Jawab:
Nilai tengah kelas ke-1 = 3
Nilai tengah kelas ke-8 = 38
R = Xmax - Xmin = 38 – 3 = 35
3) Jangkauan Antar Kuartil = Hamparan ( H )
adalah Selisih antara kuartil ke-3 dengam kuartil ke-1
Dirumuskan : H = Q3 − Q1
1) SR Data Tunggal
SR =
x−x
n
Contoh:
Tentukan simpangan rata-rata dari : 4, 3, 9, 6, 8 !
Jawab:
4 + 3 + 9 + 6 + 8 30
x= = =6
5 5
x−x 4−6 + 3−6 + 9−6 + 6−6 + 8−6 2 + 3 + 3 + 0 + 2 10
SR = = = = =2
n 5 5 5
2) SR Data Kelompok
𝑘
1
𝑆𝑅 = ∑ 𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥̅ |
𝑛
𝑖=1
Dimana :
k = banyaknya data
𝑥𝑖 = titik tengah kelas ke-i
n = ∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 (banyaknya data)
𝑥̅ = rataan hitung
Contoh:
Tentukan simpangan rata-rata dari data berikut!
Skor Frekuensi
40 – 49 1
50 – 59 4
60 – 69 8
70 – 79 14
80 – 89 10
90 – 99 3
Jawab:
Rataan hitung dari data pada tabel tersebut adalah 𝑥̅ = 73,75
Untuk menghitung nilai simpangan rata-rata, maka tabel tersebut dapat dilengkapi menjadi
table berikut.
Skor Titik Tengah (𝑥𝑖 ) Frekuensi |𝑥 − 𝑥̅ | 𝑖 𝑓 |𝑥 − 𝑥̅ |𝑖 𝑖
40 – 49 44,5 1 29,25 29,75
50 – 59 54,5 4 19,25 77
60 – 69 64,5 8 9,25 74
70 – 79 74,5 14 0,75 10,5
80 – 89 84,5 10 10,75 107,5
90 – 99 94,5 3 20,75 62,25
6 6
∑ 𝑓𝑖 = 40 ∑ 𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥̅ | = 360,5
𝑖=1 𝑖=1
1 1
Jadi ∑6 𝑓 |𝑥 − 𝑥̅ | = × 360,5 = 9,0125
𝑛 𝑖=1 𝑖 𝑖 40
Sedangkan Simpangan Baku atau standar Deviasi dapat ditentukan dengan rumus.
𝑛
1
𝑆𝐷 = √𝑠 2 = √ ∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑛
𝑖=1
Jawab:
4 + 3 + 9 + 6 + 8 30
x= = =6
5 5
𝑛
1 1
𝑆 2 = ∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ((4 − 6)2 + (3 − 6)2 + (9 − 6)2 + (6 − 6)2 + (8 − 6)2 )
𝑛 5
𝑖=1
1 26
𝑆 2 = 5 (4 + 9 + 9 + 0 + 4) = -> Ragam
5
1 26
𝑆𝐷 = √𝑠 2 = √𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = √ 5 = √5,2 -> Simpangan baku
Dimana:
𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke - i
𝑥𝑖 = titik tengah kelas ke-i
n = ∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 (banyaknya data)
k = banyaknya data
𝑥̅ = rataan hitung
Dimana 𝑑𝑖 = 𝑥𝑖 − 𝑥̅𝑠
𝑥̅𝑠 = rataan sementara
2) Cara pengkodean
𝑘 𝑘 2
1 1
𝑆 2 = { ∑ 𝑓𝑖 𝑢𝑖 2 − ( ∑ 𝑓𝑖 𝑢𝑖 ) } 𝑐 2
𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
Dimana 𝑢𝑖 = ⋯ , −2, −1,0,1,2, …
Adapun Simpangan Baku (SD) merupakan akar dari ragam. Oleh karena itu,
simpangan baku dirumuskan dengan 𝑆𝐷 = √𝑠 2
1 1
a. (𝑆 2 ) = 𝑛 ∑6𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = 4 (5447,49) = 136,94
1 1 2 1 2950 2
b. (𝑆 2 ) = 𝑛 ∑6𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 − (𝑛 ∑6𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 ) = 40 (223040) − ( ) = 136,94
40
1 1 2 1 −30 2
c. 𝑆 2 = 𝑛 ∑6𝑖=1 𝑓𝑖 𝑑𝑖 2 − (𝑛 ∑6𝑖=1 𝑓𝑖 𝑑𝑖 ) = 40 (5500) − ( 40 ) = 136,94
2 2
1 1 55 −3 2
d. 𝑆 = { ∑6𝑖=1 𝑓𝑖 𝑢𝑖 2 − ( ∑6𝑖=1 𝑓𝑖 𝑢𝑖 ) } 𝑐 2 = {
2
− ( ) } . 102 = 136,94
𝑛 𝑛 40 40
Koefisien variasi adalah nilai yang menyatakan persentase simpangan baku dari rata-
ratanya. KV digunakan untuk melihat merata atau tidaknya suatu nilai data
(keseragaman). Makin kecil nilai KV data maka data tersebut makin seragam (homogen).
Sebaliknya, jika nilai KV data semakin besar maka data tersebut makin tidak seragam
(heterogen).
SD
KV = .100%
x
SD = simpangan baku
x = mean (rata-rata)
Jika suatu kelompok data koefisien variasinya KV1 dan kelompok data yang lain koefisien
variasinya KV2 dimana KV1 > KV2, maka kelompok data yang pertama lebih bervariasi
dibandingkan dengan kelompok data yang kedua.
Contoh:
Tentukan koefisien variasi (KV) dari data berikut :
Data f
75 – 79 2
80 – 84 3
85 – 89 7
90 – 94 13
95 – 99 10
100 – 104 4
105 -109 1
Jumlah 40
Jawab:
Dari data di atas diperoleh:
x = 92,25
SD = 6,7
6,7
Jadi KV = x 100%
92,25
= 7,26 %
LATIHAN 17.4
4. Hitunglah simpangan baku dan koefisien variasi dari nilai praktik aplikasi computer : 60,
57, 81, 78, 72, 69,62, 60, 79, 76, 56, 88, 86, 64, 55 !
5. Hitunglah simpangan baku dan koefisien variasi dari data berikut ini !
Nilai f
40 - 49 19
50 - 59 26
60 - 69 45
70 - 79 24
80 -89 15