Anda di halaman 1dari 9

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

METODE PENELITIAN AKUNTANSI


KELOMPOK 6

KHAIRUNNISA HUMAIRAH ALFATIH (02271911132)


SUMITHA MAULIANI SUKMAWATI (02271911127)
ANDINI UDIN (02271911126)
SURIYANI HI SAMBIU (02271911112)
ADONKI S HI HASIM (02271911104)
ARDILA ANDAR (02271911115)

PROGRAM STUDI AKUNTANS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KHAIRUN
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II : PEMBAHASAN
SKALA PENGUKURAN DAN INSTUMEN PENELITIAN
A. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN

1.1 SKALA LIKERT


2.1 SKALA GUTTMAN
3.1 SEMANTIC DEFFERENSIAL
4.1 RATING SCALE
B. INSTRUMEN PENELITIAN

C. JENIS-JENIS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


1.2 TES
2.2 ANGKET DAN KUESIONER
3.2 INTERVIEW ATAU WAWANCARA
4.2 OBSERVASI
5.2 SKALA BERTINGKAT ATAU RATING SCALE
6.2 DOKUMENTASI

D. CARA MENYUSUN INSTRUMEN

E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

F. PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

BAB III : PENUTUP


1.3 KESIMPULAN
2.3 SARAN
3.3 DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian pada dasarnya merupakan satu upaya memahami masalah-masalah yang
ditemui dalam kehidupan manusia, keterbatasan manusia untukmemahami permasalahan
tersebut hanya mengandalkan pengalaman hidupsehari-hari secara sporadic dan tidak
tertata, jelas tidak cukup menjadi dasaryang kuat bagi pemahaman terhadap satu
permasalahan (Uhar, 2012:94). Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan
instrumenuntuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif-
naturalistik peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitiankualita
tif peneliti merupakan key instruments.Instrumen penelitian digunakan untuk nilai
variabel yang diteliti. Dengandemikian, jumlah instrumen yang akan digunakan untuk
penelitian akantergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila variabel
penelitiannyalima, maka jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian juga
lima.Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibakukan, tetapi masih adayang
harus dibuat oleh seorang peneliti. Karena instrumen penelitian akandigunakan untuk
melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan datakuantitatif yang akurat, maka
setiap instrumen harus mempunyai skala.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Skala Pengukuran dan Instruen Penelitian ?
2. Apa saja macam-macam Skala Pengukuran ?
3. Bagaimana cara menyusun Instrumen Penelitian ?
4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Validitas dan Reliabilitas Instrumen ?
5. Bagaimanakah cara pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat mengetahui apa itu Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
2. Dapat mengetahui apa saja macam-macam Skala Pengukuran
3. Dapa mengetahui bagaimana cara menyusun Instrumen Penelitian
4. Dapat membedakan antara Validitas dan Reliabilitas Instrumen
5. Dapat mengetahui bagaimana cara pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
BAB II

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan


data, sedangkan dalam penelitian kualitatif-naturalistik, peneliti akan lebih banyak menjadi
instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan key instruments.
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan
demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah
variabel yang akan diteliti. Instrumen Penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.

A.    Macam-macam Skala Pengukuran


Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur.sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya
timbangan emas sebagai instrumen untuk mengukur berat emas, dibuat dengan skala mg dan
akan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg bila digunakan untuk mengukur,
meteran sebagai instrumen untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan
menghasilkan data kuantitatif panjang dengan satuan mm.
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan
sosial antara lain:
1.      Skala Likert
2.      Skala Guttman
3.      Rating Scale
4.      Semantic Deferential
Kelima jenis skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan mendapatkan data interval,
atau rasio. Hal ini akan tergantung pada bidang yang akan diukur.

1.      Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian

2.      Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu ya-tidak, benar-
salah, pernah-tidak pernah, positif-negatif, dan lain-lain. Jadi kalau pada skala Likert terdapat
3,4,5,6,7 interval, dari kata sangat setuju sampai sangat tidak setuju, maka dalam skala Guttman
hanya ada 2 interval yaitu setuju atau tidak setuju. Penelitian ini dilakukan bila ingin mendapat
jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibentuk dalam
bentuk cheklist.
3.      Semantic Defferensial
Skala pengukuran yang berbentuk semantic differensial dikembangkan oleh Osgood. Skala
ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun cheklist,
tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian
kanan garis, dan jawaban yang “sangat negative” terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya.
4.      Rating Scale
Dari  ketiga skala pengukuran diatas, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif
yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa
angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
 Rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk
mengukur persepsi reponden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status
sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan,  kemampuan, dan proses kegiatan lainnya.
Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan
setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen.

B.     Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun
alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari
pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat
dinyatakan sebagai bentuk penelitian (Emory, 1985).
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang
baik. Alat ukur penelitia disebut instrumen penelitian.
Apabila kita katakan bahwa untuk memperoleh data kita gunakan metode wawancara,
maka didalam melaksanakan pekerjaan wawancara ini, pewawancara menggunakan alat bantu.
Secara minimal alat bantu tersebut berupa ancer-ancer pertanyaan yang akan ditanyakan sebagai
catatan, serta alat tulis untuk menuliskan jawaban yang diterima. Ancer-ancer ini disebut
pedoman wawancara. Oleh karena pedoman wawancara ini merupakan alat bantu, maka disebut
juga instrumen pengumpulan data. dengan demikian jika menggunakan metode wawancara,
instrumennya adalah pedoman wawancara.

C.    Jenis- jenis Instrumen Pengumpulan Data


Secara garis besar alat evaluasi dalam pengumpulan data ada 2 macam, yaitu tes dan non tes.
1.      Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
Bebrapa macam tes, contohnya:
a.       Tes kepribadian
b.      Tes bakat
c.       Tes intelegensi
d.      Tes sikap
e.       Tes minat
f.       Tes prestasi
2.       Angket atau kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Kuesioner dapat dibedakan atas bebrapa jenis , tergantung pada sudut pandang.
a.       Dari cara menjawab:
1)      Kuesioner terbuka, responden dapat menjawab dengan kalimatnya sendiri
2)      Kuesioner tertutup, adanya pilihan jawaban
b.      Jawaban yang diberikan:
1)      Kuesioner langsung, responden menjawab tentang dirinya
2)      Kuesioner tidak langsung, responden menjawab tentang orang lain .
c.       Dari bentuknya;
1)      Kuesioner pilihan ganda
2)      Kuesioner isian
3)       Check list
4)      Rating Scale

3.       Interview atau wawancara


Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. Misalnya untuk mencari
data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap
sesuatu.
Ditinjau dari pelaksanaannya , interview dibedakan atas:
a.       Interview bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja
b.      Interview terpimpin, pewawancara membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci
seperti yang dimaksud dalam interview terstruktur,
c.       Interview bebas terpimpin, gabungan dari dua Interview diatas

4.      Observasi
Observasi sebagai suatu aktivitas yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan
menggunakan mata. Didalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan
seluruh alat indra. Apa yang dikatakan ini sebenarmya adalah pengamatan langsung. Didalam
artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman
suara.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1.      Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen
pengamatan.
2.      Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai
instrumen pengamatan.
5.      Skala Bertingkat atau Rating Scale
Skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala. Walaupun bertingkat
ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi tertentu program atau
orang. Instrumen ini dapat dengan mudah memberikan gambaran penampilan, terutama
penampilan didalam orang menjalankan tugas, yang menunjukan frekuensi munculnya sifat-sifat.
Rating scale dapat juga menghasilkan gambaran yang kasar dari jawaban responden
sehingga tidak mudah percaya begitu saja. Hal-hal yang mempengaruhi tersebet antara lain
persahabatan, kecepatan menerka, cepat memutuskan, jawaban kesan pertama, dan sebagainya

6.      Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian,dan sebagainya.
D.    Cara Menyusun Instrumen
Instrumen-instrumen penelitian dalam bidang sosial umumnya dan khususnya bidang
administrasi yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu maka peneliti harus mampu membuat
instrumen yang akan digunakan untuk penelitian.
Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk
diteliti. Dari variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan
indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir
pertanyaan atau pernyataan.
Sebagai contoh misalnya variabel penelitiannya ‘tingkat kekayaan’ indikator kekayaan
misalnya: rumah, kendaraan, tempat belanja,pendidikan, jenis makanan yang sering dimakan,
jenis olah raga yang dilakukan dan sebagainya. Untuk indikator rumah, bentuk pertanyaannya
misalnya:1) berapa jumlah rumah, 2) dimana letak rumah, 3) berapa luas masing-masing rumah,
4) bagaimana kualitas bangunan dan sebagainya untuk bisa menetapkan indikator dari setiap
variabel yang diteliti, maka diperlukan wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang
diteliti, dan teori-teori yang mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus

secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid. Caranya dapat dilakukan dengan
membaca berbagai referensi (seperti buku, jurnal) membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya
yang sejenis, dan konsultasi pada orang yang dipandang ahli.

1.      Pengadaan instrumen yang baik adalah,


a.       Perencanaan
b.      Penulisan butir soal
c.       Penyuntingan
2.      Pemilihan instrumen yang sesuai dengan metodenya.
a.       Instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal tes
b.      Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner
c.       Instrumen untuk metode observasi adalah chek list
d.      Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman observasi atau dapat juga
check list.
3.      Waktu pemilihan metode
a.       Angket, digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik, dan
dapat menggungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia.
b.      Observasi, digunakan apabila objek penelitia bersifat perilaku manusia, proses kerja,
gejala alam, responden kecil
c.    Wawancara, digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih
mendalam serta jumlah responden sedikit
d.      Gabungan ketiganya, digunakan bila ingin mendapatkan dat yang lengkap, akurat dan
konsisten.

E.     Validitas dan Reliabilitas Instrumen


Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan
teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak
valid jika digunakan untuk mengukur berat. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka
diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel.
Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk
pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu walaupun instrumen yang valid umumnya pasti
reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan.
Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk test untuk
mengukur prestasi belajar dan instrumen yang non-test untuk mengukur sikap.
Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Instrumen yang
mempunyai validitas eksternal bila kriteria didalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta
empiris yang telah ada. Kalau validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang
relevan.
Penelitian yang mempunyai validitas internal, bila data yang dihasilkan merupakan fungsi
dari rancangan dan instrumen yang digunakan. Instrumen tentang kepemimpinan akan
menghasilkan data tentang kepemimpinan, bukan motivasi. Penelitian yang mempunyai validitas
eksternal bila, hasil penelitian dapat diterapkan pada sampel yang lain, atau hasil penelitian itu
dapat digeneralisasikan.

F.     Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen


1.      Pengujian Validitas Instrumen
a.       Pengujian Validitas Konstruksi (construct validity)
b.      Pengujian validitas isi (Content validity)
c.       Pengujian validitas eksternal

2.      Pengujian reliabilitas Instrumen


a.       Test-retest
b.      Ekuivalen
c.       Gabungan
d.       Internal Consistency.
BAB III
PENUTUP

1.3 KESIMPULAN

Dalam proses penelitian, tentu saja hal yang paling penting adalah apayang diteliti.


Maka ketika kita ingin mengumpulkan data dari apa yang kitateliti maka disinilah peran
Skala Pengukuran dan instrumen penelitian.Ketika peneliti sudah mengetahui apa tujuan
dari penelitiannya dan apayang ia teliti maka yang harus diperhatikan adalah bagaimana
memilihmetode dan instrumen dalam penelitian yang ia lakukan.

2.3 SARAN

Dari pembahasan singkat kami mengenai skala pengukuran dan instrumen penelitian


kira nya dapat menambah pengetahuan dan wawasan para pembacasekalian.Kami
menyadari bahwa makalah kami ini sangat jauh dari kesempurnaan,maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demikesempurnaan makalah kami
kedepannya.Akhir kata, tiada hal yang sempurna dari sajian kami, karena masih
dalam proses belajar, dan harapan kami semoga ini bermanfaat bagi kita semua.Amin.

3.3 DAFTAR PUSTAKA

http://denokmuktiari14.blogspot.com/2014/06/skala-pengukuran-dan-instrumen.html

Anda mungkin juga menyukai