𝑁
𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛 σ𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 σ𝑖=1 𝑥𝑖
𝑥ҧ =
𝑛
=
𝑛 𝜇=
𝑁
Contoh:
8 + 3 + 2 + 4 + 6 + 8 + 7 + 3 + 4 + 9 54
𝑥ҧ = = = 5,4
10 10
𝑓1 𝑥1 + 𝑓2 𝑥2 + 𝑓3 𝑥3 + ⋯ + 𝑓𝑛 𝑥𝑛 σ𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑥ҧ = = 𝑛
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3 + ⋯ + 𝑓𝑛 σ𝑖=1 𝑓𝑖
75 12 = 61,25
85 3
Jumlah 40
Atau jika diketahui Panjang kelas dalam satu tabel distribusi frekuensi sama dapat
menggunakan:
Dengan:
𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke-I
σ 𝑓𝑖 𝑐𝑖
𝑥ҧ = 𝑥0 + 𝑝 𝑥0 = nilai tengah kelas dengan kode nol
σ 𝑓𝑖
p = Panjang kelas
𝑐𝑖 = kode kelas ke-i (kode ditentukan berdasarkan
frekuensi kelas)
Contoh:
NILAI TENGAH
NILAI UJIAN 𝒇𝒊 𝒇 𝒊 𝒙𝒊
𝒙𝒊
10 – 24 4 17 68
25 – 39 4 32 128
40 – 54 7 47 329
55 – 69 13 62 806
70 – 84 24 77 1848
85 – 99 8 92 736
Jumlah 60 - 3915
Maka rata-rata hitung dari nilai ujian 60 orang mahasiswa adalah:
σ𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 3915
𝑥ҧ = 𝑛 = = 65,25
σ𝑖=1 𝑓𝑖 60
Contoh 2:
NILAI
NILAI UJIAN 𝒇𝒊 𝒄𝒊 𝒇𝒊 𝒄𝒊
TENGAH 𝒙𝒊
10 – 24 4 17 -4 -16
25 – 39 4 32 -3 -12
40 – 54 7 47 -2 -14
55 – 69 13 62 -1 -13
70 – 84 24 77 0 0
85 – 99 8 92 +1 8
Jumlah 60 - -47
Maka rata-rata hitung dari nilai ujian 60 orang mahasiswa adalah:
σ 𝑓𝑖 𝑐𝑖 −47
𝑥ҧ = 𝑥0 + 𝑝 = 77 + 15 = 65,25
σ 𝑓𝑖 60
▪ Fungsinya untuk menyatakan peristiwa yang paling sering
terjadi.
▪ Umum digunakan sebagai “rata-rata” data kualitatif.
▪ Ditentukan dengan menentukan frekuensi terbanyak pada data tersebut
▪ Contoh
2 8 9 11 2 6 6 7 5 2 2
Dengan
b = batas bawah kelas Modal (f terbesar)
b1 = frekuensi kelas modal – frekuensi kelas sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modal – frekuensi kelas sesudahnya
p = panjang kelas
Contoh:
Data hasil ujian 60 orang mahasiswa:
NILAI
UJIAN
Batas Kelas 𝒇𝒊 Berdasarkan tabel, diperoleh:
10 – 24 9,5 – 24,5 4 b = 69,5
25 – 39 24,5 – 39,5 4
p = 15
40 – 54 39,5 – 54,5 7
55 – 69 54,5 – 69,5 13
b1 = 24 – 13
70 – 84 69,5 – 84,5 24 b2 = 24 – 8
85 – 99 84,5 – 99,5 8
Jumlah 60
Maka nilai ujian yang paling banyak diperoleh oleh mahasiswa adalah:
…
𝑀𝑜 = ⋯ + ⋯ =⋯
…+⋯
❑ Median
❑ Kuartil
▪ Median membagi data menjadi 2 bagian setelah data diurutkan (dari kecil ke
besar)
▪ Fungsinya untuk menentukan letak “data tengah” setelah data disusun menurut
urutan nilainya.
▪ Letak Median:
(𝑛+1)
𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑀𝑒 = dengan n = banyak data
2
Nilai Median untuk Banyak Data Ganjil:
𝑀𝑒 = 𝑥 1ൗ (𝑛+1)
2
1
𝑀𝑒 = 𝑥 1 +𝑥 1
2 2
𝑛
2
𝑛+1
Data sebelum diurutkan:
5, 8, 10, 4, 10, 7, 12
(7+1)
Maka letak mediannya: 𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑀𝑒 = 2
=4
(8+1)
Maka letak mediannya: 𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑀𝑒 = 2
= 4,5 (antara 4 & 5)
Nilai mediannya:
1 1 1
𝑀𝑒 = 𝑥 1 +𝑥 1 = 𝑥4 + 𝑥5 = 10 + 12 = 11
2 2
8
2
8+1 2 2
𝑛
− 𝐹
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 2
𝑓
Dengan
1
b = batas bawah kelas median σ 𝑓𝑖
2
p = panjang kelas
n = σ 𝑓𝑖
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Contoh:
Data hasil ujian 60 orang mahasiswa:
NILAI (60 + 1)
Batas Kelas 𝒇𝒊 F 𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑀𝑒 = = 30,5
UJIAN
2
10 – 24 9,5 – 24,5 4 4
Dengan i = 1, 2, 3
Data sebelum diurutkan:
78, 82, 66, 57, 97, 64, 56, 92, 94, 86, 52, 60, 70
Data setelah diurutkan:
52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94, 97
2(13+1)
𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝐾2 = =⋯
4
3(13+1)
𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝐾3 = =⋯
4
Nilai kuartilnya:
𝐾1 = 𝑥(3) + 0,5 𝑥(4) − 𝑥(3) = 57 + 0,5 60 − 57 = 58,5
𝐾2 = 𝑥(… ) + 0, … 𝑥(… ) − 𝑥(… )
= … + 0, … 𝑥(… ) − 𝑥(… )
=⋯
𝐾3 = 𝑥(… ) + 0, … 𝑥(… ) − 𝑥(… )
= … + 0, … 𝑥(… ) − 𝑥(… )
=⋯
Nilai Kuartil:
𝑖. 𝑛
4 −𝐹
𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝
𝑓
Dengan,
b = ujung bawah kelas kuartil
p = Panjang kelas
n = σ 𝑓𝑖
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f = frekuensi kelas kuartil
i = kuartil ke-i
Contoh:
Data hasil ujian 60 orang mahasiswa:
NILAI 1(60 + 1)
Batas Kelas 𝒇𝒊 F 𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝐾1 = = 15,25
UJIAN
4
10 – 24 9,5 – 24,5 4 4