangkaian pencacah digital dengan ketelitian 0,0001 sekon atau 0,1 ms.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Buku utama Alat Ukur dan Pengukuran karangan Riskawati, dkk memiliki beberapa
keunggulan yaitu:
a. Dilihat dari aspek tampilan buku , cover buku terlihat menarik karena terdapat gambar
ilustrasi yang mendukung makna dari judul buku tersebut. Pemilihan warna cover buku
sudah bagus.
b. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah: semua
penulisan dalam buku memiliki penyususunan tata tulis yang formal, dan memiliki
sistematika yang mudah dimengerti.
c. Dari aspek isi buku adalah bahwa buku ini seperti buku pembelajaran pada umumnya yang
mudah untuk dipahami. Banyak menampilkan gambar ilustrasi di setiap pokok bahasannya
sehingga pemahaman ketika membaca terpenuhi. Buku ini memiliki pembahasan materi
yang lengkap di setiap pokok bahasannya.
d. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah bahasa yang digunakan mudah dipahami dan
tidak terlalu formal.
Buku pembanding Alat Ukur dan Teknik Pengukuran karangan Philip Kristanto memiliki
beberapa keunggulan yaitu:
e. Dilihat dari aspek tampilan buku , sama seperti buku utama cover buku terlihat menarik
karena terdapat gambar ilustrasi yang mendukung makna dari judul buku tersebut.
f. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah: semua
penulisan dalam buku memiliki penyususunan tata tulis yang formal, memiliki tata letak
yang sistematis serta tidak monoton.
g. Dari aspek isi buku adalah bahwa buku ini memiliki pembahasan teori yang lengkap,
sehingga para pembaca mudah mengerti, menariknya di dalam buku terdapat bagian yang
dinamakan dengan Kolom Ilmuwan untuk menuntut pembacanya agar berpikir analisis
terhadap wacana yang diberikan. Sama dengan buku utama, Banyak menampilkan gambar
ilustrasi di setiap sub judulnya sehingga pemahaman ketika membaca terpenuhi.
h. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Kaidah kebahasaan juga tidak ada yang rancu atau salah.
Buku utama Konsep Dasar Fisika 2 karangan Dr. Yuberti, M.Pd memiliki beberapa kelemahan
yaitu:
a. Dilihat dari aspek tampilan buku atau covernya tidak ada kekurangan.
b. Dari aspek tata tulis, Banyak awalan kalimat setelah titik yang tidak memakai spasi dan ada
juga kata yang salah ketik mau itu kurang hurufnya ataupun pengejaan yang salah.
c. Dari aspek isi buku bahwa buku ini belum memiliki penjelasan yang cukup lengkap,
ditinjau dari peta konsep lebih menarik buku pembanding dari pada buku utama.
d. Dari aspek tata bahasa tidak ada kekurangan, karena penggunaan bahasa yang mudah di
pahami.
Buku Pembanding Fisika 1 karangan Setya Nurachmadani memiliki beberapa kelemahan yaitu:
13
a. Dilihat dari aspek tampilan buku atau yang biasanya disebut cover lebih menarik cover
buku utama daripada buku pembanding ini.
b. Dari aspek tata tulis tidak memiliki kekurangan, tidak ada ditemukan kesalahan dalam
tulisan.
c. Dari aspek isi buku, tidak ada kelemahan.
d. Dari aspek tata bahasa tidak ada kekurangan, karena penggunaan bahasa yang mudah di
pahami.
BAB IV
PENUTUP
14
4.1 Kesimpulan
Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisis sebuah buku, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah buku yang dianalisis. Penulis membuat CBR dalam buku Perkembangan Peserta
Didik untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus buku
Perkembangan Peserta Didik.
4.2 Saran
Buku Alat ukur dan Pengukuran karangan Riskawati, dkk ini tidak saya sarankan
kepada pembaca apabila kita ingin memncari referensi lebih terhadap materinya. Tetapi
untuk buku pegangan, ini bisa membantu karena isi buku yang ringkas. Saya
rekomendasikan buku pembanding yaitu Alat Ukur dan Teknik Pengukuran dengan
penulisnya Philip Kristanto karena memiliki pembahasan yang lengkap.
15