Anda di halaman 1dari 36

NAMA : APRILIANO YUSUF HIDAYAT

NIM : 19520059

KELAS : METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF-B

JURUSAN / FAKULTAS : AKUNTANSI / EKONOMI

TOPIK / JUDUL :

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN / “ Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas,

Aktivitas dan Profitabilitas Untuk Memgukur Kinerja Keuangan Pada CV Gondix

Plastik Kesamben Blitar”


PROPOSAL SKRIPSI

PERHITUNGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN


PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA CV
GONDIX PLASTIK KESAMBEN BLITAR

Oleh: APRILIANO YUSUF HIDAYAT


NIM: 19520059

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut setiap UKM (usaha kecil

dan menengah) yang bergerak di bidang perdagangan, jasa dan manufaktur berusaha

untuk menjadi perusahaan yang lebih profesional. Oleh karena itu, perusahaan perlu

berupaya untuk menyajikan yang terbaik baik kinerja maupun strategi dalam segala

aspek penyajian periode keuangan yang tepat, termasuk laporan keuangan. (Kasmir

2012: 20)

Menurut Kasmir (2012: 66). Laporan keuangan adalah laporan keuangan yang

menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Rasio

keuangan perlu diperhitungkan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

mengatasi kesulitan keuangan dan mengambil keputusan yang cepat dan rasional.

Untuk membantu menajemen perusahaan mengetahui utang-utang jangka

pendek, yang segera jatuh tempo diperlukan perhitungan rasio likuiditas. Perhitungan

rasio likuiditas diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti kreditor,

investor dan pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan

perkembangan dari perusahaan tersebut. Perusahaan memerlukan alat bantu guna dapat

mengukur tingkat keuangan yaitu menganalisis rasio keuangan.

Untuk membantu menajemen perusahaan melunasi utang yang sudah jatuh

tempo diperlukan perhitungan rasio solvabilitas. Perhitungan rasio solvabilitas

diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan, supplier

dan kreditor untuk meninjau pengaruh utang perusahaan terhadap pengelola aktiva
apakah berpengaruh signifikan atau tidak.

Jika suatu perusahaan tidak mampu menilai kinerja manajemen perusahaan

ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena dianggap berhasil atau gagal dan

tidak mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepannya

berkaitan dengan posisi keuangan saat ini.

Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidak mampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban tersebut sebenarnya adalah akibat kelalaian manajemen

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Seandainya perusahaan sudah

memperhitungkan rasio yang berhubungan dengan hal tersebut, perusahaan dapat

mengetahui dengan mudah kondisi dan posisi perusahaan sebenarnya. Kemudian,

perusahaan dapat berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya. Perhitungan rasio

keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau

kewajibannya dikenal dengan nama analisis rasio likuiditas. Kasmir (2012: 128-129)

Dengan menggabungkan setiap jumlah sumber daya keuangan. Besarnya

penggunaan setiap sumber modal harus diperhatikan agar tidak memberikan tekanan

pada perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan kata lain,

penggunaan sumber daya kredit harus dibatasi. Kombinasi pemanfaatan keuangan ini

disebut rasio pemanfaatan kredit dan utang atau rasio solvabilitas atau rasio leverage.

Kasmir (2012: 151)

CV Gondix Plastik Kesamben Blitar adalah badan usaha menengah ke atas yang

bergerak di distributor peralatan dan perlengkapan rumah tangga dan berbagai macam

plastic. Badan usaha ini merupakan perusahaan yang memiiki volume penjualan yang

cukup besar, yang dituntut untuk mempu menilai kondisi dan perkembangan

perusahaan melalui perhitungan rasio laporan keuangan agar dapat mengetahui utang

jangka pendek, dan melunasi utang yang sudah jatuh tempo, sehingga dibutuhkannya
perhitungan rasio laporan keuangan seperti rasio likuiditas dan solvabilitas.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menulis laporan tugas

akhir mengenai, “ Perhitungan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan

Profitabilitas Untuk Memgukur Kinerja Keuangan Pada CV Gondix Plastik Kesamben

Blitar”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan

rasio profitabilitas mempengaruhi kinerja keuangan pada CV Gondix Plastik Kesamben

Blitar ?

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah untuk penyusunan laporan keuangan periode 2018-

2021. Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui keuangan perusahaan dengan

melakukan perhitungan Rasio Likuiditas Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Cepat

(Quik Ratio), Rasio Perputaran Kas (Cash Turn Over), Inventory to Net Working

Capital (NWC) dan Rasio Solvabilitas Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), Debt to Equity

Ratio, Rasio Aktivitas Perputaraan Sediaan (Inventory Turn Over), Perputaran Modal

Kerja (Working Capital Turn Over), Fixed Assets Turn Over, Total Assets Turn Over,

Rasio Profitabilitas Profit Margin Of Sales.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dan pengaruh

perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas
mempengaruhi kinerja keuangan pada CV Gondix Plastik Kesamben Blitar ?

E. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi bagi mahasiswa-mahasiswi

berikutnya dengan topik yang sama.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi CV Gondix Plastik Kesamben

Blitar dan menjadi bahan masukkan untuk mengetahui utang jangka pendek, dan

dapat melunasi utang yang sudah jatuh tempo untuk masa mendatang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Laporan Keuangan

“Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan, pengelolaan dan

pemerikasaan dari transaksi finansial dalam suatu badan usaha yang dirancang untuk

membuat keputusan baik dalam maupun luar perusahaan mengenai posis keuangan dan

hasil usaha perusahaan”. Novi (2013: 5)

Menurut Standart Akuntansi Keuangan (SAK) 2015, laporan keuangan merupakan

bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat

disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus

dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral

dari laporan keuangan. Secara umum laporan keuangan adalah catatan informasi

keuangan suatu perusahan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk

menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Wiratna (2017: 1).

2. Tujuan Laporan keuangan

Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan

antara lain:
1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki

perusahaan pada saat ini.

2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan jumlah

pendapatan yang di peroleh pada suatu periode tertentu.

4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap

aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

periode.

7) Informasi keuangan lainnya. Kasmir (2012:10-11)

3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

“Ada 3 (tiga) macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu laporan

posisi keuangan, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Disamping ketiga laporan

pokok tersebut, dihasilkan juga laporan pendukung seperti laporan laba yang ditahan,

perubahan modal sendiri, dan diskusi oleh pihak manajemen”. Mamduh (2016 : 49)

a) Laporan Posis Keuangan (Neraca)

Neraca dapat kita jabarkan sebagai laporan keuangan yang menunjukkan apakah

sebuah bisnis bernilai pada suatu waktu. Neraca diturunkan dari istilah “balance

sheet” , “Statement of Financial Conditions”, “Statement of Resources and


Liabilities”. Neraca ini merupakan laporan tentang posisi keuangan suatu

perusahaan pada tanggal tertentu. Oleh karena itu, neraca sering disebut sebagai

potret dari posis keuangan perusahaan, karena kondisi keuangan yang disajikan

pada neraca tersebut hanya terjadi pada tanggal tertentu, yaitu tanggal

penyusunan neraca. Diluar tanggal penyusunan neraca, kondisi keuangan tersebut

bisa diubah. Arfan (2016 : 23)

b) Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan pendapatan dan beban selama periode

waktu tertentu berdasarkan konsep pembandingan (matching concept). Konsep

ini diterapkan dengan membandingkan beban dengan pendaptan yang dihasilkan

selama periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan

kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut

laba besih atau keuntungan bersih (net income atau net profit). Jika beban

melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih. Arfan Ikhsan (2016 : 34)

c) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang

berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik secara langsung maupun tidak

langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas

selama periode laporan. Laporan kas terdiri arus kas masuk (chas in) dan arus kas

keluar (chas out) selama periode tertentu. Ksas masuk terdiri uang yang masuk ke

perusahaan, sedangkan kas keluar merupakan sejumlah jumlah pengeluaran dan

jenis-jenis pengeluarannya, seperti pembayaran biaya operasional perusahaan.

Kasmin (2012 : 29-30)


4. Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan

dalam rangka membantu mengevaluasi posis keuangan dan hasil operasi perusahaan

pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi

dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa

mendatang. Arfan (2016 : 43)

Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangkan dalam

rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi peusahan pada masa

sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang

paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahan pada masa mendatang.

Analisis laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini

penulis menggunakan analisis rasio keuangan karena analisis ini lebih sering digunakan

dan lebih sederhana. Soemarso (2012 : 87)

5. Rasio Keuangan

Rasio digunakan untuk membantu sebuah entitas bisnis dalam mengevaluasi hasil

keuangan dan ekonomi dari orientasi laba operasi sepanjang periode akuntansi. Rasio

sendiri adalah angka sederhana dan kelihatannya memiliiki sedikit nilai, rasio tidak

secara langsung menunjukkan hasil yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.

Arfan (2016: 73)

Rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan

yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode

tertentu, ataupun hasil- hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu periode tertentu
dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan

perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi. Irawati (2013: 22)

6. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mengsiagakan

kas atau asset lain yang dapat segera diubah menjadi

kas dalam rangka memenuhi beragam liabilitas jangka pendek yang harus dipenuhi

perusahaan. Semakin tinggi rasio likuiditas perusahaan maka dapat diintepretasikan

semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka

pendeknya. Sony Warsono (2013: 260)

“Secara umum, rasio likuiditas merupakan suatu perbandingan antara total

aktivitas lancar dengan total utang lancar. Rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan menutupi utang-utang jangka pendeknya dengan aktiva lancar”.

Samaryn (2015: 216).

“Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity rasio) merupakan

rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

(utang), jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu

untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo”. Kasmir

(2012; 129).

Adapun jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk

mengukur kemampuan, yaitu:

1) Rasio Lancar (Current Ratio)


“Rasio Lancar atau Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang

segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan”.

Rumus yang digunakan mencari rasio lancar atau current ratio dapat digunakan

sebagai berikut:

Aktiva Lancar (Current Assets)


Current Ratio =
Utang Lancar (Current Liabilities)

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

“Rasio Cepat (Quick Ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau

membayar kewajiban atau uatang lancar (utang jangka pendek) dengan aktivitas

lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory)”.

Rumus yang digunakan mencari rasio cepat atau (quick ratio) dapat digunakan

Current Assets−Inventory
Quick Ratio =
Current Liabilities

sebagai berikut:

Atau:

Quick Ratio (Acid Test Ratio) = Kas+Bank+Efek+Piutang


Current Liabilities
3) Rasio Kas (Cash Ratio)

“Rasio Kas atau Cash Ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang”.

Rumus yang digunakan mencari rasio kas atau cash ratio dapat digunakan

sebagai berikut:

Cash or Cash equivalent


Cash ratio =
Current Liabilities

Atau:

Kas+Bank
Cash ratio =
Current Liabilities

4) Rasio Perputaran Kas

Menurut James O. Gill, rasio perputaran kas (cash turn over) berfungsi untuk

mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahan yang dibutuhkan untuk

membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya

yang berkaitan dengan penjualan.

Rumus yang digunakan untuk mencari rasio perputaran kas dapat digunakan

sebagai berikut:

Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas =
Modal Kerja Beersih

5) Inventory to Net Working Capital

“Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur atau membandingan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja

perusahaan”.

Rumus untuk mencari Inventory to Net Working Capital

dapat digunakan sebagai berikut:


Inventory
Inventory to NWC =
Current Assets−Current Liabilities

b. Rasio Solvabilitas
“Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan melunasi semua

utang-utangnya pada saat jatuh tempo”. Sony warsono- bin-hardono (2013 : 262)

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahan dibiayai

dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar seluruh kewajiban,

baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan

(dilikuidasi). Kasmir (2012: 151).

Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain:

1) Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

“Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan total utang dengan aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva

perusahaan dibiyai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh

terhadap pengelolan aktiva”.

Rumusan untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut:

Total Debt
Debt to asset ratio =
Total Asset

2) Debt to Equity Ratio


Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan

ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk

utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah

dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata

lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk

jaminan utang.

Rumus untuk mencari Debt to Equity Ratio dapat digunakan perbandingan

antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio = Total Utang (Debt)


Ekuitas (Equity)

3) Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)

“LTDtER merupakan rasio antara utang jangka penjang dengan modal sendiri.

Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri

yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara

utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan”.

Rumus untuk mencari Long Term Debt to Equity Ratio adalah dengan

menggunakan perbandingan antara utang jangka penjang dengan modal sendiri,


yaitu:

LTDtER = Long tern debt


Equity

4) Times Interest Earned

Jumlah kali perolehan bunga atau times interest earned merupakan rasio untuk

mengukur sejauh mana pendapatan dapat menurun tanpa membuat perusahaan

merasa malu karena tidak mampu mambayar biaya bunga tahunannya. Apabila

perusahan tidak mampu mambayar bunga, dalam jangka panjang menghilangkan

kepercayaan dari para kreditor. Bahkan ketidak mampuan menutup biaya tidak

menutup kemungkinan akan mengakibatkan adanya tuntutan hukum dari kreditor.

Lebih dari itu, kemungkinan perusahaan menuju kearah pailit semakin besar.

Rumus untuk mencari times interest earned dapat digunakan dengan dua cara

sebagai berikut:

EBIT
Times Interest Earned =
Biaya Bunga (interest)

Atau:
EBIT+Biaya Bunga
Times Interest Earned =
Biaya Bunga (interest)

5) Fixed Charge Coverage (FCC)

“Fixed Charge Coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang

menyerupai Times Interest Earned Ratio. Hanya saja perbedaannya adalah rasio ini

dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa

aktiva berdasarkan kontak sewa (lease contaract). Biaya tetap merupakan biaya

bunga ditambah kewajiban tahunan atau jangka panjang”.

Rumus untuk mencari Fixed Charge Coverage (FCC) adalah sebagai berikut:

c. Rasio Aktivitas

EBIT+Biaya Bunga+Kewajiban sewa (lease)


FCC =
Biaya Bunga (interest)+kewajiban sewa (lease)

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

atas pemaanfaat sumber daya yang dimiliki perusahaan, atau untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasio ini

dikenal juga sebagai rasio pemanfaatan asset, yaitu rasio yang digunakan untuk

menilai efektivitas dan intensitas asset perusahaan dalam menghasilkan penjualan.

Hery (2015:168)
Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Kasmir

(2012:172)

Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio aktivitas antara lain:

1) Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa

lama penagih piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam

piutang ini berputar dalam satu perode.

Rumus untuk mencari Receivable Turn Over adalah sebagai berikut:

Atau:

Receivable Turn Over = Penjualan Kredit


Piutang

2) Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)

“Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali

dana yang ditahan dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Rasio

ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan (inventory turn over). Dapat

diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa

kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini,

semakin jelek demikian pula.”


Rumus untuk mencari Inventory Turn Over adalah sebagai berikut:

Inventory Turn Over = Harga pokok barang yang dijual


Sediaan

Atau:

Inventory Turn Over = Penjualan


Sediaan

3) Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

Perputaran modal kerja atau Working Capital Turn Over merupakan salah satu

rasio untuk mengukur atau menilai keefektifitas modal kerja perusahaan selama

periode tertentu.

Rumus untuk mencari Working Capital Turn Over adalah sebagai berikut:

Penjualan Bersih
Working Capital Turn Over =
Modal Kerja Rata−Rata

Atau:

Working Capital Turn Over = Penjualan Bersih


Modal Kerja
4) Fixed Assets Turn Over

Fixed Assets Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

Rumus untuk mencari Fixed Assets Turn Over adalah sebagai berikut:

Penjualan
Fixed Assets Turn Over =
Total Aktiva Tetap

5) Total Assets Turn Over

Total Assets Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dalam mengukur berapa jumlah

penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

Rumus untuk mencari Total Assets Turn Over adalah sebagai berikut:

Penjualan
Total Assets Turn Over =
Total Aktiva
d) Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

menajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini

menunjukkan efisiensi perusahan. Kasmir (2012:196)

Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam Rasio profitabilitas antara lain:

1) Profit Margin on Sales

Profit Margin on sales atau Ratio Profit Margin atau margin laba atas penjualan

merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas

penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba

bersih setelah pajak dengan penjulan bersih. Rasio ini juga dikenal dengan nama

profit margin.

Rumus untuk mencari Profit Margin on sales adalah sebagai berikut:

Untuk margin laba kotor dengan rumus:

Profit Margin on sales = Penjualan Bersih−Harga pokok Penjualan


Sales

Untuk margin laba bersih dengan rumus:

Profit Margin on sales = Earning After Interest and Tax (EAIT)


Sales
2) Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investasi/ROI)

Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment

(ROI) atau return total assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas

jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran

tentang efektivitas manajemen dalam mengeolah investasinya.

Rumus untuk mencari Total Assets Turn Over adalah sebagai berikut:

Return on Investment (ROI) = Earning After interest and tax


Total assets

3) Hasil Pengembalian Investasi (ROI) dengan Pendekatan Du Pont

Untuk mencari hasil pengembalian investasi, selain dengan cara yang sudah

dikemukakan di atas, dapat pula kita menggunakan pendekatan Du Pont. Hasil yang

diperoleh antara cara seperti rumus diatas dengan pendekatan Du Pont adalah sama.

Rumus untuk mencari pengembalian investasi dengan pendekatan Du Pont

adalah sebagai berikut:

ROI = Margin laba bersih X Perputaran total aktiva

B. Penelitian Terdahulu
No Penelitian Judul Variabel Objek Hasil Penelitian

(Tahun) Penelitian Penelitian Peneli tian

1 Khamim Analisis Rasio - Rasio PT. Pt. Gudang Garam

Tohari Keuangan Likuiditas Gudang Tbk dengan Pt. HM

2012 Sebagai Salah (ATR, CR, Garam Sampoerna dan Pt.

Tbk. BAT tahun 2003,dari


Satu Penilaian WC, TA)
hasil penelitian
Kinerja - Rasio
tersebut maka dapat
Perusahaan. Aktivitas
diketahui bahwa Rasio
(TATO,
Likuiditas
TO,
menunjukkan kurang
ACP, ITO,
produktif karena Quick
ADI)
Ratio dan Loan To
- Rasio
Asset Ratio belum
leverege
memenuhi dari
(DR,
Likuiditas perusahaan.
DER,
Sedangkan untuk Rasio
TOTC)
Solvabilitas cukup baik
- Rasio
beserta Rasio
profitabilita
Rentabilitas dan
s
efisiensi usahanya
(GPM,
cukup baik.dan dengan
OPM,
sistem Du Pond

menitik beratkan

interaksi antara laba


bersih

sesudah pajak dan

2 Nanik Analisis Rasio - Rasio PT. Hasil analisis

Sofiyati Keuangan likuiditas Gudang menunjukkan bahwa

2010 Garam terjadi penurunan


Sebagai Salah (CR, QR,
tingkat Likuiditas
Tbk.
karena kenaikan aktiva
Satu Alat CR, NWC)
berada pada piutang
Untuk - Rasio
dan persediaan,
Menilai leverage
khususnya pada bahan
Kinerja (DR, DER,
baku. Sedangkan dari
Keuangan TER)
analisis Rasio Leverage
Perusahaan. - Rasio
menunjukkan bahwa
akivitas
kemampuan
(ITO, ADI,
perusahaan untuk
TATO,
memenuhi kewajiban
FATO) jangka pendeknya

- Rasio mengalami perbaikan

profitabilit kecuali pada tahun

a 2004, hal tersebut

s (GPM, disebabkan karena

NPM, banyak terjadinya

ROI, PHK. Dari analisis

ROE) Rasio Aktivitas

- Rasio menunjukkan
nilai efektifitas perusahaan

pasar dalam menggunakan

(EPS). modal

mengalami

penurunan

karena kenaikan

aktivanya tidak sesuai

dengan kenaikan

penjualan. Dari analisis

Profitabilitas dan

penilaian pasar secara

umum cenderung

menurun hal tersebut

disebabkan karena

tingkat kenaikan

penjualan semakin

turun karena

persaingan dengan

industri lain yang

memiliki harga lebih

murah.

3 Lili Dwi Analisis - Rasio PT. Rasio Likuiditas

Likuidita Indofood kurang

Suryani Laporan s Sukses baik (cenderung

2019 Keuangan (CR,QR, Makmur menurun). Rasio


ROIS). Tbk. Leverage

- Rasio kurang baik

Leverage (berfluktuasi

Untuk LTDER, dan cenderung

Menilai TIER. meningkat). Rasio


- Rasio
Kinerja Akivitas kurang
Aktivitas
evisien
ITO,
(berfluktuasi) cenderung
TATO,A

DI.

- Rasio

Profitabilita

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah selain

tempat yang berbeda, variabel serta tahun yang diteliti juga berbeda. Penelitian ini

dilakukan pada CV Gondix Plastik Kesamben Blitae. Dengan metode time series

analisis, yang berdasarkan pada laporan keuangan tahun 2018 sampai dengan tahun

2021dengan variabel penelitian yaitu: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio

Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas.

C. Kerangka Berpikir

Laporan Keuangan
CV Gondix Plastik Kesamben Blitar.
Tahun 2003 - 2006

Data:
Neraca
Laba-Rugi
Rasio Keuangan:
Rasio Likuiditas
Rasio Aktivitas
Rasio Laverage
Rasio Profitabilitas

D.
Metode time series
analisis

Hasil

Kesimpulan dan saran


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang di gunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut

Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari

orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang penting untuk memahami suatu

fenomena sosial dan perspektif indifidu yang di teliti. Tujuan pokoknya adalah

menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan fenomena itu. Pemahaman fenomena

ini dapat diperoleh dengan cara mendeskripsikan dan mengeksplorasikannya dalam

sebuah narasi. Dengan cara tersebut, peneliti harus dapat memperlihatkan hubungan

antara peristiwa dan makna peristiwa.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus.

Studi kasus adalah penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun

waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan

kondisi masa lalunya”. Husein Umar (2005: 23)

Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk studi kasus pada Gondix

Plastik Kesamben Blitar periode 01 Desember 2021 s.d 31 Desember 2021. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan data dari hasil dokumentasi dan wawancara, berupa

data atau angka sebagaimana yang ada pada CV Gondix Plastik Kesamben Blitar.

Jadi karena dalam penelitian ini menyangkut tentang laporan keuangan dan

rasio rasio yang terdapat di dalamnya sehingga rancangannya dengan menggunakan

studi kasus, maka peneliti berusaha melihat secara mendalam permasalahan tersebut di
CV Gondix Plastik Kesamben Blitar dengan mendalamai yaitu perhitungan rasio

likuiditas, rasio solvabilitas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas

mempengaruhi kinerja keuangan dari laporan keuangan berupa neraca pada CV Gondix

Plastik Kesamben Blitar

B. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini tergolong dalam 2 (dua)

kelompok, yaitu:

1. Data Kualitatif

“Data kulitatif adalah data yang bersifat alamiah yang berbentuk kata,

kalimat, gambar, dan menggambarkan keadaan, proses, peristiwa tertentu”.

Sugiyono (2012: 14). Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka jenis penelitian

yang di gunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Sedangkan pendekatan deskriptif merupakan mengumpulkan, mengolah, dan

menyajikan data observasi sehingga pihak lain agar mudah memperoleh

gambaran mengenai sifat (karakteristik) objek dari data penelitian. Data yang

berupa kalimat yang berupa sejarah singkat perusahan, Struktur organisasi

Gondix Plastik Kesamben Blitar.

2. Data Kuantitatif

“Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka dan analisis

menggunakan statistic”. Sugiyono (2012:12)

Data yang berupa angka-angka yang dapat dihitung dan disamakan sebagai

alat ukur dalam pembahasan dan pemecahan masalah yang dihadapi. Data

tersebut antara lain laporan keuangan berupa neraca dan laba rugi tahun 2018 s.d

2021 yang terjadi pada Gondix Plastik Kesamben Blitar.


Adapun sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Sumber Data Primer

Sumber primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data

kepada pemgumpul data. Sugiyono (2012:23) Data primer yaitu data yang secara

langsung dari CV Gondix Plastik Kesamben Blitar tanpa perantara, berupa hasil

dokumentasi dan wawancara yang diolah kembali oleh penulis, seperti laporan

keuangan berupa neraca dan laba rugi.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak

memberikan informasi secara langsung kepada pengmpul data. Sumber data

sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer. Yang

disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain. Sugiyono (2012:225) Data

sekunder yaitu data yang sudah jadi, langsung diambil oleh penulis dari Gondix

Plastik Kesamben Blitar, seperti surat ijin usaha (SIUP)- Menengah, NPWP,

sejarah singkat perusahan, Struktur organisasi dan data lain.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Penulis menanyakan secara langsung kepada pihak CV Gondix Plastik Kesamben

Blitar seputar sejarah, kegiatan operasi, struktur organisasi Apotek serta informasi

mengenai tentang kepemilikan usahanya sehari-hari yang berkaitan dengan

permasalahan pada penelitian ini.

2. Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu data berupa dokumen-dokumen atau laporan keuangan atau

catatan akuntansi di CV Gondix Plastik Kesamben Blitar pada tahun 2018 s.d

2021 yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas

seperti bukti laporan keuangan CV Gondix Plastik Kesamben Blitar.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif karena pemecahan

masalah yang diteliti oleh penulis sama dengan keadaan objek yang diteliti. Berupa

laporan keuangan seperti neraca, laba / rugi dengan tahap-tahap sesuai prosedur.

Kemudian hasilnya digunakan untuk mengemukakan kesimpulan dan saran yang akan

menjadi bahan masukkan bagi CV Gondix Plastik Kesamben agar dapat

menerapkannya. Dengan menggunakan perhitungan rasio likuiditas dan rasio

solvabilitas.

Adapun tahapan-tahapan yang penulis lakukan dalam pengukuran perhitungan

rasio laporan keuangan sebagai dasar pengukuran berupa laporan neraca dan laba rugi

adalah:

1. Pengumpulan data seperti laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.

2. Menganalisis data.

3. Menghitung rasio keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas dan rasio

solavabilitas.

4. Menginterprestasikan data hasil penelitian pehitungan rasio laporan keuangan

pada CV Gondix Plastik Kesamben . Menginterprestasikan berarti menggunakan

hasil analisis untuk memperoleh arti atau makna dari masalah pada CV Gondix

Plastik Kesamben . Dalam hal ini peneliti melakukan interprestasi deskriptif,

karean peneliti ingin mengartikan atau menggambarkan kepada pembaca


mengenai hasil perhitungan rasio likuiditas dan rasio solvabilitas pada CV

Gondix Plastik Kesamben .

F. Identifikasi Dan Pemberian Definisi Operasional Variable

Berikut ini identifikasi dan pemberian definisi operasional variabel adalah sebagai

berikut:

1. Rasio Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mengsiagakan kas

atau asset lain yang dapat segera diubah menjadi kas dalam rangka memenuhi

beragam liabilitas jangka pendek yang harus dipenuhi perusahaan. Semakin tinggi

rasio likuiditas perusahaan maka dapat diintepretasikan semakin tinggi kemampuan

perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Sony Warsono (2013 :

260)

2. Rasio likuiditas pada CV Gondix Plastik Kesamben Blitar adalah rasio yang

menggambarkan kemapuan CV Gondix Plastik Kesamben Blitar untuk membayar

utang jangka pendek.

3. Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahan dibiayai dengan utang. Artinya berapa

besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan membayar seluruh kewajiban, baik jangka pendek maupun

jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). sKasmir (2012; 151)

4. Rasio solvabilitas pada CV Gondix Plastik Kesamben Blitar adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan CV Gondix Plastik Kesamben Blitar

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

G. Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data meliputi uji kreadibilitas data (validitas internal), uji

depenabilitas (reliabilitas) data, uji transferabilitas (validitas eksternal/ generalisasi),

dan uji konfirmabilitas (obyektivitas).

Beberapa teknik yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini, yaitu: (1)

Reliability Keandalan informasi dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran informasi

yang dikumpulkan. Ada beberapa cara untuk mencapai kepercayaan, seperti

pengamatan yang diperluas, komitmen untuk penelitian, triangulasi, berbicara dengan

rekan kerja, dan memeriksa anggota.

(2) Trianggulasi Trianggulasi adalah metode untuk memverifikasi keakuratan

data dengan menggunakan berbagai sumber selain data sebagai bahan pembanding.

Pemeriksaan silang kemudian dilakukan untuk mengevaluasi hasil penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan dua segitiga yaitu segitiga sumber data dan

segitiga metode. Hal ini sejalan dengan komentar dan materi Ibu Yuniarti, dan

setidaknya memenuhi standar reliabilitas hasil penelitian menggunakan trianggulasi

sumber dan metode trianggulasi .

(3) Memperpanjang pengamatan Dengan memperpanjang pengamatan berarti

peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber

data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan memperpanjang pengamatan ini

berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport

(hubungan), semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai

sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.

Dalam perpanjangan pengamatan ini, peneliti melakukan penggalian data secara

lebih mendalam supaya data yang diperoleh menjadi lebih konkrit dan valid. Peneliti

datang ke lokasi penelitian walaupun peneliti sudah memperoleh data yang cukup untuk
dianalisis, bahkan ketika analisis data, peneliti melakukan crosscheck di lokasi

penelitian.

(4) Pemeriksaan sejawat Pemeriksaan sejawat melalui diskusi yaitu teknik yang

dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh

dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Dari informasi yang berhasil

digali, diharapkan dapat terjadi perbedaan pendapat yang akhirnya lebih memantapkan

hasil penelitian.

(5) Kebergantungan (depandibility) Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati

– hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan

menginterprestasikan data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Kesalahan sering dilakukan oleh manusia itu sendiri terutama peneliti karena

keterbatasan pengalaman, waktu, pengetahuan. Cara untuk menetapkan bahwa proses

penelitian dapat dipertanggungjawabkan melalui audit dipendability oleh auditor

independent oleh dosen pembimbing.

(6) Kepastian (konfermability) Kriteria ini digunakan untuk mengevaluasi hasil

penelitian yang dilakukan dengan memeriksa data dan informasi, dan untuk

menginterpretasikan hasil penelitian berdasarkan pengendalian audit.


DAFTAR PUSTAKA

Hanafi Mamduh M. dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuanagn Edisi Kelima.

Yogyakarta: Upp Stim Ykpn

Hardono Sony Warsono-bin. Dkk. 2013. Akuntansi Pengantar 1 Sistem Penghasil Informasi

Keuangan Adaptasi IFRS. Yogyakarta: Ab Publisher

Hery, 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan pertama. Yogyakarta:CAPS. Ikatan

Akuntan Indonesia. 2016. SAK Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,

Kecil dan Menegah, Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia

Iksan, Arfan dkk. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Medan: Madenatera

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Depok: Kharisma Putra Utama Offeset. Priyati,

Novi, 2013. Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT Indeks.

Sujarweni, V. Wiratna. 2017. Analisis Laporan Keuangan Teori, Aplikasi, dan Hasil

Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Samryn, L. M. 2015. Pengantar Akuntansi Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan

Siklus Transaksi edisi IFRS. Depok: Kharisma Putra Utama Offeset.

Sasongko, Catur. Dkk. 2015. Akuntansi suatu Pengantar Buku 1 Berbasis PSAK..

Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian. Bandung : Alfabetis

Anda mungkin juga menyukai