1978-3787
Open Journal Systems 111
……………………………………………………………………………………………………...
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN INDIKATOR KEBANGKRUTAN UNTUK
MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. MAYORA INDAH TBK PERIODE 2017-
2019
Oleh
I Made Murjana1, Yusi Faizathul Octavia2, Rusdi3
1,2 STIE AMM Mataram
Email: 1murjana@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis laporan keuangan dan indikator kebangkrutan pada PT.
Mayora Indah Tbk periode 2017-2019. Jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif
dengan teknik analisis menggunakan metode rasio guna mengetahui kinerja dan posisi keuangan
perusahaan dan kebangkrutan dengan metode altman Z-score. Dari hasil analisis menunjukkan
kinerja dan posisi keuangan cukup baik, sedang indikator kebangkrutan metode Z-score
perusahaan dalam keadaan tidak bangkrut.
Keywords: Financial Reports, Financial Ratios, Bankruptcy Indicators
……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.1 Agustus 2022
Open Journal Systems
112 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
pimpinan. Persaingan juga akibat terhadap PT Mayora Indah Tbk merupakan
berkurangnya permintaan /kebutuhan terhadap perusahaan yang bergerak dalam industri
produk dan jasa yang dihasilkan, serta makanan, permen dan biskuit, didirikan
menurunnya harga-harga dan lain sebagainya tanggal 17 Februari 1977. PT. Mayora
(Riyanto, 2010: 315). berkantor pusat di Gedung Mayora Group
Kebangkrutan merupakan kondisi Headquarter, Jl. Daan Mogot KM. 18,
dimana perusahaan kesulitan keuangan Cengkareng, Jakarta 11840 dan untuk
sehingga tidak mampu lagi membayar setiap mendukung produksinya, kini. Berikut data
hutang yang dimiliki. Jika ini terjadi maka laporan keuangan yang diakses di Bursa Efek
perusahaan sudah pasti dikatakan gagal dalam Indonesia (BEI).
usahanya. Oleh karena itu perusahaan harus Tabel 1.1
mampu mengantisipasi terjadinya Laporan Perkembangan Modal dan Laba Rugi
kebangkrutan salah satunya dengan mendeteksi PT. Mayora Indah Tbk
dan meminimalisir kebangkrutan dengan Periode 2017-2019
mengawasi kinerja keuangan. Teknik analisis
laporan keuangan dapat mengetahui kelemahan
dan potensi kebangkrutant sehingga dapat
dijadikan sebagai acuan strategi dan perbaikan
kinerja di masa yang akan datang
Sumber: Lampiran 9
(Suryawardani, 2015: 364).
Berdasarkan data di atas, menunjukkan
Alat analisis laporan keuangan yaitu
PT. Mayora Indah Tbk dari tahun 2017 -2019
berupa rasio keuangan yang mampu
penambahaan modal terus meningkat
memberikan informasi yang jelas mengenai
berbanding terbalik dengan perolehan labanya,
kondisi perusahaan. Setiap rasio memiliki
tahun 2017 merugi (60.813.407.661) begitu
tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian
pula tahun 2019 rugi (19.353.701.115) hanya
hasil dari rasio tersebut diinterpretasikan
tahun 2018 memperoleh laba sebesar
sehingga menjadi berarti dalam pengambilan
44.313.852.893
keputusan. Rasio yang digunakan dalam
Berdasarkan hal itu peneliti tertarik
penelitian ialah rasio likuiditas, rasio
mengkaji secara mendalam dengan
solvabilitas dan, rasio profitabilitas (Kasmir,
mengangkat judul “Analisis Laporan
2014: 106). Sedangkan metode analisis prediksi
Keuangan dan Indikator Kebangkrutan Untuk
kebangkrutan banyak model pendekatan seperti
Menilai Kinerja Keuangan Pada PT Mayora
model Beaver (1966), Zmijewski (1983),
Indah Tbk (Periode 2017-2019)”.
Springate (1978) dan Grover (2001). Beaver
Rumusan Masalah
(1966). Tetapi dalaam penelitian ini peneliti
Berdasarkan latar belakang yang telah
menggunakan model Altman (1968)
dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah
mngembangkan penelitian Beaver dengan
dari penelitian ini adalah:
menggunakan metode deskriminan dengan
1. Bagaimana kondisi keuangan dan tingkat
menggunakan lima rasio keuangan dengan
kebangkutan PT Mayora Indah Tbk selama
tingkat akurasi yang tinggi.
3 periode dari tahun 2017 - 2019?
Kelebihan metode Altman ialah
2. Makanah indikator kebangkrutan yang
perusahan dapat mengetahui tingkat kesehatan
paling relevan berpengaru?
keuangan perusahaan, dapat diterapkan di
perusahaan go public atau tidak go public serta
dapat mengukur dua variabel atau lebih secara
bersamaan.
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.1 Agustus 2022 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 113
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………
LANDASAN TEORI Pengertian Kebangkrutan
Laporan Keuangan Kebangkrutan (bankruptcy) diartikan
Laporan keuangan adalah laporan yang sebagai ketidakmampuan yang dinyatakan
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada secara legal oleh individu atau organisasi untuk
saat ini atau dalam periode tertentu. Maksud membayar kreditur mereka. Sedang menurut
laporan keuangan yang menunjukkan kondisi UU. No. 37 Tahun 2004, kebangkrutan adalah
perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi keadaan dimana suatu institusi dinyatakan oleh
terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keputusan pengadilan bila debitur memiliki dua
keadaan keuangan perusahaan pada tanggal atau lebih kreditur dan tidak membayar
tertentu untuk neraca dan periode tertentu untuk sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo
laporan rugi laba (Kasmir, 2014: 7). dan dapat ditagih.
Tujuan Laporan Keuangan Faktor- Faktor Penyebab Kebangkrutan
Menurut Kasmir (2014: 10-11) tujuan Faktor-faktor penyebab kebangkrutan
pembuatan atau penyusunan laporan keuangan menurut (Reny, 2011: 28): sebagai beikut
lebih luas yaitu: a. Faktor Ekonomi
a. Memberikan informasi tentang jenis dan Faktor penyebab dari sektor ekonomi adalah
jumlah aktiva (harta) yang dimiliki gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang
perusahaan pada saat ini. dan jasa, kebijakan keuangan, suku bunga
b. Memberikan informasi tentang jenis dan dan devaluasi uang dalam hubungannya
jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki dengan uang asing serta neraca pembayaran,
perusahaan pada saat ini. surplus dalam hubunganya dengan
c. Memberikan informasi tentang jenis dan perdagangan luar negeri.
jumlah pendapatan yang diperoleh pada b. Faktor Sosial
suatu periode tertentu. Berpengaruh terhadap kebangkrutan karena
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya cenderung perubahan gaya hidup
dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan masyarakat yang mempengaruhi permintaan
dalam suatu periode tertentu. terhadap produk dan jasa.
e. Memberikan informasi tentang perubahan- c. Faktor Teknologi
perubahan yang terjadi terhadap aktiva, Penggunaan teknologi juga menyebabkan
pasiva, dan modal perusahaan. biaya yang ditanggung perusahaan
f. Memberikan informasi tentang kinerja membengkak terutama untuk pemeliharaan
manajemen perusahaan dalam suatu perode. dan implementasi yang tidak terencana,
g. Memberikan informasi tentang catatan- sistemnya tidak terpadu dan para manajer
catatan atas laporan keuangan pengguna kurang profesional.
Pengertian Rasio Keuangan d. Faktor Pemerintah
Menurut Fahmi (2012: 21) rasio Kebijakan pemerintah terhadap pencabutan
keuangan adalah suatu informasi yang subsidi pada perusahaan dan industri,
menggambarkan kondisi suatu perusahaan dan pengenaan tarif ekspor dan impor barang
lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan yang berubah, kebijakan undang-undang
sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan baru bagi perbankan atau tenaga kerja dan
tersebut. Sedan menurut Sutrisno (2013: 222) lain-lain.
analisis rasio keuangan adalah menghubung- e. Faktor Pelanggan
hubungkan elemen-elemen yang ada di laporan Perusahaan harus mengidentifikasi sifat
keuangan kedalam rasio likwiditas, konsumen, untuk menghindari kehilangan
Solvabilitas, akivitas dan profitabilitas. konsumen, juga untuk menciptakan peluang,
menemukan konsumen baru dan
……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.1 Agustus 2022
Open Journal Systems
114 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
menghindari menurunnya hasil penjualan 4. Akuntan
dan mencegah konsumen berpaling ke Akuntan mempunyai kepentingan terhadap
pesaing. informasi kelangsungan suatu usaha karena
f. Faktor Pemasok akuntan akan menilai kemampuan going
Perusahaan dan pemasok harus tetap concern suatu perusahaan.
bekerjasama dengan baik karena kekuatan 5. Manajemen
pemasok untuk menaikkan harga dan Kebangkrutan berarti munculnya biaya-
mengurangi keuntungan pembelinya biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan
tergantung pada seberapa besar pemasok ini dan biaya ini cukup besar. Apabila
berhubungan dengan perdagangan bebas. manajemen bisa mendeteksi kebangkrutan
g. Faktor Pesaing. ini lebih awal, maka tindakan-tindakan
Perusahaan juga jangan melupakan penghematan bisa dilakukan, misalnya
persaingan karena kalau produk pesaing dengan melakukan merger atau
lebih diterima di masyarakat, maka restrukturisasi keuangan sehingga biaya
perusahaan akan kehilangan konsumen dan kebangkrutan bisa dihindari.
hal tersebut akan berakibat menurunnya Analisis Metode Altman Z-Score
pendapatan perusahaan. Model Altman Z-Score adalah salah satu
Manfaat Informasi Kebangkrutan model analisis dalam memprediksikan
Menurut Hanafi dan Abdul Halim (2007: kebangkrutan suatu perusahaan yang
259) dalam Muthia (2018: 31-32), informasi diperkenalkan oleh Edward I. Altman pada
kebangkrutan sangat bermanfaat bagi beberapa penelitiannya ditahun 1968, Altman merupakan
pihak seperti berikut: orang pertama yang menerapkan Multiple
1. Pemberi Pinjaman (seperti pihak bank) Discriminant Analysis (MDA).
Informasi kebangkrutan bermanfaat untuk Altman menyadari bahwa tidak semua
mengambil keputusan siapa yang akan diberi perusahaan sudah go public dan tidak
pinjaman dan kemudian bermanfaat untuk mempunyai nilai pasar, maka dari itu Altman
kebijakan memonitor pinjaman yang ada. mengembangkan model di atas dengan
2. Investor menggantikan variabel X4 pada penelitiannya
Investor saham atau obligasi yang ditahun 1984, sehingga model tersebut dapat
dikeluarkan oleh suatu perusahaan tentunya digunakan untuk perusahaan go public maupun
akan sangat penting melihat adanya non public.
kemungkinan bangkrut atau tidaknya Model tersebut dinamakan sebagai
perusahaan yang menjual surat berharga model Altman (Z-Score) revisi dengan
tersebut. menghasilkan formula sebagai berikut:
3. Pihak Pemerintah
Pada beberapa sektor usaha, lembaga Sumber: Hanafi (2016: 170)
pemerintah mempunyai tanggung jawab Dimana:
untuk mengawasi jalannya usaha tersebut Χ1 = Modal Kerja/Total Aset
(misal sektor perbankan). Pemerintah juga Χ2 = Laba Ditahan/Total Aset
mempunyai badan-badan usaha (BUMN) Χ3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak/Total Aset
yang harus selalu diawasi. Lembaga Χ4 = Nilai Pasar Saham/Total Utang
Pemerintah mempunyai kepentingan untuk Χ5 = Penjualan/Total Aset
melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih Altman menjelaskan, jika nilai Z lebih
awal supaya tindakan- tindakan yang perlu besar dari 2,9 maka dapat disimpulkan bahwa
bisa dilakukan lebih awal. perusahaan sehat dan tidak mengalami
kesulitan keuangan. Sebaliknya, jika nilai lebih
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.1 Agustus 2022 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 115
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………
kecil dari nilai 1,2 dapat diprediksikan c. Laba Sebelum Bunga dan Pajak Terhadap
perusahaan kesulitan keuangan dan berisiko Total Aset (X3) Rasio ini mennjukkan
tinggi sehingga kemungkinan bangkrutnya pengukuran tingkat laba yang diperoleh dari
sangat besar. keseluruhan aktiva yang digunakan
Namun, apabila nilai Z tidak lebih dari d. Nilai Pasar Ekuitas Terhadap Nilai Buku
2,9 dan tidak kurang dari 1,2 dapat Total Hutang (X4) Rasio ini mengukur aktivitas
dikategorikan ke daerah abu-abu yang artinya perusahaan dalam memberikan jaminan kepada
perusahaan memiliki kesulitan keuangan, setiap utangnya melalui modal sendiri. Dimana
namun belum bisa dipastikan kemungkinan modal sendiri diambil dari jumlah saham
terselamatkan dan kemungkinan bangkrut sama perusahaan dikalikan dengan nilai pasar per
besarnya. lembar saham. e.
e. Penjulan Terhadap Total Aset (X5) Rasio ini
METODE PENELITIAN menggambarkan kemampuan perusahaan
Jenis Penelitian dalam meningkatkan penjualan dari
Adalah deskriptif kuantitatif, yang keseluruhan aktiva yang dikelola.
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel Tehnik Analisis Data
mandiri, baik satu variabel atau lebih Langkah-langkah tehnik analisis data yang
(independen) tanpa membuat perbandingan, dilakukan berkaitan penelitia ini:
atau menghubungkan antara variabel satu 1. Mengumpulkan data keuangan PT. Mayora
dengan variabel lain (Sugiyono, 2013: 3). Indah Tbkdi BEI periode 2017-2019
Teknik Pengumpulan Data dan sumber 2. Menganalisis data dengan menggunakan
data indikator rasio sebagai berikut:
Teknik pengumpulan merupakan langkah a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio):
yang paling utama dalam penelitian, karena Rasio Lancar (Current Ratio), dengan
tujuan utama dari penelitian adalah rumus:
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik,
maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Rasio Cepat (Quick Ratio), dengan rumus:
Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik riset internet (online
research). Selanjutnya data yang digunakan b. Rasio Manajemen Utang (Solvability
data sekunder (secondary data), laporan Ratio):
keuangan yang terdaftar di (BEI) dalam kurun Total Hutang Terhadap Total Aset
waktu 2017-2019. dengan rumus:
Definisi Operasional Variabel Model
Altman Z-Score
a .Modal Kerja Terhadap Total Aset (X1) Rasio Times Interest Earned
merupakan selisih aktiva antara lancar dengan
hutang lancar. Rasio menunjukkan kemampuan
untuk menghasilkan modal kerja bersih dari c. Rasio Aktivitas
jumlah total aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio Perputaran Persedian dengan
b.Laba Ditahan Terhadap Total Aset (X2) rumus:
Menunjukkan pengukuran tingkat profitabilitas
selama perusahaan melakukan operasioanal
dengan menggunakan keseluruhan aktiva yang
dimilki.
……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.1 Agustus 2022
Open Journal Systems
116 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
Rasio Perputaran Total Aset dengan rumus: HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian Dengan Analisis Rasio
Keuangan
Rasio Perputaran Total Aset dengan rumus: Tabel 4.1
Rekapitulasi hasil perhitungan rasio Keuangan
PT. Mayora Indah Tbk Periode 2017-2019.
d. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio):
Profit Margin (Profit Margin on Sales)
dengan rumus:
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.1 Agustus 2022 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems