OLEH:
KELOMPOK 1
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Masrizal Dt. Mangguang, S.K.M., M. Biomed
KELAS A1
PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
Pembahasan
Median adalah titik tengah dari semua nilai setelah nilai tersebut diurutkan dari nilai
terkecil ke nilai terbesar atau dari nilai terbesar ke nilai terkecil. Terdapat jumlah
pengamatan yang sama di atas median maupun di bawah median. Median merupakan
suatu nilai yang membatasi 50 persen frekwensi distribusi bagian bawah dengan 50
persen frekwensi distribusi bagian atas. Nilai tengah juga sebagai ukuran pemusatan data
yang menimbang data menjadi dua kelompok data yang memiliki massa sama. Nilai
tengah dikatakan sebagai titik keseimbangan dari kumpulan data.
1. Median pada Data Tunggal
a. Data Ganjil
Jika pengamatannya ganjil maka banyaknya data ditambah 1 (satu)
kemudian dibagi 2 (dua).
𝑛+1
𝑀𝑒 =
2
Contoh:
Diketahui data 5, 7, 9, 10, 12, 12, 14, 16, 16
Hitunglah Median!
Penyelesaian:
Jika data berantakan, urutkan data terlebih dahulu dari yang terkecil ke
terbesar atau sebaliknya.
Urutan data 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Data 5 7 9 10 12 12 14 16 16
Jumlah data = 9
𝑛+1
𝑀𝑒 =
2
9+1
= =5
2
Contoh:
Diketahui data 1, 5, 10, 14, 7, 6, 9, 7, 15, 14
Hitunglah median!
Penyelesaian:
Jika data berantakan, urutkan data terlebih dahulu dari yang terkecil ke
terbesar atau sebaliknya.
Urutan Data 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data 1 5 6 7 7 9 10 14 14 15
𝑛 𝑛
𝑀𝑒 = + (1 + )
2 2
10 10
= + (1 + ) = 5+6
2 2
Keterangan :
Me = Median
b = Batas bawah dimana median terletak
p = Panjang atau lebar kelas
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas median
n = Data
f = Frekuensi median
Contoh :
Diketahui data :
Data Frekuensi
51 – 60 5
61 – 70 6
71 - 80 12
81 – 90 8
91 - 100 9
Penyelesaian :
Data Frekuensi fk
51 – 60 5 5
61 – 70 6 11
71 – 80 12 23
81 – 90 8 31
91 - 100 9 40
1
(2 40 − 11)
= 71 + 10 [ ]
12
9
= 71 + 10 [ ] = 78,5
12
Jadi, mediannya adalah 78,5
B. Kuartil (Q)
Kuartil adalah nilai-nilai membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian
sama, sehingga dalam suatu gugus data terdapat 3 kuatil (kuartil 1, kuartil 2, dan kuartil
3). Kuartil dibagi dua yaitu kuartil data tunggal dan kuartil data yang sudah
dikelompokkan.
Langkah-langkah menentukan kuartil :
1. Susun data menurut nilainya.
2. Tentukan letak kuartil.
3. Tentukan nilai kuartil.
Pembagian Kuartil :
1
𝑄2 = (𝑛 + 1)
2
c. Kuartil 3 (Q3)
3
𝑄3 = (𝑛 + 1)
4
Contoh soal:
Diketahui data 2, 4, 6, 8, 10, 12, 16
Tentukan Q1, Q2, dan Q3 dari data tersebut!
Penyelesaian:
1
𝑄1 = (𝑛 + 1)
4
1
= (7 + 1) = 2
4
Jadi, nilai Q1 terdapat pada data kedua, yaitu 4
1
𝑄2 = (𝑛 + 1)
2
1
= (7 + 1) = 4
2
Jadi, nilai Q2 terdapat pada data keempat, yaitu 8
3
𝑄3 = (7 + 1) = 6
4
Jadi, nilai Q3 terdapat pada data keenam, yaitu 12
2. Kuartil Data kelompok
a. Kuartil 1 (Q1)
𝑛⁄ − 𝑓𝑘
𝑄1 = 𝐵 + 𝑖 [ 4 ]
𝑓
b. Kuartil 2 (Q2)
𝑛⁄ − 𝑓𝑘
𝑄2 = 𝐵 + 𝑖 [ 2 ]
𝑓
c. Kuartil 3 (Q3)
3𝑛⁄ − 𝑓𝑘
𝑄3 = 𝐵 + 𝑖 [ 4 ]
𝑓
Keterangan :
Q1 = Kuartil pertama
Q2 = Kuartil kedua
Q3 = Kuartil ketiga
B = Tepi bawah
i = Interval kelas
n = Data
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f = Frekuensi kelas
Contoh soal :
Diketahui data distribusi frekuensi usia 80 karyawan PT Cihampel sebagai
berikut:
Kelas Frekuensi
20 – 29 7
30 – 39 8
40 – 49 10
50 – 59 15
60 – 69 25
70 – 79 10
80 - 89 5
jumlah 80
Kelas Frekuensi Fk
20 – 29 7 7
30 – 39 8 15
40 – 49 10 25
50 – 59 15 40
60 – 69 25 65
70 – 79 10 75
80 - 89 5 80
jumlah 80
B = 60
i = 10
fk = 40
f = 25
3(80)⁄
𝑄3 = 60 + 10 [ 4 − 40]
25
20
= 80 + 10 [ ] = 68
25
Jadi, nilai dari kuartil tiga (Q3) dari data tersebut adalah 68
C. Desil “ Ds”
Desil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data menjadi 10 kelompok
yang sama besar. Dengan kata lain desil merupakan nilai yang membagi tiap -tiap 10%
frekuensi dalam distribusi.
Desil ada 9, yaitu D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9
Desil pertama (D1) adalah suatu nilai yang membatasi 10% frekuensi bagian bawah
dengan 90% frekuensi bagian atas.
Desil keenam (D6) yaitu suatu nilai yang membatasi 60% frekuensi bagian bawah
dengan 40% frekuensi bagian atas.
Desil kedelapan (D8) yaitu suatu nilai yang membatasi 80% frekuensi bagian bawah
dengan 20% frekuensi bagian atas.
Di = desil ke –
n = jumlah data
i = urutan desil
perumpaan nilai statistik I sebanyak 10 mahasiswa: 60, 80, 90, 70, 85, 95, 75, 65, 70, 65.
Tentukanlah nilai desil Ds3
Penyelesaian :
Langkah penyelesaian
a) Menentukan Ds3,
Dari hasil di atas, maka data ke 3,3 berada di antara data 3 dan 4 sehingga menjadi seperti
berikut :
Keteragan:
i = letak Dsi
n = Banyak data
Berikut ini adalah contoh dari desil data berkelompok, buatlah tabel distribusi frekuensi dan
hitunglah desil Ds7 dari data nilai statistik di bawah ini:
Nilai
F F kumulatif
Statistik
29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -
Berdasarkan tabel di atas, maka letak Ds7 dapat dihitung seperti di bawah ini :
(1) Menentukan letak kelas interval
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 56 berada pada kelas 79-88 atau terletak pada
kelas interval ke- 6.
D. Persentil “Ps”
Persentil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data menjadi seratus
kelompok yang sama besar. Dengan kata lain persentil merupakan nilai yang membagi tiap-
tiap 1% frekuensi dalam distribusi
Persentil pertama (P1) adalah suatu nilai yang membatasi 1% frekuensi bagian bawah dengan
99% frekuensi bagian atas.
Persentil ketiga puluh tujuh (P37) yaitu suatu nilai yang membatasi 37% frekuensi bagian
bawah dengan 63% frekuensi bagian atas.
Persentil kedelapan puluh enam (P86) yaitu suatu nilai yang membatasi 86% frekuensi bagian
bawah dengan 14% frekuensi bagian atas.
1) Langkah pertama menyusun data, dengan mengurutkan data dimulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar.
Sebanyak 12 mahasiswa: 50, 55, 60, 80, 90, 70, 85, 95, 75, 70, 70, 65. Tentukanlah nilai
persentil Ps22
Penyelesaian :
Langkah penyelesaian
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 2,86 berada di antara data 2 dan 3 sehingga
menjadi seperti berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ps22 menunjukkan nilai 59,3.
b. Persentil data berkelompok
Mencari persentil dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu dengan adanya tabel
distribusi frekuensi. Maka dilanjutkan dengan mencari nilai persetil dengan rumus :
Keterangan
i = letak Psi
n = Banyak data
Berikut ini adalah contoh dari persentil data berkelompok, buatlah tabel distribusi dan
hitunglah persentil Ps20 dari data nilai statistik dibawah ini:
Nilai F
F
Statistik kumulatif
29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 16 berada pada kelas 59-68 atau terletak pada
kelas interval ke- 4.
Penyajian data dalam bentuk tabel adalah penyajian dalam bentuk angka yang disusun
secara teratur dalam kolom dan baris.
Jika tabel yang disajikan lebih dari satu maka sebaiknya diberi nomor agar mudah untuk
mencari kembali saat dibutuhkan. Biasanya nomor tabel ditempatkan di atas sebelah kiri
sejajar dengan judul tabel.
2. Judul tabel
Dari judul pada tabel orang dapat mengetahui tentang apa yang disajikan di dalam tabel.
Judul harus konsisten dan menggambarkan isi tabel.
3. Catatan pendahuluan
Biasanya diletakkan di bawah judul dan berfungsi sebagai keterangan tambahan tentang
tahun pembuatan tabel atau jumlah pengamatan yang dilakukan.
4. Badan tabel
Terdiri dari judul kolom, judul baris, judul kompartemen, dan sel.
5. Catatan kaki
Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap singkatan atau ukuran yang
digunakan. Catatan kaki diletakkan di bawah kiri tabel.
6. Sumber data
Penulisan sumber data harus jelas dan lengkap, seperti dimana data tersebut diambil, oleh
siapa, judul penyusunan dan penerbitnya serta tahun penerbitan. Diletakkan di bagian kiri
bawah (di bawah catatan kaki)
Contoh tabel
No. Judul Tabel
Catatan Pendahuluan
Judul Judul Kolom Jumlah
Kompartemen
Sel
Catatan kaki :
Sumber :
Bentuk-Bentuk Tabel
A. Tabel berdasarkan fungsinya
1. Tabel Sinopsis
Berisi semua variabel yang akan dikumpulkan dan ditulis dalam kolom dan baris dengan
urutan yang sama.
Tabel sinopsis mempunyai arti penting dalam perencanaan suatu penelitian karena
dengan tabel ini dapat diketahui jumlah tabel yang dihasilkan dan variabel yang akan dicari
hubungannya sehingga memudahkan penulisan laporan.
Contoh tabel sinopsis :
2. Tabel Induk
Berfungsi sebagai referensi. Tabel induk sering disebut tabel referensi yang dapat
diambil sebagian dan disisipkan dalam penulisan laporan.
Pada tabel induk terdapat semua variabel yang dikumpulkan. Oleh karena itu tabel ini
tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan. Biasanya ditempatkan di belakang
sebagai lampiran.
Contoh tabel induk :
Tabel kerja adalah tabel yang menggambarkan beberapa variabel secara rinci. Berguna
untuk mengadakan pembahasan lebih mendalam terhadap hasil penelitian, mengadakan
perbandingan antar variabel atau untuk memberikan gambaran tentang adanya hubungan
antara dua variabel.
Biasanya tabel ini disusun berdasarkan progresivitas, tahun atau bergantung pada
kebutuhan. Dari tabel teks dapat dibuat tabel silang (cross table) untuk mengetahui adanya
hubungan antara dua variabel.
Contoh tabel teks :
B. Tabel kontingensi
Tabel kontingensi disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom. Tabel ini disajikan untuk
memberikan gambaran hasil penelitian. Dinamakan sesuai dengan banyaknya baris dan
kolom hingga dikenal tabel 2 x 2 atau 2 x 3, dan lain-lain.
Contoh tabel kontingensi 2 x 2 :
1. Menurut abjad
2. Menurut geografis
5. Berdasarkan kelaziman
6. Berdasarkan tingkatan
Manfaat grafik
1. Membandingkan beberapa variabel, kategori dalam variabel atau satu variabel pada waktu
dan tempat yang berbeda
Grafik batang proposional menggambarkan grafik dari data dalam proporsi atau persen.
Grafik ini digunakan untuk membandingkan data secara relatif.
Contoh grafik batang proporsional:
2. Histogram
Histogram merupakan grafik batang yang disusun secara teratur dan berimpitan satu
sama lain tanpa ruang antara.
Diperoleh dari data kuantitatif yang kontinu dalam bentuk tabel frekuensi. Lebar setiap
batang merupakan proporsi dari seluruh batang. Tinggi batang menyatakan frekuensi yang
terdapat dalam kelas interval.
Contoh grafik histogram:
3. Frekuensi poligon
Bila titik-titik tengah dari batang dalam histogram dihubungkan satu dengan yang lain
maka akan menghasilkan frekuensi poligon.
Contoh grafik frekuensi poligon:
Grafik lingkaran merupakan grafik yang disajikan dalam bentuk lingkaran. Grafik lingkaran
digunakan untuk membandingkan secara relatif kategori-kategori dalam satu variabel.
Contoh grafik lingkaran:
Grafik pencar dihasilkan dari titik-titik koordinat dan merupakan grafik korelasi atau grafik
kecenderungan karena digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang
berpasangan.
Contoh grafik pencar :
Grafik ini berupa peta, biasanya terdapat pada instansi yang mempunyai wilayah kerja,
seperti puskesmas, desa, dan kecamatan.
Grafik ini digunakan untuk mengetahui hal-hal berikut :
1. Batas desa
4. Dan lain-lain
Contoh grafik peta :
Grafik ini berbentuk gambar yang menyerupai bentuk aslinya. Oleh karena itu, disebut grafik
model.
Biasanya digunakan untuk memberi penerangan kepada masyarakat. Misalnya untuk
menggambarkan jumlah penduduk maka digambar bentuk orang.
Contoh grafik model :
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistika untuk Teknik dan Sains. Jakarta : Erlangga
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198503112008121002/pendidikan/pengantar-statistik.pdf