Rata-rata hitung atau mean memiliki perhitungan dengan cara membagi jumlah nilai data
dengan banyaknya data. Rata-rata hitung disebut dengan mean.
b) Rumus Mean Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi (Data
Berkelompok)
Keterangan :
Rumus Modus
a) Data yang belum dikelompokkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki
frekuensi tertinggi.
Modus dilambangkan 𝑴𝒐 .
Keterangan :
𝑴𝒐 = Modus
𝐿 = (Limit) Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus)
i = Interval kelas
𝑏1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
𝑏2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya.
Dengan :
𝑄𝑗 = Kuartil ke-j
j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
𝐿𝑗 = Tepi bawah kelas Qj
𝑓𝑘 = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qj
f = Frekuensi kelas Qj
n = Banyak data.
Berapa nilai rata-rata (Mean), Modus dan Median dari data tunggal diatas?
Jawab:
Jadi nilai rata-rata (Mean) yang didapat murid tersebut adalah: 7,25.
Setelah data diurutkan, maka selanjutnya kita dapat mencari Nilai tengah dari data tersebut, dan
karena banyaknya data jumlahnya Genap (12), maka nilai tengah menjadi dua nilai, yaitu nilai 7
dan 7.
Median = (7 + 7) : 2
Median = 14 : 2
Median = 7.
Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul, dan dari data diatas, didapat bahwa data nilai
yang sering muncul adalah nilai 7, sebanyak 5 kali.
Jadi modus = 7.
Mean
Tentukan nilai tengah dari masing-masing kelas data untuk dijadikan sebagai 𝑥𝑖
Sehingga
∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑥)2
𝑆𝐾 = 3
[∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑥)2 ]2
Terdapat 5 ukuran statistik yang bisa kita baca dari boxplot, yaitu:
Nilai maks
𝑄1
𝑄2
𝑄3
Nilai min
source : mathworks.com
Dalam memperoleh angka yang akan kita gunakan untuk menggambar Box-Plot, diantaranya :
a) Quartile
Pada data tunggal
Untuk n ganjil:
Untuk n genap:
Langkah-langkah mencari tiga nilai kuartil data tunggal untuk jumlah data genap
adalah sebagai berikut.
c) Batas Dalam
Batas Dalam merupakan batas untuk mementukan nilai suatu outlier atau bisa juga
untuk menentukan apakah suatu data merupakan outlier atau bukan. Selain itu batas dalam
juga bisa untuk memnentukan nilai minimal dan nilai maksimal (apabila terdapat nilai
outlier) sehingga nilai minimal dan nilai maksimal pada data berubah.
Batas Dalam dibagi menjadi 2 yaitu :
- Batas Dalam Atas (BDA)
𝐵𝐷𝐴 = 𝑄3 + 1,5 𝐼𝑄𝑅
- Batas Dalam Bawah (BDB)
d) Outlier
43, 46, 50, 85, 56, 56, 67, 80, 67, 85, 43, 60, 80, 56, 67.
Jawab:
43, 43, 46, 50, 56, 56, 56, 60, 67, 67, 67, 80, 80, 85, 85
n = Banyaknya data = 15
Karena nilai terkecil lebih besar dari batas pagar bawah dan nilai terbesar lebih kecil dari batas
pagar atas, maka dalam data ini tidak ditemukan data pencilan.
5 125
BDB BDB
HIMPUNAN
Kumpulan objek yang didefinisikan dalam 1 kesatuan & terdefinisikan
dengan jelas.
Macam-macam bentuk himpunan :
Nilai probalitas antara 0 – 1. Kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0 adalah kejadian yang
mustahil terjadi atau tidak mungkin terjadi. Sedangkan kejadian yang mempunyai nilai probalilitas 1
adalah kejadian yang pasti terjadi atau kejadian yang sudah terjadi.
Peluang atau probabilitas suatu kejadian A dapat terjadi dengan k dan mungkin hasil terjadi m
cara sebagai:
Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali banyaknya percobaan dengan peluang
kejadian yang akan terjadi dalam suatu percobaan atau:
PERMUTASI
Permutasi adalah susunan berurutan dari semua atau sebagian elemen dari suatu
himpunan. Dalam permutasi perlu dipahami terlebih dahulu terkait faktorial. Hasil kali bilangan
bulat dari 1 sampai n adalah n! (dibaca : n faktorial) atau :
Permutasi elemen dari elemen yang ada (setiap elemen berbeda) adalah susunan elemen
itu dalam suatu urutan yang diperhatikan. Jika , ( ) permutasinya: .
Setiap unsur yang digunakan tidak boleh lebih dari satu kali. Banyak permutasi elemen n
yang memuat elemen , dengan adalah:
Sebagai ilustrasi: ada 3 bola basket dan 2 bola kasti. Jumlah cara menyusunnya:
3. Permutasi siklis
Rumus permutasi siklis biasanya digunakan untuk menghitung banyak cara yang dapat
dibuat dari susunan melingkar. Rumusnya adalah
Sebagai ilustrasi: banyaknya cara 4 orang duduk melingkar dalam 1 meja adalah
4. Permutasi berulang
Permutasi berulang adalah permutasi yang dalam penyusunannya urutan diperhatikan dan
suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali (berulang). Banyaknya permutasi ini adalah
Sedangkan untuk rumus permutasi yang tidak boleh ditulis berulang adalah
KOMBINASI
Kombinasi adalah pengelompokan dari semua atau sebagian elemen dari suatu himpunan
tanpa memperhatikan urutan susunan pemilihannya. Banyaknya kombinasi adalah :
Sebagai ilustrasi : kombinasi 2 elemen dari 3 huruf a,b,c adalah ab, ac, bc . Sedangkan
ba, ca, cb tidak termasuk hitungan karena pada kombinasi ab=ba, ac=ca, bc=cb. Banyak
kombinasi adalah :
Peluang atau probabilitas suatu kejadian A dapat terjadi dengan k dan mungkin hasil
terjadi m cara sebagai:
Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali banyaknya percobaan dengan peluang
kejadian yang akan terjadi dalam suatu percobaan atau:
CONTOH SOAL
Contoh Soal 1
Dalam sebuah kotak berisi 7 bola merah dan 5 bola putih. Dari kota itu diambil 3 bola sekaligus.
Peluang terambil sekurang-kurangnya 1 bola putih adalah
Pembahasan 1:
Karena harus terambil sekurang-kurangnya 1 bola putih maka peluang tidak terambilnya bola
putih tidak termasuk itungan sehingga:
Contoh Soal 2
Pembahasan 2:
Berapa banyak urutan yang dapat terjadi jika 5 bendera yang berwarna putih, merah, hijau,
kuning, dan biru dipancang pada tiang-tiang dalam satu baris, dengan bendera putih selalu
berada di salah satu ujung.
Pembahasan 3:
Karena bendera putih dipancang dalam salah satu ujung maka dengan 2 cara, sisa 4 bendera
dapat diatur dalam cara, sehingga:
FILLING SLOT
Aturan pengisin tempat atau dalam Bahasa Inggris disebut filling slot merupakan cara
yang digunakan untuk menentukan banykanya cara suatu objek menenpati tembatnya.
Bilangan terdiri dari tiga angka disusun dari angka-angka 2, 3, 5, 6, 7, dan 9. Banyaknya
bilangan dengan angka-angka berlainan yang lebih kecil dari 400 adalah …
A. 20
B. 35
C. 40
D. 80
E. 120
Pembahasan:
Bilangan yang akan disusun memiliki nilai lebih dari 400, sehingga nilai tertingginya adalah 397.
Cara mencari banyaknya bilangan yang dapat disusun dapat dilihat seperti cara di bawah.
Jawaban: C
RATIO
Nilai relative yang dihasilkan dari dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak
merupakan penyebut (tidak berkaitan)
𝑿
𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = = 𝑿: 𝒀
𝒀
X : Pembilang (Kejadian A)
Y : Penyebut (Kejadian B)
Contoh :
Dalam suatu kejadian di Desa A, terdapat wabah penyakit muntaber dimana jumlah
penderita laki-laki 50 orang dan perempuan 15 orang. Maka rasio penderita laki-laki : perempuan
adalah?
Jawab :
𝑋 𝐿𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖 50
= 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 = 10 = 5
𝑌
Maka ratio penderita laki-laki : perempuan adalah 5:1 atau 5 laki-laki tiap 1 perempuan.
𝑋
𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 =
𝑋+𝑌
Contoh
Pada populasi yang terdiri atas 1000 orang, 180 orang diantranya menderita penyakit malaria.
Maka berapa proporsi penderita penyakit malaria adalah?
180
𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 = 𝑋100% = 18%
1000
Maka proporsi orang yang menderita penyakit malaria sebesar 18%
RATE
Proporsi dalam bentuk khusus (perbandingan antara pembilang dan penyebut dinyatakan
dalam batas waktu tertentu)
𝑋
𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝑥𝐾
𝑋+𝑌
X+Y = jumlah populasi
Contoh
Pada 10 Agustus 2018 di Yogyakarta terdapat 3.750 kasus demam goyang shopee diantara
penduduk yang berjumlah 2.000.000 orang, rata-rata kasus di Yogyakarta pada 10 Agustus 2018
adalah
Jawab
3750
𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝑥 100.000 = 187,5
2.000.000
Jadi setiap 100.000 orang terdapat 187-188 orang yang mengalami demam goyang shopee.
DISKRIT
MENGIKUTI DATA NOMINAL ATAU ORDINAL
DATA
KONTINU
DIPEROLEH DARI MENGUKUR
a) Nominal
Tingkatan data paling rendah menurut tingkat pengukurannya. Satu individu
hanya punya satu bentuk data
contoh : Jenis kelamin, Tempat tinggal, Tahun lahir
1. Nonimal dikotomi diskrit
Ex. Status pernikahan : menikah dan tidak menikah
Jenis kelamin : Laki-laki atau perempuan
2. Nominal-dikotomi kontinyu (sifatnya interval kemudian di kategorikan)
Ex. BBL < 1000 gr VS BBL>1000gr
b) Ordinal
Tidak setuju
c) Interval
Data interval tingkatan datanya lebih rendah dari Ratio. Tidak memiliki 0 mutlak.
Contoh : Suhu ruangan, gravitasi, percepatan
Tingkatan data yang paling tinggi. Data ratio memiliki jarak antar nilai yang pasti
dan memiliki nol mutlak yang tidak dimiliki oleh jenis data yang lainnya.
Simetri
Menceng ke kanan – kemiringan positif
Menceng ke kiri – kemiringan negative
Keterangan :
Kemencengan sebuah grafik juga dapat dilihat dari mean,median dan modusnya
jika:
Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga (‒∞) hingga positif takhingga (+∞). Kurva
normal memiliki puncak pada X = 0. Perlu diketahui bahwa luas kurva normal adalah satu (sebagaimana konsep
probabilitas). Dengan demikian, luas kurva normal pada sisi kiri = 0,5; demikian pula luas kurva normal pada sisi
kanan = 0,5.
Dalam analisis statistika, seringkali kita menentukan probabilitas kumulatif yang dilambangkan dengan notasi P
(X<x). Sebagai contoh, P (X<1), apabila diilustrasikan dengan grafik adalah luas kurva normal dari minus takhingga
hingga X = 1.
Secara matematis, probabilitas distribusi normal standar kumulatif dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Akan tetapi, kita lebih mudah dengan bantuan tabel distribusi normal. Berikut adalah tabel distribusi normal standar,
untuk P (X < x), atau dapat diilustrasikan dengan luas kurva normal standar dari X = minus takhingga sampai
dengan X = x.
Penyelesaian: Pada tabel, carilah angka 1,2 pada kolom paling kiri. Selanjutnya, carilah angka 0,05 pada baris
paling atas. Sel para pertemuan kolom dan baris tersebut adalah 0,8944.
Dengan demikian, P (X<1,25) adalah 0,8944.
Pembahasan:
Diketahui : 𝛍 = 400 ; 𝞼= 20 ; x1 = 400 ; x2=434,4.
Tanya : P [400 jam < X < 434,4 jam]
Jawab : zi=(xi−μ)/σ
z1=(x1−μ)/σ
z1=(400−400)/20=0
z2=x2−μσ
z2=434,4−40020=1,72
P [400 jam < X < 434,4 jam] = P [0 < z < 1,72]. Daerahnya bisa dilihat pada kurva yang diarsir
berikut:
Pembahasan:
Diketahui : 𝛍 = 25 ; 𝞼= 2 ; x1 = 23.
Tanya : P [ X < 23 mm]
Jawab: zi=(xi−μ)/σ
z1=(x1−μ)/σ
z1=(23−25)/2=−1
P [ X < 23 mm] = P [ z < -1]. Ketika melihat tabel abaikan negatif, lihat nilai untuk 1,00 saja.
Adapun nilai untuk z =1 adalah 0,3413. Namun ini belum hasil akhir, sebab daerahnya adalah
Untuk nilai yang terlihat ditabel adalah daerah antara 0 dan -1 yang nilainya 0,3413. Sementara
untuk daerah z< -1 adalah daerah yang arsir hijau. Ingat luas bagian kiri dan kanan adalah 0,5.
Pada bagian kiri, daerah hijau didapat dari 0,5 - 0,3413 = 0,1587 atau 15,87%.