Anda di halaman 1dari 26

NAMA : SARIPUDIN

NIM : 66200268
RESUME CHAPTER 3 STATISTIK

A. PENGERTIAN UKURAN PEMUSATAN DATA

Ukuran pemusatan adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat


segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau
sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil. Salah satu kegunaan dari ukuran
pemusatan data adalah untuk membandingkan dua (populasi ) atau contoh, karena
sangat sulit untuk membandingkan masing- masing anggota dari masing-masing
anggota populasi. Nilai ukuran pemusatan ini dibuat sedemikian sehingga cukup
mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan.

B. MACAM-MACAM UKURAN PEMUSATAN DATA

1.Mean

M ean (Rata-rata) adalah jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan


banyaknya data.

• Mean Data Tunggal


Dapat dicari dengan menggunakan rumus :
➢ RUMUS BIASA

 x ∑


 x = simbol rata-rata

(mean) n = banyaknya

observasi

 x i = nilai observasi ke-i sampai ke- n

contoh :

Data berat badan (kg) dari 10 orang ibu hamil adalah sebagai berikut
65,61,54,53,62,40,54,63, dan 60. Mean dari data tersebut adalah :

 x  ∑   


 x                      

➢ RUMUS ‘GUESS MEAN” 



  x   ∑
 x

d= beda  x  dengan  x  (mean dugaan atau guess mean dengan nilai

observasi ke-i) contoh
dengan menggunakan data yang sama seperti pada contoh diatas . Dalam mencari
mean dengan rumus guess mean harus dibuat tabel data sebagai berikut.

Contoh soal mencari nilai mean dengan rumus guess mean


d (selisih xi n )
Berat Badan Guess
da x
(kg) Mean
65 4
61 61 0
54 -7
53 -8
53 -8
62 1
40 -20
54 -7
63 2
60 -1
∑  -45

Pada contoh soal di atas digunakan guess mean pada nilai observasi berat badan 61
kg. Nilai Mean adalah :


 x   x   ∑ 

= 61+1/10(-45)

=56,5 kg

• Mean Data Berkelompok

Cara menghitung nilai mean untuk data berkelompok dapat menggunakan


rumus metode
 biasa (cara panjang) dan metode sederhana (cara pendek) :

1.   Cara Panjang

 x   ∑ 


 x
 Fmp =frekuensi x mid point (nilai
tengah) n = jumlah observasi

2.   Cara Pendek

Mencari nilai mean data berkelompok dengan cara pendek. Cara ini terbagi
dalam dua rumus, yaitu rumus guess mean dan guess mean dengan working
unit.

2. Median

Median adalah ukuran nilai tengah dari sejumlah nilai-nilai pengamatan yang
diatur dan disusun berdasarkan urutan data.

• Median data tunggal :


Urutkan data, tentukan titik tengahnya ( jika data ganjil maka median tepat
pada satu data, jika data genap maka median terletak antara dua data dan
untuk menentukannya
 jumlahkan kedua data tersebut dan bagi dua)

Contoh:

Diketahui data sbb: 5, 5, 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 11 ( n= 14)

Titik tengah terletak antara data ke7 dan data ke 8 (angka 6 dan 7)


 =
maka: Me  

Data : 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 9, 9,11, 12 ( n = 15) median terletak


pada data ke 8 sehingga Me = 7

• Median data berkelompok:

  
  

 b = batas bawah kelas median

 p = panjang kelas

median n =

banyaknya data

F = jumlah seluruh frekuensi sebelum kelas

median f = frekuensi kelas median

Contoh tabel distribusi ( n = 40)

 Nilai Fi

31 40 2

41 – 50 4

51 – 60 10
61 – 70 15

71 – 80 6

81 – 90 3
Karena n = 40 maka kelas median terletak antara data ke 20 dan data ke 21
atau terletak
 pada kelas dengan interval 61 70, sehingga diperoleh komponen-komponen:

 b = 60.5; p = 10; n = 40; F = 16 dan f = 15


 
      
  

3. Modus

Modus merupakan nilai yang memiliki frekuensi terbesar dari suatu himpunan


data dan juga merupakan ukuran yang digunakan untuk menyatakan fenomena
yang paling banyak terjadi atau paling sering muncul.

a. Modus data tunggal


Untuk data kualitatif (data dengan tingkat pengukuran sekurang-kurangnya
nominal) modus sering dipakai sebagai pengganti rata-rata. Sedangkan untuk
data kuantitatif, modus diperoleh dengan jalan menentukan frekuensi
terbesar di antara serangkaian data.
Serangkaian data mungkin memiliki satu modus (unimodal), dua modus
(bimodal) atau
lebih dari dua (multimodal).
- Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar (optional)
- Tentukan nilai yang paling banyak muncul
-  Nilai modus mungkin lebih dari satu.

Contoh :

Berapa modus dari data berikut : 2,3,5,3,6,9,3,9,5,6,5,1,5 ?

Jawab :

☺ Modus dari data tersebut adalah 3 dan 5

 b. Modus data berkelompok:



    

 b = batas bawah kelas modus (kelas dengan frekuensi terbesar)

 p = panjang kelas interval

 b1= frekuensi kelas modus  frekuensi kelas interval sebelum kelas modus

 b2= frekuensi kelas modus  frekuensi kelas interval setelah kelas

modus Contoh tabel distribusi sbb:

 Nilai Fi
41 50 4

51 60 10

61 70 15

71 80 6

81 90 3

 b = 60.5; p = 10; b1= 15 – 10 = 5 dan b2 = 15  6 = 9 maka


mo = 60.5 + 10(
 = 61,6


C. HUBUNGAN MEAN, MEDIAN DAN MODUS

 Nilai rata-rata, modus, dan median memiliki hubungan keterkaitan erat dari
suatu distribusi frekuensi data. Ketiga nilai ini dapat membantu menafsirkan
kesimetrisan data dan
kemencengan data. Hubungan mean, median, dan modus adalah sebagai berikut :

➢ Pada distribusi simetris, ketiga nilai(mean, median, dan modus)


➢  Nilai median selalu terletak antara mean dan modus pada distribusi yang
menceng
➢ Jika nilai mean lebih besar daripada nilai median dan modus, maka
dikatakan distribusi menceng kanan.
➢ Bila nilai mean lebih kecil daripada nilai median dan modus, maka distribusi
menceng ke kiri.

Adapun ukuran penyebaran data yang biasa dihitung adalah range (rentang),
standar deviasi (simpangan baku), kurtosis (keruncingan), skewness (kemiringan).

1. Rentang data menunjukkan selisih antara nilai terbesar dengan nilai terkecil
dalam suatu himpunan data.

2. Simpangan baku adalah jumlah mutlak selisih setiap nilai pengamatan terhadap


nilai rata-rata dibagi dengan banyaknya pengamatan.

3. Kurtosis merupakan ukuran untuk menentukan bentuk distribusi yang biasanya


dibandingan dengan kurva distribusi normal. Bentuk kurtosis bisa berupa leptokurtik
(berpuncak tinggi dan ekor landai), platikurtik (berpuncak rendah dan berekor
pendek), dan mesokurtik (disebut juga distribusi normal, berpuncak tidak begitu
tinggi dan tidak terlalu landai).
4. Skewness adalah ukuran untuk menentukan kemiringan dari suatu kurva
distribusi. Penafsiran skewness dapat dilakukan secara visual, melalui koefisien
kemencengan, atau koefisien moment ketiga.

D. NILAI PEMUSATAN DATA YANG SERING DIGUNAKAN

1.Mean (Rataan)
Mean atau rataan merupakan salah satu ukuran untuk memberikan gambaran yang
lebih jelas dan singkat tentang sekumpulan data. Rataan merupakan wakil dari
sekumpulan data atau dianggap suatu nilai yang paling dekat dengan hasil
pengukuran yang sebenarnya. Jenis rataan antara lain:

a. Rataan

hitung Tunggal

Jika nilai n banyak data yang terdiri dari x1, x2, x3, … xn, rata-rata hitung data
tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :

n = banyak data

xᵢ = nilai data ke-i

∑n = jumlah data (jumlah data ke-1 sampai dengan data ke-

n) Contoh Soal :

 Nilai ulangan matematika 5 siswa kelas X Akuntansi adalah 8, 5, 7, 10, dan 5. Rata-
rata hitung
nilai siswa tersebut adalah ….

Pembahasan Soal :

Diket :

Data = 8, 5, 7,10, 5

n (banyak data) =5

 jumlah data = 8 + 5 + 7 + 10 + 5 =
35 Ditanya : rata-rata 

Jawab :

35:5 = 7

Berbobot

Jika nilai n buah data adalah x1, x2, x3, … xn, dan masing-masing frekuensinya adalah
f 1, f 2, f 3  , …
fn   , nilai rata-rata hitung sekumpulan data tersebut didefinisikan sebagai berikut :
= Jumlah hasil perkalian setiap data dan
frekuensinya fi  = Frekuensi data ke-i

x i = Data ke-i


fi  = n = banyak
data Contoh Soal :
Tabel
 penju
alan Pakaian terjual Banyak Kios
10 (xi) (fi )
 bua
h
kios
70 2
 pakai
an 80 3
 pada
ming 90 4
g
100 1
u
 pert
a
ma
 bulan
Dese
mbe
r
200
8
rata
-
rata
 pakaia
n
yang
terju
al
 pada
tabe
l di
 bawah
adala
h
Ditan
ya
:
Rum
us
rata-
rata

Jawab
:
=

84

Pembahasan :

Pakaian terjualBanyak Kiosfi . xi


(xi)(fi )
70 2 140

80 3 240

90 4 360

100 1 100

 10 840

· Kelompok

Berikut ini adalah rumus-rumus untuk menentukan Rata-rata hitung data

berkelompok. 1.

Ket.

, xi = Titik tengah

= ½ . (batas bawah + batas

atas) ci = Kode titik tengah

I = Interval kelas = Panjang kelas

 
x0 = Titik tengah pada frekuensi

terbesa

r di =

xi  – x  0

dengan rumus sigma

2.dengan rumus coding

3. dengan rata-rata

duga Contoh Soal :

Rata-rata pendapatan harian pedagang kaki lima pada tabel di samping adalah Rp …
Tabel pendapatan 50 Pedagang kaki lima pada tanggal 1
Januari 2009

 NO Pendapatan (dalam puluhanfi  


ribu rupiah)

1 1  5 6
2 6 10 20

3 11 15 10

4 16 - 20 9

5 21 - 25 5

 b. Rataan ukur

Misalkan diberikan sekumpulan data x1, x2, x3, …, xn. Rataan ukur yang
disimbolkan dengan U
didefinisikan dengan:

Dengan,

U  = rataan ukur


n = banyaknya data
 x1 = data ke-i

c. Rataan harmonis

Misalkan diberikan sekumpulan data X1, X2, X3, …, Xn. Rataan harmonis yang
disimbolkan
dengan H didefinisikan dengan:

Dengan:

 H = rataan
harmonis n =
banyaknya data
x1 = data ke-i
2. Median

Median adalah salah satu ukuran pemusatan data, yaitu, jika segugus data
diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya, nilai pengamatan
yang tepat di tengah-tengah bila
 jumlah datanya ganjil, atau rata-rata kedua pengamatan yang di tengah bila
datanya genap. Rumus Median:

a) Data yang belum


dikelompokkan Untuk mencari nilai median, data harus
dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar.

Contoh 1:

 Nilai Tengah
Dari lima kali kuiz statistika, seorang mahasiswa memperoleh nilai 82, 93, 86,
92, dan 79. Tentukan median populasi ini.

 Jawab: 

Setelah data disusun dari yang terkecil sampai terbesar, diperoleh 79 82 86 92


93 Oleh karena itu mediannya adalah 86  
Contoh 2:

Kadar nikotin yang berasal dari sebuah contoh acak enam batang rokok cap tertentu
adalah 2.3 , 2.7 , 2.5 , 2.9 , 3.1 , dan 1.9 miligram. Tentukan mediannya.

 Jawab:

 Bila kadar nikotin itu diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar, maka diperoleh
1.9 2.3 2.5 2.7 2.9 3.1 

 Maka mediannya adalah rata-rata dari 2.5 dan 2.7 yaitu


 b)Rumus Data yang Dikelompokkan

Ket.:= Kuartil ke-j


 j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
= Tepi bawah kelas

fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas f =


Frekuensi kelas
n = Banyak data

3. Modus

Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi,
jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus
sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu nominal
atau ordinal.

Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa

diurutkan. Misalnya,

Kita menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum

tidur, Dengan pilihan jawaban:

a. Selalu

 b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Jarang

e. Tidak pernah

Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan modus
yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian
besar orang dari 100 orang yang ditanyakan, menjawab sering mencuci kaki
sebelum tidur.

Rumus Modus:

1.  Data yang belum


dikelompokkan Modus dari data yang belum dikelompokkan
adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan

Contoh:
Sumbangan dari warga Weleri pada hari Palang Merah Nasional tercatat sebagai
berikut: Rp 9.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000, Rp 8.000,
Rp 6.000, Rp 10.000, Rp
11.000. Berapakah nilai

Modusnya? Jawab:

Modus yaitu nilai yang terjadi dengan frekuensi paling sering muncul, adalah Rp
9.000.

2.  Data yang telah dikelompokkan


Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:

Ket. : = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus)

i = Interval kelas
 b1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
 b2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya.

Contoh:

 Nilai Titik tengah Frekuensi

 xi  fi 

55 59 57 6

60 64 62 8

65 69 67 16

70 74 72 10

75 79 77 6
80 84 82 4

Dari Tabel diatas, tentukan nilai

Modusnya. Jawab:

Dari Tabel diatas dapat ditetapkan:

· Kelas modusnya 65  69 (karena memiliki frekuensi terbesar, yaitu 16), tepi
bawahnya
 L = 64,5 dan tepi atasnya U =69,5 sehingga
panjang kelas, i= U  L
i = 69,5 – 64,5
i = 5

· Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya,


 b1 = 16  8
 b1 = 8

· Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya,

 b2 = 16  10
 b2 = 6

Jadi modusnya adalah

= 64,5 + 5 ( )

=67,35 (teliti sampai dua tempat desimal).

E. RUMUS

1. Rumus Modus 

a. Rumus Modus Untuk Data Tunggal

Rumus statistika modus. untuk mencari modus dari data tunggal cukup dengan
mencari nilai yang banyak keluar.

Contoh:

Ada sebuah data tunggal sebagai berikut 2,3,5,7,3,4,7,8,4,6,4,5,4 dari data tunggal
di atas maka modusnya adalah 4 (keluar 4 kali)

b. Rumus Modus Untuk data Kelompok

keterangan
Mo
= modus
c = panjang kelas (interval kelas)
Lo = batas bawah dari kelas
modus, fo = frekuensi kelas
modus,
f1 = frekuensi dari kelas sebelum kelas
modus, f2 = frekuensi dari kelas setelah
kelas modus
contoh sederhana

Berapa modus dari data kelompok berikut dan bagaimana cara menghitung
modusnya?

Batas Kelas Frekuensi 19,5-

24,5100
24,5-30,5120
30,5-35,5 70

35,5-40,5 150

40,5-45,5 90

45,5-50,5 80
50,5-55,5 30

Interval Kelas (c) = 5


Batas Bawah Kelas modus =
35,5 fo = 150
f1 =
70 f2
= 90

 jadi modusnya = 35,5 + 5 (80/(80+60)) = 35,5 + 5 (80/140) = 35,5 + 2,86 = 38,36

2. Rumus
Rata-rata/Rataan/Mean  a.
Rumus Rataan Data Tunggal 

contoh sederhana : kita punya data tunggal 4,5,6 maka ratanya = (4+5+6)/3 =5,

b. Rumus Rata-rata/Rataan/Mead Data Kelompok  

 f i = frekuensi untuk nilai  xi yang bersesuaian


 xi = rata-rata kelas

3. Rumus Median /Nilai


Tengah a. Rumus Median Data

Tunggal 

b. Rumus Median Data Kelompok 


 
 Lo = tepi bawah dari kelas limit yang
mengandung median Me = nilai median
n = banyaknya data
Fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas yang memuat median
 f0 = frekuensi kelas yang
memuat median c = panjang
intreval kelas

Contoh Soal

F Kumulati
Kelas Frekuensi
f
15-19 5
5
20-24 7 12

25-29 10 22

30-34 15 37

35-39 13 50

40-44 8 58
45-49 3 60

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa median adalah suku antaran suku ke 29
dan suku ke 30 dan kelas letak median ada di
kelas 30-34. Jadi Median = 29,5 +
[(30-37)/15] 5 = 27,16 Jadi median dari data kelompok di
atas adalah 27,16

F. PENGGUNAAN UKURAN PEMUSATAN

Ukuran pemusatan digunakan untuk memudahkan penyajian atau


penjelasan data. Data yang terdiri dari banyak observasi dapat dinyatakan dengan
satu nilai. Data berat badan dari ratusan orang bahkan ribuan orang dapat
dinyatakan dengan satuan nilai saja yaitu nilai rata-rata. Kadar gula darah pasien
di suatu rumah sakit yang jumlahnya ratusan dapat dikemukakan dengan satu
nilai rata-rata hitung atau mean.

Ketika melakukan observasi kepada seseorang kepala puskesmas dan ditanyakan


rata-rata
 jumlah kunjungan dalam satu hari, jika ia dapat menjawab segera tanpa melihat
catatan jumlah
kunjungan, maka ada dua kemungkinan dari jawaban itu. Pertama, ia akan
mengemukakan rata- rata tengah, dan kedua, mungkin juga ia akan
mengemukakan jumlah kunjungan yang sering terjadi. Nilai yang terakhir ini
disebut dengan rata-rata terbanyak atau modus. Dalam kehidupan sehari-hari
sering kita dengar orang mengatakan bahwa rata-rata penduduk Indonesia
beragama Islam, artinya paling banyak penduduk Indonesia beragama Islam.

Referensi :
https://www.ruangguru.com/blog/menghitung-ukuran-pemusatan-data-mean-median-dan-
modus
https://www.konsep-matematika.com/2015/10/statistika-ukuran-pemusatan-data.html
https://www.pelajaran.co.id/ukuran-pemusatan-data-mean-median-modus-rumus-dan-
contoh-soal/

Anda mungkin juga menyukai