Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ALAT UKUR PENELITIAN

Tugas Kelompok I

Di Susun Oleh :

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami kelompok 1 mampu menyelesaikan
tugas makalah dengan tepat waktu dengan Judul “ Alat ukur penelitian ” guna
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna.
Kami juga sangat berterima kasih atas setiap saran dan kritik yang membangun
dalam perbaikan materi di makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat
bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Maslah
3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Ukur Penelitian
B. Jenis Alat Ukur Penelitian

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melakukan kegiatan penelitian dijamin membutuhkan data dan


pengumpulannya sudah tentu menggunakan satu atau beberapa alat ukur penelitian.
Alat ukur riset tersebut merupakan peralatan dan komponen penting dalam sebuah
penelitian.

Tidak bisa diabaikan dan tidak bisa dihapus atau dihilangkan begitu saja,
karena tanpa alat ukur tersebut peneliti akan kesulitan mendapatkan data. Bahkan
bisa tidak mendapatkan data penelitian sama sekali.

Bagi peneliti pemula, khususnya kalangan mahasiswa dijamin sedikit asing


dengan istilah alat ukur riset tersebut. Apakah berada di situasi serupa? Jika iya,
maka berikut adalah penjelasan detail mengenai definisi dan jenis-jenisnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari alat ukur penelitian

2. Apa saja jenis alat ukur penelitian

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu alat ukur penelitian
2. Untuk mengetahui jenis alat ukur penelitian
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Ukur Penelitian

Alat ukur penelitian adalah instrumen penelitian merupakan alat yang


digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang menjadi topik
penelitian. Secara sederhana, alat ukur ini adalah alat atau media yang digunakan untuk
mengumpulkan data.

Data penelitian ini yang nantinya menjadi sumber bagi peneliti untuk melakukan
analisis data, menarik kesimpulan, dan mendapatkan hasil penelitian. Jenis dari alat ukur
riset kemudian sangat beragam karena jenis data penelitian juga beragam.

Hal ini sesuai dengan jenis atau metode penelitian yang memang cukup banyak.
Sehingga data berbentuk angka pada metode kuantitatif membutuhkan alat ukur riset
yang berbeda jenisnya dengan data berbentuk penilaian subjektif dalam penelitian
kualitatif.

Alat ukur penelitian akan membantu pelaksanaan penelitian menjadi lancar dan
mendapatkan data penting sesuai kebutuhan. Sehingga keberadaannya dan
penggunaannya tidak bisa dihapus begitu saja dalam kegiatan penelitian.

Pemahaman tentang semua jenis alat ukur riset ini penting, agar para peneliti
bisa menentukan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan. Supaya bisa segera
melakukan penelitian dan pengumpulan data.

B. Jenis Alat Ukur Penelitian

Sebagaimana yang disampaikan di awal, alat ukur penelitian memiliki jenis yang
beragam karena memang jenis data penelitian juga beragam. Secara umum, terdapat 8
(delapan) jenis alat ukur yang sering digunakan para peneliti. Berikut penjelasannya:

1. Tes
Jenis alat ukur yang pertama adalah tes, dimana tes adalah serentetan pertanyaan
atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Tes bisa juga disebut sebagai ujian, yang berisi beberapa soal dengan bentuk
pertanyaan disertai pilihan jawaban. Bisa juga tes berbentuk pertanyaan dengan jawaban
berupa isian yang ditulis atau diketik oleh peserta tes tersebut.

Tes umum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, sebab bisa


mengukur kemampuan subjek penelitian. Misalnya saat mencari tahu tingkat
pemahaman siswa kelas X terhadap materi Kimia tentang Tabel Periodik.

Maka tes yang diberikan bisa menjadi penyedia data tingkat kemampuan siswa
sampai seberapa jauh. Mengenai alat ukur riset ini, jenisnya kemudian terbagi lagi
menjadi beberapa. Yaitu:
a. Tes Kepribadian
Tes kepribadian atau personality test adalah jenis tes yang bertujuan untuk
mengetahui karakter atau kepribadian seseorang. Adapun yang diukur adalah self-
concept, kreativitas, kedisiplinan, kemampuan khusus , dan lain-lain.

b. Tes Bakat
Tes bakat atau aptitude test adalah sebuah tes yang bertujuan untuk
mengetahui bakat seseorang yang menjadi peserta tes. Lewat tes ini bisa diketahui
bakat dan minat dari subjek penelitian.

c. Tes Intelegensi
Tes intelegensi atau intelligence test merupakan tes yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kecerdasan seseorang atau suatu kelompok. Tes ini diberikan
dengan memberi beberapa bentuk tugas dan kemudian dilakukan pengukuran tingkat
kecerdasan peserta.

d. Tes Sikap
Tes sikap atau attitude test merupakan jenis tes yang bertujuan untuk
mengetahui berbagai sikap seseorang di sebuah tempat, ruangan, maupun suatu
lingkungan.

2. Skala Peringkat (Rating Scale)


Jenis alat ukur penelitian yang kedua adalah Skala Peringkat atau rating scale.
Ranking scale atau skala peringkat adalah suatu jenis teknik pengumpulan data
penelitian berupa data kualitatif ataupun kuantitatif.

Penggunaannya adalah dengan cara memberikan perbandingan suatu item


dengan item yang lain, inilah yang membedakan dengan alat ukur riset lainnya. Alat
ukur ini sangat sering digunakan untuk mendapatkan penilaian relatif terhadap suatu
topik.

Meskipun data yang didapatkan sifatnya data kasar dan tidak langsung
memberikan data yang mudah dipahami, melainkan perlu diolah dulu. Sekaligus tidak
menyeluruh, namun bisa memberikan informasi yang sangat membantu.

Meskipun banyak digunakan, proses interpretasi dari data hasil rating


scale harus dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya responden sendiri cenderung tidak
jujur dalam memberikan jawaban, bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:

 Persahabatan.
 Kecepatan menerka.
 Kecepatan dalam memutuskan.
 Jawaban kesan pertama.
 Penampilan instrumen.
 Prasangka.
 Halo Effects.
 Kesalahan pengambilan rata-rata, dan juga
 Kemurahan hati atau atas dasar rasa kasihan.

3. Panduan Wawancara (Interview Guides)


Alat ukur penelitian juga berupa panduan wawancara. Wawancara sendiri
adalah percakapan di mana pertanyaan diajukan untuk memperoleh informasi yang
kemudian menjadi data penelitian atau hasil pengamatan.
Supaya data yang didapatkan valid dan sesuai dengan kebutuhan, maka proses
wawancara kemudian disusun sedemikian rupa. Biasanya akan mengandalkan
panduan wawancara yang berupa daftar pertanyaan yang akan diajukan ke responden.

Panduan wawancara merupakan daftar topik yang kita rencanakan untuk


dibahas dalam wawancara. Panduan digunakan agar peneliti bisa mengajukan
pertanyaan dengan runtut dan bisa disampaikan dengan jelas ke narasumber.

Meskipun begitu, terdapat beberapa jenis wawancara yang dilakukan tanpa


panduan. Sehingga pertanyaan diajukan secara spontan, dan sangat mungkin
dilakukan jika pelaku wawancara sudah kenal dan paham topik yang akan
ditanyakan.

4. Lembar Periksa (Tally Sheet)


Selanjutnya adalah lembar periksa atau tally sheet, yakni alat ukur penelitian
yang digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu kejadian yang menjadi subjek
penelitian.

Misalnya, seorang peneliti sedang mencari data berapa sering guru mata
pelajaran Matematika absen. Maka akan dilakukan lembar periksa ke beberapa siswa
untuk mendapatkan tingkat frekuensinya.

Data yang didapatkan bisa digunakan untuk penelitian dengan metode


kualitatif maupun kuantitatif. Kemudian data bisa dipaparkan dalam bentuk grafik,
sehingga bisa diketahui angka kejadian naik atau turun dalam kurun waktu tertentu.

5. Diagram Alir (Flowchart)


Alat ukur penelitian yang kelima adalah diagram alir atau yang dikenal juga
dengan istilah flowchart. Diagram alir sendiri adalah jenis diagram yang memaparkan
alur kerja, tahap demi tahap, dan proses demi proses.

Dalam penelitian, diagram alir digunakan untuk menyusun rencana kegiatan


penelitian sehingga bisa menjadi peta agar tidak tersesat. Selain itu, bisa juga
dijadikan alat untuk mendata hasil penelitian.

Sehingga semua data dimasukan ke dalam diagram alir yang kemudian ditarik
kesimpulan. Namun, secara umum diagram alir lebih digunakan untuk menganalisis,
mendesain, dan mendokumentasikan suatu proses.

Diagram alir bisa dibentuk secara manual, bisa juga dengan menggunakan alat
bantu. Sebab sudah ada beberapa aplikasi atau program yang didesain membantu
membuat diagram alir dengan baik, rapi, dan memiliki semua elemen yang
dibutuhkan

6. Observasi
Alat ukur penelitian yang sangat sering digunakan adalah observasi atau
pengamatan. Observasi adalah proses mengamati subjek penelitian untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan sesuai topik yang diteliti.

Observasi akan membantu peneliti mendapatkan data yang valid karena


dilakukan pengamatan secara langsung. Meskipun peneliti harus turun ke lapangan
dan observasi berlangsung sampai beberapa hari bahkan berbulan-bulan.

Namun setidaknya bisa mendapatkan data yang jelas, valid, dan tentunya
lengkap. Kelengkapan dan validitas data akan mempengaruhi kualitas hasil penelitian
itu sendiri. Selain itu, observasi kemudian terbagi menjadi beberapa jenis. Yaitu:
a. Observasi Terkontrol
Observasi terkontrol adalah proses pengamatan yang seluruh variabel di
dalamnya bisa diatur oleh peneliti. Misalnya dilakukan di ruangan tertutup
sehingga semua komponen bisa diatur peneliti sesuai kebutuhan.

Observasi terkontrol juga bisa dalam bentuk pengaturan jadwal kegiatan


observasi tersebut. Misalnya lokasinya dimana, waktu observasinya kapan, dan
berapa lama, dan lain-lain.

b. Observasi Naturalistik
Berikutnya adalah observasi naturalistik, yakni jenis pengamatan yang
dilakukan secara spontan dengan tidak mengubah variabel apapun dari subjek dan
objek penelitian yang diamati.

Peneliti kemudian akan merekam, melihat, dan mencatat apapun yang dilihat
oleh mata. Sehingga tidak ada pengaturan apapun di dalam observasi jenis ini. Alat
ukur penelitian satu ini umum digunakan untuk penelitian berbasis alam.

c. Observasi Partisipatif
Berikutnya adalah observasi partisipatif, yang artinya pengamatan oleh
peneliti dilakukan secara langsung dimana peneliti ikut bergabung di dalam subjek
penelitian.

Observasi jenis ini sering disebut kombinasi antara observasi naturalistik


dengan observasi terkontrol. Disebut terkontrol karena peneliti ikut terlibat ke dalam
subjek penelitian dan hal ini sengaja dilakukan.

Disebut naturalistik karena memang saat terjun ke dalam subjek penelitian,


peneliti tidak lagi bisa mengatur variabel apapun. Misalnya dalam meneliti efek
bencana alam bagi masyarakat desa X yang mengungsi.

Peneliti tidak hanya melakukan pengamatan jarak jauh dan menganalisis data
dari pemerintah. Tapi terjun dan berbaur dengan masyarakat yang menjadi pengungsi
tersebut.

7. Kuesioner
Alat ukur penelitian juga umum menggunakan kuesioner, yaitu daftar
pertanyaan dengan beberapa jawaban yang harus dijawab oleh subjek penelitian.
Bedanya dengan wawancara atau mungkin dengan lembar periksa adalah bentuk
alatnya.

Kuesioner biasanya berbentuk dokumen cetak berisi beberapa pertanyaan,


kemudian di era digital sering dibuat dalam bentuk laman khusus. Sehingga ada
beberapa pertanyaan yang diulang dan dibuat dengan pilihan jawaban mirip-mirip.

Kuesioner juga biasanya berisi mengenai opini atau penilaian dari subjek
penelitian, sehingga tidak ada pertanyaan yang jawabannya sama. Antara satu subjek
dengan subjek lain dijamin berbeda.

Misalnya untuk mengetahui tingkat kepuasan, rasa sayang, rasa cinta, rasa
peduli, tingkat kepercayaan, dan lain-lain. Sehingga kuesioner kemudian lebih cocok
digunakan pada penelitian kualitatif.

8. Sosiometri
Jenis alat ukur penelitian yang terakhir adalah sosiometri. Yaitu suatu metode
untuk memperoleh data tentang hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang
berukuran kecil sampai sedang yakni antara 10-50 orang.
Alat ukur satu ini bisa digunakan untuk mengetahui beberapa hal, seperti:

 Mengetahui pribadi atau siswa mana yang mengalami kesulitan untuk


bersosialisasi.
 Mengetahui tingkat partisipasi suatu anggota kelompok terhadap kelompoknya.
 Memberi pemahaman mengenai masalah dalam bersosialisasi dari individu dalam
kelompok yang sedang diteliti.

Ada banyak jenis alat ukur penelitian, dan pemilihannya bisa disesuaikan
dengan metode penelitian yang digunakan. Sekaligus disesuaikan dengan kebutuhan,
karena beberapa jenis alat ukur bisa digunakan untuk banyak metode dan untuk semua
jenis data.
BAB III

PENUTUP
DAFRAT PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai