Anda di halaman 1dari 25

Rumus Mean

Rata-rata hitung atau mean memiliki perhitungan dengan cara membagi jumlah nilai data
dengan banyaknya data. Rata-rata hitung disebut dengan mean.

a) Rumus Mean dari Data Tunggal

b) Rumus Mean Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi (Data
Berkelompok)

Keterangan :

𝑓𝑖 𝑥𝑖 = frekuensi untuk nilai 𝑥𝑖 yang bersesuaian


𝑥𝑖 = data ke-i.
𝑛 = jumlah seluruh data

Rumus Modus
a) Data yang belum dikelompokkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki
frekuensi tertinggi.
Modus dilambangkan 𝑴𝒐 .

b) Data yang telah dikelompokkan


Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:

Keterangan :

𝑴𝒐 = Modus
𝐿 = (Limit) Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus)
i = Interval kelas
𝑏1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
𝑏2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya.

FKM UAD 2018


Rumus Median (Nilai Tengah)
Data yang belum dikelompokkan. Untuk mencari nilai median, data harus
dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar.

Rumus Data yang Dikelompokkan

Dengan :

𝑄𝑗 = Kuartil ke-j
j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
𝐿𝑗 = Tepi bawah kelas Qj
𝑓𝑘 = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qj
f = Frekuensi kelas Qj
n = Banyak data.

Contoh Soal Tabel Distribusi Frekuensi


1. Hasil ulangan mata pelajaran IPA yang didapat dari salah seorang murid, selama 1 semester,
adalah:

7.5 , 8 , 7, 6.5 , 7 , 7 , 6.5 , 8 , 7.5 , 8 , 7 , 7

Berapa nilai rata-rata (Mean), Modus dan Median dari data tunggal diatas?

Jawab:

Mean (Nilai rata-rata)


Mean = (7.5 + 8 + 7 + 6.5 + 7 + 7 + 6.5 + 8 + 7.5 + 8 + 7 + 7) : 12
Mean = 87 : 12
Mean = 7,25

Jadi nilai rata-rata (Mean) yang didapat murid tersebut adalah: 7,25.

FKM UAD 2018


Median
Untuk menentukan Median, maka data diatas harus kita urutkan terlebih dahulu dari yang
terkecil sampai yang terbesar, sebagai berikut:

6.5 , 6.5 , 7 , 7 , 7 , 7 , 7 , 7.5 , 7.5 , 8 , 8 , 8

Setelah data diurutkan, maka selanjutnya kita dapat mencari Nilai tengah dari data tersebut, dan
karena banyaknya data jumlahnya Genap (12), maka nilai tengah menjadi dua nilai, yaitu nilai 7
dan 7.

Median = (7 + 7) : 2
Median = 14 : 2
Median = 7.

Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul, dan dari data diatas, didapat bahwa data nilai
yang sering muncul adalah nilai 7, sebanyak 5 kali.

Jadi modus = 7.

2. Perhatikan data pada tabel berikut!

Tentukan nilai Mean, Median dan Modus data berkelompok disamping


Jawab :

Mean
Tentukan nilai tengah dari masing-masing kelas data untuk dijadikan sebagai 𝑥𝑖

Nilai tengah masing-masing kelas adalah sebagai berikut.


40,5 + 30,5 71
𝑥1 = = = 35,5
2 2
50,5 + 40,5 91
𝑥2 = = = 45,6
2 2
60,5 + 50,5 111
𝑥3 = = 55,5
2 2

FKM UAD 2018


70,5 + 60,5 121
𝑥4 = = = 65,5
2 11
80,5 + 70,5 131
𝑥1 = = = 75,5
2 2
90,5 + 80,5 141
𝑥1 = = = 85,5
2 2
Maka apabila kita sajikan dalam bentuk table kumulatif sebagai berikut.

Sehingga

Maka mean dari data tersebut adalah 61.75

Ukuran Persebaran Data


a) Range (R)
R = xmaks – xmin
Keterangan:
R = jangkauan
Xmaks = data terbesar
Xmin = data terkecil

b) Varians dan Standar Deviasi

Varians Standar Deviasi


∑𝑛
𝑖=1(𝑋𝑖 −𝑥)
2 ∑𝑛
𝑖=1(𝑋𝑖 −𝑥)
2
𝑆2 = 𝑛−1
√𝑆 2 = 𝑆 = √ 𝑛−1

FKM UAD 2018


Keterangan :
𝑋𝑖 = Data ke-i
x̄ = Rata-rata
n = Jumlah data

c) Kemencengan Data ( Skwekness)

∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑥)2
𝑆𝐾 = 3
[∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑥)2 ]2

Jika, SK = 0, maka data simetris


SK > 0, maka kemencengan data positif
SK < 0, maka kemencengan data negative

FKM UAD 2018


BOX POT
Boxplot merupakan ringkasan distribusi sampel yang disajikan secara grafis yang bisa
menggambarkan bentuk distribusi data (skewness), ukuran tendensi sentral dan ukuran
penyebaran (keragaman) data pengamatan.

Terdapat 5 ukuran statistik yang bisa kita baca dari boxplot, yaitu:

nilai mininum : nilai observasi terkecil


Q1 : kuartil terendah atau kuartil pertama
Q2 : median atau nilai pertengahan
Q3 : kuartil tertinggi atau kuartil ketiga
nilai maksimum : nilai observasi terbesar.
Selain itu, boxplot juga dapat menunjukkan ada tidaknya nilai outlier dan nilai ekstrim dari data
pengamatan.

Nilai maks

𝑄1

𝑄2

𝑄3

Nilai min
source : mathworks.com

Dalam memperoleh angka yang akan kita gunakan untuk menggambar Box-Plot, diantaranya :

a) Quartile
Pada data tunggal

FKM UAD 2018


Rumus mencari nilai kuartil untuk data tunggal dibedakan menjadi dua kasus,
yaitu untuk jumah data ganjil dan jumlah data genap.

Untuk n ganjil:

Untuk n genap:

Langkah-langkah mencari tiga nilai kuartil data tunggal untuk jumlah data genap
adalah sebagai berikut.

1. Carilah nilai yang menjadi nilai tengah (median atau 𝑄2 ).


2. Mebagai data di sebelah kiri median menjadi dua bagian yang sama dan menghasilkan
kuartil bawah atau 𝑄1.
3. Membagi data di sebelah kanan median menjadi dua bagian sama dan menghasilkan
kuartil atas atau 𝑄3

b) Interquartile Range (IQR)


Interquartile Range adalah merupakan selisih antara 𝑄3 dengan 𝑄1
𝐼𝑄𝑅 = 𝑄3 −𝑄1

c) Batas Dalam
Batas Dalam merupakan batas untuk mementukan nilai suatu outlier atau bisa juga
untuk menentukan apakah suatu data merupakan outlier atau bukan. Selain itu batas dalam
juga bisa untuk memnentukan nilai minimal dan nilai maksimal (apabila terdapat nilai
outlier) sehingga nilai minimal dan nilai maksimal pada data berubah.
Batas Dalam dibagi menjadi 2 yaitu :
- Batas Dalam Atas (BDA)
𝐵𝐷𝐴 = 𝑄3 + 1,5 𝐼𝑄𝑅
- Batas Dalam Bawah (BDB)

𝐵𝐷𝐵 = 𝑄1 − 1,5 𝐼𝑄𝑅

d) Outlier

FKM UAD 2018


Outlier adalah data yang menyimpang terlalu jauh dari data yang lainnya dalam suatu
rangkaian data. Adanya data outlier ini akan membuat analisis terhadap serangkaian data
menjadi bias, atau tidak mencerminkan fenomena yang sebenarnya.
Bila dihubungkan dalam teknik pembuatan boxplot maka nilai outlier adalah nilai yang
berada diatas dari Batas Dalam Atas (BDA) atau berada dibawah dari Batas Dalam Bawah
(BDB).

Contoh Soal Boxplot


Buatlah boxplot untuk data sebagai berikut:

43, 46, 50, 85, 56, 56, 67, 80, 67, 85, 43, 60, 80, 56, 67.

Jawab:

Urutkan data dari yang terkecil:

43, 43, 46, 50, 56, 56, 56, 60, 67, 67, 67, 80, 80, 85, 85

n = Banyaknya data = 15

min = Data terkecil = min = 43

max = Data terbesar = max = 85

𝑄1 berada pada data ke = 4 = 50


𝑄2 berada pada data ke = 8 = 60
𝑄3 berada pada data ke = 12 = 80
IQR = 𝑄3 − 𝑄1 = 80 − 50 = 35
Batas Dalam Atas = 𝑄3 + 1,5 𝐼𝑄𝑅 = 80 + 1,5(30) = 80 + 45 = 125
Batas Dalam Bawah = 𝑄1 − 1,5 𝐼𝑄𝑅 = 50 − 1,5(30) = 50 − 45 = 5

Karena nilai terkecil lebih besar dari batas pagar bawah dan nilai terbesar lebih kecil dari batas
pagar atas, maka dalam data ini tidak ditemukan data pencilan.

FKM UAD 2018


Jadi, boxplotnya akan nampak sebagai berikut:

5 125
BDB BDB

HIMPUNAN
Kumpulan objek yang didefinisikan dalam 1 kesatuan & terdefinisikan
dengan jelas.
Macam-macam bentuk himpunan :

 Himpunan Semesta : Semua anggota yang sedfang dibicarakan.


 Himpunan Kosong : himpunan yang tidak memiliki anggota,
dinyatakan dalam {} atau ∅.
Catatan : Setiap himpunan selalu mempunyai
himpunan kosong.
Rumus Umum
n(A∪B) = n(A) + n(B)−n(A∩B)
n(A∩B) = n(A) + n(B)−n(A∪B)
Contoh:
A = {1,2,3,4,5,6} → n(A) = 6
B = {1,2,7} → n(B) = 3
A∩B = {1,2} → n(A∩B) = 2
A∪B = {1,2,3,4,5,6,7} → n(A∪B) = 7
Dengan Rumus:

n(A∪B) = n(A) + n(B)−n(A∩B)


= 6+3-2
= 7

FKM UAD 2018


PELUANG
Peluang atau probabilitas adalah kemungkinan sebuah kejadian dapat terjadi. Percobaan
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk kemudian memperoleh suatu hasil pengukuran,
perhitungan, ataupun pengamatan. Himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan
disebut ruang sampel (S). Sehingga kejadian atau peristiwa merupakan himpunan bagian dari ruang
sampel atau bagian dari hasil percobaan yang diinginkan.

Nilai probalitas antara 0 – 1. Kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0 adalah kejadian yang
mustahil terjadi atau tidak mungkin terjadi. Sedangkan kejadian yang mempunyai nilai probalilitas 1
adalah kejadian yang pasti terjadi atau kejadian yang sudah terjadi.

Peluang atau probabilitas suatu kejadian A dapat terjadi dengan k dan mungkin hasil terjadi m
cara sebagai:

Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali banyaknya percobaan dengan peluang
kejadian yang akan terjadi dalam suatu percobaan atau:

PERMUTASI
Permutasi adalah susunan berurutan dari semua atau sebagian elemen dari suatu
himpunan. Dalam permutasi perlu dipahami terlebih dahulu terkait faktorial. Hasil kali bilangan
bulat dari 1 sampai n adalah n! (dibaca : n faktorial) atau :

Contoh, . Untuk menyelesaikan soal permutasi terdapat 4 metode


yaitu:

1. Permutasi dari elemen yang berbeda

Permutasi elemen dari elemen yang ada (setiap elemen berbeda) adalah susunan elemen
itu dalam suatu urutan yang diperhatikan. Jika , ( ) permutasinya: .

Sehingga jika , permutasinya: .

Sebagai ilustrasi: menyususn 3 elemen dari 3 huruf : a,b,c adalah


a,b,c a,c,b b,c,a b,a,c c,a,b c,b,a dengan . Sedangkan menyusun 2 elemen dari 3
huruf adalah dengan . .

FKM UAD 2018


2. Permutasi dengan Beberapa elemen yang sama

Setiap unsur yang digunakan tidak boleh lebih dari satu kali. Banyak permutasi elemen n
yang memuat elemen , dengan adalah:

Sebagai ilustrasi: ada 3 bola basket dan 2 bola kasti. Jumlah cara menyusunnya:

3. Permutasi siklis

Rumus permutasi siklis biasanya digunakan untuk menghitung banyak cara yang dapat
dibuat dari susunan melingkar. Rumusnya adalah

Sebagai ilustrasi: banyaknya cara 4 orang duduk melingkar dalam 1 meja adalah

4. Permutasi berulang

Permutasi berulang adalah permutasi yang dalam penyusunannya urutan diperhatikan dan
suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali (berulang). Banyaknya permutasi ini adalah

Sedangkan untuk rumus permutasi yang tidak boleh ditulis berulang adalah

KOMBINASI
Kombinasi adalah pengelompokan dari semua atau sebagian elemen dari suatu himpunan
tanpa memperhatikan urutan susunan pemilihannya. Banyaknya kombinasi adalah :

Sebagai ilustrasi : kombinasi 2 elemen dari 3 huruf a,b,c adalah ab, ac, bc . Sedangkan
ba, ca, cb tidak termasuk hitungan karena pada kombinasi ab=ba, ac=ca, bc=cb. Banyak
kombinasi adalah :

FKM UAD 2018


PELUANG SUATU KEJADIAN
Peluang atau probabilitas adalah kemungkinan sebuah kejadian dapat terjadi. Percobaan
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk kemudian memperoleh suatu hasil pengukuran,
perhitungan, ataupun pengamatan. Himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan disebut ruang sampel (S). Sehingga kejadian atau peristiwa merupakan himpunan
bagian dari ruang sampel atau bagian dari hasil percobaan yang diinginkan.

Nilai probalitas antara 0 – 1. Kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0 adalah


kejadian yang mustahil terjadi atau tidak mungkin terjadi. Sedangkan kejadian yang mempunyai
nilai probalilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau kejadian yang sudah terjadi.

Peluang atau probabilitas suatu kejadian A dapat terjadi dengan k dan mungkin hasil
terjadi m cara sebagai:

Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali banyaknya percobaan dengan peluang
kejadian yang akan terjadi dalam suatu percobaan atau:

CONTOH SOAL

Contoh Soal 1

Dalam sebuah kotak berisi 7 bola merah dan 5 bola putih. Dari kota itu diambil 3 bola sekaligus.
Peluang terambil sekurang-kurangnya 1 bola putih adalah

Pembahasan 1:

Karena harus terambil sekurang-kurangnya 1 bola putih maka peluang tidak terambilnya bola
putih tidak termasuk itungan sehingga:

Contoh Soal 2

Tentukanlah nilai n yang memenuhi persamaan

Pembahasan 2:

FKM UAD 2018


Contoh Soal 3

Berapa banyak urutan yang dapat terjadi jika 5 bendera yang berwarna putih, merah, hijau,
kuning, dan biru dipancang pada tiang-tiang dalam satu baris, dengan bendera putih selalu
berada di salah satu ujung.

Pembahasan 3:

Karena bendera putih dipancang dalam salah satu ujung maka dengan 2 cara, sisa 4 bendera
dapat diatur dalam cara, sehingga:

Jumlah urutan urutan.

FILLING SLOT
Aturan pengisin tempat atau dalam Bahasa Inggris disebut filling slot merupakan cara
yang digunakan untuk menentukan banykanya cara suatu objek menenpati tembatnya.

Contoh Soal dan Pembahasan

Bilangan terdiri dari tiga angka disusun dari angka-angka 2, 3, 5, 6, 7, dan 9. Banyaknya
bilangan dengan angka-angka berlainan yang lebih kecil dari 400 adalah …
A. 20
B. 35
C. 40
D. 80
E. 120

Pembahasan:
Bilangan yang akan disusun memiliki nilai lebih dari 400, sehingga nilai tertingginya adalah 397.
Cara mencari banyaknya bilangan yang dapat disusun dapat dilihat seperti cara di bawah.

FKM UAD 2018


Jadi, bilangan tiga angka yang dapat disusun dari angka-angka 2, 3, 5, 6, 7, dan 9 dengan nilai di
bawah 400 adalah 2 x 5 x 4 = 40 bilangan.

Jawaban: C

RATIO
Nilai relative yang dihasilkan dari dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak
merupakan penyebut (tidak berkaitan)

𝑿
𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = = 𝑿: 𝒀
𝒀
X : Pembilang (Kejadian A)
Y : Penyebut (Kejadian B)

Contoh :

Dalam suatu kejadian di Desa A, terdapat wabah penyakit muntaber dimana jumlah
penderita laki-laki 50 orang dan perempuan 15 orang. Maka rasio penderita laki-laki : perempuan
adalah?

Jawab :
𝑋 𝐿𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖 50
= 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 = 10 = 5
𝑌

Maka ratio penderita laki-laki : perempuan adalah 5:1 atau 5 laki-laki tiap 1 perempuan.

FKM UAD 2018


PROPORSI
Nilai relative yang dihasilkan dari dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan
penyebut(berkaitan)

𝑋
𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 =
𝑋+𝑌
Contoh

Pada populasi yang terdiri atas 1000 orang, 180 orang diantranya menderita penyakit malaria.
Maka berapa proporsi penderita penyakit malaria adalah?

180
𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 = 𝑋100% = 18%
1000
Maka proporsi orang yang menderita penyakit malaria sebesar 18%

RATE
Proporsi dalam bentuk khusus (perbandingan antara pembilang dan penyebut dinyatakan
dalam batas waktu tertentu)

𝑋
𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝑥𝐾
𝑋+𝑌
X+Y = jumlah populasi

K = konstanta (100,1000,10000, dst)

Contoh

Pada 10 Agustus 2018 di Yogyakarta terdapat 3.750 kasus demam goyang shopee diantara
penduduk yang berjumlah 2.000.000 orang, rata-rata kasus di Yogyakarta pada 10 Agustus 2018
adalah

Jawab
3750
𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝑥 100.000 = 187,5
2.000.000
Jadi setiap 100.000 orang terdapat 187-188 orang yang mengalami demam goyang shopee.

FKM UAD 2018


JENIS DATA

DATA YANG DIPEROLEH DENGAN CARA MENGHITUNG

PASTI BULAT/ BUKAN DESIMAL

DISKRIT
MENGIKUTI DATA NOMINAL ATAU ORDINAL
DATA

KONTINU
DIPEROLEH DARI MENGUKUR

MENGIKUTI SKALA INTERVAL DAN RASIO

Skala Data (NOIR)

a) Nominal
Tingkatan data paling rendah menurut tingkat pengukurannya. Satu individu
hanya punya satu bentuk data
contoh : Jenis kelamin, Tempat tinggal, Tahun lahir
1. Nonimal dikotomi diskrit
Ex. Status pernikahan : menikah dan tidak menikah
Jenis kelamin : Laki-laki atau perempuan
2. Nominal-dikotomi kontinyu (sifatnya interval kemudian di kategorikan)
Ex. BBL < 1000 gr VS BBL>1000gr

b) Ordinal

Hasil dari kualifikasi data kualitatif.


Ex. Skala likert : Sangat setuju
Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

c) Interval
Data interval tingkatan datanya lebih rendah dari Ratio. Tidak memiliki 0 mutlak.
Contoh : Suhu ruangan, gravitasi, percepatan

FKM UAD 2018


d) Ratio

Tingkatan data yang paling tinggi. Data ratio memiliki jarak antar nilai yang pasti
dan memiliki nol mutlak yang tidak dimiliki oleh jenis data yang lainnya.

Ex : Berat badan, tinggi badan

DISTRIBUSI PELUANG DATA


Ukuran kemiringan adalah ukuran yang menyatakan derajat ketidak
simetrisan suatu lengkungan halus (kurva) dari suatu distribusi frekuensi.

Kemiringan distribusi data ada tiga jenis:

 Simetri
 Menceng ke kanan – kemiringan positif
 Menceng ke kiri – kemiringan negative

Koefisien Kemencengan Pearson


Koefisien Kemencengan Pearson merupakan nilai selisih rata-rata dengan
modus dibagi simpangan baku. Koefisien Kemencengan
Pearson dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

Sk = koefisien kemencengan pearson


Apabila secar empiris didapatkan hubungan antarnilai pusat sebagai:
Maka rumus kemencengan diatas dapat dirubah menjadi:
Jika nilai sk dihubungkan dengan keadaan kurva maka:
1) Sk =0 kurva memiliki bentuk simetris
2) Sk>0 Nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kanan ( terletak di
sebelah kanan Mo), sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kanan, kurva menceng
ke kanan atau menceng positif;

FKM UAD 2018


3) sk< 0 Nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kiri (terletak di
sebelah kiri Mo), sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kiri, kurva menceng ke
kiri atau menceng negatif.
Contoh :

Didapatkan data sebagai berikut

Selanjutnya adalah menghitung Mean,Median, Modus,dan Koefisien


kemencengan dari data tersebut

Kemencengan sebuah grafik juga dapat dilihat dari mean,median dan modusnya

jika:

FKM UAD 2018


1. Modus=Mean=Median maka Kurva Simetris
2. Mean<Median<Modus maka kurva menceng ke Kiri
3. Modus<Median<Mean maka kurva menceng ke Kanan

Dari hasil penghitungan diatas dimana Modus<Median<Mean serta Koefisien kemencengannya


yaitu 0.35 (>0) maka dapat disimpulkan kurva menceng ke KANAN.

FKM UAD 2018


DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal merupakan salah satu distribusi probabilitas yang penting dalam analisis statistika. Distribusi ini
memiliki parameter berupa mean dan simpangan baku. Distribusi normal dengan mean = 0 dan simpangan baku =
1 disebut dengan distribusi normal standar. Apabila digambarkan dalam grafik, kurva distribusi normal berbentuk
seperti genta (bell-shaped) yang simetris. Perhatikan kurva distribusi normal normal standar berikut:

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga (‒∞) hingga positif takhingga (+∞). Kurva
normal memiliki puncak pada X = 0. Perlu diketahui bahwa luas kurva normal adalah satu (sebagaimana konsep
probabilitas). Dengan demikian, luas kurva normal pada sisi kiri = 0,5; demikian pula luas kurva normal pada sisi
kanan = 0,5.

Dalam analisis statistika, seringkali kita menentukan probabilitas kumulatif yang dilambangkan dengan notasi P
(X<x). Sebagai contoh, P (X<1), apabila diilustrasikan dengan grafik adalah luas kurva normal dari minus takhingga
hingga X = 1.

Secara matematis, probabilitas distribusi normal standar kumulatif dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Akan tetapi, kita lebih mudah dengan bantuan tabel distribusi normal. Berikut adalah tabel distribusi normal standar,
untuk P (X < x), atau dapat diilustrasikan dengan luas kurva normal standar dari X = minus takhingga sampai
dengan X = x.

FKM UAD 2018


FKM UAD 2018
Contoh penggunaan:
Hitung P (X<1,25)

Penyelesaian: Pada tabel, carilah angka 1,2 pada kolom paling kiri. Selanjutnya, carilah angka 0,05 pada baris
paling atas. Sel para pertemuan kolom dan baris tersebut adalah 0,8944.
Dengan demikian, P (X<1,25) adalah 0,8944.

FKM UAD 2018


Contoh soal
1. Sebuah pabrik batrai memproduksi batrai dengan daya tahan 400 jam. Jika simpangan 20 jam.
Berapa peluang batrai tersebut hidup antara 400 hingga 434,4 jam!

Pembahasan:
Diketahui : 𝛍 = 400 ; 𝞼= 20 ; x1 = 400 ; x2=434,4.
Tanya : P [400 jam < X < 434,4 jam]
Jawab : zi=(xi−μ)/σ

z1=(x1−μ)/σ
z1=(400−400)/20=0

z2=x2−μσ
z2=434,4−40020=1,72
P [400 jam < X < 434,4 jam] = P [0 < z < 1,72]. Daerahnya bisa dilihat pada kurva yang diarsir
berikut:

FKM UAD 2018


Berdasarkan tabel distribusi normal, maka nilai luas daerah untuk 1,72 adalah = 0,4573. Jadi
peluang sebuah batrai bisa bertahan hingga 400 sampai 434,4 jam adalah 0,4573.

Contoh Soal Distribusi Normal II


2. Sebuah permen dipotong dengan rata-rata 25 mm. Dengan simpangan baku 2 cm. Berapa
persenkah kemungkinan permen diproduksi dengan panjang dibawah 23 mm.

Pembahasan:
Diketahui : 𝛍 = 25 ; 𝞼= 2 ; x1 = 23.
Tanya : P [ X < 23 mm]
Jawab: zi=(xi−μ)/σ
z1=(x1−μ)/σ
z1=(23−25)/2=−1

P [ X < 23 mm] = P [ z < -1]. Ketika melihat tabel abaikan negatif, lihat nilai untuk 1,00 saja.
Adapun nilai untuk z =1 adalah 0,3413. Namun ini belum hasil akhir, sebab daerahnya adalah

Untuk nilai yang terlihat ditabel adalah daerah antara 0 dan -1 yang nilainya 0,3413. Sementara
untuk daerah z< -1 adalah daerah yang arsir hijau. Ingat luas bagian kiri dan kanan adalah 0,5.
Pada bagian kiri, daerah hijau didapat dari 0,5 - 0,3413 = 0,1587 atau 15,87%.

Contoh Soal Distribusi Normal III


3. Sebuah alat elektronik diberikan jaminan tak akan rusak rata-rata selama 800 hari. Dengan
standar deviasi 40 hari. Berapa peluang alat elektronik tersebut tak akan rusak antara 778 hari
dan 834 hari.
Pembahasan:
Diketahui : 𝛍 = 800 ; 𝞼= 40 ; x1 = 778; x2=834.
Tanya : P [ 778<X < 834 ]
Jawab: Jawab : zi=(xi−μ)/σ
𝑧1 =(x1−μ)/σ

FKM UAD 2018


𝑧1 =(778−800)/40=−0,55
z2=x2−μσ
z2=(834−800)/40=0,85
P [ 778<X < 834 ] = P [-0,55 < z < 0,85]. Daerahnya bisa dilihat pada kurva yang diarsir
berikut:

Penyelesaiannya adalah luas daerah merah ditambah luas daerah biru.


Anda bisa lihat luas daerah biru z = 0,85 yaitu 0,3023.
Daerah merah z = -0,55 yaitu 0,2088.
Jadi luas total dari semua (probabilitas) -nya adalah 0,3023+0,2088 = 0,5111.

FKM UAD 2018

Anda mungkin juga menyukai