Penelitian
Kelompok 1
KELOMPOK 1
1. Angket
1. tes psikologis 2. Kuesioner
3. Interview /
Tes psikologis yang di gunakan untuk mengukur
aspek kemampuan intelektual disebut dengan tes
wawancara
kemampuan (ability tests). 4. Observasi /
2. tes non-psikologis pengamatan
5. Skala bertingkat
6. Dokumentasi
7. Check list
Ciri-ciri Instrumen yang baik
Menurut Sevilla (1998), paling tidak ada 5 kriteria agar instrumen pengumpulan data dikatakan
baik, yaitu:
01 04
Reliabilitas Obyektivitas
02 05
Validitas Fisibilitas
03
Sensitivitas
Reliabilitas
Menurut Azwar (2012), reliabilitas
berhubungan dengan akurasi
instrumen dalam mengukur apa yang
diukur, kecermatan hasil ukur dan
seberapa akurat seandainya
dilakukan pengukuran ulang.
Validitas
adalah salah satu ciri yang menandai tes
hasil belajar yang baik. Untuk dapat
menentukan apakah suatu tes hasil belajar
telah memiliki validitas atau daya
ketepatan mengukur, dapat dilakukan dari
dua segi, yaitu : dari segi tes itu sendiri
sebagai totalitas, dan dari segi itemnya,
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
tes tersebut (Bloor, 1997).
Sensitivitas
sensitivitas dalam
penelitian dijelaskan
sebagai kemampuan
suatu instrumen untuk
melakukan diskriminasi
yang diperlukan untuk
masalah penelitian
Obyektivitas
obyektivitas dalam penelitian dapat
dijelaskan sebagai derajat di mana
pengukuran yang dilakukan bebas dari
pendapat dan penelitian subyektif,
bebas dari bias dan perasaan orang-
orang yang menggunakan test.
Fisibilitas
fisibilitas berkenaan dengan
aspek-aspek keterampilan,
penggunaan sumberdaya dan
waktu.
Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
instrumen penelitian
1) masalah penelitian harus jelas dan
spesifik,
2) sumber data atau informasi harus
diketahui dengan jelas,
3) instrumen harus memiliki tingkat
objektifitas dan kesahihan yang baik,
4) jenis data harus jelas dan instrumen harus
mudah digunakan
Manfaat instrument penelitian
1. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen
dan isi dari butir-butir yang akan disusun.
2. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena
kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir.
3. Kisi-kisi berfungsi sebagai "peta perjalanan" dari aspek yang akan
dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dam dengan apa pula data
tersebut diambil.
4. Peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan
anggota tim ketika menyusun instrumen.
5. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun
kisi-kisi penelitian belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-
butirnya.
6. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui pihak-pihak
luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebuh terjamin.
Langkah-langkah dalam penyusunan
Instrumen
1. Mengidentifikasikan variabel –variabel yang
diteliti
2. Menjabarkan variabel menjadi dimensi
3. Mencari indikator dari setiap dimensi
4. Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen
5. Merumuskan item-item pertanyaan atau
pernyataan instrumen
6. Petunjuk pengisian instrumen
Iskandar (2008)
Instrumen dan Metode
1. .