Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Disusun oleh:

Silvia Fitri Mulianingsih Afandi


NIM: 2016031170
Dosen : Ibu Septiatul Laela, SE, MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YAYASAN ADMINISTRASI INDONESIA
JAKARTA
2019
BAB 1
1-22 Jelaskan informasi berguna apa yang dihasilkan dari analisis tren angka indeks?
Jawab:
Dengan memanfaatkan nomor indeks, analisis dapat mengukur perubahan dari waktu
untuk perbandingan tren angka panjang. Ketika menggunakan angka indeks, kita
menghitung persentase perubahan dengan mengacu pada tahun dasar. Salah satu hasil
analisis tren adalah kekuatannya untuk menyampaikan pandangan dalam filosofi
manajer, kebijakan, dan motivasi.
(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 1 Halaman 37, Subramanyam)

1-23 Analisis common-size merupakan alat penting dalam analisis keuangan.


a. Uraikan laporan keuangan common-size, kemudian jelaskan bagaimana laporan
tersebut disiapkan.
b. Jelaskan apa yang dikomunikasikan oleh laporan keuangan common-size tentang
perusahaan.
Jawab:
a. Sebuah laporan keuangan common – size memungkinkan perbandingan perubahan
dalam unsur – unsur yang membentuk laporan keuangan. Angka – angka disetiap
baris laporan keuangan dibagi dengan total agregat wajar dan kemudian dinyatakan
sebagai persen. Total elemen ini akan menambah 100%. Misalnya, item neraca
biasanya dinyatakan sebagai persentase total asset dan barang-barang laporan laba
rugi biasanya dinyatakan sebagai persentase dari total pendapatan. Hal ini membuat
lebih mudah bagi analis dalam mengidentifikasi perubahan structural internal
perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan.
b. Analisis laporan common size mengungkapkan perubahan proposional pos dalam
kelompok asset, kewajiban, beban dan kategori lainnya.
Analis laporan keuangan common-size berfokus pada aspek utama dari struktur
internal operasional perusahaan seperti:
 Struktur modal dan sumber pembiayaan
 Distribusi asset atau membuat kegiatan investasi
 Komposisi segmen penting dai posisi keuangan seperti aktiva lancar
 Besarnya relative dari berbagai beban sehubungan dengan penjualan

Selain itu, informasi yang berguna dapat diperoleh dengan perbandingan laporan
common-size sebuah perusahaan disetiap tahun. Keuntungan dari analisis
sementara ini bahkan lebih jelas dalam perbandingan antara dua perusahaan yang
berbeda ukuran. Sejak analisis dapat dilakukan secara seragam, alat ini sangat
memudahkan perbandingan tersebut.
(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 1 Halaman 38-39, Subramanyam)

1-24 Kondisi apakah yang diperlukan untuk kegunaan angka rasio keuangan? Jelaskan.
Jawab:
Rasio mengungkapkan hubungan matematis antara dua kuantitas. Untuk menjadi
bermakna (berguna dalam analisis), rasio angka keuangan harus menangkap hubungan
ekonomi yang penting. Item tertentu dalam laporan keuangan tidak memiliki hubungan
logis untuk satu sama lain dan oleh karena itu, tidak akan disetujui untuk analisis rasio.
(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 1 Halaman 41, Subramanyam)

1-25 Identifikasikan dan uraikan keterbatasan analisis rasio?


Jawab:
Karena tidak semua hubungan memiliki makna dan tidak semua rasio berguna untuk
semua tujuan analisis, analisis harus berhati-hati dalam memilih rasio yang berguna
untuk tugas tertentu. Sayangnya, rasio terlalu sering disalahpahami dan disignifikasikan
berlebihan. Rasio dapat berguna tergantung pada keahlian dan interpretasinya.
(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 1 Halaman 42, Subramanyam)

1-26 Analisis rasio merupakan alat penting dalam analisis keuangan. Identifikasikan
setidaknya empat rasio yang menggunakan:
a. Hanya data neraca
b. Hanya data laporan laba rugi
c. Data neraca laporan laba rugi
Jawab:
a. Hanya data neraca: Rasio lancar, rasio cepat, total utang terhadap ekuitas, utang jangka
panjang terhadap ekuitas.
b. Hanya data laporan laba rugi: Laporan Laba Rugi: Margin laba kotor, margin laba operasi,
margin laba sebelum pajak, margin laba bersih.
c. Data neraca laporan laba rugi: Neraca dan Laporan Laba Rugi: Jumlah hari untuk menjual
persediaan, perputaran kas, perputaran piutang usaha, perputaran modal kerja
(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 1 Halaman 44, Subramanyam)

1-27 Identifikasikan empat spesialis alat analisis keuangan.


Jawab:
- Analisis laporan keuangan komparatif
- Laporan laporan keuangan common-size
- Analisis rasio
- Analisis arus kas
- Valuasi
(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 1 Halaman 34, Subramanyam)
BAB 2

2-15 Jelaskan paling tidak empat kelemahan utama laporan keuangan


Jawab:
- Mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu
perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak.
- Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
- Frekuensi ketepatan laporan keuangan di buat secara berkala
- Orientasi ke masa depan yang mana masa depan yang amat susah di prediksi

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman, Subramanyam)

2-16 Sulit untuk mengukur kinerja usaha suatu perusahaan dalam jangka pendek dengan
hanya menggunakan pengukuran arus kas karena masalah tepat waktu dan pengaitan
atau penandingan (matching). Jelaskan maksud dari masalah ini dan sebutkan paling
tidak satu contoh untuk setiap masalah
Jawab:
Untuk mengukur kinerja usaha suatu perusahaan tidak cukup hanya menggunakan
pengukuran arus kas tapi juga perlu menggunakan akuntansi akrual karena memberikan
indikasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas saat ini dan masa depan
yang lebih baik dibandingkan dengan informasi yang dibatasi oleh aspek keuangan
berupa penerimaan dan pembayaran kas. akuntansi kas tidak dapat menyajikan
gambaran yang relevan atas kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman, Subramanyam)

2-17 Jelaskan kriteria yang diperlukan suatu perusahaan untuk mencatat pendapatan
Jawab:
1. Pengakuan Pendapatan
Adalah bahwa pendapatan harus diakui setelah diperoleh, dan perolehan
pendapatan terjadi apabila syarat-syarat yang berikut harus terpenuhi;
a. Bank harus sudah mendapatkan hak untuk menerima menerima pendapatan.
b. Kewajiban yang harus segera di lunasi
c. Jika belum tertagih, jumlah pendapatan harus diketahui dengan tingkat
kepastian yang cukup.
2. Pengakuan Biaya
Adalah realisasi atau perolehan baik karena biaya tersebut berhubungan secara
langsung dengan pendapatan yang telah diperoleh dan diakui maupun karena
hubungan dengan jangka waktu yang dicakup oleh laporan laba/rugi.
3. Pengakuan Laba/Rugi
Adalah pada saat melakukan Realisasi
4. Pengakuan Keuntungan dan Kerugian Investasi
Terdiri dari dua jenis, yaitu keuntungan dan kerugian yang diperolehdari transfer
resiprokal dan nonresipokal dan estimasi keuntungan/kerugian yang belum bisa di
realisir akibat revaluasi investasi terbatas

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman, Subramanyam)

2-18 Jelaskan kapan biaya harus diakui sebagai beban


Jawab:
Pengakuan biaya harus diakui sebagai beban ketika saat terjadinya biaya dalam periode
tertentu dan tidak boleh diakui sebagai aktiva.

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman, Subramanyam)

2-19 Bedakan antara akrual jangka pendek dan jangka panjang


Jawab:
- Akrual jangka pendek (short term accruals) mengacu pada perbedaan waktu yang
pendek antara laba dan arus kas. Akrual ini menyebabkan adanya pos modal kerja
pada neraca(aset lancar dan kewajiban lancar) serta disebut juga akrual modal kerja
(working capital accrual) . Akrual jangka pendek biasanya berasal dari persediaan
dan transaksi kredit yang menimbulkan semua bentuk piutang dan kewajiban seperti
debitor dan kreditor transaksi perdagangan, beban dibayar dimuka, dan penerimaan
uang muka.
- Akrual jangka panjang (long-term accrual) disebabkan oleh kapitalisasi. Kapitalisasi
aset merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada periode ini karena
manfaatnya diharapkan terjadi pada periode masa depan. Proses ini menimbulkan
aset jangka panjang, seperti bangunan, mesin dan goodwill

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman 100, Subramanyam)

2-20 Jelaskan mengapa pengukuran arus kas kurang berguna dibandingkan dengan
pengukuran berdasarkan akrual
Jawab:
Karena Pengukuran-pengukuran dalam akuntansi sebenarnya didasarkan pada arus kas
(cash flows), baik cash inflow maupun cash outflows. Pada analisis laporan arus kas
hanya dapat memberikan informasi mengenai:
1. Perkiraan akan kondisi arus kas dimasa yang akan datang.
2. Kualitas laba dan kemampuan mempertahankan operasi dimasa yang akan datang.
3. Kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan baik ditinjau dari kondisi likuiditas,
solvabilitas, flexibilitas, sufficiency dan efficiency perusahaan.

Arus kas dan tujuan prediksinya, seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa net income
merupakan indikasi kemampuan membayar deviden, namun untuk melakukan
pembayaran deviden tidaklah semudah yang dibayangkan, karena harus diperhitungkan
tentang arus kas perusahaan.

Sedangkan, pengukuran berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi
ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan
pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan sesuai
dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang
paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat.

Ketika akrual hendak dilakukan sepenuhnya untuk menggambarkan berlangsungnya


esensi transaksi atau kejadian, maka nilai lebih yang diperoleh dari penerapan akrual
adalah tergambarkannya informasi operasi atau kegiatan. Dalam sektor komersial,
gambaran perkembangan operasi atau kegiatan ini dituangkan dalam Laporan Laba
Rugi. Sedangkan dalam akuntansi pemerintah, laporan sejenis ini diciptakan dalam
bentuk Laporan Operasional atau Laporan Aktivitas atau Laporan Surplus/Defisit.

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman, Subramanyam)

2-21 Faktor faktor apakah yang membuat akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan
akuntansi kas? Jelaskan!
Jawab:
 Akuntansi laba (akrual) lebih relevan dibandingkan arus kas. Baik secara konseptual
maupun praktis, laba akrual lebih relevan dibandingkan arus kas dalam mengukur
kondisi keuangan dan kinerja serta dalam penilaian.
 Arus kas lebih mudah diubah dibandingkan laba.
 Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi. Adanya metode
akuntansi alternative serta manajemen laba mengurangi sifat “dapat dibandingkan”
dan “konsistensi” angka akuntansi akrual
 Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan angka akuntansi akrual. Beberapa orang
secara salah menyatakan bahwa nilai ditentukan hanya berdasarkan diskonto arus
kas.

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman, Subramanyam)


2-22 Informasi akuntansi akrual secara konseptual lebih relevan dibandingkan arus kas.
Jelaskan penemuan empiris yang mendukung keunggulan akuntansi akrual
Jawab:
Kritik atas akuntansi akrual menekankan rendahnya keandalan akrual dibandingkan
dengan arus kas yang dianggap lebih andal. Para pendukung akrual menyatakan bahwa
relevansi tambahan akuntansi akrual dapat menjadi kompensasi rendahnya keandalan
tersebut.mereka juga melihat adanya mekanisme institusi, seperti GAAP dan audit, yang
memastikan paling tidak tingkat keandalan minimum yang dapat diterima.

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman 102, Subramanyam)

2-23 Informasi akuntansi akrual, informasi arus kas, dan ramalan analis merupakan informasi
untuk investor. Bandingkan dan bedakan masing masing sumber ini sehubungan dengan
relevansi dan keandalannya
Jawab:
- Relevansi Akuntansi Akrual
Keunggulan konseptual akuntansi akrual dibandingkan dengan arus kas adalah karena
laoran laba rugi (dan neraca) berbasis akrual lebih relevan untuk mengukur kapasitas
perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan pada masa mendatang.
a. Relevansi akrual jangka pendek. Memperbaiki relevansi akuntansi dengan cara
mencatat pendapatan dan beban saat terjadinya. Menghasilkan angka laba yang
lebih mencerminkan profitabilitas serta juga membuat aset dan kewajiban lancar
menjadi informasi kondisi keuangan yang berguna.
b. Relevansi akrual jangka panjang. Melihat penggunaan akrual jangka panjang, bahwa
arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi pada aset operasi jangka
panjang dari arus kas operasi.

Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi
keuangan suatu perusahaan dan untuk memprediksi arus kas masa depan,

a. Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya menghasilkan angka


laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk mengevaluasi kinerja keuangan.
b. Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih merefleksikan
secara akurat sumber daya yang tersedia bagi satu perusahaan untuk menghasilkan
arus kas dimasa depan.
c. Prediksi arus kas masa depan. Laba akrual lebih unggul dalam memprediksikan arus
kas masa depan daripada memprediksikan arus kas masa sekarang.

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman 101, Subramanyam)

2-24 Apakah definisi laba? Bedakan laba dengan arus kas!


Jawab: Laba adalah ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode
tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba merupakan selisih pendapatan
dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Laba juga merupakan salah satu
pengukuran aktifitas operasi dan dihitung berdasarkan dasar akuntansi akrual.

Perbedaan antara laba dengan arus kas adalah pada laporan arus kas terdapat secara
rinci mengenai pengeluaran maupun pemasukan kas sehingga meminimalisasi
terjadinya penyimpangan keuangan selain itu dapat memberikan informasi yang cukup
bagi investor untuk memutuskan sebelum menginvestasikan dananya.

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman, Subramanyam)

2-25 Apakah dua konsep dasar ekonomi dari laba? Implikasi apakah yang dimilikinya untuk
analisis?
Jawab:
Dua konsep dasar ekonomi dari laba adalah laba ekonomi dan laba permanen.
Implikasinya yang dapat dianalisis yaitu:
1. Penyesuaian laba permanen
Misalnya, seorang analis bisa saja mengeluarkan keuntungan dari hasil penjualan
segmen bisnis utama ketikan menentukan komponen permanen dari laba.
Penyesuaian laba seperti itu disebut dengan laba inti (core earnings) oleh analis yang
bertugas. Menentukan laba inti periode berjalan bermanfaat dalam teknik penilaian
menggunakan kelipatan laba. Menentukan laba inti juga bermanfaat dalam
memberikan langkah awal yang lebih berarti dalam melakukan prediksi dan dalam
membantu memberikan asumsi-asumsi dalam kegiatan peramalan.

2. Penyesuaian laba ekonomi


Salah satu cara dalam mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung
perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan pemilik;
yang dapat berarti, dengan cara memasukkan semua hal yang menyangkut
perubahan kekayaan bersih pemegang saham.
(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman 111, Subramanyam)

2-26 Laba ekonomi mengatur perubahan nilai, sedangkan laba permanen proporsional
dengan nilai itu sendiri. Jelaskan pernyataan ini
Jawab:
a. Laba ekonomi
Laba ekonomi biasanya merupakan arus kas ditambah dengan perubahan nilai wajar
aktiva. Berdasarkan definisi ini, laba mencakup baik komponen yang sudah
direalisasi (arus kas) maupun yang belum (laba atau rugi kepemilikan). Konsep laba
ini mirip dengan pengukuran tingkat pengembalian suatu efek (surat berharga atau
sekuritas) atau portofolio efek – yaitu, tingkat pengembalian mencakup baik dividen
maupun apresiasi modal. Laba ekonomi merupakan indikator dasar kinerja
perusahaan – mengukur dampak keuangan seluruh kejadian pada suatu periode
komprehensif. Laba ekonomi mencakup baik komponen berulang maupun tak
berulang, dan karenanya tidak terlalu bermanfaat untuk meramalkan potensi laba
masa depan

b. Laba permanen
Laba permanen merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh
perusahaan sepanjang umur, berbeda dengan laba ekonomi, yang mengukur
perubahan nilai perusahaan, laba permanen merupakan proporsi langsung dari nilai
perusahaan. Laba permanen mencerminkan fokus jangka panjang. Karenanya laba
permanen sering kali disebut kemampuan laba yang berkelanjut atau terus menerus
(sustainable earning power), yang merupakan konsep penting bagi analisis penilaian
ekuitas maupun analisis kredit. Umumnya, untuk perusahaan yang masih
berlangsung, nilai perusahaan dapat dicerminkan dengan membagi laba permanen
dengan biaya modal. Karena hubungan ini, menentukan laba permanen perusahaan
merupaka tantangan utama bagi banyak analisis.

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman 111, Subramanyam)

2-27 Jelaskan bagaimana akuntan mengukur laba?


Jawab:

Dalam mengukur laba seorang akuntan dapat melakukan pendekatan. Ada tiga jenis
pendekatan yang dapat digunakan akuntan dalam mengukur laba.

1. Pendekatan Transaksi

Pendekatan transaksi menganggap bahwa perubahan aktiva / hutang (laba) terjadi


hanya karena transaksi, baik internal maupun eksternal. Transaksi eksternal timbul
karena adanya transaksi yang melibatkan perubahan aktiva /hutang dengan pihak
luar perusahaan. Transaksi internal timbul dari pemakaian atau konversi aktiva
dalam perusahaan.

2. Pendekatan Kegiatan

Pendekatan ini merupakan perluasan dari pendekatan transaksi. Hal ini disebabkan
pendekatan kegiatan dimulai dengan transaksi sebagai dasar pengukuran.
Perbedaannya adalah bahwa pendekatan transaksi didasarkan pada proses
pelaporan yang mengukur transaksi dengan pihak luar.

3. Pendekatan Mempertahankan Kemakmuran

Atas dasar pendekatan ini, laba diukur dan diakui setelah kapital awal dapat
dipertahankan. Sebelum membahas pengukuran laba atas dasar konsep
mempertahankan kemakmuran/kapital, akan dibicarakan lebih dahulu mengenai
konsep laba dan kapital. Dalam konsep mempertahankan kemakmuran, kapital
(capital) artian luas dan dalam berbagai bentuknya. Jadi kapital diartikan sebagai
sekelompok kekayaan tanpa memperhatikan siapa yang memiliki kekayaan tersebut

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman, Subramanyam)

2-28 Laba akuntansi mempunyai, baik elemen laba permanen maupun laba ekonomi.
Jelaskan pernyataan ini
Jawab:
Laba akuntansi mempunyai elemen laba permanen maupun laba ekonomi. Laba
ekonomi mengukur perubahan nilai sedangkan laba permanen proporsional dengan
nilai itu sendiri. Untuk menentukan laba permanen suatu perusahaan (kemampuan
menghasilkan laba yang berkelanjutan) merupakan pencarian utama pada suatu
analisis. Untuk tujuan ini, seorang analis perlu menentukan komponen permanen dari
laba periode berjalan dengan mengidentifikasi serta mengeluarkannya secara cermat
komponen sementara dari laba akuntansi. Untuk menampilkan laba permanen, laba inti
perusahaan harus mencerminkan kekuatan laba jangka panjang perusahaan. Sedangkan
untuk menentukan laba ekonomi perlu diadopsi pendekatan yang memasukkan semua
komponen, baik secara berulang maupun tidak berulang. Salah satu cara dalam
mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung perubahan kekayaan pemegang
saham yang berasal dari sumber bukan pemilik, yang dapat berarti dengan cara
memasukkan semua hal yang menyangkut perubahan kekayaan bersih pemegang
saham. Dalam membuat penyesuaian untuk memperoleh laba ekonomi, kita harus
menyadari bahwa angka tersebut tidak benar - benar merepresentasikan laba ekonomi
karena tidak dapat menentukan perubahan nilai asset tetap yang sebelumnya dicatat
dengan harga perolehan.

(Sumber: “Analisa Laporan Keuangan” Bab 2 Halaman, Subramanyam)

Anda mungkin juga menyukai