Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH METODE PENELITIAN

Dosen Mata Kuliah : Dr. Yonathan Ramba , S.Ft, S.Ft, Physio, M.Si

SKALA PENGUKURAN DA INSTRUMEN PENILAIAN

DI SUSUN OLEH :

ANDI MUTIARA RESKI PO713241211003


ILMA SAPUTRI PO713241211016
MUHAMMAD BINTANG ADITYA PO713241211042
RIZKA AULIA RAHMA PO713241211041

D.III FISIOTERAPI TK.III

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN FISIOTERAP
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat mengetahui “Skala Pengukuran Dan
Instrument Penelitian” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Skala Pengukuran Dan Instrument Penelitian”
dimana membahas mengenai definisi dari Dystrophy Muscular Progressive sampai
pada prosedur pelaksanaan intervensi yang tepat.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangu. Terima kasih.

Makassar, 23 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif-naturalistik peneliti
akan lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti
merupakan key instruments. Instrumen penelitian digunakan untuk nilai variabel
yang diteliti. Dengan demikian, jumlah instrumen yang akan digunakan untuk
penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila variabel
penelitiannya liam, maka jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian juga
lima. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibakukan, tetapi masih ada
yang harus dibuat oleh seorang peneliti. Karena instrumen penelitian akan
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data
kuantitaif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.
Teknik membuat skala, menurut Nazir (1999) serta Good dan Hatt (1952)
adalah cara mengubah fakta-fakta kualitatif yang melekat pada objek atau subjek
penelitian menjadi urutan kuantitatif. Pembuatan skala pengukuran ini dibuat
dengan mendasarkan pada dua asumsi, yaitu ilmu pengetahuan pada akhir-akhir
ini lebih cenderung menggunakan prinsip-prinsip matematika dan ilmu
pengetahuan semakin menuntut presisi yang lebih baik utamanya dalam hal
mengukur gradasi. Dalam membuat skala, peneliti harus mengasumsikan bahwa
fakta dalam fakta mengandung suatu kontinum yang nyata berasal dari sifat-sifat
objek yang diteliti.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan skala pengukuran serta macam-macam
Bentuknya?
2. Apakah yang dimaksud dengan instrumen penelitian ?
3. Apa saja ciri-ciri instrument penelitian ?
4. Bagaimana cara menyusun instrumen penelitian ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Agar dapat mengetahui pengertian dan macam-macam dari skala pengukuran.
2. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan instrument penelitian
Instrument.
3. Agar dapat mengetahui cirri-ciri instrument penelitian.
4. Agar dapat mengetahui cara membuat instrumen dengan skala pengukuran
yang tepat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi

Skala merupakan perbandingan antar kategori dimana masing- masing


ketegori diberi bobot nilai yang berbeda. Sedangkan Pengukuran merupakan cabang
ilmu statistika terapan yang bertujuan untuk membangun dasar- dasar pengembangan
tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal,
valid dan reliabel. Reynolds, et al. (2010:3) mendefinisikan pengukuran sebagai
sekumpulan aturan untuk menetapkan suatu bilangan yang mewakili objek, sifat atau
karakteristik, atribut atau tingkah laku. Azwar (2010:3) mendefinisikan pengukuran
sebagai suatu prosedur pemberian angka (kuantifikasi) terhadap atribut atau variabel
sepanjang garis kontinum. Dengan demikian secara sederhana pengukuran dapat
dikatakan sebagai suatu prosedur membandingkan antara atribut yang hendak diukur
dengan alat ukurnya.
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data kuantitatif.
Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagi instrumen untuk mengukur berat
emas, disebut dengan skala miligram (mg) dan kan menghasilkan data kuantitatif
berat emas dalam satuan mg bila digunakan untuk mengukur; meteran dibuat untuk
mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan menghasilkan data kuantitatif
panjang dengan satuan mm. Untuk memilih skala yang sesuai haruslah dilakukan
suatu proses evaluasi. Dalam hal ini yang harus diperhatika ada dua hal, yaitu :
validitas dan reabilitas.
a. Validitas Sebuah skala pengukuran dapat dibilang valid jika skala tersebut dipakai
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebagai contoh skala nominal yang
sifatnya non-parametrik dipakai dalam mengukur variabel nominal bukan digunakan
untuk mengukur variabel internal yang sifatnya parammetrik. Terdapat 3 tipe
validitas pengukuran yang perlu untuk diketahui:

1) Validitas Isi (Content Validity)


Validitas isi adalah validitas yang menyangkut tingkatan dimana item-item
skala yang mencerminkan domain konsep yang diteliti. Sebuah domain konsep
tertentu tidak bisa dihitung begitu saja semua dimensinya, sebab kadang
domain tersebut memiliki atribut yang banyak dan sifatnya multidimensional.
2) Validitas Kosntruk (Construct Validity)
Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan tingkatan yang mana
skala berperan dan mencerminkan sebagai konsep yang diukur. 2 aspek yang
menjadi pokok dalam validitas konstruk yaitu secara alamiah sifatnya statik
dan teoritis.
3) Validitas Kriteria (Criterion Validity)
Validitas kriteria adalah validitas yang berkaitan dengan masalah tingkatan
dimana skala yang sedang dipakai dapat memperkirakan suatu variabel yang
disusun sebagai kriteria. b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah menunjuk pada adanya stabilitas dan konsistensi nilai
hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi dengan masalah
akurasi pengukuran serta hasilnya.

B. Macam-macam Skala Pengukuran Penelitian


a. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutmya disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable
(positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif).
Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti
dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian
responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respons dalam skala ukur
yang telah disediakan.
Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yag berupa kata-kata antara lain :
1) Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak
setuju
2) Sangat Baik, b. Baik, c. Ragu-ragu, d. Tidak Baik, e. Sangat Tidak Baik
Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut: Item Favorable:
sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2),
sangat tidak setuju/baik (1) Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/
baik (2), ragu-ragu
(3) tidak setuju/ baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5).
Insrtumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam
bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
Contoh Bentuk Cheklist
Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda,
dengan cara memberi tanda (X) pada kolom yang tersedia
SS : Sangat setuju
S : Setuju
RG : Ragu- Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh Soal Pilihan Ganda
Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan
pendapat anda, dengan cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban
yang tersedia.
1) Pelibatan masyarakat bukan hanya memotivasi, tetapi aktif dalam
menghimpun dana, tenaga, dan materi guna menunjang mutu
pendidikan.
a. Sangat Setuju,
b. Setuju,
c. Ragu-ragu,
d. Tidak Setuju,
e. Sangat Tidak setuju
2) Masyararakat melakukan fungsi control dalam pelaksanaan
pendidikan.
a. Sangat Setuju,
b. Setuju,
c. Ragu-ragu,
d. Tidak Setuju,
e. Sangat Tidak setuju
3) Masyarakat bersifat proaktif dalam mengembangkan pendidikan.
a. Sangat Setuju,
b. Setuju,
c. Ragu-ragu,
d. Tidak Setuju,
e. Sangat Tidak Setuju
Dengan bentuk pilihan ganda itu, maka jawaban dapat diletakkan pada tempat
yang berbeda- beda. Untuk jawaban diatas “Sangat Tidak Setuju” diletakkan
pada jawaban nomor pertama. Untuk item selanjutnya jawaban “Sangat Tidak
Setuju”dapat diletakkan pada jawaban nomor akhir.
b. Skala Guttman
Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan
pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang
kurang berbobot lainnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari
suatu yang variable yang multidimensi. SkalaGuttman disebut juga skala
Scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan. Peneliti tentang kesatuan
dimensi dari sifat atau sikap yang teliti yang sering disebut dengan atribut
universal. Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan yang diurutkan
secara hierarkis untuk melihat sikap tertentu seseorang. Jika seseorang
menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan
itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak terhadap pernyataan berikutnya. Jadi
skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas
(tegas) dan konsisten.

Anda mungkin juga menyukai