Anda di halaman 1dari 10

Script Kelompok 1

Farhan
(Nanti Tampilin slide 1)

Kami merekomendasikan saham PT IRRA SELL dengan target harga IDR 751 yang berpotensi
downside sebesr-59,42% dari harga penutupan sebesar 1.850 berdasarkan valuasi DCF dan
EV/EBITDA

Alasan Rekomendasi :

 Meski pendapatan melesat, arus kas PT IRRA dari aktivitas operasi justru minus hal ini
terjadi karena pembayaran kepada pemasok lebih tinggi daripada penerimaan kas dari
pelanggan Dan juga PT IRRA memeiliki piutang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp
248,65 miliyar.

 Adanya pesaing di bidang industri yang sama mengancam posisi IRRA sebagai pemasok
pemerintah

 Terjadinya penurunan IHSG atau indeks harga saham gabungan pada awal tahun 2021,
membuat saham saham perusahaan mengalami penurunan, termasuk nilai saham PT
IRRA.

 Pada tanggal 23 juli 2021, harga saham IRRA mengalami kenaikan sebesar Rp 1.880
Deskripsi Bisnis (nanti muncul logo PT Itama)

 PT Itama Ranoya Tbk atau IRRA adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pendistribusian alat kesehatan dan farmasi yang berdiri sejak 2017 (nanti muncul tahun
2017 pas ngomong 2017) yang bermula perngalihan dari PT Dirgantara Yudha Artha

menjadi PT Itama Ranoraya. (nanti muncul gambar diatas) Pemegang saham terbanyak
IRRA adalah PT Global Dinamika Kencana (nanti muncul grafik yang bullet ini)

Pemegang Saham
PT Global Dinamika Kencana PT Neumedik Jaya
Masyarakat PT IRRA (saham treasury)

6%

19%

5%

70%
Segmen Pasar :

 PT IRRA berkerja sama dengan pemerintah untuk pengadaan beberapa produk yaitu
mesin terapi plasma, alat suntik ADS dan tes swabantigen. Sehingga, Perseroan
berhasil meningkatkan pertumbuhan pendapatan

Produk (nanti muncul gambar produk sama perusahaannya)

IRRA memiliki berbagai produk unggulan yang disuplai oleh perusahan mitranya seperti:

 Alat sunttik Auto disable syringe atau ADS, ADS with shrap injury prevention, dan safety
needle yang di suplai dari pt one ject
 Lalu masker medis dari balmed
 Baju hazmat dari SAFO
 Suplemen dari avimac
 Rapid test antibody dan swab antigen dari Abbot

Analisis Ekonomi Lokal


Dengan keadaan covid 19 yang terus meningkat, pemerintah indonesia menaikan anggaran
kesehatan menjadi 254 triliun, dari naiknya anggaran tersebut, pt irra memiliki peluang
penjualan yang meningkat dari pemerintah untuk pengadaan alat alat kesehatan.

(nanti muncul grafik ini)


Analisis Ekonomi global

Peluang :

Peluang pada analisis ekonomi global dibutuhkannya vaksinasi di beberapa negara, PT itama
dilirik oleh pemerintah negara lain untuk pengadaan jarum suntik vaksinasi covid 19.

Ancaman :

(nanti muncul grafik ini)

Turunnya harga saham pt irra disebabkan karena turunnya ihsg (indeks harga saham gabungan)
menurun, dikarenakan beberapa investor asing menjual saham di indonesia, hal ini
dikarennakan neraca pembayaran indonsesia menurun akibat akibat pandemi covid 19 neraca
pembayaran indonesia adalah suatu statistik yang mecatat transaksi penduduk Indonesia.
Cintia :
1. Analisis Laporan keuangan (nanti muncul garfik dibawah)

Kami menyoroti beberapa point penting,

Untuk pendapatan kami melihat prospek baik dimana IRRA telah tumbuh dari 265,62 M
hingga 563,89 M di tiga tahun terakhir. Pertumbuhan kedepannya akan didukung
dengan adanya transformasi bisnis untuk masuk ke industri manufaktur, Clinical
Laboratory dan eHealth Services di sektor kesehatan dan kerjasama dengan PT. Kimia
Farma Diagnostik yang menargetkan tambahan penjualan 300.000 Unit/bulannya alat
rapid test panbio. Dengan CAGR (keger) 20,71% kami yakin IRRA dapat tumbuh
kedepannya.

1%
R 20,7
CAG

(nanti muncul grafik capex)


Untuk Capex, IRRA harus menambah anggaran belanja modal untuk memenuhi target
sales pada tahun 2023 sebesar 991,73 M, dengan menggunakan dana utang atau
pinjaman yang dipergunakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun
utang IRRA kepada pemasok semakin meningkat karena pembayaran yang mencapai Rp
419,97 miliar lebih tinggi daripada penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 213,79
miliar yang disebabkan oleh piutang macet dimana bpjs kesehatan menunda
pembayarannya.
Belanja Modal/Capex

(nanti muncul grafik rasio profitabilitas)


Untuk Rasio Profitabilitas, kegiatan operasional IRRA menunjukan harga pokok
penjualan lebih rendah dari pada penjualan yang artinya IRRA telah berhasil
menunjukan bahwa kinerja perusahaannya semakin baik.
Rasio Profitabilitas

2. Analisis Valuasi Menggunakan DCF dan EV/EBITDA (nanti muncul table hitungna)
Kami melakukan valuasi PT IRRA dengan menggunakan DCF dan EV/EBITDA mencapai
target harga 751 dengan downside -59,42% . Pembelian harga saham terlalu beresiko,
dengan perhitungan P/E, Ratio disimpulkan bahwa balik modal akan diterima sekitar
kurang lebih 5 tahun. Maka kami merekomendasikan saham PT. IRRA untuk SELL atau
dijual.

Cie :
Kami juga menghitung pertumbuhan penjualan pada PT. Itama Ranoraya, PT Indo Farma, PT
PridamFarma (Nanti muncul logo logo perusahaan )

C:\Users\LENOVO\Downloads\Logo PT PyridamFarma PYFA.html

C:\Users\LENOVO\Downloads\Logo PT IndoFarma INAF.html

C:\Users\LENOVO\Downloads\Logo PT ItamaRanoraya IRRA.html

(Sambil gnomon ini


Pertumbuhan Penjualan IRRA INAF PYFA tampilin grafiknya)

600
500
400
Axis Title

300
200
100
0
2018 2019 2020 2021 (quarter I)

Bahwa IRRA bertumbuh pesat pada tahun 2020 dan pada 2021 kuartal I pertumbuhan
penjualan IRRA menurun namun penjualan INAF meroket melebihi IRRA dengan selisih angka
42,2 yang mana INAf di dominasi oleh penjualan Ethical dan alat kesehatan, untuk PYFA
menunjukan penurunan di tahun 2021 kuartal I sebesar 55% maka dapat disimpulkan bahwa
keberadaan INAF bisa menjadi ancaman bagi IRRA dengan penjualan di industry yang sama

Risiko Investasi
Tak hanya posisi pesaing kami juga menganalisis risikoi nvestasi PT IRRA (nanti muncul tulisan
risik oinvestasi)

Kami menggaris bawahi risiko-risiko yang mempunyai dampak besar terhadap PT IRRA

 Risiko kurs(Nanti muncul tulisan risiko kurs)yang mana hampir 80% belanja modal IRRA
dihabiskan untuk kebutuhan bisnis yang berhubungan dengan corona salah satunya
import rapid test
 Risiko pesaingan usaha (Nanti Muncul tulisan risiko pesaing)seperti PT INAF yang kini
meroket karna penjualan alat kesehatan, yang mana kedepannya bisa saja para pesaing
baru bermunculan mengambil peluang di bidang alat kesehatan
 Risiko keterlambatan pembayaran (Nanti muncul tulisan risiko keterlambatan
pemabayaran) yaitu pada penyedia BPJS jika pembayaran BPJS terlambat maka
berakibat terlambatnya pembayaran dari pelanggan
 Risiko Peraturan pemerintah (Nanti muncul tulisan risiko peraturan pemerintah) karna
IRRA adalah penyuplai pemerintah maka IRRA tidak bisa menetapkan aturannya sendiri
harus mengikuti peraturan yang sudah di tetapkan pemerintah

Tata Kelola Perusahaan

Kami juga menganalisis tata kelola perusahaan IRRA (Nanti muncul tulisan tata kelola
perusahaan)

IRRA menerapkanprinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan implementasi penerapan


melalui 5 pedoman (nant ikeluar grafik yang ini)
TRANSPARENCY
ACCOUNTABILITY
TRANSPARENCY
ACCOUNTABILITY
RESPONSIBILITY
FAIRNESS
RESPONSIBILITY
FAIRNESS
INDEPENDENCE
INDEPENDENCE

Yang digunakan untuk menjaga kepentingan para pemangku dan meningkatkan nilai bagi para
pemegang saham.
35 30
30 Kami juga menganalisis perhitungan
25
25 20 GCG versi FCGI (nanti muncul Grafik
20
15 12 yang ini)
9
10
5
0

Yang mana bobot tertinggi berada di


praktik GCG dengan implementasi
pengadaan rapat rutin dengan
membahas rancangan-rancangan
Perhitungan GCG Versi FCGI strategi untuk prospek kedepannya,
dan yang terendah berada di
kebijakan GCG dengan bobot 9% dikarnakan kurangnya penyedia informasi tentang aturan-
aturan perseroan

Tak hanya itu IRRA juga melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) (nanti muncul
tulisan Coporate Social Responsibility )dengan implementasi meliputi program social
kemasyarakatan yaitu menyumbang sejumlah perlengkapan APD kepada farmalkes kementrian
kesehatan dan kepada RSPAD Gatot subroto

Anda mungkin juga menyukai